Sabtu, 21 Februari 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2535

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (13 Messages)

1a.
Re: Deadline Lomba Amazing Mom's From: riafariana
1b.
Re: Deadline Lomba Amazing Mom's From: riafariana
2a.
(karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan? From: Rose FN
2b.
Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan? From: ugik madyo
2c.
Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan? From: susanti
3a.
Re: (Ruang Baca) Manusia Markeso From: sismanto
4a.
Re: Sebarkan Salam From: ukhti hazimah
5a.
Re: [Catcil]Yasinan Bersama Membawa Kesembuhan From: sismanto
6a.
Re: (catcil) Bergerak dan Berubah From: sismanto
7.
(Catcil)  Lusi Selalu Bahagia From: muhamad agus syafii
8.
[Catcil] Doa From: Aprillia EkaSari
9.
[Catcil] Target From: Aprillia EkaSari
10.
Lagi Peduli Dengan Kesehatan ^_^ From: ukhti hazimah

Messages

1a.

Re: Deadline Lomba Amazing Mom's

Posted by: "riafariana" riafariana@yahoo.com   riafariana

Fri Feb 20, 2009 7:41 am (PST)

Maaf, mau nanya neh.
Saya sudah kirim naskah saya tgl 20 Feb 09 malam via gmail padahal
saya ikut milis ini via yahoo. Bisakah diterima dan diikutkan juga?
Soalnya sampai sekarang blm mendapat balasan konfirm dari panitia.
Mohon tanggapannya dan terima kasih:)

Salam
Ria

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, ukhti hazimah
<ukhtihazimah@...> wrote:
>
> Salam…
>
> Alhamdulillah, sejauh ini telah masuk 50-an naskah ke email
antologi. penerbitan@... berkenaan dengan lomba Amazing Mom's yang
diadakan oleh sekolah-kehidupan.com
>
> Sesuai dengan ketentuan bahwa lomba akan berakhir tanggal 20
Februari, dan itu masih 2 hari lagi. Kami dari panitia masih sangat
terbuka jika teman-teman mengirimkan naskah lomba yang sesuai dengan
tema yang kami ajukan. 
>
> So, BURUAN KIRIM!! ^_^
>
> :sinta:
>
> Kamu suka bikin coretan tulisan kan? Coba tuangkan kreasimu dengan
ikutan lomba esai "Amazing Moms". Info lebih lanjut klik aja di http:/
/www.sekolah-kehidupan.com/index.php?suser=&sId=&act=agenda&vId=5
> ^_^
>
> "Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
>
> BloG aKu & buKu
> http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
>
> BloG RaMe-RaMe
> http://sinthionk.multiply.com
>
> BloG PenGuMPuL CataTaN
> http://sinthionk.rezaervani.com
>
> YM : SINTHIONK
>

1b.

Re: Deadline Lomba Amazing Mom's

Posted by: "riafariana" riafariana@yahoo.com   riafariana

Fri Feb 20, 2009 7:42 am (PST)

Maaf, mau nanya neh.
Saya sudah kirim naskah saya tgl 20 Feb 09 malam via gmail padahal
saya ikut milis ini via yahoo. Bisakah diterima dan diikutkan juga?
Soalnya sampai sekarang blm mendapat balasan konfirm dari panitia.
Mohon tanggapannya dan terima kasih:)

Salam
Ria

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, ukhti hazimah
<ukhtihazimah@...> wrote:
>
> Salam…
>
> Alhamdulillah, sejauh ini telah masuk 50-an naskah ke email
antologi. penerbitan@... berkenaan dengan lomba Amazing Mom's yang
diadakan oleh sekolah-kehidupan.com
>
> Sesuai dengan ketentuan bahwa lomba akan berakhir tanggal 20
Februari, dan itu masih 2 hari lagi. Kami dari panitia masih sangat
terbuka jika teman-teman mengirimkan naskah lomba yang sesuai dengan
tema yang kami ajukan. 
>
> So, BURUAN KIRIM!! ^_^
>
> :sinta:
>
> Kamu suka bikin coretan tulisan kan? Coba tuangkan kreasimu dengan
ikutan lomba esai "Amazing Moms". Info lebih lanjut klik aja di http:/
/www.sekolah-kehidupan.com/index.php?suser=&sId=&act=agenda&vId=5
> ^_^
>
> "Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
>
> BloG aKu & buKu
> http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
>
> BloG RaMe-RaMe
> http://sinthionk.multiply.com
>
> BloG PenGuMPuL CataTaN
> http://sinthionk.rezaervani.com
>
> YM : SINTHIONK
>

2a.

(karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan?

Posted by: "Rose FN" roses_fn@yahoo.com   roses_fn

Fri Feb 20, 2009 8:53 am (PST)

Rangking, Perlukah Dibanggakan?
Terharu anak sulung saya mendapat ranking delapan dari seluruh siswa kelas satu. Seluruhnya berjumlah 95 siswa di Sekolah Menengah Pertama Negri Yukuhashi, Jepang. Memang sedikit jumlah siswa di desa ini. Ia memang tidak mendapat rangking satu. Tapi saya girang nih, karena anak-anak pernah meninggalkan Jepang hampir dua tahun lamanya.
Walau sebenarnya di keluarga kami, terutama suami tidak suka melihat prestasi belajar anak lewat rangking. "Ih, saya bingung mulanya, lewat apa dong?" Saya tetap berpikir namanya saja di sekolah, belajar ya ada hubungannya dengan rangking, kalau ingin mengukur kecakapan studinya.
Pernah ketika si sulung mendapat piagam dari propinsi Fukuoka untuk tulisan Kanji terbaik, kami diundang ke hall pertemuan wilayah kota Yukuhashi. Suami hanya tersenyum, walaupun setelah dipaksa mau ikut hadir, tapi enggak bawa kamera! Kesal sekali saya saat itu. "Duh, kenangan gak ada dong." Saya ingin kirim photo sebagai bukti prestasi ke omanya di Bekasi. Gambar berdampingan dengan pak, bu walikota, buat kenangan juga kebanggaan gitu loh.
Si bungsu di SD-nya, juga pernah terpilih di urutan ke dua, untuk lukisan tangannya dalam kategori keluarga dan pertanian. Lukisannya katanya sih, dinilai bagus karena asli `ndeso´. Si bungsu memang sering berkubang di sawah bersama nenek. Tapi si papa mendapat kabar ini, tidak melonjak-lonjak seperti saya. Kalem banget. Hanya bilang, "Yokatta, syukur ya," wajahnya kembali tenggelam di balik koran Yomiuri.
Ketika saya mendesaknya untuk memberi hadiah, Ia keluar rumah sebentar naik sepeda, tak lama kembali membawa segenggam es krim teh hijau mungil, sebagai hadiah untuk si bungsu, harganya 105 yen. Saya pikir ia membeli buku gambar atau palet untuk gambar.
Dari rasa kesal, akhirnya saya mencoba merenung, memang latar belakang kebangsaan kami berbeda. Hm..entah Indonesiana, atau keluarga saya saja yang dulu selalu ngitung-ngitung rangking. Uh, pandangan suami terasa lain, bagi saya.
Pada sistem pendidikan Jepang, yang tentu menjadi prinsip hidup suami, sepertinya selalu mengutamakan keadaan sekeliling. Akan tetapi saya pun, yang berasal dari sekolah Indonesia, tidak merasa buruk di masa lalu karena pernah juga dipuji. Dan tidak terlena menjadi sombong dan gede rasa. Teman saya yang juara satu pun tetap keren prestasinya.
Ingat sewaktu di SD? Pengalaman saya, ibunda, tante, ataupun tetangga, suka sekali membicarakan rangking. Bahkan seorang guru pernah saya dengar memberi kabar seperti ini; "Syukur yah Nak, kamu rangking satu!" atau ibunda yang memberi tahu, "Selamat ya, masuk sepuluh besar, Nduk !"
Mungkin saja anak jadi tidak begitu tahu untuk mengempati rasa, bagaimana dengan si kawan yang kebetulan tidak bernasib baik. Di sekitar hanya terdengar gaungan; "Rangking berapa-pa-pa-pa..!" Ketika semesteran atau hari ambil rapot tiba.
Kebanyakan anak asyik saja mendapat pujian, hadiah buku dan tas baru atau dihadiahi plesir ke Ancol. Bahkan teman lain ada yang berlibur ke pulau seribu, sampe merangsek nyebrang ke Santosa Island, Singapur, gara-gara naik kelas doang! Saya yah enggak lah..mungkin orangtua punya rencana lain, atau gak punya duit..hiks  Apalagi saya bukan sang juara nomor wahid.
Di sini ketika saya berkeluarga, mempunyai dua anak, tidak ada sambutan "wah" untuk rangking ketika buah hati berprestasi. Sang suami hanya bilang "ganbatta na...(sudah berjuang kamu)" Kemudian ia bilang juga, "Semua teman kalian sama juga telah berjuang." Ia mencoba menyamaratakan keadaan anak-anak. Ketika berjuang saja, yang dianggap sebagai nilai prestasi.
Hm, ada betulnya memang.  Tapi dari kejadian di atas, saya sih selalu berpikir fair saja. Di kedua perlakuan tetap ada  sisi baik dan tidak, semua tergantung teknik olahan orangtua.
Untuk anak yang tidak disambut secara riang, Banyak juga yang tetap cool, terus berprestasi walau tidak dielu-elukan. Ada juga yang jatuh, karena merasa tak berarti.
Untuk anak yang disambut dengan pujian, mungkin ada yang menjadi pongah, atau hanya mengejar nilai. Akan tetapi lebih banyak yang bertambah maju dari yang tidak.
Bagi saya, untuk menyikapi itu tetap langkah di tengah yang terbaik. Kalau yang seperti suami saya lakukan, adem dan sejumput senyuman atau secuil hadiah, oke saja. Dan saya datang sebagai penyeimbang, membuatkan kue super enak, atau syukuran, dipeluk, dicium. Kalau ada rezeki berbagi kepada yang tak mampu.  Keduanya sah saja bukan!
Sore kemarin saya tetap saja gembira. Sambil membawa rapot keduanya, saya melonjak girang. Pipi dan kening si sulung dan adeknya sudah ramai oleh kecupan saya. "Sugoii Barakkallah, thanks to Allah Nak!" Celemek memasak saya sambar, bergegas untuk membuatkan apple pie kesukaan mereka. Kebetulan si papa belum pulang. Jadi luapan bahagia saya, yang memang begini adanya, terlampias sudah. (end)
*wordpress rosekirara. yukuhashi kenangan raport lama:* 

2b.

Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan?

Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com   ugikmadyo

Fri Feb 20, 2009 5:54 pm (PST)

Terima kasih Mbak atas tulisannya
Menarik sekali...
membuat saya jadi mikir-mikir lagi kalau memuji anak-anak.
Selama ini ketika mereka berprestasi ya spontan muji setinggi langit hehe
Saya gak kepikiran pada efek buruk yang mungkin saja bis amelekat pada anak
Sekali lagi terima kasih Mbak
Atas tulisannya yang mencerahkan ini :)

Ugik Madyo
http://ugik.multiply.com
http://ruanghijau.blogspot.com

2009/2/20 Rose FN <roses_fn@yahoo.com>

> Rangking, Perlukah Dibanggakan?
>
> Terharu anak sulung saya mendapat ranking delapan dari seluruh siswa kelas
> satu. Seluruhnya berjumlah 95 siswa di Sekolah Menengah Pertama Negri
> Yukuhashi, Jepang. Memang sedikit jumlah siswa di desa ini. Ia memang tidak
> mendapat rangking satu. Tapi saya girang *nih*, karena anak-anak pernah
> meninggalkan Jepang hampir dua tahun lamanya.
>
2c.

Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan?

Posted by: "susanti" susanti@shallwinbatam.com

Fri Feb 20, 2009 8:05 pm (PST)

Budaya Jepang emang beda kali ya
Mungkin orang tua saya dulu menganut budaya itu karena sama sekali tak pernah memuji atau pun memberi hadiah meski saya rangking satu terus di sekolah dasar, dari kelas 3 sampe kelas 6. Di smp dari kelas 1 sampe kelas 3, bahkan jadi juara umum. Begitu juga di SMK. Tapi duh, nggak pernah dipuji.
Setelah sekarang punya anak, saya tak mau memperlakukan anak saya seperti itu. Karena anak yang dibesarkan dengan pujian akan tumbuh dengan rasa percaya diri yang bagus, bekal untuknya menghadapi hidup di masa datang.
Pujilah anak kita bila ia memperoleh prestasi. Memang harus hati-hati dalam hal ini, karena seperti memegang dua mata pisau yang sama-sama tajam. Tapi tentu saja memuji dengan tidak berlebihan.
Ini juga untu memupuk mental si anak supaya tumbuh menjadi anak yang percaya diri, merasa dipedulikan, dan merasa disayangi.

Salam buat negeri Sakura Mba Ros. Ucapkan selamat juga untuk si sulung ya. Salam manis dan peluk cium saya untuk si bungsu. :P

-sky-
----- Original Message -----
From: Rose FN
To: FLP-J ; sekolah-kehidupan@yahoogroups.com ; belajarmenulis@yahoogroups.com ; laskarpelangi@yahoogroups.com ; muslimahfukuoka@yahoogroups.com
Sent: Friday, February 20, 2009 11:53 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan?

----------------------------------------------------------

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.0.237 / Virus Database: 270.11.1/1961 - Release Date: 02/19/09 18:45:00
3a.

Re: (Ruang Baca) Manusia Markeso

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Fri Feb 20, 2009 9:07 pm (PST)

wah sampeyan sudah pernah ngikuti pengajian padhang mbulan? saya sih
belum. sekarang Meha dah jarang nerbitkan buku. terkahir kemarin buku
"Jejak Tinju Pak Kiai" terbitan Kompas sudah saya resensi. resensinya
bisa di lihat di
http://mkpd.wordpress.com/2008/12/25/jejak-tinju-pak-kiai/

saya juga tidak begitu ngikuti buku-bukunya, tapi kebetulan saja di
perpustakaan sekolah ada beberapa buku Emha.

Salam,
SIs


--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Siwi LH <siuhik@...> wrote:
>
> saya lama nggak ngikutin bukunya Emha MAs, terakhir Slilit Sang
Kyai...luama bangetttttt...walaupun beliaunya itu termasuk idola saya
mas, jadi inget dulu masih 'bujangan' rajin ke Menturo utk ikut
pengajian padhang mbulan dan diskusi dirumahnya sampai Subuh....
>
> Salam Hebat Penuh Berkah
> Siwi LH
> cahayabintang. wordpress.com
> siu-elha. blogspot.com
> YM : siuhik

4a.

Re: Sebarkan Salam

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Sat Feb 21, 2009 12:36 am (PST)

assalamu'alaykum wr wb ^_^v **bonus piss
Setujuh banget. Salam paling mulia emang yang biasa dilakukan Rasulullah.  Bahkan salam ini gak sekedar salam, tapi juga doa. Setiap seorang muslim yang mengucapkan, "Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarokatuh" maka dia mendoakan saudaranya, "Semoga Rahmat serta Barokah Allah terlimpahkan kepada kita semua". Bener kan?!Tapi sayangnya ada yang sering salah-gunain salam-mulia ini buat godain cewek di jalan. Ck! Dan sebagai salah satu korban [halah, korban apaan?!! :D] rasanya suebel bin pengen nyambit orang-orang kayak gitu. Gak ada kerjaan yah?! [loh..loh...jadi emosi]. Tapi sembari menghela nafas tetep juga dijawab salamnya dalem hati.
:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"

BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com

BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com

BloG PenGuMPuL CataTaN
http://sinthionk.rezaervani.com

YM : SINTHIONK

--- On Fri, 2/20/09, yan_ku <yayan_unj@yahoo.com> wrote:
From: yan_ku <yayan_unj@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Sebarkan SAlam
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "bem" <bem-unj-2006@yahoogroups.com>
Date: Friday, February 20, 2009, 3:30 AM

"Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh"

Dengan demikian kita bisa mengambil
kesimpulan bahwa, membalas Salam dengan tiga frasa (anak kalimat) itu
hukumnya Sunnah, yaitu cara yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Kebijaksanaan membatasi Salam dengan tiga frasa ini karena Salam
dimaksudkan sebagai komunikasi ringkas bukannya pembicaraan panjang.(http://syarifmawahi b.wordpress. com/2007/ 03/19/mengucapka n-salam-menurut- islam/)














5a.

Re: [Catcil]Yasinan Bersama Membawa Kesembuhan

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Sat Feb 21, 2009 1:05 am (PST)

saya sekarang dah jarang yasinan mas, bahkan selama 2 tahun ini bisa
diitung dengan jari. mohon petunjuknya yach biar bisa kembali
berselera lagi

Sis

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, muhamad agus syafii
<agussyafii@...> wrote:
>
> Yasinan Bersama Membawa Kesembuhan
>
> By: agussyafii
>
> Malam itu saya mendapatkan sms dari seorang teman. "Mas Agus, saya
shodaqoh untuk anak-anak Amalia ya..tolong malam jumat nanti doakan
untuk kesembuh

6a.

Re: (catcil) Bergerak dan Berubah

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Sat Feb 21, 2009 1:09 am (PST)

Tapi Galih tetap Galih, tidak akan pernah berubah :)

kalupun harus berubah, Galih harus punya karakter yang tidai bisa
dengan mudah didekte oleh lingkungan :)

Sis

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, galih@... wrote:
>
> Waktu menunjukkan hampir pukul empat sore.
> Hm...satu jam lagi jam pulang kantor tiba.
> Tidak terasa waktu bergulir dengan cepat,
> sebuah pernyataan klasik dan selalu seperti
> itu. Pagi berangkat kerja, siang istirahat,
> dan sore kembali dari rutinitas pekerjaan.
> Senin sampai jumat seperti itulah keadaannya.
>

7.

