Kamis, 12 Maret 2009

[daarut-tauhiid] Pengertian Ukhuwah

Pengertian Ukhuwah

By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA

Sungguh bahwa Allah telah menempatkan manusia secara keseluruhan
sebagai Bani Adam dalam kedudukan yang mulia, walaqad karramna bani Adam
(Q/17:70). Manusia diciptakan Allah SWT dengan identitas yang berbeda-beda agar
mereka saling mengenal dan saling memberi manfaat antara yang satu dengan yang
lain (Q/49:13). Tiap-tiap ummat diberi aturan dan jalan (yang berbeda), padahal
seandainya Allah mau, seluruh manusia bisa disatukan dalam kesatuan ummat.

Allah SWT menciptakan perbedaan itu untuk memberi peluang
berkompetisi secara sehat dalam menggapai kebajikan, fastabiqul khairat
(Q/5;48). Oleh karena itu sebagaimana dikatakan oleh Rasul, agar seluruh manusia
itu menjadi saudara antara yang satu dengan yang lain, wakunu 'ibadallahi
ikhwana. (Hadis Bukhari)
Dalam bahasa Arab, ada kalimat ukhuwwah
(persaudaraan), ikhwah (saudara seketurunan) dan ikhwan (saudara tidak
seketurunan). Dalam al Qur'an kata akhu (saudara) digunakan untuk menyebut
saudara kandung atau seketurunan (Q/4:23), saudara sebangsa (Q/7:65), saudara
semasyarakat walau berselisih faham (Q/38;23) dan saudara seiman (Q/49;10). Al
Qur'an bukan hanya menyebut persaudaraan kema¬nusiaan (ukhuwwah insaniyyah),
tetapi bahkan me¬nyebut binatang dan burung sebagai ummat seperti ummat manusia
(Q/6;38) sebagai saudara semakhluk (ukhuwwah makhluqiyyah).

Istilah
ukhuwwah Islamiyyah bukan bermakna persaudaraan antara orang-orang Islam, tetapi
persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat
Islami. Oleh karena cakupan ukhuwwah Islamiyyah bukan hanya menyangkut sesama
orang Islam tetapi juga menyangkut persaudaraan dengan non muslim, bahkan dengan
makhluk yang lain. Seorang pemilik kuda misalnya, tidak boleh membebani kudanya
dengan beban yang melampaui batas kewajaran. Ajaran ini termasuk dalam ajaran
ukhuwwah Islamiyyah bagaimana seorang muslim bergaul dengan hewan kuda yang
dimilikinya.

Dari ayat-ayat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Al
Qur'an (dan Hadis) sekurang-kurangnya memperkenalkan empat macam ukhuwwah;
yaitu;

1. Ukhuwwah 'ubudiyyah; persaudaraan karena sama-sama makhluk yang
tunduk kepada Allah.

2. Ukhuwwah insaniyyah atau basyariyyah,
persau¬daraan karena sama-sama sebagai manusia secara keseluruhan.

3.
Ukhuwwah wathaniyyah wa an nasab. Persaudaraan karena keterikatan keturunan dan
kebangsaan.

4. Ukhuwwah diniyyah, persaudaraan karena
seagama.

Bagaimana ukhuwwah berlangsung, tak lepas dari faktor penunjang.
Faktor penunjang yang signifi¬kan membentuk persaudaraan adalah persamaan.
Semakin banyak persamaannya, baik persamaan rasa maupun persamaan cita-cita maka
semakin kokoh ukhuwwahnya. Ukhuwwah biasanya melahirkan aksi solidaritas.
Contohnya, di antara kelompok masyarakat yang sedang berselisih, segera terjalin
persaudaraan ketika semuanya menjadi korban banjir, karena banjir menyatukan
perasaan, yakni sama-sama merasa menderita.Kesamaan perasaan itu kemudian
memunculkan kesadaran untuk saling membantu.

Petunjuk Al Qur'an Tentang
Ukhuwwah

1. Tetaplah berkompetisi secara sehat dalam mela¬kukan
kebajikan, meski mereka berbeda-beda agama, ideologi, status; fastabiqul khairat
(Q/5;48). Jangan berfikir menjadikan manusia dalam keseragaman, memaksa orang
lain untuk ber¬pendirian seperti kita misalnya, karena Tuhan menciptakan
perbedaan itu sebagai rahmat, untuk menguji mereka siapa diantara mereka yang
mmberikan kontribusi terbesar dalam kebajikan.

2. Memelihara amanah (
tanggung jawab) sebagai khalifah Allah di bumi, di mana manusia dibebani
keharusan menegakkan kebenaran dan keadilan (Q/38;26), serta memelihara
keseimbangan lingkungan alam (Q/30:41).

3. Kuat pendirian tetapi
menghargai pendirian orang lain. Lakum dinukum waliya din (Q/112;4), tidak perlu
bertengkar dengan asumsi bahwa kebenaran akan terbuka nanti di hadapan Tuhan
(Q/42:15).

4. Meski berbeda ideologi dan pandangan, tetapi harus berusaha
mencari titik temu, kalimatin sawa, tidak bermusuhan, seraya mengakui eksistensi
masing-masing (Q;3;64).

5. Tidak mengapa bekerjasama dengan pihak yang
berbeda pendirian, dalam hal kemaslahatan umum, atas dasar saling menghargai
eksistensi, berkeadilan dan tidak saling menimbulkan kerugian (Q/60;8). Dalam
hal kebutuhan pokok, (mengatasi kelaparan, bencana alam, wabah penyakit dsb)
solidaritas sosial dilaksanakan tanpa memandang agama, etnik atau identitas
lainya (Q/2:272).

6. Tidak memandang rendah (mengolok-olok) kelompok
lain, tidak pula meledek atau membenci mereka (Q/49:11).

7. Jika ada
perselisihan diantara kaum beriman, maka islahnya haruslah merujuk kepada
petunjuk Al Qur'an dan Sunnah Nabi (Q/4;59).

Al Qur'an menyebut bahwa
sanya pada hakekat¬nya orang mu'min itu bersaudara (seperti saudara sekandung),
innamal mu'minuna ikhwah (Q/49;10). Hadis Nabi bahkan memisalkan hubungan antara
mukmin itu bagaikan hubungan anggauta badan dalam satu tubuh dimana jika ada
satu anggauta badan menderita sakit, maka seluruh anggauta badan lainnya solider
ikut merasakan sakitnya dengan gejala demam dan tidak bisa tidur. Nabi juga
mengingatkan bahwa hendaknya diantara sesama manusia tidak mengem¬bangkan
fikiran negatif (buruk sangka), tidak mencari-cari kesalahan orang lain, tidak
saling mendengki, tidak saling membenci, tidak saling membelakangi, tetapi
kembangkanlah persaudaraan. (H R Abu Hurairah).

Meski demikian,
persaudaraan dan solidaritasnya harus berpijak kepada kebenaran, bukan
mentang-mentang saudara lalu buta terhadap masalah. Al Qur'an mengingatkan
kepada orang mu'min; agar tidak tergoda untuk melakukan perbuatan melampaui
batas ketika orang lain melakukan hal yang sama kepada mereka. Sesama mukmin
diperintakan untuk bekerjasama dalam hal kebajikan dan taqwa dan dilarang
bekerjasama dalam membela perbuatan dosa dan permusuhan, Ta'awanu 'alal birri
wat taqwa wala ta'awanu 'alal itsmi wal 'udwan. (Q/5;2). Wallohu a'lamu
bissawab.

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Wassalam,
agussyafii

-
Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan "Amalia Cinta Rasul" (ACR), Hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009 di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau http://agussyafii.blogspot.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Check out the

Y! Groups blog

Stay up to speed

on all things Groups!

Yahoo! Groups

Everyday Wellness Zone

Check out featured

healthy living groups.

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Passionate about cars?

Check out the Auto Enthusiast Zone.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: