Kamis, 19 Februari 2009

[daarut-tauhiid] Fwd: Kelompok2 yg Parsial dlm Memahami Aqidah yg Mengandalkan Penampilan

---------- Forwarded message ----------
From: y111p <y111p@yahoo.com>

BismiLlahirRahmaanirRahiim
Assalaamu'alaikum wr. wb.

Berikut hand-out yang digunakan dalam ceramah Al-Ustadz As-Sayyid
Nabiel bin Fuad Al-Musawa tentang Khawarij. Semoga Allah Swt. berkenan
melindungi kita dari firqah sesat tersebut. Amin.

---------------------------------------------------------

Kelompok-kelompok yg Parsial dalam Memahami Aqidah yang Mengandalkan
Penampilan

Artikel ini merupakan kuliah berseri Al-Manhajul Juz'i fi Fahmi Aqidah
fi Mazhahir, kelompok-kelompok parsial dalam memahami aqidah yang
mengandalkan penampilan dan tingkah laku. Pada pembahasan kali ini
akan difokuskan pada aliran Khawarij.

"Kami dulu diturunkan keimanan sblm turunnya al-Qur'an, sehingga saat
turun al-Qur'an kami mengimani semuanya, sementara ada kaum yang
diturunkan Qur'an sebelum diturunkan keimanan dalam hati mereka, maka
mereka membaca dari Alif Lam Mim sampai Minal Jinnati wan Nas, tapi
tidak tahu mana perintah mana larangan, mana yang halal mana yang
haram" (HR al-Hakim)

Kesaksian Ibnu Abbas ra tentang mereka (kelompok Khawarij): "Pakaian
mereka kasar dan berserat, mukanya pucat, keningnya menghitam seperti
lutut kambing tapak tangan dan kakinya keras, bacaan Qur'annya sangat
lama"

DEFINISI

Para ulama menyebutkan bahwa mereka disebut khawarij (berasal dari
kata kerja kharaja-yakhruju yang berarti keluar) karena mereka keluar
dari pasukan Ali ra, mereka sering juga disebut Haruriyyah karena asal
daerah mereka yaitu dari daerah Haruri, mereka disebut juga Muhkamah
karena menggugat tahkim Ali ra.

SEJARAH KHAWARIJ

Berkata Ibnu Taimiyyah : "Yang pertama kali melakukan bid'ah
penampilan dalam Islam adalah orang-orang Khawarij." (Majmu' al-Fatawa
libni Taimiyyah).

Secara perorangan mereka sebenarnya sudah ada sejak masa Nabi SAW,
dari hadits Abu Sa'id ra : "Setelah perang Hunain, Nabi SAW membagi
ghanimah lebih banyak kepada pembesar-pembesar Quraisy seperti
al-Aqra' bin Habits, `Uyainah, dll. Maka berkatalah seseorang: Demi
Allah pembagian ini tidak adil dan tidak mengharap ridha Allah…" (HR
Muslim)

Sejarah mereka kemudian timbul kembali dimasa Umar ra, yaitu dengan
berhasilnya mereka membunuh Khalifah Umar ra, yaitu oleh Abu Lu'lu
(seorang Khawarij).

Secara kelompok mereka baru mulai berkembang pada masa Utsman ra
(dalam Tarikh at-Thabari & Ibnu Katsir), bahwa merekalah yang memimpin
persekongkolan untuk membunuh Khalifah Utsman ra (dibawah hasutan Ibnu
Saba').

Memuncaknya mereka yaitu dimasa Ali ra, saat perang Shiffin, saat Ali
ra hampir menang mereka minta tahkim pada Kitabullah, saat Ali ra
menuruti keinginan mereka dan ingin mengutus Ibnu Abbas ra untuk wakil
dalam tahkim tersebut mereka menolak dan meminta Abu Musa ra untuk hal
tersebut, akhirnya Abu Musa ra kalah berdebat dengan Amr bin Ash ra
(wakil dari kelompok Mu'awiyah ra) maka mereka (kaum Khawarij)
tiba-tiba mengkafirkan Ali ra dan 12.000 orang mereka keluar dari
pasukan Ali ra. Dan di akhir pemerintahan Khalifah Ali ra merekalah
yang akhirnya menghasut Abdurrahman Ibnu Muljam untuk membunuh Ali ra.

Tokoh-tokoh mereka dimasa Ali ra diantaranya adalah: Al-Asy'at bin
Qais, Mas'ud al Fadaki, Ibnul Kawa' (yang pertama kali keluar dari
pasukan Ali ra), dll.

DALIL-DALIL SUNNAH TENTANG KHAWARIJ
1. Pada suatu peperangan, Nabi SAW lebih banyak membagi ghanimah
(harta rampasang perang) kepada sekelompok orang, maka berkatalah
seseorang : "Hai Muhammad ittaqullah ! Maka berkatalah Umar ra : Ya
Rasulullah ! Biar saya tebas leher orang ini ! Jawab Nabi SAW: Biarkan
ia, kelak dari keturunannya akan lahir suatu kaum yang bacaan
Al-Qur'an mereka hanya sampai ditenggorokan, mereka membunuh orang
Islam dan membiarkan orang musyrik, mereka lepas dari Islam seperti
panah dari busurnya." (HR Muttafaq `alaih)

2. "Akan keluar dari ummatku nanti kaum yang muda usia dan bodoh,
mereka berkata dengan kata-kata kita, mereka membaca Al-Qur'an tidak
melewati tenggorokan mereka dan mereka keluar dari Islam seperti panah
dari busurnya." (HR Muttafaq `alaih)

3. " … mereka akan keluar terus, sampai yang terakhir akan keluar
bersama Dajjal …" (HR An-Nasa'i dan al-Hakim)

4. "… mereka bagus dalam bicara tapi jelek dalam amalnya, mereka
mengajak kepada al-Qur'an tapi sedikitpun mereka tidak
melaksanakannya." (HR al-Hakim)

SIFAT-SIFAT KHAWARIJ MENURUT AS-SUNNAH DAN TARIKH YANG PERLU DIWASPADAI
1. Mudah mencela dan mengkafirkan orang lain: Mereka berani mencela
Nabi SAW, mengkafirkan Utsman & Ali ra dan mengkafirkan orang-orang
yang berdosa besar. Sehingga hendaknya kita mewaspadai sikap mudah
mencela dan mengkafirkan orang atau kelompok lain ini seperti yang
dilakukan oleh berbagai kelompok neo-khawarij belakangan ini, karena
demikianlah sifat mereka.

2. Berburuk sangka pada muslimin: Sifat mudah ber-su'uzhan kepada
kelompok muslim lain. Sifat inipun sekarang mulai menghinggapi
sebagian kelompok kaum muslimin kontemporer, sehingga dengan mudahnya
memberi level kepada kelompok diluar kelompoknya sebagai sesat, kafir,
ahlul bid'ah bahkan termasuk kepada orang yg sudah wafat seperti
Sayyid Quthb, Hasan al-Banna, dll-pun mereka fasikkan walaupun tanpa
adanya bukti-bukti yang kuat.

3. Keras pada muslimin tapi berhati-hati pada orang kafir: Pada
peristiwa Khabbab Ibnul Arts ra yang mereka bunuh karena mengaku
sebagai salah seorang sahabat Nabi SAW, sementara Washil bin Atha'
(seorang Mu'tazilah mereka biarkan karena mengaku seorang kafir). Pada
sebagian kelompok saat ini ada yang demikian rajin memusuhi dan
mencaci maki kelompok kaum muslimin yang lain dalam tulisan-tulisan
mereka, sementara mereka membiarkan dan bahkan berdamai dengan kaum
kafirin dan musyrikin yang memusuhi dan jelas-jelas memerangi Islam.

4. Sedikitnya ilmu mereka: Simak saja perdebatan mereka dengan Imam
Ali ra: Kenapa anda bertahkim? Ali ra membaca QS 4/35 lalu menjawab:
Kalau dalam masalah keluarga saja boleh tahkim apalagi dalam masalah
Khilafah ! Kata mereka: Kenapa dalam perang Jamal anda tidak mengambil
mereka sebagai budak ? Jawab Ali ra: Tidak halal memperbudak kaum
muslimin. Kata mereka: Kenapa saat perjanjian anda tidak gunakan kata
Amirul Mu'minin ? Jawab Ali ra: Orang yang lebih baik dari saya (Nabi
SAW) pernah tidak menggunakan kata Rasulullah saat perjanjian
Hudhaibiyyah. Kata mereka : Kenapa anda pindahkan hak anda pada orang
lain saat Tahkim ? Jawab Ali ra : Kekasihku Rasulullah SAW pernah
memberikan hak keputusan pada Sa'ad bin Mu'adz ra saat peristiwa bani
Quraizhah, tapi keputusan beliau SAW ditaati, sementara keputusanku
kalian dustakan. Maka sebagian mereka berkata : Demi Allah dia (Ali
ra) benar dan kita hrs bertaubat ! Maka bertaubatlah 8000 orang dari
mereka sedang sisanya 4000 orang diperangi oleh Ali ra dengan 4000
pasukannya, kata Ali ra : Demi Allah ! Aku mendengar dari kekasihku
Rasulullah SAW bahwa pasukan yang terbunuh diantara kita hanya 9 orang
dan mereka yang tertinggal (tidak terbunuh) hanya 9 orang saja !

Pada kelompok neo-khawarij (Khawarij modern) juga terdapat ciri yang
sama, mudahnya mereka mengkafirkan kelompok di luar kelompok mereka,
tanpa tahu secara mendalam tentang kelompok yang mereka kafirkan
tersebut (karena mereka tidak pernah membaca tentang kelompok diluar
mereka tersebut, kecuali berdasarkan fatwa guru-guru mereka saja). Dan
mereka dipimpin oleh orang-orang yang memang bukan ahli syari'ah,
melainkan hanya sebagian orang yang masih baru belajar ilmu syari'ah
dan sama sekali belum memenuhi syarat untuk berfatwa.

5. Meremehkan orang lain dan merasa diri paling benar: Mereka kagum
pada pendapat sendiri dan menafsirkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan
pikiran mereka dengan menolak untuk mengambil pendapat para imam
salafus shalih. Pada jenis neo-khawarij saat ini, mereka lupa bahwa
dalam syari'at dari masa salaf sampai khalaf tetap ada perbedaan
pendapat yang tidak dapat disatukan dalam masalah furu' syari'ah,
sampai-sampi Imam Malik rahimahullah menolak ketika kitabnya
al-Muwaththa ingin dijadikan referensi induk oleh Khalifah dengan
mengatakan : "Wahai amirul mukminin, sesungguhnya para sahabat
Rasulullah SAW telah berpencar ke berbagai pelosok dengan pendapatnya
masing-masing, maka bagaimana mungkin engkau akan memaksa kaum
muslimin untuk hanya mengikuti satu pendapat ?!"

BAGAIMANA JIKA TERPAKSA BERDEBAT DENGAN MEREKA
1. Pilih orang yang memiliki kefahaman syari'ah untuk berdiskusi
dengan mereka:
o Ibnu Abbas ra sengaja mendatangi mereka dengan pakaian yang indah,
lalu mereka mencibir lalu kata Ibnu Abbas : "Katakanlah siapa yang
mengharamkan perhiasan yang indah-indah …" (QS 7/32)
o Umar bin Abdul 'Aziz ra pernah berdiskusi dengan mereka lalu diminta
oleh mereka untk melaknat leluhurnya (Bani Umayyah) maka jawab Ibnu
Abdul 'Aziz ra : Coba sebutkan dalilnya kita harus melaknat Fir'aun
jika ada ?! Jawab mereka : Tidak ada ! Maka kata Ibnu Abdul Aziz :
Kalau demikian apalagi terhadap orang yang lebih baik dari Fir'aun !

2. Berhati-hati pada sifat seperti mereka. Hendaknya kita merenungkan
pendapat Imam Syafi'i rahimahullah ketika berkata: Ra'yii shawab
walakin yahtamilul khatha', wa ra'yu ghairii khatha' walakin
yahtamilush shawab (Pendapatku benar tapi mengandung kesalahan,
sementara pendapat orang lain salah tapi tetap mengandung kebenaran).
Kalau beliau saja yang demikian luas ilmunya demikian menghargai
pendapat orang lain, maka bagaimana pula dengan kita ?!

3. Pilihlah dialog dengan cara yang terbaik. Jelaskan bahwa benar
pendapat salaf itu merupakan kewajiban semua kaum muslimin untuk
mengikutinya, karena jika tidak maka mereka akan sesat, tetapi adalah
na'if jika menganggap bahwa yang berhak menafsirkan salaf itu hanya
monopoli suatu kelompok saja, lalu memvonis kelompok lain sebagai
sesat dan menyimpang. Diperlukan diskusi mendalam diantara berbagai
kelompok kaum muslimin untuk mendekatkan diantara berbagai pemikiran
yang berkembang yang ingin kembali kepada pemikiran salafus shalih.

4. Belajar Islam dengan pemahaman yang mendalam. Hendaknya kita
mempelajari Islam secara mendalam, sehingga diakui secara ilmiah
kepakaran kita dan kita memiliki wawasan ilmu keislaman yang luas,
terutama dalam aspek Fiqh al-Ikhtilaf dan Muqarranat al-Madzahib.

"Aku tidak mengetahui ni'mat mana yg lebih besar yg dikaruniakan Allah
padaku: Apakah ni'mat pemahaman Islam yg mendalam ini atau ni'mat
dijauhkan dari bid'ah" (Ibnu Taimiyyah)

Wassalaamu'alaikum wr. wb.
Yudhie


------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: