Minggu, 30 November 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2393

Messages In This Digest (15 Messages)

Messages

1.

[artikel] Andy F Noya: Belajar dari sejarah!

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Sat Nov 29, 2008 4:44 am (PST)

Kisah yang sangat inspiratif, diambil dari milis historia

:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com ; http://sinthionk.rezaervani.com
YM : SINTHIONK

----- Forwarded Message ----
From: Asep Kambali <kang_asepk@yahoo.com>
To: kpsbi <komunitashistoria@yahoogroups.com>
Sent: Friday, November 28, 2008 11:13:53 PM
Subject: [HISTORIA-INDONESIA] Andy F Noya: Belajar dari sejarah! [Courtesy: Air Putih]

--- Pada Jum, 28/11/08, suwandi ahmad <wandi@airputih. or.id> menulis:

Dari: suwandi ahmad <wandi@airputih. or.id>
Topik: [airputih] Kaca Spion (Andy F Noya)
Kepada: airputih@yahoogroup s.com
Tanggal: Jumat, 28 November, 2008, 12:52 AM

Sejak bekerja saya tidak pernah lagi berkunjung ke Perpustakaan
Soemantri Brodjonegoro di Jalan Rasuna Said, Jakarta.
Tapi, suatu hari ada kerinduan dan dorongan yang luar biasa untuk ke
sana . Bukan untuk baca buku, melainkan makan gado-gado di luar pagar
perpustakaan. Gado-gado yang dulu selalu membuat saya ngiler. Namun
baru dua tiga suap, saya merasa gado-gado yang masuk ke mulut jauh
dari bayangan masa lalu. Bumbu kacang yang dulu ingin saya jilat
sampai piringnya mengkilap, kini rasanya amburadul. Padahal ini
gado-gado yang saya makan dulu. Kain penutup hitamnya sama. Penjualnya
juga masih sama.
Tapi mengapa rasanya jauh berbeda? malamnya, soal gado-gado itu saya
ceritakan kepada istri. Bukan soal rasanya yang mengecewakan, tetapi
ada hal lain yang membuat saya gundah.

Sewaktu kuliah, hampir setiap siang, sebelum ke kampus saya selalu
mampir ke perpustakaan Soemantri Brodjonegoro. Ini tempat favorit
saya. Selain karena harus menyalin bahan-bahan pelajaran dari
buku-buku wajib yang tidak mampu saya beli, berada di antara ratusan
buku membuat saya merasa begitu bahagia.
Biasanya satu sampai dua jam saya di sana. Jika masih ada waktu, saya
melahap buku-buku yang saya minati. Bau harum buku, terutama buku
baru, sungguh membuat pikiran terang dan hati riang. Sebelum
meninggalkan perpustakaan, biasanya saya singgah di gerobak gado-gado
di sudut jalan, di luar pagar. Kain penutupnya khas, warna hitam.
Menurut saya, waktu itu, inilah gado-gado paling enak seantero
Jakarta. Harganya Rp 500 sepiring sudah termasuk lontong.
Makan sepiring tidak akan pernah puas. Kalau ada uang lebih, saya
pasti nambah satu piring lagi. Tahun berganti tahun. Drop out dari
kuliah, saya bekerja di Majalah TEMPO sebagai reporter buku Apa dan
Siapa Orang Indonesia . Kemudian pindah menjadi reporter di Harian
Bisnis Indonesia . Setelah itu menjadi redaktur di Majalah MATRA.
Karir saya terus meningkat hingga menjadi pemimpin redaksi di Harian
Media Indonesia dan Metro TV.
Sampai suatu hari, kerinduan itu datang. Saya rindu makan gado-gado di
sudut jalan itu. Tetapi ketika rasa gado-gado berubah drastis, saya
menjadi gundah. Kegundahan yang aneh. Kepada istri saya utarakan
kegundahan tersebut. Saya risau saya sudah berubah dan tidak lagi
menjadi diri saya sendiri. Padahal sejak kecil saya berjanji jika
suatu hari kelak saya punya penghasilan yang cukup, punya mobil
sendiri, dan punya rumah sendiri, saya tidak ingin berubah. Saya tidak
ingin menjadi sombong karenanya.
Hal itu berkaitan dengan pengalaman masa kecil saya di Surabaya .
Sejak kecil saya benci orang kaya. Ada kejadian yang sangat membekas
dan menjadi trauma masa kecil saya. Waktu itu umur saya sembilan
tahun. Saya bersama seorang teman berboncengan sepeda hendak bermain
bola. Sepeda milik teman yang saya kemudikan menyerempet sebuah mobil.
Kaca spion mobil itu patah.
Begitu takutnya, bak kesetanan saya berlari pulang. Jarak 10 kilometer
saya tempuh tanpa berhenti. Hampir pingsan rasanya. Sesampai di rumah
saya langsung bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Upaya yang
sebenarnya sia-sia. Sebab waktu itu kami hanya tinggal di sebuah
garasi mobil, di Jalan Prapanca. Garasi mobil itu oleh pemiliknya
disulap menjadi kamar untuk disewakan kepada kami. Dengan ukuran kamar
yang cuma enam kali empat meter, tidak akan sulit menemukan saya.
Apalagi tempat tidur di mana saya bersembunyi adalah satu-satunya
tempat tidur di ruangan itu. Tak lama kemudian, saya mendengar
keributan di luar. Rupanya sang pemilik mobil datang. dengan suara
keras dia marah-marah dan mengancam ibu saya. Intinya dia meminta
ganti rugi atas kerusakan mobilnya.
Pria itu, yang cuma saya kenali dari suaranya yang keras dan tidak
bersahabat, akhirnya pergi setelah ibu berjanji akan mengganti kaca
spion mobilnya. Saya ingat harga kaca spion itu Rp 2.000. Tapi uang
senilai itu, pada tahun 1970, sangat besar. Terutama bagi ibu yang
mengandalkan penghasilan dari menjahit baju. Sebagai gambaran, ongkos
menjahit baju waktu itu Rp 1.000 per potong. Satu baju memakan waktu
dua minggu. Dalam sebulan, order jahitan tidak menentu. Kadang sebulan
ada tiga, tapi lebih sering cuma satu. Dengan penghasilan dari
menjahit itulah kami - ibu, dua kakak, dan saya - harus bisa bertahan
hidup sebulan.

Setiap bulan ibu harus mengangsur ganti rugi kaca spion tersebut.
Setiap akhir bulan sang pemilik mobil, atau utusannya, datang untuk
mengambil uang.
Begitu berbulan-bulan. Saya lupa berapa lama ibu harus menyisihkan
uang untuk itu. Tetapi rasanya tidak ada habis-habisnya. Setiap akhir
bulan, saat orang itu datang untuk mengambil uang, saya selalu
ketakutan. Di mata saya dia begitu jahat. Bukankah dia kaya? Apalah
artinya kaca spion mobil baginya? Tidakah dia berbelas kasihan melihat
kondisi ibu dan kami yang hanya menumpang di sebuah garasi?

Saya tidak habis mengerti betapa teganya dia. Apalagi jika melihat
wajah ibu juga gelisah menjelang saat-saat pembayaran tiba. Saya benci
pemilik mobil itu. Saya benci orang-orang yang naik mobil mahal. Saya
benci orang kaya.

Untuk menyalurkan kebencian itu, sering saya mengempeskan ban
mobil-mobil mewah. Bahkan anak-anak orang kaya menjadi sasaran saya.
Jika musim layangan, saya main ke kompleks perumahan
orang-orang kaya. Saya menawarkan jasa menjadi tukang gulung benang
gelasan ketika mereka adu layangan. Pada saat mereka sedang asyik,
diam-diam benangnya saya putus dan gulungan benang gelasannya saya
bawa lari. Begitu berkali-kali. Setiap berhasil melakukannya, saya
puas. Ada dendam yang terbalaskan.

Sampai remaja perasaan itu masih ada. Saya muak melihat orang-orang
kaya di dalam mobil mewah. Saya merasa semua orang yang naik mobil
mahal jahat. Mereka orang-orang yang tidak punya belas kasihan. Mereka
tidak punya hati nurani.

Nah, ketika sudah bekerja dan rindu pada gado-gado yang dulu semasa
kuliah begitu lezat, saya dihadapkan pada kenyataan rasa gado-gado itu
tidak enak di lidah. Saya gundah. Jangan-jangan sayalah yang sudah
berubah. Hal yang sangat saya takuti. Kegundahan itu saya utarakan
kepada istri. Dia hanya tertawa. ''Andy Noya, kamu tidak usah merasa
bersalah. Kalau gado-gado langgananmu dulu tidak lagi nikmat, itu
karena sekarang kamu sudah pernah merasakan berbagai jenis makanan.
Dulu mungkin kamu hanya bisa makan gado-gado di pinggir jalan.
Sekarang, apalagi sebagai wartawan, kamu punya kesempatan mencoba
makanan yang enak-enak. Citarasamu sudah meningkat,'' ujarnya. Ketika
dia melihat saya tetap gundah, istri saya mencoba meyakinkan, "Kamu
berhak untuk itu. Sebab kamu sudah bekerja keras." Tidak mudah untuk
untuk menghilangkan perasaan bersalah itu. Sama sulitnya dengan
meyakinkan diri saya waktu itu bahwa tidak semua orang kaya itu jahat.

Dengan karir yang terus meningkat dan gaji yang saya terima, ada
ketakutan saya akan berubah. Saya takut perasaan saya tidak lagi
sensisitif. Itulah kegundahan hati saya setelah makan gado-gado yang
berubah rasa. Saya takut bukan rasa gado-gado yang berubah, tetapi
sayalah yang berubah. Berubah menjadi sombong.

Ketakutan itu memang sangat kuat. Saya tidak ingin menjadi tidak
sensitif. Saya tidak ingin menjadi seperti pemilik mobil yang kaca
spionnya saya tabrak. Kesadaran semacam itu selalu saya tanamkan dalam
hati. Walau dalam kehidupan sehari-hari sering menghadapi ujian. Salah
satunya ketika mobil saya ditabrak sepeda motor dari belakang.
Penumpang dan orang yang dibonceng terjerembab. Pada siang terik,
ketika jalanan macet, ditabrak dari belakang, sungguh ujian yang berat
untuk tidak marah. Rasanya ingin melompat dan mendamprat pemilik motor
yang menabrak saya. Namun, saya terkejut ketika menyadari yang
dibonceng adalah seorang ibu tua dengan kebaya lusuh.
Pengemudi motor adalah anaknya. Mereka berdua pucat pasi. Selain
karena terjatuh, tentu karena melihat mobil saya penyok. Hanya dalam
sekian detik bayangan masa kecil saya melintas. Wajah pucat itu serupa
dengan wajah saya ketika menabrak kaca spion.

Wajah yang merefleksikan ketakutan akan akibat yang harus mereka tanggung.

Sang ibu, yang ecet-lecet di lutut dan sikunya, berkali-kali meminta
maaf atas keteledoran anaknya. Dengan mengabaikan lukanya, dia
berusaha meluluhkan hati saya. Setidaknya agar saya tidak menuntut
ganti rugi.
Sementara sang anak terpaku membisu. Pucat pasi. Hati yang panas
segera luluh. Saya tidak ingin mengulang apa yang pernah terjadi pada
saya. Saya tidak boleh membiarkan benih kebencian lahir siang itu.
Apalah artinya mobil yang penyok berbanding beban yang harus mereka pikul.
Maka saya bersyukur. Bersyukur pernah berada di posisi mereka. Dengan
begitu saya bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Setidaknya siang
itu saya tidak ingin lahir sebuah benih kebencian. Kebencian seperti
yang pernah saya rasakan dulu. Kebencian yang lahir dari pengalaman
hidup yang pahit.

"
________________________________
Apakah saya bisa menurunkan berat badan?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!
"

2.1.

Re: salam kenal

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Sat Nov 29, 2008 6:16 am (PST)

wah...salam kenal bu Yulia, seneng banget neh SK bandung nambah. Jadi klo ngumpul gak mbulet orang-orang itu :P

Selamat datang di kelas, en ditunggu cerita-ceritanya ^_^

:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com ; http://sinthionk.rezaervani.com
YM : SINTHIONK

________________________________
From: Yulia Hendayana <ummuhamasy@yahoo.co.id>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Friday, November 28, 2008 7:26:27 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] salam kenal

saya anggota baru eSKa dari Bandung. Sebenarnya sudah lama ingin gabung, tapi baru smpat... Kang Hadian kapan mau ke Majalaya lagi. Salam kenal dari saya (ummuhamasy) , saya istri Pak Zenal M (KCD 5). kenal kan?
________________________________
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!

3.

coba saja mumpung gratis

Posted by: "graham wiratama" graham_act@yahoo.com

Sat Nov 29, 2008 7:37 am (PST)

http://www.komisigratis.com/?id=graham
tinggal dobel klik pada link diatas.

semoga bisa bermanfaat untuk semua

Graham Wiratama

graham_act@yahoo.com

fs : iblizberhatiemaz@yahoo.com
08562686600
Semarang

4a.

Re: [catcil] Ini Soal Selera

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Sat Nov 29, 2008 2:30 pm (PST)

Sependapat, Nop.
Aku sendiri pernah terkecoh oleh sampul (walaupun ini agak jarang,
karena bagiku kaver nomor dua) dan sinopsis, belum lagi review yang
berdasarkan selera orang lain alias peer pressure. Nggak enak banget
deh..
Makanya sekarang aku berhati-hati dan lebih menyeleksi lagi..kalau
perlu, beli buku kayak beli baju..ngider sampai gempor trus balik
lagi kalo emang yakin hahaha..
Maka dari itu juga aku belum baca Da Vinci Code [padahal tinggal
minjem sama ponakan] dan tetralogi yang sedang menjulang hebohnya
karena disebut inspiratif itu..hehehe..

Merdeka!:-)

Terus membaca dan menulis,
Rinurbad

4b.

Re: [catcil] Ini Soal Selera

Posted by: "bApaKne vLeA" kampungcahaya@yahoo.com   kampungcahaya

Sat Nov 29, 2008 4:47 pm (PST)

selera membaca saya lebih mirip keranjang sampah. buku yang saya baca bisa filsafat hingga stensilan. semua berdasar rasa ingin tahu dan kebutuhan. membeli buku juga begitu. ada buku2 yg memang kubeli tidak utk dibaca dlm waktu dekat atau sudah pernah kubaca tapi belum punya.
saya pernah mengalami kebencian pada selera publik. emoh baca buku yg dibaca oleh banyak orang. tapi menurutku itu tidak membawaku ke mana2. aku hanya sibuk mengurusi apa yg disukai n tdk disukai orang lain. membaca adalah aktivitas personal, kenapa mesti merasa terbebani oleh selera komunal?

bloglomba, blogbacatulis, anakaletta

--- On Sat, 11/29/08, Yon's Revolta <kolumnis@gmail.com> wrote:
From: Yon's Revolta <kolumnis@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [catcil] Ini Soal Selera
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Saturday, November 29, 2008, 2:11 PM

sayah paling suka baca novel
yang inspiratif sambil tiduran.
tapi lebih banyak tidurnya dari pada
bacanya ^_^

salam
yon's
abis baca novel taj mahal yang butuh waktu 2,5 bulan

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, novi khansa'
<novi_ningsih@...> wrote:
>
> Seperti halnya makanan...
> bacaan juga ada seleranya.
>
> Aku
> suka membaca. Sejak mata ini melek huruf, aku suka sekali membaca.
> Semua yang ada di hadapanku aku baca. Iklan di jalanan sampai acara TV
> yang ada bacaannya.
>
> Selera bacaanku macam-macam. Kadang
> tergantung mood. Kadang tergantung suasana hati. Kadang tidak
> tergantung apapun, hanya saja karena tertarik atau penasaran.
>
> Tak
> jarang aku membeli buku karena resensi yang diulas di media massa.
> Seperti halnya ketika aku membeli Harry Potter untuk yang pertama
> kalinya. Eh, giliran booming, kok ya jadi biasa aja, hehe... Nih, udah
> minjem harpot 6-7, ga kelar-kelar juga bacanya.
>
> Pernah juga
> membeli buku karena diributkan sama orang banyak. Eh, pas beli, baru
> beberapa halaman baca, kok aku udah malas, bosan...  malah langsung
> menuju halaman terakhir... cari endingnya.
>
> Lalu, pernah juga
> tergoda membeli buku karena sinopsisnya bagus di cover belakang buku...
> eh, kok mengecewakan secara sudut pandangnya itu... haduuuh, aku ga mau
> teracuni, deh, hehehe...
>
> Lalu, aku pernah penasaran sama buku
> yang katanya setelah di-film-kan bagus... dan aku teratarik dengan
> temanya yang aku sukai, tapi.. cuma berapa halaman, aku belum juga
> ketemu greget, jadinya belum aku terusin juga bacanya.
>
> Aku suka berlama-lama di toko buku hingga aku menemukan buku yang
tepat.
>
> Suatu ketika aku tertarik dengan buku Jacquiline Wilson, The Lottie
Project... dan semenjak itu aku makin cinta sama buku-buku
karangannya... halah...
>
> Aku
> suka semuanya, isinya, ilustrasinya, temanya. Berlanjut aku membeli dua
> bukunya yang lain. Dan ternyata, setelah perbincangan panjang soal buku
> dan selera, seorang teman pun punya minat yang sama dengan karya
> Jacquiline Wilson ;)
>
> Membaca Laskar Pelangi justru setelah meminjam Sang Pemimpi dan Edensor
> dari seorang teman, hehehe Mr. Veby, thanks ya :D. Bukan ketika booming
> nan heboh itu, halah... Sekarang menanti kiriman Maryamah Karpov yang
> udah dipesan dari kemaren-kemaren, demi diskon :P
>
> Pernah juga
> ketika aku menyukai sebuah buku. Aku pun mencoba membeli buku dari
> penulis yang sama. Oh no... aku langsung bosan mendadak. Ada yang 2
> buku telah aku lahap, aku tak lagi membeli bukunya yang ketiga. Ada
> yang baru satu buku aku lahap, plus cerpennya, aku enggan membeli yang
> lain lagi. Atau aku sama sekali cukup puas hanya memiliki satu buku
> tanpa harus membeli sekuelnya...
>
> Yah, sekali lagi soal selera...
>
> Sebagai
> manusia pembaca buku, aku pun bisa bosan... apalagi aku hidup dari
> dunia buku. Setiap hari harus berhadapan dengan naskah dan naskah...
>
> Sebagai seorang layouter dan copy editor aku sering membaca naskah
(belum jadi buku).
>
> Naskah
> yang aku baca macam-macam. Ada yang memang harus aku baca (tentunya
> ketika mengedit). Saat itu, tertarik ga tertarik, harus bisa membaca
> naskah itu hingga tuntas, berusaha mengemasnya menjadi enak dibaca.
> Yeah, kan katanya editor itu jembatannya penulis dan pembaca :D.
>
> Sedangkan,
> ketika me-layout naskah beda lagi. Ga semua naskah bisa dibaca, atau
> tertarik dibaca. Kecuali, ketika tak sengaja mata menangkap judul yang
> menarik atau harus menarik beberapa kalimat untuk diletakkan dalam
> kutipan dan dihias sedemikian rupa.
>
> Yah, tetep sih, walau
> berurusan dengan naskah setiap harinya, lebih enak baca buku pas udah
> jadi :D. ga bikin mata ngantuk dan bisa dibawa ke mana-mana.
>
>
> Bagaimana dengan selera membacamu? ;)
>
>
>
>
> novi_khansa'kreatif
> ~Graphic Design 4 Publishing~
> YM : novi_ningsih
> http://akunovi.multiply.com
> http://novikhansa.wordpress.com/
>

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

4c.

Re: [catcil] Ini Soal Selera

Posted by: "bApaKne vLeA" kampungcahaya@yahoo.com   kampungcahaya

Sat Nov 29, 2008 5:04 pm (PST)

selera membaca saya lebih mirip keranjang sampah. buku yang saya baca bisa filsafat hingga stensilan. semua berdasar rasa ingin tahu dan kebutuhan. membeli buku juga begitu. ada buku2 yg memang kubeli tidak utk dibaca dlm waktu dekat atau sudah pernah kubaca tapi belum punya.
saya pernah mengalami kebencian pada selera publik. emoh baca buku yg dibaca oleh banyak orang. tapi menurutku itu tidak membawaku ke mana2. aku hanya sibuk mengurusi apa yg disukai n tdk disukai orang lain. membaca adalah aktivitas personal, kenapa mesti merasa terbebani oleh selera komunal?

bloglomba, blogbacatulis, anakaletta

--- On Sat, 11/29/08, Yon's Revolta <kolumnis@gmail.com> wrote:
From: Yon's Revolta <kolumnis@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [catcil] Ini Soal Selera
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Saturday, November 29, 2008, 2:11 PM

sayah paling suka baca novel
yang inspiratif sambil tiduran.
tapi lebih banyak tidurnya dari pada
bacanya ^_^

salam
yon's
abis baca novel taj mahal yang butuh waktu 2,5 bulan

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, novi khansa'
<novi_ningsih@...> wrote:
>
> Seperti halnya makanan...
> bacaan juga ada seleranya.
>
> Aku
> suka membaca. Sejak mata ini melek huruf, aku suka sekali membaca.
> Semua yang ada di hadapanku aku baca. Iklan di jalanan sampai acara TV
> yang ada bacaannya.
>
> Selera bacaanku macam-macam. Kadang
> tergantung mood. Kadang tergantung suasana hati. Kadang tidak
> tergantung apapun, hanya saja karena tertarik atau penasaran.
>
> Tak
> jarang aku membeli buku karena resensi yang diulas di media massa.
> Seperti halnya ketika aku membeli Harry Potter untuk yang pertama
> kalinya. Eh, giliran booming, kok ya jadi biasa aja, hehe... Nih, udah
> minjem harpot 6-7, ga kelar-kelar juga bacanya.
>
> Pernah juga
> membeli buku karena diributkan sama orang banyak. Eh, pas beli, baru
> beberapa halaman baca, kok aku udah malas, bosan...  malah langsung
> menuju halaman terakhir... cari endingnya.
>
> Lalu, pernah juga
> tergoda membeli buku karena sinopsisnya bagus di cover belakang buku...
> eh, kok mengecewakan secara sudut pandangnya itu... haduuuh, aku ga mau
> teracuni, deh, hehehe...
>
> Lalu, aku pernah penasaran sama buku
> yang katanya setelah di-film-kan bagus... dan aku teratarik dengan
> temanya yang aku sukai, tapi.. cuma berapa halaman, aku belum juga
> ketemu greget, jadinya belum aku terusin juga bacanya.
>
> Aku suka berlama-lama di toko buku hingga aku menemukan buku yang
tepat.
>
> Suatu ketika aku tertarik dengan buku Jacquiline Wilson, The Lottie
Project... dan semenjak itu aku makin cinta sama buku-buku
karangannya... halah...
>
> Aku
> suka semuanya, isinya, ilustrasinya, temanya. Berlanjut aku membeli dua
> bukunya yang lain. Dan ternyata, setelah perbincangan panjang soal buku
> dan selera, seorang teman pun punya minat yang sama dengan karya
> Jacquiline Wilson ;)
>
> Membaca Laskar Pelangi justru setelah meminjam Sang Pemimpi dan Edensor
> dari seorang teman, hehehe Mr. Veby, thanks ya :D. Bukan ketika booming
> nan heboh itu, halah... Sekarang menanti kiriman Maryamah Karpov yang
> udah dipesan dari kemaren-kemaren, demi diskon :P
>
> Pernah juga
> ketika aku menyukai sebuah buku. Aku pun mencoba membeli buku dari
> penulis yang sama. Oh no... aku langsung bosan mendadak. Ada yang 2
> buku telah aku lahap, aku tak lagi membeli bukunya yang ketiga. Ada
> yang baru satu buku aku lahap, plus cerpennya, aku enggan membeli yang
> lain lagi. Atau aku sama sekali cukup puas hanya memiliki satu buku
> tanpa harus membeli sekuelnya...
>
> Yah, sekali lagi soal selera...
>
> Sebagai
> manusia pembaca buku, aku pun bisa bosan... apalagi aku hidup dari
> dunia buku. Setiap hari harus berhadapan dengan naskah dan naskah...
>
> Sebagai seorang layouter dan copy editor aku sering membaca naskah
(belum jadi buku).
>
> Naskah
> yang aku baca macam-macam. Ada yang memang harus aku baca (tentunya
> ketika mengedit). Saat itu, tertarik ga tertarik, harus bisa membaca
> naskah itu hingga tuntas, berusaha mengemasnya menjadi enak dibaca.
> Yeah, kan katanya editor itu jembatannya penulis dan pembaca :D.
>
> Sedangkan,
> ketika me-layout naskah beda lagi. Ga semua naskah bisa dibaca, atau
> tertarik dibaca. Kecuali, ketika tak sengaja mata menangkap judul yang
> menarik atau harus menarik beberapa kalimat untuk diletakkan dalam
> kutipan dan dihias sedemikian rupa.
>
> Yah, tetep sih, walau
> berurusan dengan naskah setiap harinya, lebih enak baca buku pas udah
> jadi :D. ga bikin mata ngantuk dan bisa dibawa ke mana-mana.
>
>
> Bagaimana dengan selera membacamu? ;)
>
>
>
>
> novi_khansa'kreatif
> ~Graphic Design 4 Publishing~
> YM : novi_ningsih
> http://akunovi.multiply.com
> http://novikhansa.wordpress.com/
>

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

4d.

Re: [catcil] Ini Soal Selera

Posted by: "ela_itis" ela_itis@yahoo.com   ela_itis

Sun Nov 30, 2008 12:25 am (PST)

aQ suka baca resensinya dulu, baru baca endingnya, baru deh baca dari
awal.
gak tahu kenapa itu jadi kebiasaan.
kalo resensinya jelek, aQ gak bakalan minjem apalagi beli tuh buku.
kalo endingnya bagus, aQ jadi pengen baca saat itu juga.
tapi emang semua sesuai selera.

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, novi khansa'
<novi_ningsih@...> wrote:
>
> Seperti halnya makanan...
> bacaan juga ada seleranya.
>
> Aku
> suka membaca. Sejak mata ini melek huruf, aku suka sekali membaca.
> Semua yang ada di hadapanku aku baca. Iklan di jalanan sampai acara TV
> yang ada bacaannya.
>
> Selera bacaanku macam-macam. Kadang
> tergantung mood. Kadang tergantung suasana hati. Kadang tidak
> tergantung apapun, hanya saja karena tertarik atau penasaran.
>
> Tak
> jarang aku membeli buku karena resensi yang diulas di media massa.
> Seperti halnya ketika aku membeli Harry Potter untuk yang pertama
> kalinya. Eh, giliran booming, kok ya jadi biasa aja, hehe... Nih, udah
> minjem harpot 6-7, ga kelar-kelar juga bacanya.
>
> Pernah juga
> membeli buku karena diributkan sama orang banyak. Eh, pas beli, baru
> beberapa halaman baca, kok aku udah malas, bosan... malah langsung
> menuju halaman terakhir... cari endingnya.
>
> Lalu, pernah juga
> tergoda membeli buku karena sinopsisnya bagus di cover belakang buku...
> eh, kok mengecewakan secara sudut pandangnya itu... haduuuh, aku ga mau
> teracuni, deh, hehehe...
>
> Lalu, aku pernah penasaran sama buku
> yang katanya setelah di-film-kan bagus... dan aku teratarik dengan
> temanya yang aku sukai, tapi.. cuma berapa halaman, aku belum juga
> ketemu greget, jadinya belum aku terusin juga bacanya.
>
> Aku suka berlama-lama di toko buku hingga aku menemukan buku yang
tepat.
>
> Suatu ketika aku tertarik dengan buku Jacquiline Wilson, The Lottie
Project... dan semenjak itu aku makin cinta sama buku-buku
karangannya... halah...
>
> Aku
> suka semuanya, isinya, ilustrasinya, temanya. Berlanjut aku membeli dua
> bukunya yang lain. Dan ternyata, setelah perbincangan panjang soal buku
> dan selera, seorang teman pun punya minat yang sama dengan karya
> Jacquiline Wilson ;)
>
> Membaca Laskar Pelangi justru setelah meminjam Sang Pemimpi dan Edensor
> dari seorang teman, hehehe Mr. Veby, thanks ya :D. Bukan ketika booming
> nan heboh itu, halah... Sekarang menanti kiriman Maryamah Karpov yang
> udah dipesan dari kemaren-kemaren, demi diskon :P
>
> Pernah juga
> ketika aku menyukai sebuah buku. Aku pun mencoba membeli buku dari
> penulis yang sama. Oh no... aku langsung bosan mendadak. Ada yang 2
> buku telah aku lahap, aku tak lagi membeli bukunya yang ketiga. Ada
> yang baru satu buku aku lahap, plus cerpennya, aku enggan membeli yang
> lain lagi. Atau aku sama sekali cukup puas hanya memiliki satu buku
> tanpa harus membeli sekuelnya...
>
> Yah, sekali lagi soal selera...
>
> Sebagai
> manusia pembaca buku, aku pun bisa bosan... apalagi aku hidup dari
> dunia buku. Setiap hari harus berhadapan dengan naskah dan naskah...
>
> Sebagai seorang layouter dan copy editor aku sering membaca naskah
(belum jadi buku).
>
> Naskah
> yang aku baca macam-macam. Ada yang memang harus aku baca (tentunya
> ketika mengedit). Saat itu, tertarik ga tertarik, harus bisa membaca
> naskah itu hingga tuntas, berusaha mengemasnya menjadi enak dibaca.
> Yeah, kan katanya editor itu jembatannya penulis dan pembaca :D.
>
> Sedangkan,
> ketika me-layout naskah beda lagi. Ga semua naskah bisa dibaca, atau
> tertarik dibaca. Kecuali, ketika tak sengaja mata menangkap judul yang
> menarik atau harus menarik beberapa kalimat untuk diletakkan dalam
> kutipan dan dihias sedemikian rupa.
>
> Yah, tetep sih, walau
> berurusan dengan naskah setiap harinya, lebih enak baca buku pas udah
> jadi :D. ga bikin mata ngantuk dan bisa dibawa ke mana-mana.
>
>
> Bagaimana dengan selera membacamu? ;)
>
>
>
>
> novi_khansa'kreatif
> ~Graphic Design 4 Publishing~
> YM : novi_ningsih
> http://akunovi.multiply.com
> http://novikhansa.wordpress.com/
>

5a.

Yayan_unj invited you to compare books

Posted by: "Yayan_unj" yayan_unj@yahoo.com   c_al_iyan

Sat Nov 29, 2008 3:23 pm (PST)



sekolah,

Yayan_unj added you as a friend on Goodreads. We need you to confirm that you are, in fact, friends with Yayan_unj.

To confirm this friend request, follow the below link:
http://www.goodreads.com/friend/i?n=sekolah&i=LTM2MDUzNDI5Nzg6Mzc3
&e=sekolah-kehidupan@yahoogroups.com&utm_medium=email&utm_source=invite

- Yayan_unj
(yayan_unj@yahoo.com)

_____________________________
To opt-out of future invites to Goodreads please follow this link: http://www.goodreads.com/user/block_email?inviter_id=1759784&utm_medium=email&utm_source=invite

This email was sent by request to sekolah-kehidupan@yahoogroups.com.

5b.

Yayan_unj invited you to compare books

Posted by: "Yayan_unj" yayan_unj@yahoo.com   c_al_iyan

Sat Nov 29, 2008 3:26 pm (PST)



sekolah,

Yayan_unj added you as a friend on Goodreads. We need you to confirm that you are, in fact, friends with Yayan_unj.

To confirm this friend request, follow the below link:
http://www.goodreads.com/friend/i?n=sekolah&i=LTM2MDUzNDI5Nzg6Mzc3
&e=sekolah-kehidupan@yahoogroups.com&utm_medium=email&utm_source=invite

- Yayan_unj
(yayan_unj@yahoo.com)

_____________________________
To opt-out of future invites to Goodreads please follow this link: http://www.goodreads.com/user/block_email?inviter_id=1759784&utm_medium=email&utm_source=invite

This email was sent by request to sekolah-kehidupan@yahoogroups.com.

6.

[cerpen]  RSJ Sumber Waras: Eh, lo pada tempat favorit nongkrong dim

Posted by: "caliyan" yayan_unj@yahoo.com   c_al_iyan

Sat Nov 29, 2008 4:10 pm (PST)

di tengah pembahasan rapat sidang penurunan harga garam se-indonesia
di sebuah kontrakan di daerah menteng dalam cahaya terang dengan lima
lampu teplok mengelilingi. Sebuah petromak menemani di tengah meja
bundah peninggalan Sir Alex Jik Jak. Mereka menamakannya konferensi
meja bundar. Pembahasan berlanjut untuk menyepakati untuk menurunkan
harga garam yang mulai terimbas oleh krisis ekonomi dunia. Sebab
sidang ini disebabkan akibat munculnya penyakit gondokan pada 50%
rakyat ini. Maksudnya, gondokan adalah rakyat yang dengan mudahnya
terhasut, menghasut agar negeri ini tak aman. Ya mereka kekurangan
garam. tak pernah merasakan asinnya dunia dengan hadirnya mereka.

Joni berdiri memegangi perutnya. Aku menyerah harga garam tak mungkin
turun sampai kurun waktu 10 tahun mendatang. Rakyat masih
menginginkannya naik. sudahlah, kita alihkan pembicaraan. kalian tahu
gak tempat favorit nongkrong lo pada? Joni bergerak-gerak tak bisa diam.

Abi menatap Joni. ia mengeluarkan pulpen ceteknya. gugup sambil
mencetak-cetekkan pulpennya. semakin cepat saja. "kalau gw di
pelataran gedung ismail marzuki" dijawabnya dengan gugup. Abi si ahli
nujum dari karang belong cuma bisa terdiam setelahnya. setiap ada
pagelaran di gedung itu dia selalu tampil disana menjajakan bunga disana.

"Ah elo gak intelek banget sih! kalau gw di pelataran perpustakaan
pusat" Rahmat membalas jawaban Abi. RAhmat si maniak baca selalu
terlihat disana bukan untuk membaca tetapi menenteng tas besar dan
menggelarnya di pelataran perpusnas. kembali lagi ia menjajakan buku
disana.

Malam yang dingin ditambah hujan tak henti membuat semua peserta meja
bundar menguap. Kopi sudah tak mampu lagi mengganjal mata mereka.

"Huaaaah, aku di masjid depan, biar lebih religius" sambung Mirsod
memecah kantuk. Pemuda gaek keturunan Arab Depok ini PD menyampaikan
tempat nongkrongnya. Mirsod setiap jumat memeng kerap terlihat disana
ningkrong bareng yang lainnya untuk menjajakan minyak wangi berbau Pak
Haji yang amat diminati pemuda, dewasa dan profesional karena baunya
yang amat menusuk dan relatif murah.

"Eh, lo tahu gak dimana toilet" Joni acuh pada jawaban teman-temannya.
"di belakang belok kanan serong kiri dikit ya biar gak menghadap
kiblat" Jawab Mirsod.

Ya udah terima kasih. Lo pada unik. tempat nongkrong favoritnya keren
keren. Kalau gw sih tak ada lagi selain toilet untuk tempat nongrong
favorit. Habis sudah gak ada kali, atau empang untuk tempat nongrong
lagi. Joni segera berlari memegangi perutnya yang buncit menuju toilet.

Mirsod, Abi, dan yang Lainnya. Melotot. &^*(?:>"><>??::P?>>:""""(*&)%^&&&

sambil tersenyum, "benar juga ya, panggilan perut pasti yang
tervavorit untuk jadi tempat nongkrong ya di sana". Ha ha ha. Ruangan
tiba-tiba gemuruh semuanya tertawa.

Di dalam gedung yang tak pernah sepi dengan tawa, tangis dan renungan.
Manusia yang ditakdirkan dipermainkan oleh pikirannya. Hujan masih
deras. Aku masih berteduh di warung tenda. meneguk kopi mocca rasa
menthol sekedar menyegarkan tubuh agar hangat dan tentunya biar si
pemilik tidak keki karena telah menumpang berteduh. aku penasaran
gedung apa ini. Kubaca plank nama gedung itu. tertulis, RSJ Sumber
Waras?. "Pantes" kataku.

rawadas
30 november 2008
http://ya2nya2n.multiply.com

7.

Ketegaran Sang Penangkal Petir

Posted by: "dkadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Sat Nov 29, 2008 4:41 pm (PST)

Ketegaran Sang Penangkal Petir

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Saya sedang mencari rumput untuk domba-domba saya ketika petir
menyambar-nyambar dilahan pertanian itu. Rumpun padi yang tengah
menguning memantulkan cahaya yang berkilat-kilat dari langit. Gelegar
sang halilintar membuat hati bergetar. Sosoknya laksana taring bara
api yang hendak melumat siapa saja yang bisa dia sambar. Saya, dalam
segenap debaran jantung, hanya bisa tiarap, sambil bersembunyi disela-
sela rumpun padi. Berharap agar sang kilat tidak berhasil menemukan
tempat persembunyian itu.

Dikampung saya, petir sering menyambar pucuk-pucuk pohon kelapa yang
menjulang tinggi. Oleh karenanya, tidak heran jika disana-sini banyak
pohon kelapa yang ujungnya terpancung dengan warna kehitaman berbau
hangus. Seketika itu sang pohon kelapa menjadi mati. Dikota tempat
kita tinggal, sudah tidak banyak lagi pohon-pohon yang tinggi,
sehingga kita tidak memiliki perisai alami untuk menghindari sambaran
petir. Karena itu, kita membuat alat buatan untuk menangkalnya. Kita
menyebutnya penangkal petir. Ketika petir menyambar, kekuatan
dahsyatnya tersalurkan melalui kabel, lalu dinetralisir oleh bumi.
Dengan begitu, sang halilintar seakan kehilangan keganasannya. Tak
peduli betapa kuatnya dia menggelegar, bumi menetralisir
keperkasaannya.

Petir itu seperti pahit dan getir dalam hidup. Bagaikan cuaca yang
tidak selamanya indah, kadang kehidupan kita juga diselimuti mendung
sembari diselingi bunyi petir. Kadang-kadang, kita dihadapkan pada
situasi yang tidak kita inginkan. Namun, begitulah adanya hidup.
Kadang cerah, kadang mendung. Kadang indah, kadang membuat kita
gelisah.

Jika kita menggunakan penangkal petir untuk melindungi diri dari
sambaran kilat sang halilintar, apakah gerangan yang bisa kita
gunakan untuk melindungi diri dari rasa perih tantangan hidup?
Diladang pertanian, kami memiki cara unik untuk melakukannya. Dan
kami menyebutnya sebagai 'hariring', yaitu lagu yang dinyanyikan
tanpa iringan musik. Karena kata `kuring' dalam bahasa kami
berarti `saya', maka 'hariring kuring' mengandung makna, 'nyanyian
untuk diri sendiri'.

Kami menyanyikan hariring kuring ketika sedang merawat tanaman atau
membajak sawah dengan menggunakan kerbau penarik bajak untuk
menggemburkan tanah. Kami menyebutnya nyingkal atau ngagaru. Artinya,
membolak-balik dan meratakan tanah sehingga tanaman menjadi mudah
untuk tumbuh dengan subur.

Pak Tani tidak pernah menyanyikan lagu tentang kesedihan atau
keluhan. Lagu yang di-hariring-kannya adalah lagu tentang rasa syukur
dan semangat kerja yang membara. Atau tentang do'a dan pengharapan.
Tentang mimpi yang indah. Tentang panen yang melimpah. Tetang tanaman
yang tumbuh subur. Tentang buah-buahan yang ranum. Tentang sesuatu
yang menyenangkan selama mengolah tanah di ladang. Pendek kata,
tentang kebahagiaan hidup yang dicita-citakan.

Cobalah Anda simak salah satu bait syair Hariring kuring berikut
ini: Ari hirup geuning/Endahna ning tanpa tanding/Omat ulah dimurah
mareh/Mun seug datang wanci magrib/Waktuna urang areureun/Mangsana
srangenge hudang/Waktuna urang nguniang

Melalui bait itu, Pak Tani sedang berujar:Kehidupan ini
sesungguhnya/Teramat indah untuk dicarikan padanannya/Ingatlah,
jangan sampai disia-siakan/Bila senja telah tiba/Saatnya kita untuk
menikmati malam/Dan ketika matahari pagi mulai bersinar lagi/Itulah
saatnya bagi kita untuk bangkit kembali

Hariring kuring itu seperti PENANGKAL PETIR. Dia mampu menghidarkan
sebuah bangunan tinggi dari sambaran petir di tengah hujan badai.
Hariring kuring juga bagaikan antibodi, yang siap melawan berbagai
penyakit yang berusaha menerobos ke dalam sistem pertahanan tubuh
kita. Hariring kuring, adalah pranata yang berguna untuk melindungi
jiwa dan batin kita dalam menghadapi situasi sulit.

Anda juga bisa membuat hariring semacam itu. Caranya, jika Anda
merasakan kebahagiaan yang sangat menyenangkan, buatkanlah sebuah
hariring kuring untuk diri Anda sendiri. Dan bila suatu ketika Anda
sedang bersedih hati, netralkanlah kesedihan itu dengan hariring itu.
Maka Anda akan kembali kepada suasana yang indah itu. Pilihlah
sebuah lagu yang memiliki kenangan manis bagi Anda. Misalnya, lagu
yang mengingatkan bunyi deru ombak di pantai ketika sedang berlibur
dimasa-masa yang indah disana. Sekali waktu, biarlah lagu itu
mengumandang di ruang kerja Anda. Bukankah serta merta Anda bisa
mengingat kembali saat-saat indah di pantai itu? Dinding beton kantor
tidak bisa menghalangi Anda melanglang buana ke alam kenangan itu,
bukan ?

Lagu itu sudah menjadi hariring bagi Anda. Dan Anda bisa
menggunakannya kapan saja Anda butuh. Dia akan selalu mengingatkan
Anda kepada saat-saat yang paling indah dalam hidup Anda. Sehingga
kegundahan hati dapat segera dinetralisir, seperti kilat yang
dinetralkan penangkal petir. Penangkal petir mengajari kita cara
mengelola perasaan dan gejolak hati. Sehingga kita mempunyai daya
tahan yang sangat tinggi ketika menghadapi hujan dan badai. Karenanya
kita menjadi lebih kuat. Dan kita selalu mendapatkan jalan keluar
setiap kali cobaan menghimpit.

Di telinga saya, Hariring kuring masih saja terngiang-ngiang. Seperti
halnya Anda yang merasakan deru ombak ketika mendengarkan lagu itu,
saya tidak bisa melepaskan nostalgia yang melekat pada hariring-
hariring yang pernah saya kenal. Ini membantu saya untuk dapat
menetralisir tantangan yang dihadapi sehari-hari. Sehingga, saya
masih bisa mencium aroma rumput hijau di ladang pertanian kami.
Pernahkah Anda mencium aroma rumput yang baru dipotong? Seperti
itulah wanginya. Saya juga masih bisa merasakan belaian angin lembut
yang memanjakan kulit wajah. Saya yakin, Anda juga memiliki lagu
kenangan yang serupa, bukan?

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://www.dadangkadarusman.com/

Catatan Kaki:
Hidup merupakan perpaduan antara warna dan warni. Selama kita bisa
menikmatinya, komposisi apapun yang terbentuk akan tetap menjadi
lukisan yang indah.

8.

LOWONGAN: Guru Kreatif dan Progresif

Posted by: "FITRI ARLinkaSARI" fitri_arlinkasari@yahoo.com   fitri_arlinkasari

Sat Nov 29, 2008 10:14 pm (PST)

Guru Kreatif dan Progresif
Deskripsi Pekerjaan:Sekolah Gemala Ananda mencari guru yang KREATIF dan PROGRESIF. Bila Anda : - suka anak-anak - punya visi mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan efektif bagi anak-anak Indonesia - suka berkreasi dan mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada, pandai berkomunikasi dengan orang beragam usia - dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim - mau bekerja keras membangun sebuah sekolah baru - berpendidikan S1 maka anda dapat bergabung bersama kami di gemala.ananda@yahoo.com sebagai : 1. Guru Kelas 2. Guru Mata Pelajaran : olah raga, musik Kirimkan lamaran dan CV LANGSUNG ke gemala.ananda@yahoo.com atau kontak ke (021) 7031-0331 atau 769-1485. Hanya kandidat terpilih yang akan dipanggil untuk wawancara.
untuk lebih jelas tentang sekolahnya bisa click: http://gemalaananda.multiply.com/
Fitri Arlinkasari, S.Psi komunitas_aset_bangsa@yahoogroups.com +628561075410 / +622194363216 Jl. Tarian Raya Timur BIV/no.5 Kelapa Gading, Jakarta 14250, Indonesia

9.

Fw: [thullaby_sulsel] Info KERENNN_IKUT YuuuKKK

Posted by: "fazza purbaningrum" fazza_fkg@yahoo.com   fazza_fkg

Sun Nov 30, 2008 12:23 am (PST)



--- On Sat, 11/29/08, ramen_rq85 <ramen_rq85@yahoo.com> wrote:

From: ramen_rq85 <ramen_rq85@yahoo.com>
Subject: [thullaby_sulsel] Info KERENNN_IKUT YuuuKKK
To: thullaby_sulsel@yahoogroups.com
Date: Saturday, November 29, 2008, 7:06 PM

Rumah Dunia, sebuah madrasah kebudayaan yang berada di komplek Hegar
Alam no 40 kampung Ciloang, Serang-Banten, mengadakan kembali
pertemuan akbar "Ode Kampung III: Temu Komunitas Literasi se-
Indonesia" pada tanggal 5-7 Desember 2008. Kegiatan ini dihadirkan
sebagai upaya untuk mendukung gerakan literasi lokal/ Taman Bacaan
Masyarakat yang kini sudah tersebar sekitar 4000 komunitas di
Indonesia. Kegiatan ini terbuka bagi siapapun yang peduli dengan dunia
literasi. Peserta dapat mendaftar melalui email:
odekampungtiga@ gmail.com informasi selanjutnya bisa dilihat di
www.rumahdunia. net dan www.odekampungtiga. wordpress. com Diharapkan
dalam pertemuan ini dapat merumuskan sebuah rekomendasi, di antaranya,
mendorong agar setiap instansi terkait membangun gedung perpustakaan
yang representatif sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses
informasi secara cepat, mudah dan merata.

10.

Fwd:Cuba Test ini kat isteri Anda

Posted by: "Linda" c_usahawan@yahoo.com   c_usahawan

Sun Nov 30, 2008 2:41 am (PST)

11.

KEBANGGAAN KITA : Pelajar Indonesia Juara Lomba Lukis Internasional

Posted by: "FITRI ARLinkaSARI" fitri_arlinkasari@yahoo.com   fitri_arlinkasari

Sun Nov 30, 2008 3:14 am (PST)



Fitri Arlinkasari, S.Psi komunitas_aset_bangsa@yahoogroups.com +628561075410 / +622194363216 Jl. Tarian Raya Timur BIV/no.5 Kelapa Gading, Jakarta 14250, Indonesia

--- On Sat, 11/29/08, Widya Wuri Nugrahedi <widyawuri@gmail.com> wrote:
From: Widya Wuri Nugrahedi <widyawuri@gmail.com>
Subject: [HISTORIA-INDONESIA] Keren.. Pelajar Indonesia Juara Lomba Lukis Internasional di Bulgaria (Kompas.com)
To: kommasers@yahoogroups.com, kelasm3@yahoogroups.com, kalam28@yahoogroups..com, komunitashistoria@yahoogroups.com, kks_melati@yahoogroups.com, "Setyo Setiaji" <setyo.setiaji@gmail.com>, "Setyo Setiaji" <setyo.setiaji@visitel..co.id>, "Happy" <wisnusyiwa@yahoo.com>, "novia" <novia@bni.co.id>, "Hendro" <sulistio@fe.ui.ac.id>, "endah wulan" <wulan792000@yahoo.com>, zalmon_n@yahoo.com, "korina Sebayang" <ksebayang@yahoo.com>
Date: Saturday, November 29, 2008, 11:10 PM

Hebat deh... Indonesia hebat !!

Pelajar Indonesia Juara Lomba Lukis Internasional di Bulgaria

Jumat, 28 November 2008 | 23:17 WIB

LONDON, JUMAT - Pelajar Indonesia Eda Islamay Qomaruddin (9), keluar sebagai juara pertama International Art Competition for Children's Painting "Mission Rescuer 2008" yang digelar Kementerian Urusan Situasi Darurat Bulgaria bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan IPTEK serta Kementerian Kebudayaan Bulgaria.

Sekretaris Tiga Pensosbud KBRI di Sofia, Aditya Timoranto, Jumat (28/11) mengatakan acara pemberian hadiah kepada pemenang diadakan di National Palace of Culture (NDK) Sofia, Bulgaria DAN mendapat liputan stasiun TV swasta nasional Bulgarian Balkan TV (BBT).

Hadiah untuk kategori umum kelompok umur 6-9 tahun yang diraih Eda itu diserahkan Deputi PM/Menteri Urusan Situasi Darurat Bulgaria, Emel Etem kepada Shabrina Dara Kusumoandira, putri staf KBRI mewakili Eda, didampingi Dubes RI, untuk Bulgaria Immanuel Robert Inkiriwang.

Hadir dalam acara itu pejabat tinggi Kementerian Urusan Situasi Darurat, Kementerian Pendidikan dan IPTEK serta Kementerian Kebudayaan Bulgaria serta wakil Kedubes negara sahabat yang mewakili pemenang lomba yang tidak dapat datang ke Bulgaria.

Lomba melukis diadakan ketiga kementerian Bulgaria, untuk pertama kalinya mengikutsertakan peserta internasional dari negara di luar Bulgaria.

Menurut Aditya, Oase Qomara (10) kakak Eda juga ikut dalam lomba melukis tersebut namun belum berhasil memenangkan penghargaan. Lomba bertemakan operasi penyelamatan korban bencana dan kecelakaan diadakan dalam kerangka "Europa Major Hazard Agreement" dari Council of Europe bertujuan mendorong kesadaran mengenai penanggulangan bencana dan peran tenaga penyelamat korban bencana.

Dubes Immanuel Robert Inkiriwang mengatakan sebagai Dubes RI di Bulgaria merasa bangga atas keberhasilan anak Indonesia meraih juara pertama di ajang lomba internasional tersebut. Dikatakannya, Eda merupakan wakil dari anak Indonesia yang memiliki kesadaran mengenai dampak dan penderitaan yang diakibatkan bencana karena pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai tsunami, gempa dan banjir.

Ia juga menyampaikan penghargan pihak Kementerian Urusan Situasi Darurat untuk menanggung biaya tiket penerbangan Eda ke Bulgaria serta pengeluaran visa dengan melalui Kedubes Bulgaria di Jakarta.

Menurut penuturan ayah Eda, Qomarudin, yang dihubungi Staf KBRI melalui telpon mengatakan Eda merasa senang mendengar berita dirinya memenangkan lomba melukis di Bulgaria. Saat ini Eda duduk di Kelas 4 Sekolah Dasar Islam Al Azhar di Salatiga, Jawa Tengah.

Eda dan kakaknya, Oase, mendapatkan informasi mengenai lomba "Mission Rescuer 2008" dari internet dan karya mereka dikirimkan melalui pos. "Walaupun biayanya cukup mahal, tetap saya kirimkan untuk menghargai karya anak saya," demikian Qomarudin yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswastawan.

Dari http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 11/28/23173121/ pelajar.indonesi a.juara.lomba. lukis.internasio nal.di.bulgaria.

---

Ini brosur pengumuman lombanya
http://www.coe. int/T/DG4/ MajorHazards/ actualites/ 2008/MissionResc uer_2008. pdf

Dan ini link untuk melihat gambar-gambar para pemenang (menurut saya sih, yang paling keren emang yang punya indonesia, beneran!)
http://www.bnr. bg/RadioBulgaria /Emission_ English/Theme_ Lifestyle/ Material/ 08.11.28. +rescuer. htm

--
.. : widya : .















Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Dog Groups

on Yahoo! Groups

discuss everything

related to dogs.

Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

[daarut-tauhiid] File - ECO-Pesantren


ECO-Pesantren Daarut Tauhiid,
Kawasan Yang Mengacu Pada Prinsip Sustainable Development

Penawaran Wakaf

"Barang Siapa yang menjadikan Akhirat sebagai harapannya,
maka Allah akan memberikan kepuasan dalam hatinya,
menghimpun segala impiannya, dan dunia pun akan
mendatanginya dengan merunduk. Barang siapa yang menjadikan
Dunia sebagai cita-citanya, maka Allah akan menjadikan
kemiskinan di depan matanya, membuyarkan segala impiannya,
dan dunia pun tidak akan mendatanginya melainkan apa yang
telah ditentukan baginya." (HR. Turmudzi)

Investasi sejati buat kita adalah apa yang telah kita
berikan dapat kita tuai kembali, dimana keuntungan yang
diperoleh bukanlah keuntungan material belaka, namun juga
keuntungan berupa kemampuan untuk membantu saudara-saudara
kita yang memerlukan bantuan.

ECO-Pesantren Daarut Tauhiid merupakan institusi pesantren
dengan perencanaan pembangunan yang berusaha mengacu pada
prinsip-prinsip pembangunan -Sustainable Development- di
segala aspeknya.

Berlokasi di desa Cigugur Girang, Kec. Parongpong, Kab.
bandung lahan seluas +- 9 ha. ECO-Pesantren Daarut Tauhiid
direncanakan berdiri dengan fasilitas-fasilitas sebagai
berikut:

1. Fasilitas Pertanian dan Peternakan
a. Lahan Pertanian
b. Lahan Peternakan
c. Laboratorium Teknologi Pertanian dan Peternakan
d. Koperasi Pertanian dan Peternakan

2. Fasilitas Pendidikan dan Peribadatan
a. Masjid Raya
b. Sekolah Dasar (SD)
c. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
d. Sekolah Menengah Atas (SMA)
e. Sekolah Pertanian

3. Fasilitas Penunjang
a. Asrama Santri Daarut Tauhiid
b. Koperasi Pondok Pesantren
c. Gedung Serba Guna
d. Fasilitas daur ulang sampah kawasan
e. Fasilitas water treatment kawasan

"Saya bangga Menjadi Petani Di Desa"

PROGRAM PEMUDA PELOPOR daarut tauhiid merupakan salah satu
fasilitas pendidikan yang digagas untuk menunjang
pemberdayaan desa lewat ECO-Pesantren ini.

Materi pelatihan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Materi Teori
- Akhlaq
- Entrepreneurship
- Leadership
- Teori pertanian praktis

2. Materi Praktek
- Praktek pertanian-peternakan
- Praktek distribusi dan penjualan produk pertanian
- Praktek pemberdayaan dan pendampingan petani

Luas Dan Nilai Tanah Waqaf

Total luas tanah yang ditawarkan waqaf adalah seluas :
89.591 m2 (delapan puluh sembilan ribu lima ratus sembilan
puluh satu meter persegi)

Harga permeter tanah sebesar :
Rp. 175.000,00 (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah)

Luas Dan Nilai Waqaf Bangunan Masjid

Luas bangunan masjid yang ditawarkan waqaf adalah seluas :
3.279 m2 (tiga ribu dua ratus tujuh puluh sembilan meter
persegi)

Harga per meter bangunan sebesar :
Rp. 2.700.000,00 (dua juta tujuh ratus ribu rupiah)

Bentuk-bentuk waqaf tersedia sebagai berikut :

Waqaf Tanah
- Sertifikat, senilai Rp. 175.000,00 per unit
(nilai unit terkecil),
yang sama dengan nilai satu petak tanah seluas 1 m2.
- Kupon, senilai Rp. 25.000,00 / lembar
- Kupon, senilai Rp. 10.000,00 / lembar
- Kupon, senilai Rp. 5.000,00 / lembar

Waqaf Bangunan
- Per Unit luas bangunan, senilai Rp. 2.700.000,00 per unit
(nilai unit terkecil), yang sama dengan nilai satu petak
bangunan seluas 1 m2
- Kupon, senilai Rp. 50.000,00 / lembar
- Kupon, senilai Rp.100.000,00 / lembar

Penyerahan waqaf secara langsung ke :
- ECO-Pesantren Daarut Tauhiid
Jl. Gegerkalong Girang - Pondok Pesantren Daarut Tauhiid
Komp. Taman Setiabudi No.20 - Bandung
Telp/fax : (022)-2003807

- Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid
Jl. Gegerkalong Girang No.32 - Bandung
Telp/fax : (022) 2021862, 70775632
email : swadaya_dpu@telkom.net

Transfer baik secara konvensional maupun lewat e-banking,
dengan no rekening:
- A/N Eco-Pesantren Daarut Tauhiid
Bank Syariah Mandiri cabang Bandung
No rek : 007-0200088

Transfer lainnya :
- A/N Yayasan Daarut Tauhiid
qq: Masjid Eco-Pesantren
Bank Muammalat kantor kas Daarut Tauhiid Bandung
No.Rek: 101-00364.15

Bukti transfer dapat di kirimkan langsung via Fax ke :
Daarut Tauhiid Jakarta 021 752 5358

Informasi tentang Masjid ECO-Pesantren, baik perencanaan
maupun tentang waqaf dapat melalui di bebera pa media
sebagai berikut:
- Majalah Swadaya
- Tabloid MQ
- Acara MQ Pagi di Radio MQFM

- DAARUT TAUHIID CABANG JAKARTA
- Jalan Cipaku I no. 43 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170
Telepon : (021) 723 - 5255
Fax : (021) 723 - 5258
email : dtjkt at cbn.net.id

- Komplek Rukan Ciputat Indah Permai, Blok C2
Jalan Ir. H. Juanda no. 50 - Ciputat 15419
Telepon : (021) 740-1460
Fax : (021) 740-1351

Rasullah saw bersabda, "Bukanlah kekayaan itu dengan
banyaknya harta, tetapi kekayaan adalah kaya akan jiwa"

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
New business?

Get new customers.

List your web site

in Yahoo! Search.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

Dog Zone

Connect w/others

who love dogs.

.

__,_._,___