Senin, 13 April 2009

[daarut-tauhiid] ALLAH Bersama Hamba Yang Mengingat Dan Menyebut Nama Nya

Kontributor: Munzir Almusawa


Friday, 10 April 2009


ALLAH Bersama Hamba Yang Mengingat Dan Menyebut Nama Nya
Senin,6 April 2009

ÞÇá ÑÓæá Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó : ÞóÇáó Çááøóåõ ÊóÚóÇáóì : ÃóäóÇ
ãóÚó ÚóÈúÏöí ÍóíúËõãóÇ ÐóßóÑóäöí æóÊóÍóÑøóßóÊú Èöí ÔóÝóÊóÇåõ ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí)

Sabda Rasulullah saw :
"Aku bersama hamba Ku ketika ia mengingat Ku dan bergetar bibirnya menyebut
nama Ku"(Shahih Bukhari)

ImageIni hadits qudsiy, hadirin disini ada sedikit salah terjemah. Disini
sabda Rasulullah saw semestinya selanjutnya sabda Rasulullah saw bahwa Allah
berfirman. Jadi ucapan ini dari Allah Swt bukan dari Nabi Muhammad saw.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt yang telah menghadirkan kita didalam
kehadiran teragung sepanjang zaman yaitu kehadiran detik – detik dimana kita
sedang mendekatkan diri kepada Allah. Dengan shalat, dengan dzikir, dengan
puasa, dengan zakat, dengan shadaqah dan semua amal shalih lainnya
diantaranya kehadiran di majelis – majelis dzikir dan majelis taklim yang
mana seluruh kemuliaan dan kesucian itu tumpah ruah di majelis taklim dan
majelis dzikir seperti ini.

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Maha Raja Alam Semesta yang menguasai
setiap hamba dan semua yang tercipta. Saya bicara "tercipta" karena memang
tidak ada kehidupan yang dicipta terkecuali tercipta oleh Rabbul Alamin.
Dicipta oleh Allah bukan dicipta oleh makhluk lainnya.

Seorang suami istri menikah belum tentu bisa menghasilkan seorang anak.
Demikian pula hewan belum tentu bertelur, demikian pula tumbuhan belum tentu
tumbuh jika ditanam. Akan tetapi ada samudera ketentuan Ilahi yang mengatur
segala kehidupan dan mengatur setiap nafasku dan nafas kalian. Dia (Allah)
Maha Tahu berapa jumlah nafas kita, Dia (Allah) Maha Tahu berapa jumlah debu
yang kita injak, Dia (Allah) Maha Tahu berapa kali kita akan melihat
matahari terbit, Dia (Allah) Maha Tahu perasaan kita, apakah kita menyesali
dosa atau justru malah sombong merasa tak butuh pengampunan. Maha Melihat
sedang melihat jiwamu wahai hadirin – hadirat, wahai saudara – saudariku
yang kumuliakan, ingatlah Dzat yang paling pantas untuk diingat.

ImageTelah bersabda Nabiyyuna Muhammad Saw riwayat Shahih Bukhari. "ada
diantara manusia itu yang beramal dengan amalan ahli neraka hampir sepanjang
hidupnya sampai antara dia dan neraka hanya 1 jengkal saja". Maksudnya 1
jengkal saja adalah nafasnya, nafasnya hanya beberapa nafas lagi dan dia
akan wafat dan akan masuk ke dalam neraka. Tetapi didahului kehendak Illahi
maka dia beramal dengan amalan ahli surga, bertaubat kepada Allah dan dia
masuk ke dalam surga."Ada lagi kelompok yang beramal dengan amalan ahli
surga sampai antara dia dan surga tinggal 1 hasta saja, lalu didahului oleh
ketentuan Allah terlebih dahulu dia beramal dengan amalan ahli neraka dan
dia masuk neraka"</I< b>. (Shahih Bukhari)

Kita bertanya kenapa ini dan untuk apa gunanya ibadah? Lalu apa gunanya
meninggalkan dosa? kalau semuanya sudah ditentukan oleh Allah Jalla Wa Alla.
Jawabannya bukan itu, Hadits ini adalah tandzir (peringatan) li shalihin al
mutakabbir" hadits ini mempunyai 2 makna membawa kabar gembira dan harapan
bagi para pendosa walau kau tinggal 1 jengkal saja dari api neraka. Allah
masih bisa membuatmu dan menerima taubatmu dan kau kembali kepada Allah
dalam keadaan masuk surga. Jangan putus asa dari Rahmatnya Allah. Karena
Allah mampu membolak – balik keadaan hingga bagaimana keadaannya jiwamu
kepada Allah. Karena Allah telah berfirman didalam hadits qudsiy "ana 'inda
dzhanni 'abdiy biy" Aku bersama persangkaan hamba-Ku.

Seorang hamba siang dan malam tidak pernah bisa meninggalkan dosa, siang dan
malam tidak pernah terlintas hal yang baik tiba – tiba sekilas ia melihat
atau mendengar sesuatu yang baik didalam Islam maka berubahlah ia kepada
Cahaya Keindahan Keridhoan Ilahi. Demikian keadaan para sahabaturrasul
radiyallahu anhum. Orang – orang yang bejat, orang – orang yang kejam dan
sadis berubah menjadi ahlul sujud, berubah menjadi orang yang selalu
tangannya menengadah kehadirat Allah, menjadi orang yang paling khusyu' di
muka bumi terkena sinar cahaya nabawiy yang diterbitkan oleh Allah untuk
membawa kebahagiaan yang abadi yang dibawa oleh Sayyidina Muhammad Saw. Sang
Pembawa Risalah kebahagiaan dunia dan akhirat Sayyidina Muhammad Saw. Dan
Dialah (Allah) yang menerbitkan rahasia kebahagiaan itu. Dan Dialah (Allah)
Yang Memiliki segala kebahagiaan. Kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di
akhirat.

ImageLalu bagaimana dengan orang yang selalu beramal baik? Kalau sudah
tinggal 1 hasta saja dengan surga sudah didahului ketentuan Allah, ia masuk
ke dalam neraka beramal dengan amalan ahli neraka. Lalu apa gunanya ibadah?
Sebagaimana saya katakan ini adalah "tandzir li shalihin al mutakabbirin",
ini adalah peringatan bagi orang yang banyak beramal jangan sombong dengan
amalnya. Barangkali dengan kesombongannya itu, bisa Allah balik ia berubah
menjadi orang yang menginginkan perbuatan jahat dan ia wafat dalam
keburukan. Demikian indahnya Sang Nabi saw menuntun para pendosa dan para
shalihin. Menuntun orang yang berbuat baik selalu dan menuntun orang yang
selalu berbuat dosa agar berpadu dalam kemuliaan Illahi.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,Allah Swt berfirman "wahai manusia
berhati – hatilah dan bersiaplah. Akan datang hari kiamat kepadamu, Sang
Pencipta alam semesta yang mencipta dari tiada, yang menghamparkan permukaan
bumi dari tiada, yang membentangkan angkasa sebagai lambang keindahan-Nya
dari tiada, mengatakan bahwa akan datang hari kehancuran. Sebagaimana ini
semua ada dari tiada, ini semua akan berubah menjadi tiada karena ini semua
Milik-Ku", kata Allah. Adakah manusia memiliki dirinya sendiri? ia tidak
bisa mencipta sebutir sel tubuhnya. Berapa milyar sel tubuh kita yang
berfungsi setiap hari, siapa yang memerintah sel tubuh kita untuk berfungsi,
siapa yang memerintah sel tubuh kulit ketika kulit terluka, lantas ia
merajut kembali sel – sel kulit yang baru. Siapa yang mengatur dan
mengajarinya? Allah Allah Allah. Nama yang paling berhak diagung – agungkan
dan disebut – sebut sepanjang waktu dan zaman.

ImageSebelum kita berdzikir dan mengingat Allah, Allah sudah memberi kita
kehidupan dan itu pemberian yang tidak bisa diberikan oleh makhluk satu sama
lainnya. Dan Allah Swt sebelum mengajak kita berdzikir, sudah menjadikan
alam semesta ini berdzikir. Hadirin – hadirat, namun manusia tidak
mendengarnya. Alam semesta berdzikir kehadirat Allah, mengagungkan Nama
Allah, tersisalah jiwaku dan jiwa kalian yang sepi dari dzikrullah. Lihat
keadaan teman – teman kita, bangga dan tenangnya dengan narkotika miliknya.
Tahukan ia jika tersingkap baginya keadaan temannya yang sedang menggelepar
di alam barzah karena perbuatan itu. Jika ia melihatnya, ia akan bersujud
terus dalam sujudnya hingga wafat.

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika jenazah orang yang wafat itu
diusung. Jika jenazah shalihin, ia berkata "qaddimuniy..qaddimuniy" cepat –
cepat majukan aku, bawa ke makamku karena aku akan mendapatkan kemuliaan.
Tapi apabila yang wafat itu adalah orang – orang yang fasiq, banyak berbuat
dhalim, banyak berbuat jahat maka ia berkata "yaa waylahaa, ayna yadzhabuu
biha" ini mau dibawa kemana jasadku, jangan cepat – cepat dikuburkan, aku
akan dimitai bertanggung jawab. Hadirin – hadirat, Rasul saw bersabda "suara
jeritan itu didengar oleh seluruh makhluk terkecuali jin dan manusia". Jika
mereka mendengarnya, mereka akan wafat karena takutnya".

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,Allah berfirman "inna
zalzalatassa'ati syai'un adhim " hari kiamat itu adalah hari yang sangat
dahsyat. QS. Al Hajj : 1. Kenapa kita lihat itu? Hari itu orang yang punya
bayi yang diasuhnya dilempar bayi itu dan meninggalkan semua anaknya karena
takut dimintai pertanggungjawaban. Anak ini diasuh dengan baik atau tidak,
diberi susu yang halal atau tidak, kau ajari ia keagungan Nama-Ku atau tidak
dari takutnya semua anak dilempar oleh mereka. Dan wanita yang hamil
menggugurkan kehamilannya, kenapa? tidak mau bertanggung jawab atas satu
nyawa lagi selain dirinya. Bertanggung jawab atas dirinya saja susah,
apalagi bawa tanggung jawab atas bayi yang baru lahir. Apakah diberi makanan
yang halal, apakah hari – harinya diperbuat dengan hal yang baik.

Akan Kau lihat manusia itu lari kesana – kemari bagaikan mabuk dari takutnya
panggilan – panggilan api neraka, QS. Al Hajj : 2 karena api neraka
memanggil para pendosa. Kau lihat mereka seakan mabuk, mereka bukan mabuk
tapi melihat dahsyatnya kejadian di hari kiamat. Ketika ayat ini turun
bergetar para sahabat.

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika ayat ini turun sebagian para
sahabat berjatuhan karena takutnya kepada Allah atas firmannya. Nabi saw
mengumpulkan mereka. Manusia yang paling berkasih sayang, manusia yang
paling ramah, manusia yang tidak senang melihat manusia sedih dan risau,
seraya berkata "absyiru..absyiru" sini – sini mendekat. "Jangan
bergelimpangan menangis seperti itu, sini – sini berkumpul dekat denganku",
kata Rasul saw. Maka Rasul saw bersabda "hai umatku kalian ini aku harapkan
pasti menjadi ¼ penduduk surga". Mendengar kata – kata itu, , dihibur oleh
Sang Nabi saw, maka bertakbir para sahabat "Allahu Akbar,.masya Allah 1/4
ahli surga". Maka ketika para sahabat terlihat gembira, Rasul saw tambah
lagi "kalian tahu bahwa aku minta pada Allah bukan ¼ bahkan sepertiga dari
ahli surga". "Allahu Akbar", para sahabat bertakbir lagi. Lalu Rasul
tersenyum dan berkata "hai, kalian tahukan kalau aku berdoa kepada Allah
agar kalian umat Muhammad ini menjadi ½ ahli surga" maka para sahabat
bertakbir. Terputus riwayat Shahih Bukhari ini.Namun Diriwayatkan didalam
riwayat yang Shahih bahwa Rasul dipilihkan oleh Allah, "mau ½ umatnya masuk
surga atau Syafa'at?" Namun beliau saw memilih syafa'at karena kalau
syafa'at seluruh umatnya masuk ke dalam surganya Allah Swt.

Salahkah jika kita mencintai Nabi Muhammad Saw. Turun ayat yang
menggetarkan, Nabi saw langsung menghibur dan menenangkan sahabatnya. Inilah
Muhammad Rasulullah saw.

Hadirin – hadirat, manusia yang paling tidak pernah ingin mengecewakan orang
lain. bahwa Rasul saw adalah orang yang tidak mau mengecewakan makanan
sekalipun. Makanan itu bertasbih, jangan kau kira makanan itu benda mati
tidak bertasbih. Ia benda mati tapi ia hidup. Rasul tidak mau mencaci
makanan, kalau tidak suka (kemanisan, kepahitan atau keasinan). Saya tidak
suka makanan ini. Kalau suka dimakan, kalau tidak suka dimakan.(Shahih
Bukhari) Indahnya akhlak Nabiyyuna Muhammad Saw yang tidak mau mengecewakan
makanan sekalipun.

Rasul saw diriwayatkan didalam Shahih Bukhari tiadalah beliau dipilihkan
untuknya 2 hal. Kalau disuruh pilih 2 hal untuk umatnya pasti memilih yang
paling ringan untuk umatnya saw. Sampai sabda beliau saw yang kita dengar
riwayat Shahih Bukhari, Rasul bersabda "lawla an asyuqqa alaa ummatiy la
amartuhum bissiwaaki ma'a kulli shalaatin" kalau bukan karena takut
merisaukan dan memberatkan umatku niscaya akan kuperintahkan mereka memakai
siwak setiap kali akan shalat. Kira – kira kalau ini seandainya dijadikan
hal yang wajib memakai siwak, apakah berat? tidak berat. Kecuali kalau
diperintah setiap mau shalat menginjak bara api dahulu, itu berat namanya.
Kalau cuma setiap akan shalat pakai siwak, apa beratnya? Hal seringan itu
pun Sang Nabi saw tak ingin memberatkan umatnya yaitu kita. Inilah idola
kita Sayyidina Muhammad Saw, kenali idolamu Muhammad Rasulullah Saw, bukan
orang yang tidak pernah sujud kepada Allah dan hari – harinya hanya membuat
kebiadaban semakin besar di muka bumi. Bagaimana muslimin mengambil idola
mereka? Muslimin mengeluarkan harta yang banyak untuk membeli tiket
berkumpul bersama mereka yang tidak pernah sujud kepada Allah.
Na'udzubillah!! kumpul bersama orang yang tidak pernah sujud kepada Allah.
Bukankah idola kita manusia yang terindah Sayyidina Muhammad Saw yang
berkata "lawla an asyuqqa alaa ummatiy la amartuhum bissiwaaki ma'a kulli
shalaatin" kalau bukan karena takut merisaukan dan memberatkan umatku setiap
akan shalat kuperintahkan mereka memakai siwak. (Shahih Buhari) Ingin
rasanya kita jawab, "tidak berat ya Rasulullah kami siap!!". Cuma karena
indahnya hatimu dan lembutnya hatimu dan kasih sayangmu, beliau saw tahu
manusia ini bukan hanya ibadah seperti malaikat. Ada yang punya keluarga,
ada yang punya rumah tangga, ibu yang mengurus anak, anak yang bakti kepada
ibu, ayah yang bekerja, Rasul saw tahu itu. Demikian indahnya dan ringannya
dan menakjubkannya tuntunan Nabiyyuna Muhammad Saw.

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika Rasul saw didatangi oleh seorang
yang mengadu "ya Rasulullah mulai sekarang aku tidak mau lagi shalat subuh
berjamaah di masjid itu", Rasul bertanya "kenapa tidak mau shalat berjamaah
subuh?", ia berkata "karena imamnya baca surahnya panjang, baca surah
AlBaqarah". Al Baqarah itu panjangnya 2 ½ juz. Maka imam itu Dipanggil oleh
Rasulullah, bukan orang ini yang ditegur. Selayaknya orang ini yang ditegur
karena ketika ditanya "kenapa kau tidak ingin shalat berjamaah?", ia
menjawab "aku punya pekerjaan ya Rasulullah, aku bekerja. Kalau aku duduk
hadir shalat subuh disitu bagaimana dengan pekerjaanku". Semestinya Rasul
saw menegurnya dan menghardiknya "kau ini mementingkan dunia apa shalat?
kerja apa shalat?", mestinya kan begitu. Tapi Rasul saw justru menegur imam
itu dengan teguran yang tegas "afattaanun anta ya Mu'adz..?!" apakah kau ini
pembawa fitnah wahai Muadz..?!.. Kalau kau jadi imam jangan panjang –
panjang baca surah karena diantara mereka ada yang bekerja, ada yang sakit,
ada yang tua, ada yang sibuk, jangan memberatkan orang kecuali jika kau
ingin membawa shalatmu sendiri shalat sunnah, silahkan! sepanjang –
panjangnya. Tapi kalau untuk umatnya, maunya mereka, maunya shalatnya yang ½
juz panjangnya silahkan!, maunya yang ¼ juz saja silahkan!, mau yang 100
ayat, mau yang 10 ayat ikuti umatmu. Tapi jangan beratkan makmum. Sampai
beliau saw berkata "..anta ya Muadz..?!" apakah kau ini pembawa fitnah wahai
Muadz..?!.. Rasul bersabda "yassiru wala tu'assiru" ringankan orang – orang
ini dan jangan diberat – beratkan. Demikian indahnya Sayyidina Muhammad Saw.


Hadirin, keberkahan muncul bagi beliau dan pada hari – hari beliau saw. Dan
Allah Swt tiada henti – hentinya melimpahkan kemuliaan bagi mereka yang
ingin memuliakan hidupnya dengan tuntunan – tuntunan Nabiyyuna Muhammad Saw.

Rasul saw sewaktu – waktu, mengikuti budi pekertinya beliau. Ketika Rasul
saw didatangi 3 orang tamu "assalamu'alaikum warahmatullah", Rasulullah
diam."assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh", Rasulullah tidak jawab,
kali yang ketiga Rasul bertayammum lalu menjawab salam. Para Sahabat
bertanya "ya Rasulullah dari tadi kami memberi salam dan kau tidak jawab,
kami kira kau murka pada kamidan kami adalah ahli neraka", Rasul menjawab
"bukan itu", kata Rasul saw. "aku tidak ingin menjawab terkecuali dengan
keadaan suci". Lailahailalllah, adakah akhlak seperti ini?

Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam kitabnya Fathul Baari bisyarah Shahih
Bukhari menjelaskan makna yang pertama Nabi saw tidak mau dari memuliakan
tamunya menjawab salam dalam keadaan tidak wudhu itu tidak sopan untuk Nabi
saw. Sampai beliau digelari "wa innaka la'alaa khuluqin adzim" dan kau
sungguh berada didalam akhlak yang agung. (AL Qalam 4) Kenapa? Mau terima
tamu, mau menjawab salam saja harus berwudhu. Tidak ada air didepannya baru
bertayammum dan barulah menjawab salam. Dan makna yang kedua adalah Nabi saw
tidak mau menyebut Nama Allah kecuali dalam keadaan wudhu, karena AsSalam
adalah Nama Allah. Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah.

Hadits yang baru saja kita baca tadi "ana ma'a 'abdi haitsu maa dzakaranii
wa taharrakat bii syafataah" Aku bersama hamba- hambaKu ketika ia
mengingat-Ku dan bergetar bibirnya menyebut Nama-Ku. Al Imam Ibn Hajar Al
Asqalani didalam kitabnya Fathul Baari menjelaskan bahwa maknanya bukan
berarti Allah bersama dia secara Dzat-Nya, tapi menunjukkan betapa cinta dan
senangnya Allah kepada orang yang mengingat Allah. Dan mengingat Allah itu
bukan hanya dengan hati. Sebagian orang berkata bukan hanya dengan bibirnya
tapi hati itu mengingat Allah. Ternyata kita dengar haditsnya "..wa
taharrakat bii syafataah" bergetar bibirnya menyebut Nama-Ku. Bukan bersama
Dzatnya Allah, namun bersama cintanya Allah hingga bibirnya yang bergetar
itu menyebut Nama Allah maka ia bersama degan kecintaan Allah. Ternyata
Allah masih menghargai bibir yang menyebut Nama-Nya. Allah sangat memuliakan
bibir yang mengagungkan Nama-Nya.

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,Oleh sebab itu, inilah indahnya
dzikir. Jiwa dan sanubari kita berdzikir kepada Allah, jangan jadikan dzikir
ini hal yang aneh dalam diri kita. Hadirin, zaman sekarang orang bicara
rindu dengan teman wajar, rindu dengan kekasih pantas, rindu dengan anak
pantas, tapi kalau rindu dengan Allah koq sepertinya aneh? Padahal judtru
untuk ini kita dicipta. "wamaa khalaqtuljinna wal insa illa liya'budun"
tidak kuciptakan jin dan manusia terkecuali untuk menyembah kepada-Ku. QS.
Adz-Dzaariyat : 56. Apa untungnya bagi Allah kita menghamba kepada-Nya?
Allah tidak butuh penghambaan kita. Allah ingin kita dekat, Allah ingin kita
dekat. Inilah kenapa Allah menciptaku dan menciptamu dan mencipta seluruh
manusia keturunan Adam as. Allah ingin mereka dekat lalu Allah ingin beri
mereka surga yang lebih dan jangan sembah selain-Nya, jangan cintai lebih
daripada cinta seorang kepada Allah. Kita bertanya, aku ini orang yang amam
terhadap cinta kepada Allah? Aku punya kekasih, punya keluarga, punya teman,
punya rumah tangga. Lalu bagaimana dengan cinta Allah ini? Tentunya "laa
yukallifullahu nafsan illa wus a'ha" Allah tidak paksa manusia kecuali
menurut kemampuannya. QS. Al Baqarah : 286. Sepertinya kalau harus jujur aku
lebih cinta yang lain daripada Allah, aku lebih perduli pada yang lain
daripada Allah, malah jangan – jangan diantara kita lebih sibuk memikirkan
sandalnya jangan sampai hilang saat sujud kepada Allah. Bagaimana dengan
keadaan ini? Allah Swt menjawab "laa yukallifullahu nafsan illa wus a'ha,
laha maa kasabat wa a'laiha maktasabat". QS. Al Baqarah : 286. Lalu bagaimna
dengan dosa – dosa ini Rabbiy? bagaimana dengan kesalahan – kesalahan in
Rabbiy? Allah ajari lagi "rabbana laa tuakhidznaa innasiinaa aw akhtanaa"
wahai Allah jangan hukum kami kalau kami salah dan lupa. QS. Al Baqarah :
286. Ini ucapan coba kita renungkan!! Ucapan in bisa dikatakan tidak adil,
sudah berbuat salah minta jangan dihukum kalau berbuat salah dan berbuat hal
yang lupa. Tapi ternyata yang mengajari adalah Allah. Aku ingin kau
menyaksikan betapa indahnya kalimat – kalimat Illahi yang sangat membuka
pintu asmara-Nya untuk memanggil cinta kita agar berpaling kepada cintanya
Allah. "Rabbana wala tahmil a'alaina ishran kama hamaltahu a'lalladziina min
qablina" orang sebelum kami itu dahsyat, perintahnya berat, segala – galanya
berat, jangan Kau bebankan kami seperti mereka. QS. Al Baqarah : 286.
"Rabbana wala tuhammilna malaa thaqatalanabihi, wa'fu 'anna waghfirlana
warhamna" maafkan kami, ampuni kami, dan sayangilah kami. QS. Al Baqarah :
286. Indahnya kalimat ini "warhamna" sayangilah kami. "..fanshurna
a'lalqaumil kaafiriin" tolonglah kami dari orang – orang yang jauh dan musuh
– musuh Islam. QS. Al Baqarah : 286.

Hadirin – hadirat, inilah doa. Saya teringat satu hadits shahih riwayat Imam
Bukhari dimana kebijakan Allah melihat kebaikan hamba-Nya. Allah senang
kepada hamba-Nya yang berbuat baik. Ketika seekor anjing kehausan, seraya
menjilat tanah dari hausnya. Ini ada 2 riwayat didalam Shahih Bukhari.
Riwayat yang pertama yang melakukannya adalah pria, riwayat yang kedua yang
melakukannya wanita. Tentunya kedua – duanya barangkali terjadi karena dua –
duanya ada dalam Shahih Bukhari. Pernah seorang pria melakukan dan pernah
seorang wanita yang melakukannya. Sampai anjing itu menjilat tanah dari
hausnya. Ada sumur, anjing tidak bisa masuk ke dalam sumur. Maka ia
mengambilkan air untuk anjing itu dan berkata "ini untukmu". Anjing itu
minum dengan puasnya. Anjing tidak bisa berterima kasih, siapa yang
berterima kasih padanya? Tidak ada. "Fasyakarallahu lahu faghafara lahu"
Allah berterima kasih kepada hamba itu, Allah ampuni dosanya. Allah yang
berterima kasih. Kebaikan pada seekor anjing, hanya memberi minum seekor
hewan najis, Kau berterima kasih untuknya. Alangkah indahnya Allah, alangkah
agungnya Allah, alangkah mulianya Allah, alangkah bersalah dan ruginya jiwa
yang tidak mencintai Allah, alangkah indahnya Nama Allah, alangkah mulianya
keagungan Allah, alangkah berharganya orang yang ingin mendekat kepada
Allah, alangkah berharganya pengampunan yang ditawarkan kepada para pendosa.


ImageMaka kita bermunajat kepada Allah Swt, semoga Allah Swt menghapus
seluruh dosa – dosa kita. Ya Rahman Ya Rahim. Diriwayatkan didalam Shahih
Bukhari "orang - orang yang berkumpul di majelis dzikir..". Ini penyampaian
saya yang terakhir sebelum kita berdzikir bersama. Bahwa Allah memerintahkan
malaikat khusus untuk mencari majelis – majelis dzikir, diturunkan ke bumi
masing – masing malaikat punya tugas. Ada yang diperintahkan khusus untuk
mencari majelis – majelis dzikir. Mau apa? Duduk, saksikan, haidr dan
banyaknya mereka itu sampai ke langit.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,Lalu ketika haidr, selesai mereka
dari kehadirannya. Ditanya oleh Allah, padahal Allah Maha Tahu. Untuk apa
Allah Swt bertanya pada malaikat. Ucapan dan percakapan ini diperuntukkan
untuk umat agar tahu betapa mulianya Allah memuliakan orang yang hadir di
majelis dzikir. Maka Allah Swt bertanya kepada malaikat "apa yang mereka
perbuat?", malaikat menjwab "mereka berdzikir pada-Mu wahai Allah". Allah
bertanya "mereka berdzikir menyebut Nama-Ku, berdzikir pada-Ku, apakah
mereka melihat-Ku?" malaikat berkata "tidak ya Allah, mereka tidak
melihat-Mu". Maksudnya apa? Betapa indah jiwa yang berdzikir kepada Allah,
padahal mereka tidak melihat Allah. Allah sangat menghargai mereka. Allah
tanya malaikat "lalu bagaimana kalau mereka melihat Aku saat mereka
berdzikir?" Malaikat menjawab "wahai Allah kalau sampai mereka itu
melihat-Mu saat berdzikir, mereka tidak akan berdiri dari tempat dzikirnya
dan terus berdzikir dan semakin khusyu' dzikirnya". Allah bertanya "lalu apa
yang mereka inginkan?" malaikat menjawab "mereka berkata mereka menginginkan
surga wahai Allah". Allah tanya "apakah mereka sudah melihat surga?",
malaikat menjawab "belum wahai Allah". Allah bertanya "bagaimana jika mereka
melihat surga?" malaikat menjawab "pasti ingin lebih meminta lagi wahai
Allah". Allah bertanya "lalu apa yang mereka takutkan?", malaikat menjawab
"api neraka wahai Allah". Allah bertanya "api neraka, apakah mereka sudah
melihat neraka?" malaikat menjawab "belum wahai Allah". Allah bertanya
"bagaimana kalau mereka melihat neraka?", malaikat menjawab "wahai Allah
mereka akan sangat ketakutan sekali, kalau sampai melihat api neraka". Maka
Allah berkata "saksikan malaikat-Ku, Aku sudah menghapus seluruh dosa
mereka". Malaikat berkata "wahai Allah ada diantara mereka itu yang hadirnya
tidak ikhlas, punya hajat dengan temannya dan kebetulan numpang duduk
disitu, bagaimana dengan keadaannya, tidak pantas mendapatkan pengampunan".
Allah menjawab "mereka itu adalah orang – orang yang barangsiapa duduk
bersama mereka, Allah tidak akan menghinakannya". Duduk bersama orang
berdizikir dimuliakan oleh Allah Swt. Demikian hadirin – hadirat.

Kita bermunajat kepada Allah Swt, semoga Allah Swt melimpahkan Rahmat dan
Keluhuran kepada kita, kepada bangsa kita, kepada muslimin – muslimat.
Jauhkan musibah sejauh – jauhnya dari kita. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali
wal ikram.

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: