Senin, 23 Februari 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2537

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1.1.
File - Moderator Sekolah Kehidupan From: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
2a.
[Catcil] Waktu Untuk Menangis From: apriyanto aris
2b.
Re: [Catcil] Waktu Untuk Menangis From: inga_fety
2c.
Re: [Catcil] Waktu Untuk Menangis From: hariyanty thahir
3a.
[Ruang Baca] My Stupid Boss From: Rini Agus Hadiyono
3b.
Re: [Ruang Baca] My Stupid Boss From: hariyanty thahir
3c.
Re: [Ruang Baca] My Stupid Boss From: Rini Agus Hadiyono
4a.
Re: (Rampai)  Saat aku rindu From: www.ysummer_shine89
5a.
Re: (Inspirasi) Nikmatilah From: www.ysummer_shine89
6a.
Re: (ruang Tamu) [salam kenal] From: www.ysummer_shine89
7a.
Re: "Lantunan Ayat Suci ditengah Gunung Sampah"Kemulian di Tengah Tu From: www.ysummer_shine89
8a.
Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan? From: inga_fety
9.
UNDANGAN BINCANG-BINCANG SASTRA From: moehan lho...
10.
APA HUKUM ISLAM MENGENAI EUTANASIA (CATATAN KAKI) From: arya noor amarsyah arya
11.
[Inspirasi] Terbang di atas kesulitan From: Supriyadi (PPIC)
12.
[Catcil]Mutiara Sakit From: muhamad agus syafii
13.
[Alhamdulillah] Hadir di Islamic Book Fair dengan Buku Terbaru From: rusdin visioner
14.
(Catcil) Barangku Ketinggalan From: INDARWATI HARSONO
15.
[Catcil]Aku Hanya Ingin Menangis From: kekasihujan
16.
lomba esai amazing mum From: sari rahma
17.
(Part:2)  JAWABAN YANG TERTUNDA DARI SEORANG PERJAKA From: bujang kumbang
18.
Fatsun Politik (2) From: muhamad agus syafii
19.
[Tamba Ngadaweung] Hillary + Ponari From: jun an nizami
20.
(TEKA) Jurus Rahasia Marketing Jundi From: suhadi hadi
21.
(TEKA) Jurus 'Marketing Rahasia' Jundi From: suhadi hadi

Messages

1.1.

File - Moderator Sekolah Kehidupan

Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

Sun Feb 22, 2009 4:40 am (PST)


(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email

Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,

Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.

1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE

2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.

Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.

Salam Hormat,
Moderator Bersama


2a.

[Catcil] Waktu Untuk Menangis

Posted by: "apriyanto aris" apri_eldurra@yahoo.com   aris_eldurra

Sun Feb 22, 2009 7:39 am (PST)

Menangis terkadang memang merupakan solusi terbaik buat kita...makasih atas sharingnya mbak.. Lama gak kelihatan di kelas. di tunggu ama teman-teman lho.. Ditunggu jajanannya di bawa di kelas maksudnya... 

2b.

Re: [Catcil] Waktu Untuk Menangis

Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Feb 22, 2009 6:06 pm (PST)

april, kalau aku lebih suka liat pantai klo sedih. rasanya adem..:)
sama mungkin dengan langit yang menawarkan luas tanpa batas yah..

salam,
febty

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Aprillia EkaSari
<april_reto@...> wrote:
>
>
>
>
>
>
> "Ngapain Kamu di sini?" pertanyaan itu diajukan mas Imam,
> teman sekantor saya beberapa hari lalu.
>
>
>
> Saya tidak akan pernah melupakan hari itu. Hari itu, saya
> naik ke atap kantor, di sana ada balkon, dan dari sana pandangan
saya terus-terusan
> menatap langit kelabu yang menumpahkan hujan. Sempat kaget mendengar
suara mas
> Imam, sampai akhirnya saya memutuskan membalik badan dan berkata, "I
just wanna
> cry."
>
>
>
> Mas Imam seperti terkejut melihat saya. "Memang April
> bisa nangis?" Mungkin itu yang muncul di kepalanya. Kemudian, dia pergi
> meninggalkan saya sendirian lagi. Thanks God, saya punya teman-teman
yang
> sangat mengerti saya. Memang, tahunya mas Imam dan teman-teman saya
yang lain,
> cuma tawa yang akan mereka dapat dari saya. Jangankan mengeluarkan
air mata,
> saya pun tak pernah murung di hadapan mereka.
>
> Tapi, semua orang pasti pernah menangis. Kecuali mereka
> yang tidak memiliki rasa peka tentu saja. Ada yang terbuka, ingin
diketahui
> semua orang kalau dia sedang sedih saat itu, tapi ada pula yang tak
ingin
> dukanya diketahui banyak orang. Mungkin, saya termasuk yang kedua.
> Saya tidak mau membuat orang-orang di sekeliling saya cemas.
>
>
>
>
> Saya suka sekali melihat langit jika sedang bersedih.
> Seolah mencari keberadaan Tuhan, melihat kuasa-Nya yang sangat saya
yakini tak
> hanya sebatas langit yang saya pandang. "Saya mencintai-Mu Tuhan,"
bisik saya
> setiap kali memandang langit.
>
>
>
> Kadang, kesedihan menjadi sesuatu yang menyenangkan jika
> dinikmati. Bukan berarti berlarut-larut tenggelam di dalamnya.
Namun, sangat menyenangkan tatkala itu bisa membuat kita, manusia,
> menyadari bahwa kita membutuhkan Tuhan. Ternyata kita memang
> benar-benar tak bisa lepas dari bantuan-Nya.
>
>
>
> Saya, pernah melihat seorang laki-laki menangis di sebuah
> masjid ketika saya singgah dari sebuah perjalanan. "Ternyata,
laki-laki pun
> bisa menangis ya?" Bertanya-tanya saya waktu itu. Ternyata, beberapa
teman
> laki-laki saya, teman kuliah, teman sekantor, juga pernah (tak
sengaja) saya
> lihat air matanya. Meski itu cuma tergenang di pelupuk mata, yang
meninggalkan
> sembab merah di sana.
>
>
>
> Kalau kata guru Biologi SMA saya dulu, "Beryukurlah kalau
> masih bisa menangis. Itu artinya Kita peka dan punya hati." Guru
Biologi saya itu punya dua anak, semua laki-laki. Dan beliau mengaku
> tak pernah melarang anak-anaknya menangis. "Memang kenapa kalau
laki-laki
> menangis?"
>
>
>
> Ya ya ya. Semua orang pasti punya waktu untuk menangis.
> Dan itu wajar. Membuat kita sadar, bahwa ternyata kita ini cuma
manusia yang
> lemah tanpa kehadiran-Nya.
>
>
>
>
>
> Kebonsari
> , 22 Pebruari 2009
>
> -saya mencintai-Mu Tuhan-
>
>
>
> IM/
> FS/ Email: april_reto@...
>
> Blog:
> http://sukmakutersenyum.multiply.com
>
>
> Aprillia Ekasari
> 081 793 222 06
>

2c.

Re: [Catcil] Waktu Untuk Menangis

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Sun Feb 22, 2009 9:57 pm (PST)

Sering orang mengatakan bahwa menangis itu tanda diri lemah sehingga
lebih memilih untuk menyimpan tangis.

Tapi menurut saya menangis itu bisa melegakan hati.
Dulu mah saya kelewatan, sampe di juluki MSC alias Masih Suka Cengeng,
hehehe

Tapi bener lho mbak, menangis jika hati dah sumpek banget justru malah
mbuat lega ^_^
Dan juga menyehatkan mata ^_*

salam
anty

3a.

[Ruang Baca] My Stupid Boss

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Sun Feb 22, 2009 5:48 pm (PST)

Penulis: Chaos@work
Penerbit: Gradien
Tebal: 200 halaman
Cetakan: I, 2009
Skor: 8

Jurang antara boss dengan karyawan sudah sering dibahas dalam
berbagai
artikel bisnis dan karir. Ditinjau dari segala segi, termasuk
spiritual (dikaitkan dengan kepemimpinan). Tapi fakta itu kini hadir
secara nyata dalam sebuah buku curhatan seorang pegawai nun jauh di
negeri jiran, yang notabene berboss-kan rekan setanah air. Saya
makin
terpikat membacanya karena pernah menuliskan hal yang kurang lebih
sama dalam sebuah artikel beberapa tahun lampau.

Chaos@Work membeberkan jatuh bangun berhadapan setiap hari
dengan
atasan yang membingungkan dengan segala instruksinya. Keras
kepalanya,
sikap pencuriganya, yang diberlakukan pada semua karyawan (baca:
rekan-rekan sekantor sang penulis juga tentunya). Saya terbahak-
bahak
membaca kisah si boss yang sok luar negeri ketika berhadapan dengan
klien yang ternyata bahkan sejak lahir sudah menginjak tanah
Amerika,
pamer GPS, dan beranggapan bahwa segala sesuatu bisa ditawar -
termasuk masalah imigrasi. Maafkan saya Chaos@work, karena
tertawa di
atas penderitaanmu yang mungkin sekali sekarang belum berakhir.

Penulis tidak berusaha keras melucu, jadi tulisannya mengalir alami
dan enak disimak. Dunia kerja yang relatif unik (terkait alat-alat
berat dan otomotif?) ditambah keragaman budaya di Malaysia
menambah
daya tarik buku ini. Jadi tau deh kalo 'melulu' itu artinya
'asal-asalan', padahal pernah juga diajarkan beberapa patah bahasa
Malaysia oleh seorang teman baik yang tinggal di sana.

Boss: (ke supplier) Seharusnya you tak charge saya untuk copper ini!

Supplier: Hah? Macam mana tak charge you?

Boss: Ini untuk customer saya. Dia itu Tan Sri loh! Orang besar loh!
Supaya dia kasih saya bisnis lebih banyak, saya kasih dia service ini
free. Jadi, you pun kena bagi saya free!

Supplier + gue: (Bengong pandang-pandangan)

Supplier: Itu Tan Sri kenal saya kah?

Boss: Mana saya tau.

Supplier: Nah, kalau dia tak kenal saya, dia hanya kenal you, apa
urusan dia dengan saya? You bagi dia free itu you punya urusan! Otak
you tak center kah?

(hal. 31)

Tawa saya meledak paling keras di cerita 'Kita Kan Sebangsa Setanah
Air' (hal. 189). Salut pada ilustratornya yang menggambarkan dengan
tepat suami penulis yang tercengang sekaligus tak kuat ngikik melihat
kelakuan ajaib si boss (kenyataannya, memang banyak privasi
karyawan
yang terlanggar - sengaja atau tidak). Saya sangat terhibur karena
pernah mendapati beberapa sosok yang persis gambaran buku ini.

Pendek kata: seger dan lucu banget. Jarang-jarang cewek bisa nulis
kayak gini.

3b.

Re: [Ruang Baca] My Stupid Boss

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Sun Feb 22, 2009 10:04 pm (PST)

Jadi pengen baca nih mbak ^_^
Barusan temen saya bilang, pemimpin itu hakim atau apa ya ???

Buku ini bisa jadi refensi kali ya ...
Makasih mbak

Salam
anty

3c.

Re: [Ruang Baca] My Stupid Boss

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Sun Feb 22, 2009 10:25 pm (PST)

Terima kasih sudah membaca resensi saya, Mbak Anty.
Iya, buku ini menunjukkan bahwa yang bisa jadi boss itu bukan berarti
lebih pintar dan lebih mampu (utamanya menjalankan bisnis).

salam,
Rinurbad

4a.

Re: (Rampai)  Saat aku rindu

Posted by: "www.ysummer_shine89" www.ysummer_shine89@yahoo.com   www.ysummer_shine89

Sun Feb 22, 2009 5:55 pm (PST)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Sandy 87"
<elfatabahrululum@...> wrote:

tentulah..rindu itu begitu indah untuk ibu.
aku juga merindukan ibuku.ibuku adalah malaikat penjaga ku. yang akan
memeluk ku di kala aku kesepian. yang akan menolong ku pertama kali
ketika aku terjatuh. menyuapi ku ketika aku mogok makan bahkan
menceritakan hal yang sekarang aku tahu bahwa itu hanya sekedar bualan
agar aku menghabiskan makan siang. menghisap racun kalajengking di
jari tanganku. menyelimuti tengah malam. bahkan memukul ketika aku
hendak menimba air seorang diri. entahlah mungkin tidak akan pernah
cukup kata untuk mengungkapkan kasih sayangnya. aku berharap bisa
berbuat lebih untuknya.

salam kenal
tia
>
> "pag!, matahari masih bersinar,. . . Terangi hari penuh arti. . .
Embun menetes di ujung daun hijau, hangat terasa ceriakan wajah sejuta
insan. . .
> Akhir-akhir ini aku rindu akan satu wajah yg selalu memancarkan
kehangatan, yang selalu memberikan keceriaan, yang mampu membangkitkan
semangat jiwa. . . Seorang yg paling berjasa dlm kehidupanku, Dialah
ibu yg ingin ku kecup wajah ayunya, ku peluk tubuh hangatnya. .
> Wahai ibu ku rindukan hangatnya peluk cinta mu. . .
>
> "Sandy Heryana"
> kemang pratama
>

5a.

Re: (Inspirasi) Nikmatilah

Posted by: "www.ysummer_shine89" www.ysummer_shine89@yahoo.com   www.ysummer_shine89

Sun Feb 22, 2009 5:55 pm (PST)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "radinal88" <radinal88@...>
wrote:

salam kenal....
ya... nikmat harus disyukuri, walau terkadang manusia tidak menyadarinya.
hidup adalah misteri manusia mana yang bisa mengetahui seluruhnya
selain apa yang diijinkan oleh Sang Pencipta. tetapi satu hal yang
pasti orang yang berani bermimpi adalah seorang pemberani.

>
> NIKMATILAH YANG NIKMAT-NIKMAT
> Suatu sore, penulis menyaksikan sebuah berita menarik di salah satu
> televisi swasta yang menceritakan seorang atlet basket bernama Porter
> Ellet yang berasal dari Utah, sebuah kota di Amerika Serikat. Sebagai
> seorang atlet basket, Porter memiliki suatu yang menarik yaitu tangan
> yang puntung. Tangannya yang puntung tidak menyurutkan semangatnya
> untuk bermain basket, bahkan dalam permainan tersebut, ia terpilih
> menjadi pemain terbaik.
> Ketika menyaksikan kehebatan Porter Ellet tersebut, penulis teringat
> dengan sebuah cerita fiksi karangan Andrea Hirata yang berjudul Laskar
> Pelangi. Buku tersebut menceritakan bagaimana seorang anak desa yang
> tidak mempunyai apa-apa, bahkan untuk sekedar bersekolah saja, anak
> tersebut hanya memakai tas dari karung beras dan memakai pensil tukang
> yang panjangnya satu meter. Sepatu bagi mereka adalah mimpi di siang
> bolong. Baju sekolah mereka adalah baju orang tua mereka. Tapi mereka
> mempunyai mimpi. Arai, seorang tokoh rekaan Andrea Hirata, mengatakan
> "Bermimpilah maka Tuhan akan menggenggam mimpi-mimpi itu.
> Dua kisah tersebut, kisah Porter Ellet dan novel Laskar pelangi,
> membuat penulis berfikir bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Seorang
> yang cacat, bukan berarti sampah masyarakat yang hanya menjadi
> pelengkap kesedihan didunia ini. Seorang buta, bukan berarti patung
> yang tidak ada gunanya. Seorang miskin, adalah kenikmatan yang paling
> agung dalam samudera kenikmatan Allah SWT.
> Prof. DR. Mutawalli as-Sya'rawi, seorang ulama kharismatik di Mesir
> pernah mengatakan, segala sesuatu adalah nikmat. Orang gila, yang
> dalam pandangan mata, adalah orang yang sangat merugi karena tidak
> mempunyai nikmat yang paling agung, yaitu akal, yang membedakan antara
> manusia dan hewan maupun tumbuhan, adalah nikmat. Ia menganalogikan
> bahwa manusia yang gila adalah manusia pilihan. Manusia yang
> dibebaskan dari tanggungan-tanggungan duniawi. Orang gila tidak akan
> pernah melakukan dosa. Orang gila tidak akan pernah merampok, mencuri
> bahkan korupsi. Orang gila tidak akan pernah berkata bohong walaupun
> kejujurannya mencelakainya. Orang yang jujur bebas dari pengadilan
> dunia dan akhirat.
> Kembali kepermasalah awal, Porter Ellet mengatakan bahwa sebuah
> keberhasilan akan diperoleh dari kesabaran dan latihan. Ia bersabar
> dari "nikmat" terpotongnya tangan untuk selalu melakukan latihan. Ia
> bersabar dari "nikmat" dicelanya karena cita-cita menjadi pemain
> basket bagi orang yang cacat adalah mustahil, untuk kemudian berlatih
> dengan sungguh-sungguh.
> Andrea Hirata, pengarang novel Laskar Pelangi, menawarkan kunci
> sukses adalah bermimpi. Bermimpi adalah kunci kesuksesan. Seorang
> bebas untuk bermimpi tanpa harus membayar. Mimpi adalah kebebasan
> manusia yang justru adalah kunci sukses bagi manusia. Tetapi mimpi
> tersebut, haruslah diikuti oleh usaha. Usaha yang gigih untuk mencapai
> mimpi tersebut. Oleh karena itu, ia mengatakan Bermimpilah karena
> Tuhan menggenggam mimpi-mimpi itu.
> Konsep-konsep kesuksesan tersebut sebenarnya telah ditawarkan oleh
> al-qur'an beberapa abad yang lalu. Allah SWT mengatakan bahwa kunci
> kesuksesan adalah kesabaran dan shalat. Kesabaran adalah pertolongan
> dalam hal immateri sedangkan shalat adalah materi. Kesabaran ibarat
> niat untuk melakukan sesuatu sedangkan shalat adalah aplikasi dari
> niat tersebut.
> Akan tetapi, kesabaran adalah hal yang sulit untuk dilakukan.
> Sebagaimana pemanah, ia harus menarik anak panah dari busurnya
> kebelakang kuat-kuat, hingga anak panah tersebut meluncur jauh dengan
> cepat dan sampai pada tujuan. Begitu jugalah sabar. Seorang yang sabar
> ibarat penarikan anak panah dari busurnya dan shalat adalah peluncuran
> anak panah tersebut dengan cepat melesat mencapai tujuan.
> Permasalahannya, kebiasaan manusia adalah melihat yang sedikit.
> Sebuah kain putih yang dituangkan ditengahnya tinta, akan dikatakan
> tinta, padahal kain putih tersebut lebih luas dari pada tuangan tinta
> tersebut.
> Kenikmatan yang begitu banyak yang telah diberikan Allah SWT tak lagi
> diacuhkan hanya karena cobaan yang secuil. Lihatlah semburan lumpur
> Lapindo di Siring, Sidoarjo. Apakah mereka tidak menikmati bahwa kini
> mereka menjadi artis yang tampil dan dilihat oleh seluruh rakyat
> indonesia? Apakah mereka tidak merasa bahwa desa mereka yang dulunya
> tidak diketahui pejabat, sekarang menjadi buah bibir yang dibicarakan
> dari warung kopi hingga istana kepresidenan?
> Tulisan ringkas diatas adalah motivasi bagi kita. Tidak ada hal yang
> mustahil bagi kita. Semua adalah nikmat dan nikmatilah yang
> nikmat-nikmat itu. Temukan kesuksesan dari segala sesuatu.
> Bermimpilah, karena Tuhan menggenggam mimpi-mimpi itu.
>
> komentari juga di http://kumpulan-q.blogspot.com
>

6a.

Re: (ruang Tamu) [salam kenal]

Posted by: "www.ysummer_shine89" www.ysummer_shine89@yahoo.com   www.ysummer_shine89

Sun Feb 22, 2009 5:55 pm (PST)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "green_mahardika"
<green_mahardika@...> wrote:
>salam kenal juga...
mari berteman dan berkarya bersama.

tia
> lama tak mengunjungi dunia maya, sekali menengok, diberi uluran tangan
> sekolah kehidupan untuk berkreasi...tapi karena masih belajar perlu
> banyak arahan dan bimbingan...
> hehe...salam kenal untuk semua teman-teman yang tergabung dalam milis
> ini...
> oh ya, kemarin saya sudah mengirim essay untuk lomba "There are a lot
> of ammazing Moms", tapi ke antologi.penerbitan@... aja, apa itu
> ya sebabnya saya ndak liat tulisan saya masuk ke list message sekolah
> kehidupan? kalo temen-temen ada yang tahu, kasih tahu saya yah...
> terima kasih, sekali lagi salaaaam kenaaal
>

7a.

Re: "Lantunan Ayat Suci ditengah Gunung Sampah"Kemulian di Tengah Tu

Posted by: "www.ysummer_shine89" www.ysummer_shine89@yahoo.com   www.ysummer_shine89

Sun Feb 22, 2009 5:55 pm (PST)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Sandy 87"
<elfatabahrululum@...> wrote:
>subhanallah....
akan lebih mulia tempat itu dari pada rumah gedong yang penghuni
tuli,buta, dan bisu, tidak pernah melantunkan ayat-ayat Allah....
terimakasih telah membagi cerita ini, ini menjadi sebuah pelajaran
yang berharga. terimakasih.
> "Bantar Gebang" siapa orang yang tidak tau, tempat pembuangan sampah
seluruh kota di DKI dan Bekasi, semuanya di buang ke bantar gebang.
> Hari jum'at lalu, merupakan hari pertama kali dalam hidupku melihat
gunung sampah dimana-mana menghimpun pemukiman warga.
> Di bawah tumpukan sampah tersebut berdirilah gubug2 yang hanya
terbuat dari pelastik2 yang mereka kumpulkan.
> Ya Allah, ternyata mereka mayoritas adalah pemulung sampah yang
aktivitas sehari-hari mereka hanyalah mengumpulkan tumpukan2 sampah
untuk mereka tukarkan dengan sesuap nasi, untuk kehidupan mereka.
Ketika anak-anak harus rela meninggalkan masa ceria mereka, pendidikan
mereka, hanya untuk membantu keluarga memungut sampah di tingginya
pegunungan sampah.
> Maka begitu melihat hal itu seorang wanita muslimah yang mempunyai
hati yang tulus dengan fasilitas yang memadai dengan di bantu oleh
sang suami tercinta terpesona dengan kondisi para pemulung yang memang
kebanyakan dari mereka adalah muslim, maka bu Sari -begitulah saya
menyebut beliau- terpanggil untuk mencurahkan perhatiannya kepada para
pemulung untuk memperhatikan dan sadar akan pentingnya pendidikan
terlebih lagi pendidikan al-Quran dan Islam.
> Maka dengan perjuangan beliau akhirnya al-hamdulillah al-Quran
menggema di tengah tumpukan sampah. Cahayanya pun menyebar membawa
semerbak harumnya ayat suci.
> Dan kini aku pun ikut serta menghidupkan al-Quran disana. Dan memang
sangat menggoda dan penuh dengan rintangan. Tapi aku menyerahkan
segalanya kepada Allah dan terus memberi kecukupan kepada bu Sari
untuk perjuangan menyuburkan islam di Bantar Gebang yang memang rentan
dengan kristenisasi.
>

8a.

Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan?

Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Feb 22, 2009 6:02 pm (PST)

he..he..beda negara, memang beda kebiasaan yah:)

salam,
yang lagi senang menemukan ada lagi teman SK yang tinggal di Jepun,
febty

http://ingafety.wordpress.com

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Rose FN <roses_fn@...> wrote:
>
> Rangking, Perlukah Dibanggakan?
> Terharu anak sulung saya mendapat ranking delapan dari seluruh siswa
kelas satu. Seluruhnya berjumlah 95 siswa di Sekolah Menengah Pertama
Negri Yukuhashi, Jepang. Memang sedikit jumlah siswa di desa ini. Ia
memang tidak mendapat rangking satu. Tapi saya girang nih, karena
anak-anak pernah meninggalkan Jepang hampir dua tahun lamanya.
> Walau sebenarnya di keluarga kami, terutama suami tidak suka melihat
prestasi belajar anak lewat rangking. “Ih, saya bingung mulanya,
lewat apa dong?” Saya tetap berpikir namanya saja di sekolah,
belajar ya ada hubungannya dengan rangking, kalau ingin mengukur
kecakapan studinya.
> Pernah ketika si sulung mendapat piagam dari propinsi Fukuoka untuk
tulisan Kanji terbaik, kami diundang ke hall pertemuan wilayah kota
Yukuhashi. Suami hanya tersenyum, walaupun setelah dipaksa mau ikut
hadir, tapi enggak bawa kamera! Kesal sekali saya saat itu. “Duh,
kenangan gak ada dong.” Saya ingin kirim photo sebagai bukti
prestasi ke omanya di Bekasi. Gambar berdampingan dengan pak, bu
walikota, buat kenangan juga kebanggaan gitu loh.
> Si bungsu di SD-nya, juga pernah terpilih di urutan ke dua, untuk
lukisan tangannya dalam kategori keluarga dan pertanian. Lukisannya
katanya sih, dinilai bagus karena asli ‘ndeso’. Si bungsu memang
sering berkubang di sawah bersama nenek. Tapi si papa mendapat kabar
ini, tidak melonjak-lonjak seperti saya. Kalem banget. Hanya bilang,
“Yokatta, syukur ya,” wajahnya kembali tenggelam di balik koran
Yomiuri.
> Ketika saya mendesaknya untuk memberi hadiah, Ia keluar rumah
sebentar naik sepeda, tak lama kembali membawa segenggam es krim teh
hijau mungil, sebagai hadiah untuk si bungsu, harganya 105 yen. Saya
pikir ia membeli buku gambar atau palet untuk gambar.
> Dari rasa kesal, akhirnya saya mencoba merenung, memang latar
belakang kebangsaan kami berbeda. Hm..entah Indonesiana, atau keluarga
saya saja yang dulu selalu ngitung-ngitung rangking. Uh, pandangan
suami terasa lain, bagi saya.
> Pada sistem pendidikan Jepang, yang tentu menjadi prinsip hidup
suami, sepertinya selalu mengutamakan keadaan sekeliling. Akan tetapi
saya pun, yang berasal dari sekolah Indonesia, tidak merasa buruk di
masa lalu karena pernah juga dipuji. Dan tidak terlena menjadi sombong
dan gede rasa. Teman saya yang juara satu pun tetap keren prestasinya.
> Ingat sewaktu di SD? Pengalaman saya, ibunda, tante, ataupun
tetangga, suka sekali membicarakan rangking. Bahkan seorang guru
pernah saya dengar memberi kabar seperti ini; “Syukur yah Nak, kamu
rangking satu!” atau ibunda yang memberi tahu, “Selamat ya, masuk
sepuluh besar, Nduk !”
> Mungkin saja anak jadi tidak begitu tahu untuk mengempati rasa,
bagaimana dengan si kawan yang kebetulan tidak bernasib baik. Di
sekitar hanya terdengar gaungan; “Rangking berapa-pa-pa-pa..!”
Ketika semesteran atau hari ambil rapot tiba.
> Kebanyakan anak asyik saja mendapat pujian, hadiah buku dan tas baru
atau dihadiahi plesir ke Ancol. Bahkan teman lain ada yang berlibur ke
pulau seribu, sampe merangsek nyebrang ke Santosa Island, Singapur,
gara-gara naik kelas doang! Saya yah enggak lah..mungkin orangtua
punya rencana lain, atau gak punya duit..hiks Apalagi saya bukan
sang juara nomor wahid.
> Di sini ketika saya berkeluarga, mempunyai dua anak, tidak ada
sambutan “wah” untuk rangking ketika buah hati berprestasi. Sang
suami hanya bilang “ganbatta na…(sudah berjuang kamu)” Kemudian
ia bilang juga, “Semua teman kalian sama juga telah berjuang.” Ia
mencoba menyamaratakan keadaan anak-anak. Ketika berjuang saja, yang
dianggap sebagai nilai prestasi.
> Hm, ada betulnya memang. Tapi dari kejadian di atas, saya sih
selalu berpikir fair saja. Di kedua perlakuan tetap ada  sisi baik
dan tidak, semua tergantung teknik olahan orangtua.
> Untuk anak yang tidak disambut secara riang, Banyak juga yang tetap
cool, terus berprestasi walau tidak dielu-elukan. Ada juga yang jatuh,
karena merasa tak berarti.
> Untuk anak yang disambut dengan pujian, mungkin ada yang menjadi
pongah, atau hanya mengejar nilai. Akan tetapi lebih banyak yang
bertambah maju dari yang tidak.
> Bagi saya, untuk menyikapi itu tetap langkah di tengah yang terbaik.
Kalau yang seperti suami saya lakukan, adem dan sejumput senyuman atau
secuil hadiah, oke saja. Dan saya datang sebagai penyeimbang,
membuatkan kue super enak, atau syukuran, dipeluk, dicium. Kalau ada
rezeki berbagi kepada yang tak mampu. Â Keduanya sah saja bukan!
> Sore kemarin saya tetap saja gembira. Sambil membawa rapot keduanya,
saya melonjak girang. Pipi dan kening si sulung dan adeknya sudah
ramai oleh kecupan saya. “Sugoii Barakkallah, thanks to Allah
Nak!” Celemek memasak saya sambar, bergegas untuk membuatkan apple
pie kesukaan mereka. Kebetulan si papa belum pulang. Jadi luapan
bahagia saya, yang memang begini adanya, terlampias sudah. (end)
> *wordpress rosekirara. yukuhashi kenangan raport lama:*Â
>

9.

UNDANGAN BINCANG-BINCANG SASTRA

Posted by: "moehan lho..." moehan_88@yahoo.com   moehan_88

Sun Feb 22, 2009 6:07 pm (PST)

SASTRA DI MATA POLITISI - Undangan Reboan ke 11 (25 Februari 2009)

Sastra Reboan #11 – Wapres, Bulungan. 25 Februari 2009

SASTRA DI MATA POLITISI

Di tengah kepungan spanduk, banner dan baliho yang jadi santapan
sehari-hari di jalanan, sebenarnya telah terjadi pembodohan
pendidikan bagi masyarakat. Para politisi menganggap masyarakat sudah
mengenal calon wakil rakyatnya dengan menampilkan wajah-wajah mereka.
Cukup nama dan foto diri sendiri, lambang dan nama partai, bahkan
ketua umum dan orangtuanya juga dipampang fotonya.

Ada pertanyaan yang menggelitik dari itu semua : jargon-jargon itu
tak menyinggung masalah budaya, apalagi sastra. Dan ini tak hanya di
spanduk tapi juga pernyataan di media massa. Sastra makin
terpinggirkan, tak hanya saat ini tapi sudah sekian lamanya.

Tapi benarkah semua caleg itu membutakan mata dan menulikan
telinganya untuk sastra, yang dipercaya mampu memperhalus rasa,
meningkatkan estetika biar bangsa ini tak makin beringas, tak gampang
meraih sesuatu secara instan?. Meski hal ini bisa diperdebatkan dan
sulit mengharapkan jawab para caleg, tapi setidaknya layak
didengarkan apa pendapat salah satu dari mereka tentang hal itu.

Pemain film, sinetron, model, aktivis hak anak dan caleg, Wanda
Hamidah akan berbincang masalah tersebut di acara Sastra Reboan #11
yang seperti biasa berlangsung di Warung Apresiasi (Wapres),
Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Februari 2009. Tema kali ini yang
diusung adalah "Mengucap Cinta".

Tidak hanya Wanda yang akan membaca puisi. Penyair asal Aceh yang
sekarang tinggal di Jakarta sebagai jurnalis, Fikar W.Eda juga akan
menampilkan beberapa puisinya, serta penulis novel :I'm still a
woman", Handoko F. Zainsam juga tergelitik untuk berpuisi bersama
penampil lain seperti Yudi yang reporter sebuah media online,
Khrisnapabicara yang penulis buku motivasi dan Ayu Mega, mahasiswi
yang cinta puisi.

Seperti acara sebelumnya, pertunjukan seni juga akan ditampilkan.
Kali ini gitaris ternama, Totok Tewel akan menunjukkan kepiawaiannya,
serta Jodhi Yudono & Friends, Sausan Band dan Lullaby Band. Beberapa
anak usia 8-9 tahun yang tergabung dalam Orkes Bocah juga akan tampil
menunjukkan kebolehannya.

Silahkan datang dan nikmati acara-acara Reboan mulai dari pukul
19.00 - selesai. Menonton dengan gratis, termasuk teh dan kopi,
berkenalan dengan para penyair, cerpenis, novelis sambil mencuri ilmu
mereka. Selain itu akan ada game berhadiah buku, dengan tandatangan
penulisnya.

Salam Sastra,

Dedy Tri Riyadi & Nina Yuliana
Sie Acara

10.

APA HUKUM ISLAM MENGENAI EUTANASIA (CATATAN KAKI)

Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id   arnabgaizir

Sun Feb 22, 2009 6:36 pm (PST)

Ilmu kedokteran telah mencapai tingkat yang amat menakjubkan. Hingga ditemukan suatu cara untuk memperingan penderitaan sakit, yang sekarang dikenal dengan istilah Eutanasia. Misalnya;Seseorang menderita kanker ganas dengan rasa sakit yang luar biasa hingga penderita sering pingsan. Dalam hal ini dokter yakin bahwa yang bersangkutan akan meninggal dunia. Kemudian dokter memberinya obat dengan takaran tinggi (overdosis) yang sekiranya dapat menghilangkan rasa sakitnya, tetapi menghentikan pernapasannya sekaligus. Apakah tindakan dokter ini dibenarkan menurut Islam? Temukan jawabannya dalam Kaunee.com
arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
11.

[Inspirasi] Terbang di atas kesulitan

Posted by: "Supriyadi (PPIC)" SUPRIYS3@Mattel.com   supriyadisolo

Sun Feb 22, 2009 6:50 pm (PST)

> Takut dan Berani
>
> Ketika saya takut sebetulnya saya menyimpan keberanian saya
> Ketika saya berani sebetulnya saya juga menyimpan ketakutan saya
>
> Berarti?
>
> Kalau saya terlalu takut saya akan keluarkan keberanian saya
> Kalau saya terlalu berani saya akan keluarkan sedikit ketakutan saya
> untuk menjaga saya
>
> Berarti?
>
> Saya tidak perlu takut untuk berani kan?
>
> Silahkan TERBANG di atas semua kesulitan
>
> Supriyadi
> YM: penggoda_loa
12.

[Catcil]Mutiara Sakit

Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Sun Feb 22, 2009 8:27 pm (PST)

Mutiara Sakit

By: agussyafii

Sabtu sore ketika kami mendengar mutiara (adik dimas, berusia 1,5 tahun) sedang dirawat di R.S Mutiara Bunda saya, istri, icha dan hana membesuknya. kami bertemu dengan neneknya dimas bersama tantenya sedang menjaganya. Kata neneknya mutiara panasnya tinggi dan kejang2. "alhamdulillah sekarang panasnya sudah menurun." Katany neneknya.

Sejak ayah dan ibunya meninggal dunia dimas & mutiara tinggal bersama neneknya. kehidupan itu terasa menjadi berat dijalaninya. Dimas suka duduk melamun. saya biasanya mengajaknya bermaen. agar dimas memiliki aktifitas.

Sore itu kami pamit. Neneknya dimas nampak meneteskan air mata dan mengatakan, "Dimas sudah kehilangan ayah dan ibunya, apakah juga akan kehilangan adiknya?"

kami terperanjat mendengar ucapan nenek. "Astaghfirullah, sabar nek. Hidup dan mati manusia ditangan Alloh SWT.." jawab istri saya.

Dalam doa kami panjatkan untuk Mutiara dan neneknya, "Ya Alloh, kuatlah iman nenek menerima kenyataan hidup ini sebagai kehendakMu, sembuhkanlah mutiara dengan KuasaMu Ya Alloh.."

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dibuat dalam rangka program "Amalia Peduli" silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau di http://agussyafii.blogspot.com

13.

[Alhamdulillah] Hadir di Islamic Book Fair dengan Buku Terbaru

Posted by: "rusdin visioner" rusdin_kutubuku@yahoo.com   rusdin_kutubuku

Sun Feb 22, 2009 8:56 pm (PST)



Alhamdulillah,
atas rahmat dan berkah dari Allah, Buku terbaru saya dan Regantini diluncurkan
tepat pada Pameran Buku Islam, Istora senanyan. Saya mengundang teman-teman
(yang berkesempatan) untuk datang menghadirinya. Buku ini akan mengungkapkan
kekuatan ibu bagi kesuksesan anak-anaknya. Inilah buku yang mampu menunjukkan
rahasia seorang ibu mengantarkan anak-anaknya menuju kebahagiaan. Sangat cocok
untuk direnungi oleh kita yang ingin sukses dan bahagia.

Selain
membedah buku terbaru saya (judulnya masih rahasia...hehe), saya juga akan
berbagi dengan teman-teman (siapa pun itu) pengalaman-pengalaman saya tetap
produktif menulis. Saya juga akan memberikan cara ampuh tetap menulis meski
karya kita belum laris manis, cara tetap istiqamah menulis meski sering kali
ditolak penerbit. Saya akan ungkapkan semua itu dalam acara bedah buku:

          Hari/Tanggal: Selasa, 3 Maret  2009

          Jam: 
19.00-21.00 WIB

          Tempat: Pameran Buku Islam, Stand
Cicero Publishing

          Mari
kita berburu kebaikan!

http://rusdin.wordpress.com

14.

(Catcil) Barangku Ketinggalan

Posted by: "INDARWATI HARSONO" patisayang@yahoo.com   patisayang

Sun Feb 22, 2009 8:58 pm (PST)



Barangku
Ketinggalan

 

Bete
banget. Meski udah ngebut, nyalip tak terhitung (emang nggak sempat ngitung
hihi..) kendaraan, tetap saja aku ketinggalan rombongan. Pegawai yang
bersangkutan sudah berangkat sejak jam enam, aku salah satu karyawan lainnya.
Sementara untuk ke cabang satunya di Depok II jelas tak mungkin. Aku belum tahu
tempatnya dan hampir bisa dipastikan dia sudah berangkat juga karena sewaktu
kutelpon orangnya sedang bersiap berangkat.

 

H2C (harap-harap
cemas, maksudnya  ) motor
kugeber ke Tiki. Ternyata, mereka menyanggupi baru besok barang nyampai. Nggak
bisa sehari ini. Duh, padahal momentnya adalah sekarang. Sedikit menyesali
kenapa nggak jadi kukirim sabtu lalu aku mencoba peruntungan di Kantor Pos. Ini
malah lebih parah, baru bisa tiga hari lagi katanya. Ya sudahlah… kuputuskan
untuk pulang saja. Lihat sisi positifnya, aku bisa menambahi item yang hendak
kutawarkan plus memberi kursus singkat ke calon anak buah.

 

Mau
tahu apa yang membuat debaran jantungku ngebut seperti sepeda motorku pagi ini?
Yang jelas, selain karena secangkir kopi yang sempat kuseruput, itu adalah
karena kesempatan yang sudah coba kubuka, namun ternyata belum tepat timingnya.

Ceritanya,
karena toko onlineku belum jadi, aku mencari jalan bawah alias offline dengan
cara menawarkannya ke toko mainan dekat rumah. Aku lalu diberi nomor telpon dan
CPnya. Setelah beberapa kali nggak bisa ketemu eh bicara dengan yang
bersangkutan, akhirnya aku berhasil mengutarakan maksudku untuk titip jualanku
ke outletnya. Dia menyarankan aku untuk menitipkan contoh barang ke outletnya
yang di Depok I. Biar anak buahnya yang membawa itu ke dia trus dibawa ke forum
rapat mingguan entah apa untuk diputuskan apakah layak masuk ke tokonya atau
tidak (semoga saja sangat layak). Amin..

 

Jumat
sore menawarkan, aku berencana mengirimkan contoh barang hari Sabtu. Malamnya
aku membuat 2 item baru plus Sabtu
pagi-siang saat bayiku tidur aku membuat satu item lagi. Sayangnya, karena si
Mbak nggak masuk, kacau pulalah jadwalku. Waktu habis buat momong anak, lalu
sepulang suami dari kantor polisi, urus SIM A dan akhirnya berhasil (yang
membuat wajahnya berseri ceria) kami ke rumah teman yang baru pindahan.
Ndilalah, berkat arahannya yang tak tepat sukses kesasarlah kami. Mana jalannya
sempit lagi. Ndilalah kedua, saat sudah ketemu gang yang benar, mobil rewel.
Sambungan radiatornya putus. Mengepullah asap plus semburan air dari bagian
depan mobil. Kami hanya beristighfar, berdoa semoga kerusakannya tak parah.
Alhamdulillah kerusakan bisa diatasi, lalu kami ke rumah Sya2  dan baru pulang malamnya.

 

Sampai
di rumah, kecapekan, aku bersiap untuk acara minggu ke Puncak bersama rombongan
Tupperware Depok, Winning Team Celebration. Jam 05.15 meninggalkan rumah, tepat
12 jam 30 menit kemudian aku sampai rumah lagi. Baru pagi ini aku aksi
meneruskan soal kerajinan tangan flannel yang cerita selanjutnya seperti di
atas itu.

 

Reaksi
kafein di kepala dan dadaku mulai berkurang dan ketegangan soal barang yang
ketinggalan mulai mengendur, bersiaplah aku untuk skedul selanjutnya, merancang
toko di dunia maya yang kuberi titel kedaicraft.com dibantu seorang sahabat,
Lelaki Berpeci Hitam di MP. 

 

Oh
indahnya dunia jika kita masih bisa berkarya. Thank God for everything. Alhamdulillah.

 

Tanah Baru, 23/02/2009 10.35

Tepat sembilan bulan anak keduaku mencicipi
dunia.

15.

[Catcil]Aku Hanya Ingin Menangis

Posted by: "kekasihujan" ia_nariez@yahoo.co.id   kekasihujan

Sun Feb 22, 2009 9:27 pm (PST)

berkali aku mencoba untuk tetap tegar dan berpikir positif, selama itu
pula air mataku jatuh terurai tak tertahan... dan selama itu pun
banyak hal negatif tentang sekitarku yang berkelebatan...

Ada yang bilang, jika aku menangis berarti aku kuat! aku hebat!
darimana??? padahal selama ini air mata menurutku hanyalah sebuah
ketidakmampuan dari dalam diriku yang hanya bisa terungkap melalui
berliter-liter air....

Aku mencoba untuk memanage segala hal tentang diriku...
aku mencoba tegar
aku mencoba berpikir positif
aku mencoba untuk tak menangis
bahkan aku mencoba untuk menanamkan sebuah rumus baru untuk hidupku,
yaitu:

"Semua orang itu sangat baik padaku, jadi aku harus bersikap lebih
sangat baik pada mereka!"

Tunggu! Sebenarnya aku tak punya masalah yang berarti, namun aku hanya
ingin menangis kala aku bersujud...
ketika aku membenturkan keningku di sajadah unguku...
waktu aku menghadap Sang Maha Segalanya...

Entah mengapa, aku tak bisa lakukan itu kala aku hanya berdua
dengan-Nya...
malah aku bisa menangis dengan lancarnya ketika aku berada dalam
keramaian...

salahkah aku?

aku mohon, tolonglah aku....

16.

lomba esai amazing mum

Posted by: "sari rahma" hahn54121@yahoo.co.uk   hahn54121

Sun Feb 22, 2009 9:47 pm (PST)

yth. panitia lomba esai amazing mum , apa tidak ada perpanjangan waktu bwt mengumpulkan naskah ? mohon balas, terimakasih

17.

(Part:2)  JAWABAN YANG TERTUNDA DARI SEORANG PERJAKA

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Sun Feb 22, 2009 9:59 pm (PST)



                        JAWABAN YANG TERTUNDA DARI SEORANG PERJAKA

                                                    
(Tulisan ini sudah dimuat di www.eramuslim.com pada, Senin tanggal 23 Februari 2008 di rubrik Oase ya walao nggak dibayar GPP walo sdh banyak tulisan dimuat disana. Ya, itung2 untuk berbagi kepada sesama apalagi yang mengalaminya...hehehe. Oke, met baca aja ye...)

Menurut yang kuketahui
(lagi) pernikahan adalah sebuah taman kecil nan  indah
dan dihuni oleh dua insan berlainan jenis yang-disatukan dalam sebuah
ikatan sakral dan suci dan itu bernama PERNIKAHAN. Halnya ketika Adam
dan Hawa hidup di surga kala itu sebelum Iblis menggoda dan merayunya.
Begitu suci. Begitu bermakna. Dan begitu berarti. Begitulah kodrat
seorang hamba-hambaNya untuk saling mengisi dan menambal setiap lubang
di hati masing-masing. Lagi-lagi itu yang aku ketahui! Sentimentil memang! Tapi itulah yang aku ketahui.

 
Ma´af,
bila aku salah mengibaratkan ikatan suci yang bernama pernikahan itu
sebagai (hanya) sebuah taman kecil nan indah dalam hal ini! Dikarenakan
satu sisi aku belum mengalami itu semua serta masih seorang diri.
Perjaka.

 

Maklumlah dalam usia kepala dua lebih ini-disaat sebagian kawan-kawanku yang sudah menggenapkan dhien-Nya aku belum menampakan dan mendekati tanda-tanda untuk memiliki sebuah taman kecil nan indah itu. Karena suatu hal, mungkin klise, kalau aku utarakan disini. Tapi tak mengapalah semata-mata aku ingin berbagi (share) kepada mereka. Mungkin diantara mereka
 ada
hal yang sama dengan apa yang aku alami saat ini. Maka tak salah bila
aku mengucapkan kata-kata yang terlontar dari seorang perjaka ini untuk
mereka yang sudah menunaikan sunah Rasul itu. Menikah.

Bahagiakah ketika melihat arti sebenarnya pernikahan itu?

Kalo ingin lengkapnya baca aja di blog: dengan link: catatan lelaki. Di
blogg:http://sebuahrisalah.multiply.com....Les cek do it....Common....
 

Pamer gaya dengan skin baru yang keren. Coba Yahoo! Messenger 9.0 baru sekarang! http://id.messenger.yahoo.com
18.

Fatsun Politik (2)

Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Sun Feb 22, 2009 10:19 pm (PST)

Fatsun Politik (2)

By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA

Menurut penelitian Psikologi, 83 % perilaku manusia dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11 % oleh apa yang didengar dan 6 % sisanya dipengaruhi oleh campuran berbagai stimulus. Perilaku masyarakat Indonesia, termasuk para pemimpinnya sangat dipengaruhi oleh gempuran budaya global. Dengan teknologi informasi (TI) Globalisasi mengubah dunia menjadi kampung kecil. Apa yang terjadi di suatu negeri pada saat yang sama dapat dilihat oleh seluruh penduduk bumi.

Perang,skandal dan krisis yang ada di satu kawasan ditonton dan berimbas ke kawasan yang sangat luas seketika. Gagasan, mode, dan gaya hidup yang berasal dari kultur liberal menerobos masuk ke benteng-benteng tradisi.

Budaya masyarakatpun porak poranda, nilai-nilai lama ditinggalkan,nilai-nilai baru meski belum jelas kualitasnya dirindukan. Ide-ide economic reform, political reform, HAM dan liberalisasi ditelan mentah-mentah tanpa filter budaya. Money politik tidak lagi menjadi mainan politisi. Orang-orang desa pun menuntut money politik dalam setiap even pilkada dan kampanye caleg. Korban lumpur lapindopun terilhami untuk sekaligus memeras ganti rugi dengan menaikkan harga tanahnya berlipat-lipat.

Sampai kapan keporak-porandaan budaya ini berlangsung ? nampaknya masih lama. Indonesia bukan hanya terdiri dari ribuan pulo dan ratusan etnik serta bahasa, tapi strata masyarakatnyapun berlapis. Ada lima lapis strata sosial masyarakat Indonesia. Paling atas ada kelompok ultra modern yang tinggal di kota-kota besar. Dibawahnya ada kelompok modern, juga di kota-kota. Dibawahnya ada kelompok besar, yaitu lapisan masyarakat urban, tersebar di kota-kota besar dan kota-kota kecil serta desa-desa di sekeliling kota.

Lapis bawahnya ada kelompok masyarakat tradisionil, dan terbawah masih ada kelompok terbelakang. Lima lapis ini menerima stimulus yang sama dari dunia global berupa siaran televisi, mode pakaian dan menu makanan serta teknologi informasi. Jika kelompok ultra modern dan sebagian modern sudah bosan melihat ekpressi kebebasan demontrasi, kelompok urban justeru sedang-nikmat-nikmatnya merasakan kebebasan; bisa melempari polisi dengan batu, merobohkan pintu gerbang kantor kantor pemerintahan, membakar ban di jalanan dan sebagainya. Belum lagi kasus korupsi .

Apa yang dilakukan  oleh KPK disatu sisi membanggakan,di sisi lain membuat hati miris, karena semua lapisan elit terlibat korupsi, eksekutip, legislatip dan yudikatip. Yang lebih menyedihkan, dalam tayangan TV tersangka korupsi nampak masih happy dan membantah tuduhan dengan sangat percaya diri.Baru setelah bukti rekaman diputar, perilakunya berubah menjadi kuyu dan lesu.

Bagaimana mengubahnya ?

Cara berfikir masyarakat dipengaruhi oleh paradigma yang dianut. Tata nilai menyimpang tetapi ditolerir dalam  waktu lama bisa berubah menjadi budaya. Kebudayaan adalah gagasan, konsep, ajaran dan keyakinan yang dianut masyarakat dalam waktu lama,konsep mana kemudian digunakan sebagai panduan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Gagasan buruk akan melahirkan perilaku buruk, dan jika berlangsung lama maka jadilah bangsa ini berkebudayaan rendah, budaya yang kurang bermartabat.

Untuk mengubah budaya masyarakat caranya juga dengan mengubah paradigma, dengan proses pembudayaan,  yakni membudayakan nilai-nilai tinggi. Pada era modern dan global sekarang maka pembudayaan nilai harus menggunakan infrastruktur modern. Transparansi misalnya akan sangat berpengaruh dalam pengendalian perilaku pemimpin. Ada tiga infrastruktur yang bisa menjadi pilar budaya bermartabat. Pertama Semua penduduk harus mempunyai Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) .

Dengan NPWP, transaksi signifikan terkontrol.Kedua sistem filing digabung dengan sistem  administrasi kependudukan nasional. Semua kegiatan warga negara terekam dalam file yang bisa diakses oleh sistem. Ketiga penegakan hukum secara kosisten dan berkesinambungan.

Tiga pilar ini akan mempersempit ruang warga untuk berperilaku menyimpang. Tetapi diatas segalanya karena bangsa Indonesia itu paternalistis, maka keteladanan pemimpin  akan memberikan kontribusi yang sangat besar dengan biaya murah dalam membangun fatsun politik. Sebagai contoh, sebelum pilpres 2004 sudah ada deklarasi siap menang siap kalah dari seluruh capres, tetapi ternyata tidak seorang caprespun yang siap kalah.

Buktinya tak seorangpun mantan capres yang mengucapkan selamat kepada SBY sebagai pemenang. Bu Mega malah merasa ditusuk dari belakang oleh SBY. Selama lima tahun pasca kekalahan, para ex capres kerjanya mengkritik pemenang tanpa sedikitpun mengapreasi suara rakyat yang memilihnya. Demikian juga pada setiap peringatan proklamasi kemerdekaan di istana, mereka tidak pernah hadir ke istana. Perilaku elit politik seperti ini akhirnya ditiru oleh cagub-cagub dan cabup yang kalah dalam pilkada.

Belajar kepada bangsa lain, betapa indahnya Hillary Clinton langsung mendukung Obama sedetik setelah ia kalah dalam convensi capres Demokrat, dan selanjutnya dia malah bersedia menjadi menlunya Obama. Betapa indahnya apa yang dilakukan oleh M Cain yang langsung mengucapkan selamat kepada Obama sedetik setelah penghitungan jelas memenangkan Obama. Betapa indahnya, dua mantan Presiden Amerika (Clinton dan Bush senior)  secara bersama, ditugasi oleh Presiden Prdesiden Bush untuk mewakili negaranya mengunjungi korban tsunami Aceh.

Nampaknya kini ditunggu ada orang-orang ahli dan arif yang secara diam-diam menyusun konsep-konsep kebangsaan kita untuk 50-100-200 tahun mendatang, mengiringi DPR dan MPR yang juga melakukan pekerjaan yang sama. Semoga.

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Wassalam,
agussyafii

19.

[Tamba Ngadaweung] Hillary + Ponari

Posted by: "jun an nizami" tinta_mirah@yahoo.co.id   ujangjiung

Sun Feb 22, 2009 10:32 pm (PST)

Hillary kunjungi indonesia yang hebat : angka muslimnya terbesar, modernis dan negeri yang demokrasi, padahal kedatangannya pun mengundang demonstrasi.
Kombinasi yang unik bukan, Hill?
Dan tambah satu sketsa wajah negeri dari sisi lain lagi. Para Pencari Ponari.
Anda berminat singgah, Hill?


Betapa -pabaliut- negeri ini.

Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

20.

(TEKA) Jurus Rahasia Marketing Jundi

Posted by: "suhadi hadi" abinyajundi@yahoo.com   abinyajundi

Sun Feb 22, 2009 11:16 pm (PST)

 
Jurus Rahasia Marketing Jundi
                                                                     
"Dek  Monik......Dek  Monik !
"Jundi   Jualan sendal!´

Lengkingan suara Jundi di depan pintu gerbang rumah kami  berhasil menyita perhatian kami .Tak lama kemudian telihat ia berlari sambil menenteng sepasang sandal berwarna pink dengan motif strawberry pada salah satu tangannya. Yang ditujunya adalah rumah Monik, bocah berumur 3 tahun yang menjadi kawan mainnya setiap hari.
 
Dengan senyum mengembang Aku dan istriku menyaksikan dari jauh tingkah polah Jundi. Kami tak tahu jurus marketing apa yang dikeluarkan Jundi pada Monik didalam rumahnya, tapi yang jelas tak berapa lama kemudian  Monik dan ibunya datang menuju rumah kami. Dibelakangnya Jundi mengiringi mereka dengan seringai senyum penuh kemenangan . Kalau boleh kutebak mungkin dalam hatinya terucap  "Asyik..nambah lagi nih uang jajanku ".
 
Sudah dua hari ini memang rumah kami sering disambangi ibu-ibu yang datang bersama anaknya. Tujuan mereka satu, yaitu ingin membeli sandal karet bermotif berbahan flannel yang dijual istriku. Sandal-sandal itu memang terlihat lucu. Dengan berbagai motif yang ditawarkan seperti motif strawberri, Ikan Nemo, Bintang, pesawat dan lain-lainnya mampu  memikat dan menggoda  mereka untuk membelinya  Dan yang pasti kedatangan mereka salah satunya disebabkan pula oleh provokasi Rafa dan Jundi dalam memasarkan sandal-sandal itu kepada teman sepermainan mereka .
 
Apa yang Rafa dan Jundi lakukan dengan memasarkan Sandal dagangan Umminya Aku jamin bukanlah sebuah eksploitasi orangtua terhadap anak . Jadi kuharap Komnas Perlindungan Anak nggak perlu repot-repot datang ke rumah kami dan memberi peringatan kepada kami J. Walaupun Jelas, apa yang mereka lakukan bisa menambah pendapatan kami dan mengurangi beban kami . Aku menduga bahwa  iming-iming yang Aku janjikan pada merekalah yang menyebabkan mereka begitu aktif memasarkan sandal-sandal itu. Memang Aku sampaikan kepada mereka bahwa setiap sandal yang berhasil dijual oleh Rafa dan Jundi, maka keduanya berhak mendapatkan honor penambah jajan atas prestasi mereka.
 
Sebetulnya, hakikatnya  bukan honor  prestasi penjualan yang Aku berikan kepada mereka berdua. Tapi yang Aku berikan adalah sebuah pelajaran tentang bagaimana perlunya sebuah perjuangan dalam mencapai sesuatu dan yang penting lagi mereka kami harapkan akan  lebih bisa menghargai nilai sebuah mata uang dan mengetahui bagaimana cara mendapatkannya , yaitu salah satunya adalah dengan cara berdagang.
 
 Terus terang ini bukan kali pertama kami mengajarkan kepada mereka bagaimana cara mencari uang. Dulu, sewaktu tinggal di Bekasi pun kami mengajarkan mereka lewat jalan menjual ayam goreng dan burger yang kami jajakan dikomplek kami. Kadang kami libatkan Rafa dengan cara membantu membawakan beberapa perlengkapan masak seperti panci perebus kentang, penggorengan daging burger,tempat pembungkus ayam dan burger yang terbuat dari kertas sampai mengantar pesanan kerumah tetangga kami yang memesan ayam atau burger.
Begitu pula saat kami memutuskan untuk berbisnis memproduksi kue lebaran. Anak-anak terus kami libatkan. Walaupun dalam bisnis kue ini Rafa dan Jundi hanya berperan sebagai tukang pengetes rasa kue yang telah dibuat, bagaimana tidak, setiap kue yang telah jadi dan dikeluarkan dari Loyang merekalah yang pertama kali mencicipinya, dan sekali mencicipi pun bukan satu atau dua kue tetapi satu toples kueJ. Memang Aku tidak melibatkan mereka terlalu jauh  karena semua pekerjaan telah ditangani oleh lima karyawan kami.
 
Sebelum itu kamipun pernah berbisnis pakaian jadi khususnya pakaian muslim. Dari mulai gamis, mukena sampai jilbab-jilbab untuk dewasa dan anak-anak kami jajakan dikomplek kami. Saat itu betapa begitu Aku dan Rafa salut atas perjuangan istriku. Bagaimanan tidak, dengan membawa Jundi yang masih berusia 8 bulan dalam kandungan hampir setiap hari istriku menggunakan sepeda memasarkan dagangan pada teman-temannya sampai jauh kebelakang komplek kami. Sementara Sang Ummi dengan semangat mengayuh sepeda, Rafa di boncengan belakang selalu setia menemani umminya berdagang dengan nyanyian-nyanyian kecilnya . Ah, ternyata sejak dalam kandunganpun secara tak kami sadari  Jundi sudah diajari berdagangJ
 
Kami tidak tahu bisnis apa lagi yang akan kami kenalkan kepada mereka setelah ini . Namun yang pasti, Aku dan istriku sepakat untuk senantiasa menghadirkan atmosphere perjuangan dalam kehidupan rumah tangga kami. Dan cara yang pas yang dapat  kami lakukan kepada mereka untuk saat ini adalah melalui berdagang.
 
Semua itu kami lakukan juga semata agar anak-anak kami tidak bergantung hanya kepada satu pemikiran bahwa mencari uang hanya dengan cara menjadi seorang pegawai dan pekerja kantoran seperti apa yang Abi mereka lakukan saat ini . Sesungguhnya begitu banyak pintu-pintu rezeki yang Allah bukakan kepada kita lewat cara berdagang. Namun terkadang kita enggan dan tidak berani untuk menjemputnya. Malu, takut rugi dan ketidakpercayaan diri atas kemampuan kita seringkali menjadi penghadang pertama yang ditemui setiap orang dalam memulai usaha. Padahal jelas-jelas Rasulullah SAW pernah berkata bahwa dari sepuluh pintu rezeki yang dibuka Allah Sembilan diantaranya melalui jalan perdagangan.
 
Aku tidak menjustifikasi bahwa dengan jalan berdagang seperti ini adalah cara yang terbaik dan  efektif untuk mencari uang. Tentu saja Aku menghormati profesi lainnya yang juga bisa menghasilkan uang dengan cepat dan mudah. Tapi pada saat ini sekali lagi bahwa cara yang pas untuk mengajari anak-anak kami bagaimana berkenalan dengan proses perjuangan adalah dengan cara berdagang seperti apa yang orangtua mereka lakukan.
**
Di pojokan kulihat istriku menghitung-hitung hasil penjualan hari ini. Senyum kebahagian yang keluar dri bibirnya tentu saja senyum kebahagian bagi ku, Rafa dan Juga jundi. Aku bersyukur apa yang Aku lakukan selama ini kepadanya telah merubah dirinya. Dari seorang gadis yang hanya bergantung kepada pemberian orangtua kini Ia telah menjelma menjadi orang yang percaya diri dan berhasil menanggalkan rasa malunya untuk menawarkan dagangan kepada orang lain. Dan Aku besyukur pula pelan-pelan Rafa dan Jundi telah mulai mengikuti jejak kami. Paling tidak keduanya telah berani dan mampu mempengaruhi orang lain untuk menyetujui apa yang mereka tawarkan dalam hal ini membeli sandal Umminya, kalau dalam bahasa MLM (Multi Leve Marketing)  Rafa dan Jundi telah berhasil mem-prospek downline mereka J.
 
Dalam hati Aku berharap agar apa yang telah kami lakukan selama ini bisa menjadi  jalan peretas cita-cita kami yaitu bisa menghasilkan anak-anak  shalih dan tangguh yang bisa bertahan dalam kondisi apapun dan di tempat manapun. Kami ingin agar kelak anak-anak kami mampu menjadi manusia yang tidak selalu bergantung kepada orang lain namun memiliki kreativitas dalam menciptakan segala peluang sepertihalnya Abdurrahman bin Auf yang hanya ingin ditunjukan dimana tempat berniaga agar ia dapat melakukan perdagangan padahal saat itu ada sahabat Anshor yang kaya raya yang  menawarinya harta untuk  ia manfaatkan sesukanya. Dan terbukti, dengan caranya Abdurrahman bin Auf pada saat itu dikenal sebagai konglomerat  berhasil yang bisa memiliki kekayaan yang tiada tandingan. Dan satu hal yang hebat lagi yang tidak dimiliki konglemerat lain adalah ketika Rasulullah SAW mengabarkan bahwa beliau adalah salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.
Subhanallah.
 
Biarlah proses perjuangan yang kami lakukan selama ini  ini menjadi rekam jejak untuk mereka kelak dikemudian hari . Agar mereka menyadari bahwa bahwa kesuksesan yang akan mereka raih nanti, adalah buah dari sebuah jalinan proses perjuangan  yang orangrtua mereka pernah rajut dulu sejak mereka kecil . Dan biarlah waktu yang akan menjawab. Semoga!
 
Sidoarjo 23 Februari 2009
 

21.

(TEKA) Jurus 'Marketing Rahasia' Jundi

Posted by: "suhadi hadi" abinyajundi@yahoo.com   abinyajundi

Sun Feb 22, 2009 11:27 pm (PST)

 
Jurus 'Marketing Rahasia' Jundi
by:abinyajundi
 
"Dek  Monik......Dek  Monik !
"Jundi   Jualan sendal!´

Lengkingan suara Jundi di depan pintu gerbang rumah kami  berhasil menyita perhatian kami .Tak lama kemudian, telihat ia berlari sambil menenteng sepasang sandal berwarna pink dengan motif strawberry pada salah satu tangannya. Yang ditujunya adalah rumah Monik, bocah berumur 3 tahun yang menjadi kawan mainnya setiap hari.
 
Dengan senyum mengembang Aku dan istriku menyaksikan dari jauh tingkah polah Jundi.Setelah itu terjadi dialog dua bocah berumur 3 tahunan yaitu antara Jundi dan Monik  Kami tak tahu jurus rahasia marketing apa yang dikeluarkan Jundi pada Monik , tapi yang jelas tak berapa lama kemudian  Monik dan ibunya datang menuju rumah kami. Dibelakangnya Jundi mengiringi mereka dengan seringai senyum penuh kemenangan . Kalau boleh kutebak mungkin dalam hatinya terucap  "Asyik..nambah lagi nih uang jajanku ".
 
Sudah dua hari ini memang rumah kami sering disambangi ibu-ibu yang datang bersama anaknya. Tujuan mereka satu, yaitu ingin membeli sandal karet bermotif berbahan flannel yang dijual istriku. Sandal-sandal itu memang terlihat lucu. Dengan berbagai motif yang ditawarkan seperti motif strawberri, Ikan Nemo, Bintang, pesawat dan lain-lainnya mampu  memikat dan menggoda  mereka untuk membelinya  Dan yang pasti kedatangan mereka salah satunya disebabkan pula oleh provokasi Rafa dan Jundi dalam memasarkan sandal-sandal itu kepada teman sepermainan mereka .
 
Apa yang Rafa dan Jundi lakukan dengan memasarkan Sandal dagangan Umminya Aku jamin bukanlah sebuah eksploitasi orangtua terhadap anak . Jadi kuharap Komnas Perlindungan Anak nggak perlu repot-repot datang ke rumah kami dan memberi peringatan kepada kami . Walaupun Jelas, apa yang mereka lakukan bisa menambah pendapatan kami dan mengurangi beban kami . Aku menduga bahwa  iming-iming yang Aku janjikan pada merekalah yang menyebabkan mereka begitu aktif memasarkan sandal-sandal itu. Memang Aku sampaikan kepada mereka bahwa setiap sandal yang berhasil dijual oleh Rafa dan Jundi, maka keduanya berhak mendapatkan honor penambah jajan atas prestasi mereka.
 
Sebetulnya, hakikatnya  bukan honor  prestasi penjualan yang Aku berikan kepada mereka berdua. Tapi yang Aku berikan adalah sebuah pelajaran tentang bagaimana perlunya sebuah perjuangan dalam mencapai sesuatu dan yang penting lagi mereka kami harapkan akan  lebih bisa menghargai nilai sebuah mata uang dan mengetahui bagaimana cara mendapatkannya , yaitu salah satunya adalah dengan cara berdagang.
 
 Terus terang ini bukan kali pertama kami mengajarkan kepada mereka bagaimana cara mencari uang. Dulu, sewaktu tinggal di Bekasi pun kami mengajarkan mereka lewat jalan menjual ayam goreng dan burger yang kami jajakan dikomplek kami. Kadang kami libatkan Rafa dengan cara membantu membawakan beberapa perlengkapan masak seperti panci perebus kentang, penggorengan daging burger,tempat pembungkus ayam dan burger yang terbuat dari kertas sampai mengantar pesanan kerumah tetangga kami yang memesan ayam atau burger.
Begitu pula saat kami memutuskan untuk berbisnis memproduksi kue lebaran. Anak-anak terus kami libatkan. Walaupun dalam bisnis kue ini Rafa dan Jundi hanya berperan sebagai tukang pengetes rasa kue yang telah dibuat, bagaimana tidak, setiap kue yang telah jadi dan dikeluarkan dari Loyang merekalah yang pertama kali mencicipinya, dan sekali mencicipi pun bukan satu atau dua kue tetapi satu toples kue!. Memang Aku tidak melibatkan mereka terlalu jauh  karena semua pekerjaan telah ditangani oleh lima karyawan kami.
 
Sebelum itu kamipun pernah berbisnis pakaian jadi khususnya pakaian muslim. Dari mulai gamis, mukena sampai jilbab-jilbab untuk dewasa dan anak-anak kami jajakan dikomplek kami. Saat itu betapa begitu Aku dan Rafa salut atas perjuangan istriku. Bagaimanan tidak, dengan membawa Jundi yang masih berusia 8 bulan dalam kandungan hampir setiap hari istriku menggunakan sepeda memasarkan dagangan pada teman-temannya sampai jauh kebelakang komplek kami. Sementara Sang Ummi dengan semangat mengayuh sepeda, Rafa di boncengan belakang selalu setia menemani umminya berdagang dengan nyanyian-nyanyian kecilnya . Ah, ternyata sejak dalam kandunganpun secara tak kami sadari  Jundi sudah diajari berdagang
 
Kami tidak tahu bisnis apa lagi yang akan kami kenalkan kepada mereka setelah ini . Namun yang pasti, Aku dan istriku sepakat untuk senantiasa menghadirkan atmosphere perjuangan dalam kehidupan rumah tangga kami. Dan cara yang pas yang dapat  kami lakukan kepada mereka untuk saat ini adalah melalui berdagang.
 
Semua itu kami lakukan juga semata agar anak-anak kami tidak bergantung hanya kepada satu pemikiran bahwa mencari uang hanya dengan cara menjadi seorang pegawai dan pekerja kantoran seperti apa yang Abi mereka lakukan saat ini . Sesungguhnya begitu banyak pintu-pintu rezeki yang Allah bukakan kepada kita lewat cara berdagang. Namun terkadang kita enggan dan tidak berani untuk menjemputnya. Malu, takut rugi dan ketidakpercayaan diri atas kemampuan kita seringkali menjadi penghadang pertama yang ditemui setiap orang dalam memulai usaha. Padahal jelas-jelas Rasulullah SAW pernah berkata bahwa dari sepuluh pintu rezeki yang dibuka Allah Sembilan diantaranya melalui jalan perdagangan.
 
Aku tidak menjustifikasi bahwa dengan jalan berdagang seperti ini adalah cara yang terbaik dan  efektif untuk mencari uang. Tentu saja Aku menghormati profesi lainnya yang juga bisa menghasilkan uang dengan cepat dan mudah. Tapi pada saat ini sekali lagi bahwa cara yang pas untuk mengajari anak-anak kami bagaimana berkenalan dengan proses perjuangan adalah dengan cara berdagang seperti apa yang orangtua mereka lakukan.
**
Di pojokan kulihat istriku menghitung-hitung hasil penjualan hari ini. Senyum kebahagian yang keluar dri bibirnya tentu saja senyum kebahagian bagi ku, Rafa dan Juga jundi. Aku bersyukur apa yang Aku lakukan selama ini kepadanya telah merubah dirinya. Dari seorang gadis yang hanya bergantung kepada pemberian orangtua kini Ia telah menjelma menjadi orang yang percaya diri dan berhasil menanggalkan rasa malunya untuk menawarkan dagangan kepada orang lain. Dan Aku besyukur pula pelan-pelan Rafa dan Jundi telah mulai mengikuti jejak kami. Paling tidak keduanya telah berani dan mampu mempengaruhi orang lain untuk menyetujui apa yang mereka tawarkan dalam hal ini membeli sandal Umminya, kalau dalam bahasa MLM (Multi Leve Marketing)  Rafa dan Jundi telah berhasil mem-prospek downline mereka dan dalam hal ini Rafa dan Jundi telah berhasil memiliki jurus marketing dengan cara mereka sendiri.
 
Dalam hati Aku berharap agar apa yang telah kami lakukan selama ini bisa menjadi  jalan peretas cita-cita kami yaitu bisa menghasilkan anak-anak  shalih dan tangguh yang bisa bertahan dalam kondisi apapun dan di tempat manapun. Kami ingin agar kelak anak-anak kami mampu menjadi manusia yang tidak selalu bergantung kepada orang lain namun memiliki kreativitas dalam menciptakan segala peluang sepertihalnya Abdurrahman bin Auf yang hanya ingin ditunjukan dimana tempat berniaga agar ia dapat melakukan perdagangan padahal saat itu ada sahabat Anshor yang kaya raya yang  menawarinya harta untuk  ia manfaatkan sesukanya. Dan terbukti, dengan caranya Abdurrahman bin Auf pada saat itu dikenal sebagai konglomerat  berhasil yang bisa memiliki kekayaan yang tiada tandingan. Dan satu hal yang hebat lagi yang tidak dimiliki konglemerat lain adalah ketika Rasulullah SAW mengabarkan bahwa beliau adalah salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.
Subhanallah.
 
Biarlah proses perjuangan yang kami lakukan selama ini  ini menjadi rekam jejak untuk mereka kelak dikemudian hari . Agar mereka menyadari bahwa bahwa kesuksesan yang akan mereka raih nanti, adalah buah dari sebuah jalinan proses perjuangan  yang orangrtua mereka pernah rajut dulu sejak mereka kecil . Dan biarlah waktu yang akan menjawab. Semoga!
 
Sidoarjo, 23 Februari 2009

Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

John McEnroe

on Yahoo! Groups

Join him for the

10 Day Challenge.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: