Sabtu, 28 Februari 2009

[MailPlus] Digest Number 16697

Messages In This Digest (6 Messages)

Messages

1a.

Re: Setting AP

Posted by: "Risaldi, DW" rda_ra@yahoo.com.sg   rda_ra

Fri Feb 27, 2009 8:32 am (PST)

trim's mas nero

New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/

[Non-text portions of this message have been removed]

2a.

Re: Setting biat PC Virtual bisa pake internet menggunakan  fastnet

Posted by: "ardhi" milis@digizer.web.id

Fri Feb 27, 2009 6:45 pm (PST)

website rawan? apa tuh :D
pake Mikocok virtual PC ya, hmm..ga tau kalo pake itu.
saya juga pake virtual pc tapi dari Sun, namanya virtualbox..aplikasi
gratis. virtualbox.org
masih setia di versi 1.6.4, untuk konek ke internet dari guest OS gunakan
virtual network jenis NAT. tanpa konfigurasi apa-apa, guest OS bisa
langsung konek menggunakan koneksi dari host OS.

> Mohon maaf jika pernah ditanyakan sebelumnya
> Mohon bantuan teman - teman semuanya,
> Saya mempunyai komputer yang sudah terkoneksi di internet menggunakan
> fastnet, namun untuk masuk2 ke website2 rawan saya hanya mau
> menggunakan virtual PC, adakah teman - teman yang berhasil setting
> virtual PC agar bisa juga akses internet jika koneksinya menggunakan
> Fastnet, mungkin sekira dapat dishare di sini
> Adapun software yang saya gunakan adalah Mikocok virtual PC
>
> Itu saja dari saya atas bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih
>
> --
> Regards
> Samuel Sappa,
>

3a.

Re: Setting biat PC Virtual bisa pake internet menggunakan fastnet

Posted by: "Samuel Sappa" cihuy916@gmail.com

Fri Feb 27, 2009 10:11 pm (PST)

2009/2/27 Samuel Sappa <cihuy916@gmail.com>:
Iya mas saya saja yang kurang baca, terima kasih banyak buat bantuannya

--
Regards
Samuel Sappa,

4a.

Re: DVD-ROM Lenyap

Posted by: "santoso_2009" santoso_2009@yahoo.com   santoso_2009

Sat Feb 28, 2009 5:50 am (PST)

--- In mailplus@yahoogroups.com, Ardhi <milis@...> wrote:
>
> Mochammad Kurniawan wrote:
> >
> >
> > Hello mangku mangku,
> >
> > Monday, February 16, 2009, 9:38:34 PM, you wrote:
> >
> > > Tiba-tiba aja DVD-ROM di PC ga bisa terdeteksi. Drive lenyap.
> > > Bagaimana cara memunculkan lagi di kompi.
> >
> > Pernah dipasang pada USB to IDE?? Kalo iya, apalagi pakai USB to IDE
> > yang murahan cepat tewas tuh..
> >
> > --
> > Wassalam,
> > Mochammad Kurniawan
> > http://m-kurniawan.web.id <http://m-kurniawan.web.id> |
> > http://kurniawan.tv <http://kurniawan.tv>
> >
>
>
> masa sih USB to IDE bikin cepet rusak. kalo HD dipasang itu gimana?
>
>Coba Lo klik kanan My Computer, trus klik manage, trus klik disk
management, trus klik drive apa yang ilang, trus klik kanan,trus klik
change drive letter and paths. tapi sebelumnya kudu basmi virus dulu
met mencoba,,semoga suksess

5a.

Ada ex pelanggan astro?

Posted by: "Adi Jayanto" adjayanto.archive09@gmail.com   adi.jayanto

Sat Feb 28, 2009 5:50 am (PST)

Dekodernya bisa ditancepin kartu telkomvision atau provider lain nggak?

Ada yang udah nyoba blum?

--
Adi Jayanto
"I Love Gratis, Gratis is My Life"

-- via archive mail 2009

5b.

Re: Ada ex pelanggan astro?

Posted by: "Mat Gemboel" si_mat_gemboel@yahoo.com.sg   si_mat_gemboel

Sat Feb 28, 2009 6:08 am (PST)

Adi Jayanto...

Hehehehehehehehehe... Malah kepikiran antena parabola'nya mo ane tancepin ke modem PCMCIA ane... :)
___________
Mat Gemboel
si_mat_gemboel@yahoo.com.sg

Email'nya Adi Jayanto (adjayanto.archive09@gmail.com) tanggal 28 Februari 2009 jam 17:04:03 :
> Dekodernya bisa ditancepin kartu telkomvision atau provider lain nggak?

> Ada yang udah nyoba blum?

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com

Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Yahoo! Groups

Everyday Wellness Zone

Check out featured

healthy living groups.

New business?

Get new customers.

List your web site

in Yahoo! Search.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

[super_bisnis] Digest Number 3223

Messages In This Digest (1 Message)

Message

1.

NEW BUSINESS ASSOCIATION:$1000 IN FREE BUSINESS TOOLS WHEN YOU JOIN

Posted by: "super_bisnis@yahoogroups.com" super_bisnis@yahoogroups.com

Sat Feb 28, 2009 5:42 am (PST)

Reminder from: super_bisnis Yahoo! Group
http://groups.yahoo.com/group/super_bisnis/cal

NEW BUSINESS ASSOCIATION:$1000 IN FREE BUSINESS TOOLS WHEN YOU JOIN !!!!
Sunday March 1, 2009
All Day
(This event repeats every day.)

Notes:
FOR DETAILS GO TO: https://www.moreinfo247.com/9535677/IAHBE

All Rights Reserved
Copyright © 2009
Yahoo! Inc.
http://www.yahoo.com

Privacy Policy:
http://privacy.yahoo.com/privacy/us

Terms of Service:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Search Ads

Get new customers.

List your web site

in Yahoo! Search.

Yahoo! Groups

Do More For Cats Group

Connect and share with

cat owners like you

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2544

Messages In This Digest (11 Messages)

Messages

1.

[Ruang Baca] Kira-kira

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Fri Feb 27, 2009 5:53 am (PST)

Penulis: Cynthia Kadohata

Penerjemah: Poppy D. Chusfani

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 200 halaman

Cetakan: I, Februari 2009

Skor: 8

Mari kita bertanya pada Katie, bagaimana rasanya menjadi warga
Jepang di Amerika. Bagaimana rasanya menjadi adik seorang gadis
yang selalu berprestasi cemerlang di sekolah, sedangkan nilainya
sendiri rata-rata C. Bagaimana rasanya menghitung uang di bawah
kulkas, kemudian mempunyai adik laki-laki dan mengurus bayi.

Meminjam kacamata Katie pula, kita akan mengetahui ketersentakan
hati ketika Lynn tumbuh meremaja. Tertarik pada lawan jenis dan
berbicara hal-hal yang tak dimengerti dengan teman sebayanya.
Ketika Sam si bayi bahkan lebih cocok menjadi kawan, pun kepanikan
Katie kala Sam terkena perangkap di sebuah ladang.

Dengan mengenal Katie, kita meraba hati anak seorang pekerja pabrik
yang bekerja siang-malam. Mengikuti ibunya dan mengintip dari
sebuah celah, betapa sang ibu bahkan sulit beranjak ke kamar kecil.
Mencuri dengar soal serikat pekerja, meski tak paham benar.
Menghadapi berbagai kebingungan, tanpa tahu harus bertanya pada
siapa.

Menyelami isi hati Katie, kita akan susuri kesedihan kala Lynn sakit
dan divonis mengidap limfoma. Merasakan harapan mengembang-
mengempis. Mengalirkan banyak airmata, karena keluguan demi
keluguan dipaparkan dengan elok oleh Cynthia Kadohata. Kadang
tersenyum, kadang tergelak.

Melalui Katie, kita mengenang masa kecil yang penuh rasa ingin tahu.
Misalnya dalam paragraf di bawah ini:

"Apakah ayam-ayam itu kesakitan jika kautusuk dengan jarum?"

"Sayang, apakah aku kelihatan bisa bicara dengan ayam?" (hal. 136)

2.

[alhamdulillah]Buku Baruku: I Owe You, Bunda [Undangan Peluncurannya

Posted by: "rusdin visioner" rusdin_kutubuku@yahoo.com   rusdin_kutubuku

Fri Feb 27, 2009 6:17 am (PST)


"Dengan berjuta kekuatan dari Sang Pencipta, ibu berperan strategis tiada tanding dan tiada banding. Memuliakan seorang ibu berarti sebuah asa untuk cerahnya masa depan." Komentar Usth. Yoyoh Yusroh, Anggota DPR RI, terhadap buku kami ini.
 

Saya senang sekali karena Allah masih memberikan kekuatan luar biasa pada saya dan Regantini Salsabila menyelesaikan naskah buku "I Owe You, Bunda". Rasa senang ini semakin menjadi-jadi. Saya merasakan ada dorongan kuat untuk segera membedah buku ini. Insya Allah, hari selasa, 3 Maret 2009, Pukul 19.00-21.00 Wib, Pameran Buku Islam, Istora Senayan, Stand Cicero Publishing saya akan datang mengupas abis buku kami ini.
 
Inilah buku yang menunjukkan kehebatan ibu. Melalui beragam kehebatannya, ibu mampu melahirkan seorang anak yang cerdas, tegas, berwawasan luas, penuh kasih sayang, sekaligus shaleh dan shaleha.
 
Saya akan tunjukkan padamu melalui kisah-kisah penuh hikmah dalam buku ini. Buku ini memberikanmu kekuatan menjadi seorang ibu sekaligus menyayangi ibumu. Dengan begitu, kesuksesan dan kebahagiaan hidup mudah engkau peroleh.
 
Buku ini bukan berteori semata. Bukan! Buku ini memberikan kisah-kisah nyata yang patut engkau renungkan. Ada kisah seorang anak yang sukses besar karena memberikan kasih sayang pada ibunya. Sekali lagi, buku ini bukan berteori, tapi menunjukkan pada engkau amalan-amalan anak untuk mencapai kesuksesan (dibidang apa pun itu, dan diusia berapa pun).
 
Apa yang engkau dapatkan ketika menelusuri karya terindah kami ini:

Kisah-kisah nyata penuh hikmah kesuksesan anak (lantaran mencintai orangtua)

cara ampuh mendulang kesuksesan dunia dan akhirat melalui kekuatan ibu.

Keutamaan ibu yang banyak orang lupakan

Rahasia Kedahsyatan Doa ibu

Cara ampuh membesarkan anak ala Rasulullah Saw

Doa-doa mustajab ibu dan anak

Doa-doa mengatasi kesulitan saat melahirkan
 
Kami ajak dirimu berburu kebaikan di tanggal 3 Maret 2009, stand Cicero publishing pameran buku islam istora senayan. Mari berburu kebaikan. Bedah buku ini GRATIS, bahkan engkau mendapatkan banyak pahala. Bukankah orang-orang shaleh berkumpul dalam satu majelis maka para malaikat akan mendoakan kebaikan untuknya?
 
Pujian terhadap buku ini:
"Buku ini sangat fantastik! Saya kagum dan bahagia membaca buku ini. Sangat komplit dan bermanfaat bagi anak dan orang tua. Anda rugi jika tidak membacanya." Hartati Nurwijaya, Penulis dan ibu tiga anak menetap di Yunani
 
"Subhanallah! Buku ini wujud penghargaan dan apresiasi yang tinggi pada seorang ibu. Penyajiannya sarat dengan pesan moral, menarik, dan edukatif karena disertai dengan kisah-kisah nyata yang dapat dijadikan pelajaran berharga." Era SR, Karyawan Program Studi Akuntansi FEUI
 
"Buku ini memberikan gambaran ibu adalah seorang yang sepatutnya mendapat kedudukan paling tinggi dan dihormati di hati anak-anaknya. Baca buku ini dan temukan dahsyatnya kekuatan doa ibu untuk kesuksesan dan kebahagiaan seorang anak." Bunda Reza MB, ibu rumah tangga
 

Lihat cover bukunya di http://rusdin.wordpress.com

3.

[Ruang Baca] Ganteng is...Dumb!

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Fri Feb 27, 2009 6:03 pm (PST)

Penulis: Iwok Abqary

Ilustrasi: Fivi_Fithrianty@yahoo.co.id

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 232 halaman

Cetakan: I, Februari 2009

Skor: 7,9

Banyak cewek cantik, tapi omongannya nggak nyambung. Tahunya
hanya dandan, fashion, dan urusan hedon-hedon. Di sini penulis
'menyetarakan' fenomena itu melalui pandangan seorang Saskia:
bahwa Davi termasuk salah satu cowok yang modal tampang doang.
Nggak punya prestasi apa pun, sehingga tak layak dilirik apa lagi
dijadiin pacar.

Motivasi karakter utama, yakni Davi, sangat kuat. Untuk
membuktikan bahwa pendapat Saskia itu keliru, ia tidak simsalabim
menjadi cowok super rajin dan mendapatkan nilai cemerlang di segala
bidang (emangnya sinetron?:p). Ia mengikuti satu lomba esai, yang
dalam persiapannya saja sudah bikin jungkir balik untuk seorang Davi
yang biasanya nyontek PR Aris.

Profil Aris, sosok teman baik Davi, tak dapat dipandang sebelah mata.
Cowok yang dijuluki Mr. Piring oleh kasir minimarket lantaran
piringnya selalu jadi sasaran amuk Davi kalo lagi bete (sindiran halus
bagi pasutri yang kalo berantem suka pake jurus piring terbang) ini
adalah 'imigran' dari Tasikmalaya. Cetusan bahwa orang Tasik identik
dengan tukang kredit cukup menggelitik, meski di kepala saya malah
sudah tertanam bahwa imej Tasik adalah kota santri dan pedagang
(terutama baju muslim). Aris dengan problematikanya sendiri
dihadirkan dengan teknik juxtaposition, sehingga dua arus subplot
mengalir bersamaan dalam teenlit satu ini. Konsistensi penulis
memaparkan agar keduanya tidak bertabrakan atau saling
mengganggu patut diacungi jempol.

Peran ilustrator tak boleh diabaikan pula, terutama pada waktu Riana -
sahabat Saskia- digambarkan main Zuma di kamar Saskia (hal. 170).
Bagian favorit saya dalam novel yang meraih predikat Pemenang
Berbakat Lomba Cerita Konyol Remaja GPU 2008 ini adalah ketika
Davi berniat mundur dari presentasi esainya dan berada di kamar
mandi.

Keseriusan penulis menjaga logika cerita sangat terlihat dari
ketertataannya sampai akhir. Walaupun di beberapa bagian sempat
terpeleset menjadi 'tell, not show' untuk menjelaskan alasan karakter
melakukan sesuatu. Ganteng is Dumb akan lebih segar lagi jika
menggunakan sudut pandang 'aku', karena kadang-kadang penulis
menyisipkan 'komentar pribadi' seperti 'Hihi..dasar' yang seharusnya
muncul alamiah dari pihak pembaca.

Latarbelakang Saskia yang keukeuh mengenai 'ganteng is dumb'
sebenarnya tak perlu dijelaskan benar. Namanya remaja, kadang-
kadang alasan untuk sesuatu adalah hal 'sepele' dan lemah alias
dorongan emosi belaka. Bisa saja Saskia memang lebih mempedulikan
prestasi dan perilaku seseorang daripada wajahnya, karena ia lain
dengan remaja pada umumnya. Atau karena ia pernah beberapa kali
mengenal cowok yang cakep tapi otaknya cekak, terus ilfil deh.

Meski demikian, saya lega dan puas sebab di sini tidak dikisahkan
sedikit pun Saskia berusaha menggagalkan upaya 'pembuktian diri'
Davi (lagi-lagi..emangnya sinetron?). Inti pesannya adalah berpikir
realistis, tidak ada yang orang sempurna, seperti dalam kalimat ini:

"Cowok ganteng, baik, kaya, jagoan dan cerdas hanya ada dalam
tokoh-tokoh novel!: (hal. 173)

4.

[Maryamah Karpov] NOVEL YANG MEMENANGI SELERA MASSA

Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com   wartax

Fri Feb 27, 2009 6:19 pm (PST)

[Maryamah Karpov]

NOVEL YANG MEMENANGI SELERA MASSA
--------------------------------
Oleh Anwar Holid

Kesuksesan tetralogi Laskar Pelangi menyempilkan istilah yang mengundang tanda tanya: cultural literary nonfiction. Seperti apakah itu?

DESEMBER 2008 lalu, ketika masih membawa-bawa Maryamah Karpov (Bentang, 504 hal.) ke mana pun pergi ingin segera menamatkannya, saya malah bertemu dengan orang yang malah belum selesai membaca Laskar Pelangi. Dia menenteng buku pertama tetralogi itu sambil menunggui anaknya yang latihan main perkusi bareng anak saya. Beberapa minggu sebelumnya, kami sempat membicarakan kehebohan cerita-cerita berlatar pendidikan di pulau terpencil itu.

"Ini baru sempat baca," katanya. "Kebetulan istri saya kemarin beli waktu jalan ke toko buku."

Saya lihat dia sudah lebih dari setengah membuka novel itu. Padahal saya beserta ratusan ribu pembaca lain sudah menamatkannya beberapa hari atau minggu setelah novel itu terbit pada 2005. Apa ada beda signifikan bila seseorang baru sempat membaca karya yang terbit beberapa tahun lalu? Mungkin tidak. Saya sendiri, karena sebuah keperluan, baru-baru ini membaca lagi Laskar Pelangi, dan dampaknya menurut saya berbeda ketika waktu dulu menamatkan untuk pertama kali. Ketika membaca dua atau tiga kali, kita jadi lebih dewasa, ada refleksi dan rujukan yang lebih kaya dari sebelumnya. Tapi, ada juga fakta yang harus saya sebut, bahwa sebagian orang ternyata tetap gagal membaca novel itu. Entah kenapa; mungkin butuh bahasan lebih lanjut.

Setelah melewatkan Sang Pemimpi dan Edensor, saya langsung loncat ke Maryamah Karpov. Beruntung, sebagian orang memberi tahu isi dan mengungkapkan kesan mereka terhadap volume kedua dan ketiga tersebut. Pukul rata, kebanyakan orang lebih terkesan pada Sang Pemimpi daripada Edensor. Bagi saya sendiri, Edensor cukup menyita perhatian karena masuk nominasi KLA 2007. Setidaknya ini membuktikan bahwa para juri memperhitungkan kekuatan sastra novel tersebut---sebab kalangan tertentu meragukan aspek tersebut bisa muncul di sana.

Ketika bicara tentang daya tarik tetralogi itu secara keseluruhan, tampaknya semua orang sependapat bahwa keunggulan kisah itu ialah pada keutuhan aspek fiksinya. Tetralogi itu lucu, romantis, dibumbui petualangan dan kisah fantastik, menjadikannya sangat inspirasional bagi pembaca fanatik, terasa dekat dengan kondisi pendidikan di Indoesia sehari-hari. Keutuhan aspek tersebut membuat tetralogi itu jadi seimbang. Dengan porsi masing-masing, semua muncul satu demi satu, silih berganti, sampai tanpa terasa ia menarik imajinasi pembaca ke sebuah kisah dan kejadian yang lengkap, mulai dari drama yang mengharu-biru, lantas disusul dengan humor, ironi, tragicomedy, juga pengharapan, optimisme, dan tentu saja petualangan-petualangan fantastik. Seorang fanatik Laskar Pelangi manapun bisa cerita kehebatan tetralogi itu lebih detail dan bersemangat daripada saya.

Struktur Laskar Pelangi dan Maryamah Karpov agak mirip sekaligus melingkar, yaitu kembali ke awal. Bila di buku pertama Laskar Pelangi terbentuk, di buku keempat Laskar Pelangi reuni. Di masa kecil, jagoan Laskar Pelangi yang paling disegani ialah Lintang dan Mahar; setelah dewasa kedua orang itu kembali muncul sebagai penyelamat Ikal. Pandu Ganesa, seorang fanatik karya-karya Karl May dengan menarik menilai karakter Lintang dan Mahar sebagai representasi otak kiri dan kanan--yang diharapkan supaya seimbang. "Ini dielaborasi dengan gegap-gempita oleh si penulis." Bedanya, bila di Laskar Pelangi Tuk Bayan Tula mengadali Mahar, kini sebaliknya. Mahar ganti mengerjai Tuk yang gagap teknologi. Petualangan di hutan dan laut kembali terjadi, dengan intensitas lebih serius.

Bila dulu sepuluh anak bermain, berkelana, melakukan banyak kegiatan, menjelajah wilayah-wilayah berbahaya, merambah hutan dan nekat menjadi penyelamat, kini setelah dewasa yang benar-benar mengemuka hanya bertiga. Ini konsekuensi logis dari perjalanan waktu dan peristiwa, sebab orang dewasa punya agenda dan prioritas masing-masing. Perjalanan menguatkan karakter sekaligus mengeraskan trauma seseorang.

Sengaja Mengundang Kontroversi?

Kenangan merupakan salah satu subjek paling penting dalam tetralogi ini. Namun, kali ini Ikal bukan mengenang masa kecilnya, melainkan ketika dia dewasa. Dia mengulang kenangan bersama ayah, mengenang A Ling yang susah-payah ia coba gapai dengan berbagai cara namun masih gagal, termasuk kenangan-kenangan bersama Laskar Pelangi sebelum akhirnya masing-masing menjalani nasibnya. Misal Mahar. Di buku pertama, sebelas tahun setelah mereka berpisah kala SMP, Mahar masih menjadi pendakwah Islam di kawasan terpencil di sekitar pulau Belitong. Tapi kini Mahar sudah sepenuhnya jadi dukun dan mengaktifkan lagi Societeit de Limpai, sebuah organisasi paranormal. Bila dulu Societeit menyewa perahu untuk mengarungi samudera, kini Ikal bikin sendiri!

Apa perubahan-perubahan itu mengurangi daya tarik novel tersebut? Bagi orang yang terlalu kritis dan berkeyakinan bahwa cerita itu terlalu fantastik untuk terjadi sebagai kenyataan, novel itu dinilai terlalu berlebihan. Rollo May, seorang tokoh kreativitas, menyebutkan bahwa imajinasi memungkinkan manusia menimbang-nimbang beragam kemungkinan, membuka kesempatan yang lebih luas lagi, termasuk di antaranya bisa menerima ambiguitas. Sejak awal, Laskar Pelangi memainkan-mainkan anggapan itu. Di satu sisi, karya itu tegas disebut sebagai novel; tapi di sisi lain banyak orang bersemangat mencari jejak-jejak kenyataannya, karena sebagian memang ada. Sedangkan penerbit menyebut itu sebagai "cultural literary nonfiction." Sengaja untuk menciptakan kontroversi?

Menarik kalau ada yang membahas unsur warisan budaya pada tetralogi itu. Boleh jadi di sinilah kritik Nurhady Sirimorok dalam Laskar Pemimpi (Insist Press, 191 hal.) memiliki arti penting. Buku itu menurut Puthut EA berusaha membersihkan kacamata kita yang telah buram karena terlewat asyik menyimak pandangan yang homogen.

Maryamah Karpov pun demikian. Banyak pembaca dengan mudah bisa menemukan kabut logika di sana; mereka telah mengungkapkannya di berbagai media dan kesempatan. Tapi satu hal, dan ini boleh jadi mengherankan, novel itu tetap diburu, dan kesan umum pembacanya tetap sama, bahwa kisahnya lucu, romantis, penuh petualangan, inspirasional, dan dekat dengan kehidupan para pembacanya.

Tetralogi Laskar Pelangi minimal membuktikan sesuatu dengan amat nyata, yaitu ia telah memenangi selera massa.[]

Copyright © 2008 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid

KONTAK: wartax@yahoo.com | (022) 2037348 | 0857 215 111 93 | Panorama II No. 26 B, Bandung 40141

Situs terkait:
http://www.klub-sastra-bentang.blogspot.com
http://www.mizan.com

5.

(Tips Menulis): 6 Alasan dan Cara Membuat Nama Pena

Posted by: "WORD SMART CENTER" wordsmartcenter@yahoo.com   wordsmartcenter

Fri Feb 27, 2009 6:20 pm (PST)

Enam Alasan dan Cara Membuat Nama Pena
Oleh: Udo Yamin Majdi

Nama Pena. Ini salah satu tema yang sering ditanyakan oleh teman-teman, baik dalam Pelatihan Jurnalistik, Sekolah Menulis SMART, milis wordsmartcenter@yahoogroups.com, blog www//http:udoyamin.multiply.com, maupun lewat e-mail pribadi saya, udoyamin_majdi@yahoo.com. Oleh sebab itu, ketika saya kembali mengasuh acara Sekolah Menulis On-Air di radio Community Jerman stasiun 2 Cairo, tema tersebut menjadi tema perdana dari sembilan pertemuan, setiap hari Kamis pukul 19:00 waktu Cairo, kecuali minggu ke-3 acara BOLPEN (Bincang Online Kepenulisan) bekerjasama antara Word Smart Center, FLP Jerman, dan Radio Comunnity.

Saya sempat menanyakan kepada beberapa orang: Anda kenal Etty Hadiwati Arief dan Heri Hedrayana Haris? Mereka hampir semuanya geleng kepala. Tidak tahu. Namun ketika saya tanyakan: apakah kenal dengan Pipiet Senja dan Gola Gong? Mereka pun menjawab, "Ya jelas kenal dong!" Setelah saya jelaskan, bahwa dua nama pertama, itu adalah nama asli dari dua penulis tersebut. Nah, dua nama di akhir, itu kita kenal dengan nama diri atau nama asli, sedangkan dua nama akhir, kita sebut nama pena.

Kita memang lebih mudah menunjukan nama pena dibandingkan dengan mendefinisikannya. Apalagi, nama pena ini, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi ketiga belum termaktub. Begitu pun di wikipedia berbahasa Indonesia, belum ada. Yang ada pada wikipedia berbahasa Melayu. Di sana disebutkan bahwa nama pena adalah nama yang dipakai oleh seorang penulis yang bukan nama aslinya karena alasan tertentu. Kalau demikian, nama pena versi Bahasa Melayu semakna dengan "nama samaran" dalam KBBI.

Terlepas, apakah kita setuju atau tidak dengan definisi di atas, yang jelas, setidaknya membantu kita untuk memahami makna nama pena. Walaupun, terus terang, secara pribadi, saya tidak sependapat bahwa nama pena itu harus berbeda sama sekali dengan nama asli. Sebab, dalam kenyataan, saya sering menjumpai nama pena itu tetap mempertahankan nama aslinya atau hanya sebatas singkatan dari nama asli.

Misalnya, Mohamad Fahri memakai nama pena Fahri Asiza, Hamka nama pena dari nama asli singkatan Haji Abdul Malik Amrullah, atau gabungan dari singkatan dan nama asli, misalnya Muhammad Ainun Nadjib menjadi Emha Ainun Nadjib. Menurut saya, nama pena adalah nama yang dipakai oleh seorang penulis ketika mempublikasikan karyanya kepada khalayak ramai, baik itu nama samaran, nama singkatan, maupun gabungan dari keduanya.

Mengapa para penulis memakai nama pena? Lagi-lagi, tidak mudah menjawabnya, sebab setiap orang punya alasan masing-masing. Di sini kita hanya mendiskusikan tujuh alasan seseorang memakai nama pena berikut ini:

1. Karena kurang percaya diri. Rasa kurang pede ini, bisa berkaitan langsung dengan nama aslinya, karyanya, maupun dengan spesialisasi ilmunya. Teman saya, memakai nama pena sebab nama asli terkesan kampungan dan menunjukan suku tertentu. Ada lagi memakai nama pena, sebab merasa tulisannya belum begitu baik dan ia memposting tulisan di berbagai milis dengan nama pena berbeda-beda semata-mata ingin memperoleh masukan dari banyak orang tanpa mereka mengetahui siapa penulisnya. Ada juga teman saya yang kuliah di Universitas Al-Azhar jurusan Tafsir memakai nama pena sebab antara spesialisasi ilmu yang pelajari jauh berbeda dengan novel dan cerpen yang ia tulisi.

2. Karena ingin menjaga keamanan diri. Tidak sedikit penulis yang harus meringkuk di balik jeruji besi, bahkan harus menyerahkan nyawanya di tiang gantungan gara-gara dari sebuah tulisan. Misalnya apa yang terjadi pada Sayyid Quthub. Beliau keluar masuk penjara dan akhirnya dihukum gantung oleh penguasa dengan tuduhan ingin melakukan kudeta.

Maka tidak sedikit pula, para penulis yang tidak mau mengambil resiko harus dipenjara, namun tidak tahan menyuarakan hati nurani. Akhirnya mereka memilih memakai nama pena yang jauh sekali dengan nama penanya.

Atau juga ada yang karena ingin aman dari penolakan keluarganya. Misalnya Binti Syati', nama pena dari Aisyah Abdurrahman. Mufassirah (ahli tafsir wanita) asal Mesir itu memakai nama pena, sebab tidak ingin mendapatkan halangan dari bapaknya, ketika menulis sastra atau esai-esai yang sangat berbeda dengan harapan orang tuanya.

3. Karena nama sama dengan penulis lain. Bagi Anda rajin membaca buku tentang cinta atau aktif di milis kepenulisan, besar kemungkinan kenal dengan nama ini: M. Shadiq Mustika. Tahukah Anda nama asal usul nama pena ini? Pada dua buku pertama, beliau masih menggunakan nama asli Muhammad Shodiq. Namun, belakangan beliau sadari, ternyata ada dua orang penulis lain yang memakai nama yang sama. Sehingga beberapa orang salah duga, buku yang ditulis oleh orang yang namanya sama dengannya, mereka sangka beliau yang menulisnya. Untuk membedakan dengan dua penulis lain itu, beliau memakai nama pena: M. Shodiq Mustika. Tambahan nama Mustika ini singkatan dari Muhammad Shodiq bin Tamsir bin Ismail bin Khusban bin Adam.

4. Karena tidak marketable. Seorang teman, sebut saja namanya, Asep Surya. Dia menulis buku dengan tema keislaman, sesuai dengan kuliahnya di Universitas Al-Azhar Mesir. Sudah beberapa buku yang dia tulis, namun sulit diserap oleh pasar. Lalu, ketika dia menulis buku tentang Do'a, dia ubah namanya menjadi Ibnu Utsaimin. Ternyata bukunya laris manis.

Mengapa ketika dia memakai nama Ibnu Utsaimin bukunya menjadi laris? Wallahu a'lam. Sebelum saya menjelaskan perbedaannya, saya ingin bertanya kepada Anda, ketika membaca Asep Surya, apa yang terbetik di benak Anda? Sebaliknya, ketika Anda membaca Ibnu Utsaimin, apa yang muncul di otak Anda?

Nama pertama mengingatkan kita akan teman-temannya asal Sunda. Sebab, orang Sunda banyak sekali memakai nama Asep. Sedangkan nama kedua, mengingatkan kita kepada para nama ulama dan ilmuan besar dalam Islam, diantaranya Ibnu Taimiyah, Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, Ibnu Jauzi, Ibnu Rusydi, dan Syaik Utsaimin.

Nah, demikian pula yang terjadi kepada para pembaca awam. Ketika ada dua buku sejenis dengan tema yang sama, mereka lebih memilih buku dengan nama orang Arab dibandingkan dengan nama orang Sunda. Sebab, mental orang Indonesia, selain beranggapan bahwa buku yang ditulis oleh orang luar negeri lebih bagus dibandingkan buku ditulis oleh orang Indonesia, juga mereka memandang sesuatu yang berbau Arab atau Timur Tengah lebih Islami dibandingkan dengan yang ada di Indonesia. Jadi wajar buku teman kita itu laris manis, sebab para pembaca mengira sang penulis berasal dari Timur Tengah. Dengan kata lain, nama Ibnu Utsaimin lebih menjual dari nama aslinya Asep Surya. 

5. Karena ingin melakukan personal branding. Sebenarnya alasan ini, sangat erat dengan alasan sebelumnya. Hanya saja bedanya, kalau sebelumnya ikut "trend pasar", sedangkan alasan ini ingin menciptakan pasar sendiri, alias trend setter.

Di sini, satu hal yang harus kita fahami bahwa saat ini dunia menulis dan perbukuan bukan semata-mata untuk menyuarakan kebenaran, sarana berbagi, atau memperjuangkan idealisme semata, melainkan menjadi sebuah industri atau bisnis. Oleh sebab itu kita perlu memahami strategi pemasaran, merketing.

Berbicara tentang dunia marketing, kita akan melirik master pemasaran di Indonesia, Hermawan Kertajaya. Lewat buku serialnya, beliau memperkenalkan Sembilan Elemen Pemasaran. Saya tidak akan mengurai sembilan elemen itu, melainkan hanya memberikan contoh tiga elemen yang berkaitan dengan tema kita. Menurut beliau, dari sembilan elemen itu, bisa kita kerucutkan pada tiga elemen ini: positioning, differentiation, dan brand.

Dunia kepenulisan atau perbukuaan itu ibarat samudra. Di tengah samudra itu ada beberapa benua, setidaknya ada dua benua besat, yaitu benua fiksi dan benua non-fiksi. Di benua fiksi ada pulau novel, pulau cerpen, pulau novelet, pulau cerbung, dan seterusnya. Sedangkan di benua fiksi, (1) ada pulau faktual yang terbagi menjadi beberapa daerah, ada daerah berita, ada daerah featuter, ada daerah laporan, dst; (2) ada pulau opini terbadi menjadi beberapa wilayah: ada wilayah opini, ada wilayah kolom, ada wilayah esai, ada wilayah biografi, ada wilayah autobiografi, ada wilayah memoar, dst; dan (3) pulau ilmiah, ada district ilmiah akademis (makalah, paper, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian) dan ada district ilmiah pupuler (artikel ilmiah populer, dst) Dan setiap daerah, wilayah, atau district ini, memiliki beberapa rumah: dari segi jenis kelamin, ada rumah perempuan dan ada rumah laki-laki; dari segi umur: ada rumah balita; rumah anak-anak,
rumah remaja, ada rumah dewasa, ada manula, dst.

Tentu saja kita tidak cukup waktu untuk memasuki semua rumah tersebut. Begitu pula hal dalam dunia tulis menulis, tidak semua jenis, bidang, dan sasaran pembaca buku, bisa kita tulis, melainkan kita harus memilih salah satu atau beberapa saja. Misalnya, memilih menjadi penulis jenis non-fiksi bidang keislaman. Bidang keislaman ini masih banyak lagi cabangnya, ada tentang Al-Quran, Al-Hadis, Fiqh, Sirah, Filsafat, Dakwah, dan seterusnya. Tema Al-Quran pun masih banyak sekali ranting keilmuan yang bisa kita ambil sebagai spesialisasi kita, misalnya tafsir, asbabun nuzul, qira'ah, i'rab, tajwid, mufrodat, dst. Dari tafsir itu dibagi-bagi lagi, ada tafsir maudhu'i (tematis) dan ada tafsir tahlily (tafsir analitis). Selanjutnya, kita dihadapan dengan pilihan, siapa sasaran pembacanya, untuk remaja atau dewasa. Misalnya memposikan diri sebagai penulis tafsir maudhu'i untuk remaja.

Setelah kita memposisikan diri sebagai penulis tafsir tematis untuk remaja, maka kita perlu melihat karya-karya para penulis tafsir tematis untuk remaja yang lainnya. Kira-kira apa yang belum mereka singgung, atau apa yang perlu kita tambahkan dalam karya kita sehingga buku kita berbeda dengan mereka. Misalnya, bedanya buku kita selain memakai bahasa remaja, juga ada gambar bahkan peta daerah-daerah yang disebutkan dalam ayat-ayat yang kita tulis..

Jika positioning dan diffrentiation itu kita lakukan, maka akan muncul brand, alias merek. Ketika kita orang mencari tafsir tematis untuk remaja penuh dengan gambar dan peta, orang akan ingat kita. Sebaliknya, ketika orang membaca nama kita, maka akan ingat dengan buku-buku kita.

Itulah yang terjadi pada penulis-penulis best seller yang kita kenal. Misalnya, Mohammad Faizil Adhim. Setiap saya ingat nama beliau, maka saya akan ingat buku tentang pernikahan. Sebaliknya, ketika membicarakan buku pernikahan, maka saya ingat nama beliau. Padahal, buku yang tentang pernikahan yang saya baca, bukan hanya karya beliau saja. Mengapa hal ini terjadi? Karena menurut saya, Mas Fauzil, telah berhasil memposisikan dirinya sebagai penulis buku pernikahan untuk para remaja, dengan gaya bahasa yang berbeda, dan beliau komitmen menggarap tema ini.

Kembali dengan personal branding tadi, coba Anda perhatikan karya-karya Mas Fauzil. Ketika menulis tema pernikahan, beliau memakai nama Mohammad Fauzil Adhim, ketika menulis buku tentang anak beliau memakai nama -kalau tidak salah-- Abu Fikri, dan ketika menulis buku tentang menulis "Dunia Kata" beliau memakai nama M. Fauzil Adhim. Wallahu a'lam, apakah Mas Fauzil membedakan nama pena sesuai dengan jenis dan tema karyanya itu personal branding atau tidak, yang jelas bagi saya, itulah yang saya maksud dengan alasan membangun merek diri.

6. Karena alasan negatif dan tidak bertanggung-jawab. Saya melihat hal ini di beberapa milis yang saya ikuti. Ada beberapa orang, sangat rajin memposting tulisan atau menanggapi tulisan orang lain. Namun sangat sayang, isi postingan itu --apalagi menjelang kampanye 2009 ini-- sering menjelek-jelek kelompok, golongan, partai tertentu. Mereka sangat bahagia bila melihat kekurangan kelompok, golongan, partai lain. Mereka sebarkan di milis-milis. Namun ketika dari kelompok yang mereka serang itu memposting hal-hal positif tentang mereka sebagai penyeimbang, mereka langsung menuding: ini kampanye terselubung!

Dan saya perhatikan, selain ID e-mail mereka tidak mencermin identitas mereka, juga nama mereka disamarkan, misalnya "Sang Pembela", "Sang Pejuang", dan seterusnya. Menurut saya, itu termasuk nama pena. Mereka lakukan hal itu, agar mereka bebas untuk menulis apa saja tentang orang lain, meskipun itu sering melukai orang lain. Mereka menyangka apa yang mereka lakukan itu tidak ada yang tahu, padahal Allah tidak pernah luput menyaksikannya dan malaikat pun senantiasa mencatat perbuatan mereka. Semoga kita terjauh dari alasan membuat nama pena dengan niat negatif dan tidak bertanggung-jawab ini.

Setelah kita menjawab pertanyaan, apa dan mengapa, ada satu pertanyaan lagi yang perlu kita perbincangkan, yaitu bagaimana cara kita membuat nama pena? Sebenarnya, tidak ada aturan tertentu cara kita membuat nama pena. Setiap orang bebas memilih caranya masing-masing. Adapun kiat-kiat atau tips berikut ini hanya sebatas saran sebagai bahan pertimbangan saja. Kalau memang bermanfaat, silahkan Anda pergunakan. Namun jika tidak berkenan, saya mohon maaf sudah menyita waktu Anda membacanya.

Baik, mari kita mulai cara menulis nama pena di bawah ini:

1. Buatlah nama pena yang bermakna positif dan mencerminkan idealisme Anda. Membuat nama pena, tidak jauh berbeda seperti kita memilih nama asli. Sebab nama, selain identitas --dalam pandangan Islam-- sebagai do'a dan panggilan di akhirat nanti. Sangat keliru pernyataan Shakespear bahwa "apa arti sebuah nama". Nama sangat berarti, sehingga Nabi Muhammad Saw sampai menggati nama sahabatnya, dari bermakna negatif ke makna positif. Tentu saja banyak sekali nama bermakna positif itu, baik itu kita ambil dari nama nasab (keturunan): nama bapak, kakek, atau buyut, atau dinisbahkan kepada anak: Abu Ahmad, marga, kampung halaman atau tempat tinggal (dalam bahasa Arab hal ini disebut laqab atau kunyah), maupun nama baru pilihan kita,

Selain bermakna positif, juga mengingatkan kita akan sebuah idealisme yang akan kita perjuangkan. Menulis, bukan sekedar merangkai kata berbunga-bunga dan penuh warna, melainkan memang ada sesuatu yang harus kita sampaikan: berupa kebenaran, ilmu, informasi, atau berbagi pengalaman. Sebagai muslim, tentu semuanya itu bermuara kepada mardlatillah. Inilah yang membuat Kang Heri Hendrayana memakai nama Gola Gong. Sewaktu ke Mesir, beliau sempat menjelaskan bahwa "GOL" itu untuk mengenang saat tulisannya dimuat di majalah HAI, "A" singkatan dari Allah untuk menginngatkan pesan ibunya bahwa menulis harus untuk mencari ridla Allah, sedangkan "GONG" artinya terus bergema sampai kapanpun.

2. Sesuaikan nama pena dengan jenis tulisan dan target pembaca. Sebagaimana telah saya singgung sebelumnya, bahwa salah satu strategi agar buku kita diterima pembaca adalah kita harus memilih jenis tulisan dan menentukan target pembaca.

Jika kita telah menentukan dua hal itu, maka kita akan lebih mudah membuat nama pena. Sebab, antara satu jenis tulisan dengan jenis tulisan lainnya, atau sasaran pembaca umur tertentu akan berbeda dengan umur yang lainnya. Misalnya, bila kita memilih menjadi penulis novel romantis maka buatlah nama pena yang romantis, bila novelnya komedi, maka buat nama yang lucu, atau novel detektif, pilihlah nama yang menunjukan sosok cerdas, dan seterusnya.

3. Usahakan nama pena singkat. John Griffith --ahli matematik-- mengatakan bahwa setiap manusia normal akan mampu mengingat satu milyar, 1.000.000.000..000 (10 pangkat 11). Sedangkan Jonh von Neumann --ahli teori informasi-- menyebutkan bahwa kita mampu mengingat sampai 280 kuintiliun bit, 280.000.000.000.000.000.000. bit (280 diikuti dengan 18 nol). Setiap bit mewakili satuan terkecil informasi, alias suku kata (lafadz), misalnya "a", "i", "ya", "oh", "ih", dst. Luar biasa bukan, otak kita?

Meskipun daya tampung otak kita sangat dahsyat, namun tidak menentukan baik atau tidaknya ingat kita. Yang menentukannya adalah proses kita mempersepsi memori. Ada dua macam memori: (1) memori ikonis (al-abshar) untuk informasi lewat visual/penglihatan; dan (2) memori ekosis (as-sam'a) untuk informasi lewat audio/pendengaran. Menurut para ahli komunikasi, apa yang kita lihat dan dengar sekilas maksimal 7 bit. Lebih efektif lagi 3-4 bit saja.

Dengan demikian, ketika kita membuat nama pena kata dasar, efektifnya 3-4 dasar. Contohnya "Al-Hamasah" nama pena Helvy Tiana Rosa ketika awal menulis, diantaranya karyanya yang memakai nama tersebut adalah "Mc Alliester" dan "Akira". Atau Jonru nama pena Jonriah Ukur, founder penulislepas.com. Atau Hernowo, penulis Mengikat Makna. Bisa juga dua kata, seperti Arul Khan dan Syamsa Hawa. Ada yang bilang maksimal 3 kata, misalnya Udo Yamin Majdi. (Hehehe, bukan narsis lho!)

Udo Yamin Majdi itu nama pena, bukan nama asli. Banyak yang tidak tahu, bahwa "Udo" itu tambahan dan bermakna "Kakak", seperti Aa di Sunda. Maka kurang tepat jika ada yang memanggil saya "Mang Udo", "Abang Udo", "Mas Udo", "Kak Udo", "Ustadz Udo", dst. Cukuplah panggil saya "Udo", itu udah sopan. Nama asli saya Yamin Efendi. Saya mencantumkan nama Udo itu ada dua alasan: (1) agar saya selalu ingat dengan visi saya untuk membangun kampung halaman; dan (2) agar tidak ada jarak atau akrab dengan siapa saja. Sedangkan Majdi nama bapak saya.

Makanya, pada awal-awal saya menekuni dunia kepenulisan, saya cantumkan nama panggilan, nama asli, dan nama bapak saya, sehingga dalam kumcer Bara Musa di Taman Terpasung (Pustaka Umat, 2002) dan Quranic Quotient: Menggali & Melejitkan Potensi Diri Lewat Al-Quran (Qultum Media, 2007), saya mencantumkan nama Udo Yamin Efendi Majdi.

Saat ini, saya sendiri geleng kepala dan tertawa: kok bisa-bisanya saya membuat nama pena seperti kereta api, panjaaang gitu lho! Namun setelah saya survey kecil-kecilan kepada teman, ke pembaca, atau penulis senior di Indonesia: dari keempat kata itu, mana yang paling enak mereka dengar dan mudah mereka ingat? Ternyata rata-rata menjawab "Udo Yamin". Berarti tinggal dua pilihan, apakah Efendi atau Majdi? Setelah saya renungkan, agar saya ingat dengan ortu dan ingin ambil berkah, maka saya cantumkan Majdi, maka jadilah Udo Yamin Majdi.
  
4. Enak didengar dan mudah diingat. Saat mendengar nama Asma Nadia, apa yang Anda rasakan? Enak bukan? Ini salah satu contoh nama pena yang enak didengar. Walaupun nama asli Mbak Asma juga enak kita dengar, Asmarani Rosalba, namun bagi saya pribadi --ma'af ya Mbak Asma-- jauh lebih sulit untuk saya ingat dibandingkan dengan Asma Nadia. Mengapa terdengar indah? Sebab, huruf akhirnya memakai huruf hidup "a", jadi terdengar puitis.

5. Nama pena hendaknya mudah diucapkan dan marketable. Saya ambil contoh Kinoysan, nama pena Ari Wulandari. Enak di telinga, dan menjual, saya merekan sang penulis berasal dari Jepang, bukan orang Indonesia. Bandingkan, misalnya nama pena ini Markham Arbeau. Memang menjual, sebab gabungan dari dua penulis terkenal di Barat, namun bagi lidah orang Melayu atau orang Indonesia, ini sulit untuk kita ucapkan.

6. Sebaiknya memakai satu nama pena saja dan jangan sering berubah. Ada seorang teman yang sangat produktif menulis. Dia mengaku bahwa memiliki nama pena sangat banyak, sampai 15 nama pena. Secara bisnis atau materi, bisa jadi ini lebih menguntungkan. Namun perlu kita ingat, uang bukan segala-galanya. Ada hal lain yang lebih tinggi dari uang, merasa "bermakna" antara sesama manusia. Bagaimana kita akan bermakna dan merasa dekat dengan para pembaca, kalau kita seperti bunglon, sehingga mereka sulit untuk mengidentifikasi diri kita.

Mas Ali Muakhir sempat cerita di MPnya, bahwa beliau merasa terharu, ketika ada pembaca merasa bahagia bertemu dengan Mas Ali sebab ibu itu sangat suka dengan karya-karya beliau. Nah, apakah mungkin kita akan merasakan hal itu, jika nama yang kita cantumkan pada buku kita selalu baru? Jadi, memilih satu nama pena, bukan untuk populeritas, melainkan agar ada emosional connecting antara kita sebagai penulis dengan para pembaca kita. Istilah dalam Islam, terbangun silaturahmi. Bukankah silaturahmi ini bisa memanjangkan umur (bisa bermakna usia kita dipanjangkan, bisa jika bermakna kita selalu dikenang seperti permintaan nabi Ibrahim, waj'alli lisana shidqin fil akhirin [Ya Allah, jadikah aku buah tutur yang baik bagi generasi setelahku) dan diluaskan Allah rizki?
Masih banyak yang ingin saya sampaikan, namun sayang saya harus mengakhiri diskusi kita ini. Semoga apa yang saya sampaikan, bermanfa'at bagi Anda. Minimal menjadi inspirasi bagi Anda untuk merenungi nama pena atau identitas yang selama ini Anda pergunakan dalam menulis.

Satu hal yang penting perlu saya sampaikan sebelum kita berpisah: nama pena ini bukan segala-galanya agar buku kita dibaca oleh banyak orang. Ini hanya sebatas ikhtiar saja. Sedangkan buku kita best seller atau tidak, itu sangat tergantung kesungguhan kita melahirkan katya berkualitas dan keseriusan kita dalam berdo'a.

Demikian, mohon ma'af atas segala kekurangan, terutama jika Anda merasa waktu terbuang percuma, gara-gara membaca tulisan yang terlalu panjang ini. Tegur sapa, kritikan, saran, masukan, atau tanggapan apapun dari Anda, sangat saya butuhkan, agar saya bisa memperbaiki tulisan-tulisan berikutnya. Minimal, ceritakan pengalaman Anda ketika memilih nama pena, baik itu alasannya maupun caranya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mesir, 28 Februari 2008

sumber tulisan, klik di sini

=======================================

WORD SMART CENTER adalah sebuah komunitas --online, offline, dan onair-- tempat belajar mengasah kecerdasan dalam berbahasa  baik berbicara, mendengar, membaca, dan menulis dan bercita-cita membangun Indonesia Cerdas; Indonesia Mandiri; dan Indonesia Kreatif.

Bagi siapa saja berminat belajar mengasah kecerdasan berbahasa dan menjadi bagian dari pecinta buku, silahkan bergabung di milis wordsmartcenter@yahoogroups.com, atau kirim e-mail ke wordsmartcenter@yahoo.com, nanti kami invite.

6.

One Day Volunteer For Amalia Cinta Rasul (ACR)

Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Fri Feb 27, 2009 6:21 pm (PST)

One Day Volunteer For Amalia Cinta Rasul (ACR)

Assalamu'alaikum Wr Wb..

Dear Sahabat yang Tercinta,

Dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhamad SAW, Kami dari Anak-anak Insan Mulia (Amalia) hendak mengundang teman-teman untuk hadir turut serta berpartisipasi sebagai relawan pendamping anak-anak pada kegiatan Amalia Cinta Rasul (ACR).

Kegiatan Amalia Cinta rasul dalam bentuk pelatihan yang diperuntukkan untuk anak-anak dalam proses pembelajarannya menggunakan metode Accelerated learning yang menyenangkan dan menggembirakan bagi anak-anak. Kegiatan ini bertujuan "Menanamkan sifat-sifat teladan Nabi Muhamad SAW bagi anak-anak."

Bagi teman-teman yang menyukai kegiatan belajar bersama anak-anak, kesempatan bagi anda untuk menemukan kebahagiaan bersama kami pada kegiatan Amalia Cinta Rasul (ACR).

kegiatan Amalia Cinta Rasul akan dilaksanakan pada Hari Kamis, 20 Maret 2009. Jam 08.00 s.d jam 16.00 WIB.

Bertempat di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV Blok ii, no. 01, Rt 001 Rw 09, Komplek Peruri, Sudimara Timur, Ciledug, Tangerang, 15151.

Untuk informasi selanjutnya silahkan hubungi Rika di +62 087 88 1380 394

Wassalam,
agussyafii

----
Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan "Amalia Cinta Rasul" (ACR), silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau http://agussyafii.blogspot.com

7.

The 7 Laws of Happiness for Muslim Family

Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com   wartax

Fri Feb 27, 2009 7:13 pm (PST)



The 7 Laws of Happiness for Muslim Family
=========================================
Oleh Anwar Holid

All happy families resemble one another, each unhappy family is unhappy in its own way. Demikian kalimat pertama Tolstoy dalam buku Anna Karenina: Semua keluarga bahagia itu mirip satu sama lain, tiap keluarga yang sengsara menderita dengan caranya masing-masing. Punya keluarga bahagia itu bukan saja penting dan fundamental, melainkan juga hak dan idaman setiap orang. Keluarga merupakan unit persaudaraan terkecil yang bisa menentukan perilaku, adat, dan moral setiap orang. Ia menjadi tempat interaksi intim antara suami-istri, orangtua-anak, saudara kandung-saudara tiri, saudara dekat-saudara jauh.

Lepas bahwa secara alamiah orang ingin membangun keluarga bahagia, selalu saja ada sandungan yang kerap gagal dihadapi baik oleh pasangan paling mesra dan setia sekalipun. Perceraian kadangkala harus terjadi, pertengkaran meledak, sakit hati sulit diobati, anak terlantar, suami meninggalkan istri, istri selingkuh, anak hidup dalam tekanan, anak kabur, orang tua merasa diabaikan, pasangan merasa kurang dukungan, kebutuhan hidup mengejar-ngejar tiada ampun, suami merasa kecapaian mencari nafkah, bantuan istri dianggap kurang. Masalah keluarga ialah masalah kehidupan yang senantiasa perlu dinegosiasikan setiap waktu.

Adakah rahasia menciptakan keluarga bahagia?

Arvan Pradiansyah, penulis The 7 Laws of Happiness (Kaifa, 423 h.) akan mencoba berbagi dan sama-sama mencari formula, adakah syarat di dalam keluarga bahagia. Kali ini pembicara publik dan ahli SDM ini akan ditemani Asma Nadia, salah satu tokoh Forum Lingkar Pena, yang juga telah menghasilkan banyak buku. Mereka akan membahasnya dalam talkshow "The 7 Laws of Happiness for Muslim Family" pada Islamic Book Fair Maret 2009 ini.

Hari, Tanggal: Ahad, 1 Maret 2009
Waktu: 16.00 - 18.00 BBWI
Tempat : Istora Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Panggung Utama Islamic Book Fair.

Bagi Arvan acara ini seakan-akan merupakan konsekuensi dari rangkaian roadshow atas bukunya. Tapi boleh jadi talkshow kali ini menawarkan hal istimewa atau pendalaman khusus atas suatu kasus dalam bukunya. Kebahagiaan itu milik semua, meskipun kadang-kadang kita kehilangan hal itu.

"Saya berharap buku ini dapat menjadi sebuah tools yang sederhana namun cukup powerful untuk mempermudah hidup kita (guna meraih kebahagiaan)," kata Arvan pada suatu kesempatan.

The 7 Laws of Happiness sudah berhasil menggugah sejumlah kalangan untuk menerapkannya, termasuk kalangan guru, pekerja, juga pada lingkungan universitas.

Keesokan harinya, pada Senin 2 Maret 2009 Arvan bersama Kaifa akan meneruskan kampanye meraih kebahagiaan di Kantor Divre II TELKOM, Jakarta pukul 10.10 - 12.00 BBWI.

Tertarik membahas bersama? Silakan hadir.[]

Copyright © 2008 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid

KONTAK: wartax@yahoo.com | Tel.: (022) 2037348 | HP: 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141

Copyright © 2009 oleh Anwar Holid

Situs terkait:
http://www.mizan.com
http://www.ilm.co.id
http://www.arvanpradiansyah.com

Hubungi Arvan Pradiansyah via http://www.facebook.com

8.

(Jurnal) Bagian I. LUWUK:  Sepanjang Jalan Sorowako-Poso-Luwuk

Posted by: "Elisa Koraag" elisa201165@yahoo.com   elisa201165

Fri Feb 27, 2009 7:14 pm (PST)

(Bagian 1) LUWUK: Sepanjang Jalan Sorowako-Poso-Luwuk
Icha Koraag

Dalam perjalanan dinas keliling Pulau Sulawesi, Luwuk adalah salah kota target yang harus saya datangi. Padatnya jadwal pekerjaan saya, membuat saya tidak bisa berlama-lama menetap di satu kota. Sekalipun kedua orang tua saya berasal dari Sulawesi tepatnya Sulawesi Utara, namun keseluruhan Sulawesi tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi saya.
Kenyataannya walau sama-sama berada di Pulau Sulawesi, lebih banyak perbedaan daripada persamaannya. Terlepas perbedaan atau persamaan yang saya temui, tiap kota mempunyai cirri-ciri yang unik dan meninggalkan kesan yang berbeda-beda.
Sebetulnya
perjalanan saya di mulai dari Sulawesi Selatan tepatnya Makassar, lalu
Bulukumba, Bone, Sengkang, Pare-pare, Palopo, Toraja, Mamuju dan
Sorowako. Namun tidak saya jalani dalam satu kali perjalanan karena ada
beberapa daerah yang berjarak jauh dan sulit ditempuh dengan jalan
darat seperti Mamuju dan Sorowako, maka dibagi beberapa tahap. Nanti
saya cerita di lain kisah.

Kali ini saya berbicara Luwuk, bukan kota pertama yang singgahi dalam perjalanan dinas keliling Sulawesi, entah mengapa kok saya menulisnya memulai dengan Luwuk.Luwuk
dapat ditempuh dengan melalui jalan darat dari ibukota provinsi
Sulawesi Tengah Palu melalui jalur Poso, Tentena, Morowali, Pagimana
dan Luwuk. Tapi saya melakukan perjalanannya dari Sorowako ke
perpabatasan Sorowako -Palopo. Sepanjang perjalanan anda akan melalui
tempat tempat yang indah yang belum banyak dikenal seperti lokasi
penyelaman di Pulau Tikus dan Tanjung api. Kalau
saya tuliskan indahnya apa yang saya lihat, berbanding terbalik dengan
ketidaknyamanan perjalanan. Sebetulnya dalam perencanaan perjalanan
saya, Dari Sorowako saya akan kembali ke Makassar baru dari Makssar saya akan menggunakan pesawat menuju Luwuk. Makassar adalah pusat penerbangan di Sulawesi. Sehingga jika dari kota-kota kecil kita harus kembali ke Makassar baru melanjutkan penerbangan ke kota
selanjutnya. Namun entah mengapa, Penerbangan merpati yang ticketnya
sudah saya genggam, mengabarkan mempercepat jadual penerbangan ke Luwuk.
Dari Sorowako, seharusnya saya tiba di Makassar pukul 07.30 dan penerbangan ke Luwuk dari Makassar
adalah pukul 8.30. Sehingga perhitungan saya tidak meleset. Namun apa
mau di kata Merpati memajukan penerbangan ke pukul 07.00 dimana saya
baru mau meningalkan Sorowako. Secepatnya saya harus merevisi jadwal perjalanan. Seharusnya besok pagi saya terbang ke Makassar,
tapi karena ada perubahan, maka saya harus melakukan perjalanan darat.
Dengan menumpang travel, saya diantar sampai keperbatasan,
Sorowako-Palopo. Tanpa teman, tanpa petunjuk saya harus mencari jalan
sendiri. Senja mulai turun dan segera berganti malam. Permandangan yang
sangat indah namun tak bisa saya nikmati karena saya masih harus
memikirkan bagaimana dan dengan apa lewat mana untuk tiba di Luwuk.
Di
sebuah persimpangan saya turun dan ditunjukkan untuk menunggu di sebuah
rumah makan kecil. Bermodalkan nekad dan secuil keberanian yang
dipaksakan saya bertanya pada warga sekitar. Dari warga sekitar saya mendapat informasi akan ada kendaraan dari Makassar menuju Gorontalo yang bisa saya tumpangi dan nanti berganti kendaraan di perbatasan Poso. Sebersit
rasa cemas menghantui begitu mendengar kata Poso. Jujur saya agak
paranoid kalau mendengar keributan antar warga karena perbedaan agama.
Berpasrah dan menaikkan sebait doa mohon keberanian dan perlindungan
dari yang kuasa, saya berkeyakinan niat baik saya dalam perjalanan
dinas ini akan baik pada akhirnya.
Waktu
terus berjalan, rasa lapar tak terasa karena cemas. Saya memberanikan
diri berbicara dengan seorang laki-laki yang ditemani dua anak kecil
dan seorang wanita paruh baya. Syukur saya serukan kepada Tuhan. Karena
laki-laki ini, yang tetap tidak saya ketahui namanya diakhir perjalanan
saya, menemani dan menjaga saya. Ia seorang polisi dari Brimob yang
bertugas di Polda Gorontalo. Wanita paruh baya itu ibu dan dua anak
kecil adalah adiknya yang hanya mengantar. Saya
menceritakan kalau saya menikah dengan orang Gorontalo (Thanks Frisch,
Gorontalo menyelamatkan saya) Laki-laki ini bersedia menemani saya
karena kebetulan tujuannya adalah Gorontalo.Dari pukul 7,8,9, 10. Rasa
cemas ini sudah menimbulkan sakit perut yang melilit, biar bagaimanapun
gelapnya malam ditempat yang tak saya kenal, tetap sesuatu yang tidak
enak bagi saya.
Polisi
Brimob ini duduk tak jauh dari saya. Beberapa laki-laki yang terlihat
seperti calo beberapa kali mengajak saya berbicara dan menawarkan
penginapan tapi dengan halus saya tolak. Saya mencoba berkonsentrasi
dengan buku yang saya bawa. Mendekati pukul 11 malam, sebuah bus yang
sangat menyedihkan dengan nama :"Bitung Indah" mendekat. Bukan
bus besar tapi bus sedang sebesar Metro Mini Jakarta. Sang Brimob
mengajak saya dan mengiring saya ke bus. Saya bingung dan terkejut
karena walau dengan cahaya yang terbatas saya bisa melihat tak ada
tempat di dalam bus. Bukan karena penuh penupang tapi karena penuh
karung.
Kondektur
mengatakan, naik saja! Di atas ada tempat duduk. Di pintu saja sudah
penuh karung dan saya harus merayap melalui karung untuk sampai di
dalam yang juga dipenuhi karung. Tepat dibelakang supir ada satu tempat
duduk kosong. Tapi itu berarti saya duduk bersebelahan langsung dengan
pintu bus yang tak berpintu. Sang Brimob juga merayap tapi dalam hati
saya katakana Polisi kan biasa merayap kalau latihan. Sedangkan
saya kali ini bertugas sebagai seorang Auditor yang bertugas melakukan
Service Quality Audit untuk sebuah perusahaan provider komunikasi. Tapi
tetap saya syukuri Karena masih ada kendaraan. Menurut penjelasan
kondektur saya akan tiba sekitar pukul 15.00 sore di perbatasan Poso.
Tapi
buruknya kondisi Bus membuat perjalanan menjadi dua kali lipat lamanya.
Tengah malam, roda bus pecah tepat di tengah hutan yang saya tidak tahu
persisnya. Dinginnya angina malam menusuk tapi lebih menakutkan kalau
ada binatang hutan yang mencoba masuk ke bus. Badan ini lelah luar
biasa tapi mata dan kesadaran diri terus waspada. Tak ada yang bisa
dilakukan selain menghentikan bus dan menunggu.

Fajar
sudah lama berlalu ketika ada bus sejenis yang lewat dan meminjamkan
peralatan sehingga ban bisa diganti. Kondisi jeleknya bus ditambah
beratnya beban membuat bus ini serasa berjalan ditempat. Ketika
berhenti di sebuah tempat makkan dan saya bertanya berapa lama lagi
tiba di perbatasan Poso. Supir dengan tersenyum kecut memberitahukan
mungkin kalau lancar baru tiba besok sore. (Bersambung) (Perjalanan tahun lalu, Feb 2008)
Foto-foto bisa dilihat di blog

Aku ngbelog maka aku terhibur:http://elisakoraag.blogspot.com/

9.

(Jurnal) Bagian 2. LUWUK: Nama saya Elisaaaaaaaaaaaa dari Jakartaaaa

Posted by: "Elisa Koraag" elisa201165@yahoo.com   elisa201165

Fri Feb 27, 2009 7:35 pm (PST)


Bagian 2. LUWUK: Nama saya Elisaaaaaaaaaaaa dari Jakartaaaaaaaaaaa...!!!!
(Icha Koraag)

Terkejut, marah dan kesal bercampur dengan lelah membuat mual dan
pusing. Masih lebih dari 18 jam lagi saya akan terkurung di bus jelek
ini. Tapi saya coba menikmati saja. Panasnya Sulawesi cukup memanggang,
hingga lelehan keringat membuat aku saya basah. Dari balik jendela saya
bisa melihat desa-desa angus, sisa kerusuhan yang lalu.

Luwuk adalah ibukota Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah yang
Luwuk
terletak di ujung peninsula dari provinsi Sulawesi Tengah merupakan
ibukota dari kabupaten Kepulauan Banggai. berjarak ± 607 km dari Kota
Palu yg merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah. Kota Luwuk
mempunyai moto "Luwuk Berair" kota yang "Bersih - Aman - Indah dan
Rapi".

Kota yang diapit oleh pantai dan perbukitan ini sangat
indah dengan pantainya yang jernih dan tak berombak karena di kelilingi
oleh kepulauan Banggai. Kota dengan populasi yang tidak terlalu padat
ini dihuni berbagai suku yang datang dari berbagai daerah seperti
Bugis, Padang dan warga keturunan Tionghoa yang banyak berprofesi
sebagai pedagang. Penduduk asli daerah sekitar adalah suku Ta. Bahasa
yang digunakan adalah bahasa Indonesia dengan dialek Bugis campur.

Sedikit
dataran rendah yang terdapat di bibir pantai menjadi sentra kota,
pemerintahan dan pemukiman penduduk. Sedangkan tak jauh di belakang
kota adalah dataran tinggi / pegunungan yang hijau dan subur. Kondisi
geografis ini membuat kota Luwuk tampak unik, memanjang menyusuri
pantai. Pemandangan Kota Luwuk sangat indah baik di siang maupun malam.

KTP
para penumpang dikumpulkan kondektur dan tiap melwati perbatasan kota,
kondektur melapor pada pos-pos militer. Akhirnya saya tiba juga di
perbatasan Poso. Setelah mengucapkan terima kasih dengan sang Brimob
saya turun seorang diri. Saya turun di dekat Pos DLLAJR (Divisi Lalu
Lintas Angkutan dan Jalan Raya). Saya langsung bertanya kendaraan yang
menuju Luwuk pada petugas DLLAJR yang ada. Dari mereka saya mendapat
informasi masih akan ada satu bus lagi yang menuju Luwuk.

Tiba-tiba
saya tersadar kalau KTP saya masih di pegang kondektur. Tanpa sadar
saya berteriak dan langsung menangis. (Cengeng banget yah?) Petugas
DLLAJR bertanya ada apa. Cepat dan agak emosi saya menjelaskan kalau
KTP saya masih terbawa Bus yang tadi saya tumpangi. Petugas DLLAJR
dengan sigap naik motor mengejar Bus, saya berteriak kuat. Nama saya
Elisaaaaaaaaaa dari Jakartaaaaaaaaa.

Hampir 20 menit petugas
DLLAJR kembali dengan KTP saya. Wow... saya senang luar biasa. Menjelang
senja, sebuah bus kali ini bus besar dan bagus mendekat. Petugas DLLAJR
menghentikan dan berbicara dengan kondektur termasuk menawarkan harga
untuk tiket saya.

Lega bercampur senang. Saya bisa kembali
menikmati permandangan. Lokasi kota Luwuk yang menghadap laut, dengan
pusat kota tepat di tengah teluk kecil berbentuk bulan sabit serta
berlatar pegunungan memadukan keindangan yang eksotik. Di malam hari,
kerlap-kerlip lampu-lampu dari bangunan pemukiman yang ada di lereng
pegunungan menampilkan pemandangan yang indah dilihat dari pantai.

Sebaliknya
bila kita lihat dari pemukiman yang berada di lereng pegunungan maka
akan mendapatkan pemandangan pantai dan laut yang tak kalah indahnya,
terlebih di saat matahari terbit. Saya merasa lelah tapi lega tinggal
sedikit lagi saya akan tiba di Luwuk. (Bersambung)

Aku ngeblog maka aku terhibur:
http://elisakoraag.blogspot.com/

10.

[rampai] PENGECUT HUJAN

Posted by: "susanti" susanti@shallwinbatam.com

Fri Feb 27, 2009 8:45 pm (PST)

sedang menanti segerobak hujan

yang berjongkok di balik tikungan

"Tunggu aku di jalan itu," smsnya tadi pagi

sengaja kuambil cuti dan langsung kemari

baju tidurpun belum kuganti

pertemuan kali ini pastilah penting sekali

Ini sudah malam

pengecut itu tak jadi datang

padahal sudah kubawakan payung ungu kesukaannya

Ah, sialan!

Tak ada yang akan mengantarku pulang.

-Skylash-

Nagoya, 27 Pebruari 2009
11.

BERITA DARI GAZA

Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id   arnabgaizir

Fri Feb 27, 2009 11:59 pm (PST)

Assalamu'alaikum wr wb
 
Mau tahu berita Gaza dari nara sumber yang langsung menyaksikan kondisi di sana? Temukan beritanya di situs kami kaunee.com. Di sana, kita akan menemukan dua artikel menarik mengenai Gaza

arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis.
Download Yahoo! Toolbar sekarang.
http://id.toolbar.yahoo.com
Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Stay healthy

and discover other

people who can help.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web