Senin, 28 Februari 2011

[dapurbunda] Digest Number 4541

Messages In This Digest (5 Messages)

1a.
Cetakan kuker kereta api From: Echie
1b.
informasi sertifikasi halal From: Coklat Fountain
1c.
Re: informasi sertifikasi halal From: indira
2.
BLS: Re: [dapurbunda] Resep Selai coklat,please… From: dimink@yahoo.com
3.
Tanya oven From: milis.ina@rumahdebara.com

Messages

1a.

Cetakan kuker kereta api

Posted by: "Echie" love_echie@yahoo.com   love_echie

Sun Feb 27, 2011 8:28 am (PST)



Bundas
Aku lagi cari cetakan kue kering bentuk kereta api/lokomotif ukuran �5cm, butuh cepat untuk orderan kukis hias sabtu besok*panik.com*
Kalo ada yg tau ols atau toko yg bisa kirim kebogor, tolong info ke aku ya bun. Makasih.
Regards,
Echie bundanya kakang
1b.

informasi sertifikasi halal

Posted by: "Coklat Fountain" coklat.fountain@yahoo.com   coklat.fountain

Mon Feb 28, 2011 1:45 am (PST)



Dear Bunda,
mohon informasi kalau ada yg tahu cara pengurusan sertifikasi halal,

thank you

1c.

Re: informasi sertifikasi halal

Posted by: "indira" rani_cookies@yahoo.com   rani_cookies

Mon Feb 28, 2011 4:44 am (PST)



Untuk sertifikasi halal perlu registrasi ke kantor MUI setempat. Daerah DKI lokasi ada di Islamic Centre
1. Membeli formulir pendaftaran 50rb. Form bisa diisi dirumah
2. Mengembalikan form dan siap2 disurvey. Biaya survey 400rb + transport (200/auditor) biasanya ada 2 orang
Siapkan nota pembelian bahan plg tdk 6bln terakhir
3. Menunggu sidang ulama untuk menentukan lolos tidaknya usaha kita. Pada masa ini biasanya kita dihubungi kalo ada bhn baku yg tidak lolos dan solusinya (penggantinya)
4. Sesudah lolos tinggal ambil sertifikat dg biaya 750rb-1,5 jt untuk 2th
Stlh 2 th harus perpanjang lagi
Salam
Indira
http://www.ranicookies.com

Sent from my CookieBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Coklat Fountain <coklat.fountain@yahoo.com>
Sender: dapurbunda@yahoogroups.com
Date: Mon, 28 Feb 2011 15:53:54
To: <dapurbunda@yahoogroups.com>
Reply-To: dapurbunda@yahoogroups.com
Subject: [dapurbunda] informasi sertifikasi halal

Dear Bunda,
mohon informasi kalau ada yg tahu cara pengurusan sertifikasi halal,



thank you


2.

BLS: Re: [dapurbunda] Resep Selai coklat,please…

Posted by: "dimink@yahoo.com" dimink@yahoo.com   dimink

Sun Feb 27, 2011 10:42 pm (PST)



Bunda Rina, kalo buat selai dr ganache atau whipping cream cair, kalo semisal pemakaiannya tidak habis, harus disimpan di kulkas ya? Ato dibiarkan disimpan di suhu ruang? Mohon pencerahannya..
Terima kasih..

_dimink_

Sent from my E71

-----Pesan Asli-----
Dari: Rina Sofiany
Terkirim: 21/02/2011 19:04:32
Subjek: Re: [dapurbunda] Resep Selai coklat,please…

Ini maksudnya coklat yg suka dioles ke roti tawar itu ya mbak ?
Karena aku sering bikin ganache dan tersisa, jadi untuk olesan roti, isian
roti, hiasan cake, aku pakai ganache.
Ganache itu pada dasarnya bahannya whipping cream dan coklat. Biasanya aku
buat dari whipping cream bubuk + susu cair + coklat. Perbandingannya 1 : 2
:3

misalnya :

100 gr whipping cream bubuk/whipp topping
200 gr susu cair (bisa air sih tapi kalau pakai susu lebih gurih),
dihangatkan
300 gr dark cooking coklat

caranya :
whipp topping bubuk dicampur susu cair hangat, kemudian tambahkan coklat
yang sudah di cincang.
aduk rata.
supaya lebih cepat leleh bisa di tim, atau menggunakan microwave.

kalau menggunakan whipping cream dairy atau yg cair lebih enak lagi, tinggal
buat perbandingan 1 : 1
Jadi kalau whippingcream-nya 250 ml, coklat nya 250 gr, campur jadi 1.
tunggu sampai kaku dan siap digunakan.
rasanya es krim banget...lha iya..kan bahannya whipping cream dan coklat

rina rinso

2011/2/21 Shαήty bunda daffeyl <shantypertiwi@ymail.com>

>
>
> Dear bunda ÿğ budiman,
> Barangkali di antara bunda sekalian ÂÐâ ÿğ punya resep selai coklat,mohon
> berkenan untuk di share dg saya... Bigthanks sebelumnya ƴª bun…
>
> Regards,
> Shanty
> Sent from BlackBerry® on 3
>
>

3.

Tanya oven

Posted by: "milis.ina@rumahdebara.com" milis.ina@rumahdebara.com

Mon Feb 28, 2011 4:44 am (PST)



Dear bunda,

Saya mau tanya tentang oven, kira 2 produk apa ya yang ovenya bgus? Saya masih awam tentang oven dan pemakaiannya ..mohon infonya ya bunda...

Thanks,
Debara
Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Recent Activity
Visit Your Group
Check out the

Y! Groups blog

Stay up to speed

on all things Groups!

Yahoo! Groups

Small Business Group

Improve your business

by community exchange

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web


MARKETPLACE

Find useful articles and helpful tips on living with Fibromyalgia. Visit the Fibromyalgia Zone today!


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

[FISIKA] Digest Number 3205

Messages In This Digest (6 Messages)

1a.
mohon jawaban soal ini From: Ferri Ardiyanto
1b.
Re: mohon jawaban soal ini From: Chandra Wiraputra
1c.
Re: mohon jawaban soal ini From: Darwin Irawanto
1d.
Re: mohon jawaban soal ini From: roy
2a.
Re: Mohon dapat menjelaskan rumusnya From: Den Bagusnya
2b.
Re: Mohon dapat menjelaskan rumusnya From: Misrin Achmad

Messages

1a.

mohon jawaban soal ini

Posted by: "Ferri Ardiyanto" ferri217@yahoo.com   ferri217

Sun Feb 27, 2011 5:55 pm (PST)



seorang peneliti memasuki sebuah gua. dia berjalan 180m ke timur, kemudian 80m
dalam arah 60 derajat ke arah barat dari arah utara, kemudian 150m dalam arah
45derajat kearah barat dari arah selatan. setelah menempuh suatu perpindahan
tertentu yang lurus, tenyATA PENELITI tersebut kembali ke tempat semula.
gambarlah gerak peneliti?, berapa perpindahan yang terakhir tsb? berapa jarak
total yang ditempuh peneliti tsb?

1b.

Re: mohon jawaban soal ini

Posted by: "Chandra Wiraputra" channy_36ml@yahoo.com   channy_36ml

Mon Feb 28, 2011 12:57 am (PST)



kalau untuk gambar bisa di gambar sendiri dengan skala dan dg sudutnya. untuk perpindahan dan jarak coba kembali ke definisi itu gak perlu digambar juga bisa di jawab kalau tahu definisinya. :D
selamat mencoba

--- On Sat, 2/26/11, Ferri Ardiyanto <ferri217@yahoo.com> wrote:

From: Ferri Ardiyanto <ferri217@yahoo.com>
Subject: [FISIKA] mohon jawaban soal ini
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Saturday, February 26, 2011, 7:11 PM

 

seorang peneliti memasuki sebuah gua. dia berjalan 180m ke timur,
kemudian 80m dalam arah 60 derajat ke arah barat dari arah utara,
kemudian 150m dalam arah 45derajat kearah barat dari arah selatan.
setelah menempuh suatu perpindahan tertentu yang lurus, tenyATA PENELITI
tersebut kembali ke tempat semula. gambarlah gerak peneliti?, berapa
perpindahan yang terakhir tsb? berapa jarak total yang ditempuh peneliti
tsb?

1c.

Re: mohon jawaban soal ini

Posted by: "Darwin Irawanto" drw02036@yahoo.co.uk   drw02036

Mon Feb 28, 2011 12:57 am (PST)



untuk perpindahan orang tsb pastinya nol, krn dikatakan bhwa orang tersebut pd akhirnya kembali ke posisi semula. ingat!! perpindahan didefinisikan sbg perubahan kedudukan sebuah titik atau materi dari posisi atau kedudukan awal ke kedudukan akhir

sementara untuk jarak tempuh orang tersebut tdk sy jelaskan disini, tapi yg pastinya menggunakan kaidah vektor

tantangan mencari jarak tempuh ini sy serahkan kepada Anda sendiri agar lebih memahami persoalanm, adapun bantuan sy berupa tutorialnya bisa Anda click dan unduh gratis di link di bawah ini :

http://dear-darwin.blogspot.com/p/tutorials.html

terimakasih semoga membantu

1d.

Re: mohon jawaban soal ini

Posted by: "roy" roy_rochananto@yahoo.com   roy_rochananto

Mon Feb 28, 2011 5:59 am (PST)



Mas Ferri,

Saya akan coba menjawab:
1.Gambar gerak peneliti dapat dilihat pada folder file milis ini "http://tech.groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/files/" dengan judul file "Jawaban Soal.pdf"
2. Perpindahan peneliti tersebut 0 meter tidak bergerak ke titik manapun.
3. Jarak yang ditempuh peneliti itu adalah : 180m + 80m + 150m = 410m

Semoga membantu, CMIIW buat yang lain.

Regards
Roy R

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, Ferri Ardiyanto <ferri217@...> wrote:
>
> seorang peneliti memasuki sebuah gua. dia berjalan 180m ke timur, kemudian 80m
> dalam arah 60 derajat ke arah barat dari arah utara, kemudian 150m dalam arah
> 45derajat kearah barat dari arah selatan. setelah menempuh suatu perpindahan
> tertentu yang lurus, tenyATA PENELITI tersebut kembali ke tempat semula.
> gambarlah gerak peneliti?, berapa perpindahan yang terakhir tsb? berapa jarak
> total yang ditempuh peneliti tsb?
>

2a.

Re: Mohon dapat menjelaskan rumusnya

Posted by: "Den Bagusnya" milis75@yahoo.com.sg   milis75

Mon Feb 28, 2011 6:00 am (PST)



Dalam 1 tahun terdapat (12 bulan) x Dalam 1 tahun terdapat (74 pekerjaan)
=
Setiap 1 pekerjaan dikerjakan selama (3 bulan) x Setiap pekerjaan dikerjakan oleh (5 orang) x Setiap 1 orang/SDM dapat melakukan pekerjaan secara bersamaan sebanyak (2 pekerjaan) x N (orang)

12x74 = 3x5x2xN

N = 12x74/3x5x2
= 29,6

mungkin butuh 30 orang,

CMIIW

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, roy rochananto <roy_rochananto@...> wrote:
>
> Dear para pakar fisika,
>
> Perkenalkan, saya roy, seorang karyawan yang sedang merencanakan
> kebutuhan SDM di kantor kami. Jika berkenan mohon para pakar fisika dapat membantu saya. Adapun kriteria-kriteria dari perencanaan SDM kami
> adalah sebagai berikut:
>
> 1. Dalam 1 tahun terdapat = 12 bulan
> 2. Dalam 1 tahun terdapat = 74 pekerjaan
> 3. Setiap 1 pekerjaan dikerjakan selama = 3 bulan
> 4. Setiap pekerjaan dikerjakan oleh = 5 orang/SDM
> 5. Setiap 1 orang/SDM dapat melakukan pekerjaan secara bersamaan sebanyak = 2 pekerjaan
>
> Pertanyaannya:
> Berapa orang/SDM yang harus kami siapkan dalam 1 tahun tersebut?
>
> Besar
> harapan saya untuk mendapatkan penjelasan berupa rumus yang digunakan,
> agar apabila kami melakukan perubahan variabel jumlah pekerjaan atau
> lamanya waktu pekerjaan atau perubahan lainnya, maka bisa kami dapatkan
> hasilnya.
>
> Mohon maaf apabila mengganggu.
>
> Salam
> Roy R
>

2b.

Re: Mohon dapat menjelaskan rumusnya

Posted by: "Misrin Achmad" misrin@yahoo.com   misrin

Mon Feb 28, 2011 6:56 am (PST)



Begini aja, biar mudah... 5 orang itu kita sebut satu grup.
Setiap grup mampu bekerja setahun sebanyak 12 bulan / 3bulan x 2 pekerjaan = 8
pekerjaan.
Kalau dalam setahun terdapat 74 pekerjaan, maka untuk menyelesaikannya anda
memerlukan 74/8 = 9.25 group.
Grup kerja ini kan nggak boleh bilangan pecahan.
Jadi anda memerlukan 9 grup atau 45 orang pekerja, tetapi masih menyisakan 2
pekerjaan.
Untuk menyelesaikan 2 pekerjaan itu anda bisa hire 1 grup lagi untuk kontrak
kerja selama 3 bulan saja...
atau anda hire 10 grup (50 orang) sekalian dan berikan cuti bergilir/siapa tahu
ada yg sakit...dsb...

Rumusnya...? pasti anda bisa selesaikan sendiri sekarang.
Salam

________________________________
From: Den Bagusnya <milis75@yahoo.com.sg>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Mon, February 28, 2011 10:19:03 AM
Subject: [FISIKA] Re: Mohon dapat menjelaskan rumusnya

 
Dalam 1 tahun terdapat (12 bulan) x Dalam 1 tahun terdapat (74 pekerjaan)
=
Setiap 1 pekerjaan dikerjakan selama (3 bulan) x Setiap pekerjaan dikerjakan
oleh (5 orang) x Setiap 1 orang/SDM dapat melakukan pekerjaan secara bersamaan
sebanyak (2 pekerjaan) x N (orang)

12x74 = 3x5x2xN

N = 12x74/3x5x2
= 29,6

mungkin butuh 30 orang,

CMIIW

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, roy rochananto <roy_rochananto@...>
wrote:
>
> Dear para pakar fisika,
>
> Perkenalkan, saya roy, seorang karyawan yang sedang merencanakan
> kebutuhan SDM di kantor kami. Jika berkenan mohon para pakar fisika dapat
>membantu saya. Adapun kriteria-kriteria dari perencanaan SDM kami
>
> adalah sebagai berikut:
>
> 1. Dalam 1 tahun terdapat = 12 bulan
> 2. Dalam 1 tahun terdapat = 74 pekerjaan
> 3. Setiap 1 pekerjaan dikerjakan selama = 3 bulan
> 4. Setiap pekerjaan dikerjakan oleh = 5 orang/SDM
> 5. Setiap 1 orang/SDM dapat melakukan pekerjaan secara bersamaan sebanyak = 2
>pekerjaan
>
> Pertanyaannya:
> Berapa orang/SDM yang harus kami siapkan dalam 1 tahun tersebut?
>
> Besar
> harapan saya untuk mendapatkan penjelasan berupa rumus yang digunakan,
> agar apabila kami melakukan perubahan variabel jumlah pekerjaan atau
> lamanya waktu pekerjaan atau perubahan lainnya, maka bisa kami dapatkan
> hasilnya.
>
> Mohon maaf apabila mengganggu.
>
> Salam
> Roy R
>

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Learn about issues

Find support

Yahoo! Groups

Latest product news

Join Mod. Central

stay connected.

Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Find useful articles and helpful tips on living with Fibromyalgia. Visit the Fibromyalgia Zone today!

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3333

Messages In This Digest (11 Messages)

Messages

1.

[Info Menarik untuk Dosen dan Guru di Indonesia] Peluang Menulis di

Posted by: "dr Dito" ditoanurogo@gmail.com   d17o

Sun Feb 27, 2011 6:15 am (PST)



Dear Rekan Sejawat
di Seluruh Tanah Air....

Kami memperoleh informasi di bawah ini dan meneruskan kepada sahabatku
semua. Perlu diketahui, kami menulis dan menyebarluaskan informasi ini
dengan niat tulus dan ikhlas, *bukan sebagai promosi apapun*..... Terus
terang, kami tidak mendapatkan keuntungan apapun dengan mengirimkan
pemberitahuan ini.

Terimakasih.

Mohon disebarluaskan ke rekan sejawat lainnya bila ada yang berminat / hobi
menulis. Mahasiswa juga diperbolehkan.

Hormat kami,

Dito Anurogo
Buruh Kesehatan

*Sekarang Netsains sudah berISSN!*

* 17 Februari 2011

Sumber: http://netsains.com/2011/02/sekarang-netsains-sudah-berissn/

Sebuah publikasi online tentunya memerlukan pendataan, supaya dapat
diklasifikasikan sebagai publikasi yang diterbitkan secara berkala. Harus
ada suatu ketentuan internasional, yang memantau penerbitan berkala
tersebut. Disinilah guna ISSN. Sekarang, netsains sudah memiliki ISSN! Bisa
dilihat pada gambar di artikel ini, dan ISSN juga bisa dilihat di website
netsains kita yang tercinta ini. Dengan demikian maka ilmuwan atau akademisi
yg menulis di Netsains.Com bisa mendapatkan nilai KUM yg bermanfaat untuk
kenaikan tingkat di instansi yang menaunginya.
Namun, apakah sebenarnya ISSN itu? Mari kita simak nukilan informasi dibawah
ini, yang kami ambil dari web issn lipi:

Apakah ISSN itu?

Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI memiliki tugas dan
wewenang untuk melakukan pemantauan atas seluruh publikasi terbitan berkala
yang diterbitkan di Indonesia. Sebagai bagian dari tanggung-jawab tersebut,
PDII menerbitkan ISSN (International Standard of Serial Number) yang
merupakan tanda pengenal unik setiap terbitan berkala yang berlaku global.

ISSN diberikan oleh ISDS (International Serial Data System) yang
berkedudukan di Paris, Perancis. ISSN diadopsi sebagai implementasi ISO-3297
di tahun 1975 oleh Subkomite no. 9 dari Komite Teknik no. 46 dari ISO (TC
46/SC 9). ISDS mendelegasikan pemberian ISSN baik secara regional maupun
nasional. Untuk regional Asia dipusatkan di Thai National Library, Bangkok,
Thailand. PDII LIPI merupakan satu-satunya ISSN National Centre untuk
Indonesia.

Ucapan Terima kasih

Kami mengucapkan terima kasih kepada PDII LIPI yang sudah memberikan ISSN
ini. Kami sangat senang, karena proses permohonan sampai persetujuannya
sangat cepat, sangat mudah, dan semua serba online.

--
dr. Dito Anurogo
JL. Cinde Barat No. 4 Semarang 50256
Mobile: 08157686755
2a.

Re: Cara Menulis Tanpa Mood

Posted by: "Imam Suyudi" pekalian@yahoo.com   pekalian

Sun Feb 27, 2011 6:15 am (PST)



Wah sangat mencerahkan mas rahmad...
Terkait "hilangnya mood", saya pernah baca artikel tentang David Foster salah satu pentolan group CHICAGO taon dulu. Konon kalo lagi ngblank bener-bener ngeblank sementara didesak ama deadline harus setor lagu, dia masuk ke ruang studio rekaman kemudian memainkan semua alat musik yang dibisa tanpa irama, semau-maunya aja dan yang terpenting alata-alat perekam di-on-kan. Dari gitar pindah pegang piano pindah pegang drum gitu terus sampe capek dan bosan (untung gak kepegang kabel ya...) terus berhenti dan ditinggal selama 2-3 tga hari baru kemudian rekaman hasil "amukannya" didenger ulang dan mana yang punya irama diambil satu per satu. Alhasil, lagunya Madonna yang membuatnya terkenal sebagai si MATERIAL GIRL hasil dari proses penciptaan kayak gitu.
Saya juga kadang-kadang seperti itu. Buka word dan ketik apa yang ada di kepala. Gak tau mana ujung, pangkal, nyambung apa gak antar paragrafnya, temanya pokok apa aja kemudian klik simpen dan baru dibaca lagi beberapa hari kemudian. Mana yang nyambung tema dan paragrafnya saya pisah-pisah dan perbaiki. Alhamdulillah, cerpen yang saya tulis kayak gitu pernah dapetin juara 1.

Cara kedua agak nyentrik, Ernest Hemingway kalo lagi mentok sementara dikejar tenggat, cari hotel yang minim fasilitas, ngeluarin semua isi kamar kecuali meja dan mesin ketik (waktu itu blom ada komputer apalagi lap top, jebot banget ya...) dan terakhir, maaf, telanjang. Jadi, tidak ada yang bisa dilakukan selain ngetik, ya ngetik dan ngetik.Ini beneran katanya di salah satu artikel yang saya lupa tangga dan taonnya. Cuma, teknik ini belum dicoba tuh, malu ati aja hehehee.... Pisss...

Tabik,

Imam suyudi

--- On Sat, 2/26/11, rahmad nurdin <rahmad.aceh@gmail.com> wrote:

From: rahmad nurdin <rahmad.aceh@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Cara Menulis Tanpa Mood
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Saturday, February 26, 2011, 6:56 AM

 

Musibah Membawa BerkahRahmadsyah Mind-Therapist

 

Assalamu'alaikum wr.wb

Shahabat yang baik. Kabar baik seperti apakah yang Anda
alami hari ini? Semoga selalu dalam suasana hati yang penuh
berbunga-bunga dan kecerahan sinar kebahagiaan. Mudah-mudahan, kedamaiaan dan
kebahagiaan mengisi seluruh alam semesta.

 

Tidak ada mood menulis

Anggap saja itu sebagai judul
semata. Karena
bukanlah musibah sebelum saya menamakan dan mengartikanya sebagai
musibah, tetapi itu hanya suatu peristiwa saja. Baik buruk, salah benar, bagus
jelek, hanya cara menyikapi saja. Pada kesempatan ini saya mau bercerita,
pengalaman yang saya alami hari ini. Yaitu suasana hati yang tak nyaman untuk
menulis.

 

Ternyata tantangan dalam
menulis itu, selain dari tidak tau apa yang harus ditulis, ketakutan
merasa belum sempurna, ada juga tantangan lainnya. Seperti yang saya alami
sekarang. Tidak ada mood untuk
menulis. Pertanyaan menarik buat saya renungi sendiri, Sampai kapan akan
begini, mau dibawa kemana hubungan saya dengan visi saya?

 

Bank ide dengan mind mapping

Sungguh dibalik musibah ada
hikmah dan keberkahan bagi mereka yang bersabar dan memasrahkan masalah nya
kepada Allah. Dari musibah (dibaca peristiwa kondisi tidak ada keinginan dan
semangat menulis) ini, saya yakin bahwa Allah akan memberikan berbagai
pemahaman kehidupan kepada saya setelah ujian ini berlalu. Bagi saya, yang penting
saya terus sabar dan tetap yakin akan terbukanya pintu solusi dari Nya, melalui
ikhtiar yang saya usahakan.

 

Benar saja. Hari ini dari jam
05.30 pagi sampai jam 15.30 saya mengalami suatu kondisi tidak menyatu dengan
diri dalam konteks menulis. Apakah karena tidak ada topik yang
mau dituliskan? Bukan, tidak karena itu. Topiknya banyak yang mesti ditulis, sebab
sudah saya konsepkan dalam mind mapping
setiap kali ide bermunculan. Begitulah cara saya mengikat ide. Setiap ide itu
muncul langsung saya tuliskan dalam buku Bank ide. Mengambil konsep Edy Zaques
seorang Trainer writer.

 

Mood excuse bagi kemalasan

Sementara itu, tadi pagi saya
sempat membaca wawancara Edy Zaquest dengan Andrea herata, penulis buku
fenomenal laskar pelangi di situs www.pembelajar.com.
Ada kata-kata dari Andrea herata yang mengusik diri saya. Saat Edy
Zaquest bertanya, kapan saat-saat yang menyenangkan untuk menulis?"... Kapan saja di luar jam kerja saya sebagai
seorang pegawai BUMN. Saya saat ini bekerja di TELKOM. Dan saya berusaha
mendidik diri saya sendiri untuk tidak tergantung pada mood. Saya
kadang-kadang beranggapan bahwa mood adalah excuse bagi kemalasan...."

 

Setelah shalat dhuhur dan
makan siang. Saya kembali ke laptop untuk menuliskan konsep yang pernah saya
catat. Memenuhi komitmen saya, menulis setiap hari satu artikel. Terserah
berapa halaman, yang penting menulis. Karena saya memaksakan menulis, maka saya
menulis dalam kondisi tidak menghadirkan jiwa saya disana. Walaupun itu masih
berupa konsep. Masih di ruang private (Mengikuti arahan
Pak Hernowo dalam mengikat makna update). Tetapi tetap saja, saya menulis
bak tak bernyawa. Akhirnya saya putuskan untuk berhenti melanjutkan menulis
topik yang sudah saya pilih (Selfish, managemen egois mementingkan diri
sendiri).

 

Tanyakan kepada ahlinya

Setelah berhenti, saya mencari
solusi sebagai wujud ikhtiar untuk memasrahkan urusan saya kepada Allah. (Sudut
pandang saya mengenai pasrah; pasrah itu ada dalam tindakan, bukan hanya berdoa
saja memohon ilham, tapi berTINDAK). Dalam Al-quran kan diperintahkan untuk
menanyakan kepada ahlinya, bila tidak mengetahui. Maka saya memutuskan untuk
mencari tau kepada ahlinya. Menurut saya, yang bisa menyelesaikan saat itu
adalah para penulis yang sudah duluan meninggalkan jejak pemikiran dan makna
sebelum saya. Bertemu dengan mereka hari ini juga tidak mungkinkan? Lantas
siapa? Tepat seperti anda duga. Saya menghubungi Master Google.

 

Kemudian saya ketik di form
search engine "Bagaimana tetap menulis
walau tidak ada mood"."Menulis tanpa mood". Dua kalimat ini membantu saya
bertemu dengan para bloger dan juga senior yang sudah expert di penulisan. Ternyata mereka juga mengalami hal yang saya
alami. Nah, yang menarik adalah kondisi saat tidak ada mood. Para blogger tetap
menulis tentang apa yang dialaminya, yang berujung bukan sebagai tips dan
solusi cara mengatasi, tetapi berupa pertanyaan. Pada salah satu paragraf berbunyi
"adakah yang bisa membantu saya?".

 

Teruslah menulis

Adalah hal menyenangkan, tanpa
disadari berdasarkan cerita mereka di blognya masing-masing. Saat tidak ada
mood kemudian bercerita tentang tidak ada mood menulis, tiba-tiba mereka
mendapatkan mood nya kembali untuk menulis.

 

Sementara yang saya alami,
memiliki beberapa topik untuk dituliskan. Tetapi tidak ada mood yang kuat untuk
menguraikannya. Mengurutkan dari umum ke khusus. Global ke detil. Abstrak ke
konkret konsep-konsep mind-mapping yang sudah saya catat dalam buku Bank Ide
saya. Diantara beberapa tulisan itu mengenai, cerita pengalaman pribadi dan
tips yang saya baca dari buku.

 

Setelah membaca beberapa
artikel, kemudian saya timbang-timbang dan bandingkan. Menurut saya, solusi yang
tepat, cocok dan pas bagi saya, sebagaimana dikemukakan di iwriter. Salah satu
tipsnya "Saat tidak mood pada satu topik, maka tuliskan / ikat makna pada topik
yang mood". Jadi semacam cros mapping deh.

 

Musibah membawa berkah

Kembali kepada musibah membawa
berkah. Suasana hati saya yang tak bergairah menulis tadi pagi, Alhamadulillah
bertakdir dengan menghasilkan ide-ide dan pemahaman serta pembelajaran bagi
saya. Seperti; karena peristiwa itu, saya mempunyai ide untuk membuat klinik menulis
dan Mastermind 360 days post program.
Sementara pembelajaran bagi saya, saya menjadi tau, apa yang akan saya
sampaikan kepada shahabat saya yang memiliki kendala gak mood menulis. Jadi,
dengan sendirinya, setelah Anda membaca cerita ini sampai selesai, sudah taukan
solusi bila gak mood menulis? Saat tidak ada mood, maka tuliskanlah tentang suasana hati
tidak ada mood. Intinya tetaplah menulis. Atau ganti dengan topik yang membuat
Anda tertarik (mood) untuk menulis.

 

Terima kasih kepada para
blogger dan penulis yang telah membahas tentang topik gak mood. Mohon maaf
namanya gak saya sebutkan, karena saya membaca dengan metode speed reading,
jadi hanya fokus pada inti pemahaman saja.  

 

Ciganjur,Jagakarsa

( Star ruang private, 14 februari 2011, 16.10 - 17.30 wib)

( End, 26februari 2011, 05.30 – 06.10 wib)

Sumber ; www.kursusnlp.com
--
Rahmadsyah Mind-Therapist

www.terapinlp.com I 081511448147 I YM; rahmad_aceh I FB : rahmadnlp@yahoo.co.id

2b.

Re: Cara Menulis Tanpa Mood

Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com   rahmadsyah_tcc

Sun Feb 27, 2011 6:34 am (PST)



Pak Imam...

Terima kasih sharing dan tambahan informasi yang bapak tuliskan. Jadi
memiliki wawasan baru saya...
--
Rahmadsyah Mind-Therapist
*www.terapinlp.com* I* 081511448147* I *YM; rahmad_aceh* I *FB :
rahmadnlp@yahoo.co.id*

2011/2/26 Imam Suyudi <pekalian@yahoo.com>

>
>
> Wah sangat mencerahkan mas rahmad...
> Terkait "hilangnya mood", saya pernah baca artikel tentang David Foster
> salah satu pentolan group CHICAGO taon dulu. Konon kalo lagi ngblank
> bener-bener ngeblank sementara didesak ama deadline harus setor lagu, dia
> masuk ke ruang studio rekaman kemudian memainkan semua alat musik yang
> dibisa tanpa irama, semau-maunya aja dan yang terpenting alata-alat perekam
> di-on-kan. Dari gitar pindah pegang piano pindah pegang drum gitu terus
> sampe capek dan bosan (untung gak kepegang kabel ya...) terus berhenti dan
> ditinggal selama 2-3 tga hari baru kemudian rekaman hasil "amukannya"
> didenger ulang dan mana yang punya irama diambil satu per satu. Alhasil,
> lagunya Madonna yang membuatnya terkenal sebagai si MATERIAL GIRL hasil dari
> proses penciptaan kayak gitu.
> Saya juga kadang-kadang seperti itu. Buka word dan ketik apa yang ada di
> kepala. Gak tau mana ujung, pangkal, nyambung apa gak antar paragrafnya,
> temanya pokok apa aja kemudian klik simpen dan baru dibaca lagi beberapa
> hari kemudian. Mana yang nyambung tema dan paragrafnya saya pisah-pisah dan
> perbaiki. Alhamdulillah, cerpen yang saya tulis kayak gitu pernah dapetin
> juara 1.
>
> Cara kedua agak nyentrik, Ernest Hemingway kalo lagi mentok sementara
> dikejar tenggat, cari hotel yang minim fasilitas, ngeluarin semua isi kamar
> kecuali meja dan mesin ketik (waktu itu blom ada komputer apalagi lap top,
> jebot banget ya...) dan terakhir, maaf, telanjang. Jadi, tidak ada yang bisa
> dilakukan selain ngetik, ya ngetik dan ngetik.Ini beneran katanya di salah
> satu artikel yang saya lupa tangga dan taonnya. Cuma, teknik ini belum
> dicoba tuh, malu ati aja hehehee.... Pisss...
>
> Tabik,
>
> Imam suyudi
>
> --- On *Sat, 2/26/11, rahmad nurdin <rahmad.aceh@gmail.com>* wrote:
>
>
> From: rahmad nurdin <rahmad.aceh@gmail.com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Cara Menulis Tanpa Mood
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Saturday, February 26, 2011, 6:56 AM
>
>
>
>
> *Musibah Membawa Berkah*
>
> *Rahmadsyah Mind-Therapist**
> *
>
>
>
> Assalamu�alaikum wr.wb
>
> Shahabat yang baik. Kabar baik seperti apakah yang Anda alami hari ini? Semoga
> selalu dalam suasana hati yang penuh berbunga-bunga dan kecerahan sinar
> kebahagiaan. Mudah-mudahan, kedamaiaan dan kebahagiaan mengisi seluruh alam
> semesta.
>
>
>
> *Tidak ada mood menulis*
>
> Anggap saja itu sebagai judul semata. Karena bukanlah musibah sebelum saya
> menamakan dan mengartikanya sebagai musibah, tetapi itu hanya suatu
> peristiwa saja. Baik buruk, salah benar, bagus jelek, hanya cara menyikapi
> saja. Pada kesempatan ini saya mau bercerita, pengalaman yang saya alami
> hari ini. Yaitu suasana hati yang tak nyaman untuk menulis.
>
>
>
> Ternyata tantangan dalam menulis itu, selain dari tidak tau apa yang harus
> ditulis, ketakutan merasa belum sempurna<http://www.kursusnlp.com/2011/02/hati-hati-virus-perfectionist-menyerang.html>,
> ada juga tantangan lainnya. Seperti yang saya alami sekarang. Tidak ada *
> mood* untuk menulis. Pertanyaan menarik buat saya renungi sendiri, Sampai
> kapan akan begini, mau dibawa kemana hubungan saya dengan visi saya?
>
>
>
> *Bank ide dengan mind mapping*
>
> Sungguh dibalik musibah ada hikmah dan keberkahan bagi mereka yang bersabar
> dan memasrahkan masalah nya kepada Allah. Dari musibah (dibaca peristiwa
> kondisi tidak ada keinginan dan semangat menulis) ini, saya yakin bahwa
> Allah akan memberikan berbagai pemahaman kehidupan kepada saya setelah ujian
> ini berlalu. Bagi saya, yang penting saya terus sabar dan tetap yakin akan
> terbukanya pintu solusi dari Nya, melalui ikhtiar yang saya usahakan.
>
>
>
> Benar saja. Hari ini dari jam 05.30 pagi sampai jam 15.30 saya mengalami
> suatu kondisi tidak menyatu dengan diri dalam konteks menulis. Apakah
> karena tidak ada topik yang mau dituliskan? Bukan, tidak karena itu.
> Topiknya banyak yang mesti ditulis, sebab sudah saya konsepkan dalam *mind
> mapping* setiap kali ide bermunculan. Begitulah cara saya mengikat ide.
> Setiap ide itu muncul langsung saya tuliskan dalam buku Bank ide. Mengambil
> konsep Edy Zaques seorang Trainer writer.
>
>
>
> *Mood excuse bagi kemalasan*
>
> Sementara itu, tadi pagi saya sempat membaca wawancara Edy Zaquest dengan
> Andrea herata, penulis buku fenomenal laskar pelangi di situs
> www.pembelajar.com. Ada kata-kata dari Andrea herata yang mengusik diri
> saya. Saat Edy Zaquest bertanya, kapan saat-saat yang menyenangkan untuk
> menulis?�... *Kapan saja di luar jam kerja saya sebagai seorang pegawai
> BUMN. Saya saat ini bekerja di TELKOM. Dan saya berusaha mendidik diri saya
> sendiri untuk tidak tergantung pada **mood**. Saya kadang-kadang
> beranggapan bahwa **mood** adalah excuse bagi kemalasan**.*...�
>
>
>
> Setelah shalat dhuhur dan makan siang. Saya kembali ke laptop untuk
> menuliskan konsep yang pernah saya catat. Memenuhi komitmen saya, menulis
> setiap hari satu artikel. Terserah berapa halaman, yang penting menulis.
> Karena saya memaksakan menulis, maka saya menulis dalam kondisi tidak
> menghadirkan jiwa saya disana. Walaupun itu masih berupa konsep. Masih di
> ruang private (Mengikuti arahan Pak Hernowo dalam mengikat makna update<http://www.kursusnlp.com/2011/02/andai-aku-hernowo-hasim.html>).
> Tetapi tetap saja, saya menulis bak tak bernyawa. Akhirnya saya putuskan
> untuk berhenti melanjutkan menulis topik yang sudah saya pilih (Selfish,
> managemen egois mementingkan diri sendiri).
>
>
>
> *Tanyakan kepada ahlinya*
>
> Setelah berhenti, saya mencari solusi sebagai wujud ikhtiar untuk
> memasrahkan urusan saya kepada Allah. (Sudut pandang saya mengenai pasrah;
> pasrah itu ada dalam tindakan, bukan hanya berdoa saja memohon ilham, tapi
> berTINDAK). Dalam Al-quran kan diperintahkan untuk menanyakan kepada
> ahlinya, bila tidak mengetahui. Maka saya memutuskan untuk mencari tau
> kepada ahlinya. Menurut saya, yang bisa menyelesaikan saat itu adalah para
> penulis yang sudah duluan meninggalkan jejak pemikiran dan makna sebelum
> saya. Bertemu dengan mereka hari ini juga tidak mungkinkan? Lantas siapa?
> Tepat seperti anda duga. Saya menghubungi Master Google.
>
>
>
> Kemudian saya ketik di form search engine �*Bagaimana tetap menulis walau
> tidak ada mood�.�Menulis tanpa mood�*. Dua kalimat ini membantu saya
> bertemu dengan para bloger dan juga senior yang sudah *expert* di
> penulisan. Ternyata mereka juga mengalami hal yang saya alami. Nah, yang
> menarik adalah kondisi saat tidak ada mood. Para blogger tetap menulis
> tentang apa yang dialaminya, yang berujung bukan sebagai tips dan solusi
> cara mengatasi, tetapi berupa pertanyaan. Pada salah satu paragraf berbunyi
> �*adakah yang bisa membantu saya*?�.
>
>
>
> *Teruslah menulis*
>
> Adalah hal menyenangkan, tanpa disadari berdasarkan cerita mereka di
> blognya masing-masing. Saat tidak ada mood kemudian bercerita tentang tidak
> ada mood menulis, tiba-tiba mereka mendapatkan mood nya kembali untuk
> menulis.
>
>
>
> Sementara yang saya alami, memiliki beberapa topik untuk dituliskan. Tetapi
> tidak ada mood yang kuat untuk menguraikannya. Mengurutkan dari umum ke
> khusus. Global ke detil. Abstrak ke konkret konsep-konsep mind-mapping yang
> sudah saya catat dalam buku Bank Ide saya. Diantara beberapa tulisan itu
> mengenai, cerita pengalaman pribadi dan tips yang saya baca dari buku.
>
>
>
> Setelah membaca beberapa artikel, kemudian saya timbang-timbang dan
> bandingkan. Menurut saya, solusi yang tepat, cocok dan pas bagi saya,
> sebagaimana dikemukakan di iwriter. Salah satu tipsnya �*Saat tidak mood
> pada satu topik, maka tuliskan / ikat makna pada topik yang mood*�. Jadi
> semacam cros mapping deh.
>
>
>
> *Musibah membawa berkah*
>
> Kembali kepada musibah membawa berkah. Suasana hati saya yang tak bergairah
> menulis tadi pagi, Alhamadulillah bertakdir dengan menghasilkan ide-ide dan
> pemahaman serta pembelajaran bagi saya. Seperti; karena peristiwa itu, saya
> mempunyai ide untuk membuat klinik menulis dan *Mastermind 360 days post
> program*. Sementara pembelajaran bagi saya, saya menjadi tau, apa yang
> akan saya sampaikan kepada shahabat saya yang memiliki kendala gak mood
> menulis. Jadi, dengan sendirinya, setelah Anda membaca cerita ini sampai
> selesai, sudah taukan solusi bila gak mood menulis? *Saat tidak ada mood,
> maka tuliskanlah tentang suasana hati tidak ada mood. Intinya tetaplah
> menulis. Atau ganti dengan topik yang membuat Anda tertarik (mood) untuk
> menulis.*
>
>
>
> Terima kasih kepada para blogger dan penulis yang telah membahas tentang
> topik gak mood. Mohon maaf namanya gak saya sebutkan, karena saya membaca
> dengan metode speed reading, jadi hanya fokus pada inti pemahaman saja.
>
>
>
> Ciganjur,Jagakarsa
>
> ( Star ruang private, 14 februari 2011, 16.10 - 17.30 wib)
>
> ( End, 26februari 2011, 05.30 � 06.10 wib)
> Sumber ; www.kursusnlp.com
> --
> Rahmadsyah Mind-Therapist
> *www.terapinlp.com* I* 081511448147* I *YM; rahmad_aceh* I *FB :
> rahmadnlp@yahoo.co.id <http://mc/compose?to=rahmadnlp@yahoo.co.id>*
>
>
>
>
3.

Senyumlah dengan Tulus Jika Anda Menginginkan Umur Panjang

Posted by: "Pramono Dewo" pdewo@yahoo.com   pdewo

Sun Feb 27, 2011 6:15 am (PST)



(Sumber: grup Facebook "Motivasi & Inspirasi")

Sudah lama suatu kebahagiaan dilambangkan dengan tertawa atau senyum.

Diyakini bahwa senyum dapat menarik ion-ion dan energi positif ke dalam tubuh, senyawa-senyawa yang
penting sebagai sumber kekuatan tubuhpun dapat dihasilkan dari hati yang
riang dan senyuman.

Telah lama manusia menyadari bahwa senyum adalah suatu
hal yang sangat berguna bagi manusia karena didalam senyum mengandung
kebahagiaan,
bahkan pemerintah jepang telah menerapkan suatu terapi senyum dan juga wajib senyum di negara sakura ini dan manfaatnya Luar biasa,
pekerjaan para karyawan cepat terpecahkan dan tingkat stress menjadi lebih kecil, bahkan dapat memperpanjang umur manusia

Kaitan antara senyum dan umur panjang ini diungkapkan oleh peneliti dalam riset yang dimuat di jurnal Psychological Science. Temuan baru ini menambah bukti lain bahwa hidup dengan kebahagiaan dan gembira memberi pengaruh kuat bagi kualitas kesehatan dan harapan hidup.

Peneliti percaya, lebarnya senyuman dan dalamnya kerutan di sekitar mata adalah
cermin positif dari hidup seseorang yang dapat diterjemahkan dalam kesehatan jangka panjang yang lebih baik.

Kesimpulan ini merupakan hasil studi terhadap foto-foto berusia tua. Para ahli dari Wayne State University, Michigan, meneliti 230 gambar pemain liga bisbol yang dicetak dengan data registrasi tahun 1952.

Daftar ini memuat semua profil
dan statistik pemain, seperti tanggal lahir, berat, status perkawinan, & karier. Para ahli lalu membuat peringkat pemain berdasarkan bentuk senyuman.

Ada kelompok pemain yang tak tersenyum sama sekali, tersenyum parsial (sebagian otot di sekitar mulut saja yang aktif), serta tersenyum lebar
(ditandai tawa lepas dengan gigi yang tampak, pipi yang naik, dan lipatan di sekitar mata).

Foto-foto ini lalu dibandingkan dengan usia dan harapan hidup setiap pemain.

Hasil analisis menunjukkan, 184 pemain tercatat sudah meninggal.

Mereka yang masuk kategori "tanpa senyum" hidup dengan usia rata-rata 72,9 tahun. Di
antara kelompok "senyum parsial', harapan hidupnya rata-rata mencapai 75 tahun.

Adapun mereka yang senyumnya paling lebar memiliki usia rata-rata 79,9 tahun atau tujuh tahun lebih panjang dari rekannya yang "jarang senyum".

Riset juga menemukan bahwa "senyuman palsu" tidak akan memberikan manfaat yang sama karena penambahan angka harapan hidup hanya terlihat pada pemain yang memiliki senyuman asli yang dikenal dengan Duchenne smiles.

Senyuman Duchenne mengaktifkan sekelompok otot di sekitar mulut dan mata. Istilah ini dimunculkan oleh seorang ahli saraf pada
abad ke-19. Senyuman ini berbeda dengan senyum palsu yang hanya melibatkan
otot di sekitar mulut.

Jadi mulai saat ini, tersenyumlah dengan lepas agar Anda tetap sehat dan
panjang umur.

Barakallah fiikum


Pramono Dewo
4.

[*Apresiasi-Sastra*] [bukan sembarang resensi film] RUMAH TANPA JEND

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Sun Feb 27, 2011 6:15 am (PST)



[bukan sembarang resensi film] RUMAH TANPA JENDELA: Ketika Kehadiran Seseorang Dibutuhkanoleh Fiyan Arjun pada 25 Februari 2011 jam 13:43RUMAH TANPA JENDELA: Ketika Kehadiran Seseorang Dibutuhkan  Jenis Film :Drama Musical (semua umur) Pemain :-
Emir Mahira, Dwi Tasya (rara), Raffi Ahmad (Ayah rara), Inggrid
Widjanarko (nenek rara), Yuni Shara (bude rara), Aswin Fabanyo, Alicia
Djohar, Atie Kanser Sutradara : Aditya Gumay  Tahun Relase : 2011 Produksi : PT. Smaradhana Pro and Sanggar Ananda Produser : Adenin Adlan, Seto Mulyadi   Satu
lagi film drama musikal kembali meramaikan di jagad hiburan perfilman
Indonesia setelah  film "Petualangan Sherian" (2000) dan " Jhosua Oh
Joshua" (2001) kini film "Rumah Tanpa Jendela" (2011) kembali menunjukan
geliatnya. Setelah sekian lama tak muncul kembali film-film drama
bergenre musikal. Kini film "Rumah Tanpa Jendela" satu-satunya film
pilihan keluarga yang menghibur apalagi penikmat film Indonesia. Apalagi
ditambah film-film Hollywood yang tiba-tiba behenti dalam peredaran
karena masalah pajak yang makin tinggi. Film ini
menceritakan seorang gadis kecil bernama Rara (Dwi Tasya) 8 tahun yang
selalu berkhayal dan bermimpi ingin memiliki jendela. Dan khayalan serta
mimpinya itu selalu ia bawa sampai ke dalam kelasnya. Sampai-samp[ai
teman sekelasnya selalu menertawai Rara. Mana ada anak seorang pemulung
memiliki jendela. Apalagi rumahnya hanya berbilik tripleks—dan saling
berhimpitan di perkampungan kompleks para pemulung  di Menteng Pulo
Jakarta. Di mana Rara tinggal bersama Raga, Ayahnya (Raffi Ahmad) dan si
Mboknya (Inggrid Widjarnako) yang sering sakit-sakitan. Tapi bukan saja
ternyata Rara mempunyai Bude Asih (Yuni Shara) yang bekerja di Batam
sebagai penghibur. Tapi Ayahnya sangat membenci Budenya itu. Namun
Rara memiliki Ibu Guru Alya (Varrisa Camelia) yang mengajarkan mereka
membaca dan menulis di sekolah singgah, tempat di mana Rara dan
teman-temannya tinggal. Di perkampung kompleks pemulung, Menteng Pulo.
Beruntungnya Rara selalu dibela oleh Bu Alya jika ada yang meledek
dirinya serta merupakan satu-satunya sukarelawan yang peduli dengan
nasib anak-anak pemulung tersebut. Selain cantik dan lembut ia juga
masih berstauskan seorang mahasiswa  tingkat semester 5. Di
tempat yang lain di sebuah rumah mewah. Yang segala fasilitasnya
komplit. Ber-AC, ber-jaguar, ber-kolam renang dan juga ber-jendela
banyak. Ada seorang anak yang merasa kesepian. Karena selalu saja
dihiraukan permintaannya apalagi ketika ia ingin Ayah (Aswin Fabanyo),
Ibu (Alicia Djohar) serta dua kakaknya bisa ikut serta menemani
menjemput Neneknya Nek Aisyah (Atie Canser) di bandara untuk menginap di
rumah mewahnya itu. Adalah Aldo (Emir Mahira), anak  usia 11 tahun yang
mengalami keterbelakangan mental (cacat mental) tapi emiliki kepandaian
melukis. Namun ia selalu saja kesepian. Tak ada satu keluarganya yang
memperhatikan keinginannya. Kedua orangtuanya sibuk dengan masing-masing
urusan begitu pun dengan kedua kakaknya. Hingga di suatu
kesempatan di saat sepulang dari kursus dari sanggar melukis ia bertemu
Rara yang sedang mengojek payung. Yang pada saat itu keadaan sedang
hujan lebat. Sambil menunggu jemputan Aldo pun berbincang dengan Rara.
Namun sayang Rara bernasib tak mujur tubuh kecil terserempet mobil Aldo
yang disengaja didorong oleh teman sesama pengojek payung. Dan saat
itulah Aldo dan Rara semakin akbrab. Dari keakraban itu
terjadilah peristiwa yang begitu mengenyuhkan hati. Salah satuhnya
ketika perkampungan kompleks pemulung, di mana Rara tinggal terjadi
kebakaran. Tepatnya di rumah. Sedangkan Aldo selalu dijadikan kambing
hitam atas hubungan kakak perempuannya kepada kekasihnya. Karena
kakaknya itu malu mempunyai adiknya cacat seperti dirinya.    Selanjutnya
apa yang akan terjadi dan dialami Rara saat mengetahui rumah terbakar.
Akankah mimpinya tercapai untuk memiliki jendela? Lalu, bagaimanakah
persahabatan Rara dan Aldo apakah terus terjalin? Dan juga apakah Rara
dan Aldo bisa bersatu dengan keluarganya masing-masing? Saksikan saja di
bioskop kesayangan Anda semua. Tapi, saya sarankan
janganlah Anda membandingkan dengan cerpen yang ada di salah satu buku
kumcer "Emak Naik Haji" karya Asma Nadia. Karena banyak sekali
kejutan-kejutan yang ada di film ini "Rumah Tanpa Jendela" yang
diadaptasi dari salah satu cerpen "Jendela Rara"  dalam buku yang sama
bahkan sangat beda sekali. Apalagi Anda membedakan dengan film "Emak
Naik Haji" taste film ini sangat berbeda. Anda penasaran silakan ajak
keluarga Anda tercinta untuk menyaksikan film ini.   NB:Alhamdulillah
setiap ada film bermutu (terbaru) apalagi film Indonesia bisa kebagian
menjadi penonton pertama. Untungnya masih ada rezeki. Ya, hitung-hitung
refreshing otak berjibaku dengan naskah-naskah yang sedang edit sambil
cari inspirasi menulis. Catatan:Harap komen sesuai
kontennya jika tidak maaf akan saya delete komen Anda. Saya lebih
tertarik komen tentang film ini maupun dunia perfilman Indonesia yang
sekarang sedang bangkit apalagi ketika perfilman film Hollywood berhenti
dari peredarannya.  Terima kasih!

5.

(oot) Butuh kontak number Wartawan majalah, koran ataupun tabloid

Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com

Sun Feb 27, 2011 6:15 am (PST)



Dear All,

Kami membutuhkan link ke beberapa wartawan yang memiliki rubrik khusus
di majalah dan tabloid tertentu, bagi beliau-beliau tersebut mohon kiranya
dapat menghubungi kami via japri di made.t.artiana@gmail.com
Terima kasih :)

*salam hormat,*
*
Made Teddy Artiana, S. Kom
*
fotografer, penulis & event organizer
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com

*Galery & Stock Photo
*http://theBeautyofBelitung.multiply.com
http://fromBaliWithLove.multiply.com
http://LawangSewuKotaTua.multiply.com
http://TriptoPulauPramuka.multiply.com

http://HongkongMacauShenzen.multiply.com
6.

[Feature Profil] Arvan Pradiansyah: Belajar dari Nenek Yang Menangis

Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com   wartax

Sun Feb 27, 2011 6:16 am (PST)



[Feature Profil]
Arvan Pradiansyah: Belajar dari Nenek Yang Menangis Tiap Hari
---Wayan Diananto

Awal pekan Januari 2011 di Purwakarta, di sebuah kelas intensif dengan peserta dua puluh orang. Seorang pembicara mengetengahkan topik rasa syukur. Dalam sebuah jeda, seorang peserta kelas berbicara tentang pahitnya kehilangan.

"Selama ini saya bermasalah dengan ayah. Sudah bertahun-tahun tidak menemuinya. Hari itu saya ingin menemuinya. Saya merasa ada sesuatu yang keliru dan harus segera diperbaiki. Pada saat niat itu muncul, saya menuju ke kediamannya. Saya memang bertemu ayah, tapi matanya terpejam. Dan tidak pernah bisa terbuka lagi. Saya menyesal. Saya tidak tahu seberapa besar nilai seorang ayah dalam kehidupan sampai kehilangan selamanya. Nyatanya, saya tidak pernah mensyukuri keberadaan ayah," ujar si peserta. Rasa sesal menggores begitu dalam.

Nenek yang Menangis Tiap Hari

Begitulah hidup. Manusia bercengkerama dengan dua hal bertentangan. Sedih dan bahagia. Menurut sang pembicara kelas itu, bahagia sebenarnya soal bagaimana sudut pandang kita memandang hidup. Perkenalkan, nama pembicara ulung itu ialah Arvan Pradiansyah. "Bahagia berhubungan dengan cara kita melihat dunia," ujar Arvan di Sarinah Jakarta, Rabu (26/1).

Selanjutnya, Arvan menyampaikan ilustrasi menyentuh. Kisah seorang nenek dan dua anaknya. Setiap hari nenek itu menangis. Tetangga yang melihat nenek itu menangis jadi bertanya-tanya, seberat apakah beban yang disandang wanita renta ini?

"Nek, kenapa sih tiap hari menangis?" tetangga bertanya.

"Saya punya dua anak. Yang lelaki pekerjaannya jualan es. Yang perempuan jualan payung. Kalau musim cerah begini, saya menangisi anak perempuan karena dagangannya enggak laku. Kalau musim hujan, saya menangis memikirkan anak saya laki-laki. Es buatannya sepi pembeli," keluhnya.

"Nek, begini saja deh. Gimana kalau cara berpikirnya di balik. Siang nanti, kalau matahari terik, pikirkan anak Nenek yang jualan es. Pasti Nenek senang karena dagangannya laris manis. Kalau siang nanti ternyata hujan deras, pikirkan saja anak nenek yang jualan payung. Pasti hidup Nenek bahagia," si tetangga sodorkan solusi.

Ya, sebetulnya kebahagiaan itu bisa didapat bukan dengan mengubah apa yang ada di sekitar kita. Semua dimulai dengan mengubah sudut pandang kita. Yang patut dipahami, masalah hidup tidak akan pernah habis. Satu masalah rampung, masalah lain menyongsong. Sejatinya, masalah adalah salah satu ciri kehidupan. Yang namanya hidup, suka atau tidak suka, pasti ada masalah. Pasti.

Growing Up dan Growing Old

"Kita patut bersyukur saat masalah melanda, berarti kita masih hidup. Hanya, pastikan masalah yang menimpa kita berbeda. Jangan sampai dari tahun ke tahun masalahnya sama. Itu-itu melulu," Arvan menyambung obrolan. Jika menghadapi masalah yang sama terus, kita tidak akan bertumbuh. Misalnya begini, masalah Anda tahun lalu ialah putus cinta.

Merasakan putus cinta jauh lebih bagus ketimbang tak pernah putus cinta sama sekali. Artinya, pernah ada seseorang yang begitu mencintai Anda. Problemnya, tahun depan jangan sampai terjebak masalah yang sama, dengan orang yang sama. Tahun depan, bisa jadi masalah Anda bukan lagi putus cinta dengan si A. Melainkan deg-degan karena mempersiapkan pernikahan dengan si B. Atau, masih putus cinta sih tapi bukan lagi dengan si A, melainkan si C. Jangan terpaku dan terlarut dengan masalah yang sama, menahun.

"Ketika seseorang menghadapi masalah berbeda dari waktu ke waktu, itu disebut pengalaman. Itulah proses growing up, yang mendewasakan. Ketika Anda berlama-lama dengan satu masalah yang sama, itu disebut penglamaan. Itulah growing old, penuaan. Menjadi tua belum tentu menjadi dewasa," ulas penulis buku Life Is Beautiful. Menyelesaikan satu masalah bukanlah perkara mudah. Diperlukan upaya keras, bahkan mungkin menahun. Saat tahun berganti, bisa jadi masalah yang belum selesai itu dijalin dengan problem berikutnya.

Menanti Delapan Tahun

Arvan membagikan sebuah pengalaman untuk kita. Semasa kecil, alumnus Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini gemar pelajaran mengarang. Dengan menuliskan isi otaknya yang penuh ide, bisa dituang, lalu dibagi ke calon pembaca. Beranjak dewasa, Arvan memberanikan diri menulis ke beberapa surat kabar dan majalah nasional.

"Tulisan saya dikembalikan. Alasannya, terlalu panjang. Lalu saya mencoba menulis efektif. Itu pun dikembalikan. Alasan redaksi, terlalu pendek. Seketika itu, semangat menulis anjlok. Beberapa tahun kemudian, saya mencoba lagi dan masih ditolak. Saya ngambek. Buat apa menulis lagi lha wong berkali-kali ditolak?" pikir Arvan kala itu. Ia mulai menulis pada 1990. Akhirnya, artikel Arvan terbit di sebuah majalah pada 1998. Bayangkan, delapan tahun ditolak.

"Saya berpikir, kalau berhenti mencoba, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi selanjutnya. Akhirnya, saya coba lagi. Di situlah tunas harapan bertumbuh. Untuk kali pertama dalam hidup, tulisan saya dimuat di majalah ekonomi. Bangganya bukan main. Saya membawa majalah itu ke mana-mana. Sampai bertemu mertua pun, majalah itu saya bawa," kenangnya.

Seandainya Arvan menyerah pada tahun kelima, keberhasilan tidak akan pernah dijemputnya. Keberhasilan datang kepada mereka yang terus dan terus berusaha. Kita tidak akan pernah mencapai apa yang kita inginkan, jika berhenti berusaha. Ketika kita berhenti berusaha, Tuhan juga akan berhenti bekerja bersama, menyokong kita. Itulah prinsip hidup Arvan.

Tulisan di kolom majalah di pengujung pemerintahan Presiden Soeharto itu membentangkan karpet merah. Dari tangan dan penanya, tergores puluhan ribu kata. Ribuan kalimat. Dan diabadikan dalam banyak artikel serta buku. Buku pertama yang dirilis, You Are A Leader. Menyusul kemudian, Life is Beautiful, Cherish Every Moment, The 7 Laws of Happines, dan You Are Not Alone.

Arvan juga dikenal sebagai kolumnis di dua media ternama, majalah SWA dan Bisnis Indonesia. Dia memberi pelatihan untuk puluhan bank, perusahaan minyak, asuransi, dan berbagai perusahaan lain. Suaranya menggema dalam talk show Smart Happiness, disiarkan sebuah jaringan radio ke dua puluh lima kota besar di penjuru Nusantara. Memasuki Februari 2011, Arvan akan mengisi rubrik konsultasi bertema "Life is Beautiful" di tabloid Bintang Indonesia.

Jika Anda memiliki masalah hidup, Anda bisa berbagi dengan Arvan. Layangkan surat maupun email Anda ke alamat pos redaksi atau email Bintang Indonesia. "Ketika Anda berbagi problem, dan saya berbagi alternatif pemecahan. Anda belajar dari saya, dan saya belajar dari masalah Anda. Saling belajar, itu salah satu hal termanis dalam hidup. Ibadah yang menyenangkan," pungkas Arvan.[]

Profil ini awalnya dipublikasi tabloid Bintang Indonesia edisi 1028/tahun XX/minggu kelima Januari 2011.

Untuk konsultasi dengan dengan Arvan Pradiansyah, kontak email:
redaksi[at]bintang.co.id, tabloidbintangindonesia[at]gmail.com

Situs terkait:
http://www.bintang.co.id
http://www.ilm.co.id

7.

Lima Puluh Tahun Mendatang Anak Kita

Posted by: "Aan Sopiyan" ansopiyan_rzi@yahoo.co.id   ansopiyan_rzi

Sun Feb 27, 2011 6:17 am (PST)





Lima Puluh Tahun Mendatang Anak Kita
oleh: M. Faudzil Adhim

Lima puluh tahun yang akan datang, mungkin kita sudah mati dan jasad kita
dikubur entah di mana atau tua renta, sehingga harus berpegangan tongkat untuk
berjalan. Lima puluh tahun mendatang mungkin kita sedang menjemput syahid di
jalan Allah di hari yang sama dengan hari ketika kita bertemu sekarang, dan jam
yang sama dengan jam saat kita berbincang di tempat ini. Bisa jadi pula kita
sedang menunggu kematian datang dengan kebaikan yang besar dan bukan keburukan.
Allahumma amiin. Lima puluh tahun yang akan datang, anak-anak kita mungkin sudah
tersebar di seluruh dunia. Saat itu, mungkin ada yang sedang menggugah inspirasi
umat Islam seluruh dunia, berbicara dari Mesir hingga Amerika, dari Makkah
Al-Mukarramah hingga Barcelona. Ia menggerakkan hati dan melakukan proyek-proyek
kebaikan, sehingga kota-kota pada zaman keemasan Islam yang terang benderang
oleh cahaya-Nya, dari Gibraltar hingga Madrid, dari Istambul hingga Shenzen,
kembali dipenuhi gemuruh takbir saat penghujung malam datang. Sementara siangnya
mereka seperti singa kelaparan yang bekerja keras menggenggam dunia. Mereka
membasahi tubuhnya dengan keringat karena kerasnya mereka bekerja meski segala
fasilitas telah mereka dapat, sementara pada malam hari mereka membasahi wajah
dan hatinya dengan air mata karena besarnya rasa takut kepada Allah Ta'ala. Rasa
takut yang bersumber dari cinta dan taat kepada-Nya.

Ya, mereka bekerja keras meski harta sudah di tangan. Mereka gigih merebut dunia
bukan karena gila harta dan takut mati, melainkan karena mereka ingin menjadikan
setiap detik dalam hidupnya untuk menolong agama Allah Azza wa Jalla dengan
mengambil fardhu kifayah yang belum banyak tertangani. Mereka gigih bekerja
karena mengharap setiap tetes keringatnya dapat menjadi pembuka jalan ke surga.
Kelak (ijinkan saya bermimpi) anak-anak kita bertebaran di muka bumi. Mereka
berjalan di muka bumi meninggikan kalimat Allah, menyeru kepada kebenaran dengan
cara yang baik, saling mengingatkan untuk menjauh dari kemungkaran dan mengimani
Allah Ta'ala dengan benar. Tangan mereka mengendalikan kehidupan, tetapi hati
mereka merindukan kematian. Bukan karena jenuh dan berputus asa terhadap dunia,
melainkan karena kuatnya keinginan untuk pulang ke kampung akhirat dan mengharap
pertemuan dengan Allah dan Rasul-Nya. Mereka inilah anak-anak yang hidup
jiwanya, bukan cuma cerdas otaknya. Mereka inilah anak-anak yang kuat iman,
ibadah, ilmu, himmah, ikhtiar dan sujudnya. dan semua itu tak akan pernah
terwujud jika kita tidak mempersiapkannya hari ini!

Lima puluh tahun yang akan datang anak-anak kita mungkin sedang mengendalikan
dunia di tangan mereka, dan memenuhi hatinya dengan dzikir kepada Allah. Mereka
mungkin sedang mengendalikan jaringan bisnis besar yang meliputi
supermarket-hypermarket di seluruh dunia hingga perusahaan-perusahaan manufaktur
berteknologi tinggi. Sebagian lainnya mungkin sedang memimpin ma'had putri yang
setiap alumnusnya menjadi kekuatan penentu sejarah dunia. Sebab, bukankah al-umm
masdrasah al-ula? Bukankah seorang ibu adalah madrasah pertama yang membentuk
karakter dan cara berpikir satu generasi di belakangnya? Maka mempersiapkan visi
dan kecakapan seorang ibu sama pentingnya dengan mempersiapkan peradaban umat
ini lima tahun yang akan datang. Sedangkan membiarkan anak-anak perempuan itu
menyibukkan diri dengan hasrat untuk memperoleh perhatian lawan jenisnya, sama
seperti mengizinkan masa depan agama dan umat ini hancur. Maka anak-anak itu
harus kita bekali agar kelak mampu menjadi perempuan untuk agama ini, perempuan
yang setiap tutur katanya akan meninggikan kalimat Allah di muka bumi. Sementara
rahimnya, tidaklah akan tumbuh benih di dalamnya kecuali generasi yang sejak
awal pertemuan sudah bertabur kalimat suci. Bukankah kepribadian itu terbentuk
sejak benih bapak ibunya bertemu? Maka, bagaimana kedua orangtua mereka
mempertemukan benih, sangat mempengaruhi bagaimana benih itu kelak akan tumbuh
dan berkembang.

Kita juga harus mempersiapkan setiap anak laki-laki kita agar mereka mampu
menjadi lelaki pemberani bagi agama ini. Mereka menghiasi hidupnya dengan tangis
pada malam hari, dan usaha yang gigih pada siang hari. Mereka mampu menegakkan
kepala dengan izzah yang tinggi di hadapan manusia disebabkan kehormatan,
kemuliaan, keimanan dan kekuatannya. Tetapi, terhadap istrinya, mereka bersikap
lemah lembut dan penuh cinta. Sebab, bukankah untuk melahirkan anak-anak yang
hebat dan salih, pintu pertamanya adalah mencintai ibu mereka dengan sepenuh
hati? Ketulusan cinta inilah yang mampu menggerakkan hati para bunda untuk tak
henti-hentinya memberikan perhatian. Ia tetap mampu tersenyum pada saat anak
bangun tengah malam, tepat ketika ia baru saja terlelap, tatkala ia merasa ada
suami yang mencintainya sepenuh hati dan jiwa. Seorang suami yang bukan hanya
memberikan hartanya. Lebih dari itu, ia memberikan perhatian dan kesediaannya
berbagi. Bukankah yang membuat Aisyah menangis kagum kepada suaminya, Rasulullah
SAW adalah perhatiannya yang lembut? Sebagaimana dinukil Ibnu Katsir, Aisyah ra
menangis seraya berucap, "Kanaa Kullu Amrihi 'ajaba. Ah semuanya menakjubkan
bagiku," tatkala ditanya tentang apa yang paling berkesan baginya dari
Rasulullah SAW. Dia kemudian bertutur tentang bagaimana Rasulullah SAW meminta
ijin untuk melakukan qiyamul lail. Hanya itu, tetapi perkara yang kecil itu
takakan hadir jika tidak ada perhatian yang besar.

Lima puluh tahun yang akan datang, di negeri ini kita mungkin menemui pusara
bapak-bapak yang hari ini sedang mewarnai anak-anak kita. Mereka terbujur tanpa
nisan dan prasati, sementara hidangan di surga telah menanti. Atau sebaliknya,
beribu monumen telah berdiri untuk mengenangnya, sementara takada lagi kebaikan
yang bisa diharapkan. Mereka menjadi berhala yang dikenang dengan perayaan,
tetapi tidak ada doa yang membasahi lisan anak-anaknya. Nau'dzubillahi min
dzalik. Betapa banyak pelajaran yang bertabur di sekeliling kita, dari
orang-orang yang masih hidup atau mereka yang sudah tiada. Tetapi betapa sedikit
yang kita renungkan. Kisah tentang K.H. Ahmad Dahlan yang mengulang-ulang
pembahasan tentang al-ma'un hingga menimbulkan pertanyaan dari murid-muridnya,
masih kerap kita dengar. Jejak-jejak kebaikan berupa rumah sakit, panti asuhan,
dan sekolah-sekolah juga masih bertebaran. Tetapi jejak-jejak ruhiyah dan
idealisme yang membuat KH Ahmad Dahlan bergerak menata akidah umat ini, rasanya
semakin lama semakin sulit kita lacak.

Tulisan Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari, sahabat dekat KH Ahmad Dahlan, yang
mendirikan Nahdatul Ulama, masih bisa kita lacak, meski semakin langka. Tetapi,
jejak-jejak ruhiyah dan idealismenya semakin sulit kita temukan. Apa yang dulu
diyakini haram oleh Hadratus Syaikh, hari ini justru dianggap wajib oleh mereka
yang merasa sebagai pengikutnya. Apa artinya? Iman tidak kita wariskan, kecuali
hari ini kita didik mereka dengan sungguh-sungguh untuk mencintai Tuhannya.
Keyakinan, cara pandang, dan idealisme juga tidak bisa kita wariskan ke dalam
dada mereka kalau hari ini kita hanya sibuk memikirkan dunianya, bukan
akhiratnya. Kita mempersiapkan mereka menuju akhirat, tetapi kita hanya bekali
mereka dengan kekuatan, keterampilan, dan ilmu untuk memenangi hidup di dunia
dan menggenggamnya dengan tangan mereka. Betapa banyak anak yang dulu rajin
puasa senin-kamis, tetapi ketika harus bertarung melawan kesulitan hidup,
imannya yang berubah menjadi senin-kamis. Kadang ada kadang nyaris tak tersisa.
Na'udzubillahi min dzalik.

Teringatlah saya dengan perkataan nabi Ya'kub AS saat menghadapi sakaratul maut.
Allah Ta'ala mengabadikannya dalam firman, "adakah kamu menjadi saksi saat maut
akan menjemput Ya'kub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, 'Apa yang kamu
sembah sepeninggalku?' mereka menjawab, 'Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan
nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Isma'il dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa
dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya," (QS. 2: 133). Ya, inilah pertanyaan
Nabi Ya'kub AS, ma'tabuduuna min ba'di?, apakah yang akan kalian sembah
sepeninggalku? bukan, ma'ta'kuluuna min ba'di? apakah yang akan kalian makan
sesudah aku tiada? Lalu, seberapa gelisah kita hari ini? Apakah kita sibuk
memperbanyak tabungan agar kelak mereka tidak kebingungan cari makan sesudah
kita tiada? Ataukah kita bekali jiwanya dengan tujuan hidup, visi besar,
semangat yang menyala-nyala, budaya belajar yang tinggi dan kesediaan untuk
berbagi karena Allah. Kita hidupkan jiwanya dengan memberi bacaan yang bergizi,
nasihat yang menyejukkan hati, dorongan yang melecutkan semangat, tantangan yang
menggugah, dan dukungan pada saat gagal, sehingga ia merasa kita perhatikan.
Kita nyalakan tujuan hidupnya dengan mengajarkan mereka untuk mengenal Tuhannya.
Kita bangun visi besar mereka dengan menghadirkan kisah orang-orang besar
sepanjang sejarah, orang-orang saleh yang telah memberi warna bagi kehidupan
ini, sehingga mereka menemukan figur untuk dipelajari, dikagumi, dan dijadikan
contoh. Lima puluh tahun mendatang anak-anak kita, hari inilah menentukannya.
Semoga warisan terbaik kita untuk mereka adalah pendidikan yang kita berikan
dengan berbekal ilmu dan kesungguhan. Kita antarkan pesan-pesan itu dengan cara
yang terbaik. Sementara doa-doa yang kita panjatkan dengan tangis dan air mata,
semoga menggenapkan yang kurang, meluruskan yang keliru, menyempurnakan yang
baik, dan di atas semuanya, kepada siapa lagi kita meminta selain kepada-Nya.***



SIAGA GIZI BALITA 2011
Rumah Zakat


Program Siaga Gizi Balita dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi balita di
daerah ICD yang mengalami kekurangan gizi. Pengembangan program ini di tahun
2011 meliputi peningkatan kuantitas bantuan pangan yang diberikan dan
peningkatan pendampingan.


Donasi : Rp. 550.000 / balita

Rekening Donasi :
BCA 094 301 6001
Mandiri 132000 481 974 5
BNI Syariah 155 555 5589
a.n Yayasan Rumah Zakat Indonesia




---
Contact Person:
Aan Sopiyan
ZIS Consultant Online
Rumah Zakat | Jalan Turangga No. 25 C Bandung.

e-mail: aan_sopiyan@rumahzakat.org | aan.rumahzakat@gmail.com
YM : ansopiyan_rzi
Phone : +62227332407
Fax : +62227332478
Mobile : +62817435036
www.rumahzakat.org

Menolong Itu Menyenangkan
bersama Rumah Zakat Mari Merangkai Senyum Indonesia

8.

Art-Pojok Ngawur 2011 (A-2  BELOK KIRI JALAN TERUS

Posted by: "Ietje Guntur" ietje_gun76@yahoo.com   ietje_gun76

Sun Feb 27, 2011 6:18 am (PST)



Dear Allz....

Apa kabaaaarrr ???? Lama ya, saya tidak bersapa dengan teman dan sahabat
semua...Mohon maaf nih...karena baru pindah kuadran...jadi lebih bebas
waktunya...eeeh, malahan jadi kelayapan kian kemari...kurang disiplin deh...

Belakangan ini saya punya beberapa ide yang agak nyeleneh...out of topic.
Setelah dipikir-pikir, sayang juga kalau ide yang out of topic ini dibiarkan di
dalam kepala saja. Saya kuatir terjadi penyumbatan pemikiran, alias semb***t
otak...Saya tidak mau pelit pemikiran...jadi deh, kemudian saya membuat kumpulan
artikel baru dengan judul "ART-POJOK NGAWUR".

Semula, Art-Pojok Ngawur ini hanya saya posting terbatas di dalam Note FB saya.
Tapi ada beberapa teman menyarankan untuk berbagi di milis-milis, tempat saya
bergembira-ria selama ini. Oke deeh...hati saya pun luluh. Maka setelah ini saya
akan menurunkan beberapa tulisan saya untuk teman dan sahabat semua. Semoga
berkenan, ya...


Salam hangat,

Ietje S. Guntur


Art-Pojok Ngawur 2011 (A-2
Start : 21/2/2011 3:47:34 PM
Finish : 21/2/2011 4:11:20 PM


"BELOK KIRI JALAN TERUS!"

Pernah lihat rambu jalan seperti ini ?
"BELOK KIRI JALAN TERUS!"
Dari banyak rambu dan petunjuk arah, maka rambu model inilah yang paling
memusingkan saya. Dari dulu sampai sekarang. Dan gara-gara petunjuk arah 'belok
kiri jalan terus' ini saya sempat disetop Pak Polisi, di kota Jogya beberapa
puluh tahun lalu.
Ceritanya, saya yang baru lepas SMA dari Medan, pergi berlibur ke Jogya.
Berbekal sepeda motor pinjaman seorang teman, dan sedikit petunjuk tentang arah
mata angin * ini wajib diketahui bila kita berada di Jogya*, maka saya dengan
penuh percaya diripun memulai perjalanan saya. Ketika masih berputar-putar di
sekitar perumahan tempat tinggal teman saya, dunia masih aman dan cemerlang.
Tapi bukan anak Medan namanya kalau Cuma jago kandang…hehe…* belagunya anak ABG
tempo doeloe*.
Maka dengan gagah berani saya pun menujukan kendaraan menuju ke arah kota.
Alangkah senangnya menjadi turis lokal. Saya berkeliling dari satu jalan ke
jalan lainnya. Menikmati pemandangan. Menikmati kota Jogya yang alon-alon asal
kelakon. Hingga tiba di sebuah perempatan jalan. Saya ingin belok ke arah kiri.
Tapi di dekat lampu pengatur lalu lampu lalu lintas * yang belakangan saya tahu
disebut sebagai lampu Bang Jo…alias abang-ijo… merah-hijau…*, saya tertegun.
Di situ tertulis, " BELOK KIRI JALAN TERUS". Baaahhh….apa pula ini ? Orang mau
belok kiri, disuruh terus saja. Kapan bisa beloknya ? pikir saya.
Di tengah keraguan itu, tiba-tiba seorang polisi lalu lintas menyetop kendaraan
saya. Lalu dengan sopan, Pak Polisi itu bertanya ," Mau kemana, Dik ?"
"Mau belok ke sana , Pak !" sahut saya dengan mantap sambil menunjuk arah kiri
dari jalan yang tadi.
Pak Polisi itu mengikuti arah tangan saya, lalu berkata ," Lha…mau belok kiri
kok malah terus ?"
" Pak…bukan Cuma bapak yang bingung. Saya pun bingung. Saya mau belok kiri,
malah disuruh jalan terus. Jadi kapan saya boleh belok ke sana ?" sahut saya,
tak kalah bingung.
Akhirnya si Bapak Polisi itu tersenyum. Dia paham, bahwa saya adalah anak daerah
yang kurang paham istilah 'JALAN TERUS'. Apalagi setelah dia melihat SIM (=
Surat Ijin Mengemudi) yang saya miliki, masih model lama dari Polda Sumatra
Utara.
" Lain kali hati-hati, ya Dik. Baca rambu lalulintasnya dengan benar."
" Saya bacanya sudah benar, Pak. Tapi tulisan itu saja yang aneh. Jadi saya
malah bisa kesasar kemana-mana nih…" Sahut saya. Masih tidak mau kalah dari
bapak polisi…hehehehe…

Bertahun-tahun kemudian. Bahkan ketika awal bulan Februari 2011 ini saya
berkunjung ke Jogya lagi, rambu lalu lintas yang bertuliskan "BELOK KIRI JALAN
TERUS" masih ada di beberapa ruas jalan. Di jalan lainnya ada tulisan ," BELOK
KIRI mengikuti lampu !"…ini sama juga ngawurnya…bagaimana kalau yang diikuti
lampu rem mobil di depan kita ??? Hiiks hiks hiks…
Nah, rambu mana yang harus kita ikuti ? Mau belok kiri saja repotnya seperti
itu. Salah belok, kena tilang. Tidak belok, bisa kesasar…halaaahhh…
Kayaknya sih, urusan BELOK KIRI itu memang urusan sederhana. Tapi karena makna
dari 'JALAN TERUS' itu bisa berbeda-beda, maka urusan belok pun bisa jadi
perdebatan yang panjang.
Saya lebih suka istilah atau petunjuk seperti ini ," BELOK KIRI BOLEH LANGSUNG".
Hmmh…tapi itu kan maunya saya. Bukan maunya bapak-bapak atau petinggi pengatur
rambu lalu lintas. Bagi yang memang punya bakat ngawur, petunjuk arah seperti
itu masih bisa diterjemahkan lagi. BOLEH BELOK KIRI sesuka hati…tanpa lihat kiri
kanan…hahaha…

Sambil melihat rambu jalan di setiap perempatan jalan yang saya lalui, saya
tersenyum-senyum sendiri.
Urusan belok kiri jalan terus itu masih menggelayut di kepala saya. Bagaimana
urusan lain yang lebih besar tidak salah interpretasi, kalau urusan belok kiri
saja bisa bikin runyam.
Kadang-kadang kita memang menyepelekan hal yang besar, dan mengabaikan hal yang
kecil. Tapi sering juga kita mengabaikan hal yang kecil, tapi berdampak besar.
Bagaimana kita mau membuat sebuah keputusan, mau belok atau mau lurus, kalau
kita tidak dapat memahami rambu kehidupan yang sebenarnya.
Pantesan sajaaaaaa…sekarang banyak orang salah belok. Mau lurus, malah belok ke
kiri. Wong rambunya sudah tidak jelas…hehe…Mau benar, malah jadi salah. Mau
menolong, malah ditodong. Mau teratur, malah jadi ngawur…
Ohlala…gara-gara rambu lalulintas, saya harus lebih waspada . Rasanya masih
terbayang wajah Pak Polisi di perempatan jalan itu, yang tersenyum geli melihat
seorang anak SMA yang bergaya sok tahu . Kalau dulu salah rambu, paling-paling
saya diluruskan…Bagaimana kalau salah baca rambu terjadi sekarang ?
Semoga besok-besok, rambu "BELOK KIRI JALAN TERUS" itu disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat. Dan kalau di dalam kehidupan ini tidak ada rambu belok
kiri, sebaiknya kita pun harus lebih berhati-hati…
Priiiiiittt…priiiiiittt….

Jakarta, 21 Februari 2011
Salam belok kiri yang (jangan) jalan terus…

Ietje S. Guntur
Special note :
Terima kasih kepada Bapak Polisi di perempatan jalan di tengah kota
Jogya…mungkin sekarang bapak sudah tua dan sudah pensiun ya…hehe…salam BELOK
KIRI, Pak…

9.

[bukan sembarang resensi film] RUMAH TANPA JENDELA: Ketika Kehadiran

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Sun Feb 27, 2011 6:19 am (PST)



[bukan sembarang resensi film] RUMAH TANPA JENDELA: Ketika Kehadiran
Seseorang Dibutuhkan
oleh Fiyan Arjun pada 25 Februari 2011 jam 13:43

RUMAH TANPA JENDELA: Ketika Kehadiran Seseorang Dibutuhkan

Jenis Film :

Drama Musical (semua umur)

Pemain :

- Emir Mahira, Dwi Tasya (rara), Raffi Ahmad (Ayah rara), Inggrid Widjanarko
(nenek rara), Yuni Shara (bude rara), Aswin Fabanyo, Alicia Djohar, Atie
Kanser

Sutradara : Aditya Gumay

Tahun Relase : 2011

Produksi : PT. Smaradhana Pro and Sanggar Ananda

Produser : Adenin Adlan, Seto Mulyadi

Satu lagi film drama musikal kembali meramaikan di jagad hiburan perfilman
Indonesia setelah film �Petualangan Sherian� (2000) dan � Jhosua Oh Joshua�
(2001) kini film �Rumah Tanpa Jendela� (2011) kembali menunjukan geliatnya.
Setelah sekian lama tak muncul kembali film-film drama bergenre musikal.
Kini film �Rumah Tanpa Jendela� satu-satunya film pilihan keluarga yang
menghibur apalagi penikmat film Indonesia. Apalagi ditambah film-film
Hollywood yang tiba-tiba behenti dalam peredaran karena masalah pajak yang
makin tinggi.

Film ini menceritakan seorang gadis kecil bernama Rara (Dwi Tasya) 8 tahun
yang selalu berkhayal dan bermimpi ingin memiliki jendela. Dan khayalan
serta mimpinya itu selalu ia bawa sampai ke dalam kelasnya. Sampai-samp[ai
teman sekelasnya selalu menertawai Rara. Mana ada anak seorang pemulung
memiliki jendela. Apalagi rumahnya hanya berbilik tripleks�dan saling
berhimpitan di perkampungan kompleks para pemulung di Menteng Pulo Jakarta.
Di mana Rara tinggal bersama Raga, Ayahnya (Raffi Ahmad) dan si Mboknya
(Inggrid Widjarnako) yang sering sakit-sakitan. Tapi bukan saja ternyata
Rara mempunyai Bude Asih (Yuni Shara) yang bekerja di Batam sebagai
penghibur. Tapi Ayahnya sangat membenci Budenya itu.

Namun Rara memiliki Ibu Guru Alya (Varrisa Camelia) yang mengajarkan mereka
membaca dan menulis di sekolah singgah, tempat di mana Rara dan
teman-temannya tinggal. Di perkampung kompleks pemulung, Menteng Pulo.
Beruntungnya Rara selalu dibela oleh Bu Alya jika ada yang meledek dirinya
serta merupakan satu-satunya sukarelawan yang peduli dengan nasib anak-anak
pemulung tersebut. Selain cantik dan lembut ia juga masih berstauskan
seorang mahasiswa tingkat semester 5.

Di tempat yang lain di sebuah rumah mewah. Yang segala fasilitasnya komplit.
Ber-AC, ber-jaguar, ber-kolam renang dan juga ber-jendela banyak. Ada
seorang anak yang merasa kesepian. Karena selalu saja dihiraukan
permintaannya apalagi ketika ia ingin Ayah (Aswin Fabanyo), Ibu (Alicia
Djohar) serta dua kakaknya bisa ikut serta menemani menjemput Neneknya Nek
Aisyah (Atie Canser) di bandara untuk menginap di rumah mewahnya itu. Adalah
Aldo (Emir Mahira), anak usia 11 tahun yang mengalami keterbelakangan mental
(cacat mental) tapi emiliki kepandaian melukis. Namun ia selalu saja
kesepian. Tak ada satu keluarganya yang memperhatikan keinginannya. Kedua
orangtuanya sibuk dengan masing-masing urusan begitu pun dengan kedua
kakaknya.

Hingga di suatu kesempatan di saat sepulang dari kursus dari sanggar melukis
ia bertemu Rara yang sedang mengojek payung. Yang pada saat itu keadaan
sedang hujan lebat. Sambil menunggu jemputan Aldo pun berbincang dengan
Rara. Namun sayang Rara bernasib tak mujur tubuh kecil terserempet mobil
Aldo yang disengaja didorong oleh teman sesama pengojek payung. Dan saat
itulah Aldo dan Rara semakin akbrab.

Dari keakraban itu terjadilah peristiwa yang begitu mengenyuhkan hati. Salah
satuhnya ketika perkampungan kompleks pemulung, di mana Rara tinggal terjadi
kebakaran. Tepatnya di rumah. Sedangkan Aldo selalu dijadikan kambing hitam
atas hubungan kakak perempuannya kepada kekasihnya. Karena kakaknya itu malu
mempunyai adiknya cacat seperti dirinya.

Selanjutnya apa yang akan terjadi dan dialami Rara saat mengetahui rumah
terbakar. Akankah mimpinya tercapai untuk memiliki jendela? Lalu,
bagaimanakah persahabatan Rara dan Aldo apakah terus terjalin? Dan juga
apakah Rara dan Aldo bisa bersatu dengan keluarganya masing-masing? Saksikan
saja di bioskop kesayangan Anda semua.

Tapi, saya sarankan janganlah Anda membandingkan dengan cerpen yang ada di
salah satu buku kumcer �Emak Naik Haji� karya Asma Nadia. Karena banyak
sekali kejutan-kejutan yang ada di film ini �Rumah Tanoa Jendela� yang
diadaptasi dari salah satu cerpen �Rumah Tanp Jendela� bahkan sangat beda
sekali. Apalagi Anda membedakan dengan film �Emak Naik Haji� taste film ini
sangat berbeda. Anda penasaran silakan ajak keluarga Anda tercinta untuk
menyaksikan film ini.

NB:

Alhamdulillah setiap ada film bermutu (terbaru) apalagi film Indonesia bisa
kebagian menjadi penonton pertama. Untungnya masih ada rezeki. Ya,
hitung-hitung refreshing otak berjibaku dengan naskah-naskah yang sedang
edit sambil cari inspirasi menulis.

Catatan:

Harap komen sesuai kontennya . Saya lebih tertarik komen tentang film ini
maupun dunia perfilman Indonesia yang sekarang sedang bangkit apalagi ketika
perfilman film Hollywood berhenti dari peredarannya. Terima kasih!
10.

Cara Mendownload Uang

Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com   rahmadsyah_tcc

Mon Feb 28, 2011 12:47 am (PST)



Assalamu�alaikum wr.wb

Shahabat saya yang baik. Semoga sapaan salam memberi keberkahan hidup,
kesehatan, kejernihan fikiran, kekuatan mental, kelancaran rezeki dan
kemudahan urusan bagi Anda dan saya. Mudah-mudahan, silaturahim yang kita
bina melalui dunia maya ini, semakin hari kian mendekatkan kita bisa lebih
bershahabat dengan bertatap muka.

*Bukan software*

Cara mendownload uang. Bukanlah program bisnis internet seperti yang pernah
Anda temui, Anda dengar dan Anda baca. Ia bukan pula software yang terinstal
di laptop atau komputer Anda, yang kemudian bisa dijalankan setelah di
instal. Tetapi, cara mendownload uang merupakan ringkasan pemahaman saya
dari program Mario Teguh Golden ways di Metro Tv. Barangkali Anda sudah
menyaksikannya. Note ini merupakan kegiatan mengikat makna, berdasarkan
paparan yang telah dijelaskan oleh Pak Mario tentang �*Uang Dari Langit*�.

Golden ways (Minggu 27 februari 2011) dikemas bukan seperti biasanya live
atau tapping di studio Metro tv. Namun, program yang direcord diluar studio.
Seperti program perjalanan beliau ke Jogya dan Sekolah alam milik Dik doang.
(itu sepengetahuan saya, bisa jadi ada program lainnya yang tidak sempat
saya saksikan).

*Cara mendapatkan uang*

Pada tapping �*Uang Dari Langit*� mengisahkan, Pak Mario berjalan-jalan ke
sebuah pasar Modern BSD. Kemudian beliau berbincang-bincang dengan para
penjual di sana. Diantara 6 sesi pengambilan recording itu, ada 2 sesi yang
berkesan bagi saya.

*Baca selengkapnya klik disini
<http://www.kursusnlp.com/2011/02/cara-mendownload-uang.html>*
--
Rahmadsyah Mind-Therapist
*www.terapinlp.com* I* 081511448147* I *YM; rahmad_aceh* I *FB :
rahmadnlp@yahoo.co.id*
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Parenting Zone

Family and home

Tips for mom

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.