(Catcil)  Lusi Selalu Bahagia

Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Sat Feb 21, 2009 1:16 am (PST)

Lusi Selalu Bahagia

By: agussyafii

Lusi adalah anak Amalia (Anak Insan Mulia) paling mudah untuk tersenyum dan hampir jarang saya temukan dia cemberut atau berantem sama temannya. Rasa penasaran bagaimana bisa ada anak sangat melimpah dalam kebahagiaan memberanikan diri saya untuk bertanya padanya."apakah yang bisa membuat Lusi banyak senyum?"

Lusi menjawab, "banyak kak agus, Lusi bangun tidur Lusi bahagia, nyuci piring, sholat, ngaji, bantuin mamah jaga adek, Lusi belajar, bermaen, sekolah, nyuci baju sendiri, ngepel rumah, dengerin musik, sholat berjamaah dimasjid, puasa senin kamis kalo Lusi kuat, jalan pagi dan masih banyak lagi Kak, makanya Lusi banyak senyum.." semua itu dijawabnya dengan cepatnya.

"Mereka bersuka cita  karena memperoleh nikmat dan karunia dari Allah. Dan  sesungguhnya Allah tidak mensia-siakan pahala bagi orang-orang yang beriman." (Ali-Imran: 171)

Wassalam,
Agussyafii

--
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Program Pendidikan "Anak-anak Insan Mulia (Amalia)"  Program Pendidikan anak-anak dengan kasih sayang, silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau di http://agussyafii.blogspot.com

8.

[Catcil] Doa

Posted by: "Aprillia EkaSari" april_reto@yahoo.com   april_reto

Sat Feb 21, 2009 2:19 am (PST)



Akhir-akhir ini saya sering melihat Yusuf, teman sekantor saya, berdoa lebih khusyuk dari biasanya setelah kami selesai sholat berjamaah. Begitu pula saat waktu Dhuha datang, dia akan jadi orang yang pertama masuk ke mushola.
 
Sore kemarin, saya beranikan diri bertanya kepadanya. Mungkin, sahabat saya ini punya problem yang mau dishare dengan saya. Sebagaimana yang biasa kami lakukan selama ini.
 
"Yusuf, apa Kamu percaya, bahwa Allah akan mengabulkan doa kita? Cepat atau lambat?"
"Percaya," jawabnya singkat.
"Pernahkah Kamu merasa capek, lelah, saat doamu tak kunjung dijawab sama Allah?" tanya saya lagi.
"Ya, pernah sih."
"Menurutmu, kapan batas waktu kita berdoa?"
"Ya, kalau Aku benar-benar sudah kesel, nggak sabar, capek," jawab Yusuf lagi.
 
"Kalau menurutku sih, doa itu nggak ada limitnya," celetuk mbak Arik, teman sekantorku yang lain, yang kebetulan mendengar percakapan antara aku dan Yusuf.
"Wah, ini baru jawaban ibu Nyai, tingkat tinggi," canda Yusuf.
"Lho nggak gitu yo. Soalnya selama ini, doaku sering dikabulkan kok. Aku minta apapun selalu dikabulkan. Aku minta teman-teman yang baik. Seperti kalian misalnya. Alhamdulillah dikabulkan. Semuanya, selama ini selalu dikabulkan," jelas mbak Arik.
 
"Pernahkah Kalian capek berdoa?" tanya saya lagi.
"Pernah. Kalau Aku sudah capek, Aku biasanya berdoa, "Ya Allah Engkau Maha Tahu keinginanku lah'," kata Yusuf.
"Kalau Aku. Aku biasanya hanya berdoa, 'Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan berikanlah segala kebaikan untukku'," kata mbak Arik.
 
Kemudian, saya bercerita tentang pesan seorang Ustadz yang dahulu pernah saya ikuti kajiannya, "Doa adalah solusi yang tiada bandingannya. Bukankah doa itu adalah otak dan inti dari ibadah?" begitu pesannya.
 
Lalu bagaimana jika doa kita tidak segera dikabulkan?
 
Seingat saya begini. Manusia itu lemah dan kadangkala naif, mudah putus asa, dan ingin hasil yang instan. Padahal ketergesa-gesaan manusia, meminta kepada Robb-nya seringkali menghalangi terkabulnya doa itu sendiri. Dan apabila doa manusia tidak terkabul di dunia, maka Allah menjanjikan doa itu sebagai rekening tabungan manusia di akherat. Tidak ada yang sia-sia, karena doa manusia sudah pasti didengar oleh-Nya. Dan cepat atau lambat pasti akan dikabulkan-Nya. (Ini jawaban pak Ustadz, bukan saya yang ngomong :P-ap)
 
"Eh, tapi kadang doaku terjawab saat lama Aku sudah berhenti berdoa lho, bahkan pas sudah lupa," kata Yusuf.
"Kalau Aku nggak sih. Jawabannya selalu cepat. Memang sih kadang ada yang lama baru terjawab," kata mbak Arik.
Berarti intinya kita diminta bersabar bukan?
 
Hmmm, saya selalu percaya, bahwa Tuhan adalah Sutradara Terbaik. Jika kita sebagai artis atau aktor, mau bersabar, menuruti perintah-Nya, insyaAllah kita akan menjadi pemain film terbaik-Nya yang akan selalu "dipertahankan", disayang, bahkan dimanja segala kebutuhan kita. Bisa jadi, kita bahkan boleh "mengusulkan" kepada Dia untuk sedikit "merevisi" skenario-Nya. Bukankah Tuhan punya kuasa mengubah nasib manusia, itu jika manusia itu sendiri mau senantiasa berusaha dan berdoa tentu saja?
 
Kebonsari, 21 Pebruari 2009
-maaf, saya cuma orang awam yang ingin berbagi, bukan menggurui-
 
PS: special thanks to Yusuf, mbak Arik, and teman-teman "time sharing" saya yang lain.
 
IM/ FS/ Email: april_reto@yahoo.com
Blog: http://sukmakutersenyum.multiply.com
 

9.

[Catcil] Target

Posted by: "Aprillia EkaSari" april_reto@yahoo.com   april_reto

Sat Feb 21, 2009 2:21 am (PST)

Setelah lama tidak melakukan sharing time, saya dan teman-teman merencanakan itu sore kemarin. Tidak perlu menunggu hari lain, malam itu juga, sepulang kantor, saya, dan beberapa teman kantor, mbak Yetty, Wahyu, mbak Wike, dan Yusuf, pergi ke suatu tempat dimana kami bisa saling sharing dan makan.
 
***
 
"Tahu nggak rek, Aku pengen sekali beli rumah," celetuk Wahyu teman saya tiba-tiba.
 
Semua memandang ke arahnya. Tidak biasanya teman kami yang satu ini serius, berbicara tentang keinginannya.
 
"Beli rumah itu sekarang gampang. Tanya saja sama kakak iparku yang pegawai bank. Itu bukan hal yang wah lagi sekarang," timpal mbak Wike.
"Oh ya?" Wahyu tidak percaya.
 
Saya memilih terus melahap makanan saya, dan hanya melihat teman-teman saya sibuk berdiskusi tentang target Wahyu.
 
"Sejak kecil, Aku tuh kalau punya target harus tercapai. Bapak ibuku biasanya tidak langsung menuruti permintaanku. Jadi Aku terbiasa mencari akal sendiri, bagaimana keinginanku bisa tercapai," kata Wahyu.
 
Kemudian Wahyu menceritakan tentang perjuangannya membeli mobil tamiya ketika masih duduk di kelas empat SD dulu. Setiap hari, dia diberi uang saku dua ratus rupiah. Namun itu tidak dipakai jajan, melainkan ditabung. Hingga akhirnya berhasil terkumpul tujuh belas ribu rupiah, uang yang sangat besar nominalnya waktu itu, dan dia berhasil mendapatkan targetnya.
 
"Kalau Aku, habis punya mainan kayak gitu, bosan, aku plastikin, lalu kujual lagi," kata Yusuf.
 
"Wah, kalau Aku, sejak kecil sudah punya jiwa bisnis juga. Aku sering lho membuat apa gitu, kipas-kipasan atau apa, lalu kujual. Mungkin karena kita anak pertama kali ya?" timpal mbak Yetty.
 
"Berarti, Aku sendiri ya yang paling nakal. Aku biasanya langsung minta mama papaku dan langsung dikasih," kata mbak Wike yang bungsu dan satu-satunya anak perempuan di keluarganya ini.
 
Saya masih sibuk mencerna makanan sekaligus ucapan teman-teman saya. Saat kecil, seperti kata mbak Yetty, mungkin karena saya juga anak pertama, orang tua saya juga tak pernah langsung menuruti permintaan saya, oleh karena itu saya berusaha sendiri. Masih saya ingat, saya menyewakan majalah-majalah masa kecil saya, Bobo, Mentari, dan komik-komik seperti Donal Bebek, kepada teman-teman saya. Kalau tidak salah biaya sewanya lima puluh rupiah. Angka lumayan untuk anak SD seperti saya dahulu. Uangnya? Hmmm, sepertinya uang itu untuk beli jajan kali ya? Yup benar, untuk beli pisang goreng lezat buatan tetangga saya, rutin setiap sore. Juga untuk beli lontong balap di kantin SD yang waktu itu harganya dua ratus rupiah. Kalau saya hanya jajan lontong balap, berarti duit saku saya tak tersisa donk? Pertimbangan saya ketika itu.
 
Ketika kuliah, saya juga memberi les privat untuk mendapatkan target saya. Perbulan saya mendapat dua hingga tiga ratus ribu, dan puas sekali rasanya membelanjakannya untuk sesuatu yang berguna, apalagi itu dari hasil keringat sendiri. Meski untuk menuju target pencapaian itu, saya harus menunggu cukup lama.
 
Tapi, tercengang juga saya mendengar target Wahyu. Rumah? Apalagi baru kali ini teman saya yang biasanya tidak pernah serius ini, serius bicara tentang apa yang diinginkannya di masa depan.
 
"Memang gampang ya mbak W. Apa tidak berat syaratnya, apalagi buat kita-kita ini yang masih pegawai kontrak?" tanya saya pada mbak Wike.
 
"Duh Miss, ya gampang to. Ntar kutanyain kakak iparku. Kamu mau tipe berapa, mau DP berapa, biaya cicilan berapa, gampang itu, bisa diatur," jelas mbak Wike dengan logat Yogya-nya yang kental.
 
Ya maaf. Selama ini, target saya bukan sesuatu yang bernilai dari segi materi. Target saya lebih berhubungan dengan sesuatu yang bisa membuat saya menjadi banyak teman, banyak kenalan, membuat orang lain tersenyum, tertawa, duh itu saja sudah cukup. Orang tua saya, mengajari saya untuk tidak memandang sesuatu dari segi materi. Terutama bapak. Sejak kecil, bapak saya terbiasa mandiri baik dengan cara menabung maupun mencari penghasilan sendiri, dan itu ditularkan kepada anak-anaknya. "Gaji berapapun harus disyukuri," nasehat bapak saya selalu. Jadi target terhitung jumlah materi yang besar, bukan keinginan terbesar saya.
 
Tapi, Wahyu ada benarnya juga. Usia kami rata-rata sudah mencapai seperempat abad. Sudah pantas lah, mulai berpikir tentang target yang lebih besar. Meski, tetap saja bagi saya itu bukan yang utama, karena target-target semacam itu sebenarnya hanya akan menjadi menemani kami berproses menuju usia dewasa, yang benar-benar dewasa dalam artian sebenarnya. Apalagi, manusia cenderung tak pernah puas.
 
***
 
"Wah berarti targetku harus lebih besar dari itu donk?" lanjutnya.
"Kalau begitu, Aku mau beli rumah yang magrong-magrong, besar," Wahyu merevisi targetnya.
 
"Heh, rumah yang nyaman itu bukan rumah yang besar. Rumah yang nyaman itu tergantung suasana hati. Rumah gedhe tapi hati tidak tenang, mana nyaman?" komentar Yusuf.
 
"Kalau begitu, Aku akan kembali pada target semula. Menjadi penguasa dunia! Hahaha" Wahyu mulai melucu, seperti biasanya.
 
"Kamu memang penguasa dunia, tapi Kamu harus ingat, Kamu bekerja untuk siapa?" kata Yusuf sambil menunjuk dirinya.
 
Dan makan malam kemarin, ditutup dengan ledakan tawa kami.
 
Kebonsari, 21 Pebruari 2009
-ketika langit Surabaya tak kunjung berhenti menangis-
 
 
PS: Guys, tanpa kalian aku mungkin tak akan tertawa lagi. Terima kasih banyak.
 
 
IM/ FS/ Email: april_reto@yahoo.com
Blog: http://sukmakutersenyum.multiply.com
 

Aprillia Ekasari
081 793 222 06

10.

Lagi Peduli Dengan Kesehatan ^_^

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Sat Feb 21, 2009 2:41 am (PST)

Gak tau deh, kali ini aku kesambet apa, koq sampe rela posting Resep Jamu. LHO?! hehehehe...

Gak dink, sebenernya awal mula bikin tulisan ini karena baca artikel sehat islami di Sabili tentang darah rendah. Dan karena aku salah satu "fans" darah rendah, so...aku nikmatin banget baca nih artikel. Ternyata lumayan gampang resep yang diberikan Dr. Moh. Ali Toha Assegaf untuk ngatasin lemes-lemes karena darah rendah.

Read it!! 

Ramuan yang cocok untuk membantu stamina tubuh yang akhirnya bisa meningkatkan tekanan darah adalah campuran dari, 3 ibu jari rimpang jahe diiris tipis-tipis. Dimasak dengan 500 cc air sampai air tinggal 250 cc, diangkat, disaring. Lalu, tambahkan 2 sendok makan air jeruk nipis, diaduk rata kemudian tambahkan 2 sendok makan madu murni, diaduk rata, kemudian tambahkan sepucuk sendok teh (sekitar 1 gram) garam dapur, aduk rata dan diminum hangat-hangat kuku.

GAMPANG KAN?!!! Nah, biar sekalian tau apa khasiat bahan-bahan di atas, aku ketikin juga khasiat bahan-bahan herbal tadi:

1. Jahe berasa pedas dan pahit mempunyai kemampuan memperbaiki fungsi paru dan jantung.

2. Jeruk nipis masam memperbaiki fungsi hati.

3. Madu manis untuk memperbaiki fungsi percernaan

4. Garam berasa asin memperbaiki fungsi ginjal

Asyiiikkk coba deh!! Dan tambahan untuk umat Muslim, Dokter yang selalu mengkaji kedokteran ala nabi ini ngasih sedikit pentingnya kualitas wudhu dan sholat dalam menjaga stamina.

"Senantiasa memperbaiki kualitas wudhu dan sholat yang memiliki manfaat pula untuk meningkatkan kesehatan kita. Prinsip wudhu yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan terutama adalah membasahi dan memijat telinga, sedangkan pada shalat yang paling berpengaruh adalah gerakan yang bersemangat namun tidak tergesa-gesa"

KEREEENNN!!! Eitss...bentar dulu. Kenapa fokus utamanya harus di telinga??

Untuk pertanyaan kenapa telinga ini, ada penjelasan dari buku Mukjizat Gerakan Sholatnya Pak Sagiran. Hasil copetan infoku seperti ini:

Menurut ilmu akupuntur, telinga adalah representasi dari tubuh manusia. bentuk telinga serupa dengan bentuk tubuh saat masih berupa janin yang meringkuk dalam rahim ibu. kepalanya adalah bagian yang sering dipasang anting. Daerah lubang adalah rongga tubuh tempat tersimpannya organ-organ dalam. melakukan stimulasi seperti wudhu akan berpengaruh baik terhadap fungsi organ dalam. Adapun lingkaran luar menggambarkan punggung. Pemijatannya juga seakan-akan melakukan stimulasi daerah punggung dan ruas-ruas tulang belakang.

Ilmu Brain Gym juga menjelaskan gerakan pasang telinga. Caranya, telinga digosok-gosok sendiri dengan lembut, hingga timbul warna kemerahan dan dirasakan sensasi lebih hangat. Metode ini menambah konsentrasi dan daya serap belajar anak di sekolah. [hal 38]

SUBHANALLAH!! semakin cincah deh ma wudhu :P

Biar tambah lengkap nih resep. Gak ketinggalan aku tambahin resep yang selalu dibikinin Umi buatkuh untuk ngatasin kecapekan. Bahannya gampang juga, cuman butuh Jahe dan Gula Aren. Caranya? Jahenya dicincang kasar terus dicampur ke dalam Jahe Aren yang udah dicairin. So, tinggal makan deh. Rasanya?! Manis sekaligus pedas. 

Well, silakan dicoba-coba teman-teman. Untuk konsultasi lebih lanjut, silakan ke dokter masing-masing, jangan ke gw! :D

Literatur:

1. Sabili No.14 Th. XVI 29 Januari 2009/3 Shafar 1430

2. Mukjizat Gerakan Sholat: dr. Sagiran, M.Kes., Sp.B

3. Resep Umi ^_^v

:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"

BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com

BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com

BloG PenGuMPuL CataTaN
http://sinthionk.rezaervani.com

YM : SINTHIONK

Recent Activity
Visit Your Group
Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Special K Group

on Yahoo! Groups

Join the challenge

and lose weight.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: