Selasa, 13 Oktober 2015

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3845

1 Message

Digest #3845
1
Tobat Terima Apa Adanya by "Rahmad Nurdin" rahmadsyah_tcc

Message

Mon Oct 12, 2015 7:22 pm (PDT) . Posted by:

"Rahmad Nurdin" rahmadsyah_tcc

Tobat; Terima Apa Adanya

Saya tidak tau bagaimana dengan Anda. Sementara saya sendiri masih teringat
dengan jelas ucapan dari almarhum ibu saya. *"Nak, nanti kalau cari istri
yang siap menerima kamu apa adanya"*.

Semasa saya sekolah dan kuliah. Percakapan di jamaah jombloan dan
jomblowati juga sama. Berharap pasangan hidup kelak bisa menerima diri apa
adanya.

Terlepas dari salah dan benar. Bulan September yang lalu. Saya menghadiri
pelatihan*Healing Inner child Within* yang diasuh oleh bapak
@Asephaerulgani. Workshop ini diselenggarakan oleh Yayasan Buah Hati.

*Stigma Terima Apa Adanya*

Di sela-sela penjelasan setelah sesi latihan. Bapak @AsepHaerulGani
menjelaskan pentingnya niat dan komitmen dari diri untuk berubah. Baik dari
tatanan mental, perlaku maupun fisik.

Namun sayangnya, beberapa perubahan sulit terjadi karena terkukung oleh
stigma *'Terima Apa Adanya".* Bisa jadi karena sugesti di masa kecil dari
orang yang memiliki otoritas tertinggi dalam kehidupan manusia, yakni orang
tua.

Padahal menurut Roger (Psikolog), frasa "Terima Apa Adanya" itu untuk
konselor saat melakukan sesi konseling. Konselor menerima kondisi klien
yang diam. Bertahan dengan kondisi dirinya. Enggan melangkah melakukan
tindakan baru. Klien cepat mengambil keputusan. Dan lainnya.

*Kalimat Orang Yang Tidak Mau Berubah*

Lebih parahnya lagi. Beberapa pasangan dalam menjalani bahtera pernikahan.
Dari semenjak awal tunangan sudah sama-sama berikrar untuk saling menerima
apa adanya. Entah disadari atau tidak. Justru prinsip ini kelak menjadi
bumerang persilisihan rumah tangganya.

Kok Bisa?

Prinsip Terima Apa Adanya sebenarnya sama dengan mengatakan *"Saya malas
dan enggan untuk mengubah diri saya menjadi lebih baik". *Padahal,
diantara banyak hal manfaat pernikahan adalah sarana mengubah diri menjadi
lebih baik.

*Tobat; Terima Apa Adanya*

Oleh sebab itu, saya mengajak diri saya sendiri juga Anda para pembaca yang
budiman. Mari kita berhenti menanamkan program "Terima Apa Adanya" kepada
anak-anak kita dalam hal nasehat pernikahan buat mereka.

Sementara bagi yang akan menikah dan baru menjalani bahtera rumah tangga.
Ayo kita berikrar senantiasa siap untuk berubah demi kehidupan yang lebih
baik. Terutama dalam berinteraksi dengan pasangan hidup kita.

*"Karena aku sadar bahwa aku [.............] maka aku siap & berkomitmen
berubah menjadi [..............]".*

Ciganjur 12 Oktober 2015

*Terima kasih kepada bapak Asep Haerul Gani yang sudah berkenan menjelaskan
hal ini di kelas Healing Inner Child Within. *

*Sumber; **www.Rahmadsyah.Wordpress.com
<http://www.rahmadsyah.wordpress.com/> *

--
*Rahmadsyah Trainer Public Speaking*
www.rahmadsyah.com <http://www.rahmadsyah.wordpress.com> I 081511448147 I
Tw;@rahmadsyahaceh I FB : R <rahmadnlp@yahoo.co.id>ahmadsyah

Tidak ada komentar: