Messages In This Digest (4 Messages)

1.: SEMINAR DAN WORKSHOP MATEMATIKA From: ammy ramdhania

2.: (Karyaku) Kartini dan Bu Mus From: radinal88

3.: Andrea Hirata: Menulis itu Elegan From: Anwar Holid

4a.: Re: salam kenal seluruh keluarga...sekolah kehidupan From: aris El Durra

View All Topics | Create New Topic

Messages

1.: SEMINAR DAN WORKSHOP MATEMATIKA

Posted by: "ammy ramdhania" ammy_ram@yahoo.co.id ammy_ram

Fri Apr 10, 2009 6:41 pm (PDT)

Assalamu alaikum wr wb
FUN MATH adalah pusat belajar matematika dengan konsep eksplorasi dan analitis dengan pendekatan psikologis. Bekerjasama dengan penerbit MIZAN dan LPP Salman ITB akan mengadakan
SEMINAR DAN WORKSHOP
dengan tema :
"JAGO MATEMATIKA ITU :
pandai berhitung atau cerdas menyelesaikan masalah?"
Hari Minggu , tgl 26 April 2009 jam 08.00 – 16.00 WIB di GSG Salman ITB
Peserta : para guru TK - SD dan orang tua murid
Pembicara : Fatimah Mulyana dan Yussi Kusumawardhani
Keynote Speaker : Ibu Hj. Netty Pramesetiawati

Jumlah peserta sangat dibatasi. Untuk pendaftaran dan registrasi hubungi :
FUN MATH PUSAT Jl Endah Sari 17 Arcamanik Bandung tilp. 70731759
Atau FUN MATH cabang Cimahi Cipageran asri H1 / 7 Tilp. 6627731 atau 0888.609.05.03

Wassalam
AMMY RAMDHANIA
FUNMATH management

Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

Back to top
Reply to sender | Reply to group | Reply via web post
Messages in this topic (1)

2.: (Karyaku) Kartini dan Bu Mus

Posted by: "radinal88" radinal88@yahoo.co.id radinal88

Fri Apr 10, 2009 6:57 pm (PDT)

Kartini, Bu Mus dan Perjuangan Kaum Wanita
Bulan April, seperti biasa, masyarakat Indonesia akan memperingati salah satu hari bersejarah dalam perjuangan kaum perempuan. Pada bulan ini diperingati hari kartini, tepatnya tanggal 21 april, sebagai wujud penghargaan atas jasa R.A Kartini terhadap perjuangan kependidikan pada perempuan pada masa kemerdekaan.
Sebagaimana yang diketahui dari sejarah, R.A Kartini adalah salah satu pahlawan wanita yang dengan giat memperjuangkan hak kependidikan pada kaum perempuan. Dengan giat ia berusaha mengajarkan kepada kaum wanita membaca dan menulis. Ia muncul di saat perempuan begitu disudutkan. Saat perempuan tidak diperkenankan untuk belajar karena pada dasarnya akan kembali ke dapur juga, R.A Kartini memberontak dengan mengajarkan membaca dan menulis pada wanita. Belajar adalah hak semua orang, tak memandang jenis kelamin, ras dan agama.
Begitu juga dengan Bu Mus, Muslimah lengkapnya. Tokoh yang mencuat seiring dengan lahirnya novel dan film laskar pelangi. Bu Mus, sejauh ini, telah mampu menggantikan peran R.A Kartini saat ini. Mengajari sepuluh anak desa miskin yang tak mampu, Bu Mus membuktikan pada dunia bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara, tidak pandang status, miskin atau kaya, tua atau muda, lelaki atau perempuan.
Setidaknya semua itu sangat sesuai dengan sebuah adagium arab yang berbunyi "Al-Ummu Madrasatun" Ibu adalah madrasah, sekolah. Ibulah tempat pembelajaran pertama bagi anak. Pantas jika Nabi Muhammad mengatakan bahwa kedudukan ibu dalam bakti seorang anak berbanding tiga terhadap kedudukan ayah. Ibumu, ibumu, ibumu, barulah ayahmu begitu sabda nabi ketika ditanya terhadap siapakah seseorang harus mengabdi.
Mengenai hal ini, setidaknya kaum wanita harus memperhatikan kembali peran sentralnya yang semakin lama semakin terkikis. Status ibu dalam diri wanita, akhir-akhir ini, berkurang seiring maraknya penggunaan pembantu rumah tangga dalam keluarga tertentu. Seorang anak, lebih banyak berinteraksi kepada pembantu daripada ibunya. Al-Ummu Madrasatun kini bergeser maknanya.
Dalam salah satu bukunya, Jamil Azzaini pernah bercerita. Disebuah keluarga kaya raya, hiduplah seorang TKW Indonesia bernama Asih. Keluarga kaya ini terdiri dari suami, istri dan seorang anak. Kedua orang tua anak tersebut adalah pengusaha-pengusaha sukses yang selalu pulang dimalam hari, dan pergi saat pagi menyambut. Walhasil, anak kedua suami istri tersebut hanya berinteraksi kepada TKW Indonesia tersebut.
Suatu hari, sang anak dengan bangganya menunjukkan sebuah gambar hasil karyanya kepada TKW tersebut. Dengan rasa sayang dan kasih, Asih memuji gambar anak tersebut. Sangking senangnya, sang anak akhirnya bertekad untuk menunjukkan gambar tersebut kepada ibu dan ayahnya. Saat ibu dan ayahnya pulang, anak tersebut berlari dengan gambar dalam pelukannya. Ia mendatangi orang tuanya dan mengatakan bahwa ia telah dapat menggambar. Akan tetapi, orang tuanya tak ada yang menanggapi. Jangankan berkomentar, menanggapi saja tidak. Bahkan sang ibu mengatakan, "Ibu lagi sibuk, besok-besok saja!"
Sebagai penutup, dengan peringatan hari kartini, selayaknyalah kita untuk merenungi kembali peran-peran vital wanita dalam pembangunan sebuah keluarga, masyarakat maupun bangsa. Selamat hari kartini, semoga lahir kartini-kartini lainnya.

Radinal Mukhtar Harahap
(http://kumpulan-q.blogspot.com)
(http://belajarotodidak.tk/)

Back to top
Reply to sender | Reply to group | Reply via web post
Messages in this topic (1)

3.: Andrea Hirata: Menulis itu Elegan

Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com wartax

Fri Apr 10, 2009 6:57 pm (PDT)

Andrea Hirata: Menulis itu Elegan
----------------------------------
---Anwar Holid

Pada Selasa, 7 April 2009, hampir dua ribu guru dari sekolah-sekolah di Jakarta Pusat berkumpul di Aula Senayan City untuk mengikuti talkshow Kemuliaan

Mengajar (Nobility of Teaching) yang menghadirkan penulis Andrea Hirata dan Arvan Pradiansyah, ditemani host Soraya Haque.

JAKARTA - Sejak mulai menulis tetralogi Laskar Pelangi, Andrea Hirata boleh dibilang menjadi salah satu penulis paling hip di Indonesia saat ini; sementara

Arvan Pradiansyah makin memantapkan diri sebagai penulis motivasi dan kepemimpinan setelah menerbitkan The 7 Laws of Happiness.

Penerbit Mizan menyelenggarakan acara itu bekerja sama dengan pemerintah kota Jakarta Pusat, Telkom Divre II, Sampoerna Foundation, ditambah pihak

Senayan City yang menyediakan fasilitas aula begitu lega bagi guru-guru yang datang sejak pagi dan terlihat antusias mengikuti acara, meski di awal pembukaan

terasa agak banyak basa-basi, membuat acara inti jadi sedikit terlambat. Kondisi ini tampak memaksa Soraya Haque berinisiatif mengubah set acara. Dia

langsung menarik kedua pembicara untuk fokus membicarakan apa itu kemuliaan mengajar, mengaitkannya dengan Mukjizat Menulis (Miracle of Writing).

Andrea dan Arvan pada dasarnya menekankan betapa mulia berprofesi sebagai guru. Sebagai mantan murid sekolah, keduanya telah merasakan kemuliaan

para guru dan menerima teladan yang mustahil terlupakan. Buktinya, karya Andrea dipersembahkan bagi gurunya, sementara Arvan selalu mencari opsi untuk

tetap bisa menjadi dosen di almamaternya, FISIP UI, bila kerja di suatu perusahaan, dan itu berjalan lebih dari 13 tahun.

Laskar Pelangi menguak guru sekolah dasar bernama ibu Muslimah yang selalu berhasil memenuhi kehausan ilmu sepuluh muridnya, dan ini ditunjang oleh

kepala sekolah yang begitu rela berkorban, Harfan
Effendy Noor. Drama pendidikan di sekolah sederhana di pulau terpencil itulah yang hingga kini menyihir ratusan ribu--bahkan konon jutaan--pembaca

Indonesia, dan tampaknya tetap menimbulkan rasa penasaran kecuali ditanyakan langsung kepada saksi mata terdekatnya: Andrea Hirata.

"Menjadi guru di zaman sekarang harus powerful, kreatif, bisa berpikir di luar yang lazim. Itu baru bisa tercapai bila setiap guru punya kecintaan pada profesi,

punya karakter. Pendidikan itu mestinya merupakan perayaan, ilmu itu tantangan," kata Andrea mengomentari idealisasi tentang pengajaran. Andrea

menyayangkan bahwa sejak dulu terjadi pemarjinalan terhadap profesi guru, ini terbukti dari perlakuan kurang adil terhadap guru maupun prioritas anggaran

pendidikan.

Untuk menekankan kemuliaan pengajaran Andrea menyatakan, "Guru yang mulia itu seperti sumur jernih ilmu pengetahuan di ladang yang ditinggalkan."

Pengajaran yang berhasil berbekas pada murid yang mencintai guru, terinspirasi oleh teladan yang dia berikan. Pada suatu kesempatan, Andrea pernah berujar,

"Yang penting buat saya ialah bagaimana cara agar sekarang dunia pendidikan kembali melihat warisan yang ditinggalkan guru-guru seperti ibu Muslimah dan

pak Harfan."

Bagi Andrea sendiri, Laskar Pelangi merupakan kisah tentang guru yang ditangkap oleh seorang muridnya, merekam warisan pendidikan dari satu jenjang ke

jenjang berikutnya. Energi itu terus berlangsung sampai pada buku keempat, Maryamah Karpov, ketika Ikal--protagonis tetralogi itu--berhadapan dengan

guru-guru asing di Universitas Sorbonne, Paris, Prancis, yang berkarakter lain sekali dibandingkan guru lamanya di kampung.

Sesi tanya jawab menjelaskan seberapa penasaran sebenarnya publik kepada Andrea. Rasanya lebih seperti jumpa fans, bahkan sejumlah guru menyatakan

seakan-akan mimpi sampai bisa bertemu dengan penulis yang buku-bukunya telah memberi semangat kepada profesi mereka, membuat dunia pendidikan

menjadi begitu penting, harus diperhatikan, dan mendapat prioritas. Pertanyaan yang muncul mulai dari hal sepele, masa-masa sekolahnya, berbagi pengalaman

menulis, hingga "bagaimana cara menjemput hikmah?"

"Yang saya harapkan dari tulisan-tulisan saya ialah ia memberi inspirasi, bukan semata menjual," kata Andrea pernah pada suatu kesempatan. Antusiasme

publik jelas membuktikan itu. Buku dan kepenulisan telah mengantarkan Andrea ke status yang sulit dibayangkan sebelumnya. Bila dulu di awal Laskar Pelangi

terbit sebagian orang menyebutkan dia beruntung, kini semua yang telah dia tulis, lihat, nilai, dan rasakan menjadi "mukjizat" yang menyemangati dan

mengilhami banyak orang.

Tentang kemampuan menulisnya, dengan gaya khas dan merendah, Andrea menyatakan bisa jadi dia bisa menulis karena dirinya orang Melayu. "Orang

Melayu itu dalam keadaan marah masih bisa berpantun atau menyatakan metafora," kata dia disambut tawa peserta. Tapi lebih dari itu, awalnya ialah dia

termotivasi. "Ketika melihat beliau jalan kehujanan hanya berpayung daun pisang menuju sekolah kecil kami, dalam hati saya berjanji akan menulis buku untuk

mengenang ibu Muslimah," ucapnya. Janji itu dipenuhi, dan muncul mengejutkan. Kenapa memilih tulisan, bukan lainnya? Jawab Andrea: "Menulis itu elegan."

Talkshow bertema Kemuliaan Mengajar (Nobility of Teaching) pertama kali diusung Mizan pada 2007, ketika Mizan mengadakan acara tersebut dengan

mengundang seribu guru di Bandung dan sekitarnya sekalian membagi gratis buku pertama Laskar Pelangi.[]

Copyright © 2008 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid

KONTAK: wartax@yahoo.com | (022) 2037348 | 0857 215 111 93 | Panorama II No. 26 B, Bandung 40141

Situs terkait:
http://www.klub-sastra-bentang.blogspot.com
http://www.mizan.com

Back to top
Reply to sender | Reply to group | Reply via web post
Messages in this topic (1)

4a.: Re: salam kenal seluruh keluarga...sekolah kehidupan

Posted by: "aris El Durra" apri_eldurra@yahoo.com aris_eldurra

Fri Apr 10, 2009 6:58 pm (PDT)

waalaikum salam wr wb

euy... akhirnya memperkenlakan diri dech nal..
selamat datang di kelas ini bro...
Aku juga sedang menyimak teman-teman di kelas ini. maklum masih siswa baru dan sering ngantukan alias banyak molor di kelas..

Friends.... ingatkan aku dan bangunkan aku yaa..kayak di smu dulue.. maklum aku sering ngantuk juga di kelas ini..
Kamu duduk di sampingku aja.. di pojok tuch nal.. di sampingnya kan kantin ntar kalau pesen es teh tinggal di lewatkan jendela kayak dulue di smu euy...
di depan dah di tempati mas dani,mbak Lia, mbak novie, Kang hadian, mas dikik, mas Nursalam, mbak Rini, mbak Sinta,dan bolo-bolonya ampe besuk gak kelar nich aku nulis...Yang gak kesebut Harus marah..he..he..he...
(tanganku keju nulisnya...sorry bro and sis)

Nta kita menyimak berdua, teman-teman dan guru-guru kita di kelas ini Eska..He..he..he...
macam-macam nal nanti ceritanya dan orang-orangnya.. dari cerita heboh kegiatan eska, pengalaman pribadi, ampe cerita laptop hilang, di jamin ada dech nal.(nb: yang merasa kehilangan, mudah-mudahan cepat di beri yang baru..Yang lebih baik.jangan yang sisa euy..he..he..). seru habis tuch cerita di kelas ini...

Penghuni kelas juga heboh nal.. Ada yang senang resensi buku, senang curhat, senang bikin woro-woro or pengumuman (emang tugasnya sich), ampe yang sekedar menyimak dan banyak komentar kayak drku..he..he..

Oke INI kampanyeku nal... berhubung kemarin gak ikut pesta kampanye..(Gak masuk DPT Soalnya..he..he..).... Ini Saatnya giliranku berkampanye euy..he..he...

SAATNYA KAMPANYE...

Aris el Durra
www.eldurra.com
www.goresancinta.multiply.com
HP......japri...

Back to top
Reply to sender | Reply to group | Reply via web post
Messages in this topic (2)