Senin, 09 Maret 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2557

Messages In This Digest (11 Messages)

Messages

1a.

Re: [Catcil] Berdakwah lewat tulisan

Posted by: "rah_ma18" rah_ma18@yahoo.co.id   rah_ma18

Sun Mar 8, 2009 6:30 am (PDT)

Yup menulis emang adalah salah satu jalan, untuk mengemban dakwah, tapi tiap kali menulis tg yg berbau agama kok susah banget ya? dan banyak timbul ketakutan saat menulisnya... punya tips gak?

2.1.

File - Moderator Sekolah Kehidupan

Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

Sun Mar 8, 2009 6:35 am (PDT)


(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email

Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,

Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.

1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE

2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.

Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.

Salam Hormat,
Moderator Bersama


3.

[puisi asal bunyi] Empat Mata

Posted by: "jun an nizami" tinta_mirah@yahoo.co.id   ujangjiung

Sun Mar 8, 2009 7:24 am (PDT)


Kiriku kananmu
Kananmu kiriku

Kita berlibur dari airmata yang seharian mengucur.

2009

Berselancar lebih cepat dan lebih cerdas dengan Firefox 3
http://downloads.yahoo.com/id/firefox/

4a.

Re: DAFTAR NASKAH DAN PENGUNDURAN WAKTU PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA

Posted by: "Diah Utami" batikmania@yahoo.com   batikmania

Sun Mar 8, 2009 7:04 pm (PDT)

Assalaamu'alaikum wr.wb.
Wah, ternyata jadwal pengumuman diundur ya? Hmm... mestinya, tenggat juga diundur sedikit kali ya. :) Jumlah naskah yang masuk mencapai 149? Wah... banyak juga ya. Jurinya pasti kerja keras membaca dan menilai semua naskah yang masuk. Kali tunggu pengumumannya.
Wassalaam.

Diah Utami

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Listya Arisanti <listyarisanti@...> wrote:
>
> Assalamu’alaikum wr wb
>
> Panitia mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta lomba “There are a Lot Of Amazing Moms”. Berikut ini adalah daftar judul essay yang telah lolos masuk ke email antalogi.penerbitan@... :
.

4b.

Re: DAFTAR NASKAH DAN PENGUNDURAN WAKTU PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Mon Mar 9, 2009 1:00 am (PDT)

Wa'alaykumussalam Wr. Wb

hehehe, mbak Diah bisa aja ;)
Alhamdulillah, antusias peserta luar biasa... ;) Ga kebayang kalau tengatnya diundur lagi, ntar mundur-mundur semuanya, donk :D

Yup, jurinya emang keren-keren, lho, mbak :)
Tunggu aja pengumuman pemenangnya :)

Novi
salah satu panitia

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Diah Utami" <batikmania@...> wrote:
>
> Assalaamu'alaikum wr.wb.
> Wah, ternyata jadwal pengumuman diundur ya? Hmm... mestinya, tenggat juga diundur sedikit kali ya. :) Jumlah naskah yang masuk mencapai 149? Wah... banyak juga ya. Jurinya pasti kerja keras membaca dan menilai semua naskah yang masuk. Kali tunggu pengumumannya.
> Wassalaam.
>
> Diah Utami
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Listya Arisanti <listyarisanti@> wrote:
> >
> > Assalamu’alaikum wr wb
> >
> > Panitia mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta lomba “There are a Lot Of Amazing Moms”. Berikut ini adalah daftar judul essay yang telah lolos masuk ke email antalogi.penerbitan@ :
> .
>

5.

Artikel: Menjadi Yang Terbaik Itu Urusan Pribadi

Posted by: "dkadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Sun Mar 8, 2009 9:54 pm (PDT)

Artikel: Menjadi Yang Terbaik Itu Urusan Pribadi

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

'Be the best!' begitu kata para pakar pemberi semangat. Jadilah yang terbaik. Kita meyakini bahwa dengan menjadi yang terbaik, kita akan berhasil meraih kesuksesan. Kemudian, kita menengok ke kiri dan ke kanan. Menyaksikan betapa teman-teman kita telah berprestasi tinggi sehingga semangat untuk menjadi yang terbaik mendorong kita untuk melampaui pencapaian-pencapaian mereka. Dengan begitu, kita menjadi manusia yang sangat kompetitif. Permasalahan yang muncul kemudian adalah; kita sering lupa bahwa untuk melampaui kinerja orang lain, kita perlu mengindahkan etika. Bahwa dalam berkompetisi ada rambu-rambu yang perlu kita ikuti. Jika tidak, maka kita akan melakukan 'cara apa saja' demi meraih gelar manusia terbaik itu. Mengapa manusia seperti kita sering terjebak pada situasi seperti itu?

Itu karena kita cenderung menganggap konsepsi menjadi yang terbaik itu sebagai sebuah gagasan untuk membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa berkewajiban untuk menjadi 'lebih' dari orang lain. Jika teman-teman kita di kantor pada rajin, maka 'be the best' secara salah kaprah berarti; 'lebih rajin daripada orang lain'. Jika orang lain pintar, maka kita mesti 'lebih' pintar dari orang itu. Jika orang lain hebat, maka kita harus 'lebih' hebat darinya. Maka, akhirnya kita terjebak pada proses pengejaran orang lain, atau berlari meninggalkan mereka dibelakang. Tetapi, apakah salah jika kita mempunyai sifat kompetitif seperti itu? Mungkin tidak salah. Namun, kita sering menjadi tidak sadar bahwa hidup kita menjadi sekedar berkutat pada perlombaan tak berkesudahan itu.

Memangnya apa pasal jika demikian? Kelihatannya memang tidak ada persoalan. Namun, jika kita tilik lebih dekat, semangat kompetitif itu merupakan salah satu sumber kecemasan manusia modern. Orang bisa tidak tidur nyenyak hanya gara-gara temannya dikantor mendapatkan rating appraisal lebih baik dari dirinya. Orang bisa gelisah hanya gara-gara orang lain hampir menyaingi dirinya dalam suatu tugas tertentu. Pendek kata, para mediocre berpusing ria untuk bisa melampaui orang-orang hebat. Sedangkan orang-orang hebat berdebar jantung karena tiba-tiba saja mereka mendapati para pendatang baru menunjukkan potensi untuk menjadi pesaing handal dimasa depan.

Itulah sebabnya, dijaman ini kita sering menemukan orang yang berusaha mati-matian menghambat pertumbuhan dan perkembangan orang lain. Ada pula yang begitu protektif kepada kedudukannya. Atau, mereka yang begitu pelit untuk sekedar berbagi ilmu kepada koleganya. Karena, mereka tahu bahwa orang-orang disekitarnya mempelajari sesuatu untuk menjadi ancaman dikemudian hari. Dan kita tahu bahwa semua itu dibahanbakari oleh sebuah konsepsi yang keliru tentang 'being the best'. Mengapa saya harus menolong orang lain untuk menjadi 'the best'? Bukankah jika dia menjadi 'the best' maka itu berarti bahwa mungkin saya sudah tidak the best lagi?

Sesungguhnya menjadi 'the best' itu adalah sebuah perjalanan pribadi. Bukan perjalanan yang melibatkan orang lain. Dan itu berarti bahwa sama sekali tidak ada hubungan antara 'menjadi yang terbaik' dengan melampaui orang lain. Lho, kok begitu? Ya memang begitu. Sebab, menjadi yang terbaik itu seharusnya diletakkan pada konteks 'menjadi manusia terbaik sesuai dengan kapasitas diri sesungguhnya'. Dengan begitu, kita tidak akan terlampau pusing apakah orang lain lebih baik dari kita atau tidak. Sebab, jika kita sudah menjadi yang terbaik sesuai dengan kapasitas diri kita, maka kekhawatiran itu mesti tidak ada lagi.

Teman anda mengatakan bahwa dia bisa melakukan ini dan itu, sedangkan anda tidak. Jika anda menempatkan konsep 'be the best' secara keliru, maka Anda akan panas mendengarnya. Lalu anda mati-matian berusaha agar bisa melakukan hal yang sama, atau mungkin juga anda melakukan sesuatu agar saingan anda tidak lagi bisa melakukan hal itu. Sebaliknya, dengan konsepsi yang benar; anda akan menerima kenyataan bahwa memang orang itu bisa melakukan ini dan itu. Tetapi, anda sendiripun sadar bahwa ada banyak hal lain yang anda bisa lakukan tetapi orang itu tidak. Benarkah? Tentu benar. Karena, kita percaya bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Dan itu berarti, kita mengakui kalau orang lain memiliki kelebihan dari kita. Jadi, kita tidak akan panas hati ketika ada orang mengkalim diri lebih baik dari kita. Dan itu juga berarti kita menyadari bahwa kita memiliki kelebihan dari orang lain. Jadi, meskipun mereka lebih dalam hal-hal tertentu, kita juga pasti lebih dalam hal lain. Juga berarti bahwa meskipun anda hebat dalam hal-hal tertentu, anda bersedia menerima kenyataan bahwa orang lain lebih baik dari anda dalam hal lain.

Dengan konsepsi itu juga, kita bisa membebaskan diri dari sebuah persaingan penuh kecemasan seperti itu. Persaingan yang sering menjebak kita untuk melakukan tindakan-tindakan tidak sportif, atau memaksakan diri melakukan sesuatu yang sesungguhnya diluar kemampuan kita. Sebaliknya, konsepsi itulah yang bisa membawa kita kepada dua hal, yaitu; (1) ikut senang atas kehebatan dan keunggulan orang lain, dan (2) bersemangat untuk menemukan 'hal terbaik' apa yang bisa kita temukan dalam hidup kita. Sehingga, kita berkesempatan untuk mengakui fitrah Tuhan tentang kenyataan bahwa; setiap manusia itu dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan kita bisa mengikuti apa yang Tuhan inginkan, yaitu; saling melengkapi satu sama lain.

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://www.dadangkadarusman.com/
Business Administration & People Development
Business Talk Setiap Jumat: 06.30-07.30 di 103.4 FM Day Radio

Catatan Kaki:
Jika kita semua bisa saling berkontribusi satu sama lain; kita tidak perlu lagi saling mengklaim diri sebagai yang terbaik, apalagi saling mengalahkan untuk sekedar menguatkan eksistensi diri.

6.

[Catcil] Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

Posted by: "Aprillia EkaSari" april_reto@yahoo.com   april_reto

Sun Mar 8, 2009 11:56 pm (PDT)



"Biarkan
masa depan datang sendiri."

 

Saya mendapat kalimat tersebut dari sebuah buku. Mengingatkan
saya pada firman Allah:

"Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah
kamu meminta agar disegerakan datangnya." (QS. An Nahl: 1)

 

***

Akhir-akhir
ini One Last Cry-nya Brian McKnight sering menemani saya. Saya paling suka
bagian "One last cry, before I leave it all behind" dan  "I´m gonna dry my eyes right after I have my
one last cry."

 

Sepertinya
mudah sekali orang mengatakan, "Ini akan menjadi one last cry Saya." Dan saya
berpikir sama pada awalnya. Ternyata saya salah. One last cry saya selalu
berakhir hari itu dan esoknya berulang lagi. Kadang saya bertanya kepada Tuhan,
"Untuk apa saya harus mengeringkan air mata seperti ini?" Dan jawaban-Nya
diberikan melalui banyak cara.

 

Tuhan mempertemukan saya dengan orang-orang kuat yang
membuat saya terperangah mendengar kisah-kisah mereka. Seorang teman lama, yang
selama ini saya kenal sebagai seorang yang gigih meraih cita-citanya menjadi
orang besar (dan pada akhirnya berhasil) ternyata bisa juga berkata, "Doakan
saya kuat. Saya harus mulai kerja keras lagi, mulai dari titik nol!"
Hah??? Saya diam saja. Saya malu dengan mereka. Masalah saya sangat kecil dan
tidak ada apa-apanya.

 

Saya memang bodoh kalau harus terpaku pada sakitnya saya,
juga terus-terusan mengajukan pertanyaan "Mengapa?" yang entah pada siapa harus
saya tujukan. Seseorang yang paling istimewa dalam hidup saya pernah berkata, "Aku
tahu, kita barangkali melihat ini sebagai sesuatu yang buruk. Tapi, ini justru
lebih baik." Saya sempat menolak pernyataan itu dan ternyata kelakuan saya itu cuma
menjadi bumerang yang menghantam saya berulang-ulang. Saya juga pernah berniat mencoba
menentang pernyataan itu. Tapi, sebelum itu terjadi Tuhan menyadarkan saya
bahwa itu artinya saya hanya akan menjadi seorang egois yang  melukai orang lain. Dia orang yang paling
berarti untuk hidup saya, dan saya percaya pernyataan itu diucapkannya tanpa
ada maksud untuk menyakiti saya. Mungkin saya butuh waktu untuk mengerti apa
maksud pernyataan itu. Dan saya pikir kini saya mulai memahaminya.

 

***

 

"Biarkan masa depan datang sendiri."

 

Seorang bijak berkata, "Hidup kita adalah hari ini. Bukan
pada masa lalu yang
telah lewat ataupun pada masa depan yang belum tentu ada."

 

Pada
akhirnya saya tahu bahwa berfokus pada hari ini adalah satu-satunya jalan
terbaik. Jika saya tidak fokus seperti tekad yang saya ucapkan di
pagi hari ketika saya bangun tidur, saya akan beranggapan bahwa hari ini adalah
hari terakhir saya hidup di dunia. Jadi, saya akan kembali ke jalur yang
sebenarnya harus saya lewati. Saya akan mempergunakan waktu saya sebaik
mungkin, untuk berbuat baik kepada orang lain dan beribadah kepada Tuhan.

 

"Biarkan
masa depan datang sendiri."

 

Masa
depan adalah milik Tuhan yang dititipkannya kepada manusia. Dan saya sangat
percaya itu. Maka, saya memutuskan bersahabat dengan Tuhan supaya dia percaya
kepada saya. Dia adalah pembimbing terbaik saya. Dia yang menemani saya di
setiap langkah saya dan membuat saya mengucapkan nama-Nya berulang-ulang untuk
ketenangan diri sendiri. Tuhan memang tidak selalu memberikan apa yang saya
mau, tapi Tuhan akan memberikan apa yang saya butuhkan. Saya percaya itu.

 

Mungkin Tuhan tahu, selama ini saya terlalu banyak
berdiri, berjalan, dan kadang berlari-lari tanpa tujuan jelas. Sekarang adalah
masa-nya saya untuk didudukkan oleh-Nya dan diajak-Nya berdiskusi tentang apa
yang saya inginkan dan sebaliknya apa yang Dia tawarkan untuk saya di masa
mendatang.

 

Bulan depan usia saya dalam perhitungan Masehi akan
mencapai seperempat abad. Dan Dia lagi-lagi mengingatkan itu kepada saya. Apa
yang telah saya capai dalam hitungan itu? Apakah saya sudah berguna untuk orang
lain? Buku yang berisi kualitas hidup saya ternyata hanya terisi beberapa
lembar di halaman depan. Jadi, itu sebabnya.

 

Saya ingin bermimpi lagi, saya ingin melangkah lagi, dan
saya ingin membuat hidup saya menjadi baru. Baru
yang benar-benar baru, dan bila perlu meninggalkan dunia saya yang sekarang. Sepertinya
banyak ide bagus yang sudah bermunculan menyambut peringatan 25 tahun hadirnya
saya di dunia ini. Karena bagaimanapun, hidup akan terus berjalan.

 

Hidup saya adalah hari ini, dan saya akan hidup untuk
hari ini. Saya akan membiarkan masa depan datang sendiri, menghampiri saya
suatu hari nanti.

 

"Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah
kamu meminta agar disegerakan datangnya." (QS. An Nahl: 1)

 

Kebonsari, 8 Maret 2009

-thanks
to Aries, Nita, Kiky, dan Estu atas satu hari yang indah, ehmmm... terima kasih
juga untuk seorang bernama Michael Siregar-

 

 

Email/
IM/ FS: april_reto@yahoo.com

Blog:
http://sukmakutersenyum.multiply.com

Aprillia Ekasari
081 793 222 06

7a.

[Jokes] Salah

Posted by: "Aprillia EkaSari" april_reto@yahoo.com   april_reto

Sun Mar 8, 2009 11:58 pm (PDT)



Ini semua berhubungan dengan sebuah benda bernama
handphone. Siapa di antara kita yang tidak pernah salah menelepon atau mengirim
pesan singkat dengan benda yang satu ini?

 

Saya? Sering. Dan kejadian konyol dengan alat komunikasi
ini saya alami tadi sore. Saya ada di pusat perbelanjaan yang ramai orang
dengan teman-teman SD saya, Kiky, Estu, dan Nita. Tiba-tiba, saya teringat
harus mengklarifikasi sebuah kabar kepada teman lainnya, Sofi, yang berada jauh
dari kami.

 

Ketika mengambil handphone dari dalam tas, saya menemukan
nomor tak dikenal dalam list. "Mungkin ini Sofi," pikir saya. Saya menghubungi
kembali nomor itu. "Sebentar ya guys saya mau telepon," kata saya pada ketiga
teman saya.

 

"Hallo, ini siapa ya?" tanya saya.

"Lho ya siapa lho, nyari siapa?"

 

Perbincangan siapa mencari siapa berlangsung sekitar tiga
menit, sampai saya melihat Kiky juga sedang menelepon. Saya menepuk dahi saya,
teringat bahwa sebelum kami berangkat saya sempat me-miscall nomor saya dengan
handphone Kiky. Itu karena saya sempat kehilangan nomor teman lama ini. Tapi
saya lupa belum menyimpannya dalam phonebook.

 

"Kiiiii, it´s me!" teriak saya di antara kerumunan orang
yang lalu lalang. Kami berdua mentertawakan kebodohan kami.

 

***

Tak hanya sekali ini saya mengalami kekonyolan ini.
Berulang-ulang. Apalagi salah kirim SMS. Pernah saya mengirim pesan yang berisi
tentang masalah seorang teman. Rencananya akan saya kirim ke orang lain. Tetapi
karena pikiran saya ini mengarah kepada si teman yang dibicarakan, tanpa
sengaja saya mengirimnya ke yang bersangkutan. Duh, malunya luar biasa. Tapi,
untungnya saat itu dia mengerti. Semoga kejadian konyol yang berhubungan dengan
handphone berhenti sampai di sini saja. :P

 

Kebonsari,
8 Maret 2009

-laughing
is better than being bitter-

 

 

Email/
IM/ FS: april_reto@yahoo.com

Blog: http://sukmakutersenyum.multiply.com

Aprillia Ekasari
081 793 222 06

7b.

Re: [Jokes] Salah

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Mon Mar 9, 2009 1:11 am (PDT)

Aku juga pernah, Piel :D

hehehehe...

waktu itu pengen sms ke temen kantor yang dulu, nanyain keadaan kantor... Gimana kabar si pengawas. dll. Catatan: aku pernah berantem sama si pengawas. Hubungan kami ga terlalu akrab, sampai akhirnya aku resign... tapi ya baik2 aja sih :D

Untung aja isi smsnya ga macem2, cuma tanya2 kabar keadaan aja :D, trus, akhirnya minta maaf karena salah kirim, heheh :D

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Aprillia EkaSari <april_reto@...> wrote:
>
>
>
>
>
> Ini semua berhubungan dengan sebuah benda bernama
> handphone. Siapa di antara kita yang tidak pernah salah menelepon atau mengirim
> pesan singkat dengan benda yang satu ini?
>
> Â
>
> Saya? Sering. Dan kejadian konyol dengan alat komunikasi
> ini saya alami tadi sore. Saya ada di pusat perbelanjaan yang ramai orang
> dengan teman-teman SD saya, Kiky, Estu, dan Nita. Tiba-tiba, saya teringat
> harus mengklarifikasi sebuah kabar kepada teman lainnya, Sofi, yang berada jauh
> dari kami.
>
> Â
>
> Ketika mengambil handphone dari dalam tas, saya menemukan
> nomor tak dikenal dalam list. ”Mungkin ini Sofi,” pikir saya. Saya menghubungi
> kembali nomor itu. ”Sebentar ya guys saya mau telepon,” kata saya pada ketiga
> teman saya.
>
> Â
>
> ”Hallo, ini siapa ya?” tanya saya.
>
> “Lho ya siapa lho, nyari siapa?”
>
> Â
>
> Perbincangan siapa mencari siapa berlangsung sekitar tiga
> menit, sampai saya melihat Kiky juga sedang menelepon. Saya menepuk dahi saya,
> teringat bahwa sebelum kami berangkat saya sempat me-miscall nomor saya dengan
> handphone Kiky. Itu karena saya sempat kehilangan nomor teman lama ini. Tapi
> saya lupa belum menyimpannya dalam phonebook.
>
> Â
>
> “Kiiiii, it’s me!” teriak saya di antara kerumunan orang
> yang lalu lalang. Kami berdua mentertawakan kebodohan kami.
>
> Â
>
> ***
>
> Tak hanya sekali ini saya mengalami kekonyolan ini.
> Berulang-ulang. Apalagi salah kirim SMS. Pernah saya mengirim pesan yang berisi
> tentang masalah seorang teman. Rencananya akan saya kirim ke orang lain. Tetapi
> karena pikiran saya ini mengarah kepada si teman yang dibicarakan, tanpa
> sengaja saya mengirimnya ke yang bersangkutan. Duh, malunya luar biasa. Tapi,
> untungnya saat itu dia mengerti. Semoga kejadian konyol yang berhubungan dengan
> handphone berhenti sampai di sini saja. :P
>
> Â
>
> Kebonsari,
> 8 Maret 2009
>
> -laughing
> is better than being bitter-
>
> Â
>
> Â
>
> Email/
> IM/ FS: april_reto@...
>
> Blog: http://sukmakutersenyum.multiply.com
>
>
>
> Aprillia Ekasari
> 081 793 222 06
>

8a.

Re: [ Catcil ]Belajar dari Hari-hari di Bis

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Mon Mar 9, 2009 1:08 am (PDT)

Wuih, seru juga, nih Mbak Nataya sampai dengerin pak supir ngobrol, hehehe.

Aku juga kadang iseng meratiin tingkah polah mereka, walau ga sedetail itu :D

Nah, kalo penumpang itu penurut banget... supir ngetem, penumpang diem, jarang yang protes :D, termasuk saya yang kadang ga mood untuk turun, udah pewe... Trus, dipindahin nurut juga, adeeuh, nasib... :( walau ada juga supir yang bertanggung jawab, yang nurunin penumpang di tempat tujuan, baru deh dia muter balik...

Ta[i, ga jarang, diturunin di jalan, malah pernah ditutunin saat mobil masih jalan karena kalo tu mobil berenti ya susah jalan lagi... Adeeuh... kenapa tadi diangkut ya :D

hehehe

Salam kenal :)

Novi :)
angkoters

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, aryadni nataya <aryadni_nataya@...> wrote:
>
>
> Mau sharing pengalaman saya menjelajah Jakarta dengan naik bis kota. Bis kota buat saya adalah tempat belajar yang unik. Kita bisa belajar toleransi, bersedekah, apresiasi seni dan kesabaran serta kecermatan kita mensiasati semua kegilaan yang melanda kita di Jakarta ini. So, here's just for fun.
>
> Duduk di Samping Pak
> Supir
>
> Saya selalu nggak ngerti dinamika hubungan kenek â€" supir.
> Jadi yang nyetir sebetulnya siapa ya? Kalo diperhatikan, kenek bilang kiri,
> supir ngiri; kenek bilang tancap, supir nancap, kenek bilang ‘banyak banyak
> banyak’, supir pasti langsung nungguin si kenek ngasih aba-aba berikutnya. Kalo
> keneknya nggak bilang apa-apa supir bablas aja. Nggak berenti, nggak minggir,
> nggak pelan dan nggak juga buru-buru. Siapa nyetir siapa?
>
> Â
>
> Sore. 620. Kuningan â€" Blok M
>
> Â
>
> Kopaja 620 kali ini nggak terlalu ramai. Saya milih duduk di
> paling depan sebelah kiri supir. Dekil. Bau baju lembab yang kecampur
> keringet…uh…aceeeemmm… Setelah setengah perjalanan seseorang yang duduk di
> belakang saya menyapa supir dengan dialek Padang. Agak macam Uda Faisal-nya
> ‘SSTI’-nya Trans TV itu.
>
> Supir: ‘Ha? Iya. Sepi. Sial nih gue dapet kenek begini.
> Penumpang sepi. (ternyata bukan orang Padang) Dari tadi ngangkut cuman satu
> satu dowang. Sial nih gue.”
>
> Si Padang: “Si itu ke mana?”
>
> Supir: “Tau tuh, tadi jalan siang udeh sama die (Si Supir
> menggerakkan kepalanya ke kiri dengan maksud nunjuk ke kenek), gue kagak mau
> tapi nggak ada lagi. Sepi dari tadi. Untung kagak dapet cewek, gue. Waktu itu
> pernah gue dioperin cewek. Waaaaah…kacau. Kagak bisa ngangkut. Penumpang lewat
> aje. Nyang laen lewat aja. Di belakang mulu gua. Kacau.”
>
> Si Padang: “Iyo yo, katanya kalo cewek payah ya. Si Anu yang
> biasanya tu gimana? Aman kemaren?”
>
> Supir: “Oh, si entu, iya gue denger tuh, bukan gue yang
> narik. Pas bukan gue. Gue udah jalan waktu ntu. 21 yang dapet noh. Begitu juga
> sama. Tekor yang ada. Gue udah dua hari ni me die mulu. (Tiba-tiba berseru ke
> arah kenek) OI! Itu depan, naik nggak? (Balik lagi ngomong sama si Padang)
> Kemaren gue ngutang Rp 40.000,- wah kacau dah. Kalo hari ini nggak penuh juga
> gue bakal tekor 90 rebu. Sial. WOI!!! Tu depan bisa nggak tu depan? (berteriak
> kepada kenek) Masak mesti gue juga si nyang ngasih tauin. Payah dah!’
>
> Si Padang: “ Iyo, payah.”
>
> Mereka terlibat pembicaraan yang lain. Si Supir mengatakan
> bahwa karena kenek yang dia dapat kadang nggak tanggap sama situasi jalan, dia
> banyak ilang penumpang. Malah dia pernah ngutang 40rb dan akhirnya besoknya
> malah nombol 90rb.
>
> Â
>
> Ha, Jadi pertanyaan saya terjawab. Ternyata dinamika
> hubungan kenek sama supir adalah siapa nguntungin siapa. Supir dapet duit hasil
> ‘keganasan’ si kenek ngangkut penumpang dan navigasiin si supir di jalan kapan
> dia harus kenceng ngeduluin bis lainnya dan kapan dia harus berhenti untuk
> ngangkut penumpang. Hmmm…
>
>
>
> Nataya Bagya.
>
> Â
>

9.

[ruang baca] Perfume - The Story Of A Murderer

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Mar 9, 2009 3:44 am (PDT)

*Judul buku : Perfume – The Story Of A Murderer*

*Judul asli : Das Parfum: Die Geschichte Eines Murders*

*Penulis : Patrick Suskind*

*Genre : Fiction - suspense*

*Tebal : 423 halaman*

*Cetakan : Keenam, Agustus 2006*

*Penerbit : Dastan Books*

Resensi oleh : Lia Octavia

Manusia pada dasarnya adalah makhluk ciptaan Tuhan yang hidup karena cinta,
oleh cinta, dan untuk cinta. Kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
merupakan kebutuhan dasar yang seringkali diabaikan oleh manusia itu sendiri
karena perbedaan persepsi dan definisi mengenai cinta. Terlepas dari
persoalan apakah itu cinta, kebutuhan yang satu ini ternyata mampu mengubah
sejarah kehidupan seseorang, masyarakat, bangsa, bahkan dunia, serta
mengubah cara pandang seseorang terhadap yang lain. Cinta yang membuat dunia
terus berputar selama jantung masih berdetak dan nafas masih berhembus.
Dunia yang terus berputar selama Sang Pencipta Dunia menghendakinya.

Kebutuhan akan cinta dimulai ketika seorang anak manusia dilahirkan ke
dunia. Yaitu cinta seorang ibu kepada anaknya. Cinta inilah yang tidak
didapat oleh Jean-Babtiste Grenouille, seorang bayi laki-laki yang
dilahirkan di tempat terakhir yang pernah dibayangkan oleh manusia, tempat
terbusuk seantero kerajaan Perancis pada abad kedelapan belas. Kelahiran
Grenouille di sebuah kedai ikan yang menebarkan aroma gabungan antara melon
busuk dan bekas bakaran kotoran binatang serta amis yang sengatannya mampu
menutupi aroma mayat, di musim panas itu, merupakan kelahiran yang kelima
kalinya bagi ibunda Grenouille dan tidak diketahui siapa ayahnya. Kelahiran
Grenouille di bawah meja jagal ikan yang bercampur dengan darah dan kotoran
ikan. Kelahiran Grenouille di balik kerumunan lalat, kotoran, dan kepala
ikan. Kelahiran Grenouille yang tidak dikehendaki. Kelahiran Grenouille yang
tanpa cinta.

Menjadi yatim piatu sejak bayi, ibunda Grenouille dihukum penggal karena
sebelumnya membunuh empat bayi-bayinya, Grenouille kecil menjalani hidup
dari satu ibu susu ke ibu susu lainnya. Dari rumah yatim piatu hingga biara.
Keanehan yang ada pada dirinya, yaitu Grenouille yang tidak memiliki bau
seperti halnya manusia lain, membuat Grenouille terbuang dan mengalami
siksaan demi siksaan di dalam tempat tinggalnya. Seperti di rumah Madame
Gillard, seorang wanita paruh baya yang mengambil anak-anak tanpa nama asal
ada yang bersedia membayar; wanita yang tega menyiksanya sampai mati untuk
kesalahan kecil sekali pun.

Grenouille kecil belajar untuk patuh, hari demi hari memendam seluruh energi
pemberontakan dan pertentangan, mengubahnya menjadi keinginan tunggal untuk
bertahan hidup ala kutu di pohon. Mematuhi dan mengerjakan semua perintah
tanpa bertanya, membiarkan dirinya dikunci di lemari, bekerja hingga enam
belas jam sehari. Begitulah Grenouille menjalani hari-harinya. Tanpa rasa.
Tanpa cinta.

Mimpi Grenouille yang sangat didambakannya adalah tetap hidup dan
menggenggam secuil kebebasan yang lebih dari cukup untuk bernafas, tanpa
tahu alasan mengapa manusia-manusia yang ada di sekitarnya selalu berusaha
menyingkirkannya, membuangnya, hanya karena ia berbeda. Grenouille yang
tidak sama dengan manusia-manusia lain. Grenouille yang tidak berbau.
Grenouille yang ditolak bumi.

Hingga kemudian Grenouille menemukan kenyataan bahwa ia memiliki daya
penciuman yang luar biasa. Sebuah anugerah yang dititipkan Sang Pencipta
padanya. Hidung Grenouille mampu mengurai berbagai macam bau, mulai dari
benda-benda terkecil hingga benda-benda yang letaknya berada dalam radius
beberapa kilometer dari tempatnya berada. Hidung inilah yang kemudian
membawanya bekerja di rumah Baldini, seorang pengusaha parfum ternama di
Paris. Di sana, di tengah berbagai siksaan yang terus menerpa, Grenouille
belajar meramu dan membuat berbagai macam parfum dengan aroma yang
berbeda-beda. Dan karena kebenciannya pada manusia yang tidak pernah
mencintainya membuat Grenouille terobsesi menciptakan parfum terbaik yang
pernah ada, yaitu aroma seorang perawan.

******

Patrick Suskind lahir pada tahun 1949. Belajar sejarah di Munich dna menjadi
penulis di dunia pertelevisian. Novelnya yang berjudul *Die Taube* (Burung
Merpati) kemudian diadaptasi menjadi naskah panggung dan dipentaskan pertama
kali di gedung Teater BAC London pada Mei 1993. Naskah panggung lainnya yang
berjudul *Der Kontrabas* (Bas Ganda) dipentaskan di Munich pertama kalitahun
1981 dan sejak itu menjadi salah satu karya yang paling sering dipentaskan
di Jerman, Swiss, dan Austria. Novel Suskind lain yang berjudul *Die
Geschichte Von Herr Sommer* (Kisah Tuan Sommer) (1992) dan *Drei Geschichten
* (Tiga Kisah) (1996). Novel Das Parfum ini adalah novel pertamanya yang
terjual lebih dari 15 juta kopi.

Suskind menuturkan kisah ini dengan baik dan amat tidak biasa dengan
menuturkan latar belakang psikologi seorang manusia yang tidak pernah
mengenal cinta, manusia yang terbuang dan terpinggirkan dari masyarakatnya,
dan justru manusia seperti itulah yang diberi anugerah lebih oleh
Penciptanya. Anugerah yang bisa menjadi rebutan oleh manusia-manusia lain
yang haus oleh ketenaran, popularitas, dan nafsu. Manusia-manusia lain yang
berjalan di dalam kegelapan jiwa mereka karena kebodohan dan ketidaktahuan
mereka sendiri.

Suskind memaparkan tragedi demi tragedi kemanusiaan di atas panggung bernama
kehidupan, dengan pembaca sebagai penontonnya. Dan dengan riset yang sangat
baik mengenai aroma dan cara pengolahan parfum, buku ini menjadi cermin
latar belakang psikologis mengapa seseorang dapat bertindak seperti Tuhan;
mengakhiri kehidupan orang lain. Seseorang yang tidak dicintai hanya karena
ia berbeda. Semua, karena satu kata yang mampu mengubah segalanya. Semua,
karena cinta.

Jakarta, 9 Maret 2009 at 5.20 p.m.

Dipersembahkan untuk Retnadi Nur'aini

http://mutiaracinta.multiply.com

*******
Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Y! Groups blog

the best source

for the latest

scoop on Groups.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: