Selasa, 10 Maret 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2559

Messages In This Digest (20 Messages)

Messages

1.

(Rampai) Kucari Dia

Posted by: "ahmad ade" ahmadade@rocketmail.com   ade_ya

Mon Mar 9, 2009 9:43 pm (PDT)

Sekelebat wewangian seperti roh
menggeluti desah nafas
menutup mata mencairkan kebekuan dada
melintas desir suara seperti kabut
membelenggu tubuh sampai ke hati

Diakah itu, dendangkan lagu duka
atau senandung asmara dahana
ada rindu di bibirnya, ada cinta

kucari dia disepinya pagi buta
tetapi mentari terlambat menjadi saksi
letih terasa menyumbat jalan
kucari dia
dimana-mana

2.

(Rampai) Dosa

Posted by: "ahmad ade" ahmadade@rocketmail.com   ade_ya

Mon Mar 9, 2009 9:44 pm (PDT)

Helaan nafas kusam memukau
pecahan peluh terguyur runyam
memerak tajam namun penuh kasih
meredakan nafas angkara

Beranjaklah dari kegelapan
lebih baik menyeka bersih
noda kelam diujung kuduk

Jangan biarkan tumbuh merimbun
sebelum sanksi moral datang dijemput
sebagai terlampias atas kedusataan
yang telah sekian kurun terpatri rapi
disela kerut merut jiwa

Jangan biarkan datang merindang
kambali pulang melintang adab
berlututlah bergumul ceria
menanggalkan kerinduan pada Tuhan
simpuh terpekur memagut do'a
mengharap ampun atas kelakuan dilampau

Bening sumringah menghanyu dusta
enteng malaju pacuan derap
meresapi rahmat Tuhan pantai usia
berbekal taubat dan kepasrahan jiwa

3.

(Jurnal) Bagian 3.  LUWUK: Akhirnya Tiba Juga.

Posted by: "Elisa Koraag" elisa201165@yahoo.com   elisa201165

Mon Mar 9, 2009 10:05 pm (PDT)

 
 
 
Bagian 3. LUWUK: Akhirnya Tiba Juga.
Icha Koraag

Bus besar ini tak ada bedanya dalam kapasitas angkut seperti bus Bitung Indah. Di atas bus terikat bagasi yang tingginya hampir satu meter lebih. Sayang kamera low bat jadi gak bisa mengabadikannnya. Di belakang bus diikat kursi, lemari, sepeda motor, sehingga bus tambah panjang hampir satu meter. Dan di dalam bus pun penuh kardus-kardus bagasi.
 
Perjalanan sama tidak enaknya. Karena nampaknya penumpang dimanjakan. Beberapa wanita minta diberhentikan di sebuah pusat tanaman hias dan mereka membeli berpot-pot tanaman hias seperti Anterium dan gelombang cinta. Dilain perhentian sebagian penumpang belanja durian karena memang musimya.
 
Entah berapa lama saya tertidur. Ketika kaki ini mulai terasa tak enak, saya membuka mata. Di luar jendela, semburat merah mentari mulai nampak. Hanya segaris tipis dari batas laut. Kemarin sore saya sudah menghubungi kontak saya dan memberikan nama bis yang saya tumpangi. Kontak saya tahu dimana letak pool. Saat bus mulai mengurangi kecepatan dan berhenti disebuah lampu merah, hati saya bergetar. Saya melihat disisi kanan sebuah gereja. Bukan gerejanya yang membuat saya bergetar. Bangunan gereja indah namun nama gerejanya mengingatkan saya pada matahari kehidupan saya. Gereja itu bernama Calvari.
 
Dan itu nama putera sulung saya Bastiaan Calvari Monoarfa. Mengingat Bas, selalu membawa ingatan saya pada adiknya Van.Mereka jauh dan lama saya da pasangan tinggalkan. Karena pada waktu yang bersamaan, suami sayapun tengah keliling Kalimantan. (Diakhir perjalanan suami saya, kami bertemu di Menado! Ini cerita dilain kisah)
 
Akhirnya di Pool Bus, kontak saya sudah menunggu. Saya diantar ke hotel untuk mandi. Saya hanya punya waktu kurang dari satu jam sebelum dijemput kembali untuk melakukan tugas. Istirahat…………….? Masih lama. Pukul 08.30 saya bertugas hingga pukul 14.00. Lalu saya minta diantar kembali ke hotel untuk tidur dan berjanji akan makan malam bersama di tepi pantai.
 
Tidur ditempat tidur berselimut nan lembut, sungguh memanjakan. Terbayar sudah kelelahan dua hari dua malam di bus jelek dan busuk. Disambut keindahan dan keramahan warga Luwuk, menyempurnakan perjalanan saya. Saya diantar keliling kota, bahkan naik keperbukitan sehingga bisa melihat Luwuk diwaktu malam seperti permandangan Puncak di Jabar ke arah kota Bogor. Bedanya kota Luwuk tak terlalu dingin.
 
Siang tadi saya sudah menyantap makanan laut, malamnya saya dijamu bakso dan pisang goreng yang kami santap ditepi laut. Asyik, enak dan menyenangkan.Pukul 10 malam, saya berpamitan pada semua sambil tak lupa meninggalkan no tlp dan email serta berjanji akan tetap saling berkabar. Keesokan pagi pukul 4. subuh, resepsionis hotel membangunkan. Saya bergegas mandi dan sarapan karena tak lama saya sudah dijemput untuk diantar ke Bandara bubung.
 
Matahari masih mengintip malu tapi saya siap melanjutkan perjalanan. Kali ini Menado tujuiannya. Dengan Foker 100 merpati, sebuah pesawat kecil yang lagi-lagi mendebarkan hati harus saya naiki.Sempat adu argument lantaran kapasitas bagasi hanya 10 kg. Sedangkan bagasi saya 14 kg. tak mungkin satu saya tinggalkan karena perjalanan saya masih jauh dan lama. Setelah panjang lebar berargumen akhirnya 2 tas modal kerja dan pakaian bisa saya angkut. Selamat tinggal Luwuk, jika sekali berkunjung pasti akan ada kunjungan kedua. Nantikan kedatangan saya. Icha Feb 2008
 
 
Foto-foto bisa di lihat di blog.
 
Aku ngeblog maka aku terhibur:
http://elisakoraag.blogspot.com/

4a.

Re: [catcil] MUKAKU -MUsim KAwin KUcing-

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Mon Mar 9, 2009 10:14 pm (PDT)

Huahahaha kang Hadian ada - ada aja deh. Tuh akhwat jadi pada takut minta di lamar. takut di samain ma kucing. Wkwkwk

salam
anty

5a.

Re: Ibu Kehidupan Dan Anak-anak Nakal (Unfinished Amazing Mom's

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon Mar 9, 2009 10:22 pm (PDT)

meski kurang selembar, tapi saya menikmati tulisan njenengan. benar-benar tulisan seorangpengamen cinta. ditunggu tulisan berikutnya yach...

~ Sis~

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Ceko Spy" <cekospy@...> wrote:
>
>
> Ibu Kehidupan dan Anak-anak Nakal
>
>
>
> Dia adalah Ibu dari semua Ibu Pertiwi. Ibu dari segala kehidupan mahluk
> hidup. Tidak kah kita salut dan kagum padanya, dari sekian banyak jutaan
> bahkan milyaran benda langit, kenapa `Ia' yang dipilih sebagai
> Ibu kita? Yang di dalam perutnya-lah kita lahir, hidup, beranak-pinak
> www.pengamencinta.wordpress.com
> <http://www.pengamencinta.wordpress.com%20>
>

6.

[ Catcil] Dekat tapi kadang terlupa

Posted by: "amilistya" amilistya@yahoo.com   amilistya

Mon Mar 9, 2009 10:24 pm (PDT)

"Dekat di kita tapi kadang terlupa"

Aku selalu bersyukur dikelilingi kerabat dan sahabat yang penuh kasih. Tapi terkadang aku masih mencari kasih di belukar tersembunyi, di padang kering kehidupan ini dan di ranah kecarutan kondisi. Aku sering mengharap kasih di sela jarak yang tak terlampaui. Di jeda waktu yang telah terlewati dan di keping keping yang sebenarnya tinggal memori. Dari semua itu malah kadang aku lupa akan kasih seseorang yang selalu di dekatku setiap hari.

Setiap hari besar, jempolku sampai serasa baal mengirim ucapan beserta hatiku untuk orang tercinta yang kurindui karena jauuuuuh di mata. Di hari Raya, hatiku telah terkotak kotak dengan kavling berisi keinginan untuk bersilaturahmi
Diantara sibuknya suara ta tit tat tit dan rasa sejuk bahagia mengirim dan menerima SMS, tiba tiba aku dikejutkan oleh ucapan memelas dari seseorang yang sangat dekat di mata dan hatiku. Orang yang selalu menyiapkan kebutuhan dan mungkin orang yang paling sabar menerima curhatan dariku.
" Buuu... bagiii dong buat saya" ucapnya sambil bersimpuh di ujung kakiku
" Hush, bagi apaaan...? jawabku nggak ngerti
" Buuu. bagi SMSnya atuuuu aja"
" Halah... SMS apa?" jawabku masih bingung
" Hi hi hi ucapan Lebaran gitu lhoh" seringainya malu dan lugu
" Oooo alaahhh Bi bi, ngapain SMS, wong dekat gini,. Tadi kan aku udah ucapin Lebaran"
" tapi Buuu, kasih SMS atuuu aja Bu. Besok saya kan pulang kampung, mau saya tunjukkan ke anak saya dan kerabat dikampung. Saya sering cerita kalau majikan saya baik dan sayang sama saya. Anak anak pasti ikut senang Bu" ucapnya malu campur geli
Tapi gelikah aku? Sama sekali tidak!! Bahkan ada yang ngilu di dadaku
Bibi pembantu yang bertahun ngopeni kami sekeluarga, membantu segala kerepotan agar roda rumahtangga terjalani. Orang yang hobinya bersimpuh di ujung kaki, menemani nonton TV atau sekadar ha ha hihi. Orang yang selalu ada saat diperlukan, di saat bahagia, atau ketika sakit atau nelangsa. Dari melek sampai merem mata. Yang mengelus sendi tubuh tatkala pegal, yang mengibur di kala kesal
Permintaannya yang sangat sederhana, yang harganya paling hanya beberapa rupiah itu menghunjam hatiku. Maka langsung aku ketik ucapan tulus untuknya. Bahkan kami sekeluarga semua mengiriminya SMS untuk HP second model ulegan yang baru saja dia beli.

Beberapa Hari raya terlampaui, kami sekeluarga selalu mengiriminya SMS. Bahkan tak hanya pada hari besar saja, kadang ketika aku bepergian aku mengiriminya ucapan terimakasih karena telah menjaga rumah, atau memasak enak buat kami. Dan semua SMS itu tak pernah dihapus. Sepertinya kamilah satu satunya orang yang pernah mengiriminya pesan. Sering aku lihat dia baca baca sendiri sambil tersenyum geli. Sering dia pamerkan pada pasukan PBB nya. Dan yang paling mengharukan adalah kebanggaannya bahwa kami anak beranak sangat mengasihinya. Betapa aku terharu, karena mungkin itu adalah SMS dariku untuk orang lain yang long life dan tidak begitu saja di empty trashkan penerimanya.

Kasih memang kadang harus dicari di belantara tersembunyi, di padang kerontang kehidupan ini. Dan di tengah kecarutan kondisi. Tapi tak sepantasnya yang melela di mataku sendiri, kadang terlupa dan tak termaknai.
Sejak itu kami selalu berusaha memaknai bahwa pembantu setia adalah sebagian dari jiwa kami. Semoga makin banyak dari kita yang berkenan memberikan perhatian lebih pada mereka

Salam penuh cinta

Ami Haryatmi


7a.

Re: kisah Nyata: Balada Wanita Renta, Sebatang Kara  Yang Buta Mata

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon Mar 9, 2009 10:25 pm (PDT)

Benanr-benar kehidupan yang menginspirasi saya. semoga saya dan kita semua bisa belajar darinya. thanks for sharing

~ Sis ~

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, MIFTAH ROHMAN <miftah_madiun@...> wrote:
>
>
>
> BALADA WANITA RENTA, SEBATANG KARA YANG BUTA MATA
> Jika Anda tinggal di Madiun, dan tinggal di dekat wanita ini, Anda akan mengenal Wanita malang ini. Mbah Lasinem Namanya. Usianya sudah sangat lanjut. Kalau kita mengamati dengan seksama raut wajahnya, keriput diseluruh wajah selain mencerminkan usia yang renta juga menyiratkan penderitaan hidup yang beliau alami. Ketika semua saudara

8.

(OOT) Being Happy

Posted by: "ahmad ade" ahmadade@rocketmail.com   ade_ya

Mon Mar 9, 2009 11:23 pm (PDT)


Apakah Anda sering mendengar kalimat semacam : "Pusing deh gue",
"Iiiih ini gimana siiih?", "Kenapa selalu saja ada
masalah?". Nah yang menjadi pertanyaan adalah, apa yang kita dapat
dengan kalimat semacam itu? Cukupkah hanya dengan kalimat seperti itu
merubah jiwa dan realita ke arah yang lebih baik?.

Apakah kita menuntut menjadi kaya, seandainya kita miskin?, Apakah kita
menuntut menjadi pandai, seandainya kita bodoh? Apakah kita akan
menuntut dilahirkan di Amerika, sementara kita telah dilahirkan di
Indonesia? Kita bisa saja menyukai dunia yang aman tanpa perang tanpa
pertumpahan darah, tapi tidaklah pada tempatnya membenci perang. Kita
bisa saja menyukai dunia tanpa kejahatan, tapi tidak pada tempatnya jika
kita membenci penjahat, justru kita layak bersyukur tidak mendapat peran
jahat.

Apakah lantas kita harus lebih frustrasi dan kemudian hanya menyalahkan
keadaan atau faktor-faktor di luar kendali, seandainya 'dunia tak
seperti yang kita harapkan?'. Jika kita tidak mendapatkan ikannya,
apakah lantas kita membuang kailnya? Dan bukankah semua telah dan
'memang harus terjadi?'. Atas skenario 'Sang Sutradara'. Soal ini ada
yang menarik dari filosofi orang jawa "Nrimo Ing Pandum",
sehingga selalu bahagia.

Sekedar Bahagia, Cukupkah?

Sementara waktu terus mengalir ritmis, tanpa bisa ditunda lagi. Kita
bisa bahagia, tapi bagaimana dengan realita? Sementara masa depan
"....Alloh tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika dia tidak
merubahnya sendiri..."

Telah lewatlah masa lalu. Dan selanjutnya tidak ada pilihan lain :
"mau atau tidak mau" bertindak merekonstruksi keadaan,
menyelesaikan hal/masalah.

Problem solving, diperlukan untuk mengobati masalah yang berpenyakit.
Tentu saja perlu diagnosa yang setidaknya degan: (1) mengidentifikasi
masalah secara tepat, (2) menemukan akar penyebab dari masalah itu, dan
(3) mengajukan solusi masalah secara efektif dan efisien.

Langkah Pertama: Mengidentifikasi Masalah Secara Tepat

Masalah (X) didefinisikan sebagai kesenjangan atau gap antara kinerja
hasil nyata (A) dan target (Z), jika disimbolkan : X = Z– A.

Langkah Kedua: Menemukan Akar Penyebab dari Masalah

Mengapa harus menemukan akar? Karena faktor utama penentu hidup dan
matinya suatu pohon, adalah bagian yang menjadi pintu masuk supplay
bahan makanan.

1. Suatu akibat dari penyebabnya itu hanya akan terjadi jika ada pada
titik matriks yang sama dari semua faktor yang berpengaruh.

2. Penyebab dari akibat ada yang: (a) dapat dikendalikan (controllable
causes) dan (b) tidak dapat dikendalikan (uncontrollable causes).

Penyebab yang dapat dikendalikan pada umumnya ada pada jangkauan tangan
kita untuk diambil tindakan untuk menghilangkan penyebab itu. Dan
penyebab yang tidak dapat dikendalikan berada di luar radius itu.

Untuk penyebab yang tidak dapat dikendalikan (uncontrolable) :

(b1) Yang dapat diperkirakan (predictable ) sehingga
memungkinkan antisipasi dan

pencegahan, dan

(b2) Yang tidak dapat diperkirakan (unpredictable)
karena belum ada pengetahuan

tentang hal dimaksud, atau diluar
kemampuan, sehingga 'bertawakal' mungkin

pilihan paling tepat

Solusi Efektif

Hal yang paling penting agar mampu mencapai solusi masalah yang efektif
dan efisien adalah memahami prinsip hukum sebab-akibat tersebut, Jika
kita bertanya "Mengapa (Why)?", kita setidaknya menemukan paling sedikit
dua jenis penyebab di atas, yaitu: (a) penyebab yang dapat dikendalikan,
dan (b) penyebab yang tidak dapat dikendalikan, selanjutnya untuk setiap
penyebab yang tidak dapat dikendalikan kita seharusnya mampu
mengidentifikasi apakah penyebab yang tidak dapat dikendalikan itu
adalah (b1) dapat diperkirakan atau diprediksi sebelum kejadian, dan
(b2) tidak dapat diprediksi atau diperkirakan sebelum kejadian.

Selanjutnya apabila kita mengumpulkan jawaban dari penyebab yang dapat
dikendalikan dan jawaban dari penyebab yang tidak dapat dikendalikan
namun dapat diperkirakan, maka dua tindakan solusi masalah berikut dapat
diambil, yaitu: (1) menghilangkan akar penyebab yang dapat dikendalikan,
dan (2) mengantisipasi melalui tindakan pencegahan terhadap penyebab
yang tidak dapat dikendalikan namun dapat diperkirakan itu.

Langkah Ketiga: Solusi Masalah Secara Efektif dan Efisien

Berdasarkan uraian di atas, maka kita dapat menyusun langkah-langkah
solusi masalah yang efektif dan efisien, yaitu:

1. Mendefinisikan masalah secara tertulis, yang berkaitan dengan
pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apa (What): Apa yang menjadi Akibat Utama (Primary Effect)
Bilamana (When): Kapan terjadi masalah itu,
Di mana (Where): Di mana masalah itu terjadi, lokasi dalam sistem,
fasilitas
Mengapa (Why): Mengapa Anda serius memperhatikan masalah ini, berkaitan
dengan dampaknya

2. Membangun diagram sebab-akibat yang dimodifikasi untuk
mengidentifikasi: (a) akar penyebab dari masalah itu, dan (b)
penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat
diperkirakan.

3. Mengidentifikasi tindakan atau solusi yang efektif melalui
memperhatikan dan mempertimbangkan: (a) pencegahan terulang atau muncul
kembali penyebab-penyebab itu, (b) tindakan yang diambil harus berada di
bawah pengendalian kita, dan (c) memenuhi tujuan dan target kinerja yang
ditetapkan.

4. Menerapkan atau melakukan implementasi terhadap solusi atau
tindakan-tindakan yang diajukan itu. Setiap tindakan perbaikan atau
peningkatan kinerja selayaknya sebagai rencana tindakan (action plans)
yang memuat secara jelas setiap tindakan perbaikan atau peningkatan.

Mengikuti prinsip 5W-2H (What—apa tindakan peningkatan yang
diajukan?, When—bilamana tindakan peningkatan itu akan mulai
diterapkan?, Where—di mana tindakan peningkatan itu akan
diterapkan?, Who—siapa yang akan bertanggungjawab terhadap
implementasi dari tindakan peningkatan itu?, Why—mengapa tindakan
peningkatan itu yang diprioritaskan untuk diterapkan?, How—bagaimana
langkah-langkah dalam penerapan tindakan peningkatan itu?.

9a.

Re: (Etalase) Update Pembayaran Kaos (March 7 2009)

Posted by: "interaktif" diifaa_03@yahoo.com   diifaa_03

Mon Mar 9, 2009 11:23 pm (PDT)

mbak q pesan kaos lengan panjang yang ukuran S. masih bisa kan?

makaci sebelumnya
salam
wiwik H.

________________________________
From: wiwiek sulistyowati <winiez15@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Saturday, March 7, 2009 0:49:35
Subject: [sekolah-kehidupan] (Etalase) Update Pembayaran Kaos (March 7 2009)

Buat yg belum, ditunggu pembayarannya segera ya, ingat paling lambat 13 March 2009

Pembayaran Kaos dapat dilakukan melalui tranfer
BCA No. Rek 2241423494
BNI No. Rek 0015721175
a/n Wiwiek Sulistyowati
Bukti transfer harap di fax ke 021-8934801 atau scan dan email ke winiez15@yahoo. com
Info Lebih lanjut bisa menghubungi 08128747415

No. Nama Jenis Ukuran Tanggal Bayar
1 Mba Sya Panjang L
2 Inna Putri Panjang M
3 Nihaw Panjang XL BNI March 5 2009
4 Lia Panjang M
5 Retno Panjang L
6 Endah Panjang L BCA March 6 2009
7 Loiy Panjang L BCA March 6 2009
8 Pendek XL BCA March 6 2009
9 Mba Indar Panjang XL
10 Mba Rini Panjang L
11 Divin Panjang L
12 Achi TM Panjang XL
13 Dani Pendek L BCA March 6 2009
14 Dikdik Pendek M
15 Hadian Pendek XXXL
16 Sisca Lahur Pendek M BCA March 5 2009
17 Sismanto Pendek M
18 Eyang Teha Pendek L
19 Novi Panjang M
20 Pak Sinang Pendek L
21 Bunda Icha Pendek XL
22 Tya Panjang L
23 Ain Nisa Panjang L BCA March 4 2009
24 Pendek XL
25 Jojo Panjang L
26 Wiwiek Panjang L BCA March 5 2009
27 Mas Noval Pendek L
28 Nina Panjang S
29 Mahyudin Pendek M BNI March 6 2009
30 Sismanto Pendek M
31 Eyang Teha Pendek L
32 Novi Panjang M BCA March 5 2009
33 Bu Has Pendek L
34 Bu Has Pendek S
35 Bu Has Pendek S
36 Budi Santoso Pendek M
37 Sinta Panjang L
38 Aris El Durra Pendek L
39 Masduki Panjang XL
40 Azzura Dayana Panjang M
41 Ummu Alif Panjang L
42 Panjang XL
43 Ugik Madyo Panjang L
44 Mukhlidah Hanun Panjang XL
45 Dewi Panjang L
46 Maydina Zakiah Panjang M
47 Siti Panjang XXXL
48 Febty Panjang L
49 Pendek L
50 Wiwi (interaktif) Panjang M
51 Yons Revolta Pendek M
52 Ela Panjang XL
53 Bunda Rose Panjang M
54 Panjang M
55 Pendek L
56 Pendek L
57 Pendek L
58 Pendek XL


New Email names for you!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
9b.

Re: (Etalase) Update Pembayaran Kaos (March 7 2009)

Posted by: "interaktif" diifaa_03@yahoo.com   diifaa_03

Mon Mar 9, 2009 11:25 pm (PDT)

mbak q pesan kaos lengan panjang yang ukuran S. masih bisa kan?

makaci sebelumnya
salam
wiwik H.

________________________________
From: wiwiek sulistyowati <winiez15@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Saturday, March 7, 2009 0:49:35
Subject: [sekolah-kehidupan] (Etalase) Update Pembayaran Kaos (March 7 2009)

Buat yg belum, ditunggu pembayarannya segera ya, ingat paling lambat 13 March 2009

Pembayaran Kaos dapat dilakukan melalui tranfer
BCA No. Rek 2241423494
BNI No. Rek 0015721175
a/n Wiwiek Sulistyowati
Bukti transfer harap di fax ke 021-8934801 atau scan dan email ke winiez15@yahoo. com
Info Lebih lanjut bisa menghubungi 08128747415

No. Nama Jenis Ukuran Tanggal Bayar
1 Mba Sya Panjang L
2 Inna Putri Panjang M
3 Nihaw Panjang XL BNI March 5 2009
4 Lia Panjang M
5 Retno Panjang L
6 Endah Panjang L BCA March 6 2009
7 Loiy Panjang L BCA March 6 2009
8 Pendek XL BCA March 6 2009
9 Mba Indar Panjang XL
10 Mba Rini Panjang L
11 Divin Panjang L
12 Achi TM Panjang XL
13 Dani Pendek L BCA March 6 2009
14 Dikdik Pendek M
15 Hadian Pendek XXXL
16 Sisca Lahur Pendek M BCA March 5 2009
17 Sismanto Pendek M
18 Eyang Teha Pendek L
19 Novi Panjang M
20 Pak Sinang Pendek L
21 Bunda Icha Pendek XL
22 Tya Panjang L
23 Ain Nisa Panjang L BCA March 4 2009
24 Pendek XL
25 Jojo Panjang L
26 Wiwiek Panjang L BCA March 5 2009
27 Mas Noval Pendek L
28 Nina Panjang S
29 Mahyudin Pendek M BNI March 6 2009
30 Sismanto Pendek M
31 Eyang Teha Pendek L
32 Novi Panjang M BCA March 5 2009
33 Bu Has Pendek L
34 Bu Has Pendek S
35 Bu Has Pendek S
36 Budi Santoso Pendek M
37 Sinta Panjang L
38 Aris El Durra Pendek L
39 Masduki Panjang XL
40 Azzura Dayana Panjang M
41 Ummu Alif Panjang L
42 Panjang XL
43 Ugik Madyo Panjang L
44 Mukhlidah Hanun Panjang XL
45 Dewi Panjang L
46 Maydina Zakiah Panjang M
47 Siti Panjang XXXL
48 Febty Panjang L
49 Pendek L
50 Wiwi (interaktif) Panjang M
51 Yons Revolta Pendek M
52 Ela Panjang XL
53 Bunda Rose Panjang M
54 Panjang M
55 Pendek L
56 Pendek L
57 Pendek L
58 Pendek XL


New Email names for you!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
10a.

(Etalase) Mesen kaos ya mba wiwiek... maap kemaren ada kesalahan

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Mon Mar 9, 2009 11:27 pm (PDT)

Assalamu'allaikum wr.wb.
mba wiwik yang baik maap banget...
aku ulang ya.. ternyata ada kesalahan
aku mesennya atas nama Suryana
xl panjang...
insyaAlloh aku transfer hari ini ke BNI mu:)

---------- Pesan terusan ----------
Dari: wiwiek sulistyowati <winiez15@yahoo.com>
Tanggal: 6 Maret 2009 17:11
Subjek: [sekolah-kehidupan] (Etalase) Update Pembayaran Kaos (March 6 2009)
Ke: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

Buat yg belum, ditunggu pembayarannya segera ya, ingat paling lambat 13
March 2009

Pembayaran Kaos dapat dilakukan melalui tranfer
BCA No. Rek 2241423494
BNI No. Rek 0015721175
a/n Wiwiek Sulistyowati
Bukti transfer harap di fax k
.

10b.

Proyek Penulisan Sop Konro For The Soul

Posted by: "Dewi Rieka" dedew_cheesecake@yahoo.com   dedew_cheesecake

Mon Mar 9, 2009 11:29 pm (PDT)

Today at 9:06am | Edit Note | Delete

Wednesday, 18 February 2009

ImageKomunitas Blogger Makassar AngingMammiri, setelah sukses meluncurkan buku perdananya "Ijo Anget-Anget" akhir tahun silam, kembali menggelar proyek penulisan buku yang bertajuk "Konro Soup for Your Soul".
Mengapa Sop Konro?

Sop Konro (Konro Soup), hidangan khas ala Makassar ini berupa sop berkuah maupun dibakar dengan bahan-bahan dasar seperti tulang rusuk sapi atau kerbau, dimasak/dibakar dengan bumbu ketumbar, jintan, sereh, kaloa, bawang merah, bawang putih, garam, vitsin yang sudah dihaluskan. Sop Konro pada umumnya disajikan/dimakan bersama nasi putih dan sambal. Rasanya nikmat dan menggugah selera. Maka, Konro Soup for the Soul juga akan sangat nikmat dan menggugah selera untuk memberikan pencerahan batin bagi hati dan jiwa kita semua.
1.Tema: Konro Soup for the Soul

Berisi kumpulan tulisan/cerita inspiratif yang diangkat dari pengalaman nyata dan memberikan pencerahan batin bagi para pembacanya. Tidak menerima Cerita yang mengandung pornografi, erotis, ataupun mengandung pelecehan SARA.

Tim editor AM akan memilih masing-masing 15 cerita terpilih untuk 3 kategori untuk dibukukan.
2. Syarat Penulisan
# Terbuka untuk seluruh member AM (termasuk Admin dan Moderator)
# Memakai Bahasa Indonesia
# Maksimal 1,000 kata (atau kurang lebih 3-4 halaman A4), diketik dalam spasi ganda dan type font Times New Roman 12 pt
# Sama sekali belum pernah dibukukan, dimuat di media cetak dan media online (selain blog pribadi).
# Tulisan yang diajukan dapat pula menyajikan kisah nyata inspiratif pengalaman orang terdekat, selain diri sendiri.
# Tidak ada pembatasan pengiriman naskah (satu penulis bisa menulis lebih dari satu tulisan baik utk kategori yang sama maupun kategori yg lain)
# Memasang Banner Komunitas Anging Mammiri (Kode HTML Banner tersebut dapat dilihat pada situs resmi Anging Mammiri.org) dan banner khusus dari even ini, dengan beberapa pilihan ukuran banner (pasang salah satunya saja) yakni:

Ukuran 125×125
Image

Kode Banner:

Ukuran 220 x 125
Image

Kode Banner:

Ukuran 400 x 85
Image

Kode Banner:

# Ditetapkan ada 3 kategori atau bab dalam buku ini, masing-masing adalah:

1. Tentang Cinta, Pengorbanan dan Persahabatan (kode kategori : Cinta)
2. Tentang Sudut Pandang dan Pengajaran (kode kategori : Sudut Pandang)
3. Tentang Rasa Sakit, Kehilangan dan Ketabahan (kode kategori : Ketabahan)

# Kriteria Penilaian karya yang akan dibukukan adalah:

1. Kesesuaian Tulisan dengan tema dan kategori
2. Orisinalitas
3. Gaya Bahasa dan Penuturan

Referensi Penulisan:

* Buku "One Gigabyte of Love" karya anggota komunitas Multiply Indonesia, Penerbit Lingkar Pena, 2008

* Buku "Ortu Kenapa Sih?" karya anggota Blogfam, Penerbit Cinta, 2006

3. Alamat pengiriman

Naskah dikirim ke alamat email project@angingmammiri.orgThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it
4. Prosedur

Naskah dapat dikirim langsung dengan attachment (word) disertai dengan username di portal AM dan alamat Blog, berformat:

Judul/subject email: (KSFS - "kode kategori" ) Judul Tulisan

Harap menyertakan biodata, dituliskan dengan jumlah kata tidak lebih dari 100 kata.

Mohon dilampirkan pula alamat rumah, nomor handphone yang bisa dihubungi serta no.rekening bank di Indonesia untuk transfer honorarium penulisan.

5. Waktu Penerimaan Naskah

Penerimaan naskah dibuka hingga 18 April 2009 dan karya terpilih akan diumumkan secara resmi 2 minggu setelahnya.

6. Imbalan untuk karya yang terpilih

1 buku untuk 1 penulis. (bila penulis menulis lebih dari satu tulisan, tetap dapat satu buku)

Pengiriman buku hanya dilakukan ke alamat di Indonesia. Jika tempat tinggal penulis di luar negeri, mohon siapkan alamat di Indonesia.

Selain buku, AM akan menyediakan Imbalan kepada penulis masing-masing berupa honorarium (ditetapkan kemudian, setelah ada 'deal' dengan penerbit) yang merupakan pembagian berimbang dengan pihak AM [dari hasil penjualan "beli-putus" dengan pihak penerbit]

Selamat Menulis!

Tim Editor Konro Soup for the Soul

Amril Taufik Gobel ' Daeng Battala', http://daengbattala.com

Kamaruddin Azis 'Daeng Nuntung', http://daengnuntung.com

M.Ruslailang Noertika 'Daeng Rusle', http://daengrusle.com

Khalid Mustafa "Daeng Kulle', http://khalidmustafa.info

Syaifullah Ahmad Faisal 'Daeng Gassing', http://daenggassing.com

11.

(Inspirasi) Lima Kualitas Sebuah Pensil

Posted by: "teha" teha.sugiyo@toserbayogya.com

Mon Mar 9, 2009 11:32 pm (PDT)

Inspirasi

*LIMA KUALITAS SEBUAH PENSIL*

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.
"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? Atau tentang aku?"

Mendengar pertanyaan cucunya, nenek itu berhenti menulis. Ia memandang
cucu kesayangannya itu, lalu berkata, "Sebenarnya nenek sedang menulis
tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu
*pensil* yang nenek pakai." Nenek menjulurkan kedua tangannya, lalu
memeluk cucu semata wayangnya.

"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti",
ujarnya dengan nada lembut penuh kasih sayang.

Mendengar jawaban ini, sang cucu kemudian mengamati pensil itu dengan
teliti. Ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang
nenek pakai, ia kembali bertanya, "Tapi nek, sepertinya pensil itu sama
saja dengan pensil yang lainnya?"

Sambil mengelus kepala cucunya, nenek kemudian menjawab, "Benar! Itu
semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."

Sejenak sang cucu terhenyak. Dia merasa bingung dan tidak memahami apa
yang dikatakan neneknya. Menangkap keraguan dan kebingungan cucunya,
nenek itu segera berkata, "Pensil ini mempunyai 5 keunggulan yang bisa
membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup. Kalau kamu selalu
memegang dan menjalankan prinsip-prinsip keunggulan itu di dalam
hidupmu, kamu akan bahagia."

"Apa itu, Nek?" tanya anak kecil itu tidak sabaran.

"Begini! Dengarkan baik-baik! Keunggulan *pertama*, pensil ini
mengingatkan kamu kalau kamu dapat melakukan hal-hal yang *hebat *dalam
hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah
lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup
ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita
menurut kehendak-Nya".

"Keunggulan atau kualitas *kedua*, dalam proses menulis, nenek kadang
beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan
kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat pensil ini
menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, pensil akan mendapatkan
ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu! Dalam hidup ini kamu
harus berani menerima *penderitaan dan kesusahan*, karena hal-hal itulah
yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Keunggulan atau kualitas *ketiga*, pensil selalu memberikan kepada kita
kesempatan untuk menggunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang
salah. Oleh karena itu *memperbaiki* *kesalahan *kita dalam hidup ini,
bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada
jalan yang benar".

"Kualitas *keempat,* bagian yang paling penting dari sebuah pensil
bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah
pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan *menyadari hal-hal yang
ada di dalam* dirimu".

"Kualitas *kelima* adalah, sebuah pensil selalu meninggalkan
tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apa pun yang
kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan *kesan*. Oleh karena itu
selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan yang kamu lakukan".

Anak kecil itu manggut-manggut, seolah memahami semua yang dikatakan
neneknya. Ia menatap wajah nenek yang mulai keriput sambil tersenyum.
Lalu nenek itu kembali memeluknya, sebelum sang cucu melesat pergi.
(/Diedit dari kiriman seorang sahabat)/

/
live as if you were to die tomorrow
learn as if you were to live forever
(Mahatma Gandhi)/

12.

FW: [sekolah-kehidupan] (Rampai) Kucari Dia

Posted by: "jun an nizami" tinta_mirah@yahoo.co.id   ujangjiung

Tue Mar 10, 2009 12:21 am (PDT)


Tapi nyata dia ada di belakangmu. Menengoklah mata,hidung,langsam pipi,lengkung alis,landai bulu matamu..namun yang kau tengok adalah arah depan.

Menengok lagi! Dan arah depan lagi.

Salam, jun (penyair gagal)

----- Original Message -----
Subject: [sekolah-kehidupan] (Rampai) Kucari Dia
Date: Tue, 10 Mar 2009 4:32:04
From: ahmad ade <ahmadade@rocketmail.com>
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>

Sekelebat wewangian seperti roh
menggeluti desah nafas
menutup mata mencairkan kebekuan dada
melintas desir suara seperti kabut
membelenggu tubuh sampai ke hati

Diakah itu, dendangkan lagu duka
atau senandung asmara dahana
ada rindu di bibirnya, ada cinta

kucari dia disepinya pagi buta
tetapi mentari terlambat menjadi saksi
letih terasa menyumbat jalan
kucari dia
dimana-mana

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

Apakah wajar artis ikut Pemilu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. http://id.answers.yahoo.com

13a.

Re: [Catcil] Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

Posted by: "Ain Nisa" jurnalcahaya@yahoo.com   jurnalcahaya

Tue Mar 10, 2009 1:20 am (PDT)

"Mungkin Tuhan tahu, selama ini saya terlalu banyak
berdiri, berjalan, dan kadang berlari-lari tanpa tujuan jelas. Sekarang adalah
masa-nya saya untuk didudukkan oleh-Nya dan diajak-Nya berdiskusi tentang apa
yang saya inginkan dan sebaliknya apa yang Dia tawarkan untuk saya di masa
mendatang."

saya suka banget kalimat ini.
sebab memang ketika kita berjalan ke arah Tuhan, Tuhan menyambut dengan berlari-lari ke arah kita. selamat berdiskusi dengan Nya!

Airin Nisa
Public Relations
iPower Communications
Jl. Kran Raya Blok B4-7/32 Kemayoran Jakarta 10610
Office: 021-422 0761/021 421 2148

________________________________
From: Aprillia EkaSari <april_reto@yahoo.com>
To: SK <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Sent: Monday, March 9, 2009 1:56:05 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

"Biarkan
masa depan datang sendiri."

Saya mendapat kalimat tersebut dari sebuah buku. Mengingatkan
saya pada firman Allah:
"Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah
kamu meminta agar disegerakan datangnya." (QS. An Nahl: 1)

***
Akhir-akhir
ini One Last Cry-nya Brian McKnight sering menemani saya. Saya paling suka
bagian "One last cry, before I leave it all behind" dan "I'm gonna dry my eyes right after I have my
one last cry."

Sepertinya
mudah sekali orang mengatakan, "Ini akan menjadi one last cry Saya." Dan saya
berpikir sama pada awalnya. Ternyata saya salah. One last cry saya selalu
berakhir hari itu dan esoknya berulang lagi. Kadang saya bertanya kepada Tuhan,
"Untuk apa saya harus mengeringkan air mata seperti ini?" Dan jawaban-Nya
diberikan melalui banyak cara.

Tuhan mempertemukan saya dengan orang-orang kuat yang
membuat saya terperangah mendengar kisah-kisah mereka. Seorang teman lama, yang
selama ini saya kenal sebagai seorang yang gigih meraih cita-citanya menjadi
orang besar (dan pada akhirnya berhasil) ternyata bisa juga berkata, "Doakan
saya kuat. Saya harus mulai kerja keras lagi, mulai dari titik nol!"
Hah??? Saya diam saja. Saya malu dengan mereka. Masalah saya sangat kecil dan
tidak ada apa-apanya.

Saya memang bodoh kalau harus terpaku pada sakitnya saya,
juga terus-terusan mengajukan pertanyaan "Mengapa?" yang entah pada siapa harus
saya tujukan. Seseorang yang paling istimewa dalam hidup saya pernah berkata, "Aku
tahu, kita barangkali melihat ini sebagai sesuatu yang buruk. Tapi, ini justru
lebih baik." Saya sempat menolak pernyataan itu dan ternyata kelakuan saya itu cuma
menjadi bumerang yang menghantam saya berulang-ulang. Saya juga pernah berniat mencoba
menentang pernyataan itu. Tapi, sebelum itu terjadi Tuhan menyadarkan saya
bahwa itu artinya saya hanya akan menjadi seorang egois yang melukai orang lain. Dia orang yang paling
berarti untuk hidup saya, dan saya percaya pernyataan itu diucapkannya tanpa
ada maksud untuk menyakiti saya. Mungkin saya butuh waktu untuk mengerti apa
maksud pernyataan itu. Dan saya pikir kini saya mulai memahaminya.

***

"Biarkan masa depan datang sendiri."

Seorang bijak berkata, "Hidup kita adalah hari ini. Bukan
pada masa lalu yang
telah lewat ataupun pada masa depan yang belum tentu ada."

Pada
akhirnya saya tahu bahwa berfokus pada hari ini adalah satu-satunya jalan
terbaik. Jika saya tidak fokus seperti tekad yang saya ucapkan di
pagi hari ketika saya bangun tidur, saya akan beranggapan bahwa hari ini adalah
hari terakhir saya hidup di dunia. Jadi, saya akan kembali ke jalur yang
sebenarnya harus saya lewati. Saya akan mempergunakan waktu saya sebaik
mungkin, untuk berbuat baik kepada orang lain dan beribadah kepada Tuhan.

"Biarkan
masa depan datang sendiri."

Masa
depan adalah milik Tuhan yang dititipkannya kepada manusia. Dan saya sangat
percaya itu. Maka, saya memutuskan bersahabat dengan Tuhan supaya dia percaya
kepada saya. Dia adalah pembimbing terbaik saya. Dia yang menemani saya di
setiap langkah saya dan membuat saya mengucapkan nama-Nya berulang-ulang untuk
ketenangan diri sendiri. Tuhan memang tidak selalu memberikan apa yang saya
mau, tapi Tuhan akan memberikan apa yang saya butuhkan. Saya percaya itu.

Mungkin Tuhan tahu, selama ini saya terlalu banyak
berdiri, berjalan, dan kadang berlari-lari tanpa tujuan jelas. Sekarang adalah
masa-nya saya untuk didudukkan oleh-Nya dan diajak-Nya berdiskusi tentang apa
yang saya inginkan dan sebaliknya apa yang Dia tawarkan untuk saya di masa
mendatang.

Bulan depan usia saya dalam perhitungan Masehi akan
mencapai seperempat abad. Dan Dia lagi-lagi mengingatkan itu kepada saya. Apa
yang telah saya capai dalam hitungan itu? Apakah saya sudah berguna untuk orang
lain? Buku yang berisi kualitas hidup saya ternyata hanya terisi beberapa
lembar di halaman depan. Jadi, itu sebabnya.

Saya ingin bermimpi lagi, saya ingin melangkah lagi, dan
saya ingin membuat hidup saya menjadi baru. Baru
yang benar-benar baru, dan bila perlu meninggalkan dunia saya yang sekarang. Sepertinya
banyak ide bagus yang sudah bermunculan menyambut peringatan 25 tahun hadirnya
saya di dunia ini. Karena bagaimanapun, hidup akan terus berjalan.

Hidup saya adalah hari ini, dan saya akan hidup untuk
hari ini. Saya akan membiarkan masa depan datang sendiri, menghampiri saya
suatu hari nanti.

"Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah
kamu meminta agar disegerakan datangnya." (QS. An Nahl: 1)

Kebonsari, 8 Maret 2009
-thanks
to Aries, Nita, Kiky, dan Estu atas satu hari yang indah, ehmmm… terima kasih
juga untuk seorang bernama Michael Siregar-


Email/
IM/ FS: april_reto@yahoo. com
Blog: http://sukmakuterse nyum.multiply. com

Aprillia Ekasari
081 793 222 06


14.

(Inspirasi) Lima Kualitas  Sebuah Pensil

Posted by: "teha" teha.sugiyo@toserbayogya.com

Tue Mar 10, 2009 2:32 am (PDT)

Inspirasi

*LIMA KUALITAS SEBUAH PENSIL*

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.
"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? Atau tentang aku?"

Mendengar pertanyaan cucunya, nenek itu berhenti menulis. Ia memandang
cucu kesayangannya itu, lalu berkata, "Sebenarnya nenek sedang menulis
tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu
*pensil* yang nenek pakai." Nenek menjulurkan kedua tangannya, lalu
memeluk cucu semata wayangnya.

"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti",
ujarnya dengan nada lembut penuh kasih sayang.

Mendengar jawaban ini, sang cucu kemudian mengamati pensil itu dengan
teliti. Ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang
nenek pakai, ia kembali bertanya, "Tapi nek, sepertinya pensil itu sama
saja dengan pensil yang lainnya?"

Sambil mengelus kepala cucunya, nenek kemudian menjawab, "Benar! Itu
semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."

Sejenak sang cucu terhenyak. Dia merasa bingung dan tidak memahami apa
yang dikatakan neneknya. Menangkap keraguan dan kebingungan cucunya,
nenek itu segera berkata, "Pensil ini mempunyai 5 keunggulan yang bisa
membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup. Kalau kamu selalu
memegang dan menjalankan prinsip-prinsip keunggulan itu di dalam
hidupmu, kamu akan bahagia."

"Apa itu, Nek?" tanya anak kecil itu tidak sabaran.

"Begini! Dengarkan baik-baik! Keunggulan *pertama*, pensil ini
mengingatkan kamu kalau kamu dapat melakukan hal-hal yang *hebat *dalam
hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah
lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup
ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita
menurut kehendak-Nya".

"Keunggulan atau kualitas *kedua*, dalam proses menulis, nenek kadang
beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan
kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat pensil ini
menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, pensil akan mendapatkan
ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu! Dalam hidup ini kamu
harus berani menerima *penderitaan dan kesusahan*, karena hal-hal itulah
yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Keunggulan atau kualitas *ketiga*, pensil selalu memberikan kepada kita
kesempatan untuk menggunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang
salah. Oleh karena itu *memperbaiki* *kesalahan *kita dalam hidup ini,
bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada
jalan yang benar".

"Kualitas *keempat,* bagian yang paling penting dari sebuah pensil
bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah
pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan *menyadari hal-hal yang
ada di dalam* dirimu".

"Kualitas *kelima* adalah, sebuah pensil selalu meninggalkan
tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apa pun yang
kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan *kesan*. Oleh karena itu
selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan yang kamu lakukan".

Anak kecil itu manggut-manggut, seolah memahami semua yang dikatakan
neneknya. Ia menatap wajah nenek yang mulai keriput sambil tersenyum.
Lalu nenek itu kembali memeluknya, sebelum sang cucu melesat pergi.
(/Diedit dari kiriman seorang sahabat)/

/
live as if you were to die tomorrow
learn as if you were to live forever
(Mahatma Gandhi)/

15.

(Inspirasi) Kabut Langit Ubud

Posted by: "Jenny Jusuf" j3nnyjusuf@yahoo.com   j3nnyjusuf

Tue Mar 10, 2009 2:40 am (PDT)

Sejak dulu, saya selalu bangga memproklamirkan diri sebagai pemimpi.
Saya punya banyak impian, harapan dan cita-cita yang digantung setinggi
langit. Semuanya berjajar dengan setumpuk angan dan khayalan tentang
apa yang akan saya nikmati seandainya mimpi-mimpi itu jadi nyata.

Saya
bekerja keras demi membuat mimpi tidak cuma eksis di kepala.
Mimpi-mimpi itu adalah saya. Masa depan saya. Tempat saya menumpukan
pegangan. Dan mimpi-mimpi itu pula yang membuat saya bertahan. Betah
bersahabat dengan penat dan lelah. Mampu menghabiskan ribuan jam
berkulik dan berkutat tanpa sayang tenaga. Mencoba menipu waktu demi
mencuri seremah kesempatan yang (siapa tahu) bisa menghantarkan saya
menjadi sosok sehebat Ibu Rowling atau Pak Hirata.

Ya, siapa
tahu? Kita tak pernah tahu. Barangkali kelak Dewi Fortuna akan menaruh
belas kasihan pada saya. Atau bosan mendengar gedoran saya di pintunya.
Barangkali ia akan bersedia menyisihkan sekeping keberuntungan untuk
saya. Kita tak akan tahu.

Demi mimpi pula, saya rajin mengoleksi
kata-kata mutiara dari para pesohor dunia, berharap kebijaksanaan yang
sama akan menghantarkan saya ke gerbang kesuksesan. Kalau mereka bisa,
mengapa saya tidak?

Kesempatan tidak datang dua kali. Saya tahu.
Semua orang tahu. Barangkali itu sebabnya kita rela bekerja bagai kuda.
Barangkali itu sebabnya kita rela terdera. Barangkali itu sebabnya kita
tak henti-hentinya berpacu. Barangkali itu sebabnya kita bermusuhan
dengan waktu dan mencibir kepada mereka yang (dianggap) malas. Semua
demi kesempatan yang takkan datang dua kali. Agar kita tak perlu
menunda kesuksesan, dan kebahagiaan yang didambakan bisa segera diraih.

"Each second of life is a miracle."
Demikian kalimat yang singgah di benak saya beberapa malam lalu, saat
memandangi langit Ubud. Udara dingin karena hujan baru saja berhenti.
Saya duduk sendirian, menatapi pucuk-pucuk pohon dari balik pintu kaca.
Malam itu adalah malam pertama saya di Ubud.

Saya selalu suka
duduk seorang diri, memandangi alam dan langit. Sayangnya, kemewahan
ini tidak sering saya dapatkan, karena di Jakarta alam harus rela
mengalah dengan gedung dan atap rumah. Belum lagi suara bising yang
kerap menggusur ketenangan. Di Ubud, berkali-kali saya merasakan
'orgasme'. Langit Ubud adalah salah satu langit terindah yang pernah
saya lihat. Suatu pagi, saya melongok keluar jendela dan
tercengang-cengang melihat warna biru yang amat jernih, sampai dada
saya sesak oleh haru. Namun, malam itu yang ada hanya gelap. Hujan
masih menyisakan selaput di langit. Tak hanya mendung, pepohonan pun
ditutupi kabut tipis.

Saya terdiam, merenungi kalimat yang
barusan singgah di kepala. Setiap detik dalam hidup adalah sebuah
keajaiban. Entah sudah berapa puluh kali saya mengulang kalimat yang
sama sejak pertama kali membacanya. Berkali-kali pula saya menangkap
keindahan dalam pernyataan sederhana itu. Namun, malam ini ia seolah
punya 'nyawa'.

Kabut yang menutupi pepohonan mulai menebal.
Sukar untuk melihat dengan jelas. Udara bertambah dingin. Lampu
penerang di taman mungil itu adalah satu-satunya sumber cahaya, karena
saya tidak menyalakan lampu kamar.

Each second of life is a miracle. Saya
terpekur sendiri. Mukjizat macam apa yang bisa terjadi sekarang?
Satu-satunya yang membedakan malam ini dari malam-malam lain adalah,
kini saya berada di Pulau Dewata, di kamar luas yang menghadap taman
lengkap dengan kolam renang. Kamar yang selama empat hari ke depan akan
menjadi milik saya seorang. Saya sangat beruntung. Bisa berada di
tempat ini adalah berkah yang tidak pernah saya duga, dan semua sudah
lebih dari cukup. Kendati begitu, malam ini sama biasanya dengan
malam-malam lain. Mukjizat apa yang bisa terjadi?

Tapi, mukjizat
memang tidak kenal tempat dan situasi. Belum selesai otak saya mencerna
makna kalimat di atas, mendadak saya memasuki keheningan yang intens.
Apa yang pernah saya alami dalam retreat meditasi di Mendut kembali
terjadi. Keheningan yang pekat menyelubungi saya seperti selimut hangat
tebal. Kursi berlengan yang saya duduki terasa 'bernyawa' ketika sekat
ruang dan waktu kembali lenyap. Haru yang dalam membuncah ketika saya
kembali menembusi tabir antara yang fana dan abadi. Detik itu, saya
kembali menghentikan waktu.

Mata saya membasah. Mendadak, setiap
detik yang bergulir menjadi sama berharganya. Mendadak, mukjizat ini
menjadi sama berartinya dengan cerita-cerita ajaib yang saya baca di
kitab suci. Mendadak, berjalan di atas air menjadi sama sakralnya
dengan memandangi pepohonan di teras kamar.

Kabut di luar mulai
bergeser. Memperlihatkan rimbunan daun dan pucuk ranting yang mencakari
langit. Terus bergerak, sampai akhirnya lenyap sama sekali. Namun, saya
tak lagi peduli. Dengan atau tanpa kabut, detik ini adalah mukjizat.
Saya menggenggamnya erat-erat selagi bisa.

Dan saya tahu.
Keheningan inilah yang membawa saya ke tanah Ubud. Kesunyian inilah
yang membuat saya menerima undangan sahabat saya, menghantarkan saya
memesan tiket pesawat dan mengemasi pakaian, hingga akhirnya
menginjakkan kaki di tempat ini. Detik itu, saya kembali bersentuhan
dengan mukjizat paling luar biasa sekaligus paling sederhana di muka
bumi: keabadian dalam kekinian. The eternal now.

Barangkali ini terdengar absurd
bagi para penjunjung mimpi, namun dalam kekinian, impian dan cita-cita
tak lagi kuat mencengkeram saya. Bukan karena ia kehilangan makna,
namun karena saya tidak lagi punya ambisi untuk menggaransi masa depan.
Bukan karena ia tak berharga, namun karena yang terpenting bagi saya
hanya hidup di saat ini. Seutuh-utuhnya.

'Keajaiban' itu tidak
berlangsung lama. Air mata saya pun kering dengan cepat. Tak lama
kemudian, penerangan di taman meredup. Sebagian lampu mendadak padam,
yang tersisa hanya segaris sinar berwarna kuning. Spontan, saya
mendongak ke langit yang tersaput mendung. Kabut baru saja berlalu,
mungkinkah mendung ini juga?

Setitik cahaya muncul di antara
dedaunan. Disusul titik-titik berikutnya. Saya bangkit dari kursi dan
membuka pintu yang menghubungkan kamar dan taman. Udara dingin
menggigit, namun saya tak peduli. Masuk angin harga yang kecil bila
dibandingkan dengan indahnya langit berbintang. Namun, tak urung saya
ragu. Jangan-jangan dugaan saya salah.

Saya melangkah keluar.
Merapatkan tangan di dada sambil mendongak ke langit. Saya harus
menggigit bibir agar tidak memekik kegirangan. Harapan saya terkabul.
Langit Ubud memang bertabur bintang.

Malam itu, saya tertidur dengan sebuah doa. Terima
kasih telah mengijinkan saya hadir lagi di sini. Dan sekiranya Engkau
tidak keberatan, tolong ijinkan saya kembali sesekali. Ingatkan saya
untuk pulang. Ke sini. Ke kini.

*****

Berhari-hari
setelah kembali ke Jakarta, saya masih merenungi pengalaman itu. Betapa
berharganya setiap detik dalam hidup; bukan karena ia mengandung
kesempatan untuk mengamankan masa depan, bukan pula karena ia tak bisa
diulang kembali, melainkan karena ia adalah mukjizat. Ia satu-satunya
saat dimana waktu terhenti. Tempat keabadian tercipta, dimana surga
bukan cuma slogan.

Saya ingin berhenti bergumul. Saya ingin
berhenti berpacu. Saya ingin berhenti terseret ke masa lalu dan
terlempar ke masa depan. Saya hanya ingin berhenti.

Siang tadi,
ketika waktu makan tiba, saya meluangkan waktu untuk sejenak memandangi
makanan di atas piring. Gundukan nasi putih mengepul, tumpukan sayur
buncis, sepotong tahu, dan tempe goreng. Segelas air hangat.

Ketika
saya mengatupkan tangan untuk berdoa, yang muncul adalah rasa terima
kasih yang mendalam. Sepenuh hati saya bersyukur atas makanan yang
sebentar lagi berpindah ke perut. Bersyukur atas segelas air yang siap
menuntaskan haus. Bersyukur karena saya masih bisa menyuapkan nasi ke
mulut, sendok demi sendok. Bersyukur atas satu lagi kesempatan untuk
pulang ke saat ini. Ke heningnya detik ini. Ke beningnya hati. Bersama
nasi putih, sayur buncis, tahu goreng, dan air hangat.

Barangkali,
kebahagiaan sejati memang dimulai ketika kita bisa menerima dan
mensyukuri hidup, apa adanya. Barangkali ia terletak pada ikhlasnya
hati yang rela berserah dan berpasrah. Barangkali, kebahagiaan memang
tidak pernah pergi kemana-mana, dan tak perlu dicari-cari. Barangkali,
kita hanya perlu menjemputnya di rumah.

ROCK Your Life! - Jenny Jusuf - http://jennyjusuf.blogspot.com

16.

[mimbar] Shallu 'alan Nabiy

Posted by: "r_widhiatma@yahoo.com" r_widhiatma@yahoo.com   r_widhiatma

Tue Mar 10, 2009 2:50 am (PDT)

Senin, 9 Maret 2009 kemarin bertepatan dengan 12 Rabi'ul Awwal 1430 H
Di Senin yang sama, di tanggal yang sama (dalam penanggalan hijriyah) ada  peristiwa besar.

Sangat jarang kita dapati sebuah tanggal jatuh di hari yang sama pada tahun-tahun berikutnya. Tapi 12 Rabi'ul Awwal kemarin jatuh pada hari Senin. Hari dan tanggal yang sama dengan peristiwa berikut ini:

Senin, 12 Rabi'ul Awwal Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wa Sallam dilahirkan


12 Rabi'ul Awwal pula Rasulullah (saw) memasuki kota Yatsrib (Madinah) dalam peristiwa hijrah (hari Jumat)

dan Senin, 12 Rabi'ul Awwal tahun ke-11 hijrah, beliau (saw) berpisah dengan para sahabat & ummatnya di dunia untuk selamanya

Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad

salam

wid

=========================================================

Shallu 'alan Nabiy
Oleh : KH.Rahmat Abdullah

Apa
yang Tuan fikirkan tentang seorang laki-laki berperangai amat mulia,
yang lahir dan dibesarkan di celah-celah kematian demi kematian
orang-orang yang amat mengasihinya? Lahir dari rahim sejarah, ketika
tak seorangpun mampu mengguratkan kepribadian selain kepribadiannya
sendiri. Ia produk ta'dib Rabbani (didikan Tuhan) yang menantang mentari dalam panasnya dan menggetarkan jutaan bibir dengan sebutan namanya, saat muadzin mengumandangkan suara adzan.

Di
rumahnya tak dijumpai perabot mahal. Ia makan di lantai seperti budak,
padahal raja-raja dunia iri terhadap kekokohan struktur masyarakat dan
kesetiaan pengikutnya. Tak seorang pembantunya pun mengeluh pernah
dipukul atau dikejutkan oleh pukulannya terhadap benda-benda di rumah.
Dalam kesibukannya ia masih bertandang ke rumah puteri dan menantu
tercintanya, Fathimah Azzahra dan Ali bin Abi Thalib. Fathimah
merasakan kasih sayangnya tanpa membuatnya jadi manja dan hilang
kemandirian. Saat Bani Makhzum memintanya membatalkan eksekusi atas
jenayah seorang perempuan bangsawan, ia menegaskan: "Sesungguhnya
yang membuat binasa orang-orang sebelum kamu ialah, apabila seorang
bangsawan mencuri mereka biarkan dia dan apabila yang mencuri itu
seorang jelata mereka tegakkan hukum atasnya. Demi Allah, seandainya
Fathimah anak Muhammad mencuri, maka Muhammad tetap akan memotong
tangannya."

Hari-hari penuh kerja dan intaian bahaya.
Tapi tak menghalanginya untuk –lebih dari satu dua kali- berlomba jalan
dengan Humaira, sebutan kesayangan yang ia berikan untuk Aisyah binti
Abu Bakar Asshiddiq. Lambang kecintaan, paduan kecerdasan, dan pesona
diri dijalin dengan hormat dan kasih kepada Asshiddiq, sesuai dengan
namanya "si Benar". Suatu kewajaran yang menakjubkan ketika dalam
sibuknya ia masih menyempatkan memerah susu domba atau menambal pakaian
yang koyak. Setiap kali para sahabat atau keluarganya memanggil ia
menjawab: "Labbaik". Dialah
yang terbaik dengan prestasi besar di luar rumah, namun tetap prima
dalam status dan kualitasnya sebagai "orang rumah".

Di bawah
pimpinannya, laki-laki menemukan jati dirinya sebagai laki-laki dan
pada sat yang sama perempuan mendapatkan kedudukan amat mulia. "Sebaik-baik
kamu ialah yang terbaik terhadap keluarganya dan akulah orang terbaik
diantara kamu terhadap keluargaku." "Tak akan memuliakan perempuan
kecuali seorang mulia dan tak akan menghina perempuan kecuali seorang
hina." demikian pesannya.

Di sela 27 kali pertempuran yang digelutinya langsung (ghazwah) atau dipanglimai sahabatnya (sariyah)
sebanyak 35 kali, ia masih sempat mengajar Al-Qur'an, sunnah, hukum,
peradilan, kepemimpinan, menerima delegasi asing, mendidik
kerumahtanggaan bahkan hubungan yang paling khusus dalam keluarga tanpa
kehilangan adab dan wibawa. Padahal, masa antara dua petempuran itu tak
lebih dari 1,7 bulan.

Setiap kisah yang dicatat dalam
hari-harinya selalu bernilai sejarah. Suatu hari datanglah ke masjid
seorang Arab gunung yang belum mengerti adab di masjid. Tiba-tiba ia
kencing di lantai masjid yang berbahan pasir. Para sahabat sangat murka
dan hampir saja memukulnya. Sabdanya kepada mereka : "Jangan, biarkan
ia menyelesaikan hajatnya." Sang Badui terkagum, ia mengangkat
tangannya, "Ya Allah, kasihilah aku dan Muhammad. Jangan kasihi
seorangpun bersama kami." Dengan tersenyum ditegurnya Badui tadi agar
jangan mempersempit rahmat Allah.

Ia kerap bercengkerama dengan
para sahabatnya, bergaul dekat, bermain dengan anak-anak, bahkan
memangku balita mereka di pangkuannya. Ia terima undangan mereka: yang
merdeka, budak laki-laki atau budak perempuan, serta kaum miskin. Ia
jenguk rakyat yang sakit jauh di ujung Madinah. Ia terima permohonan
maaf orang.

Ia selalu lebih dulu memulai salam dan menjabat
tangan siapa yang menjumpainya dan tak pernah menarik tangan itu
sebelum sahabat tersebut yang menariknya. Tak pernah menjulurkan kaki
di tengah sahabatnya hingga menyempitkan ruang bagi mereka. Ia muliakan
siapa yang datang, kadang dengan membentangkan bajunya. Bahkan ia
berikan alas duduknya dan dengan sungguh-sungguh ia panggil mereka
dengan nama yang paling mereka sukai. Ia beri mereka kuniyah (sebutan
bapak atau ibu si Fulan). Tak pernah ia memotong pembicaraan orang,
kecuali sudah berlebihan. Apabila seseorang mendekatinya saat ia
shalat, ia cepat selesaikan shalatnya dan segera bertanya apa yang
diinginkan orang itu.

Pada suatu hari dalam perkemahan tempur ia berkata: "Seandainya ada seorang saleh mau mengawalku malam ini".
Dengan kesadaran dan cinta, beberapa sahabat mengawal kemahnya. Di
tengah malam terdengar suara gaduh yang mencurigakan. Para sahabat
bergegas ke sumber suara. Ternyata ia telah ada disana mendahului
mereka, tegak diatas kuda tanpa pelana, "Tenang, hanya angin gurun,"
hiburnya. Nyatalah bahwa keinginan ada pengawal itu bukan karena
ketakutan atau pemanjaan diri, tetapi pendidikan disiplin dan loyalitas.

Ummul Mukminin Aisyah ra. berkata: "Rasulullah
SAW wafat tanpa meninggalkan makanan apapun yang bisa dimakan makhluk
hidup, selain setengan ikat gandum di penyimpananku. Saat ruhnya
dijemput, baju besinya masih digadaikan kepada seorang Yahudi untuk
harga 30 gantang gandum."

Sungguh ia berangkat haji
dengan kendaraan yang sangat sederhana dan pakaian tak lebih harganya
dari 4 dirham, seraya berkata, "Ya Allah, jadikanlah ini haji yang tak
mengandung riya dan sum'ah."
Pada kemenangan besar saat Makkah ditaklukkan, dengan sejumlah besar
pasukan muslimin, ia menundukkan kepala, nyaris menyentuh punggung
untanya sambil selalu mengulang-ulang tasbih, tahmid dan istighfar. Ia
tidak mabuk kemenangan.

Betapapun sulitnya mencari batas
bentangan samudera kemuliaan ini, namun beberapa kalimat ini membuat
kita pantas menyesal tidak mencintainya atau tak menggerakkan bibir
mengucap shalawat atasnya: "Semua
nabi mendapatkan hak untuk mengangkat doa yang takkan ditolak dan aku
menyimpannya untuk umatku kelak di padang mahsyar nanti."

Ketika
masyarakat Thaif menolak dan menghinakannya, malaikat penjaga bukit
menawarkan untuk menghimpit mereka dengan bukit. Ia menolak, "Kalau
tidak mereka, aku berharap keturunan di sulbi mereka kelak akan
menerima dakwah ini, mengabdi kepada Allah saja dan tidak
menyekutukan-Nya dengan apapun."

Mungkin dua kata kunci
ini menjadi gambaran kebesaran jiwanya. Pertama, Allah, sumber kekuatan
yang Maha dahsyat, kepada-Nya ia begitu refleks menumpahkan semua
keluhannya. Ini membuatnya amat tabah menerima segala resiko
perjuangan; kerabat yang menjauh, sahabat yang membenci, dan khalayak
yang mengusirnya dari negeri tercinta. Kedua, Ummati, hamparan akal, nafsu dan perilaku yang menantang untuk dibongkar, dipasang, diperbaiki, ditingkatkan dan diukirnya.

Ya, Ummati, tak cukupkah semua keutamaan ini menggetarkan hatimu dengan cinta, menggerakkan tubuhmu dengan sunnah dan uswah serta
mulutmu dengan ucapan shalawat? Allah tidak mencukupkan pernyataan-Nya
bahwa Ia dan para malaikan bershalawat atasnya (QS.Al Ahzab: 56),
justru Ia nyatakan dengan begitu "vulgar" perintah tersebut, "Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah atasnya dan bersalamlah dengan sebenar-benar salam."

Allahumma shalli 'alaihi wa'ala aalih!

17.

Bls: [sekolah-kehidupan] [Rampai] Walau Hanya

Posted by: "apyt blue" apyt_blue14@yahoo.co.id   apyt_blue14

Tue Mar 10, 2009 3:30 am (PDT)

wow bagus banget.

--- Pada Sab, 7/3/09, deesiey <deesiey@gmail.com> menulis:

Dari: deesiey <deesiey@gmail.com>
Topik: [sekolah-kehidupan] [Rampai] Walau Hanya
Kepada: "deesiey" <deesiey@gmail.com>
Tanggal: Sabtu, 7 Maret, 2009, 12:13 AM

tanpa lelah ia mendorong

tanpa lelah ia menggenjot

tanpa peduli panas terik

ataupun hujan deras

demi selembar lima ribuan

walau keringat membasahi tubuh kusamnya

ia tidak pernah menyerah

demi sesuap kecukupan untuk keluarganya

walau letih menyerang seluruh tulang dan dagingnya

ia tidak pernah putus asa

penuh harapan dan cita-cita

ia tetap setia

walau hanya menjadi seorang penarik becak

06 Maret 2009

teruntuk abang becakku











Firefox 3: Lebih Cepat, Lebih Aman, Dapat Disesuaikan dan Gratis.http://downloads.yahoo.com/id/firefox
18.

[catatan kaki] BINCANG ONLINE KEPENULISAN

Posted by: "Udo Yamin Majdi" wordsmartcenter@yahoo.com   wordsmartcenter

Tue Mar 10, 2009 3:33 am (PDT)



BOLPEN "Menulis: Bakat, Anugerah, atau Jerih Payah?"
Oleh Tito Prabowo pada 7th, 2009

Assalaamu'alaykum warohmatulloh wabarokaatuh,

Berhak saja kita mudah menyimpulkan: menulis adalah mengikat makna,
meluapkan imajinasi, membunyikan perasaan, menitipkan pesan dan
pandangan, mengekspresikan kebenaran sampai mengabadikan setiap sejarah.
Namun siapa kira, rutinitas yang diyakini menjadi sumber
transformasi pengetahuan ini tidak semudah yang dibayangkan. Patut
diakui, tidak sedikit pribadi yang lihai tanpa hambatan mengekspresikan
imajinasi dan perasannya ke dalam kumpulan kata-kata. Meski pada
kenyataannya lebih banyak yang memilih untuk menyerah sebelum memulai.

WordSmartCenter-Mesir (WSC),

FLP (Forum Lingkar Pena) Jerman,

Qommunity-Radio

didukung oleh

FLP (Forum Lingkar Pena) Mesir

menghadirkan untuk pertama kalinya

BOLPEN

(Bincang Online Kepenulisan)
dengan tema:

"Menulis: Bakat, Anugerah, atau Jerih Payah?"
Yang dipancarluaskan secara live dari studio 2 Kairo-Mesir pada:

Hari / Tanggal

Waktu

Alamat
: Kamis / 12 Maret 2009

: 19.00 CET (waktu Jerman) / 20.00 CLT (waktu kairo)

: http://dengar1.qommunityradio.info (untuk selain Mesir)

, http://208.53.158.48:9222/listen.pls (untuk Mesir), atau

, http://www.qommunityradio.net/

Interaktiv
: melalui YM (id: "q2eradio@yahoo.com")

menghadirkan narasumber:

Narasumber I

Pendidikan

Karya tulis
: Arif Friyadi (Ketua FLP Mesir)

: Fakultas Bahasa Arab Universitas Al-Azhar

: Novel "Ketika Kabut Cinta Menepis"

, Novel "Merapung Bersama Nil"

, Novel "Serpihan Duka di Langit Gaza" (Segera Terbit)

, Novel "Lasykar Syuhada" (Lingkar Pena Publising House)

Narasumber II

Pendidikan

Karya tulis
: Faisal Zulkarnaen (Koordinator Divisi Fiksi FLP Mesir)

: Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar

: Memoar Lasykar Syuhada (Lingkar Pena Publising House)

, Kumcer "Ketika Cinta Datang Menyapa" (Gama Press)

Dapatkan jawabannya hanya melalui BOLPEN (Bincang Online Kepenulisan)!
Wassalaam,

Publikasi BOLPEN
http://www.flp-jerman.org/?p=123#more-123

=======================================

WORD SMART CENTER adalah sebuah komunitas --online, offline, dan onair-- tempat belajar mengasah kecerdasan dalam berbahasa� baik berbicara, mendengar, membaca, dan menulis dan bercita-cita membangun Indonesia Cerdas; Indonesia Mandiri; dan Indonesia Kreatif.

Bagi siapa saja berminat belajar mengasah kecerdasan berbahasa dan menjadi bagian dari pecinta buku, silahkan bergabung di milis wordsmartcenter@yahoogroups.com, atau kirim e-mail ke wordsmartcenter@yahoo.com, nanti kami invite.

Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Group Charity

City Year

Young people who

change the world

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: