Minggu, 30 Juni 2013

[daarut-tauhiid] Dampak Negatif Maksiat dan Dosa : Maksiat Mengkhianati Pelakunya Pada Saat Dibutuhkan

 

Dampak Negatif Maksiat dan Dosa :
Maksiat Mengkhianati Pelakunya Pada Saat Dibutuhkan

Di antara dampak maksiat adalah menghalangi pelakunya dalam memperoleh hal yang paling dibutuhkan oleh jiwanya. Setiap orang membutuhkan pengetahuan tentang perkara yang memberikan manfaat atau mudharat di dalam kehidupannya di dunia dan akhiratnya. Orang yang paling berilmu adalah yang mengetahui secara rinci tentang hal itu; sedangkan orang yang paling kuat serta paling cerdas adalah orang yang mampu menjaga diri dan keinginannya lalu menggunakan kemampuan itu untuk mendapatkan apa yang bermanfaat baginya dan menjauhkan sesuatu yang membahayakannya.
Dalam perkara ini, tingkatan manusia berbeda-beda dari segi pengetahuan, tekad dan kedudukan. Orang yang paling mengetahui adalah yang paling memahami sebab-sebab kebahagiaan dan kesengsaraan. Orang yang paling mendapat petunjuk adalah yang mengutamakan kebahagiaan daripada kesengsaraan. Adapun orang yang paling dungu adalah yang berbuat sebaliknya.
Dalam hal meraih pengetahuan tadi, maksiat mengkhianati seorang hamba dalam perkara yang paling dibutuhkan oleh jiwanya, serta mendahulukan bagian yang paling mulia, mahal dan kekal atas bagian yang paling rendah, jelek dan tidak kekal. Dosa dapat menghalanginya dari kesempurnaan ilmu tersebut, juga dari perhatian terhadap perkara yang paling utama untuk dikerjakan, serta berbuat sesuatu yang paling bermanfaat baginya di dunia dan di akhirat.
Apabila hamba tersebut terjatuh pada perkara yang dibenci dan ingin terlepas darinya, niscaya dia dikhianati oleh jiwa, hati, serta anggota tubuhnya. Pelaku maksiat ibarat orang yang membawa pedang berkarat sehingga tidak mau keluar dari sarungnya, padahal dia sedang menghadapi musuh yang ingin membunuhnya. Ia meletakkan tangannya pada gagang pedangnya dan berusaha keras untuk mencabutnya, tetapi pedang tersebut tetap tidak mau keluar dari sarungnya. Akibatnya, musuh segera mendatanginya dan memenangkan pertarungan dengan mudah.
Demikian pula dengan hati. Ia berkarat karena dosa dan mati oleh penyakit yang diakibatkan maksiat. Ia tidak berdaya ketika pemiliknya membawanya untuk memerangi musuh. Sungguh, seorang hambu itu maju, berperang, dan bertarung dengan hatinya, sedangkan anggota-anggota badan hanyalah mengikuti hati. Jika seorang hamba tidak memiliki kekuasaan terhadap seluruh anggota tubuhnya, maka bagaimana dia dapat melindungin diri?
Begitu juga halnya dengan jiwa. Maksiat dan syahwat membuatnya buruk. An-Nafs al-muthmainnah (jiwa yang tenteram) menjadi lemah ketika An-Nafs al-ammaarah (jiwa yang selalu mengajak kepada keburukan) menguat dan berkuasa. Setiap kali jiwa yang satu kuat maka jiwa yang lainnya melemah. Sehingg (dalam konteks ini), kekuasaan akan menjadi milik jiwa yang selalu mengajak kepada keburukan.
Tidak menutup kemungkinan bahwa an-nafs al-muthmainnah tersebut telah mati dan tidak mungkin lagi dihidupkan. Seperti itulah kematian di alam barzakh, yang tidak pula hidup di akhirat. Kehidupan yang ada tidak bermanfaat, melainkan hanya kepedihan yang hadir.
Intinya, ketika pelaku maksiat ditimpa musibah atau bencana, dia dikhianati oleh hati, lisan, dan anggota tubuhnya dalam perkara yang paling bermanfaat untuknya. Hatinya tidak bertawakal, tidak merendahkan diri, dan tidak kembali kepada Allah. Lisannya tidak mau mentaatinya untuk berzikir. Kalaupun dapat berzikir, dia tidak mampu menyatukan antara hati dan lisannya. Hatinya terpisah dari lisannya sehingga dzikir tidak membawa dampak positif baginya. Ditambah lagi, hati dan lisannya terhalang dari apa yang disebutnya dalam dzikir; hingga tidaklah dia berdoa atau berdzikir melainkan dengan hati yang lalai dan main-main. Setiap kali orang ini meminta anggota tubuhnya untuk membantunya dalam ketaatan, mereka menolak dan tidak mau tunduk kepadanya.
Semua dampak ini disebabkan oleh pengaruh dosa dan maksiat. Pelaku dosa itu seperti seseorang yang memiliki pasukan untuk melindunginya dari serangan musuh, tetapi dia mengabaikan, menyianyiakan, melemahkan, dan memutuskan jalur informasi mereka. Ironisnya tatakala musuh menyerang, dia ingin agar pasukan tersebut mengerahkan segala kemampuan mereka untuk melindunginya, tanpa didukung oleh adanya kekuatan pasukan tersebut.
Terdapat perkara lain yang lebih menakutkan dan menyakitkan, yaitu pelaku dosa dikhianati oleh hati dan lisannya ketika sedang mengalami sakaratul maut atau hendak berpulang menuju Allah; bahkan tidak jarang dia terhalangi dari mengucapkan syahadat, seperti yang banyak disaksikan.
Dikatakan kepada sejumlah orang yang sedang menjemput maut :
"Ucapkanlah : Laa ilaaha illallah."
Ada yang menjawab :" ah, ah, aku tidak bisa mengucapkannya."
Ada pula yang menjawab :"skak mati! Sekarang, aku telah mengalahkanmu (teringat ketika bermain catur)." Setelah mengucapkan hal itu, dia pun meninggal dunia.
Dikatakan oleh yang lain :"ucapkanlah " 'Laa ilaaha illallah,' tetapi dia justru melantunkan sya'ir di bawah ini lantas dia meninggal :
Duhai, siapakah wanita yang suatu hari bertanya dalam keletihan : "manakah jalan menuju tempat pemandian minjab?"
Ada yang ketika sakaratul maut mendendangkan lagu sampai dia menghembuskan napasnya yang terkahir.
Ada juga yang justru membantah :" apa yang kamu ucapkan itu tidak bermanfaat untukku sebab aku telah melakukan segala macam kemaksiatan." Setelah itu, dia meninggal tanpa sempat mengucapkan kalimat syahadat tersebut.
Adapula yang menjawab :"hal itu tidak bermanfaat untukku. Aku sendiri tidak ingat, apakah aku pernah melakukan shalat untuk Allah meskipun hanya sekali?" ia pun meninggal tanpa mengucapkan syahadat.
Ada diantara mereka yang menentang syahadat:"Aku kafir (mengingkari) terhadap yang kamu ucapkan."kemudian, meninggal dunia tanpa mengucapkannya.
Ada yang menjawab:"Setiap kali aku hendak mengucapkannya. Lisanku terhalang (kaku)."
Saya pernah diberitahu oleh orang yang pernah menghadiri sakaratul maut seorang pengemis. Menjelang ajalnya, pengemis tersebut berkata:"Recehannya, demi Allah, recehannya ...," hingga akhirnya meninggal.
Saya juga diberitahu oleh sebagian pedagang, bahwasanya ketika ada kerabatnya mengalami saskaratul maut dan di talqin (dituntun) dengan kalimat Laa ilaha illallah, dia malah berkata :"Barang ini murah, barang ini bagus, barang ini begini dan begitu ...," hingga akhirnya meninggal.
Subhannallah! Sudah banyak orang yang menyaksikan hal ini untuk dijadikan pelajaran. Padahal, yang tidak mereka ketahui dari keadaan orang-orang yang mengalami sakaratul maut masih jauh lebih banyak lagi.
Jika seorang hamba mampu dikuasai dan dikendalikan oleh syaithan untuk berbuat maksiat kepada Allah ketika kekuatan, pikiran dan daya ingatnya berada pada puncaknya, sehingga hati dan lisannya dilalaikan dari dzikir kepada Allah serta anggota-anggota tubuhnya dilalaikan dari ketaatan kepada-Nya; maka bagaimana pula ketika kekuatannya lemah, sementara hati dan jiwanya tersibukkan dengan rasa sakit sakaratul maut, ditambah lagi, syaithan telah mengumpulkan seluruh tekad, upaya dan kekuatannya untuk mengambil kesempatan di akhir amalnya ? kondisi syaithan yang paling kuat adalah pada waktu itu. Sebaliknya, kondisi orang hamba justru paling lemah pada saat tersebut. Maka siapa diantara mereka yang akan selamat ?
Pada saat itulah, ... : dapat dilihat bahwasanya Allah berfirman pada Surat Ibrahim ayat 27.
[cid:image001.jpg@01CE75EC.B2A3BD50]
Dengan demikian, bagaimana mungkin taufik untuk husnul khatimah (cara kematian yang baik) akan didapatkan oleh seseorang yang hatinya lalai dari dzikir kepada-Nya, yang selalu mengikuti hawa nafsunya, dan keadaannya yang melampaui batas ? Sungguh, orang yang hatinya lalai dari mengingat Allah Subhana wa Ta'ala sangat jauh dari husnul khatimah, tertawan oleh syahwatnya, lisannya kering dari dzikir kepada-Nya, dan anggota-anggota tubuhnya tidak mentaati perintah-Nya; bahkan dia selalu sibuk dengan maksiat. Maka jauhlah dia dari husnul khatimah.
Rasa takut kepada Su'ul khatimah (cara kematian yang buruk) telah mematahkan tulang punggung orang-orang yang bertakwa. Di sisi lain, orang-orang zalim yang berbuat keburukan seolah-olah mendapat jaminan keamanan dalam hal ini. Dapat dilihat pada surat Al Qolam ayat 39-40.

[cid:image002.jpg@01CE75EC.B2A3BD50]
[cid:image003.jpg@01CE75EC.B2A3BD50]

Hal itu sebagaimana yang dikatakan dalam syair :
Wahai orang yang merasa aman dengan perbuatannya yang tercela, apakah tandatangan (jaminan) untuk mendapatkan keamanan telah kau miliki ?
Engkau gabungkan dua perkara : rasa aman dan hawa nafsu, padahal satu dari keduanya membinasakan seseorang.
Orang-orang yang baik selalu berjalan dia atas jalan kekhawatiran, sementara jalan tersebut, untukmu, tidak pernah kau lewati.
Engkau lalai menanam di musin tanam karena kebodohan, lalu bagaimana mungkin ketika orang lain panen kau akan menuai ?
Beginilah, sungguh, suatu yang menakjubkan dirimu adalah berpaling dari kehidupan negeri abadi dengan kehidupan (dunia) yang akan kau tinggalkan.
Jadi, demi Allah, siapakah orang yang bodoh itu, engkaukah? Atau orang yang tertipu dalam jual beli yang segera ia ketahui.

Sumber : Kitab Ad-Daa' wa ad-dawaa', Pengarang : Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah.

***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

[daarut-tauhiid] Bangsawan & Taubat Sang Maling

 

Bangsawan & Taubat Sang Maling
Suatu
hari kepada Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat, patih Kasunanan
Surakarta era Sunan Paku Buwana VII, dihadapkan seorang pencuri yang
berhasil ditangkap oleh warga kampung Kepatihan.

Sang Patih kemudian
bertanya kepada Si Maling: "Apa kamu bersedia taubat? Kalau kamu mau
bertaubat, maka akan aku bebaskan".

Tentu saja pencuri itu kemudian menjawab, "bersedia". Pencuri itu
tidak mengira bahwa Adipati Sosrodiningrat kemudian memerintahkan abdi
untuk mencukur gundul kepalanya. Tindakan penggundulan ini tentu saja
membuat hati si Maling menjadi kecut.

Bagaimana tidak, pada jaman itu orang Jawa yang berkepala gundul
biasanya dianggap telah berusaha menempuh jalan kesucian. Biasanya
mereka ini terdiri dari golongan umat Islam yang telah berhaji. Dalam
haji terdapat ibadah memotong rambut yang disebut tahalul. Pada masa itu
banyak orang Jawa yang melakukan tahalul dengan mencukur habis rambut
dikepalanya. Sepulang dari haji mereka terus memelihara agar kepalanya
tetap 'plontos' perlambang telah menjauhi keduniawian.

Kepala yang gundul juga menjadi pengingat bahwa mereka seharusnya
lebih menyempurnakan amalan dan membangun kedekatan lebih intensif
dengan penciptanya. Mereka harus menjaga kesucian dirinya dari noda-noda
kehidupan profan. Bagi Orang Jawa, haji yang mabrur berpahala dengan
terampuninya dosa sehingga kembali suci. Pemahaman ini mungkin merupakan
hasil pemaknaan terhadap hadits Nabi: "Barang siapa yang menunaikan
haji, dengan tidak berbicara kotor dan tidak mencaci maka diampuni
dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan"(HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya)
Bukan hanya para haji, sebagian kalangan kaum (modin) yang biasa
memimpin sejumlah ritual Islam ada juga yang menggundul kepalanya. Jadi,
gundul pada masa ini menyiratkan suatu identitas tertentu. Tidak heran,
jika sang maling menjadi kecil nyalinya gara-gara digundul.

Adipati Sosrodiningrat kemudian bertanya kepada Pencuri yang telah digunduli itu: "Apa kamu bisa mengaji (membaca Al Quran, pen) ?"

"Tidak Gusti", Jawab Sang Pencuri.

"Apa kamu bisa berdoa"

"Tidak Gusti"

Maka pencuri yang tertangkap itu kemudian diperintahkan untuk
mengabdi sebagai kaum di kampung Kepatihan. Kebijakan Sang Patih, ia
diberi makan cukup dan Penghulu setempat diminta untuk mengajarinya
tentang Islam. Perubahan yang luar biasa terjadi, pencuri itu
benar-benar bertaubat. Pada masa selanjutnya ia menjadi seorang modin
yang kaya dengan pemahaman agama dan mampu menjadi "pamomong" keagamaan
masyarakat kampung Kepatihan. Ia menjadi seorang kaum yang shalih,
demikian juga anak cucunya. Namun ia yang bertaubat memang tidak pernah
tercatat namanya dalam sejarah. [mzf]

Penulis: Susiyanto
Peneliti di Pusat Studi Peradaban Islam (PSPI) dan INSISTS
Sumber : http://muslimdaily.net

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

[daarut-tauhiid] Srikandi Islam Dari Andalusia

 

Srikandi Islam Dari Andalusia
Muslimdaily.net -

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum
muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah
gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang
mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang
Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar.

Terbayang kembali dalam
memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja'far. Desanya yang
terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang
Spanyol, merupakan desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat
desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai
melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa.
Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang
penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti
dalam jumlah yang sangat besar.

Tetapi dasar Spanyol. Beberapa
tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat
dengan Zaragoza itu. Semua gadis, wanita, dan anak-anak dijadikan
tawanan. Sisanya dibunuh habis. Jangan sampai tersisa nyawa seorang anak
laki-laki pun. Tetapi rupanya ada seorang anak laki-laki berumur
sekitar sepuluh tahun bersembunyi di ruang bawah tanah.

Setelah semua tentara
angkat kaki meninggalkan desa Santa Gumara, pemuda kecil itu keluar dari
persembunyian, lari ke semak-semak belukar. Ia mendesis geram, "suatu
hari nanti, akan kuhabisi. Betapa sadisnya perbuatanmu terhadap keluarga
ku," marahnya.
Ia hidup sebatang kara di
desa itu. lalu mengajak bersatu pemuda-pemuda yang senasib dengannya.
Bergerilya. Penguasa-penguasa daerah mulai cemas akan meluasnya
serangan-serangan itu. Beberapa pasukan dikirim untuk menumpas, tetapi
selalu gagal menangkap Ja'far, pemimpinnya.

Bahkan suatu hari Ja'far
berhasil menyerang Kepala Daerah Anigo. Istri-istri kepala daerah
ditawan, termasuk putrinya yang cantik. Satu persatu tawanan ditelitinya
sampai pada Casilda. Gadis itu menunjukkan keangkuhan yang sangat.
Dengan pedangnya, Ja'far menunjuk ke arah Casilda.

"Siapa kau ini, hai si angkuh? Orang yang melihatmu pasti menyangka putri raja."
"Kalau pedangmu itu di tanganku, akan ku perlihatkan siapa diriku," jawab Casilda dengan sombong.

"Apa arti pedang bagi seorang gadis cantik sepertimu?" jawab Ja'far mengejek.
"Segera berikan pedang itu, supaya kamu tahu bagaimana aku mempergunakannya!" si cantik itu menjawab.

"Berani kau melawan anak buahku?" tantang Ja'far.

"Akan kulawan siapa saja yang kau pilih. Kau sendiri juga boleh!"

"Aku……? Aku Ja'far, belum kenalkah kau?'.

"Aku tahu, kau adalah seorang jagoan. karena itu cepat lepaskan belenggu ini suapaya kau segera tahu siapa diriku!"

Tali belenggu itu pun
dilepas. Casilda memegang pedang dari pemberian Ja'far. dalam perkiraan
Ja'far gadis ini dapat dipatahkan dalam sekejap. Tetapi ternyata Casilda
memperlihatkan permainan pedang dengan sangat lihai sehingga beberapa
kali hampir dapat melukai Ja'far. Pertarungan dilanjutkan. Seru dan
menakjubkan. Tanpa ada yang ditaklukkan. Walaupun Casilda mendapatkan
luka di beberapa tempat pada tubuhnya, ia masih mampu menunjukkan
kekuatannya. Ja'far barulah memandang gadis yang dalam perkiraannya
lemah ini, dengan serius. Ja'far meletakkan pedang ke tanah.

"Telah kuletakkan pedangku, wahai jagoan. Kalau kau mau, bunuhlah aku. Aku enggan bertarung dengan orang sepertimu!"

Gadis itu juga meletakkan pedangnya ke tanah. Ia membalas ucapan itu dengan kesinisan yang sama.

"Jangan kau sangka, bahwa
aku senang membunuh manusia sepertimu!" Casilda dengan angkuhnya masih
tegak dan tegar berdiri walah darah lukanya mengucur. Melihat itu Ja'far
terbesit rasa iba.

"Tuanku putri…," katanya lunak, "Kami persilahkan anda menuju tempat kami untuk kami balut luka-luka anda!"

Casilda tampak merenung sejenak. lalu berkata, "Baiklah ….tapi dengan syarat!".

"Apa syaratnya itu?" tanya Ja'far sedikit menangkap kecurigaan Casilda.

"Anak-anak buahmu jangan memperkosaku.." demikian khawatirnya.

"Keselamatan itu menjadi
hakmu, kami adalah orang-orang Islam. Suatu kaum yang akan senantiasa
menjaga kehormatan gadis sepertimu. Ini menjadi kewajiban yang berat
bagi kami," tegas Ja'far.

Masa-masa selanjutnya,
Casilda berada dalam lindungan Ja'far. Ia sedih dengan tindakan Ja'far
yang suka meneror. Ia protes, "tak malukan engkau meneror orang yang tak
bersalah?"

"Kalau kau ketahui
kisahku," kata Ja'far. "Akan kau benarkan tindakanku ini. Bila kau
melihat perbuatan bangsamu terhadap bangsa kami, pasti takkan
menyalahkan aksi-aksiku."

Ja'far mengungkapkan semua
kekejian bangsa Spanyol kepada Casilda. Teror dan penyerangannya.
Kekejaman dan kebiadabannya. Cerita ini mempengaruhi jiwa Casilda,
hingga ia berkata, "Bila memang itulah yang terjadi, kau berhak Ja'far.
Teruskan aksimu itu, bahkan bila kau tak keberatan, akan dengan senang
hati aku membantumu dalam operasi-operasi itu".

Casilda benar-benar
mewujudkan kata-katanya. Dalam setiap penyerangan, ia ikut dalam barisan
Ja'far. Kelincahan dan kehebatannya dalam mempergunakan senjata sangat
terkenal. Sehingga umum sangat memperhitungkan peranannya dalam kesatuan
Ja'far tersebut.

Casilda adalah seorang
gadis cantik. Seorang tawanan jelita. Ja'far masih ingat ketika pertama
kali bertatap muka. Gadis itu menarik hatinya. tetapi ketika itu tampak
begitu angkuhnya. Kini dalam pandangan Ja'far, Casilda semakin cantik
dari kecantikannya yang dulu.

Karena itu selayaknya ia mengungkapkan
isi hati nuraninya. Katanya suatu ketika, "Casilda…aku hendak
mengungkapkan pengharapan kepadamu."

Casilda memandang Ja'far, "Katakanlah….!

"Maukah kau menerimaku sebagai suami?" ungkap Ja'far.

Dengan tenang Casilda menjawab, "belum pernah kawinkah engkau selama ini?"

"Belum…."

"Sudahkah engkau menentukan hari pernikahannya?"

"Soal itu, kaulah yang menentukan…."

"Dengan izin Allah, Insya Allah besok pagi aku telah menjadi istrimu."

Dua pendekar muslim itu
segera melaksanakan aqad nikah. Anak buah Ja'far meramaikan pesta ini
dengan ala kadarnya. Tiba-tiba di luar dugaan, dari arah puncak gunung
terdengar jeritan-jeritan. Rupanya perkampungan Ja'far diserang pasukan
Spanyol.

Ja'far dengan sigap
menghunus pedangnya. bertempur dengan segala kekuatan yang dimiliki
menangkis serangan lawan. Ia terkena beberapa tusukan yang sangat
berbahaya. Kawan-kawannya menggotong ke tempat mempelai wanita. Kepala
Ja'far oleh Casilda di letakkan ke pangkuannya. Kondisi Ja'far sudang
sangat lemah. Ia berkata kepada istrinya yang baru saja dinikahi, "
Duhai Casilda….aku mencintaimu. Kau adalah hayatku. Apakah cintamu
demikian juga?"

Air mata Casilda meleleh. "Selama hayat ada pada ragaku, wahai suamiku." jawabnya.

Ja'far demi mendengar
kata-kata Casilda, amat berbahagia. Ia mengembangkan senyum. Namun hayat
Ja'far kini terenggut maut. Ia menutup mata dan takkan membuka lagi.
Gelora kepahlawanannya
bangkit. Diletakkannya Ja'far yang telah syahid itu di atas permadani.
Ikat kepala Ja'far dilepas dan dikenakannya. Casilda menghadap ke arah
anak buah Ja'far.

"Mulai sekarang akulah Ja'far. Serahkan pedangnya kepadaku, dan ikutlah kalian di belakangku!" tegasnya.

Pedang Ja'far diserahkan.
Mereka bersama-sama berangkat melanjutkan pertempuran. Anak buahnya
mengelu-ngelukan, "Ja'fariyah….! Ja'fariyah….!

Srikandi muslimah ini
memenangkan berbagai pertempuran. Nama Ja'fariyah mulai menjadi buah
bibir. Pelambang kecekatan dan kegesitannya. Setiap pasukan Spanyol
menghadapi kesatuan Ja'fariyah, kalah dan gagal.

Penyerangan Ja'fariyah
semakin meluas dan memasuki kota. Kota Zaragoza menjadi incarannya. Kota
tersebut berhasil ditaklukkan, dan Istananya dikuasai. Ukiran dan
lukisan-lukisan diganti. Sangat cantik. Selanjutnya keelokan dan
keindahan istana ini merupakan pelambang kecantikan seluruh Spanyol.
Sejak itu orang-orang menyebutnya sebagai "Istana Ja'fariyah".

Atas didudukinya kota
Zaragoza dan istananya, pemerintah Spanyol mulai sadar akan kekuatan
gerombolan Ja'fariyah. Pasukan dari berbagai kesatuan dikerahkan untuk
menundukkan kekuatan Ja'fariyah. Jumlah pasukan pemerintah itu sangat
besar sehingga tak bisa ditangkis balik oleh kekuatan Ja'fariyah. Walau
mereka sudah berjuang mati-matian.

Ketika tentara-tentara
Spanyol berhasil mendobrak penjagaan istana Ja'fariyah, sang pemimpin
wanita itu sudah tergeletak dalam keadaan payah. Luka-lukanya rupanya
sangat parah.

Pada penyerbuan itu, ayah
Casilda turut serta dalam kesatuan Spanyol. Diamatinya wajah Ja'fariyah.
Ia terkesima, kaget hampir tak percaya.

"Bukankah engaku putriku? tanyanya ragu.

Casilda masih mampu membuka kelopak matanya. Ia mendengar itu, sambil tersenyum ia menjawab dengan suara hampir habis.

"Aku Ja'fariyah Al Arabiyah….."

Sumber Referensi:
Muhammad Ali Quthub. 1993. Fakta Pembantaian Muslimin di Andalusia. Solo: Pustaka Mantiq
Wikipedia.org
http://muslimdaily.net

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Sabtu, 29 Juni 2013

[daarut-tauhiid] Wikileaks Bocorkan Hubungan Nasir Abbas dengan Dubes AS & Gories Mere

Wikileaks Bocorkan Hubungan Nasir Abbas dengan Dubes AS & Gories Mere

*JAKARTA (voa-islam.com) -* Situs WikiLeaks kembali membocorkan informasi
rahasia Amerika Serikat (AS) mengenai Indonesia. Kali ini, yang dibocorkan
adalah kawat diplomatik Kedubes AS di Jakarta dengan beberapa lembaga
negara di AS mengenai Mohammad Nasir Abbas alias Khaeruddin, mantan Ketua
Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI).

Isi kawat tersebut adalah permintaan Dubes AS untuk Indonesia Lynn Pascoe
untuk menghapuskan nama Nasir Abas dari daftar keuangan teroris di AS dan
PBB. Dalam kawat tertanggal 12 Juni 2006 itu tertulis status "Rahasia".
Judulnya, " REMOVING FORMER JI-LEADER NASIR ABAS FROM TERRORIST FINANCE
LISTS" demikian seperti dikutip *inilah.com,* Kamis (27/6/2013).

Sebelumnya, nama Nasir Abas memang masuk dalam daftar yang patut
diwaspadai oleh AS dan PBB dalam hal keuangan jaringan terorisme. Dalam
daftar itu, nama Nasir Abas tertulis Sulaiman bin Abas alias Moh Nasir bin
Abas.

Permintaan itu disampaikan kepada Departemen Kehakiman, Departemen
Keuangan, Menteri Luar Negeri, FBI, dan Dewan Keamanan Nasional. Alasan
pencabutan itu karena Nasir Abas sudah dijadikan aset bagi Polri dalam hal
tindakan kontra-terorisme.

Permintaan Pascoe itu disampaikan menanggapi surat yang disampikan Nasir
kepadanya. Nasir sebelumnya mengirim surat yang intinya menyatakan bahwa ia
adalah "orang baik". Nasir menyatakan ia pernah ditahan di Indonesia pada
April 2003. Namun selama penahanan itu ia kooperatif dengan kepolisian
karena tidak pernah setuju dengan tindakan serangan yang dilakukan oleh
Jemaah Islamiyah.

Pascoe juga mengakui pernah bertemu Nasir dan membicarakan posisi dirinya.
Saat itu, Nasir menceritakan latar belakang, pandangan soal terorisme, dan
rencana di masa mendatang.

*Ansyaad Mbai, Gories Mere dan Sidney Jones Dukung Nasir Abbas*

Amerika Serikat (AS) menilai mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah
(JI) Nasir Abas sudah kooperatif dengan pihaknya dan Polri dalam
pemberantasan terorisme. Karena itulah Kedubes bersedia membantu mencabut
nama Nasir dari daftar teroris milik pemerintah AS dan PBB.

Hal tersebut terungkap dari bocoran kawat diplomatik Kedubes AS dengan
sejumlah lembaga pemerintah AS yang diungkap situs WikiLeaks belum lama
ini. Dalam kawatnya yang bocor itu itu, Dubes AS untuk Indonesia Lynn
Pascoe menyatakan Nasir kini sudah menjadi aset penting bagi Polri.

Karena itulah, saat Nasir meminta namanya dicabut dari daftar teroris
versi AS dan PBB, Pascoe merasa berkepentingan untuk memberitahu siapa
Nasir kepada sejumlah lembaga terkait di AS. Bahkan, untuk mendukung
pencabutan itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Ansyaad Mbai, Komandan Densus 88 Gories Mere dan Bekto Suprapto menemui
Pascoe secara langsung.

Dalam kawat itu, disebutkan Ansyaad Mbai melobi langsung kepada Pascoe
pada 21 Februari 2006 sedangkan Gories Mere dan Bekto bertemu Pascoe pada 1
Juni 2006. Bekto mengungkapkan kepada Pascoe bahwa Nasir sudah memberikan
kontribusi penting bagi kegiatan kontra terorisme Polri, baik dalam hal
investigasi maupun deprogramisasi teroris.

Untuk menguatkannya, Gories Mere menyerahkan surat internal Polri kepada
Menkopolhukam Widodo AS yang isinya merekomendasikan pemerintah untuk
mencabut Nasir Abas dari daftar E.O 13224 dan UNSCR 1267.

Bukan hanya itu, Pascoe juga berdiskusi dengan pakar terorisme Sidney
Jones yang kerap berkomunikasi dengan Nasir maupun Polri. Sidney
merekomendasikan hal serupa, mencabut Nasir dari daftar hitam itu.
[Widad/inl]

http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/06/28/25529/wikileaks-bocorkan-hubungan-nasir-abbas-dengan-dubes-as-gories-mere/


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Jumat, 28 Juni 2013

[daarut-tauhiid] Merekam Suara untuk Memperbaiki Bacaan dan Hafalan Quran

 

Merekam Suara untuk Memperbaiki Bacaan dan Hafalan
Bismilahirrahmanirrahiim

Di zaman teknologi seperti saat ini, seharusnya banyak cara yang dapat
kita lakukan untuk terus-menerus berinteraksi dengan Al Quran.

Salah satu cara yang bisa digunakan adalah menggunakan alat rekaman
untuk mengevaluasi bacaan dan hafalan kita.

Seringkali saat membaca ada inkonsistensi hukum-hukum bacaan yang tidak
kita sadari kita lakukan. Dengan merekam, kita dapat mengevaluasi ulang
bacaan kita, menemukan kesalahan-kesalahan yang ada serta kemudian
memperbaikinya.

Begitu juga saat menghafal. Merekam dapat membantu kita mengevaluasi
jika ada bagian yang salah dari hafalan kita, termasuk hal-hal kecil
seperti dhommah yang dibaca kasrah atau fathah, panjang pendek yang
inkonsisten, makhorijul huruf yang kurang tepat dan lain-lain, hingga
bisa saja kita menemukan ada kalimat atau bagian yang terlewat dari
hafalan yang baru saja kita bacakan.

Selamat mencoba

Semoga Allah Ta'ala merahmati kita dengan Al Quran

Aamiin

[Donasi Mushaf Quran Ramadhan]
<http://quran.rumahilmu.or.id/donasi-mushaf-al-quran/>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

[daarut-tauhiid] Keajaiban Al QurĂ¢€™an dan Ilmu Pengetahuan Modern

 

Assalamu'alaikum wr wb,

Keajaiban Al Qur'an dan Ilmu Pengetahuan Modern

Benar kiranya jika Al Qur'an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, ternyata ayat-ayat Al Qur'an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia.

Sebagai contoh ayat di bawah:

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" [Al Anbiyaa:30]

Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang dan teori ilmiyah lainnya menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.

Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur'an.

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:

"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)

Langit yang mengembang (Expanding Universe)
Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)

Menurut Al Qur'an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Menurut Stephen Hawkings dengan teori Big Bang, sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Teori lain seperti Inflationary juga berpendapat jagad raya terus berkembang. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.

Gunung yang Bergerak
gunung

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan." [QS 27:88]

14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun dalam Al Qur'an disebutkan gunung itu bergerak.

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.

Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah "continental drift" atau "gerakan mengapung dari benua" untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)

Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur'an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur'an.

Ada lagi tafsir yang menyatakan bahwa bumi bergerak laksana awan itu adalah bumi kita bergerak. Tidak diam sebagaimana sangkaan orang dulu dan juga kita saat ini sebelum kita dapat pencerahan oleh guru-guru kita. Ternyata bumi bergerak. Baik karena berputar di porosnya (Rotasi) dan juga karena mengelilingi Matahari (Revolusi). Bersama-sama Matahari, bumi juga bergerak mengelilingi jagad raya ini.

Angin yang Mengawinkan Tumbuhan
"Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (Al Qur'an, 15:22)

Konsep Angin mengawinkan tumbuh-tumbuhan dengan menyebar serbuk sari belum dikenal orang-orang pada abat ke 7 Masehi. Baru diketahui abad-abad terakhir ini saja. Meski demikian, Allah telah menjelaskan itu lewat Al Qur'an!

Ramalan Kemenangan Romawi atas Persia
"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang)." (Al Qur'an, 30:1-4)

Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang
semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)

Diselamatkannya Jasad Fir'aun

"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu" [QS 10:92]

Foto Fir'aun Ramses 2Maurice Bucaille dulunya adalah peneliti mumi Fir'aun di Mesir. Pada mumi Ramses II Dia menemukan keganjilan, yaitu kandungan garam yang sangat tinggi pada tubuhnya. Dia baru kemudian menemukan jawabannya di Al-Quran, ternyata Ramses II ini adalah Firaun yang dulu ditenggelamkan oleh Allah swt ketika sedang mengejar Nabi Musa as.

Injil & Taurat hanya menyebutkan bahwa Ramses II tenggelam; tetapi hanya Al-Quran yang kemudian menyatakan bahwa mayatnya diselamatkan oleh Allah swt, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

Perhatikan bahwa Nabi Muhammad saw hidup 3000 tahun setelah kejadian tersebut, dan tidak ada cara informasi tersebut (selamatnya mayat Ramses II) dapat ditemukan beliau (karena di Injil & Taurat pun tidak disebut). Makam Fir'aun, Piramid, yang tertimbun tanah baru ditemukan oleh arkeolog Giovanni Battista Belzoni tahun 1817.Namun Al-Quran bisa menyebutkannya karena memang firman Allah swt (bukan buatan Nabi Muhammad saw).

Segala Sesuatu diciptakan Berpasang-pasangan

Al Qur'an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan.

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui." [Yaa Siin 36:36]

Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling besar, baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara rambang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui letupan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan.

Tulisan di atas hanyalah sebagian kecil dari keajaiban Al Qur'an yang ada dan ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan modern. Bagi yang ingin tahu lebih banyak silahkan baca buku referensi di bawah.

Jelas Al Qur'an itu benar dan tak ada keraguan di dalamnya.

"Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa" [Al Baqarah:2]

Jika agama lain bisa punya lebih dari 4 versi kitab suci yang berbeda satu dengan lainnya, maka Al Qur'an hanya ada satu dan tak ada pertentangan di dalamnya:

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." [An Nisaa':82]

Al Qur'an adalah satu-satunya kitab suci yang bisa dihafal jutaan manusia (Hafidz/penghafal Al Qur'an) sehingga keaslian/kesuciannya selalu terjaga.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (5)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Kamis, 27 Juni 2013

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3730

1 New Message

Digest #3730

Message

Thu Jun 27, 2013 12:01 am (PDT) . Posted by:

"Yons Achmad" freelance_corp

Undangan Diskusi Institut Peradaban

Institut Peradaban (IP) dengan hormat mengundang Anda untuk hadir dan
berpartisipasi dalam diskusi bulanan IP yang kali ini akan diadakan pada

Hari Rabu, 3 Juli 2013 pukul 13.30

di Wisma Intra Asia

Jalan Prof. Dr. Soepomo 58. Tebet, Jakarta Selatan

(500 m dari Tugu Pancoran)

Topik diskusi bulan ini:

"Dilema Strategi Penanganan Terorisme di Indonesia"

Pembicara :

Robi Nurhadi, PhD (Institut Peradaban)

Zaki Mubarak, MA (Dosen Ilmu Politik UIN Jakarta)

Ansyaad Mbai (Ketua BNPT)

Mengingat relevan dan pentingnya topik ini, kami sangat mengharapkan
kedatangan dan partisipasi Anda. Berhubung terbatasnya tempat, kami
berharap kesediaan Anda konfirmasi kedatangan melalui email:

admin@institutperadaban.org

Atau SMS ke 0821 2314 7969 (Yons Achmad/ Publicist)

Atas nama

Institut Peradaban (IP)

Prof. Dr. Salim Said, MA, MAIA

============

TOR: : Dilema Strategi Penanganan Terorisme di Indonesia

Pasca peristiwa Bom Bali 2002, Indonesia menjadi dikenal sebagai sarang
teroris. Berbagai peristiwa ledakan bom yang terjadi pada tahun-tahun
setelahnya hingga terjadinya peristiwa Bom Bali II tahun 2005, telah
menegaskan posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara dengan tingkat
celah kerawanan (window of vulnerability) yang tinggi.

Yang menjadi masalah dalam strategi yang dikembangkan Indonesia pada kurun
2001-2005 justru strategi yang terlihat anti tesis dengan tipikal gerakan
terorismenya. Pada sisi terorismenya, ia banyak menyandarkan pada basis
filosofi Islam dengan target Barat beserta segala jaringan dan simbolnya.
Pada saat yang sama, bangunan strategi penanganan terorisme di Indonesia
mengadopsi spirit Global War on Terrorism (GWOT) yang kental dengan basis
filosofi dan kemitraan strategis dengan dunia Barat. Maka tak heran
apabila, pada tahun-tahun itu bukannya terjadi pelemahan "daya ledak" gerak
dan aksi terorisme di Indonesia, melainkan justru sebaliknya.

Fenomena tersebut menunjukan adanya masalah dalam strategi penanganan
terorisme di Indonesia. Tindakan memberantas terorisme di Indonesia yang
kuat dengan labelisasi Islam akan dilihat oleh kalangan tertentu sebagai
upaya pemerintah memberantas gerakan Islam. Bagaimana strategi ideal dan
tepat dalam penanganan terorisme di Indonesia? Inilah yang akan dibicarakan
dalam diskusi kesempatan ini.

Biodata Pembicara:

Robi Nurhadi, PhD : Mendapat Ijazah PhD (lulus tahun 2011) bidang strategi
dan hubungan internasional (politik) di Universitas Kebangsaan Malaysia
(UKM), Pusat Pengajian Sejarah, Politik dan Strategi; Program Strategi dan
Keselamatan; Tesis tentang Perbandingan Strategi Keganasan Balas Antara
Indonesia dan Malaysia: Kajian Terhadap Ancaman Jemaah Islamiyah, dengan
konsentrasi pada politik internasional, dan kontra-terorisme. Dosen Jurusan
Hubungan Internasional Universitas Nasional (Unas).

M. Zaki Mubarak, MA. Pengajar Ilmu Politik FISIP UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Lahir di Ambarawa, 27 September 1973. Penulis buku Genealogi Islam
Radikal di Indonesia: Gerakan, Pemikiran dan Prospek Demokrasi (LP3ES,
2008). Sejak 2003 telah banyak meneliti persoalan Islam dan radikalisme di
tanah air.