Jalan Menjadi Pencinta-Nya
------------
Ada
kalanya hidup tidak berjalan sebagaimana kita harapkan. Gelombang ujian
dan cobaan seakan tak henti menerpa. Dari yang hanya membuat kita
tertegun sejenak hingga yang menjadikan kita terkapar tak berdaya
karenanya. Pedih dan getir pun menjadi rasa yang tertuai.
Saudaraku, yang perlu terus kita yakini bahwa getirnya hidup tidaklah
menandakan rahmat Allah telah sirna. Perihnya cobaan, bukanlah isyarat
bahwa kemurkaan Allah sedang menggelayuti kehidupan ini.
Sebaliknya, getir dan perihnya rasa yang kita alami itu, dapat menjadi
tanda bahwa Allah sedang menghapus dosa-dosa yang pernah kita perbuat.
Karena ada dosa yang tidak bisa dihapuskan kecuali oleh rasa getir dan
perih. Ada dosa yang tak terhapus hanya oleh air mata penyesalan.
Ketika pedihnya terasa, disanalah dosa akan terampuni. Saat getirnya
membuncah, disitulah kesucian akan tertuai. Hasilnya, hati pun menjadi
tenang dan keberkahan hidup menjadi jaminan.
Atau bisa jadi, itu semua menjadi tanda bahwa kita sedang dipersiapkan
untuk menerima nikmat yang lebih besar, yaitu menjadi kekasih Allah
atau para pencinta-Nya. Dan untuk menjadi para pencinta-Nya, haruslah
siap diuji. Itu adalah harga yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Sebuah
keniscayaan yang telah menjadi sunatulllah-
Kita harus siap-siap digerinda, yang merupakan syarat untuk bisa dekat
pada Allah. Gerindaan yang berbentuk ujian dan cobaan, akan
terus-menerus menghampiri. Ia tidak akan hilang hingga segala
karat-karat dosa kita, terkikis olehnya.
Seperti buah kelapa, untuk dapat diambil santannya, ia harus dijatuhkan
terlebih dahulu dari pohonnya yang tinggi. Kemudian, kulitnya harus
dikelupas dengan paksa hingga tak tersisa lagi. Setelah bersih, ia lalu
dibelah menjadi beberapa bagian. Setelah itu, potongan-potongan kelapa
tersebut lalu diparut hingga hancur dan hanya menyisakan ampasnya.
Apakah telah selesai? Tentu saja belum, karena ampas kelapa itu akan
diperas hingga keluarlah santan, yang disana manfaatnya baru terasa.
Begitu juga sifat dari cobaan dan ujian. Ia akan terus melumat dan
menghancurkan segalanya, hingga yang tersisa adalah bagian-bagian dari
diri kita yang secara kualitas, telah siap menjadi para
pencinta-Nya.
Karena itu, saat gerinda telah datang, segeralah bertobat agar tak
hanya pintu tobat yang terbuka, namun status menjadi pencinta-Nya pun
akan menjadi milik kita. Tetapi bila gerinda itu belum tiba, jangan
terlena olehnya. Tetaplah mendekatkan diri pada-Nya dengan selalu
menempatkan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam hidup kita.
--------sumber :cyberMQ.com
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar