Rabu, 14 Januari 2009

[daarut-tauhiid] Kemenangan Dakwah



HTI-Press.
Mengapa kemenangan dakwah tak kunjung datang, padahal gerakan dakwah ini semakin
lama semakin matang? Mengapa nashrullâh tak kunjung turun, padahal
perjuangan dakwah ini sudah berjalan puluhan tahun? Mengapa Khilafah tak kunjung
tegak berdiri, padahal jamaah dakwah ini, selama ini, konsisten mengikuti manhaj
Nabi saw.?
Mungkin
beberapa pertanyaan di atas pernah terbersit dalam jiwa setiap syabab pengemban
dakwah, tentu yang senantiasa menjadikan dakwah sebagai fokus perhatian dan
poros hidupnya. Tidak jarang, pertanyaan-pertanyaan semacam ini memunculkan
keraguan dalam jiwanya terhadap kesahihan fikrah (pemikiran) dan
tharîqah (metode dakwah) yang selama ini ditempuh gerakan dakwahnya.
Tidak jarang pula pertanyaan-pertanyaan di atas membersitkan
ketidak-tsiqah-an dirinya terhadap harakah dakwah sekaligus
qiyâdah-nya.
Pertanyaan-pertanyaan
di atas sebetulnya wajar, bahkan harus selalu menjadi bahan tafakur dan renungan
setiap pengemban dakwah. Dengan itu ia akan selalu bersikap kritis terhadap
setiap penyimpangan—hatta seujung rambut—yang dilakukan oleh jamaah dakwahnya
dari manhaj dakwah Rasulullah saw. Namun, sudah selayaknya pertanyaan-pertanyaan
itu juga memunculkan sikap kritis terhadap dirinya sendiri. Sudahkah ia menjadi
pengemban dakwah sejati sebagaimana Rasulullah saw. dan para Sahabatnya? Sebab,
jangan-jangan tertundanya nashrullâh dan tak kunjung tegaknya Khilafah adalah
karena kualitas keimanan maupun ketakwaan kita yang masih sangat jauh
dibandingkan dengan generasi salafus-shâlih dulu.
*****
Rasulullah
saw. dan para Sahabatnya, juga generasi salafush-shâlih setelah mereka, meraih
kemenangan demi kemenangan atas musuh-musuh mereka karena mereka senantiasa
berpegang teguh pada agama ini.
Di
dalam banyak kitab Sîrah telah diriwayatkan bahwa musuh mana pun tidak sanggup
bertahan lama menghadapi para Sahabat Rasulullah saw., bahkan Kerajaan Romawi
sekalipun, yang saat itu merupakan sebuah 'negara adidaya'.
Mengapa
pasukan Romawi bisa dikalahkan oleh kaum Muslim? Inilah yang juga menjadi
pertanyaan Heraklius, penguasa Romawi saat itu. Saat berada di Antakiah dan
pasukan Romawi pulang dalam keadaan kalah menghadapi kaum Muslim, Heraklius
berkata kepada pasukannya, "Celaka kalian! Jelaskan kepadaku tentang
orang-orang yang berperang melawan kalian? Bukankah mereka juga manusia seperti
kalian?!"
"Benar,"
jawab pasukan Romawi.
"Siapa
yang lebih banyak pasukannya, kalian atau mereka?"
"Kami
lebih banyak pasukannya beberapa kali lipat di semua tempat."
"Lalu
mengapa kalian bisa dikalahkan?"
Tanya Heraklius lagi.
Salah
seorang tokoh Romawi berkata, "Karena mereka biasa melakukan salat malam,
berpuasa pada siang hari, menepati janji, melakukan amar makruf nahi mungkar dan
berlaku adil kepada sesama mereka. Sebaliknya, kita biasa minum minuman keras,
berzina, melakukan keharaman, ingkar janji, merampok, menzalimi orang,
memerintahkan hal-hal haram, melarang hal-hal yang diridhai Tuhan serta membuat
kerusakan di muka bumi."
Kepada
tokoh itu, Heraklius berkata, "Kamu benar!" (Diriwayatkan oleh Ahmad
bin Marwan al-Malik, dalam kitab Al-Bidâyah (VII/15); juga oleh Ibnu
Asakir).
Sebab-sebab
pembawa kemenangan juga pernah dijelaskan oleh salah seorang intel Romawi yang
dikirim untuk menyelidiki kondisi kaum Muslim. Usai menjalankan tugasnya, intel
itu menjelaskan kondisi kaum Muslim, "Mereka adalah 'para biarawan' (para
ahli ibadah) pada malam hari dan para pendekar ulung pada siang hari. Jika anak
penguasa mereka mencuri, mereka memotong tangannya, dan jika ia berzina, mereka
merajamnya, untuk menegakkan kebenaran di tengah-tengah mereka."
Mendengar
itu, atasan sang intel itu berkata, "Jika laporanmu ini benar, perut bumi
(kematian, pen.) lebih baik bagiku daripada berhadapan dengan mereka di atas
permukaan bumi. Aku berharap Tuhan tidak mempertemukan aku dengan mereka."
(Diriwayatkan Al-Baihaqi, dalam As-Sunan al-Kubrâ, VIII/175).
****
Jelas,
kemenangan generasi Muslim terdahulu adalah karena keteguhan mereka dalam
berpegang teguh dengan agama ini. Sebaliknya, kekalahan yang mereka alami adalah
karena kebalikannya.
Jika
kita menelaah Perang Uhud, misalnya, kita akan menemukan bahwa sebab kekalahan
kaum Muslim di dalamya ialah karena perilaku sebagian kecil dari mereka yang
tidak menaati perintah Rasulullah saw. Sebagian pasukan pemanah, yang jumlah
mereka tidak mencapai 4% dari jumlah total pasukan kaum Muslim ketika itu,
melakukan tindakan indisipliner. Mereka bermaksiat terhadap perintah Rasulullah
saw. Akibatnya, 70 orang Sahabat terbunuh; perut mereka dibelah; hidung dan
telinga mereka dimutilasi; Rasulullah saw. sendiri terluka, wajah Beliau
tergores, dan gigi antara gigi seri dan gigi taring Beliau rontok.
*****
Jadi,
mengapa nashrullâh tak kunjung turun, kemenangan tak kunjung datang dan
Khilafah tak kunjung tegak? Boleh jadi, semua itu berpangkal pada kemaksiatan
kita, bukan karena ketidaksahihan fikrah dan tharîqah dakwah kita. Mungkin
karena selama ini kita pun bermaksiat kepada Allah Swt. dan Rasulul-Nya. Mungkin
selama ini kita belum bisa menjaga kejernihan akal-pikiran kita; belum bisa
memelihara kebersihan hati kita dari penyakit riya, ujub, sombong, ambisi
jabatan, dll; belum mampu melindungi pandangan kita dari hal-hal yang haram;
belum sanggup menjaga lisan kita dari ucapan-ucapan yang tidak berguna; dan
belum dapat mengendalikan anggota tubuh kita dari perilaku maksiat. Mungkin
selama ini kita juga sering melalaikan akad, mengkhianati amanah (terutama
amanah dakwah) serta melanggar janji dan sumpah (terutama untuk taat dan patuh
pada qiyâdah atas nama Allah).
Jika
semua itu yang memang menjadi faktor mengapa nashrullâh, kemenangan dan Khilafah
tak kunjung segera terwujud, maka tidak ada cara lain selain kita harus segera
bertobat dengan tawbat[an] nashûha; kembali kepada Allah 'Azza wa Jalla
dengan segala kesucian jiwa-raga.

Apakah saya bisa menurunkan berat badan? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!
http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

New web site?

Drive traffic now.

Get your business

on Yahoo! search.

Yahoo! Groups

Cat Owners Group

Connect and share with

others who love their cats

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: