Senin, 16 Maret 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2565

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1.
OOT: Permohonan Bantuan Pengisian Kuesioner Tentang Criping Pisang From: Cahya Herwening
2.
(karyaku) cerpen From: radinal88
3.
(karyaku) mendengarlah From: radinal88
4a.
(catcil) Mencuri Waktumu Lagi From: yanihakim
5.
Kisah Haru Biru: "Mama, Rio Minta Maaf" From: rumahautis
6a.
Re: pengumuman lomba Amazing Mom's kapan ya?? From: novi_ningsih
7a.
(inspirasi) Memaafkan Diri Sendiri From: febty febriani
7b.
[etalase] Teacher Resources Center From: Mr.Yana .
7c.
Re: (inspirasi) Memaafkan Diri Sendiri From: Ain Nisa
7d.
Re: (inspirasi) Memaafkan Diri Sendiri From: inga_fety
8.
[Maklumat] Dibuka Donasi Untuk Baksos Di Lapas Anak Tangerang From: Lia Octavia
9a.
[Lonceng] Selamat, Ugik Madyo From: Rini Agus Hadiyono
9b.
Re: [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo From: susanti
9c.
Re: [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo From: Rini Agus Hadiyono
9d.
Re: [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo From: susanti
9e.
Re: [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo From: fil_ardy
9f.
Re: [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo From: Listya Arisanti
10.
[Mimbar] Ibu Penjual Kopi From: agussyafii
11a.
Fwd: [sekolah-kehidupan] [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo =>> Teh Rini From: ugik madyo
11b.
Re: Fwd: [sekolah-kehidupan] [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo =>> Teh R From: Rini Agus Hadiyono
12a.
Re: Mbak Ugik dan Mbak Rini...Selamat!!!! From: ukhti hazimah
12b.
Re: Mbak Ugik dan Mbak Rini...Selamat!!!! From: novi_ningsih
13a.
[maklumat] Teknis Keberangkatan Ke Lapas Anak Tangerang & rumah sing From: Lia Octavia
13b.
Re: [maklumat] Teknis Keberangkatan Ke Lapas Anak Tangerang & rumah From: Loiy Anni
14.
[maklumat] Update donasi baksos di lapas anak Tangerang per 16 Maret From: Lia Octavia

Messages

1.

OOT: Permohonan Bantuan Pengisian Kuesioner Tentang Criping Pisang

Posted by: "Cahya Herwening" cahya_herwening@yahoo.com   cahya_herwening

Sun Mar 15, 2009 3:33 am (PDT)

Assalaamu 'alaykum warahmatullaah ...

Pada
saat ini saya sedang melakukan penelitian di sebuah UKM di kec.
Pajangan, Bantul, Yogyakarta, yakni KWT Berkah yang komoditas utamanya
adalah criping pisang. Penelitian ini berlatar belakang bahwa produk
yang ada sekarang ini belumlah memadahi atau memenuhi kriteria yang
harus dipenuhi oleh sebuah produk berdasarkan peraturan perundangan
tentang pangan, yaitu

Undang-Undang no. 7 thn 1996.

Khusus
masalah yang ingin disoroti dan masuk aspek penelitian adalah pemenuhan
syarat tentang label (isi datanya), dan juga ada upaya untuk
memperbaiki penampilan produknya. Dengan adanya perbaikan yang ada,
tentunya berimplikasi pada perubahan lain misalnya tentang harga. Dan
hal ini pula ingin dipetakan dari konsumen atau calon konsumen.

Perbaikan
penampilan dan data dalam label, tentu merubah kualitas produk itu
sendiri. Harapan akhir dari penelitian ini adalah memberikan masukan
yang baik kepada produsen (UKM) yang bersangkutan untuk memperbaiki
mutu produknya. Sehingga dapat memperluas segmentasi dan jangkauan
pemasaran serta meningkatkan tingkat penjualan, yang muara akhirnya
adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya UKM yang terkait.

Untuk itu dimohon bantuan kepada Anda semua untuk
bersedia mengisi form kuesioner yang terlampir di attachment
selengkap-lengkapnya berdasarkan pendapat dan pengetahuan Anda. Hanya ada 10 soal kuesioner saja kok. Mudah :).

Setelah diisi, harap mengirimkannya kembali ke alamat email: cahyaherwening@yahoo.com

Demikian
permohonan ini disampaikan. Atas segala bantuannya diucapkan terima
kasih, dan semoga mendapatkan balasan yang jauh lebih baik dari Allah
SWT.

Wassalaamu 'alaykum warahmatullaah ...

=================================

Cahya Hw.

"Seorang petualang pencari kebenaran yang mencari makna serta hakikat manusia."

http://shirotsuya.multiply.com/

HP: 081931739622

2.

(karyaku) cerpen

Posted by: "radinal88" radinal88@yahoo.co.id   radinal88

Sun Mar 15, 2009 4:00 am (PDT)

Bunga Cinta
Suasana kamarku senyap. Hanya lantunan ayat-ayat qur'an Muammar Z.A yang menghiasi sudut-sudut kamarku. Tenang rasanya. Teman-teman sekamarku berpulangan menjelang liburan semester. Sementara aku, telah kuniatkan dalam diriku, aku tidak akan pulang kerumah sebelum aku menyelesaikan pendidikanku dibangku perkuliahan ini. Maklumlah, aku adalah mahasiswa perantauan. Aku dibesarkan di Medan Sumatera Utara sementara kini harus kuliah di Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Sebuah perantauan yang pastinya telah digariskan Allah sebagai bentuk yang terbaik bagiku.
"tet.. tet… tet…." Nada dering HP ku berdering. Sebuah panggilan masuk. Dari ibuku.
"Assalamu'alaikum.."ucapku.
"Wa'alaikum salam…" suara ibu yang begitu kukenal menjawab.
"Gimana kabarnya, Nak? Dah selesai ujiannya? Pulang?" ibuku memberondongku dengan berbagai pertanyaan.
Pembicaraan berlangsung sekitar 10 menit tetapi pembicaraan itu begitu berdampak pada diriku. Bagaimana tidak, sepuluh menit tadi adalah pembicaraan mengenai kehidupanku masa depanku. Ibu menayakan kapan aku menikah, pertanyaan yang memang pantas untuk dipertanyakan kepadaku.
"Ibu sudah tua, dan kau pantas untuk menikah!" itulah sepatah kata yang diucapkan ibu dan masih berkeliaran dalam otakku. Ketika kata itu mampir didalam ingatanku, pikiranku langsung terbang kepada sosok ayahku yang telah tiada.
Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren Arraudhatul Hasanah Medan, ayahku sangat menginginkan aku untuk menikah. Ia mempunyai teman, yang memiliki anak perempuan. Dan ia ingin aku menikah dengan anak perempuan temannya itu. Tetapi, layaknya pemuda yang lain, aku mengatakan bahwa aku belum siap untuk menikah dan masih ingin menuntut ilmu setinggi-tingginya. Sebagai seorang ayah, ayahku tidak memaksakan kehendaknya, hingga ia menghembuskan nafas terakhirnya harapannya untuk melihatku naik kepelaminan tidak jua tercapai.
"Ibu sudah tua, dan kau pantas untuk menikah" pikiran itu kembali menyapa diriku.
٭٭
Ditengah pikiran tentang tuntutan menikah, aku berusaha untuk tenang dengan membaca majalah-majalah islami yang baru saja kubeli di toko buku tadi siang. Majalah-majalah islami adalah teman setiaku setiap bulan, karena dari sanalah terkadang aku mendapatkan penghasilan tambahan dengan menuliskan cerpen ataupun puisi.
Halaman-halaman awal, biasanya halaman yang jarang kubuka. Jelas sekali, karena halaman ini adalah halaman "dari redaksi" dan "dari pembaca", halaman yang bagiku tidak memiliki nutrisi bagi otak. Halaman yang, mungkin saja, ditulis oleh redaksi untuk menarik perhatian pembaca sehingga mereka berkesimpulan bahwa majalah ini adalah majalah bagus dengan deretan surat pembaca, yang terkadang berisi itu-itu saja.
Tak tahu kenapa, halaman ini terbuka olehku tanpa sadar. Aku membaca salah satu isinya, yang berasal dari seorang karyawati sebuah perusahaan. Judul surat pendeknya adalah "Alhamdulillah, Sekarang Saya Sudah Menikah". Ia menceritakan bahwa dirinya bertemu dengan jodohnya karena majalah ini. Ia berkorespondensi dengan salah satu pembacanya dan akhirnya ada kecocokan sehingga merekapun menikah.
"Bagus juga untuk dicontoh" pikiranku datang begitu saja. Tak usah berlama-lama, akupun mengambil penaku dan mengambil secarik kertas berwarna dari bukuku. Akupun mulai menulis.
Ups, untuk siapa aku menulis? Akupun meninggalkan kertas itu dan meletakkan pena diatasnya. Kubolak-balik majalah itu mencari sebuah nama perempuan lengkap dengan alamatnya. Harapanku, walaupun kelak dia bukan jodohku, aku dapat berteman dengannya. Aku hanya ingin berkenalan terlebih dahulu. Bukankah ini salah satu contoh ikhtiar? Aku terus berusaha mencarinya hingga mendapatkan sebuah nama Hifni Shofiyatul Amaliy.
Surabaya, 16 Desember 2008
Kepada,
Hifni Shofiyatul Amaliy
Ditempat.
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Hai, sebelumnya aku mohon maaf bila kelak surat ini tidak tepat sasaran. ini hanyalah surat perkenalan. Aku mengenalmu dari cerpenmu yang berjudul "Sayap Patah" yang ada disebuah majalah. Aku ingin berkenalan denganmu.
Ok. Langsung saja, namaku Nasruddin Mubarak. Teman-teman biasanya memanggilku Nasrud, tapi ada juga Udin. Aku sekarang kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Kalau main-main ke Surabaya, kamu dapat mencariku di Pesantren Mahasiswa IAIN Sunan Ampel yang berada di Komplek Kampus. Tetapi, walaupun aku kuliah di Surabaya, aku berasal berasal dari Medan. Aku tinggal di Jl. Djamin Ginting KM. 11 Paya Bundung, Medan. Tepatnya di komplek PP. Ar-Raudhatul Hasanah Medan. Jangan lupa, Ya! Kalo main-main, mampir ketempatku.
Mungkin itu saja perkenalan kita, semoga kamu mau memperkenalkan dirimu. Oh iya, Ni nomor HP ku, 08125250375, tapi tidak terima miscall ya... he he he...
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Salam kenal

Nasruddin Mubarak
Selesai. Besok, sekitar jam 10 aku akan mengirimkannya.
٭٭
Sekarang aku telah menjadi teman Hafni, begitu ia biasa dipanggil. Ia mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Surat yang kukirim kemarin, ia balas dengan sms kenomorku. Ia memperkenalkan dirinya melalui sms. Katanya, kelamaan mengirim surat. Bisa berbulan-bulan seperti suratku.
Tidaklah mengapa, pikirku. Perkenalan tetaplah perkenalan walau dengan apapun caranya. Berbagai macam cara orang memperkenalkan diri, mulai dari bertemu langsung, berjabat tangan, melalui chating, sms salah sambung, dan cara-cara lainnya. Semuanya tertuju pada satu. Perkenalan.
Persahabatan itulah yang terjadi diantara kami. Saling membantu bila ada hal sulit yang menimpa walaupun hanya dengan sekedar nasihat ataupun cerita. Terkadang Hafni curhat kepadaku, begitu pula aku. Hafni begitu terbuka dalam persahabatan. Terkadang ia memotivasiku bila aku tertimpa musibah atau ketika nilaiku jeblok.
"Itulah gunanya teman. Saling membantu dan menolong. Teman adalah bayangan dari diri. Bila teman kita salah, kitapun sebenarnya salah. Bila kita benar, itulah kita. Teman adalah kita. Ingatkah kamu kenapa Rasulullah menyuruh kita untuk mencintai saudara, yang dapat juga kita artikan teman, sebagaimana kita mencintai diri sendiri? Temanku, kuharap kita bisa saling mengingatkan. Aku juga bukanlah manusia sempurna sebagaimana dirimu." Begitulah salah satu pesannya sebelum mengakhiri sms-an panjang denganku.
٭٭
Waktu begitu cepat berlalu. Tak terasa, kini aku harus pulang kekampung halamanku di Medan. Aku akan menempuh perjalanan panjang melewati beberapa kota besar. Semarang, Jakarta, Palembang, Jambi, Riau, dan akhirnya Medan. Perjalanan yang membutuhkan waktu empat hari empat malam menggunakan bus ALS.
Tapi sebenarnya bukan itu yang menjadi permasalahanku ketika akan meninggalkan kota pahlawan, Surabaya, ini. Seminggu setelah aku dinyatakan lulus dari IAIN Sunan Ampel, ibuku menelepon bahwa aku harus pulang. Aku disuruh menikah dengan salah satu anak dari teman ibuku. Tidak ada alasan, itulah yang diucapkan ibuku ketika aku berusaha menampik suruhannya. "Ibu sudah tua dan kau pantas untuk menikah!" lagi-lagi kata itu yang menjadi andalan ibuku untuk meluluhkanku.
٭٭
"Asslm. Hafni g pain? Pa kbr? g sibuk ga?" kukirim sms itu ke Hafni seraya berharap ia memberikan solusi kepadaku.
"Wasslm. Hafni g baca buku. Hafni baik2 ja. Moga2 u juga. Da apa ni? Da yg bisa Hafni bantu?" begitu balasnya singkat.
"Menurut Hafni, perjodohan di zaman skrg masih co2k ga?" begitu ku tulis.
Lama aku menunggu balasannya, sementara bus ALS yang membawaku ke Medan terus melaju. Kini aku telah mencapai Palembang setelah melintasi selat sunda. Pemandangan-pemandangan disisi jalan membuat mata segar. Pepohonan jati, sawit, dan banyak lagi. Ada juga sekolah, madrasah, ataupun perkantoran. Membuat pemandangan begitu indah dengan beragam bentuk dan warna.
"Ni menurut Hafni ya? Menurut Hafni, perjodohan bukanlah berarti penindasan kebebasan qt untuk memilih calon. Perjodohan adalah sebuah ikhtiar yang dilakukan org tua agar anaknya mendapat yang terbaik. Akan tetapi, pandangan anak zaman sekarang telah dihadapkan pada realita bahwa perjodohan adalah pengekangan kebebasan anak muda untuk memilih. Padahal tidak semua perjodohan itu buruk, walaupun terkadang pastilah ada. Perjodohan intinya adalah ikhtiar orang tua agar qt mendapat yang terbaik. Knp sih? Dijodohin ya? Selamat ya?" begitu balasnya.
"Berarti Hafni mau dijodohkan?"
"Hafni bukannya mau dijodohkan atau tidak. Dalam diri Hafni, Hafni tanamkan bahwa orang tua tidaklah mungkin menjodohkan anaknya kepada orang yang salah, yang tidak berkependidikan. Yang seperti itu ada di drama atau di film saja. Semoga tidak ada dalam diri Hafni!"
Pembicaraan mengenai perjodohan terus berlangsung. Aku tidak tahu, kata-kata Hafni mudah untuk kuterima. Logika-logikanya sesuai dengan perasaanku. "Perjodohan intinya adalah ikhtiar orang tua agar anaknya mendapat yang terbaik." Itulah kata-kata yang paling menyejukkan hatiku. Kucoba beristirahat, aku melihat ada secercah cahaya didalam impianku.
٭٭
Sesampainya dirumah, seluruh keluarga telah berkumpul. Aku tak tahu kenapa ini terjadi. Biasanya, keluarga akan berkumpul hanya ketika hari raya saja. Baik itu idul fitri maupun idul adha. Tapi kini, bukan saja yang ada di Medan, di Riau dan Aceh pun ada. Saudara-saudara yang belum kukenal semuanya pun datang kerumahku. Walhasil, rumahku menjadi ramai.
Malam hari seluruh keluarga berkumpul. Paman Sofyan, saudara tertua dari ibu membuka pembicaraan. Pembicaraan kali ini mengenai ikatan silaturrahim antar keluarga yang semakin menurun lantaran tempat yang saling berjauhan. Ada yang di Aceh, Medan, dan ada juga Riau. Semuanya dihimbau untuk saling bermaafan walaupun bukan idul fitri.
Iapun menyindir ketidaktauan anak cucu keponakan pada saudara-saudaranya. Ini dikarenakan jarangnya bertemu antara keluarga. Sindiran ini jelas tertuju juga padaku yang belum tahu semua saudaraku. Darimana silsilahnya, memanggil dengan panggilan apa, serta tinggal dimana. Aku belum tahu pasti.
"Mungkin kita bisa memperjodohkan satu diantara anak cucu kita supaya persaudaraan semakin dekat." Itulah salah satu yang kudengar.
Semua mata tertuju padaku. Dari seluruh saudaraku, hanya aku lelaki yang sudah pantas menikah. Semua saudara sepupuku masih sekolah di SMA, SMP, SD dan ada juga yang dipesantren.
٭٭٭
Aku akhirnya menyerah. Berkali-kali kujelaskan pada keluargaku bahwa aku belum siap untuk menikah. Tak tahu kenapa, ada saja yang kutakuti ketika kata menikah dihadapkan kepadaku. Kata ibuku, itu hanyalah kekhawatiran yang dihembuskan syetan agar aku tidak menyempurnakan "agama-ku" dengan menikah.
Hari ini, pertemuanku dengan calon istriku akan dilaksanakan. Hatiku berdebar kencang. Dalam beberapa menit lagi, aku akan melihat perempuan yang dipilih oleh ibuku untuk mendampingi kehidupanku.
٭٭٭
Pernikahan berlangsung. Sederhana, hanya dihadiri oleh saudara-saudaraku dan juga para tetangga. Iringan musikpun hanya sekedarnya. Walau demikian, aku sangat senang dengan pernikahan ini. Bagiku, ini adalah pernikahanku yang pertama dan terakhir kalinya, jika Tuhan mengizinkan.
Tahukah kamu siapa calon pengantin wanitanya? Dialah Hifni. Ya Hifni Shofiyatul Amaly. Teman yang kudapat dari sebuah majalah. Kini, ia menjadi istriku. Istri yang akan menemaniku tuk mewujudkan keluarga yang mawaddah wa rahmah, dalam lindungan nur-ilahi..

Alhamdulillah selesai tanggal 15 Maret 2009. ditengah iringan musik banjari IQMA.

komentari juga di http://kumpulan-q.blogspot.com

3.

(karyaku) mendengarlah

Posted by: "radinal88" radinal88@yahoo.co.id   radinal88

Sun Mar 15, 2009 4:01 am (PDT)

Mendengar itu Susah?
Kalau kita melihat berita mengenai persiapan pemilu atau kampanye calon legislatif dan presiden, ada satu hal yang paling sering disemboyankan. Dengan prosa yang berbeda, intinya adalah saatnya para pejabat pemerintah untuk mendengarkan rakyat. Proses mendengar jeritan rakyat, itulah prioritas yang dikedepankan.
lain halnya dengan apa yang saya alami dengan teman-teman ketika mengikuti mata kuliah Ilmu Sosial Dasar di semester II setahun yang lalu. Teman-teman, termasuk saya, lebih suka membaca buku dari pada mendengarkan penjelasan dosen. Setelah dosen menjelaskan beberapa menit, saat itu kami membaca buku dan tidak mendengarkannya, dosen tersebut membuka sesion pertanyaan. Disinilah sesuatu yang ajaib terjadi, teman-teman yang "tidak mendengarkan" berlomba bertanya sedangkan teman-teman "pendengar" tidak bertanya.
Pertanyaan yang muncul adalah seberapa pentingkah proses mendengar untuk mencapai sebuah hipotesa yang bisa dikeluarkan (baca: dikerjakan, dipertanyakan). Seberapa pentingkah proses mendengar yang dilakukan para pejabat pemerintah untuk melakukan sebuah perbuatan? Seberapa pentingkah proses mendengar seorang mahasiswa terhadap penjelasan dosennya untuk menanyakan ulang tentang penjelasan tersebut?
Pepih Nugraha, seorang wartawan kompas, pernah menuliskan bahwa proses mendengar sangatlah penting dalam proses pencatatan berita. Akan tetapi, proses mendengar inilah yang sangat sulit untuk dilaksanakan. Pertanyaan-pertanyaan yang bercabang, yang telah dipersiapkan sebelum menemui narasumber, lebih diandalkan ketimbang pertanyaan-pertanyaan spontan dari hasil pendengaran ucapan narasumber.
Lantas, benarkah mendengar itu susah? Ada yang mengatakan bahwa alasan mengapa mulut hanya satu sedangkan telinga berjumlah dua adalah untuk mengingatkan kita bahwa kita lebih dianjurkan untuk mendengar daripada berucap. Saatnya kita lebih banyak mendengar daripada berbicara tanpa referensi.

komentari juga di http://kumpulan-q.blogspot.com

4a.

(catcil) Mencuri Waktumu Lagi

Posted by: "yanihakim" yanihakim@yahoo.com   yanihakim

Sun Mar 15, 2009 7:30 am (PDT)



Aku teringat, Jumat malam kemarin (27/2/09), Rara berkata padaku, "Ma, besok pagi, cepat bereskan semua di rumah, terus antarkan Rara sekolah. Sekalian tungguin ya!" matanya berbinar penuh harap.
Aku tahu, ia rindu seperti teman-temannya yang lain, yang ditunggui ibu mereka. Ia juga ingin diperhatikan seperti itu. Ada keharuan dalam hatiku mendengar permintaannya. Sederhana saja bukan, minta ditunggui di sekolah pada Hari Sabtu, hari dimana aku tidak perlu masuk kantor. Ia tidak meminta muluk-muluk, misalnya minta dibelikan sepatu roda, atau sepeda, atau apalah. Ia hanya ingin ditunggu sehari itu, sekitar satu jam saja. Mungkin di situlah kebahagiaannya. Di situlah kebanggannya.
Ya, selalu aku lihat sorot kebahagiaan dan kebanggaan itu setiap kali aku mengantarkannya ke sekolah. Padahal aku pergi tidaklah mengenakan pakaian terbaikku, tanpa lipstik, tanpa mike up. Dan tidak pula dengan mengendarai mobil mewah. Aku mengayuh sepeda. Ya, sepeda. Kulihat di jam, hanya perlu tujuh menit melewati jalan tikus menuju sekolahnya itu. Sementara kawan-kawannya diantar paling kurang dengan sepeda motor. Tak sedikit pula yang diantar dengan mobil.
Rara tetap bangga padaku, ibunya yang hanya bisa mengayuh sepeda ini. Walaupun pantatnya sakit duduk di jok belakang yang tanpa busa, walau kadang bersempit-sempit karena adiknya tak mau ditinggal, walau ia harus melewati tempat pembuangan sampah yang bau, ia tetap bahagia bila aku yang mengantarnya ke sekolah.
Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk memenuhi permintaan itu. Gampang saja. Masalahnya, Sabtu 28 Februari kemarin, adalah hari pertama aku masuk kuliah S2 Komunikasi. Hari pertama matrikulasi! Walau baru matrikulasi, namun aku merasa penting untuk menghadirinya karena setelah dihitung-hitung, ternyata terakhir aku kuliah adalah 13 tahun yang lalu! Dan matrikulasi ini berlangsung dari pukul delapan pagi hingga pukul enam sore. Oh God!
Ini memang pilihan yang sulit. Di satu sisi, rasanya sayang bila aku tak ambil kuliah ini karena suami sendiri sudah sangat mendukungnya. Aku juga menginginkannya. Dan lagi ini menunjang pekerjaanku sebagai seorang jurnalis.
Namun di sisi lain, ternyata ada persoalan lain. Anakku butuh perhatian. Dan alangkah dalam penyesalanku karena tak dapat memenuhi permintaan yang sederhana itu. Lebih sedih lagi saat kukatakan pada Rara bahwa aku tidak bisa, dan ia mencoba mengerti. Walau tak pernah terucap, aku percaya, jauh di lubuk hatinya, ia kecewa. Ia mencoba memahami aku, memahami kebutuhanku untuk menunjukkan eksistensi diri. Rara yang masih tujuh tahun, mencoba mengerti orangtuanya yang sudah 37 tahun.
Saat aku pulang menjelang maghrib hari itu, wajahnya cerah. Adiknya juga. Walaupun aku lelah, namun bahagia bisa berkumpul lagi dengan mereka.
Keesokan harinya, matrikulasi dilanjutkan lagi. Hari ini hanya setengah hari. Kami makan nasi bungkus sepulang aku dari kuliah. Ia bahagia karena dibelikan nasi Padang dengan lauk ayam bakar. Adiknya juga makan dengan lahap.
Dan kata Rara kemudian, "Ma, nanti sore kita jalan-jalan yuk, naik sepeda."
Sebuah permintaan sederhana, yang diucapkan dengan nada perlahan, tidak memaksa. Sedikit keraguan tertangkap dari nadanya. Ragu aku akan bisa memenuhinya. Dan ternyata memang tidak bisa lagi karena pukul tiga sore itu, aku sudah harus masuk kantor lagi, menyiapkan koran untuk Senin.
Tahun lalu, kami sering pergi berdua naik sepeda hingga jauh sekali dari rumah. Tak sempat sore hari, Minggu pagi kami manfaatkan untuk bersepeda ke jalan protokol yang sepi. Bahkan ikut olahraga senam massal di halaman kantor Gubernur Riau. Bagi kami, itu adalah kenangan yang indah.
Kini, khususnya sejak ia sekolah agama di MDA setiap sore, waktu bermainnya nyaris tak ada lagi. Apalagi ditambah pada Minggu subuh ia ikut acara Didikan Subuh, dilanjutkan pukul delapan les menari. Ia benar-benar telah kehilangan waktu bermainnya.
Adalah wajar bila kini ia meminta sedikit waktuku untuk bersamanya, dengan naik sepeda berdua saja. Namun sekali lagi Rara harus menelan rasa kecewanya.
Seandainya ia tahu, untuk waktu, paling tidak, satu setengah tahun ke depan, aku akan terus merampas kebersamaan dengannya pada Sabtu dan Minggu. Pada dua hari itu, aku akan bertungkus lumus mempelajari teori demi teori komunikasi. Bersabarlah Nak!

5.

Kisah Haru Biru: "Mama, Rio Minta Maaf"

Posted by: "rumahautis" rumahautis@yahoo.co.id   rumahautis

Sun Mar 15, 2009 2:49 pm (PDT)

" Bu, Alhamdulillah Rio sudah pinter, nggak suka nendang pintu lagi " ujar Wiji Sulastri ibunda Aditya Rio Pratama salah seorang anak di Rumah Autis Tangerang, dengan mata berkaca-kaca. Ditengah himpitan krisis ekonomi global yang membayangi pabrik tempat suaminya bekerja, masih ada secercah sinar bagi ibu Wiji. Rio putra sulung kesayangannya yang menyandang Retardasi Metal karena Meningitis.

"Mas Yo" begitu panggilan kesayangan kami buat Rio, adalah anak normal yang kemudian mengalami kemunduran perkembangan akibat meningitis yang dideritanya pada umur 2 tahun. Mas Yo sekarang berusia 10 tahun dengan badan yang "bongsor" tinggi Mas Yo sudah 158 cm lebih tinggi dari bu Dewi kepala bagian terapi kami . Namun perkembangan mentalnya masih harus dibina. Mas Yo juga sering mengamuk bila kemauannya tidak dipenuhi. Entah sudah berapa kali pintu kamar Rio jebol ditendangnya saat ngamuk.

Rio sebenarnya menyimpan cita cita bisa sekolah di SD Inpres seperti teman teman bermainnya. Dua bulan yang lalu setelah setahun Rio diterapi di Rumah Autis Tangerang sebenarnya Rio sudah siap masuk program Inklusi , sayang sekolah tempat Rio menjalani program inklusi ternyata belum menjelaskan tentang inklusi kepada orang tua murid yang lain sehingga Rio pun diboikot oleh seluruh anggota komite sekolah. Anak anak mereka tidak diijinkan masuk sekolah bila Rio tidak dikeluarkan. Akhirnya Rio pun harus keluar.

Tak terbayang remuk redam hati bu Wiji dan betapa mendalam kekecewaan Rio. Rio ngambek tidak mau lagi bersekolah, bahkan di Rumah Autis. Rio sudah terlanjur nyaman dengan sekolah barunya. Dia tidak memahami kenapa orang tua teman temannya membencinya hanya karena dia berbeda padahal Rio tidak pernah mengganggu dan menyerang teman seperti yang kehawatiran tak beralasan yang dikemukakan orang tua murid.

Susah payah Bu Siti terapisnya datang membujuk Rio di rumahnya. Kami bertekad memberikan apa yang Rio inginkan. Kami menyulap program terapi prilaku Rio menjadi pelajaran sekolah seperti yang Rio dapatkan disekolahnya dulu. Kami menamai program ABA kami dengan Keterampilan social, padahal yang kami ajarkan adalah social role model . Mas Yo masih suka ngambek tapi prilakunya jauh lebih baik, dulu Rio suka menendang pintu menghancurkan mainan, membuang baju adiknya ke tempat sampah sekarang tidak lagi hanya kebiasaan Bad mood tiba tiba yang masih tertinggal . Pemahaman terhadap nilai social pun meningkat.

Hingga suatu hari sepulang bekerja ibu wiji disambut dengan cium tangan dan pelukan hangat dari Rio seraya berkata " Mama..Rio minta maaf suka marah marah sama mama " ditengah keharuan dan setengah bingung bu Wiji mencari catatan harian Rumah Autis milik Rio dan mendapati tulisan " Hari ini Rio belajar meminta maaf atas kesalahan (++)". Ah Mas Yo sungguh kami sayang kamu. ( IESY )

Penulis: Rissyanah K (Manajer Rumah Autis Tangerang)

Sumber: http://rumahautis.multiply.com

6a.

Re: pengumuman lomba Amazing Mom's kapan ya??

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Mar 15, 2009 2:54 pm (PDT)

Pengumumannya belum ada mbak Wianti
Insya Allah tanggal 23 Maret, seperti diumumkan sebelumnya :)
http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan/message/28668

Dan kalau mau melihat pengumumannya ya di milis ini :)
(sekaligus menjawab pertanyaan via sms kepada salah satu peserta)

salam

Novi
-salah satu panitia Amazing Moms-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Wianti Aisyah" <casper_vender05@...> wrote:
>
> Mau tnya,, udh ada pengumuman pemenang lomba essai amazing mom's lum?? Klo ada, liatnya di mana??
> Makasih,,
>

7a.

(inspirasi) Memaafkan Diri Sendiri

Posted by: "febty febriani" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Mar 15, 2009 7:20 pm (PDT)


Memaafkan
Diri Sendiri
febty febriani

Saat
itu siang. Menyusuri jalan utama kampus yang daunnya sudah
berguguran, udara dinginpun tetap menyergap. Aku memapah sepedaku.
Seorang adek berjalan disampingku. Kami menuju ke perpustakaan utama
kampus. Menemani si adek mengembalikan buku, sekaligus menunggu
teman-teman yang lain untuk makan siang bersama di kantin kampus.
Penghiburan ala perantauan di negeri orang. Makan siang bersama
dengan bekal masing-masing. Paling tidak cukup menjadi penyegaran
pikiran dan perasaan sebelum bergelut kembali dengan keseriusan.

"Mbak,
kok kemampuan bahasa jepangku gak nambah-nambah yah", kurang
lebih begitulah curhat sang adek di antara langkah-langkah kaki kami
membelah dingin. Dan kemudianlah keluarlah curhat tentang kemampuan
diri sendiri yang merasa dibawah rata-rata jika dibandingkan orang
lain.

Seakan
sebuah palu menghentakku saat mendengar dia bercerita. Akupun tengah
berhadapan dengan kondisi yang sama. Mencoba membangkitkan semangat
dari sebuah streotipe pribadi kalau otakku bukanlah otak bahasa.

"Kamu
orang yang perfeksionis yah, dek?", akupun mengajukan
pertanyaan itu. Aku percaya dia mempunyai kemapuman yang tidak bisa
dibilang di bawah rata-rata. Tercatat sebagai mahasiswa di sebuah
kampus negeri terbaik di bilangan Jabodetabek, bahkan mungkin juga di
Indonesia, cukuplah menjadi bukti kalau dia memang mampu untuk bidang
bahasa. Apalagi, saat ini dia tercatat sebagai seorang mahasiswa
pertukaran bahasa. Bukti lain kalau dia adalah seorang mahasiswa
terbaik di angkatannya. Dan akupun percaya.

"Dek,
mbak fety percaya kamu adalah orang yang pandai, pun juga untuk
bahasa Jepang. Kalaupun saat ini kamu belum mencapai hal yang kamu
targetkan, maafkanlah dirimu. Setiap orang punya kemampuan yang
berbeda, dek.", jujur nasehat ini lebih kuutamakan untuk diriku
sendiri saat kuucapkan untuk dirinya.

Memaafkan
diri sendiri. Sebuah frase yang kususun untuk diriku sendiri kala
berhadapan dengan situasi yang saat keminderan yang aku sedang
belajar untuk menguburnya datang tanpa diminta. Juga saat bercampur
dengan keletihan hati untuk sebuah rasa sombong dan egois yang
menyelinap di dalam lubuk hati karena sebuah masa lalu. Atau saat
tertatih-tatih berusaha berbicara dengan jelas dan dimengerti dalam
bahasa Jepang atau Inggris, dan setiap kali itu pula kesalahan
diperbuat.

Jujur,
seribu pertanyaan mengapa hadir saat semua itu menyeruak ke
permukaan. Dan kelelahan fisikpun bertambah. Mengapa kesalahan yang
sama diperbuat lagi? Bodohkah aku? Atau aku memang belum mampu untuk
itu? Dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu tidak menemukan
muaranya, selain capek yang bertambah pada sudut pikiran dan relung
hati yang lain.

Dan
akhirnya, maafkan karena hari ini masih ada egois dan sombong yang
terselip. Maafkan karena hari ini masih berbuat kesalahan saat bicara
dalam bahasa Jepang atau Inggris. Maafkan karena belum bisa
menyelesaikan target. Maafkan...Maafkan...Sebuah
permaafan untuk diri sendiri atas begitu banyak kekurangan dan
kesalahan yang telah diperbuat. Lebih melegakan dalam ruang hati.
Dibandingkan dengan meneriakkan seribu pertanyaan mengapa kepada diri
sendiri dan selanjutnya mencap diri sendiri sebagai orang yang
'bodoh', 'tidak mampu', atau apalah kata-kata negatif lainnya.

Bukan
bermaksud merendahkan kemampuan diri sendiri. Bahwa mimpi dan target
harus diletakkan pada tempat tertinggi di ujung langit, aku sangat
setuju. Tapi, bahwa setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda,
itu adalah fakta yang tak terbantahkan. Dan bahwa menyamakan
kemampuan diri sendiri dengan kemampuan orang lain, adalah sesuatu
hal yang justru akan melemahkan potensi diri sendiri karena membuat
pusat untuk semua hal yang bernama 'kelebihan' ada pada diri orang
lain.

Maka
aku teringat dengan nasehat seorang guru saat masih berseragam
abu-abu:"Berusahalah terbaik untuk hari ini karena kita tidak
pernah tahu apa yang akan terjadi di hari esok". Sebuah pesan
untuk seorang murid SMU yang cita-cita tertingginya saat itu adalah
menjadi guru TK. Kemampuan finansial orang tuanya membuatnya takut
bermimpi menjadi seorang anak kuliahan. Juga dengan sebuah ucapan
penuh semangat dari seorang guru yang lain, masih saat berseragam
abu-abu: "Percayalah, semua orang adalah pintar. Keberadaan
fasilitas pendukunglah yang membedakan kemampuan seseorang dengan
seseorang yang lain". Sebuah kalimat yang menginsipirasi
kata-kata semangat yang dituliskan pada lembar pertama sebuah buku
diary:"Kesuksesan yang dicapai dengan keberadaan fasilitas
pendukung yang memadai adalah biasa, tapi kesuksesan yang diperoleh
dengan keberadaan fasilitas pendukung yang hampir tidak ada adalah
luar biasa". Sebuah kalimat yang senantiasa dibaca ketika sedih
melanda saat-saat prihatin waktu kuliah menyapa, bahkan juga untuk
sebuah sedih karena satu set komputerpun baru bisa dibeli saat-saat
menjelang skripsi.

Tapi,
itulah cara memaafkan diri sendiri untuk sebuah target yang masih
panjang untuk direngkuh. Bukan berarti harus berhenti dan lari
berbalik arah. Mundur menjadi seorang yang kalah. Memaafkan diri
sendiri berarti berhenti sejenak, membuang semua luka karena
sedemikian banyaknya kesalahan yang telah diperbuat karena kekurangan
pada diri, dan selanjutnya kembali mempersiapkan diri untuk berjuang
lagi, lagi dan lagi. Tentu dengan semangat yang baru: bahwa hari esok
harus lebih baik dari hari ini.

@winter,
february 2009
~ http://ingafety.wordpress.com ~

7b.

[etalase] Teacher Resources Center

Posted by: "Mr.Yana ." sipembelajar@yahoo.co.id   informasitrainingpendidik

Sun Mar 15, 2009 8:09 pm (PDT)

Dear Para Pendidik
Indonesia,

Salam kenal dari
kami dari Teacher Resources Center.
Teacher Resources
Center baru berdiri tahun 2009 ini dengan tujuan membantu memudahkan para
Pendidik Indonesia untuk mengakses berbagai hal yang berguna untuk memajukan
kualitas SDM Pendidikan Indonesia.

Untuk tahap awal di
tahun 2009 ini, kami memulainya dari pengembangan SDM Pendidik melalui
event, lomba, dan kegiatan-kegiatan lain
yang kesemuanya kami bangun secara bertahap.

Untuk tahap awal ini
ada beberapa event yang dapat kami informasikan, baik yang berbayar maupun free
untuk para guru, trainer pendidik, kepala sekolah, seperti :
1. WORKSHOP "We Are Character Builders"dari RUMAH BELAJAR
EVISSY (0812 9060
385 & 021 9424 1827)pada Sabtu, 28 Maret 2009 di Jakarta, investasi Rp.
258.000 (Fasilitas Sertifikat, meals, dll)
2. SEMINAR "Pemanfaatan Internet untuk Pembelajaran
Jarak Jauh"dari Klub Guru (0281-641629/
641630, Ismanto,
0281-7680536, 081542643481, Riyanto 08884008259.)pada Minggu, 29
Maret 2009 di Purwokerto, dengan investasi Rp 90.000 - Rp 150.000 (Fasilitas Sertifikat,
meals, dll)
3. WORKSHOP "Sekolah Kehidupan ; Membangun Lingkungan Sekolah Berbasis Nilai-nilai
Humanis"pada 23 Maret 2009 dari Bapak Fidelis Waruwu & Provisi Education
(021-5661017 & Saiful 08121108531) di Kemayoran Jakarta, tanpa bayar (Fasilitas
Sertifikat, meals, dll)
4. Dan berbagai workshop lainnya di berbagai
daerah, yang selengkapnya dapat dilihat di http://teacherresourcescenter.wordpress.com

Kami sadar, tanpa
bantuan saran dan masukan dari Anda sebagai Pendidik maupun Pemerhati
Pendidikan, tujuan terbentuknya site ini tidaklah mudah tercapai.

Atas saran dan
koreksi Anda para Pendidik Indonesia dan Moderator, hormat kami untuk Anda
semua.



Wassalam,

TRC Team

7c.

Re: (inspirasi) Memaafkan Diri Sendiri

Posted by: "Ain Nisa" jurnalcahaya@yahoo.com   jurnalcahaya

Sun Mar 15, 2009 8:28 pm (PDT)

seperti menenggak air minum sejuk di terik siang.
makasih ya mbak

Airin Nisa
Public Relations
iPower Communications
Jl. Kran Raya Blok B4-7/32 Kemayoran Jakarta 10610
Office: 021-422 0761/021 421 2148

________________________________
From: febty febriani <inga_fety@yahoo.com>
To: milis <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Cc: milis pembaca anadia <pembacaanadia@yahoogroups.com>
Sent: Monday, March 16, 2009 9:20:12 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] (inspirasi) Memaafkan Diri Sendiri

Memaafkan
Diri Sendiri
febty febriani

Saat
itu siang. Menyusuri jalan utama kampus yang daunnya sudah
berguguran, udara dinginpun tetap menyergap. Aku memapah sepedaku.
Seorang adek berjalan disampingku. Kami menuju ke perpustakaan utama
kampus. Menemani si adek mengembalikan buku, sekaligus menunggu
teman-teman yang lain untuk makan siang bersama di kantin kampus.
Penghiburan ala perantauan di negeri orang. Makan siang bersama
dengan bekal masing-masing. Paling tidak cukup menjadi penyegaran
pikiran dan perasaan sebelum bergelut kembali dengan keseriusan.

"Mbak,
kok kemampuan bahasa jepangku gak nambah-nambah yah", kurang
lebih begitulah curhat sang adek di antara langkah-langkah kaki kami
membelah dingin. Dan kemudianlah keluarlah curhat tentang kemampuan
diri sendiri yang merasa dibawah rata-rata jika dibandingkan orang
lain.

Seakan
sebuah palu menghentakku saat mendengar dia bercerita. Akupun tengah
berhadapan dengan kondisi yang sama. Mencoba membangkitkan semangat
dari sebuah streotipe pribadi kalau otakku bukanlah otak bahasa.

"Kamu
orang yang perfeksionis yah, dek?", akupun mengajukan
pertanyaan itu. Aku percaya dia mempunyai kemapuman yang tidak bisa
dibilang di bawah rata-rata. Tercatat sebagai mahasiswa di sebuah
kampus negeri terbaik di bilangan Jabodetabek, bahkan mungkin juga di
Indonesia, cukuplah menjadi bukti kalau dia memang mampu untuk bidang
bahasa. Apalagi, saat ini dia tercatat sebagai seorang mahasiswa
pertukaran bahasa. Bukti lain kalau dia adalah seorang mahasiswa
terbaik di angkatannya. Dan akupun percaya.

"Dek,
mbak fety percaya kamu adalah orang yang pandai, pun juga untuk
bahasa Jepang. Kalaupun saat ini kamu belum mencapai hal yang kamu
targetkan, maafkanlah dirimu. Setiap orang punya kemampuan yang
berbeda, dek.", jujur nasehat ini lebih kuutamakan untuk diriku
sendiri saat kuucapkan untuk dirinya.

Memaafkan
diri sendiri. Sebuah frase yang kususun untuk diriku sendiri kala
berhadapan dengan situasi yang saat keminderan yang aku sedang
belajar untuk menguburnya datang tanpa diminta. Juga saat bercampur
dengan keletihan hati untuk sebuah rasa sombong dan egois yang
menyelinap di dalam lubuk hati karena sebuah masa lalu. Atau saat
tertatih-tatih berusaha berbicara dengan jelas dan dimengerti dalam
bahasa Jepang atau Inggris, dan setiap kali itu pula kesalahan
diperbuat.

Jujur,
seribu pertanyaan mengapa hadir saat semua itu menyeruak ke
permukaan. Dan kelelahan fisikpun bertambah. Mengapa kesalahan yang
sama diperbuat lagi? Bodohkah aku? Atau aku memang belum mampu untuk
itu? Dan jawaban atas pertanyaan-pertanya an itu tidak menemukan
muaranya, selain capek yang bertambah pada sudut pikiran dan relung
hati yang lain.

Dan
akhirnya, maafkan karena hari ini masih ada egois dan sombong yang
terselip. Maafkan karena hari ini masih berbuat kesalahan saat bicara
dalam bahasa Jepang atau Inggris. Maafkan karena belum bisa
menyelesaikan target. Maafkan...Maafkan. ..Sebuah
permaafan untuk diri sendiri atas begitu banyak kekurangan dan
kesalahan yang telah diperbuat. Lebih melegakan dalam ruang hati.
Dibandingkan dengan meneriakkan seribu pertanyaan mengapa kepada diri
sendiri dan selanjutnya mencap diri sendiri sebagai orang yang
'bodoh', 'tidak mampu', atau apalah kata-kata negatif lainnya.

Bukan
bermaksud merendahkan kemampuan diri sendiri. Bahwa mimpi dan target
harus diletakkan pada tempat tertinggi di ujung langit, aku sangat
setuju. Tapi, bahwa setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda,
itu adalah fakta yang tak terbantahkan. Dan bahwa menyamakan
kemampuan diri sendiri dengan kemampuan orang lain, adalah sesuatu
hal yang justru akan melemahkan potensi diri sendiri karena membuat
pusat untuk semua hal yang bernama 'kelebihan' ada pada diri orang
lain.

Maka
aku teringat dengan nasehat seorang guru saat masih berseragam
abu-abu:"Berusahalah terbaik untuk hari ini karena kita tidak
pernah tahu apa yang akan terjadi di hari esok". Sebuah pesan
untuk seorang murid SMU yang cita-cita tertingginya saat itu adalah
menjadi guru TK. Kemampuan finansial orang tuanya membuatnya takut
bermimpi menjadi seorang anak kuliahan. Juga dengan sebuah ucapan
penuh semangat dari seorang guru yang lain, masih saat berseragam
abu-abu: "Percayalah, semua orang adalah pintar. Keberadaan
fasilitas pendukunglah yang membedakan kemampuan seseorang dengan
seseorang yang lain". Sebuah kalimat yang menginsipirasi
kata-kata semangat yang dituliskan pada lembar pertama sebuah buku
diary:"Kesuksesan yang dicapai dengan keberadaan fasilitas
pendukung yang memadai adalah biasa, tapi kesuksesan yang diperoleh
dengan keberadaan fasilitas pendukung yang hampir tidak ada adalah
luar biasa". Sebuah kalimat yang senantiasa dibaca ketika sedih
melanda saat-saat prihatin waktu kuliah menyapa, bahkan juga untuk
sebuah sedih karena satu set komputerpun baru bisa dibeli saat-saat
menjelang skripsi.

Tapi,
itulah cara memaafkan diri sendiri untuk sebuah target yang masih
panjang untuk direngkuh. Bukan berarti harus berhenti dan lari
berbalik arah. Mundur menjadi seorang yang kalah. Memaafkan diri
sendiri berarti berhenti sejenak, membuang semua luka karena
sedemikian banyaknya kesalahan yang telah diperbuat karena kekurangan
pada diri, dan selanjutnya kembali mempersiapkan diri untuk berjuang
lagi, lagi dan lagi. Tentu dengan semangat yang baru: bahwa hari esok
harus lebih baik dari hari ini.

@winter,
february 2009
~ http://ingafety. wordpress. com ~

7d.

Re: (inspirasi) Memaafkan Diri Sendiri

Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Mar 15, 2009 10:38 pm (PDT)

mksh mbak ain:)
lagi menyemangati diri sendiri. tadi mampir ke blognya mbak ain..

salam,
febty

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Ain Nisa <jurnalcahaya@...> wrote:
>
> seperti menenggak air minum sejuk di terik siang.
> makasih ya mbak
>
> Airin Nisa
> Public Relations
> iPower Communications
> Jl. Kran Raya Blok B4-7/32 Kemayoran Jakarta 10610
> Office: 021-422 0761/021 421 2148
>
>
>
>
> ________________________________
> From: febty febriani <inga_fety@...>
> To: milis <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
> Cc: milis pembaca anadia <pembacaanadia@yahoogroups.com>
> Sent: Monday, March 16, 2009 9:20:12 AM
> Subject: [sekolah-kehidupan] (inspirasi) Memaafkan Diri Sendiri
>
>
>
> Memaafkan
> Diri Sendiri
> febty febriani
>
>
>
>
> Saat
> itu siang. Menyusuri jalan utama kampus yang daunnya sudah
> berguguran, udara dinginpun tetap menyergap. Aku memapah sepedaku.
> Seorang adek berjalan disampingku. Kami menuju ke perpustakaan utama
> kampus. Menemani si adek mengembalikan buku, sekaligus menunggu
> teman-teman yang lain untuk makan siang bersama di kantin kampus.
> Penghiburan ala perantauan di negeri orang. Makan siang bersama
> dengan bekal masing-masing. Paling tidak cukup menjadi penyegaran
> pikiran dan perasaan sebelum bergelut kembali dengan keseriusan.
>
> Ă¢€œMbak,
> kok kemampuan bahasa jepangku gak nambah-nambah yahĂ¢€, kurang
> lebih begitulah curhat sang adek di antara langkah-langkah kaki kami
> membelah dingin. Dan kemudianlah keluarlah curhat tentang kemampuan
> diri sendiri yang merasa dibawah rata-rata jika dibandingkan orang
> lain.
>
> Seakan
> sebuah palu menghentakku saat mendengar dia bercerita. Akupun tengah
> berhadapan dengan kondisi yang sama. Mencoba membangkitkan semangat
> dari sebuah streotipe pribadi kalau otakku bukanlah otak bahasa.
>
> Ă¢€œKamu
> orang yang perfeksionis yah, dek?Ă¢€, akupun mengajukan
> pertanyaan itu. Aku percaya dia mempunyai kemapuman yang tidak bisa
> dibilang di bawah rata-rata. Tercatat sebagai mahasiswa di sebuah
> kampus negeri terbaik di bilangan Jabodetabek, bahkan mungkin juga di
> Indonesia, cukuplah menjadi bukti kalau dia memang mampu untuk bidang
> bahasa. Apalagi, saat ini dia tercatat sebagai seorang mahasiswa
> pertukaran bahasa. Bukti lain kalau dia adalah seorang mahasiswa
> terbaik di angkatannya. Dan akupun percaya.
>
> Ă¢€œDek,
> mbak fety percaya kamu adalah orang yang pandai, pun juga untuk
> bahasa Jepang. Kalaupun saat ini kamu belum mencapai hal yang kamu
> targetkan, maafkanlah dirimu. Setiap orang punya kemampuan yang
> berbeda, dek.Ă¢€, jujur nasehat ini lebih kuutamakan untuk diriku
> sendiri saat kuucapkan untuk dirinya.
>
> Memaafkan
> diri sendiri. Sebuah frase yang kususun untuk diriku sendiri kala
> berhadapan dengan situasi yang saat keminderan yang aku sedang
> belajar untuk menguburnya datang tanpa diminta. Juga saat bercampur
> dengan keletihan hati untuk sebuah rasa sombong dan egois yang
> menyelinap di dalam lubuk hati karena sebuah masa lalu. Atau saat
> tertatih-tatih berusaha berbicara dengan jelas dan dimengerti dalam
> bahasa Jepang atau Inggris, dan setiap kali itu pula kesalahan
> diperbuat.
>
> Jujur,
> seribu pertanyaan mengapa hadir saat semua itu menyeruak ke
> permukaan. Dan kelelahan fisikpun bertambah. Mengapa kesalahan yang
> sama diperbuat lagi? Bodohkah aku? Atau aku memang belum mampu untuk
> itu? Dan jawaban atas pertanyaan-pertanya an itu tidak menemukan
> muaranya, selain capek yang bertambah pada sudut pikiran dan relung
> hati yang lain.
>
> Dan
> akhirnya, maafkan karena hari ini masih ada egois dan sombong yang
> terselip. Maafkan karena hari ini masih berbuat kesalahan saat bicara
> dalam bahasa Jepang atau Inggris. Maafkan karena belum bisa
> menyelesaikan target. Maafkan...Maafkan. ..Sebuah
> permaafan untuk diri sendiri atas begitu banyak kekurangan dan
> kesalahan yang telah diperbuat. Lebih melegakan dalam ruang hati.
> Dibandingkan dengan meneriakkan seribu pertanyaan mengapa kepada diri
> sendiri dan selanjutnya mencap diri sendiri sebagai orang yang
> 'bodoh', 'tidak mampu', atau apalah kata-kata negatif lainnya.
>
> Bukan
> bermaksud merendahkan kemampuan diri sendiri. Bahwa mimpi dan target
> harus diletakkan pada tempat tertinggi di ujung langit, aku sangat
> setuju. Tapi, bahwa setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda,
> itu adalah fakta yang tak terbantahkan. Dan bahwa menyamakan
> kemampuan diri sendiri dengan kemampuan orang lain, adalah sesuatu
> hal yang justru akan melemahkan potensi diri sendiri karena membuat
> pusat untuk semua hal yang bernama 'kelebihan' ada pada diri orang
> lain.
>
> Maka
> aku teringat dengan nasehat seorang guru saat masih berseragam
> abu-abu:Ă¢€Berusahalah terbaik untuk hari ini karena kita tidak
> pernah tahu apa yang akan terjadi di hari esokĂ¢€. Sebuah pesan
> untuk seorang murid SMU yang cita-cita tertingginya saat itu adalah
> menjadi guru TK. Kemampuan finansial orang tuanya membuatnya takut
> bermimpi menjadi seorang anak kuliahan. Juga dengan sebuah ucapan
> penuh semangat dari seorang guru yang lain, masih saat berseragam
> abu-abu: Ă¢€œPercayalah, semua orang adalah pintar. Keberadaan
> fasilitas pendukunglah yang membedakan kemampuan seseorang dengan
> seseorang yang lainĂ¢€. Sebuah kalimat yang menginsipirasi
> kata-kata semangat yang dituliskan pada lembar pertama sebuah buku
> diary:Ă¢€Kesuksesan yang dicapai dengan keberadaan fasilitas
> pendukung yang memadai adalah biasa, tapi kesuksesan yang diperoleh
> dengan keberadaan fasilitas pendukung yang hampir tidak ada adalah
> luar biasaĂ¢€. Sebuah kalimat yang senantiasa dibaca ketika sedih
> melanda saat-saat prihatin waktu kuliah menyapa, bahkan juga untuk
> sebuah sedih karena satu set komputerpun baru bisa dibeli saat-saat
> menjelang skripsi.
>
> Tapi,
> itulah cara memaafkan diri sendiri untuk sebuah target yang masih
> panjang untuk direngkuh. Bukan berarti harus berhenti dan lari
> berbalik arah. Mundur menjadi seorang yang kalah. Memaafkan diri
> sendiri berarti berhenti sejenak, membuang semua luka karena
> sedemikian banyaknya kesalahan yang telah diperbuat karena kekurangan
> pada diri, dan selanjutnya kembali mempersiapkan diri untuk berjuang
> lagi, lagi dan lagi. Tentu dengan semangat yang baru: bahwa hari esok
> harus lebih baik dari hari ini.
>
>
> @winter,
> february 2009
> ~ http://ingafety. wordpress. com ~
>

8.

[Maklumat] Dibuka Donasi Untuk Baksos Di Lapas Anak Tangerang

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Sun Mar 15, 2009 10:00 pm (PDT)

Assalamu'alaikum wrwb

Sahabat-sahabat SK di mana saja berada, bagaimana kabarnya? Semoga Allah
senantiasa melindungi dan menyertai langkah sahabat-sahabat dalam
beraktifitas dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Untuk mempererat tali silaturahim di antara keluarga besar SK dan sekaligus
membagi sebagian dari kelebihan rezeki yang telah dilimpahkan Allah pada
kita, SK kembali mengadakan kegiatann offline yang pertama di tahun 2009,
yaitu bakti sosial di Lapas Anak tangerang dengan mengusung tema "Let's
Build Up Your Dreams!" yang insya Allah akan diadakan pada:

Hari / Tanggal : Sabtu, 28 Maret 2009
Waktu : Pukul 10.00 - 16.00 WIB
Tempat : Lapas Anak Pria Tangerang
Jl. Raya Daan Mogot No. 29C
Tangerang, Banten
Susunan acara:

10.00 - 10.05: Pembukaan oleh MC (Nina)

10.05 - 10.10: Tilawah oleh Dikdik, saritilawah oleh Yayan

10.10 - 10.20: Sambutan dari SK Founder, Bapak Sinang Bulawan

10.20 - 10.25: Sambutan dari Kepala Lapas Anak Tangerang, Bapak Haru Tamtomo

10.25 - 10.30: Sambutan dari Ketua Pelaksana, Wiwiek

10.30 - 10.40: Ice breaking - games tebak lagu yang dipandu oleh MC. Judul
lagu-lagu yang akan ditebak akan diberikan panitia pada hari H pada kru band
lapas anak. Disediakan hadiah bagi 3 orang pemenang

10.40 - 12.45: Training motivasi "Let's Build Up Your Dreams!" oleh Pak
Teha/Kang Hadian (back up Mas Adjie)

12.45 - 13.30: Apel siang bagi andikpas & ishoma bagi keluarga besar SK

13.00 - 13.40: Ishoma yang diselingi oleh penampilan dari grup Punk Muslim
selama 1/2 jam dan dilanjutkan dengan request lagu dari andikpas

13.40 - 15.00: Pelatihan Menulis oleh Arul Khan, moderator RW Dodo

15.00 - 15.30: Penyerahan hadiah kepada pemenang lomba Amazing Moms oleh
Deppenpus

Penyerahan simbolis donasi buku kepada Lapas diwakili
oleh Pak Sinang & Kang Dani kepada Kepala Lapas

Pengumuman pemenang lomba internal andikpas untuk 3
orang

15.30 - 15.45: Penutup oleh MC

Dan seperti kegiatan-kegiatan sosial SK lainnya, kami membuka dan menerima
donasi dari sahabat-sahabat SK berupa uang atau barang.

Donasi berupa uang dapat ditransfer ke rekening bendahara umum SK atau ke
rekening ketua pelaksana kegiatan sbb:

Retnadi Nur'aini

No. rek. 0108061745

BNI

atau

Retnadi Nur'aini

No. rek. 2407002570

Bank Syariah Mandiri (BSM)

atau

Wiwiek Sulistyowati

No rek: 2241423494

BCA

Mohon mengirimkan konfirmasi pada Mbak Retno di 081210698852 setelah
melakukan transfer. Untuk pemberian donasi berupa barang, dapat menghubungi
Kang Dani (085694771764), Kang Galih (087877328607), atau Mbak Wiwiek
(08128747415).

Donasi diterima panitia paling lambat *Rabu, 25 Maret 2009. *

Sedikit bagi kita, namun banyak artinya bagi anak-anak penghuni Lapas.

Semoga Allah membalas semua kebaikan teman-teman dengan rahmat dan kebaikan
yang berlimpah. Amin.

Terima kasih banyak.

Salam

BPH Komunitas Sekolah-kehidupan.com

Dani Ardiansyah

Lia Octavia

Retnadi Nur'aini

cc Bapak Sinang Bulawan - Pendiri

http://sekolahkehidupan.multiply.com

www.sekolah-kehidupan.com
9a.

[Lonceng] Selamat, Ugik Madyo

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Mon Mar 16, 2009 12:07 am (PDT)

Selamat buat Ugik Madyo, ulasan buku DPR Uncensored-nya telah menjadi salah satu pemenang lomba resensi Penerbit Bentang.

Terus membaca buku ya, Ugik..kibarkan semangaat:)

salam,
Rinurbad

9b.

Re: [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo

Posted by: "susanti" susanti@shallwinbatam.com

Mon Mar 16, 2009 12:18 am (PDT)

selamat Mba Ugik. Setelah ini boleh lah ya bagi-bagi ilmu tentang dunia resensi.
selamat juga buat Teh Rini,
karena resensi Teh Rini juga jadi pemenang.
:D
jadi ketularan seneng nih..

~sky~
----- Original Message -----
From: Rini Agus Hadiyono
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Monday, March 16, 2009 2:07 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo

Selamat buat Ugik Madyo, ulasan buku DPR Uncensored-nya telah menjadi salah satu pemenang lomba resensi Penerbit Bentang.

Terus membaca buku ya, Ugik..kibarkan semangaat:)

salam,
Rinurbad

----------------------------------------------------------

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.0.237 / Virus Database: 270.11.15/2003 - Release Date: 03/15/09 14:07:00
9c.

Re: [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Mon Mar 16, 2009 12:42 am (PDT)

Hatur nuhun, Sky.
Gimana kalo Sky berbagi ilmu nulis juga? Kan barusan jadi salah satu pemenang Lomba Nulis Pelancong Nekat, hehehe..

salam,
Rinurbad

9d.

Re: [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo

Posted by: "susanti" susanti@shallwinbatam.com

Mon Mar 16, 2009 12:50 am (PDT)


Ye... perasaan yang udah nerbitin buku siapa, yang diminta ngajarin nulis siapa.
Heuheuheu...
yang di bukune itu kan cuma kebetulan aja
kebetulan karena sering tersiksa dengan otakku yang bebal dan nggak bisa adaptasi,
eh, dua nomor lepas dari bukune untuk setiap pemenang itu maksudnya apa ya teh?

----------------------------------------------------------

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.0.237 / Virus Database: 270.11.15/2003 - Release Date: 03/15/09 14:07:00
9e.

Re: [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Mon Mar 16, 2009 1:30 am (PDT)

Huaaaaaaaa, kereeeen kereeeeeeen
selamat mbak Ugik, wuiih
turut bangga euy.

DANI

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Rini Agus Hadiyono" <rinurbad@...> wrote:
>
> Selamat buat Ugik Madyo, ulasan buku DPR Uncensored-nya telah menjadi salah satu pemenang lomba resensi Penerbit Bentang.
>
> Terus membaca buku ya, Ugik..kibarkan semangaat:)
>
> salam,
> Rinurbad
>

9f.

Re: [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo

Posted by: "Listya Arisanti" listyarisanti@yahoo.com   listyarisanti

Mon Mar 16, 2009 1:54 am (PDT)

Selamat yo mbak Ugik...keren..keren..keren..

Listya Arisanti

http://tyainside.multiply.com/

http://www.sekolah-kehidupan.com/file/postermom.jpg

--- On Mon, 3/16/09, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com> wrote:

From: fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Monday, March 16, 2009, 8:30 AM

Huaaaaaaaa, kereeeen kereeeeeeen

selamat mbak Ugik, wuiih

turut bangga euy.

DANI

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "Rini Agus Hadiyono" <rinurbad@... .> wrote:

>

> Selamat buat Ugik Madyo, ulasan buku DPR Uncensored-nya telah menjadi salah satu pemenang lomba resensi Penerbit Bentang.

>

> Terus membaca buku ya, Ugik..kibarkan semangaat:)

>

> salam,

> Rinurbad

>















10.

[Mimbar] Ibu Penjual Kopi

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Mon Mar 16, 2009 1:29 am (PDT)

Ibu Penjual Kopi

Setiap bepergian jika belum sarapan pagi saya selalu menyempatkan diri untuk mampir ke warung sekedar mencari pengganjal perut. Pagi itu saya mampir ke waarung kopi, terlihat gorengan dan ketan. Sambil menunggu kendaraan saya sempat berbincang dengan ibu penjaga warung kopi. 'Ibu ini keliatan selalu ceria. Gimana sih biar selalu ceria?'

'Hidup ini sudah susah, kenapa mesti dibuat susah. Ya harus ceria selalu to mas..mas ini ada-ada saja pertanyaannya..'katanya sambil terkekeh sendiri. Melihat ketawa ibu penjaga warung kopi hidup menjadi terasa indah pagi ini biarpun sarapan pagi cuman dengan gorengan dan ketan.

Hidup ini selalu indah dengan selalu mensyukuri. Kala senja tidak memiliki apapun hidup terasa ringan karena bersyukur dan senantiasa ikhlas menjalani sebagaimana pemilik warung.

'Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih' Q.S. Ibrohim (14): 7

Wassalam,
agussyafii

---

alhamdullilah sudah ada 7 Anak Amalia memiliki orang tua asuh....masih ada 16 anak yang belum memiliki orang tua asuh. saudaraku... keinginan mereka utk bersekolah sangatlah besar...hanya sayang terbentur dengan kondisi ekonomi keluarga barangkali masih ada yg berkenan utk menjadikan mereka anak asuh.....hanya dengan Rp. 200 ribu/bulan kita sudah ber PMA (Penanaman Modal Akhirat).... .yuk, teman...kita berlomba dalam berbuat kebaikan dan kebajikan... insyallah Allah meridhoi langkah baik kita ini...amin ya robbalalamin. Bagi yang berkenan silahkan menghubungi 087 8777 12 431, agussyafii@yahoo.com atau http://agussyafii.blogspot.com

11a.

Fwd: [sekolah-kehidupan] [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo =>> Teh Rini

Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com   sinkzuee

Mon Mar 16, 2009 2:08 am (PDT)

Bukan cuman aku. Teh Rini juga menang.
Urutan 1 malah :D
Teteh.... curang... namaku aja yg disebut :P

Terima Kasih ucapannya
Buat
Teh Rini. Selamat juga. Teteh emang hebat :D
Teh Sky. Trima kasih Teh. Selamat juga menang di edisi 'pelancong nekat'
Dani. Trima kasih ya... kamu selalu membuat aku bangga :)
Tya. Namaku Ugik Madyo bukan Ugik keren :P

Mari-mari kita berlomba :)

Ugik Madyo
http://ugik.multiply.com
http://ruanghijau.blogspot.com

---------- Forwarded message ----------
From: Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com>
Date: 2009/3/16
Subject: [sekolah-kehidupan] [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

Selamat buat Ugik Madyo, ulasan buku DPR Uncensored-nya telah menjadi
salah satu pemenang lomba resensi Penerbit Bentang.

Terus membaca buku ya, Ugik..kibarkan semangaat:)

salam,
Rinurbad

11b.

Re: Fwd: [sekolah-kehidupan] [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo =>> Teh R

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Mon Mar 16, 2009 2:39 am (PDT)

Sinta dan Ugik,
aku bukan curang..tapi rendah hati..uhuk-uhuk *pletak!*
Makasih ya, Nopi.
Kabar ini sungguh mencerahkan mataku yang mabok setelah..setelah apa, Saudara-saudara? *loh kok jadi kayak kampanye gini

Yah, setelah melototin 800 halaman lebih naskah peserta Amazing Moms..*Mas Kef dan Lia, bertahanlah*

peace,
Rinurbad

12a.

Re: Mbak Ugik dan Mbak Rini...Selamat!!!!

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Mon Mar 16, 2009 2:09 am (PDT)

cieeeeeee....mbak ugiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiikkkkk!!!! ***udah gitu aja yah, cuman pengen teriak :P***btw, bukannya ada lagi ya yang menang?!!!! haduh...haduh...
Mbak riniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!! ***teriak2 lage*** dikau kan menang juga!!! Selamat juga yaaaaaaahhhh!!!kibarkan pecut kalian :)):sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"

BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com

BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com

BloG PenGuMPuL CataTaN
http://sinthionk.rezaervani.com

YM : SINTHIONK

--- On Mon, 3/16/09, Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com> wrote:

From: Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Monday, March 16, 2009, 7:07 AM

Selamat buat Ugik Madyo, ulasan buku DPR Uncensored-nya telah menjadi salah satu pemenang lomba resensi Penerbit Bentang.

Terus membaca buku ya, Ugik..kibarkan semangaat:)

salam,

Rinurbad















12b.

Re: Mbak Ugik dan Mbak Rini...Selamat!!!!

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Mon Mar 16, 2009 2:12 am (PDT)

Wuih, kereeeeeeeeeeeen

selamat ya mbak ugik dan mbak Rini....

:)

muaaaaaaaaaah
keren pisan, euy ;)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, ukhti hazimah <ukhtihazimah@...> wrote:
>
> cieeeeeee....mbak ugiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiikkkkk!!!! ***udah gitu aja yah, cuman pengen teriak :P***btw, bukannya ada lagi ya yang menang?!!!! haduh...haduh...
> Mbak riniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!! ***teriak2 lage*** dikau kan menang juga!!! Selamat juga yaaaaaaahhhh!!!kibarkan pecut kalian :)):sinta:
>
> "Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
>
> BloG aKu & buKu
> http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
>
> BloG RaMe-RaMe
> http://sinthionk.multiply.com
>
> BloG PenGuMPuL CataTaN
> http://sinthionk.rezaervani.com
>
> YM : SINTHIONK
>
>
>
> --- On Mon, 3/16/09, Rini Agus Hadiyono <rinurbad@...> wrote:
>
> From: Rini Agus Hadiyono <rinurbad@...>
> Subject: [sekolah-kehidupan] [Lonceng] Selamat, Ugik Madyo
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Monday, March 16, 2009, 7:07 AM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Selamat buat Ugik Madyo, ulasan buku DPR Uncensored-nya telah menjadi salah satu pemenang lomba resensi Penerbit Bentang.
>
>
>
> Terus membaca buku ya, Ugik..kibarkan semangaat:)
>
>
>
> salam,
>
> Rinurbad
>

13a.

[maklumat] Teknis Keberangkatan Ke Lapas Anak Tangerang & rumah sing

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Mar 16, 2009 2:31 am (PDT)

Assalamu'alaikum wrwb

Untuk teknis keberangkatan, panitia menyediakan 1 buah bus dengan kapasitas
30 orang dengan starting point di depan Masjid Diknas (Gedung Depdiknas),
Jl. Jend. Sudirman (Sebelah Ratu Plaza), Jakarta Pusat.

Berangkat pukul 7.30 WIB menuju Lapas Tangerang.

Bagi teman-teman yang ingin ikut di dalam bus ini mohon mendaftarkan diri
(beserta keluarga atau anak-anak yang hendak turut serta) pada Galih
di 087877328607 paling lambat tgl *23 Maret 2009*. Bagi yang membawa
kendaraan pribadi tetapi juga ingin ikut konvoi dengan bus, juga dapat
berkumpul di depan Masjid Diknas dan berangkat bersama-sama tepat pukul 7.30
WIB.

Nama-nama yang ingin berangkat dengan bus:

1) Wiwiek

2) Galih

3) Nina

4) Lia

5) Nia

6) Dani

7) Endah

8) ........

9) ........

10).......

silakan dilanjutkan

Bagi teman-teman di luar Jabodetabek yang hendak menginap, disediakan rumah
singgah untuk bermalam yaitu

1) Di rumah Mba Retno (1 orang)

2) Di rumah Mbak Nia (3 orang).

Silakan langsung menghubungi Mbak Retno atau Mbak Nia bila ada yang ingin
menginap

3) Di rumah Mbak Indar dan keluarga (3 orang)

Silakan menghubungi Mbak Indar di telp 021-7750687 atau 0814 100 44551.

Salam

Lia
13b.

Re: [maklumat] Teknis Keberangkatan Ke Lapas Anak Tangerang & rumah

Posted by: "Loiy Anni" loiyloi@yahoo.com   loiyloi

Mon Mar 16, 2009 3:14 am (PDT)

8. Loiy
9. Loiy's Husband :D

Makasihhh

________________________________
From: Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>
To: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>; SK Kabinet <kabinet-eska@yahoogroups.com>
Sent: Monday, March 16, 2009 16:31:45
Subject: [sekolah-kehidupan] [maklumat] Teknis Keberangkatan Ke Lapas Anak Tangerang & rumah singgah utk sahabat-sahabat dari luar Jabodetabek

Assalamu'alaikum wrwb

Untuk teknis keberangkatan, panitia menyediakan 1 buah bus
dengan kapasitas 30 orang dengan starting point di depan Masjid Diknas (Gedung Depdiknas), Jl. Jend.
Sudirman (Sebelah Ratu Plaza),
Jakarta Pusat.

Berangkat pukul 7.30 WIB menuju Lapas Tangerang.

Bagi teman-teman yang ingin
ikut di dalam bus ini mohon mendaftarkan diri (beserta keluarga atau anak-anak
yang hendak turut serta) pada Galih di 087877328607 paling lambat tgl 23
Maret 2009. Bagi yang membawa kendaraan pribadi tetapi juga ingin ikut konvoi
dengan bus, juga dapat berkumpul di depan Masjid Diknas dan berangkat
bersama-sama tepat pukul 7.30 WIB.

Nama-nama yang ingin berangkat dengan bus:
1) Wiwiek
2) Galih
3) Nina
4) Lia
5) Nia
6) Dani
7) Endah
8) ........
9) ........
10).......
silakan dilanjutkan

Bagi teman-teman di luar Jabodetabek yang hendak menginap,
disediakan rumah singgah untuk bermalam yaitu

1) Di rumah Mba Retno (1 orang)

2) Di rumah Mbak Nia (3
orang).

Silakan langsung menghubungi Mbak Retno atau Mbak Nia bila ada yang
ingin menginap

3) Di rumah Mbak Indar dan keluarga (3 orang)
Silakan menghubungi Mbak Indar di telp 021-7750687 atau 0814 100 44551.

Salam
Lia

Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
14.

[maklumat] Update donasi baksos di lapas anak Tangerang per 16 Maret

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Mar 16, 2009 3:01 am (PDT)

Assalamu'alaikum wrwb

Sahabat-sahabat SK yang dirahmati Allah, berikut update donasi untuk baksos
di lapas anak Tangerang per 16 Maret 2009:

1) Sumbangan dari hasil penjualan kaos = Rp
476,000
2) Donasi hamba Allah 10 Maret 2009 = Rp
48,000
3) Donasi hamba Allah 11 Maret 2009 = Rp
50,000
4) Donasi hamba Allah 13 Maret 2009 = Rp 102,500
5) .....
6) ....
siapa menyusul?

Salam
Lia
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: