Jumat, 31 Juli 2009

[daarut-tauhiid] Nabi Kita Tidak Pernah Bosan Beristigfar

Nabi Kita Tidak Pernah Bosan Beristigfar

"Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku
selalu beristigfar kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali." (HR.
Muslim)
Rasul dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam
adalah orang yang paling banyak beristigfar dan bertaubat padahal beliau
adalah orang yang telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang.
Sebagaimana hal ini terdapat pada firman Allah,
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata ,
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan
yang akan datang serta menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu dan memimpin kamu
kepada jalan yang lurus," (QS. Al Fath : 1-2)
Dalam kitab shohih, dari Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terbiasa shalat sehingga kakinya
pecah-pecah. Kemudian aku mengatakan kepada beliau, 'Wahai rasulullah,
kenapa engkau melakukan hal ini padahal engkau telah diampuni dosa yang
telah lalu dan akan datang.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
mengatakan, "Tidakkah engkau menyukai aku menjadi hamba yang bersyukur."
(HR. Muslim no. 7304)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, "Inilah kekhususan Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam yang seorang pun tidak ada yang menyamainya.
Tidak ada dalam satu hadits shohih pun yang menceritakan tentang balasan
amalan kepada selain beliau shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyatakan
bahwa dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni. Inilah yang
menunjukkan kemuliaan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam dalam segala
perkara ketaatan, kebaikan dan keistiqomahan yang tidak didapati oleh
manusia selain beliau, baik dari orang yang terdahulu maupun orang yang
belakangan. Beliaulah manusia yang paling sempurna secara mutlak dan
beliaulah pemimpin (sayid) seluruh manusia di dunia dan akhirat."
Walaupun dosa-dosa beliau telah diampuni, namun beliau shallalahu 'alaihi
wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar di setiap waktu.
Para sahabat telah menghitung dalam setiap majelisnya, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam terlihat paling banyak beristigfar.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah
dalam sehari lebih dari 70 kali." (HR. Bukhari)
Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda,
"Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku
selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali." (HR. Muslim)
Hudzaifah radhiyallahu 'anhu berkata,
"Dulu lisanku biasa berbuat keji kepada keluargaku. Namun, aku tidaklah
menganiaya yang lainnya. Kemudian aku menceritakan hal ini kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda,"Mana istigfarmu, wahai Hudzaifah? Sesungguhnya aku selalu
beristigfar kepada Allah setiap hari sebanyak 100 kali dan aku juga
bertaubat kepada-Nya." (HR. Ahmad. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan
bahwa sabda Nabi '…Åöäøöì áÃóÓúÊóÛúÝöÑõ Çááøóåó' adalah shohih lighoirihi
yaitu shohih namun dilihat dari jalur lainnya yang lebih kuat atau semisal
dengannya. Sedangkan sanad hadits ini dho'if)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda,
"Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit
matahari) kecuali aku beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali." (HR. An
Nasa'i. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani di Silsilah Ash Shohihah no.
1600)
Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan bahwa jika kami menghitung dzikir
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam satu majelis, beliau
mengucapkan,
'Robbigfirliy wa tub 'alayya, innaka antat tawwabur rohim' [Ya Allah
ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang] sebanyak 100 kali. (HR. Abu Daud. Dikatakan
shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 556)
Dan bacaan istighfar yang paling sempurna adalah penghulu istighfar (
sayyidul istighfar) sebagaimana yang terdapat dalam shohih Al Bukhari dari
Syaddad bin Aus radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam, beliau bersabda, "Penghulu istigfar adalah apabila engkau
mengucapkan,
Çóááøóåõãøó ÃóäúÊó ÑóÈøöíú áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó ÃóäúÊó¡ ÎóáóÞúÊóäöíú æóÃóäóÇ
ÚóÈúÏõßó¡ æóÃóäóÇ Úóáóì ÚóåúÏößó æóæóÚúÏößó ãóÇ ÇÓúÊóØóÚúÊõ¡ ÃóÚõæúÐõ Èößó
ãöäú ÔóÑøö ãóÇ ÕóäóÚúÊõ¡ ÃóÈõæúÁõ áóßó ÈöäöÚúãóÊößó Úóáóíøó¡ æóÃóÈõæúÁõ
ÈöÐóäúÈöíú ÝóÇÛúÝöÑú áöíú ÝóÅöäøóåõ áÇó íóÛúÝöÑõ ÇáÐøõäõæúÈó ÅöáÇøó ÃóäúÊó
"Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana 'abduka wa
ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu. A'udzu bika min syarri maa
shona'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy
fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta [Ya Allah! Engkau adalah
Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang
menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku
dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang
kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh
karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali
Engkau]." (HR. Bukhari no. 6306)
Faedah dari bacaan ini adalah sebagaimana yang Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam sabdakan dari lanjutan hadits di atas,
"Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati
pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan
barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu
dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga."
Hadits sayyidul istigfar ini meliputi makna taubat dan terdapat pula
hak-hak keimanan. Di dalam hadits ini juga terkandung kemurnian ibadah dan
kesempurnaan ketundukan serta perasaan sangat butuh kepada Allah. Sehingga
bacaan dzikir ini melebihi bacaan istigfar lainnya karena keutamaan yang
dimilikinya. –Semoga kita termasuk orang yang selalu merutinkannya di
setiap pagi dan sore-
Bacaan istigfar lainnya adalah sebagaimana terdapat dalam shohih Bukhari
dari istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Aisyah radhiyallahu 'anha.
Aisyah berkata bahwa beliau mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (ketika menjelang kematiannya)
sedang bersandar padanya. Lalu beliau mengucapkan,
"Ya Allah, ampunilah aku, kasihilah aku dan kumpulkanlah aku bersama
orang-orang sholih." (HR. Bukhari no. 5674. Lihat Al Muntaqho Syar Al
Muwatho')
Jadi lihatlah kehidupan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang setiap
waktunya selalu diisi dengan istighfar bahkan sampai akhir hayat hidupnya
pun beliau tidak lepas dari amalan tersebut. Sebagaimana beliau
shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mengakhiri amalan-amalan sholihnya
seperti shalat, haji, shalat malam dengan istigfar, beliau juga mengakhiri
hidupnya dengan istigfar.
Saudaraku ... Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saja yang sudah
dijamin dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni, bagaimana
lagi dengan kita yang tidak dijamin seperti itu[?] Sungguh, kita
sebenarnya yang lebih pantas untuk bertaubat dan beristighfar setiap saat
karena dosa kita yang begitu banyak dan tidak pernah bosan-bosannya kita
lakukan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman,
"Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan
malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun
kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian." (HR. Muslim no. 6737)
Semoga Allah mengaruniakan kita untuk selalu mengikuti jejak beliau
shallallahu 'alaihi wa sallam. Semoga Allah memberikan kepada kita akhir
hidup yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan do'a.
***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal


---------------------------------------------------------------------------
ABN AMRO Bank N.V. is a subsidiary undertaking of The Royal Bank of Scotland Group plc. This message (including any attachments) is confidential and may be privileged. If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail and delete this message from your system. Any unauthorised use or dissemination of this message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. ABN AMRO Bank N.V, which has its seat at Amsterdam, the Netherlands, and is registered in the Commercial Register under number 33002587, including its group companies, shall not be liable for the improper or incomplete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt or damage to your system. ABN AMRO Bank N.V. (or its group companies) does not guarantee that the integrity of this communication has been maintained nor that this communication is free of viruses, interceptions or interference.
---------------------------------------------------------------------------

______________________________________________________________________
This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System.
For more information please visit http://www.messagelabs.com/email
______________________________________________________________________


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: