Senin, 06 April 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2591

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (3 Messages)

Messages

1.

Pengen tahu Masjid Raya Batam?

Posted by: "Nurhadi@tecsg.com.sg" Nurhadi@tecsg.com.sg

Sun Apr 5, 2009 9:08 pm (PDT)


Silakan bworsing link berikut:

http://hadynur.multiply.com/photos/album/7/Masjid_Raya_Batam

Wassalam
Nurhadi

===============================
Inspirasional
http://hadynur.multiply.com
===============================

*** DISCLAIMER ***
This e-mail is intended for the named recipient only. It may contain
privileged and confidential information. If you are not the intended
recipient, notify the sender immediately and destroy this e-mail. You must
not copy, distribute or take action in reliance upon it.

Whilst all efforts are made to safeguard e-mails, TOSHIBA TEC Singapore Pte
Ltd cannot guarantee that attachments are virus free or compatible with
your systems and does not accept liability in respect of viruses or
computer problems experienced. TOSHIBA TEC Singapore Pte Ltd reserves the
right to monitor all e-mail communications through its internal and
external networks.

2.

"Matsushita Konosuke : Pegawai Toko Sepeda yang Menjadi Raja Elektri

Posted by: "Nurhadi@tecsg.com.sg" Nurhadi@tecsg.com.sg

Sun Apr 5, 2009 9:08 pm (PDT)


http://hadynur.multiply.com/reviews/item/4

Buku ini lengkapnya berjudul "Matsushita Konosuke : Pegawai Toko Sepeda
yang Menjadi Raja Elektrik Jepang". Dari judulnya saja sudah jelas :
menceritakan kisah hidup Konosuke.

Dari buku inilah saya lebih tahu lebih dalam bagaimana susahnya
Konosuke-san membangun kerajaan bisnisnya itu. Benar-benar dari nol.
Awalnya Konosuke kecil hanyalah pegawai di toko sepeda Pak Godai yang
kemudian memanjakan Konosuke kecil karena mereka tidak memiliki seorang
anakpun.

Meski tidak tamat sekolah dasar, Konosuke kecil sangat kreatif dan
mempunyai kemauan belajar tinggi. Misalnya belajar ototidak tentang mesin
bubut, cara memutar stir yang alat-alatnya memang tersedia di toko Pak
Godai.

Tahun 1910, tepat diusianya ke-15 Konosuke diterima di Perusahan listrik
Osaka dengan jabatan : Asisten petugas listrik. Tugasnya antara lain
menangani pemasangan kabel-kabel untuk aliran listrik di rumah-rumah yang
ingin memasang listrik. Karena kinerjanya yang bagus, rapi, telaten dan
teliti, hanya selang setahun ia sudah diangkat menjadi petugas internal
senior yang membawahi sejumlah anak buah.

Di usianya yang ke-20, Konosuke menikah dengan Mumeno (19 tahun). Mereka
tinggal di rumah kontrakan kecil di Ikaino, disrik Higashinari. Mumeno
adalah seorang wanita periang dan wajahnya sellau berseri-seri. Sejak saat
itu konosuke pergi ke kantor dengan diantar oleh senyum Mumeno. "Hati-hati
di jalan ya" Kata Mumeno setiap pagi.

Ketika itu jabatan Konosuke telah menjadi petugas pemeriksa. Namun,
akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari Perusahaan listrik Osaka. Apa
sebab? Konosuke merasa pekerjaannya sebagai pemeriksa sangat membosankan,
hanya mengecek laporan dari bawahan setiap hari. Ia mengatakan "Kalau
keadaannya begini terus, aku akan jadi stress".

Karena itu, ditahun 1917, ia menekuni usaha baru membuat fitting lampu
(tempat tatakan lampu). Modalnyapun pinjam dari Hayashi, salah seorang
teman karibnya sebeesar 100 yen. Uang itu habis untuk membeli mesin
cetakan. Diawal-awal tahun usaha pembuatan fitting ini mengalami masa
sulit, pemasaran yang seret, modal cekak serta karyawan yang masih sedikit.
Untunglah pada desember 1917 ia didatangi petugas listrik yang mengatakan
"Kami ingin Bapak membuat tatakan kipas anghin dari adonan bahan pembuat
fitting". Tentu saja tawaran ini disambut baik. Sejak itulah, usaha
Konosuke menuai laba.

Pada tahun 1918 berdirilah Matsushita Denki Kigu Seisakusho atau Pabrik
pembuatan alat listrik Matsushita dengan lambang huruf "M" yang digunakan
sampai dengan sekarang.

Dengan pabrik itu, Konosuke mampu mengembangan banyak produk, mulai lampu
baterai, kipas angin, radio dan lain-lain. Yang sangat terkenal adalah
lampu merek "National" yang dikeluarkan bulan maret 1926. Dua tahun
kemudian (1928) pabriknya telah berkembang pesat dengan tiga buah tempat
produksi dan 300 pegawai.

Ketika Jepang terlibat perang dengan China pada tahun 1939, Matsushita
elektrik menerima pesanan permintaan angkatan bersenjata Jepang untuk
membuat bayonet, baling-baling kayu untuk pesawat terbang, radio
komunkiasi, alat detektor arah dan sebagainya. Dan pastinya, semua ini
tidak bisa ditolak. Lha wong yang minta militer. Karena itu bulan April
1943 didirikanlah Matsushita Zasen Kabushiki Gaisha (PT Pembuatan kapal
Matsushita) di pantai Sanbacha, kota Sakai.

Nah ada percakapan konyol (dan penuh semangat kreativitas !) antara
Konosuke dengan Letjend Onishi dari AL Jepang. Begini katanya

Letjend Onishi (LO) : "Pak Konosuke, saya minta Anda membuat pesawat
terbang"

Konosuke (K) : "Saya hanya pengusaha biasa, saya tidak bisa membuat pesawat
terbang".

LO : "Tapi saya yakin Anda pasti mampu, Coba Anda buat pesawat terbang itu
dari bahan lain karena sekarang persediaan duralium (sejenis alumnium
campuran) sudah menipis".

K : "Kalau sudah habis, lalu bahan apa yang harus saya pakai".

LO : "Anda dapat membuatnya dari kayu tripleks !!!".

Konosuke sendiri memahami betul kesulitan AL jepang. Akhirnya dibuatlah
pesawat dengan bahan tripleks itu. Bulan januari 1945, pesawat tersebut
selesai. Kali ini percobaan penerbangannya disaksaikan oleh masyarakat
banyak. "Moga-moga bisa terbang..." Pikir Konosuke. Tak lama kemudian
pesawat tersebut mengudara dan terbang berputar-putar di langit musim
dingin.

Ketika perang usai dan Jepang mengalami kekalahan pada PD II, hampir semua
industri Jepang gulung tikar. Ini akibat kebijakan tentara AS yang
mematikan semua usaha yang terlibat langsung membantu tentara Jepang,
termasuk usaha Konosuke. Namun berkat lobi-lobinya dan ungkapan pendapatnya
majalah PHP (terbit april 1947), ia dapat menyakinkan kembali mabes tentara
Amerika.

Pada bulan Januari 1951, untuk kali pertama Konosuke pergi ke luar negeri
untuk meninjau keadaan di luar. Negara pertama yang dituju adalah :
Amerika. Ternyata, Amerika adalah negara yang cukup makmur bahkan lebih
makmur yang ia perkirakan. Ketika di NY, ia melihat sebuah monumen dari
batu marmer didepan stasiun yang sangat mengkilat sampai-sampai sosok
Konosuke tercermin di situ.

Berkat kunjugan itulah, pada tahun 1953 Matsushita Denki mulai memasarkan
mesin cuci. Sedangkan televisi dipasarkan tahun 1952 dan ketika itupula NHK
(dengan TVRI lebih tua mana ya?) yang pertama kali memulai siaran televisi.

Tahun 1958 usahanya meningkat dengan produksi stereo tape, tape recorder,
AC, pemanas ruangan, mesin jahit, lampu senter dan sebagainya. Pada tahun
itupula ia mendapatkan penghargaan dari Ratu Juliana Belanda karena
jasa-jasanya menjalin hubungan kerjasama antara Jepang dengan Belanda.

Bulan April 1987 atas semua jasa-jasanya, ia menerima penghargaan tertinggi
yang bernama Kyokujitsu Toka Daijusho yang biasa dianugerahkan kepada
masyarakat. Pada saat itu, Matushita telah menjadi perusahaan dengan nilai
penjualan tertinggi, yakni 24% lebih banyak dibandinkan 10 perusahaan besar
lain di Jepang serta memiliki 600 buah pabrik di seluruh Jepang dan lebih
dari seratus buah pabrik di luar negeri.

Di usianya yang ke-94, Konosuke menghembuskan nafas terakhir. Namun
jasa-jasanya tetap dikenang oleh masyarakat luas.

Wassalam
Nurhadi

===============================
Inspirasional
http://hadynur.multiply.com
===============================

*** DISCLAIMER ***
This e-mail is intended for the named recipient only. It may contain
privileged and confidential information. If you are not the intended
recipient, notify the sender immediately and destroy this e-mail. You must
not copy, distribute or take action in reliance upon it.

Whilst all efforts are made to safeguard e-mails, TOSHIBA TEC Singapore Pte
Ltd cannot guarantee that attachments are virus free or compatible with
your systems and does not accept liability in respect of viruses or
computer problems experienced. TOSHIBA TEC Singapore Pte Ltd reserves the
right to monitor all e-mail communications through its internal and
external networks.

3.

(Ruang Baca) Menghargai Persahabatan

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Sun Apr 5, 2009 9:31 pm (PDT)


Judul buku : Let's Talk About…

Penulis : Retnadi Nur'aini, Airin Nisa, Shinta Anita Sari

Tebal : 191 halaman

Penerbit : Halaman Moeka Publishing

Cetakan : Pertama, Februari 2009

ISBN : 978-979-19351-0-4

Melihat cover dan kecerdasan marketing penulisnya sebelum peluncuran
buku ini menyita perhatian saya untuk segera memiliki buku
"Let's Talk Abaout Friendship, Married, & Ordinary Miracle".
Bagaimana tidak, awal sebelum merilis peluncuran buku perdananya salah
satu penulisnya (Retnadi Nuraini) sudah memberikan rasa penasaran kepada
khalayak pembaca akan ada buku yang akan terbit di bulan itu. Demikian
pula saya yang sejara jujur saya akui sebagai pengagum setia
tulisan-tulisannya.

Meski saya sudah beberapa kali membaca beberapa tulisan yang diposting
oleh penulisnya di milis maupun di blog pribadinya, saya merasa tetap
saja haus akan tulisan-tulisan penulis untuk saya baca berulang-ulang.
Bagi saya, Tidak ada kejenuhan untuk membaca tulisan yang bermutu meski
sudah membacanya secara berulang-ulang. Sepertinya tidak ingin melupakan
begitu saja rangkaian kata demi kata yang disusunnya menjadi sebuah
bacaan yang enak dibacadan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan
sederhana.

Buku yang enak dibaca oleh siapapun di tengah kedahagaan saya akan
buku-buku bacaan yang bermutu dan layak baca di Sangata. Maklum saja
buku ini hanya satu–satunya di sangatta dan kebetulan saya secara
langsung mendapatkannya dari salah satu penulisnya. Begitu buku ini
selesai saya baca, antrian muncul di beberapa teman dekat saya yang juga
mempunyai hobi yang sama dengan saya – hobi membaca buku. Pun
demikian dengan teman-teman yang lain saling antri ingin segera membaca
buku yang renyah dan bermutu.

Sayangnya, saya melihat ada semacam monopoli dan dominasi tulisan dari
salah satu penulis, yang seharusnya diberikan porsi yang sama antara
ketiga penulis. Biasanya kesulitan memadukan buku yang ditulis secara
bersama-sama akan tampak perbedaan gaya penulisan dari masing-masing
penulisnya. Meski demikian, saya tidak melihat perbedaan yang menyolok
dari ketiga penulisnya. Barangkali sentuhan sang editor (Catur Sukono)
yang tak lain juga suami dari salah satu penulisnya memberikan kesamaan
makna dan kelembutan bahasa yang disuguhkan kepada pembaca.

Benar juga kata orang persahabatan tidak akan lekang oleh waktu, apalagi
diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dengan menulis buku
bmersama-sama diantaranya. Persahabatan yang diawali semenjak masa
perkuliahan itu kini menjadi semakin intens saja dengan membicarakan
tentang satu sama lainnya. Perbicaraan sehari-hari seorang sahabat yang
tidak hanya terbatas pada sesi persahabatan (friendship) semenjak kuliah
maupun setelahnya tetapi membicarakan juga tentang pernikahan.

Saya jadi yakin terhadap calon ibu satu ini (Retno), meskipun ada
beberapa ketakutan menjadi orang tua tapi janji-janji yang diucapkan
untuk anaknya nanti membuat keyakinan pada siapapun yang membaca buku
ini bahwa siapapun yang menikah mau tidak mau harus berani menjadi orang
tua, menjadi teladan bagi anak-anaknya dan buku ini benar-benar semakin
menginspirasi saya dengan memberikan pelajaran-pelajaran penting di
bagian akhir buku.

Setelah membaca kata demi kata, paragraf demi paragraf, dan membuka
halaman demi halaman yang akhirnya memberikan saya suatu kesimpulan
bahwa saya sepakat dengan isi buku persahabtan akan menjadi indah,
persahabatan akan banyak memberikan dinamika dan dinamika yang saya
dapat dalam buku ini adalah bagaimana menghargai persahabatan.
Menghargai persahabatan antar sahabat, persqhabatan antara seorang anak
dengan orang tuanya, dan persabahatan antara suami dengan istrinya.

Selamat membaca buku yang bermutu dan dapatkan pelajaran di dalamnya . .
. .!

Sangatta, 4 April 2009

http://mkpd.wordpress.com/2009/04/06/menghargai-persahabatan/
<http://mkpd.wordpress.com/2009/04/06/menghargai-persahabatan/>

http://sismanto.multiply.com/reviews/item/21
<http://sismanto.multiply.com/reviews/item/21>

Recent Activity
Visit Your Group
Dog Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about dogs.

Everyday Wellness

on Yahoo! Groups

Find groups that will

help you stay fit.

Yahoo! Groups

Weight Management Challenge

Join others who

are losing pounds.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: