Sabtu, 04 Mei 2013

[daarut-tauhiid] MESIN WAKTU AL-QUR'AN (Kajian Surah al-Waqi'ah)

 

Judul buku : Mesin Waktu al-Qur`an
Penulis : Hudzaifah Ismail

Masruq berkata, "Siapa yang ingin mengetahui ilmu tentang orang-orang
yang terdahulu dan yang kemudian, ilmu tentang dunia dan akhirat,
hendaklah dia membaca surah al-Waqi'ah," (Mushannaf Ibnu Abu Syaibah)

Surah al-Waqi'ah adalah salah satu surah yang sangat populer di
kalangan umat Islam di seluruh dunia setelah surah Yasin. Salah satu
faktor yang membuatnya populer adalah anggapan bahwa dengan banyak
membacanya akan bisa menghindarkan seseorang dari kefakiran; meski
setelah diteliti, anggapan tersebut ternyata bersumber dari hadits yang
lemah. Riwayat yang shahih dari at-Tirmidzi justru menyebutkan Nabi saw
menyebut rambut di kepala beliau menjadi lebih cepat beruban karena
merasa ngeri dengan dahsyatnya rangkaian peristiwa Kiamat dan
malapetaka akhir zaman yang diinformasikan dalam surah tersebut.

Buku "Mesin Waktu al-Qur`an" adalah kajian kontemporer terhadap
berbagai peristiwa masa depan, masa lalu, dan masa kini, dengan mengacu
pada penafsiran para ulama tafsir tentang makna kata dan kalimat dari
ayat-ayat al-Qur`an berdasarkan informasi dan sistematika ayat dalam
surah al-Waqi'ah.

Pada bab pertama, penulis akan membawa pembaca "Berkelana ke Ujung
Masa Depan" lewat bahasan makna ayat 1 sampai 6 surah
al-Waqi'ah. Istilah "ujung masa depan" adalah Hari Kiamat.
Tidak dipungkiri bahwa penjelasan al-Qur`an tentang berbagai peristiwa
Kiamat sangat banyak dan detil, khususnya yang berkaitan dengan
aktivitas gerak benda-benda luar angkasa. Hampir semua informasi
tersebut kini sudah bisa dijelaskan dengan bahasa ilmu pengetahuan.
Pada bab ini, selain menguraikan berbagai tanda Kiamat yang sudah
terjadi, sedang terjadi, dan yang akan terjadi, penulis juga
menguraikan pendapat beberapa ulama-ilmuwan Muslim tentang berbagai
peristiwa Kiamat dalam bahasa Sains berdasarkan informasi dan
penafsiran ayat-ayat tentang Hari Kiamat. Di antaranya, hasil
penelitian serta analisa linguistik Syaikh Hamdi bin Hamzah Abu Zaid
tentang keterkaitan antara The Great Wall of China (Tembok Raksasa di
China) dengan bangsa Ya'juj dan Ma'juj, yang membuktikan bahwa
istilah Ya'juj dan Ma'juj bukanlah kata yang berakar dari unsur
kata Bahasa Arab. Penulis juga mengutarakan tafsir saintifik Dr. Ali
Manshur Kayyali, fisikawan muslim dan peneliti dari Suriah yang hafal
al-Qur`an, terhadap rentetan aktivitas benda-benda luar angkasa yang
menyebabkan matahari terbit di barat, yang diisyaratkan dalam makna
surah an-Nazi'at ayat 1 sampai 7. Penulis memaparkan pandangan
kedua ulama-ilmuwan tersebut secara visual lewat infografi yang
menarik. Pemaparan materi dengan bahasa visual (infografi) merupakan
salah satu keunggulan buku ini dari buku-buku lain yang sejenis; ada
puluhan infografi yang akan memudahkan pembaca memahami berbagai pesan
al-Qur`an secara mudah dan efektif.

Selanjutnya, pada bab kedua dibahas makna ayat ke 7 sampai 48, tentang
kehidupan manusia di "dunia baru". Penulis memberi tanda kutip
untuk mengapit kata "dunia baru", sebagai isyarat bahwa
"dunia baru" tersebut adalah alam akhirat. Pada bab ini
diuraikan tentang tiga golongan manusia di padang mahsyar serta rincian
amalan mereka selama di dunia serta ganjaran yang mereka peroleh pada
hari itu.

Penulis mengawali halaman bab ketiga dengan judul "Akhirat yang
Sangat Nyata". Pembahasan pada bab ini diawali dengan uraian
tentang klaim orang-orang kafir yang mengatakan bahwa akhirat itu tidak
ada, yang dimuat dalam surah al-Waqi'ah ayat 49 sampai 56. Penulis
juga memaparkan dampak destruktif klaim mereka tersebut terhadap
peradaban umat manusia, berdasarkan fakta sejarah tentang
ideologi-ideologi ekstrim yang berada di balik pembantaian dan
pembunuhan massal yang terjadi selama abad ke-20. Pesan inti dari bab
ketiga bisa diperoleh setelah pembaca terus menelusuri uraiannya hingga
kalimat terakhir. Di pertengahan bab ketiga, pembaca akan mulai
menemukan jawaban ilmiah yang membuktikan bahwa akhirat adalah sesuatu
yang benar-benar nyata berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh
al-Bukhari dan Muslim, serta penelitian ilmiah seorang ahli embriologi
Jerman, serta dua orang ulama-ilmuwan Muslim di Universitas Shan'a,
Yaman. Sekali lagi, penulis menjabarkan fakta ilmiah tentang akhirat
dan kebangkitan kembali manusia setelah kematian itu dengan serangkaian
infografi yang menarik.

Semakin dibaca, buku yang memiliki tebal sekitar 360 halaman ini akan
semakin membuat penasaran. Terlebih ketika mulai memasuki pembahasan
surah al-Waqi'ah ayat ke-57 sampai ayat 74. Pembahasan ketujuhbelas
ayat ini dipecah dalam beberapa bab yang berbeda antara bab ke-4 sampai
bab ke-7. Sebagaimana informasi yang diisyaratkan dari makna ayat-ayat
tersebut yang bisa dijelaskan dengan bahasa ilmu pengetahuan modern,
tetapi tetap mengacu pada pernafsiran para ulama tafsir klasik dan
kontemporer. Contohnya: di antara hal menarik pada bab ke-7 (penjabaran
makna surah al-Waqi'ah ayat ke-71 sampai 74) yang berjudul
"Energi Kehidupan", penulis mengutip tafsir-terjemahan Syaikh
Abdul Majid Aziz al-Zindani terhadap makna ayat ke-99 surah
al-An'am yang mengandung isyarat tentang sel hijau klorofil
(al-khadhir) pada tumbuhan (halaman 272-273).

Buku Mesin Waktu al-Qur`an ini terdiri dari sembilan bab. Selain
materinya disajikan secara deskriptif dan interaktif menggunakan bahasa
visual yang komunikatif, ada fitur lain yang disematkan penulis ke
dalamnya, yaitu kode warna hijau dan merah untuk kata-kata kunci pada
setiap kutipan ayat dan terjemahan makna kata kunci tersebut. Dengan
fitur ini, pembaca akan mudah mengidentifikasi kata kunci yang
mengisyaratkan hal-hal yang sedang dibahas sekaligus mengetahui
terjemahan maknanya.

Buku kedua dari serial "Kerajaan al-Qur`an" ini akan membuka
wawasan dan pemahaman para pecinta al-Qur`an tentang luas makna surah
al-Waqi'ah. Mukjizat abadi sang Nabi Terakhir ini akan terus
membaca peradaban manusia, membuktikan kebenaran risalah beliau, dan
menjawab berbagai permasalahan zaman dengan bijak dan akurat. Seperti
pesan yang disampaikan oleh penulis lewat pembahasan di sub-judul
terakhir bab ke-8 yang mengisyaratkan bahwa, sebagai kitab suci yang
pernah bersemayam di Lauh al-Mahfuzh pastinya ada sebagian data Lauh
al-Mahfuzh yang terekam dalam al-Qur`an. ***

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE


.

__,_._,___

Tidak ada komentar: