Hidup Ini Harus Memilih
sumber :http://www.eramusli
------------
Setiap individu ini harus melakukan pilihan. Pilihan itulah yang
nantinya akan mendasari seluruh proses kehidupannya. Tidak seorang
muslim atau mukminpun yang dalam posisi tidak memilih.Ia harus
menentukan pilihannya. Dan, atas pilihannya itulah, yang akan
menentukan nasib manusia, kelak ketika ia sudah meninggalkan dunia yang
fana ini.
Manusia akan mendapatkan 'reward' dan 'funishment' oleh Allah
Azza Wa Jalla berdasarkan keputusan dalam menentukan pilihannya itu.
Kehidupan ini sudah memberikan pelajaran yang konkrit dan jelas,
terutama bagi manusia, yang senantiasa mau berfikir, dan memikirkan,
khususnya atas fenomena alam semesta.
Seperti pergantian waktu. Ada
waktu siang yang terang, dan ada waktu malam yang gelap.
Ada terang
karena sinar matahari, dan ada gelap ketika matahari sirna oleh
datangnya malam. Maka, ketika datangnya fajar di pagi hari itulah, yang
dinamakan datangnya kehidupan. Dan, selalu dimulai dengan mengingat
Allah Ta'ala melalui takbir, tahlil dan tahmid. Manusia melangsungkan
kehidupan dan beraktifitas, ketika ada sinar (cahaya), dan adanya sinar
ini, alam menjadi terang. Manusia di malam yang gelap dapat melakukan
berbagai aktifitas, tapi itu sifatnya sangat terbatas, dan tetap saja
membutuhkan sinar cahaya.
Dalam kehidupan ini ada pilihan-pilihan. Ada al-haq dan al-bathil.
Ada kafir ada mukmin.
Ada amanah dan khianat. Ada sidiq ada kadzib
(dusta). Ada halal dan haram. Ada baik ada buruk. Ada hisbullah dan
hisbussyaithon. Ada lagi sejumlah karakter di dalam kehidupan yang
dapat diambil sebagai ibroh (pelajaran) bagi manusia. Ada kikir, tamak,
dan orientasi hidupnya hanya berdasarkan syahwat, dan kenikmatan dunia.
Tapi, ada jenis manusia tidak tamak, dan zuhud terhadap kehidupan
dunia, serta bersikap hati-hati. Maka, manusia harus memilih diantara
yang ada dalam kehidupan.
Allah Ta'la berfirman : "Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama
(Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar
dengan jalan yang sesat. Barangsiapa ingkar kepada Toghut, dan beriman
kepada Allah, maka sungguh, di telah berpegang teguh tali yang sangat
kuat yang tidak akan putus ". (al-Baqarah)
Jadi manusia diberi kebebasan oleh Allah Ta'ala untuk memilih sesuai
dengan pemahaman atas realitas kehidupan ini, dan menentukan pilihannya
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Tapi, setiap pilihan akan
mempunyai implikasi bagi kehidupannya. Tak ada pilihan yang sifatnya
netral bagi manusia. Ia harus menegaskan posisinya selama di dunia ini.
Karena, ketika manusia sudah menentukan pilihan dan menetapkan
posisinya, maka keputusannya menentukan pilihan itu akan menyebabkan
manusia mendapatkan 'jaza' (balasan) di akhirat nanti.
Lebih ekplisit lagi, bagi orang-orang yang dengan pilihan itu,
menjadikan Allah itu sebagai tujuan hidupnya. Seperti dikatakan oleh
Allah Ta'ala : "Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan
mereka dari kegelapan menuju cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindung
cahaya kepada kegelapan. Mereka adlah penghuni neraka. Mereka kekal di
dalamnya".
(al-Baqarah)
masing-masing atas pilihan manusia, yang mukmin dan kafir,sekaligus,
apa yang nantinya akan didapatkan atas pilihan yang mereka lakukan itu.
Seperti halnya, Nabiullah Ibrahim Alaihissalam, melakukan pilihan
yang sangat fundamental dalam kehidupannya. Apakah ia tetap bersama
para penyembah patung? Atau meninggalkan para penyembah patung, dan
hanya beribadah kepada Allah Ta'ala.
Nabiullah Ibrahim Alaihissalam,
juga harus memilih bersama ayahnya (Azhar) yang masih menyembah patung,
atau meninggalkan ayahnya. Ibrahim Alaihissalam memilih meninggalkan
ayahnya yang mencintai patung, sebagi bentuk kemusyrikan, dan
mendurhakai Allah Ta'ala. Patung tidak dapat meninggikan derajat
manusia, dan tidak layak lagi mendapatkan peribadahan dari manusia.
Manusia harus meninggalkan 'ilah-ilah' (tuhan-tuhan)
memiliih Allah Azza Wa Jalla, sebagai Tuhannya, dan meniadakan seluruh
eksistensi 'ilah-ilah' yang akan menjadi padanan dari Allah Rabbul
Alamin. Pengakuan la ilaha illa-llah, pasti akan membuat manusia
memiliki posisi yang jelas bagi kehidupannya. Bukan mengabdi kepada
'ilah-ilah' yang sesungguhnya sangatlah lemah, dan tidak memiliki
kemampuan apa-apa bagi manusia. Maka, memilih dan hanya mengabdi kepada
Allah Ta'ala itu, akhirnya dapat membebaskan manusia dari penghambaan
manusia lainnya.
Manusia yang sudah memilih Allah Azza Wa Jalla itu, sebagai tujuan
akhir kehidupannya, maka ia akan terbebas dari segala bentuk
perbudakan, dan akan mendapatkan kebahagiaan, kebebasan dalam arti yang
sungguhnya. Tidak lagi kehidupan mereka diekploitasi oleh 'ilah-ilah'
yang menggunakan atribut duniawi, yang sangat tidak berarti.
Seharusnyalah orientasi kehidupan manusia itu, diarahkan untuk memilih
kepada al-haq, bukan kepada al-bathil. Bukan memilih atribut-atribut
yang menyesatkan dan menjerumuskan manusia ke dalam kehidupan yang
celaka dan hina.
Jadi, kewajiban kita bukan memilih bikinan-bikinan manusia, yang
nisbi, yang relative, yang terbatas oleh ruang dan waktu, dan penuh
dengan kepalsuan, kekotoran, kebohongan, dan hanya berorientasi kepada
hawa nafsu. Manusia harus memilih segala kehidupan yang didasari oleh
nilai-nilai Ilahiyah, yang dapat menyelamatkan hari depan umat manusia.
Jangan pilihan yang kita lakukan justru membuat diri kita menjadi hina
dihadapan Allah Azza Wa Jalla. Kita menginginkan kemuliaan disisi-Nya,
kelak sesudah meninggalkan dunia yang fana ini. Wallahu 'alam
------------
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar