Jumat, 31 Mei 2013

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3718

sekolah-kehidupan

4 New Messages

Digest #3718
2a
3a
Re: Fatin, Jilbab dan Musik by "satriyo" satriyo_as
4
P#70: Mereguk Nikmatnya Pekerjaan Rutin by "Dadang Kadarusman" dkadarusman

Messages

Thu May 30, 2013 5:57 pm (PDT) . Posted by:

"satriyo" satriyo_as

Ustadz Nursalam yang dirahmati Allah,

Terima kasih pak atas masukannya. Semoga segala khilaf dan alpa yang
terjadi dari suatu jamaah adalah lecutan untuk semakin fastabiqul khairat
... karena tidak ada jamaah yang sempurna tanpa cacat, dalam arti
anggotanya tidak luput dari salah dan dosa, terlebih menjadi maksum ...
maka tegurlah mereka, nasehati, dan selebihnya terserah Allah

Saya yakin seyakin yakinnya bahwa jamaah manapun akan terkena janji Allah
yaitu Allah "bubarkan"; dan diganti jamaah baru yang lebih baik lagi dalam
beribadah dan taat kepada-Nya ... Semoga kita selalu dapan menjadi bagian
dari jamaah manapun yang senantiasa istiqamah dalam menjalan kan
perintah-Nya ... amin

khusus buat PKS, saya sering ingatkan teman-teman PKS dan non-PKS bahwa
janji Allah ini sudah terbukti di Turki dengan AKP. AKP bukan jamaah
pertama yang muncul di tanah para sultan itu. Tapi ia adalah perwujudan
terkini dari perjalanan panjang jamaah jamaah yang ingin menegakkan
kalimatullah. adapun jamaah lainnya hilang atau terpinggirkan. Sebelum PKS
ada PK. Maka setelah PKS pastinya akan ada yg lain juga gune meneruskan
ashalah dakwah ini. wallaahu a'lam

Laa haula wa laa quwwata illa billah ...

afu minkum

salam,
Satriyo

2013/5/30 Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>

> **
>
>
> PKS atau parpol atau ormas/lembaga Islam boleh bubar asal jangan Islam
> yang bubar. Jika PKS atau parpol atau ormas/lembaga tsb merendahkan
> atau memanipulasi kebenaran Islam, saya sepakat dengan usulan Mbak
> Afifah Afra bahwa sebaiknya dilakukan amputasi terhadap bagian yang
> busuk tsb. Ketimbang merusak satu tubuh lebih baik potong bagian yang
> membusuk.
>
> Saya rasa itulah sunnatullah atau janji Allah yang akan berlaku atas Islam
> dan Muslim.
> Kecuali jika sebagian kalangan Muslim sudah menganggap PKS melebihi
> Islam sebagai agama, menuhankan Hilmi Aminuddin, atau bernabikan
> Muhammad Anis Matta, bukan Muhammad bin Abdullah.
>
> Wallahu a'lam bisshawwab.
>
> 2013/5/29 Dewi Setiowati <dewihusna4171@yahoo.com>
>
>> **
>>
>>
>> menanggapi sahabat kita, yons ahmad. kemarahan dan kebencian akan hilang
>> ketika kita memahami sesuatu di balik setiap kejadian dan peristiwa. saya
>> paham kenapa masyarakat begitu kaget, marah mungkin atau bahkan kemudian
>> menjadi benci dengan PKS mengingat begitu maraknya berita negatif tentang
>> PKS akhir-akhir ini sementara ada harapan besar yang diletakkan ke pundak
>> PKS atau bisa jadi kebencian sudah tumbuh sejak sebelum kasus ini. Saya
>> sendiri mengalami betapa tidak mudahnya belajar menerapakan Islam di tengah
>> masyarakat yang masih harus banyak belajar tentang islam. Atau mereka yang
>> sudah tahu tetapi belum paham atau sedang terkena penyakit hati entah
>> sombong, ingin dihargai, etc. Belum lagi umur PKS yang belum terlalu lama
>> dalam pergaulannya dengan masyarakat. Mungkin banyak terjadi gesekan di
>> sana sini. Dalam kasus ini, melek media belum juga menjadi budaya. Cover
>> both sides belum juga sepenuhnya dijalankan oleh media yang ada.
>> ketidakseimbangan
>> berita yang menyebabkan kader PKS terpicu emosinya. meski saya juga tidak
>> sepakat apabila emosi kemudian menjadi pengendali. karena semua kejadian
>> adalah lahir dari kehendak, ijin dari Alloh. Semua kejadian, baik
>> buruk/baik tidak menjadi masalah selama kita mensikapinya dengan baik,
>> sesuai dengan apa yang Alloh suka. Utk kita yang awam, mungkin harus selalu
>> konfirmasi, tabayyun ketika mendengar sebuah berita, benarkah berita
>> ini-benar, akurat dan lengkap- dan harus mendengar dari dua pihak, dalam
>> hal ini KPK dan PKS. jangan berat sebelah. Jangan mudah ikut arus,
>> pandangan publik. karena ketika semua bilang bergunjing adalah sah-sah saja
>> sementara Alqur'an bilang itu haram, apakah kemudian kita akan santaei bae
>> bergunjing ? PKS Piyungan mungkin bisa jadi rujukan utk info ttg PKS.
>> sementara utk kader PKS. tetaplah cool, kalem serta terus melakukan apa yg
>> bisa dilakukan, yang terbaik yg bisa dilakukan agar Alloh suka. toh sampai
>> sekarang, ust Luthfi
>> belum terbukti bersalah. dan batas penahanan adalah 30 mei.kita min
>> berdoa, sholat dua rakaat atau shaum utk mendoakan kebebasan ust luthfi dan
>> memohon agar Alloh bukakan yang benar itu benar, yg batil adalah batil. toh
>> sekaliber aisyah r.a saja pernah dituduh berzina dengan sahabat Nabi saw,
>> apatah lagi ini baru presiden PKS, noktah kecil di negara bernama
>> Indonesia.
>>
>> saya sebagai kader pendukung PKS, dengan ini memohon maaf kepada semua
>> yang merasa kecewa dengan PKS. Maafkan kami yang masih terbatas dan belum
>> cukup memuaskan dalam melayani. belum cukup bijak bersikap sehingga sengaja
>> atau tidak ada hati-hati yang terluka atau tersakiti. Mohon keikhlasan hati
>> untuk semua yang tidak berkenan tentang PKS. Semoga semua yang terjadi
>> sekarang, menjadikan PKS akan menjadi lebih baik di masa datang. Kalaupun
>> PKS bisa bertahan dan masih ada setelah kasus ini. Kalaupun PKS harus
>> bubar, keinginan kami utk menjadikan diri, keluarga, masyarakat, dan negara
>> ini menjadi masyarakat yang disukai Alloh tidak akan pernah bisa
>> dihentikan. Karena itulah perjanjian kami dengan Tuhan kami. wallahu'alam.
>>
>> ________________________________
>> From: Yons Achmad <senjakarta@gmail.com>
>> To: penulislepas@yahoogroups.com; sekolah-kehidupan@yahoogroups.com;
>> jurnalisme@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com
>> Sent: Monday, May 27, 2013 6:14 PM
>> Subject: [penulislepas] GAGASAN : PKS (Memang) Antikritik
>>
>>
>>
>> *Kesimpulan untuk Imam Subkhan dan Yeni Mulati*
>>
>> Artikel Imam Subkhan, *PKS Terautolisis,* di *SOLOPOS* edisi Kamis (16/5)
>>
>> cukup menarik. Imam mencoba menggunakan istilah yang dikenal dalam
>> biologi,
>> autoloisis (pembusukan), untuk menggambarkan kondisi terkini Partai
>> Keadilan Sejahtera (PKS). Partai ini sedang tercoreng berbagai kasus moral
>> dan hukum.
>>
>> Kesimpulan dari artikel tersebut, PKS bakal ditinggalkan kader dan
>> konstituennya. Tidak ada lagi kepercayaan. Diprediksikan pada Pemilu 2014,
>> perolehan suara partai ini bakal terjun bebas dan menjadi partai gurem
>> yang
>> tinggal menunggu waktu kehancurannya.
>>
>> Tulisan tersebut mengusik salah seorang simpatisan PKS, Yeni Mulati, yang
>> memberikan tanggapan berjudul *Semua Parpol Butuh Autolisis, SOLOPOS*
>> edisi
>>
>> Senin (20/5). Seperti pada umumnya, tulisan-tulisan simpatisan PKS pasti
>> merupakan pembelaan-pembelaan. Selalu mencari celah pembenaran bahwa PKS
>> tidak bersalah.
>>
>> Dalam artikel tersebut, Yeni berargumen bahwa justru autolisis
>> (pembusukan)
>> itu diperlukan karena hal tersebut sebuah mekanisme penting untuk
>> mempertahankan hidup organisme dengan cara membuang sel-sel yang sudah
>> rusak dan mati.
>>
>> Menurut dia, jika Imam menjadikan autolisis sebagai kiasan tentang apa
>> yang
>> bakal terjadi pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebenarnya secara
>> tidak
>> langsung Imam sedang mendoakan PKS untuk segera melakukan mekanisme yang
>> akan memperkuat tubuh PKS dan membuat PKS kian bugar sepanjang masa.
>> Begitulah argumen khas simpatisan partai, pintar menghindar dan
>> membalikkan
>> logika demi kepentingan citra partainya.
>>
>> Mengapa kader-kader PKS selalu mengemukakan pembelaan-pembelaan membabi
>> buta atas beragam kasus moral dan hukum yang menjerat mereka? Tentu saja
>> yang demikian salah satunya disebabkan karena menganggap diri mereka tidak
>> bersalah, bersih. Mereka menutup mata atas fakta-fakta hukum.
>>
>> Dalam kasus Lutfhi Hasan Ishaaq (LHI) misalnya, di berbagai media sosial
>> (*
>> Facebook*, *Twitter*, *mailing list*), kader-kader PKS yang antikritik ini
>>
>> begitu membabi buta dalam melakukan pembelaan, sementara mereka
>> mencaci-maki media dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang
>> serius melakukan kerja-kerja pemberantasan korupsi.
>>
>> Sementara, saran-saran kebaikan tak pernah diterima. Mereka justru
>> memberikan label (stigma) dengan sebutan "PKS Haters" (pembenci PKS) bagi
>> siapa pun yang mencoba mengkritik PKS. Mereka dengan bangga menyebut diri
>> mereka dengan sebutan "PKS Lovers".
>>
>> Jika ada yang mencoba memberikan saran kebaikan, sering terlontar kalimat
>> yang tidak santun dan terkesan arogan, misalnya saya pernah mendapatkan
>> contoh bagaimana arogansi tersebut diperlihatkan. Salah satunya dengan
>> pernyataan begini: PKS Haters tak perlu repot-repot menyuruh kader PKS
>> untuk bebenah dan intropeksi. Kami sudah melakukannya sebelum Anda
>> memikirkannya.
>>
>> Nah, sekarang, apakah kritik yang ditulis Imam Subkhan tersebut adalah
>> sia-sia belaka? Saya kira tidak. Bahkan kritikan-kritikan semacam itu
>> diperlukan. PKS sekarang memang tidak sedang membutuhkan kritikan-kritikan
>> semacam itu. Yang diperlukan PKS sekarang adalah pembelaan-pembelaan.
>>
>> Selemah apa pun pembelaan, itulah yang diperlukan. Agak kontradiktif
>> memang. Padahal saya kira PKS akan menjadi besar justru oleh kritikan,
>> cemoohan bahkan hujatan sekalipun, bukan justru lewat pujian dan
>> pembelaan-pembelaan.
>>
>> Menjawab persoalan ini, saya kira seperti yang ditulis Imam Subkhan tidak
>> sia-sia. Justru yang demikian itulah jalan untuk menjaga akal sehat,
>> jalan
>> untuk mengingatkan kelemahan sebuah partai politik (Islam) untuk kembali
>> ke
>> jalur yang benar. Partai politik (Islam) semestinya tidak menutup mata
>> terhadap pembusukan dan kebusukan yang memang ada didalamnya.
>>
>> *Intelektual Profetik*
>>
>>
>> Partai politik (Islam) mestinya juga membuka diri terhadap mata publik
>> tentang kondisi partai politik dewasa ini. Suka atau tidak suka, langkah
>> kritik semacam ini diperlukan untuk mencerahkan publik (umat).
>>
>> Dalam konteks demikian, apa yang dilakukan Imam Subkhan saya kira selaras
>> dengan jalan intelektual profetik (kenabian) seperti yang digagas
>> (almarhum) Kuntowijoyo, intelektual muslim di Jogja.
>>
>> Kuntowijoyo pernah menggagas akan pentingnya intelektual profetik
>> (kenabian). Ide dasarnya diambil dari ayat Alquran: *Kamu adalah umat
>>
>> terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang makruf dan mencegah
>> yang mungkar dan beriman kepada Allah* (QS Ali-Imron: 110).
>>
>>
>> Kuntowijoyo menafsirkan ayat tersebut dengan tiga gagasan penting yaitu
>> humanisasi (amar makruf), liberasi (nahi mungkar) dan transendensi
>> (beriman
>> kepada Allah). Dalam konsepsi ini, saya kira apa yang dilakukan Imam
>> Subkhan adalah sebuah jalan liberasi: mengkritik performa partai politik
>> dan membuka mata publik (umat) atas kebobrokan-kebobrokan yang ada di
>> tubuh
>> partai.
>>
>> Hasil akhirnya tentu saja bukan dalam kerangka "menghabisi" PKS, tetapi
>> sebuah jalan untuk menguatkan partai Islam agar sesuai dengan cita-cita
>> awal pendirinya: menjadi partai yang benar-benar bersih, menjaga
>> moralitas,
>> tidak korupsi dan benar-benar memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
>> Bukan sebaliknya, partai yang arogan, antikritik, hedonis serta
>> mengunakan
>> partai hanya untuk memperkaya diri sendiri.
>>
>> Dengan demikian, kita tetap perlu terus menumbuhkembangkan sikap kritis
>> ini, dan perlu terus-menerus menyalakan akal sehat. Ini demi pencerahan,
>> demi Indonesia yang lebih baik. (*senjakarta@gmail.com*)
>>
>>
>> http://www.solopos.com/2013/05/27/gagasan-pks-memang-antikritik-410384
>>
>> --
>> =====
>> Yons Achmad
>> Publicist @Kanetmedia
>> 082123147969 (Pin: 2677F8AC)
>> http://kanetmedia.com
>> http://kanetdistro.com
>> Twitter @senjakarta
>> Email: Senjakarta at Gmail.com
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>> ------------------------------------
>>
>> http://www.penulislepas.com
>> Website Penulis Terbesar di Indonesia. Hadir Sejak Tahun 2001
>>
>> Facebook: http://www.facebook.com/penulislepas
>> Twitter: http://www.twitter.com/penulislepas
>>
>> ==========
>>
>> Perhatian: Iklan Hanya Diperbolehkan Hari SENIN. Jangan lupa cantumkan
>> tag [Iklan] pada subject/judul email Anda.
>>
>> Info lengkap (termasuk tatacara beriklan), klik
>> http://www.penulislepas.com/about/aturan-pemasangan-iklan-di-milis-penulislepas
>>
>> ==========
>>
>> Mau MENERBITKAN BUKU, Bebas Penolakan Naskah?
>> Klik http://www.DapurBuku.com
>>
>> ==========
>>
>> Ikutan milis tanpa membuat email penuh?
>> Baca solusinya di http://jonru.multiply.com/journal/item/253
>>
>> =============================================
>>
>> Kalau mau keluar dari milis ini, kirim email kosong ke
>> penulislepas-unsubscribe@yahoogroups.com. Setelah itu, tunggu email
>> konfirmasi dari Yahoo! Groups. Balaslah email konfirmasi tersebut. Setelah
>> itu, barulah keanggotaan anda terhapus.
>>
>> =============================================
>> Yahoo! Groups Links
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>>
>
>
> --
> Twitter : @pekerjakata
> Blog : www.nursalam.wordpress.com
> "Either you run the day or the day runs you."
> (Jim Rohn)
>
>
>
>
>
>

Thu May 30, 2013 6:00 pm (PDT) . Posted by:

"satriyo" satriyo_as

Mantapdotcom mas! :)

2013/5/27 Yons Achmad <senjakarta@gmail.com>

> **
>
>
> *Kesimpulan untuk Imam Subkhan dan Yeni Mulati*
>
> Artikel Imam Subkhan, *PKS Terautolisis,* di *SOLOPOS* edisi Kamis
> (16/5) cukup menarik. Imam mencoba menggunakan istilah yang dikenal dalam
> biologi, autoloisis (pembusukan), untuk menggambarkan kondisi terkini
> Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai ini sedang tercoreng berbagai kasus
> moral dan hukum.
>
> Kesimpulan dari artikel tersebut, PKS bakal ditinggalkan kader dan
> konstituennya. Tidak ada lagi kepercayaan. Diprediksikan pada Pemilu 2014,
> perolehan suara partai ini bakal terjun bebas dan menjadi partai gurem yang
> tinggal menunggu waktu kehancurannya.
>
> Tulisan tersebut mengusik salah seorang simpatisan PKS, Yeni Mulati, yang
> memberikan tanggapan berjudul *Semua Parpol Butuh Autolisis, SOLOPOS*edisi Senin (20/5). Seperti pada umumnya, tulisan-tulisan simpatisan PKS
> pasti merupakan pembelaan-pembelaan. Selalu mencari celah pembenaran bahwa
> PKS tidak bersalah.
>
> Dalam artikel tersebut, Yeni berargumen bahwa justru autolisis
> (pembusukan) itu diperlukan karena hal tersebut sebuah mekanisme penting
> untuk mempertahankan hidup organisme dengan cara membuang sel-sel yang
> sudah rusak dan mati.
>
> Menurut dia, jika Imam menjadikan autolisis sebagai kiasan tentang apa
> yang bakal terjadi pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebenarnya secara
> tidak langsung Imam sedang mendoakan PKS untuk segera melakukan mekanisme
> yang akan memperkuat tubuh PKS dan membuat PKS kian bugar sepanjang masa.
> Begitulah argumen khas simpatisan partai, pintar menghindar dan membalikkan
> logika demi kepentingan citra partainya.
>
> Mengapa kader-kader PKS selalu mengemukakan pembelaan-pembelaan membabi
> buta atas beragam kasus moral dan hukum yang menjerat mereka? Tentu saja
> yang demikian salah satunya disebabkan karena menganggap diri mereka tidak
> bersalah, bersih. Mereka menutup mata atas fakta-fakta hukum.
>
> Dalam kasus Lutfhi Hasan Ishaaq (LHI) misalnya, di berbagai media sosial (
> *Facebook*, *Twitter*, *mailing list*), kader-kader PKS yang antikritik
> ini begitu membabi buta dalam melakukan pembelaan, sementara mereka
> mencaci-maki media dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang
> serius melakukan kerja-kerja pemberantasan korupsi.
>
> Sementara, saran-saran kebaikan tak pernah diterima. Mereka justru
> memberikan label (stigma) dengan sebutan "PKS Haters" (pembenci PKS) bagi
> siapa pun yang mencoba mengkritik PKS. Mereka dengan bangga menyebut diri
> mereka dengan sebutan "PKS Lovers".
>
> Jika ada yang mencoba memberikan saran kebaikan, sering terlontar kalimat
> yang tidak santun dan terkesan arogan, misalnya saya pernah mendapatkan
> contoh bagaimana arogansi tersebut diperlihatkan. Salah satunya dengan
> pernyataan begini: PKS Haters tak perlu repot-repot menyuruh kader PKS
> untuk bebenah dan intropeksi. Kami sudah melakukannya sebelum Anda
> memikirkannya.
>
> Nah, sekarang, apakah kritik yang ditulis Imam Subkhan tersebut adalah
> sia-sia belaka? Saya kira tidak. Bahkan kritikan-kritikan semacam itu
> diperlukan. PKS sekarang memang tidak sedang membutuhkan kritikan-kritikan
> semacam itu. Yang diperlukan PKS sekarang adalah pembelaan-pembelaan.
>
> Selemah apa pun pembelaan, itulah yang diperlukan. Agak kontradiktif
> memang. Padahal saya kira PKS akan menjadi besar justru oleh kritikan,
> cemoohan bahkan hujatan sekalipun, bukan justru lewat pujian dan
> pembelaan-pembelaan.
>
> Menjawab persoalan ini, saya kira seperti yang ditulis Imam Subkhan tidak
> sia-sia. Justru yang demikian itulah jalan untuk menjaga akal sehat, jalan
> untuk mengingatkan kelemahan sebuah partai politik (Islam) untuk kembali ke
> jalur yang benar. Partai politik (Islam) semestinya tidak menutup mata
> terhadap pembusukan dan kebusukan yang memang ada didalamnya.
>
>
>
> *Intelektual Profetik*
>
> Partai politik (Islam) mestinya juga membuka diri terhadap mata publik
> tentang kondisi partai politik dewasa ini. Suka atau tidak suka, langkah
> kritik semacam ini diperlukan untuk mencerahkan publik (umat).
>
> Dalam konteks demikian, apa yang dilakukan Imam Subkhan saya kira selaras
> dengan jalan intelektual profetik (kenabian) seperti yang digagas
> (almarhum) Kuntowijoyo, intelektual muslim di Jogja.
>
> Kuntowijoyo pernah menggagas akan pentingnya intelektual profetik
> (kenabian). Ide dasarnya diambil dari ayat Alquran: *Kamu adalah umat
> terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang makruf dan mencegah
> yang mungkar dan beriman kepada Allah* (QS Ali-Imron: 110).
>
> Kuntowijoyo menafsirkan ayat tersebut dengan tiga gagasan penting yaitu
> humanisasi (amar makruf), liberasi (nahi mungkar) dan transendensi (beriman
> kepada Allah). Dalam konsepsi ini, saya kira apa yang dilakukan Imam
> Subkhan adalah sebuah jalan liberasi: mengkritik performa partai politik
> dan membuka mata publik (umat) atas kebobrokan-kebobrokan yang ada di tubuh
> partai.
>
> Hasil akhirnya tentu saja bukan dalam kerangka "menghabisi" PKS, tetapi
> sebuah jalan untuk menguatkan partai Islam agar sesuai dengan cita-cita
> awal pendirinya: menjadi partai yang benar-benar bersih, menjaga moralitas,
> tidak korupsi dan benar-benar memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
> Bukan sebaliknya, partai yang arogan, antikritik, hedonis serta mengunakan
> partai hanya untuk memperkaya diri sendiri.
>
> Dengan demikian, kita tetap perlu terus menumbuhkembangkan sikap kritis
> ini, dan perlu terus-menerus menyalakan akal sehat. Ini demi pencerahan,
> demi Indonesia yang lebih baik. (*senjakarta@gmail.com*)
>
> http://www.solopos.com/2013/05/27/gagasan-pks-memang-antikritik-410384
>
> --
> =====
> Yons Achmad
> Publicist @Kanetmedia
> 082123147969 (Pin: 2677F8AC)
> http://kanetmedia.com
> http://kanetdistro.com
> Twitter @senjakarta
> Email: Senjakarta at Gmail.com
>
>
>

Thu May 30, 2013 6:00 pm (PDT) . Posted by:

"satriyo" satriyo_as

mantapdotcom... mas! :)

2013/5/25 Yons Achmad <senjakarta@gmail.com>

> **
>
>
> Fatin, Jilbab dan Musik
>
>
>
>
> *Inilah akhirnya harus ku akhiri
> Sebelum cintamu semakin dalam
> Maafkan diriku memilih setia
> Walaupun kutahu cintamu
> Lebih besar darinya…*
>
>
>
> (Fatin "Aku Memilih Setia")
>
>
>
> Lagu itu dinyanyikan Fatin, pemenang adu bakat nyanyi X Faktor Indonesia
> 2013. Setelah melewati perjalanan yang tidak singkat (6 bulan), akhirnya,
> usaha keras gadis berjilbab yang bersuara khas itu berbuah manis. Fatin
> (16 tahun), berhasil menjadi juara session pertama X-Facktor Indonesia.
> Gadis ini, memang fenomenal dan menjadi idola. Tak hanya anak muda
> (remaja), orang dewasa, bahkan para orang tua pun banyak mengaguminya.
>
>
>
> Fenomena Fatin membuktikan bagaimana gadis berjilbab (muslimah) tak kalah
> "gaul" dengan teman-teman sebayanya. Dengan jilbab yang stylis, tampilan
> sederhana serta suara khas berhasil memikat banyak penonton televisi di
> tanah air. Melalui musik, Fatin berhasil menjadi sosok yang diidolakan.
> Begitu juga kekaguman publik pada sosok gadis ini yang tetap konsisten
> menekuni talenta bermusik dan bernyanyinya tanpa melapaskan jilbab yang
> dikenakannya.
>
>
>
> Pesona Fatin ini , tak luput mendapat perhatian dari tokoh agama (Islam).
> Salah satunya adalah KH A Cholil Ridwan, Ketua Majelis Ulama Indonesia
> (MUI) Pusat Bidang Seni Budaya. Beliau mengirimkan surat terbuka untuk
> Fatin yang isinya sebagai berikut:
>
>
>
> *Assalaamualaikum. Bapak sering menonton penampilan Fatin di X Factor,
> bapak dan keluarga bangga dengan kamu yang tetap berjilbab dalam
> penampilanmu ikutan di X Factor. Bapak sebagai Ketua MUI Pusat yang
> membidangi Seni dan Budaya ingin berpesan untuk Fatin sebagai berikut:**
>
> Pada suatu saat Fatin akan dihadapkan pilihan, jilbab atau karier.
> Misalnya akan ada yang membisikan Fatin dengan kalimat; "Kalau mau menang
> jadi juara I kamu harus copot jilbab!" atau "kalau mau ikut nyanyi di luar
> negeri kamu harus copot jilbab", Bapak pesan jangan sekali-kali kamu jual
> akidahmu demi karier duniawimu. Dan jauhi pergaulan negatif.
>
> Jangan tinggalkan sholat lima waktu dengan alasan apapun, kalau terpaksa
> boleh di akhir waktu. Dan kalau betul-betul darurat bisa dijamak. Kepada
> umat Islam, khususnya muslimah yang sudah berjilbab dan anggota Hijabers,
> setiap Fatin mau tampil di "X Factor" dukunglah, niatkan untuk da'wah dan
> syiar Jilbab.*
>
> *
> Rumus jilbab itu 3T yaitu Tidak buka aurat, Tidak transparan, dan Tidak
> ketat.
> Terima kasih atas perhatian Fatin dan salam buat kedua orang tuamu.
> Wassalam
>
> KH. A. Cholil Ridwan
> Ketua MUI Pusat Bidang Seni Budaya*
>
> * *
>
> *Saya kira, apresiasi demikian memang perlu diberikan untuk mendukung
> kiprah anak-anak muda berkreasi dengan tetap memegang teguh prinsip ajaran
> agamanya (Islam). Sajauh ini, sepintas saya menonton acara tersebut dan
> beberapa kali menyaksikan rekamannya di situs Youtube, penampilan jilbab
> dan busana yang dikenakan Fatin masih selaras dengan apa yang disarankan
> oleh Ketua MUI tersebut. Untuk lagunya, seperti yang saya cuplik di atas,
> saya kira juga masih cukup "Islami". Dengan menekankan pada kesetiaan dan
> cinta pada tempatnya. Bukan syair-syair cengeng dan selingkuh seperti pada
> lagu-lagu pop murahan jaman sekarang. Jadi, singkatnya, kita perlu dukung
> terus Fatin untuk berkiprah mewarnai dunia musik tanah air. Foyaaaah !
> (Yons Achmad/Wasathon.com)*
> http://wasathon.com/humaniora/read/fatin_jilbab_dan_musik/
>
> --
> =====
> Yons Achmad
> Publicist @Kanetmedia
> 082123147969 (Pin: 2677F8AC)
> http://kanetmedia.com
> http://kanetdistro.com
> Twitter @senjakarta
> Email: Senjakarta at Gmail.com
>
>
>

Thu May 30, 2013 6:00 pm (PDT) . Posted by:

"Dadang Kadarusman" dkadarusman



P#70: Mereguk
Nikmatnya Pekerjaan Rutin
 
Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
 
Pekerjaan kita sudah sedemikian banyaknya kan ya.
Makanya seluruh pikiran, tenaga dan perhatian kita hanya difokuskan kepada
urusan kita saja. Sampai-sampai kita sering merasa bahwa urusan pekerjaan ini
sudah menyita kebahagiaan dalam hidup kita. Boro-boro bisa menikmati hidup. Pekerjaan
yang begini-begini saja ini rasanya sudah menjadi penjara harian yang menjauhkan
kita dari nikmatnya kehidupan. Coba saja Anda perhatikan bagaimana cara
orang-orang menjalani rutinitas kerjanya. Jarang yang tampak bahagia kan? Iyya.
Karena kebanyakan orang sekarang sudah merasa sangat bosan. Tapi, apa iyya kita
tidak bisa menikmati pekerjaan yang rutin itu? Saya tidak percaya itu. Justru
saya yakin bahwa pekerjaan harian yang kita lakukan bisa sangat mengasyikan.  Anda percaya?
 
Sore itu, saya bersama istri dan dua anak kami
membutuhkan tambahan keperluan untuk acara kecil di rumah. Tidak banyak sih.
Hanya kurang sedikit saja. Balon dan beberapa pernak-pernik mungil. Maka kami
pun memasuki sebuah supermarket dengan keranjang jinjing. Tak sampai 15 menit,
keperluan kami pun terpenuhi. Cepat kan? Cepat sih, kalau soal mencari
barangnya. Namun soal antri di kasirnya, ampun deh. Hari minggu kayak gini,
antriannya sampai panjang sekali. Kalau bisa, inginnya sih batal saja nggak
jadi beli benda-benda itu. Tapi karena perlu ya sudahlah, bersabar saja.
 
Kedua anak saya sudah gelisah. Lalu mereka meminta
kunci mobil. “Aku nunggu dimobil aja ya….” Kata Kakak. Adiknya yang cemberut
sedari tadi tinggal ngikut aja. Maka, saya pun mengantri berdua bersama istri.
Sambil pegangan tangan, oh… rasanya seperti pacaran lagi. Tapi, nggak seru juga
kan berduaan di keramaian seperti itu. Nggak bisa mencium kekasih hati. Maka
kami hanya bisa ngobrol. Sambil sesekali manyun. Atau melirik rak-rak
barang-barang yang dipajang. Bukan untuk membeli. Hanya membuang rasa bosan
saja.
 
Ketika sedang bosan itu, tiba-tiba seseorang
berseragam supermarket mendekati kami. “Pak, mari saya bantu…” katanya. Saya
bengong. Soalnya, apa yang mesti dibantu ya? Keranjang ini ringan. Dan saya
tidak merasa membutuhkan hal apapun kecuali kepengen cepet dapet giliran di
kasir biar cepetan pulang. Nah. Itu dia yang dimaksudkan orang ini. “Saya bantu
Bapak bayarnya di kasir elektronik aja,” katanya. Memang sih, biasanya kan
kalau kasir elektronik tidak seramai kasir belanjaan perintilan barang
kebutuhan harian. Tapi biasanya mereka hanya melayani transaksi elektronik
saja. Nggak disangka, ada kemudahan yang datang begitu saja. Melalui seseorang
yang berbaik hati kepada kami. Hanya menunggu sebentar didepan kasir itu. Semua
urusan kami selesai sedemikian cepatnya.
 
Tidak tergambarkan rasa bahagia yang kami dapatkan
dari ‘bantuan’ yang ditawarkan oleh petugas itu. Saya bisa pastikan bahwa dia
bisa melihat rasa terimakasih terpancar dari wajah kami. Dan kami pun bisa
melihat betapa bahagianya dia melihat kami dan beberapa orang lain yang
ditolongnya berterimakasih kepadanya melalui tatap mata dan raut wajah kami
yang cerah. Kami, melemparkan senyuman paling indah pada orang itu. Dan dia,
tampak senang sekali sudah memberikan kemudahan kepada pelanggannya ini.
 
Setelah transaksi itu, saya tidak sempat
mengucapkan terimakasih kepadanya. Karena, tanpa saya sadari orang itu sudah
pergi. Namun dari cara berjalannya tadi, dia terlihat bahagia sekali. Kebahagiaan
yang didapatkannya dari ‘memudahkan’ orang lain. Mungkin Anda merasa bahwa
memang sudah kewajiban dia untuk melayani pelanggan dengan baik. Tapi coba
perhatikan sekali lagi; bukankah tidak ada keharusan seseorang untuk membantu
pelanggannya yang tengah antri di kasir kebutuhan harian lalu memberinya solusi
membayar di kasir elektronik?
 
Jika pun kami yang lelah mengantri ini dibiarkan
menunggu, kami tidak akan komplain. Apalagi sampai marah-marah. Nggak banget
deh. Karena kami sadar, ya begini inilah kalau nekat membeli sesuatu di
supermarket dikala hari libur yang ramai. Kami tidak akan protes kalau
dibiarkan apa adanya. Namun dengan kemudahan yang diberikan oleh orang itu â€"
hanya oleh orang yang satu itu loh â€" kami mendapatkan pengalaman yang
sedemikian menyenangkannya disana. Dan sebagai ‘imbalannya’, kami
memperlihatkan wajah terindah kami kepadanya. Dan bisa kami lihat betapa
bahagianya orang itu setelah memudahkan kami.
 
Saya bisa memperkirakan jika usia beliau itu sudah
diatas 40 tahun. Kemungkinan, beliau sudah bertahun-tahun menjalani pekerjaannya
yang begitu-begitu saja. Sama dari hari ke hari sejak tahunan lamanya. Pantas
bosan beliau itu. Pantas kehilangan nikmatnya hidup. Karena selain monoton,
pekerjaan itu menuntut dirinya untuk tetap bekerja bahkan dihari ketika kebanyakan
pekerja profesional yang lain sedang berlibur bersama keluarganya. Orang itu
punya seribu satu alasan untuk kehilangan rasa nikmat dalam hidupnya. Namun,
beliau tidak membiarkan itu terjadi. Dipilihnya untuk membuat pekerjaan dalam
hidupnya tetap nikmat. Dengan cara sederhana. Yaitu, memudahkan urusan orang
lain.
 
Bukankah tidak ada orang yang keberatan jika
urusannya dimudahkan? Pastinya. Bisa dipastikan jika orang akan sangat
berterimakasih atau minimal senang hati jika urusannya dimudahkan. Dan dari
orang yang sedang senang hati, kita bisa mendapatkan wajah yang indah. Senyum
yang menawan. Dan jika beruntung ‘ucapan terimakasih’. Bukankah hal-hal seperti
itu yang membuat hidup kita serasa memiliki makna? Bukankah hal seperti itu
pula yang membuat kita merasa dihargai. Diakui. Dan dihormati sebagai seorang
manusia? Ajaibnya, justru pada saat seperti itulah kita meraih nikmatnya hidup
ini.
 
Sahabatku, jika Anda bekerja sudah sedemikian lama.
Dan Anda merasa seolah-orang rutinitas kerja itu telah merenggut kenikmatan
hidup Anda. Maka belajarlah untuk memudahkan urusan orang lain. Buat mereka
puas dengan pelayanan Anda. Bikin mereka senang berada bersama Anda. Jadikan
mereka orang yang merasa beruntung berinteraksi dengan Anda. Sehingga Anda bisa
melihat indahnya senyum bahagia mereka. Dan itulah saat terbaik bagi Anda untuk
memetik kenikmatan didalam rutinitas kerja yang Anda jalani sehari-hari.
 
Ohya. Ada satu hal lagi.
Saya harus membayar dua kali di kasir itu. Pertama
untuk semua barang yang sudah ada dalam keranjang. Dan kedua, untuk alat-alat
listrik yang diambil oleh istri saya belakangan. Rupanya, ketika saya asyik membayar
di kasir itu. Istri saya asyik memanjakan matanya dengan pajangan barang-barang
lainnya. Dan setelah transaksi saya selesai. Dia menyodorkan 2 item barang
tambahan. Saya tidak bisa menolak, karena wajahnya begitu indah dalam senyum
yang menggemaskan.
 
Jelas sekali ya. Bahwa kesungguhan dan ketulusan
kita dalam mengerjakan tugas-tugas rutin harian itu memberikan rasa nikmat kepada
kita yang memilih profesi ini. Dan tidak itu saja. Sikap positif dalam bekerja
itu juga ternyata meningkatkan produktivitas kita. Manambah pemasukan pada
perusahaan. Dan menumbuhkan loyalitas serta penghargaan dari pelanggan. Anda
ingin bisa menikmati hidup ketika menjalani tugas-tugas rutin harian? Sederhana
saja kok caranya. Mudahkan urusan orang lain dengan sepenuh ketulusan. Maka
Anda akan mendapatkan hadiah berupa kenikmatan yang menelusup kedalam batin.
Dan kenikmatan itu; melampaui rupiah yang Anda bawa pulang setiap bulan. Begitu
loh, cara sederhana untuk mereguk nikmatnya pekerjaan rutin harian kita.
Sehingga setiap hari, kita bisa berkerja. Dengan. Senang. Hati.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi
Semangat!
DEKA â€" Dadang
Kadarusman â€" 27 Mei 2013
Author, Trainer, and Professional
Public Speaker
DK: 0812 19899 737 or Ms.
Vivi at 0812 1040 3327
PIN BB DeKa : 2A495F1D
 
Catatan
Kaki:
Rutinitas ini kan konsekuensi dari pilihan profesi kita.
Kalau merasa bosan, maka kita tidak akan bisa menikmatinya. Namun jika melakukannya
dengan tulus dan senang hati, maka kita akan merasakan kelezatan tak terkira
dalam setiap detik yang kita jalani dalam pekerjaan itu.
 
Ingin
mendapatkan kiriman artikel “P
(=Personalism)” secara rutin langsung dari Dadang Kadarusman?  Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/
 
Silakan teruskan kepada orang lain jika
Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak
perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda
sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The
Cubicle).
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman
www.dadangkadarusman.com
Dare to invite Dadang to speak for your company? 
Call him @ 0812 19899 737 or Ms. Vivi @ 0812 1040 3327

[daarut-tauhiid] Cuaca Hati, Alam Rasa (renungan jum'at)

 


Cuaca Hati, Alam Rasa

Siang berganti malam, panas berganti
dingin, hujan berganti kering, hujan badai berlalu, pelangi aneka warna
menghiasi langit, begitulah alam mengajarkan pada manusia betapa selalu terjadi
pergantian cuaca yang akan berulang kembali, alam berputar, musim berganti,
manusia pun bertambah tua…

Begitu pula lah halnya dengan
suasana hati manusia, yang sering berganti ganti pula suasana perasaan nya,
mirip dg cuaca alam.  Gembira berganti sedih, cinta berganti benci, marah
bertukar sayang, rindum dendam bergelora, demikianlah silih berganti pada
perasaan manusia. Bahkan dalam waktu yg singkat sekalipun, perasaan bisa
berubah drastic.

Seperti alam, dimana pergantian
cuaca disebabkan gejala alam , pada diri manusia perubahan perasaan, terjadi
karena factor internal dan external.
Untuk bisa menghadapi perubahan
cuaca alam, manusia pun berusaha memahami gejala alam, membuat perkiraan cuaca
dan mencari cara menghadapinya, bagaikan pepatah sedia payung sebelum hujan
dengan memahami alam, kita bisa membuat perencanaan untuk menghadapinya.
Begitu pula hal nya dg jiwa manusia,
para ahli psikology berusaha untuk memahami jiwa manusia, dengan berbagai
pergantian suasana perasaan nya. Sebagian ahli berusaha memetakan nya, membuat
grafik , peta sederhana mengenai perasaan manusia. Suatu hal yang sebenarnya
tak bisa menggambarkan 100%  persis apa adanya, karena perasaan adalah hal
yg gaib tak terukur, tak terlihat.

Badai pasti berlalu, sedalam apa pun
kesedihan ada ujung nya dan kelak akan berganti jadi hal yg biasa dan suatu
saat rasa gembira akan datang pula.
Namun pada sebagian orang yg
mengalami gangguan kejiwaan, proses alami berputarnya perasaan, tak selalu
berlangsung normal. Ada org tertentu yg tenggelam dalam kesedihan yg lama,
patah arang, putus asa, depressi, sehingga susah untuk membalikkan pada suasana
hati yg normal atau meraih rasa senang.

Para ahli psikologi mengembangkan
bagian ilmu tersendiri untuk menghadapi hal tsb dikenal dg psikologi
klinis/patologi, berusaha memahami gejala kejiwaan negative yg membuat manusia
menderita. Pada sisi lain, ada juga psikolog yg mengembangkan pendekatan
positif dalam arti melihat jiwa manusia dari sisi positif dan berusaha
membangkitkan cara utk mencapai kebahagiaan.

Dari berbagai penjelasan oleh ahli
Psikologi tersebut, saya coba merangkum pemetaan perasaan manusia tersebut,
yang secara umum terbagi 2, perasaan positif ( senang) dan negative ( Sedih),
mulai dari rasa senang paling tinggi, sampai rasa sedih paling dalam. 
Semua manusia pernah mengalami berbagai suasana kejiwaan tersebut. Kecuali
kondisi ekstrim ( depresi, kegilaan ) atau kebahagiaan tingkat tinggi (
peaceful mind, flow), hanya terjadi pada sebagian kecil orang saja.

Manusia secara alamiah berusaha
untuk mencari kebahagiaan, kesenangan dan menghindari kesedihan. Hukum alam
menjelaskan bahwa senang dan sedih, adalah bagaikan siang dan malam yg akan
selalu menghampiri manusia. Tergantung pada masing2 individu untuk menghadapi
nya.
Kesenangan bisa terjadi karena ada
hal di luar diri kita yg mempengaruhi nya, suasana senang, atau sekedar teman
yg membuat  guyonan lucu yg menggembirakan.  Ada juga faktor2
external yg tak tampak, tapi bisa dirasakan , semisal berada di tempat yg indah
sejuk,mendengarkan alunan music yg  menyenangkan,  perasaan jadi
senang, bahagia, hati jadi tenang. Bagi seorang muslim hal tsb terjadi saat
beribadah atau dibacakan ayat2 suci Al Qur'an misalnya.

Selain itu ada juga factor
internal, bagaimana suasana jiwa seorang manusia, seorang manusia yg berjiwa
tenang,  matang usianya, akan mudah utk bisa merasakan ketenangan jiwa dan
tak begitu mudah terguncang dg berbagai pengaruh negative dari luar diri nya.
Hal yg sama terjadi pula pada proses timbulnya rasa sedih.

Manusia terdiri dari jasad fisik dan
jiwa perasaan yg tak tampak. Adalah lebih mudah bagi kita untuk mengendalikan
jasad fisik kita dibandingkan mengendalikan jiwa. Makanan yg sehat dan olahraga
akan membuat fisik kita sehat,begitu pula sebenarnya dengan jiwa kita, namun
tidaklah semua orang sadar untuk  mengolah jiwa nya agar segar. Bila badan
sakit mudah diobati, tapi hati yg terluka, jiwa yang sakit, sulit mengobatinya.
 Manusia bisa mempersolek diri agar mendapatkan penampilan fisik yang
menarik. Namun manusia sering kali lupa untuk meningkatkan penampilan karakter
jiwa nya.
Secara naluriah manusia berusaha
mencari kebahagiaan, kesenangan hidup. Hal yg mudah difahami  ialah
kesenangan bisa diraih dg pemilikan materi dan pemuasan nafsu. Namun pencapaian
kesenangan dg materi & pemuasan nafsu tak bisa mencapai kebahagiaan hidup
yg hakiki, semua ada batas nya.

Sebanyak apapun materi yg dimiliki, kita hanya
menggunakan sebisa kita, begitu pula halnya dg pemuasan nafsu, semisal nafsu
makan, bila perut telah kenyang tak ada lagi kenikmatan makanan, begitu pula
halnya dg pemuasan nafsu yg lain nya, ada batas nya. Dan saat puncak kesenangan
telah tercapai , sesuai hukum alam, bagaikan telah mencapai puncak gunung, kita
harus menuruninya. Setelah tercapai puncak kesenangan, kita akan mengalami
penurunan emosi sampai suatu saat kesedihan akan dirasakan, begitu lah hukum
alam.

Semisal perasaan cinta, pada saat
seseorang jatuh cinta akan memberikan rasa senang yg mendalam, bagaikan
melambungkan perasaan ke atas langit, namun pada saat lain, bisa pula
menjatuhkan manusia pada rasa sedih yang mendalam, seperti saat seseorang putus
cinta.

Senang dan sedih datang silih
berganti, begitu lah karakter perasaan manusia. Dalam bahasa arab, hati disebut
Qolbun ( kalbu-Indonesia) yg berasal dari kata rangkaian asal kata  ;
 Qalaba- muqolibu yg artinya yg mudah terbolak balik, jadi memang
begitulah karakter hati manusia mudah terbolak balik.
Kebahagiaan hakiki, rasa senang yg
hakiki hanya bisa diraih kalau kita bisa dekat dengan Sang Maha Pencipta kita,
Allah swt,  yang menciptakan kita semua, menciptakan manusia dalam bentuk
raga dan jiwa. Allah lah yg kuasa menggerakan hati manusia,  membolak
balik kan hati manusia. Sehingga ada doa yg diajarkan oleh Rasul yg mulia ;
"ya muqolibal qulub, tsabit qolbi
ala diniika"
artinya ; Wahai Allah yg membolak
balikkan hati manusia, tetapkanlah hati ini atas agama Mu

Kebahagiaan hakiki, rasa senang yg hakiki hanya bisa diraih
kalau kita bisa dekat dengan Sang Maha Pencipta kita, Allah swt,  yang menciptakan kita semua, menciptakan manusia
dalam bentuk raga dan jiwa.  

Kebahagiaan hakiki, rasa senang yg hakiki hanya bisa diraih
kalau kita bisa dekat dengan Sang Maha Pencipta kita, Allah swt,  yang menciptakan kita semua, menciptakan manusia
dalam bentuk raga dan jiwa. 

Hanya dengan mengingat Allah lah
hati ini akan tenang
"Ala bizikrillah Tathmainul
qulub"  ( Qur'an, Ar Rad : 28 )

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

[daarut-tauhiid] 10 Pintu Setan dalam Menyesatkan Manusia

·
10 Pintu Setan dalam Menyesatkan Manusia <http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/1574-10-pintu-setan-dalam-menyesatkan-manusia.html>
· Category: Manajemen Qolbu<http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu.html>
[pintu11]Saudaraku, ketahuilah bahwa hati adalah ibarat sebuah benteng. Setan sebagai musuh kita selalu ingin memasuki benteng tersebut. Setan senantiasa ingin memiliki dan menguasai benteng itu. Tidak mungkin benteng tersebut bisa terjaga selain adanya penjagaan yang ketat pada pintu-pintunya.

Pintu-pintu tersebut tidak bisa terjaga kecuali jika seseorang mengetahui pintu-pintu tadi. Setan tidak bisa terusir dari pintu tersebut kecuali jika seseorang mengetahui cara setan memasukinya. Cara setan untuk masuk dan apa saja pintu-pintu tadi adalah sifat seorang hamba dan jumlahnya amatlah banyak. Pada saat ini kami akan menunjukkan pintu-pintu tersebut yang merupakan pintu terbesar yang setan biasa memasukinya. Semoga Allah memberikan kita pemahaman dalam permasalah ini.

Pintu pertama:

Ini adalah pintu terbesar yang akan dimasuki setan yaitu hasad (dengki) dan tamak. Jika seseorang begitu tamak pada sesuatu, ketamakan tersebut akan membutakan, membuat tuli dan menggelapkan cahaya kebenaran, sehingga orang seperti ini tidak lagi mengenal jalan masuknya setan. Begitu pula jika seseorang memiliki sifat hasad, setan akan menghias-hiasi sesuatu seolah-olah menjadi baik sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang mungkar.

Pintu kedua:

Ini juga adalah pintu terbesar yaitu marah. Ketahuilah, marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentara setan akan melakukan serangan dan mereka akan menertawakan manusia. Jika kondisi kita seperti ini, minta perlindunganlah pada Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ÅÐÇ ÛÖÈ ÇáÑÌá ÝÞÇá : ÃÚæÐ ÈÇááå Óßä ÛÖÈå

"Jika seseorang marah, lalu dia mengatakan: a'udzu billah (aku berlindung pada Allah), maka akan redamlah marahnya." (As Silsilah Ash Shohihah no. 1376. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Pintu ketiga:

Yaitu sangat suka menghias-hiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan sangat merugi karena umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.

Pintu keempat:

Yaitu kenyang karena telah menyantap banyak makanan. Keadaan seperti ini akan menguatkan syahwat dan melemahkan untuk melakukan ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan dia dapatkan di akhirat sebagaimana dalam hadits:
ÝóÅöäøó ÃóßúËóÑóåõãú ÔöÈóÚðÇ Ýöì ÇáÏøõäúíóÇ ÃóØúæóáõåõãú ÌõæÚðÇ íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö

"Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia, dialah yang akan sering lapar di hari kiamat nanti." (HR. Tirmidzi. Dalam As Silsilah Ash Shohihah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Pintu kelima:

Yaitu tamak pada orang lain. Jika seseorang memiliki sifat seperti ini, maka dia akan berlebih-lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidak memiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya. Akhirnya, dia akan mencari muka di hadapannya, tidak mau memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau melarangnya dari kemungkaran.

Pinta keenam:

Yaitu sifat selalu tergesa-gesa dan tidak mau bersabar untuk perlahan-lahan. Padahal terdapat sebuah hadits dari Anas, di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ÇáÊøóÃóäíøö ãöäó Çááåö æó ÇáÚõÌúáóÉõ ãöäó ÇáÔøóíúØóÇäö

"Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan." (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami' Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Pintu ketujuh:

Yaitu cinta harta. Sifat seperti ini akan membuat berusaha mencari harta bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang menjadi bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan kewajiban yang berkaitan dengan harta.

Pintu kedelapan:

Yaitu mengajak orang awam supaya ta'ashub (fanatik) pada madzhab atau golongan tertentu, tidak mau beramal selain dari yang diajarkan dalam madzhab atau golongannya.

Pintu kesembilan:

Yaitu mengajak orang awam untuk memikirkan hakekat (kaifiyah) dzat dan sifat Allah yang sulit digapai oleh akal mereka sehingga membuat mereka menjadi ragu dalam masalah paling urgen dalam agama ini yaitu masalah aqidah.

Pintu kesepuluh:

Yaitu selalu berburuk sangka terhadap muslim lainnya. Jika seseorang selalu berburuk sangka (bersu'uzhon) pada muslim lainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa lebih baik darinya. Seharusnya seorang mukmin selalu mencari udzur dari saudaranya. Berbeda dengan orang munafik yang selalu mencari-cari 'aib orang lain.

Semoga kita dapat mengetahui pintu-pintu ini dan semoga kita diberi taufik oleh Allah untuk menjauhinya.

Rujukan: Mukhtashor Minhajul Qoshidin, Ibnu Qudamah Al Maqdisiy

***

Pangukan, Sleman, 18 Muharram 1430 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal


***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/