Sabtu, 23 April 2011

[daarut-tauhiid] Umat Islam Tidak Boleh Jatuh Karena Fitnah atau Mulia Karena Puja-Puji

 

Pengamat Intelijen: Umat Islam Tidak Boleh Jatuh Karena Fitnah atau Mulia Karena Puja-Puji



Kebijakan
Barat untuk mengobarkan perang melawan terorisme di Dunia Islam masih
terus digencarkan. Istilah terorisme menjadi kata mati yang senantiasa
melekat terhadap jatidiri Umat muslim.
Obama yang dulu dalam kampanyenya gencar menyuarakan perdamaian di
Timur Tengah juga mulai menciut dari cita-cita awalnya. Yang terjadi
saat ini, dari waktu-waktu justru kecurigaan Barat terhadap Islam
semakin memuncak. Umat Islam pun banyak pula disudutkan terkait
teorisme, termasuk di Indonesia.
Bagaimanakah umat Islam menyikapinya? Lalu bagaimana perkembangan
geopolitik Barat saat ini terkait isu Timur Tengah? Wartawan
Eramuslim.com, Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, mencoba
mewawancarai pengamat Intelejen, Wawan Purwanto, di tengah kesibukannya
sebagai pembicara pada bedah buku Ustadz Abu Bakar Ba'asyir di Menteng,
Ahad 17/04/2011.
Wawan Purwanto sendiri terkenal sebagai pengamat Intelejen yang kerap
berbicara di forum-forum internasional. Ia telah menghasilkan dua
puluhan buku terkait hubungan Intelejen, Dunia Islam dan Barat. Wajahnya
kerap tampil di layar kaca saat kasus teorisme di Indonesia sedang
mengemuka. Berikut adalah petikan wawancara kami:
Anda sering berinteraksi dengan Barat, sebenarnya apa pandangan Barat saat ini melihat terorisme di dunia Islam?
Sebetulnya ini kan semua berawal dari thesis Huntington bahwa
perseteruan setelah komunis jatuh akan beralih ke dunia Islam. Berangkat
dari situ maka terjadi pengembangan serta penelitian yang mencurahkan
itu hingga terjadi benturan-benturan peradaban.
Tapi sebetulnya tanpa adanya thesis itu pun benturan itu juga pasti
akan terjadi, namanya manusia juga hidup. Tapi tidak ada satu
mengkooptasi yang lain. Tidak ada yang satu membunuh yang lainnya.
Ini pasti akan terjadi, dan itu hukum alam siapa yang kuat dia akan
bertahan. Tidak ada nama komunitas muslim dan Barat pun akan ada
benturan. Yang namanya manusia pasti juga ada kepentingan, dan dari
kepentingan sering terjadi gesekan.
Obama digadang-gadangkan untuk memediasi Timur Tengah. Tapi dalam
perkembangannya juga tidak bisa diharapkan. Saya dengar malah ada clash
antara Israel dan Obama.
Ya memang ini menjadi suatu persoalan, karena di Amerika sendiri pada
menilai bahwa Obama lebih condong ke Islam. Dan itu sangat mempengaruhi
pemilu yang bisa memperontokkan suara partainya. Dari situlah mulai ada
suatu pemikiran agar posisi partainya masih sangat kokoh. Dan dia
sangat politician sekali.
Kalau kita lihat dalam kasus Libya, misalnya, Amerika sudah mau
mundur setelah ada tekanan-tekanan. Kadang-kadang dalam melakukan
penyerangan ini Obama mempertimbangkan sisi lain, dimana dunia Islam
pasti akan memberikan penilaian lain dan mulai tidak respect kepada
Obama. Seperti itu tampaknya mulai direspon oleh Amerika.
Bukankah akan ada impact dalam geopolitik Amerika, mengingat Obama sangat didukung Yahudi?
Kalau impact pasti ada. Bahkan sampai sekarang pun ada kekhawatiran
pada pemilu yang kedua, Obama tidak terpilih lagi. Dan memang sudah ada
keinginan dari masyarakat Amerika untuk tidak memilih Obama untuk kedua
kalinya.
Dan itu disadari oleh kubu Obama, itulah sebabnya ada langkah-langkah
lain untuk mengkover atau me-recovery suara-suara yang hilang. Dan itu
memang sangat tidak mudah, karena lobi yahudi sangat kuat. Dan biasanya
kebanyakan yang bertabrakan dengan kepentingan Yahudi akhirnya kandas di
jalan.
Tapi masyarakat Islam sendiri tidak menggagap Obama
sebagai pahlawan? Terbukti kebijkan-kebijakannya pun tidak respect
terhadap Dunia Islam, terutama pada basis-basis mujahidin?
Ya begini, kadang-kadang demi menjaga keseimbangan suara yang di
dalam, maka yang terjadi seperti itu. Namun upaya itu sudah mulai
dilakukan Obama untuk merangkul dunia Islam.
Oleh karenanya mesti ada suatu pemikiran ke depan. Ada fenomenan baru
setelah obama berkuasa, ada pendekatan secara eksplisit ke dunia Islam.
Walaupun kita juga pesimis.
Lalu bagaimana konteksnya di Indonesia sendiri? Terakhir ada surat dari kongres AS tentang Ahmadiyah?
Sebetulnya kalau keinginan Ahmadiyah itu ada surat dan sebagainya,
sudah kita duga ya. Karena memang Ahmadiyah ini kan jaringan
internasional. Ada yang backup dari Inggris, Kanada, Amerika,
Australia, New Zealand dan itu sudah kita sadari. Namun mengenai Amerika
mengirim surat kita gak usah kebakaran jenggot.
Itu hanya protes mereka saja. Tanggapi secara proporsional saja.
Bagaimanapun kita negara berdaulat. Sebetulnya kembali ke kita. Kalau
masalah Ustadz Abu (Abu Bakar Ba'asyir, red.) dulu ada permintaan dari
Amerika ketika zaman mbak Mega, toh juga tidak dikasih.
Pemerintahan SBY?
Pemerintah SBY kan kita kembali ke koridor hukum saja. Kalau Ustadz
Abu tidak terbukti bersalah harusnya dibebaskan. Dan sekarang yang
terpenting unsur pembuktian.
Bagaimana perkembangan Intelejen Asing di Indonesia saat ini?
Dimanapun juga sebagai negara dengan penduduk Islam tebesar di
dunia, pasti akan menjadi objek intelijen. Dan itu hal yang biasa, oleh
karena itu kita sikapi itu dengan biasa saja. Kita juga memiliki
informasi dari negara-negara lain.
Dengan begitu Indonesia kan jadi diperhitungkan. Tergantung bagaimana
kita menjalani hubungan kita kepada mereka secara intens. Justru kita
manfaatkan momentum.
Densus 88 murni buatan Amerika apa respon pemerintah terhadap mujahidin?
Awalnya memang ada dana dari luar, tapi sekarang ini kita tidak lagi
mengandalkan negara-negara bantuan. Karena sekali lagi kita ada
kemandirian. APBN pemerintah sudah 1300 triliun.
Bom Utan Kayu dilakukan rapih sekali, kini muncul Bom Cirebon, Permainan Intelijen?
Sebetulnya kan motornya sudah ketangkap. Sidik jarinya ada, sketsa
wajah ada, dan disanalah harusnya dicari. Saya juga lagi menunggu
progress report dari masalah tersebut. Kecuali blank sama sekali tidak
ada clue. Semuanya kembali ke penyidik kapan ini dibuka ke publik.
Pesan anda kepada Umat Islam terkait fitnah terorisme?
Umat muslim tenang saja hadapi semua itu. Karena kita kan juga gak
setuju terhadap bom-bom Indonesia. Toh Ustadz Abu juga tidak setuju,
lalu buat apa dirisaukan. Pada dasarnya kalau tidak terbukti, kita gak
perlu takut.
Sekarang kita tidak boleh jatuh hanya karena fitnah atau mulia karena
puja-puji. Kita semuanya itu mengalir saja, ikhlas saja karena itu
semua kehendak Allah. Sekali lagi kita tidak boleh jatuh hanya karena
fitnah atau mulia karena puja-puji.(pz)


[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: