Minggu, 22 Februari 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2536

Messages In This Digest (16 Messages)

1.
[Mimbar] Sosok Ustadz yang Dikagumi From: M.Arif As Salman
2.
[Rampai] SILUET From: hariyanty thahir
3a.
Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan? From: rose firdauzi
3b.
Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan? From: rose firdauzi
3c.
Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan? From: ugik madyo
4.
(Inspirasi) Nikmatilah From: radinal88
5a.
(ruang Tamu) [salam kenal] From: green_mahardika
5b.
Re: (ruang Tamu) [salam kenal] From: ukhti hazimah
5c.
Re: (ruang Tamu) [salam kenal] From: Moh. Lutfi
6.
(Rampai)  Saat aku rindu From: Sandy 87
7a.
Re: [Catcil] Doa From: Haryatmi Sulistya
7b.
Re: [Catcil] Doa From: april_reto
8a.
Re: Sebarkan Salam From: Moh. Lutfi
9.
"Lantunan Ayat Suci ditengah Gunung Sampah"Kemulian di Tengah Tumpuk From: Sandy 87
10a.
Re: (catcil) Bergerak dan Berubah From: hariyanty thahir
11.
[Catcil] Waktu Untuk Menangis From: Aprillia EkaSari

Messages

1.

[Mimbar] Sosok Ustadz yang Dikagumi

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Sat Feb 21, 2009 5:10 am (PST)

Sosok Ustadz yang Dikagumi
 
Penampilannya sederhana. Air mukanya jernih. Mudah memberi senyum. Diantara hal yang membuat saya kagum dengan kepribadian beliau adalah membaur dengan santri. Beliau seakan berkata, tidak ada sekat antara yang diatas dengan yang dibawah. Beliau memang tipikal pemimpin yang merakyat. Bahkan tak minder hanya untuk menemani santri yang sakit untuk berobat.
Saya dari jauh sering memperhatikan gerak-gerik beliau. Wajar kalau saya mengagumi beliau. Bahkan mayoritas santri mencintai beliau. Cinta akan ketulusan yang beliau berikan. Cinta pada kasih sayang yang beliau curahkan. Dan cinta akan keterbukaan hati yang beliau berikan untuk berbagi keluh dan kesah.
Beliau adalah seorang laki-laki yang mencintai mesjid. Kecintaan pada mesjid begitu membuncah dalam dada beliau. Shalat tepat waktu adalah satu rutinitas yang tidak pernah absen beliau kerjakan. Ya, beliau adalah seorang laki-laki yang tak malu untuk menangis ketika memimpin shalat berjamaah. Saya jadi teringat dengan salah seorang sahabat Rasulullah Saw. yang dikenal dengan al bakka`, seorang yang hatinya begitu lembut, yang begitu mudah tersentuh dengan ayat-ayat Allah. Ia adalah Abu Bakar r.a, khalifah pertama kaum muslimin yang telah dijanjikan sorga oleh Allah Swt. melalui lisan RasulNya. Bahkan perawakan beliau tak jauh beda dengan Abu Bakar r.a seperti yang saya baca dalam sirahnya.
Saya semakin kagum pada beliau. Saya mendambakan untuk bisa mengikuti jejak beliau. Ya, saya ingin seperti beliau.
Dari sisi keilmuwan, beliaulah mutiaranya, yang kemilaunya terlihat dari kata-kata dan sikap beliau. Banyak dari santri/wati dan sebahagian Ustadz yang bertanya pada beliau tentang mata pelajaran. Dan beliau selalu dengan senang hati untuk berbagi. Tidak terlihat raut kesombongan dari pancaran air muka beliau.
Seperti biasa usai mengimami shalat subuh, beliau tampil di hadapan para santri, membacakan satu-dua hadits Rasulullah Saw. Setelah membacakan hadits yang keluar dari hafalan beliau, hadits tersebut diuraikan kepada para santri.
"Anak-anakku, segenap santri yang tercinta, di pagi yang cerah ini, di saat keberkahan tengah turun ke bumi, di saat matahari mulai menaiki tangga-tangga langit, disaat semua makhluk tengah bertasbih memujii kebesaran Sang Khaliq, kita sejenak  mentafakkuri kebesaran dan kasih sayang Allah yang tercurah pada semesta.
Betapa Allah telah menganugerahkan kita nikmat hidup untuk mengenalNya dan mengabdikan diri kita sepenuhnya padaNya. Tuhan yang telah menciptakan kita dari setetes air mani yang hina, yang telah menjadikan kita manusia yang utuh, yang lengkap dan indah dipandang.
Anak-anakku, teruslah mengingatNya disaat lapang dan susah, teruslah membaca ayat-ayatNya dan mentadabburinya.
Anak-anakku, pada pagi ini Ustadz akan memberi kalian kado ke surga. Ustadz yakin segenap yang hadir disini berharap masuk sorga. Semoga Allah jadikan kita ahli sorgaNya", semua santri turut mengamini.
Beliau kembali melanjutkan kata-kata. Seluruh santri terhanyut dalam kalimat-kalimat penuh cinta yang beliau sampaikan. Rasa kantuk seketika hilang. Semua mata dan telinga berkonsentrasi mendengarkan untaian-untaian kata-kata beliau.
"Dari Ibnu Mas`ud r.a, nabi Saw. bersabda : "Sesungguhnya kejujuran menunjukkan jalan pada ketaatan, dan ketaatan mengantarkan kepada sorga. Dan sesungguhnya seseorang hamba berlaku  jujur sehingga disisi Allah ia ditulis sebagai seorang yang jujur. Dan kebohongan itu membawa pada kemaksiatan, dan kemaksiatan membuka jalan pada neraka. Dan sesungguhnya seseorang berlaku bohong  sehingga tercatat disisi Allah sebagi pembohong.
Hadits ini muttafaq `alaihi, artinya diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Anak-anakku, kejujuran adalah salah satu sifat yang mulia dan terpuji. Jujur adalah  diantara akhlak Rasulullah Saw., sehingga beliau digelari ash-shadiq al-mashduq. Sifat jujur adalah pancaran dari keimanan yang benar. Keimanan yang telah mengakar kuat dalam hati yang didasari oleh ilmu yang benar juga.
Anak-anakku, hendaklah kita berlaku jujur disaat lapang dan sulit. Karena kejujuran akan menunjukkan jalan ke surga. Orang-orang yang imannya teguh selalu merasa dalam pengawasan Allah. Rasa takut pada Allah menguasai hati mereka, sehingga mereka meyakini bahwa tidak ada satu tempatpun di jagat raya ini yang luput dari pengawasan Allah. Sehingga keyakinan itu mengantarkan mereka untuk selalu menjaga sikap, kata-kata dan bisikan hati. Setiap kata dan perbuatan akan dituliskan dan kelak akan diminta pertanggung jawabannya dihadapan Allah Swt.
Anaku-anakku, hindarilah sifat bohong, bagaimanapun juga satu kebohongan akan memunculkan kebohongan yang lainnya. Dan kebohongan adalah satu dari sifat-sifat orang munafik. Orang-orang munafik kelak ditempatkan dalam jurang yang paling dalam di neraka, wal`iyâdzu billahi mindzalik.  
Anak-anakku inilah kado hari ini, bacalah kembali, renungkan dan amalkan dalam keseharian kalian semua."
Tanpa terasa seperempat jam pun berlalu. Dan setelah kuliah subuh itu, para santri segera menuju ruangan yang telah ditentukan untuk mengikuti pembagian kosakata  pagi.
Suatu kali saya bertanya pada salah seorang santri yang saya dapati begitu akrab dengan beliau. Saya ingin tahu, faktor apa yang membuat dirinya begitu akrab dengan sosok Ustadz yang satu itu.
Ia bercerita pada saya, "Akhi, sebenarnya berat hati saya menyampaikan, beliau juga berpesan demikian. Tapi karena saya tahu akhi bisa menjaga rahasia, saya akan becerita juga. Mudah-mudahan cerita saya ini memberikan pelajaran bagi akhi dan diri saya.
Saya adalah salah seorang dari sekian santri asuhan beliau. Maksudnya, saya setiap bulan mendapatkan uang dari beliau untuk membeli berbagai keperluan sekolah dan kebutuhan saya yang lainnya. Itu berawal ketika saya menceritakan tentang kondisi keluarga saya pada beliau. Sudah beberapa bulan uang sekolah belum saya bayar. Dan beberapa kali saya dipanggil oleh bagian Administrasi. Saya pun sudah berulang kali menghubungi Ibu di kampung. Dan Ibu selalu berkata, "Nak, sabarlah dulu, saat ini Ibu belum punya uang, insya Allah, uang itu pasti nanti Ibu bayar". Ayah saya sudah meninggal ketika saya masih SD karena serangan jantung. Sehingga yang jadi tulang punggung keluarga saat ini adalah Ibu saya. Di keluarga saya, hanya saya yang bersekolah, sedangkan adik-adik saya membantu Ibu bekerja.
Saya tidak tahu harus bagaimana. Saya bingung. Dalam keadaan seperti itu saya dipanggil oleh beliau. Beliau meminta saya bercerita tentang keadaan keluarga saya. Saya melihat mata beliau berkaca-kaca mendengarkan cerita saya. Hingga pada akhirnya, beliau memberikan pada saya seluruh isi tabungan beliau untuk membayar uang bulanan saya dan sisanya untuk keperluan lainnya.
Dan beliau juga meminta saya untuk jujur menyampaikan pada beliau apa saja kebutuhan saya.
Akhi, setiap hari, setiap selesai shalat saya selalu berdoa untuk beliau, semoga Allah membalas segala kebaikan beliau."
Saya turut mengamininya. Saya kagum, saya bangga, saya iri, ya, berbagai rasa menyelinap dalam dada saya terhadap Ustadz tersebut. Saya baru menyadari, kenapa sandal jepit yang telah usang tersebut belum sempat beliau ganti dan baju koko yang umurnya sudah berapa lama belum beliau tukar dengan yang baru, karena uang yang beliau miliki diberikan untuk membantu orang lain yang lebih membutuhkan. Beliau memiliki sifat itsar yang tinggi. Sifat yang Allah puji dalam Al-Qur`an, sifat yang dimiliki kaum Anshar ketika menyambut kedatangan kaum Muhajirin.
Berbagai cerita tentang beliau terus mengalir dari mulut ke mulut santri. Berbagai pujian dan rasa kagum pada beliau selalu menjadi bahan pembicaraan di kalangan santri/wati terhadap Ustadz yang juga dikenal sebagai sosok  pribadi yang multi talenta, yang menguasai banyak bidang dan skill.
Tak heran ketika beliau jatuh sakit, banyak santri/wati yang datang menjenguk beliau, banyak santri/wati yang mendoakan beliau, dan mereka beramai mengumpulkan uang untuk membantu biaya pengobatan beliau.
Cerita tentang beliau tidak akan pernah habis, ibarat air yang terus mengalir deras. Kebaikan-kebaikan beliau terus mengalir pada setiap orang yang mengenal beliau. Beliau adalah sosok Ustadz yang dicintai, dikagumi, diteladani dan menjadi tempat untuk berbagi. Subhanallah.
 
Kairo, 21/02/2009
M. Arif As Salman
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

2.

[Rampai] SILUET

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Sat Feb 21, 2009 5:32 am (PST)

SILUET

Merangkai asa dalam lantunan kesyahduan
Mengulas senyum dalam kedamaian
Rangkaian kasih kembali membentuk keindahan dalam kalbu

Senyuman penuh ikhlas
Sapaan penuh sayang

Semua mengalir begitu lembut seperti instrumen indah yang membingkai rasa
Damai... Indah ... Lembut ... Hangat ... Nyaman ...
Seperti dalam dekapan malaikat

Nuansa yang hilang kembali mengintip malu - malu
Menyeruak ... menyibak indah
Menghadirkan sluruh asa yang pernah terurai
Lembut menyentuh hati
Indah ... Indah

Medan, 21 Februari 09
PPIA Building, Orientasi Relawan
From the window

Smoga alunan indah ini terus terjaga

by : anty thahir

3a.

Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan?

Posted by: "rose firdauzi" roses_fn@yahoo.com   roses_fn

Sat Feb 21, 2009 2:39 pm (PST)


Salam kenal Mbak Ugik,

Iya sebaiknya memang perlakuan di tengah-tengah yang terbaik. Saya emang
hobinya mesra, kasih hadiah juga sebatas pulpen, buku, palet gambar dan
kue.

Udah itu sih "galak" lagi :) Maksudnya gak selalu dipuji. Papanya memang
kalem, tak banyak bicara. Jadi balance kali.

Mbak Ugik putranya dah kelas berapa?

Salam hangat,

Rose

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, ugik madyo <ugikmadyo@...>
wrote:
>
> Terima kasih Mbak atas tulisannya
> Menarik sekali...
> membuat saya jadi mikir-mikir lagi kalau memuji anak-anak.
> Selama ini ketika mereka berprestasi ya spontan muji setinggi langit
hehe
> Saya gak kepikiran pada efek buruk yang mungkin saja bis amelekat pada
anak
> Sekali lagi terima kasih Mbak
> Atas tulisannya yang mencerahkan ini :)
>
> Ugik Madyo
> http://ugik.multiply.com
> http://ruanghijau.blogspot.com
>
> 2009/2/20 Rose FN roses_fn@...
>
> > Rangking, Perlukah Dibanggakan?
> >
> > Terharu anak sulung saya mendapat ranking delapan dari seluruh siswa
kelas
> > satu. Seluruhnya berjumlah 95 siswa di Sekolah Menengah Pertama
Negri
> > Yukuhashi, Jepang. Memang sedikit jumlah siswa di desa ini. Ia
memang tidak
> > mendapat rangking satu. Tapi saya girang *nih*, karena anak-anak
pernah
> > meninggalkan Jepang hampir dua tahun lamanya.
> >
>

3b.

Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan?

Posted by: "rose firdauzi" roses_fn@yahoo.com   roses_fn

Sat Feb 21, 2009 3:33 pm (PST)


Salam kenal juga Mbak Santi,

Pokoknya kita berlaku seimbang aja kali ya. Peluk, puji dan disiplin
lagi deh.

Tapi yah namanya mama, umi, ibu pasti sukanya yang mesra. Asal jangan
kelebihan ya. Tapi saya juga suka lupa ^ ^

Ayo Mbak main ke sini. Bulan depan dah bermekaran sakura, karena masuk
musim semi.

Salam,

Rose

.....................
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "susanti" <susanti@...> wrote:
>
> Budaya Jepang emang beda kali ya
> Mungkin orang tua saya dulu menganut budaya itu karena sama sekali tak
pernah memuji atau pun memberi hadiah meski saya rangking satu terus di
sekolah dasar, dari kelas 3 sampe kelas 6. Di smp dari kelas 1 sampe
kelas 3, bahkan jadi juara umum. Begitu juga di SMK. Tapi duh, nggak
pernah dipuji.
> Setelah sekarang punya anak, saya tak mau memperlakukan anak saya
seperti itu. Karena anak yang dibesarkan dengan pujian akan tumbuh
dengan rasa percaya diri yang bagus, bekal untuknya menghadapi hidup di
masa datang.
> Pujilah anak kita bila ia memperoleh prestasi. Memang harus hati-hati
dalam hal ini, karena seperti memegang dua mata pisau yang sama-sama
tajam. Tapi tentu saja memuji dengan tidak berlebihan.
> Ini juga untu memupuk mental si anak supaya tumbuh menjadi anak yang
percaya diri, merasa dipedulikan, dan merasa disayangi.
>
> Salam buat negeri Sakura Mba Ros. Ucapkan selamat juga untuk si sulung
ya. Salam manis dan peluk cium saya untuk si bungsu. :P
>
> -sky-
> ----- Original Message -----
> From: Rose FN
> To: FLP-J ; sekolah-kehidupan@yahoogroups.com ;
belajarmenulis@yahoogroups.com ; laskarpelangi@yahoogroups.com ;
muslimahfukuoka@yahoogroups.com
> Sent: Friday, February 20, 2009 11:53 PM
> Subject: [sekolah-kehidupan] (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan?
>
>
>
>
>
>
>
>
----------------------------------------------------------\
------
>
>
>
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG - www.avg.com
> Version: 8.0.237 / Virus Database: 270.11.1/1961 - Release Date:
02/19/09 18:45:00
>

3c.

Re: (karya) Rangking, Perlukah Dibanggakan?

Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com   ugikmadyo

Sat Feb 21, 2009 4:18 pm (PST)

Sepertinya emang kudu seperti itu ya Mbak
Sikap berimbang di tengah-tengah

Saya belum punya anak.
Kebetulan banyak ponakan dan anak tetangga yang betah tinggal di rumah.
Seringnya 'hak pengasuhan' ada di tangan saya san adik saya.
halah.
baby sitter gratisan maksudnya Mbak.
sekalian belajar biar gak kaget klo punya anak sendiri hehe

Ugik Madyo
http://ugik.multiply.com
http://ruanghijau.blogspot.com

2009/2/22 rose firdauzi <roses_fn@yahoo.com>

>
> Salam kenal Mbak Ugik,
>
> Iya sebaiknya memang perlakuan di tengah-tengah yang terbaik. Saya emang
> hobinya mesra, kasih hadiah juga sebatas pulpen, buku, palet gambar dan
> kue.
>
> Udah itu sih "galak" lagi :) Maksudnya gak selalu dipuji. Papanya memang
> kalem, tak banyak bicara. Jadi balance kali.
>
> Mbak Ugik putranya dah kelas berapa?
>
> Salam hangat,
>
> Rose
>
4.

(Inspirasi) Nikmatilah

Posted by: "radinal88" radinal88@yahoo.co.id   radinal88

Sat Feb 21, 2009 7:57 pm (PST)

NIKMATILAH YANG NIKMAT-NIKMAT
Suatu sore, penulis menyaksikan sebuah berita menarik di salah satu
televisi swasta yang menceritakan seorang atlet basket bernama Porter
Ellet yang berasal dari Utah, sebuah kota di Amerika Serikat. Sebagai
seorang atlet basket, Porter memiliki suatu yang menarik yaitu tangan
yang puntung. Tangannya yang puntung tidak menyurutkan semangatnya
untuk bermain basket, bahkan dalam permainan tersebut, ia terpilih
menjadi pemain terbaik.
Ketika menyaksikan kehebatan Porter Ellet tersebut, penulis teringat
dengan sebuah cerita fiksi karangan Andrea Hirata yang berjudul Laskar
Pelangi. Buku tersebut menceritakan bagaimana seorang anak desa yang
tidak mempunyai apa-apa, bahkan untuk sekedar bersekolah saja, anak
tersebut hanya memakai tas dari karung beras dan memakai pensil tukang
yang panjangnya satu meter. Sepatu bagi mereka adalah mimpi di siang
bolong. Baju sekolah mereka adalah baju orang tua mereka. Tapi mereka
mempunyai mimpi. Arai, seorang tokoh rekaan Andrea Hirata, mengatakan
"Bermimpilah maka Tuhan akan menggenggam mimpi-mimpi itu.
Dua kisah tersebut, kisah Porter Ellet dan novel Laskar pelangi,
membuat penulis berfikir bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Seorang
yang cacat, bukan berarti sampah masyarakat yang hanya menjadi
pelengkap kesedihan didunia ini. Seorang buta, bukan berarti patung
yang tidak ada gunanya. Seorang miskin, adalah kenikmatan yang paling
agung dalam samudera kenikmatan Allah SWT.
Prof. DR. Mutawalli as-Sya'rawi, seorang ulama kharismatik di Mesir
pernah mengatakan, segala sesuatu adalah nikmat. Orang gila, yang
dalam pandangan mata, adalah orang yang sangat merugi karena tidak
mempunyai nikmat yang paling agung, yaitu akal, yang membedakan antara
manusia dan hewan maupun tumbuhan, adalah nikmat. Ia menganalogikan
bahwa manusia yang gila adalah manusia pilihan. Manusia yang
dibebaskan dari tanggungan-tanggungan duniawi. Orang gila tidak akan
pernah melakukan dosa. Orang gila tidak akan pernah merampok, mencuri
bahkan korupsi. Orang gila tidak akan pernah berkata bohong walaupun
kejujurannya mencelakainya. Orang yang jujur bebas dari pengadilan
dunia dan akhirat.
Kembali kepermasalah awal, Porter Ellet mengatakan bahwa sebuah
keberhasilan akan diperoleh dari kesabaran dan latihan. Ia bersabar
dari "nikmat" terpotongnya tangan untuk selalu melakukan latihan. Ia
bersabar dari "nikmat" dicelanya karena cita-cita menjadi pemain
basket bagi orang yang cacat adalah mustahil, untuk kemudian berlatih
dengan sungguh-sungguh.
Andrea Hirata, pengarang novel Laskar Pelangi, menawarkan kunci
sukses adalah bermimpi. Bermimpi adalah kunci kesuksesan. Seorang
bebas untuk bermimpi tanpa harus membayar. Mimpi adalah kebebasan
manusia yang justru adalah kunci sukses bagi manusia. Tetapi mimpi
tersebut, haruslah diikuti oleh usaha. Usaha yang gigih untuk mencapai
mimpi tersebut. Oleh karena itu, ia mengatakan Bermimpilah karena
Tuhan menggenggam mimpi-mimpi itu.
Konsep-konsep kesuksesan tersebut sebenarnya telah ditawarkan oleh
al-qur'an beberapa abad yang lalu. Allah SWT mengatakan bahwa kunci
kesuksesan adalah kesabaran dan shalat. Kesabaran adalah pertolongan
dalam hal immateri sedangkan shalat adalah materi. Kesabaran ibarat
niat untuk melakukan sesuatu sedangkan shalat adalah aplikasi dari
niat tersebut.
Akan tetapi, kesabaran adalah hal yang sulit untuk dilakukan.
Sebagaimana pemanah, ia harus menarik anak panah dari busurnya
kebelakang kuat-kuat, hingga anak panah tersebut meluncur jauh dengan
cepat dan sampai pada tujuan. Begitu jugalah sabar. Seorang yang sabar
ibarat penarikan anak panah dari busurnya dan shalat adalah peluncuran
anak panah tersebut dengan cepat melesat mencapai tujuan.
Permasalahannya, kebiasaan manusia adalah melihat yang sedikit.
Sebuah kain putih yang dituangkan ditengahnya tinta, akan dikatakan
tinta, padahal kain putih tersebut lebih luas dari pada tuangan tinta
tersebut.
Kenikmatan yang begitu banyak yang telah diberikan Allah SWT tak lagi
diacuhkan hanya karena cobaan yang secuil. Lihatlah semburan lumpur
Lapindo di Siring, Sidoarjo. Apakah mereka tidak menikmati bahwa kini
mereka menjadi artis yang tampil dan dilihat oleh seluruh rakyat
indonesia? Apakah mereka tidak merasa bahwa desa mereka yang dulunya
tidak diketahui pejabat, sekarang menjadi buah bibir yang dibicarakan
dari warung kopi hingga istana kepresidenan?
Tulisan ringkas diatas adalah motivasi bagi kita. Tidak ada hal yang
mustahil bagi kita. Semua adalah nikmat dan nikmatilah yang
nikmat-nikmat itu. Temukan kesuksesan dari segala sesuatu.
Bermimpilah, karena Tuhan menggenggam mimpi-mimpi itu.

komentari juga di http://kumpulan-q.blogspot.com

5a.

(ruang Tamu) [salam kenal]

Posted by: "green_mahardika" green_mahardika@yahoo.com   green_mahardika

Sat Feb 21, 2009 7:58 pm (PST)

lama tak mengunjungi dunia maya, sekali menengok, diberi uluran tangan
sekolah kehidupan untuk berkreasi...tapi karena masih belajar perlu
banyak arahan dan bimbingan...
hehe...salam kenal untuk semua teman-teman yang tergabung dalam milis
ini...
oh ya, kemarin saya sudah mengirim essay untuk lomba "There are a lot
of ammazing Moms", tapi ke antologi.penerbitan@gmail.com aja, apa itu
ya sebabnya saya ndak liat tulisan saya masuk ke list message sekolah
kehidupan? kalo temen-temen ada yang tahu, kasih tahu saya yah...
terima kasih, sekali lagi salaaaam kenaaal

5b.

Re: (ruang Tamu) [salam kenal]

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Sat Feb 21, 2009 10:31 pm (PST)

salam kenal balik ^_^mau menanggapi tentang email lomba...memang tulisan yang dikirim ke antologi tidak masuk ke dalam list posting milis

:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"

BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com

BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com

BloG PenGuMPuL CataTaN
http://sinthionk.rezaervani.com

YM : SINTHIONK

--- On Sun, 2/22/09, green_mahardika <green_mahardika@yahoo.com> wrote:
From: green_mahardika <green_mahardika@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] (ruang Tamu) [salam kenal]
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Sunday, February 22, 2009, 2:17 AM

lama tak mengunjungi dunia maya, sekali menengok, diberi uluran tangan

sekolah kehidupan untuk berkreasi... tapi karena masih belajar perlu

banyak arahan dan bimbingan...

hehe...salam kenal untuk semua teman-teman yang tergabung dalam milis

ini...

oh ya, kemarin saya sudah mengirim essay untuk lomba "There are a lot

of ammazing Moms", tapi ke antologi.penerbitan @gmail.com aja, apa itu

ya sebabnya saya ndak liat tulisan saya masuk ke list message sekolah

kehidupan? kalo temen-temen ada yang tahu, kasih tahu saya yah...

terima kasih, sekali lagi salaaaam kenaaal















5c.

Re: (ruang Tamu) [salam kenal]

Posted by: "Moh. Lutfi" ellutvimam@gmail.com

Sat Feb 21, 2009 11:46 pm (PST)

salam juga mahardika, saya juga baru belajar di sekolah kehidupan, setelah
ikut lomba *the amazing of moms *dengan bergabungnya ke milis sekolah
kehidupan semangat menulis saya semakin bertambah, buat teman-teman sekolah
kehidupan saya minta tolong untuk memberi resep presentasi karya tulis
ilmiyah (takut gemetar di atas panggung) atau menaklukan dewan juri, atas
batuannya terima kasih.

M. Lutfi

>
>
>
6.

(Rampai)  Saat aku rindu

Posted by: "Sandy 87" elfatabahrululum@yahoo.co.id   elfatabahrululum

Sat Feb 21, 2009 8:49 pm (PST)

"pag!, matahari masih bersinar,. . . Terangi hari penuh arti. . . Embun menetes di ujung daun hijau, hangat terasa ceriakan wajah sejuta insan. . .
Akhir-akhir ini aku rindu akan satu wajah yg selalu memancarkan kehangatan, yang selalu memberikan keceriaan, yang mampu membangkitkan semangat jiwa. . . Seorang yg paling berjasa dlm kehidupanku, Dialah ibu yg ingin ku kecup wajah ayunya, ku peluk tubuh hangatnya. .
Wahai ibu ku rindukan hangatnya peluk cinta mu. . .

"Sandy Heryana"
kemang pratama
7a.

Re: [Catcil] Doa

Posted by: "Haryatmi Sulistya" amilistya@yahoo.com   amilistya

Sat Feb 21, 2009 11:43 pm (PST)

Dear mbak Apri,
Â
Pernah suatu ketika saya bilang pada suami saya : "Mas aq udah maluuu deh ama Tuhan, doa dan minta terus spaya Mas sembuh tapi belum dikabulkan"
Jawab bijak suami saya yang sedang sakit:" Jeng, Tuhan nggak pernah mempermalukan kita kok"
Dan saya mohon terus lewat doa kepada Sang Maha Pemberi. Agar suami saya segera pulih dari sakitnya. Â Tatkala permohonan saya belum dkabulkan. Ternyata doa juga ampuh untuk MEROBAH persepsi saya
" Tuhan, paduka tak mengabulkan permohonan agar suami saya segera sembuh. Saya tahu Tuhan berkehendak agar saya menjadi istri yang
--- On Sat, 2/21/09, Aprillia EkaSari <april_reto@yahoo.com> wrote:

From: Aprillia EkaSari <april_reto@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Doa
To: "SK" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Date: Saturday, February 21, 2009, 10:19 AM

Akhir-akhir ini saya sering melihat Yusuf, teman sekantor saya, berdoa lebih khusyuk dari biasanya setelah kami selesai sholat berjamaah. Begitu pula saat waktu Dhuha datang, dia akan jadi orang yang pertama masuk ke mushola.
Â
Sore kemarin, saya beranikan diri bertanya kepadanya. Mungkin, sahabat saya ini punya problem yang mau dishare dengan saya. Sebagaimana yang biasa kami lakukan selama ini.
Â
"Yusuf, apa Kamu percaya, bahwa Allah akan mengabulkan doa kita? Cepat atau lambat?"
"Percaya," jawabnya singkat.
"Pernahkah Kamu merasa capek, lelah, saat doamu tak kunjung dijawab sama Allah?" tanya saya lagi.
"Ya, pernah sih."
"Menurutmu, kapan batas waktu kita berdoa?"
"Ya, kalau Aku benar-benar sudah kesel, nggak sabar, capek," jawab Yusuf lagi.
Â
"Kalau menurutku sih, doa itu nggak ada limitnya," celetuk mbak Arik, teman sekantorku yang lain, yang kebetulan mendengar percakapan antara aku dan Yusuf.
"Wah, ini baru jawaban ibu Nyai, tingkat tinggi," canda Yusuf.
"Lho nggak gitu yo. Soalnya selama ini, doaku sering dikabulkan kok.. Aku minta apapun selalu dikabulkan. Aku minta teman-teman yang baik. Seperti kalian misalnya. Alhamdulillah dikabulkan. Semuanya, selama ini selalu dikabulkan," jelas mbak Arik.
Â
"Pernahkah Kalian capek berdoa?" tanya saya lagi.
"Pernah. Kalau Aku sudah capek, Aku biasanya berdoa, "Ya Allah Engkau Maha Tahu keinginanku lah´," kata Yusuf.
"Kalau Aku. Aku biasanya hanya berdoa, ´Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan berikanlah segala kebaikan untukku´," kata mbak Arik.
Â
Kemudian, saya bercerita tentang pesan seorang Ustadz yang dahulu pernah saya ikuti kajiannya, "Doa adalah solusi yang tiada bandingannya. Bukankah doa itu adalah otak dan inti dari ibadah?" begitu pesannya.
Â
Lalu bagaimana jika doa kita tidak segera dikabulkan?
Â
Seingat saya begini. Manusia itu lemah dan kadangkala naif, mudah putus asa, dan ingin hasil yang instan. Padahal ketergesa-gesaan manusia, meminta kepada Robb-nya seringkali menghalangi terkabulnya doa itu sendiri. Dan apabila doa manusia tidak terkabul di dunia, maka Allah menjanjikan doa itu sebagai rekening tabungan manusia di akherat. Tidak ada yang sia-sia, karena doa manusia sudah pasti didengar oleh-Nya. Dan cepat atau lambat pasti akan dikabulkan-Nya. (Ini jawaban pak Ustadz, bukan saya yang ngomong :P-ap)
Â
"Eh, tapi kadang doaku terjawab saat lama Aku sudah berhenti berdoa lho, bahkan pas sudah lupa," kata Yusuf.
"Kalau Aku nggak sih. Jawabannya selalu cepat. Memang sih kadang ada yang lama baru terjawab," kata mbak Arik.
Berarti intinya kita diminta bersabar bukan?
Â
Hmmm, saya selalu percaya, bahwa Tuhan adalah Sutradara Terbaik. Jika kita sebagai artis atau aktor, mau bersabar, menuruti perintah-Nya, insyaAllah kita akan menjadi pemain film terbaik-Nya yang akan selalu "dipertahankan" , disayang, bahkan dimanja segala kebutuhan kita. Bisa jadi, kita bahkan boleh "mengusulkan" kepada Dia untuk sedikit "merevisi" skenario-Nya. Bukankah Tuhan punya kuasa mengubah nasib manusia, itu jika manusia itu sendiri mau senantiasa berusaha dan berdoa tentu saja?
Â
Kebonsari, 21 Pebruari 2009
-maaf, saya cuma orang awam yang ingin berbagi, bukan menggurui-
Â
PS: special thanks to Yusuf, mbak Arik, and teman-teman "time sharing" saya yang lain.
Â
IM/ FS/ Email: april_reto@yahoo. com
Blog: http://sukmakuterse nyum.multiply. com
Â

7b.

Re: [Catcil] Doa

Posted by: "april_reto" april_reto@yahoo.com   april_reto

Sun Feb 22, 2009 2:40 am (PST)

Ya Tuhan memang tidak mempermalukan kita. Itu cuma ujian, dan yang
namanya ujian akan ada batas waktunya.
Salam kenal ibu.
Semoga suami ibu lekas sembuh. amiin.

salam,
April @ Surabaya

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Haryatmi Sulistya
<amilistya@...> wrote:
>
> Dear mbak Apri,
> Â
> Pernah suatu ketika saya bilang pada suami saya : "Mas aq udah
maluuu deh ama Tuhan, doa dan minta terus spaya Mas sembuh tapi belum
dikabulkan"
> Jawab bijak suami saya yang sedang sakit:" Jeng, Tuhan nggak pernah
mempermalukan kita kok"
> Dan saya mohon terus lewat doa kepada Sang Maha Pemberi. Agar suami
saya segera pulih dari sakitnya. Â Tatkala permohonan saya belum
dkabulkan. Ternyata doa juga ampuh untuk MEROBAH persepsi saya
> " Tuhan, paduka tak mengabulkan permohonan agar suami saya segera
sembuh. Saya tahu Tuhan berkehendak agar saya menjadi istri yang
> --- On Sat, 2/21/09, Aprillia EkaSari <april_reto@...> wrote:

>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Akhir-akhir ini saya sering melihat Yusuf, teman sekantor saya,
berdoa lebih khusyuk dari biasanya setelah kami selesai sholat
berjamaah. Begitu pula saat waktu Dhuha datang, dia akan jadi orang
yang pertama masuk ke mushola.
> Â
> Sore kemarin, saya beranikan diri bertanya kepadanya. Mungkin,
sahabat saya ini punya problem yang mau dishare dengan saya.
Sebagaimana yang biasa kami lakukan selama ini.
> Â
> ”Yusuf, apa Kamu percaya, bahwa Allah akan mengabulkan doa kita?
Cepat atau lambat?”
> ”Percaya,” jawabnya singkat.
> ”Pernahkah Kamu merasa capek, lelah, saat doamu tak kunjung
dijawab sama Allah?” tanya saya lagi.
> ”Ya, pernah sih.”
> ”Menurutmu, kapan batas waktu kita berdoa?”
> ”Ya, kalau Aku benar-benar sudah kesel, nggak sabar, capek,”
jawab Yusuf lagi.
> Â
> ”Kalau menurutku sih, doa itu nggak ada limitnya,” celetuk mbak
Arik, teman sekantorku yang lain, yang kebetulan mendengar percakapan
antara aku dan Yusuf.
> ”Wah, ini baru jawaban ibu Nyai, tingkat tinggi,” canda Yusuf.
> ”Lho nggak gitu yo. Soalnya selama ini, doaku sering dikabulkan
kok.. Aku minta apapun selalu dikabulkan. Aku minta teman-teman yang
baik. Seperti kalian misalnya. Alhamdulillah dikabulkan. Semuanya,
selama ini selalu dikabulkan,” jelas mbak Arik.
> Â
> ”Pernahkah Kalian capek berdoa?” tanya saya lagi.
> ”Pernah. Kalau Aku sudah capek, Aku biasanya berdoa, ”Ya Allah
Engkau Maha Tahu keinginanku lah’,” kata Yusuf.
> ”Kalau Aku. Aku biasanya hanya berdoa, ’Ya Allah ampunilah
dosa-dosaku dan berikanlah segala kebaikan untukku’,” kata mbak Arik.
> Â
> Kemudian, saya bercerita tentang pesan seorang Ustadz yang dahulu
pernah saya ikuti kajiannya, ”Doa adalah solusi yang tiada
bandingannya. Bukankah doa itu adalah otak dan inti dari ibadah?”
begitu pesannya.
> Â
> Lalu bagaimana jika doa kita tidak segera dikabulkan?
> Â
> Seingat saya begini. Manusia itu lemah dan kadangkala naif, mudah
putus asa, dan ingin hasil yang instan. Padahal ketergesa-gesaan
manusia, meminta kepada Robb-nya seringkali menghalangi terkabulnya
doa itu sendiri. Dan apabila doa manusia tidak terkabul di dunia, maka
Allah menjanjikan doa itu sebagai rekening tabungan manusia di
akherat. Tidak ada yang sia-sia, karena doa manusia sudah pasti
didengar oleh-Nya. Dan cepat atau lambat pasti akan dikabulkan-Nya.
(Ini jawaban pak Ustadz, bukan saya yang ngomong :P-ap)
> Â
> ”Eh, tapi kadang doaku terjawab saat lama Aku sudah berhenti
berdoa lho, bahkan pas sudah lupa,” kata Yusuf.
> ”Kalau Aku nggak sih. Jawabannya selalu cepat. Memang sih kadang
ada yang lama baru terjawab,” kata mbak Arik.
> Berarti intinya kita diminta bersabar bukan?
> Â
> Hmmm, saya selalu percaya, bahwa Tuhan adalah Sutradara Terbaik.
Jika kita sebagai artis atau aktor, mau bersabar, menuruti
perintah-Nya, insyaAllah kita akan menjadi pemain film terbaik-Nya
yang akan selalu ”dipertahankan” , disayang, bahkan dimanja segala
kebutuhan kita. Bisa jadi, kita bahkan boleh ”mengusulkan” kepada
Dia untuk sedikit ”merevisi” skenario-Nya. Bukankah Tuhan punya
kuasa mengubah nasib manusia, itu jika manusia itu sendiri mau
senantiasa berusaha dan berdoa tentu saja?
> Â
> Kebonsari, 21 Pebruari 2009
> -maaf, saya cuma orang awam yang ingin berbagi, bukan menggurui-
> Â
> PS: special thanks to Yusuf, mbak Arik, and teman-teman “time
sharing” saya yang lain.
> Â
> IM/ FS/ Email: april_reto@yahoo. com
> Blog: http://sukmakuterse nyum.multiply. com
> Â
>

8a.

Re: Sebarkan Salam

Posted by: "Moh. Lutfi" ellutvimam@gmail.com

Sat Feb 21, 2009 11:47 pm (PST)

sesungguhnya sikap yang bagus adalah sikap Rasulullah, tidak
berlebih-lebihan, sesuai dengan porsinya. soal salam menggoda (aduh...
deg-degan neh!), tergantung reaksi kita. jika kita terpengaruh dengan rayuan
salam yang demikian maka kita seperti ikan yang masuk dalam perangkap
nelayan. ya..harus cerdas dong, mana godaan, mana syetan dan mana kawan.
9.

"Lantunan Ayat Suci ditengah Gunung Sampah"Kemulian di Tengah Tumpuk

Posted by: "Sandy 87" elfatabahrululum@yahoo.co.id   elfatabahrululum

Sun Feb 22, 2009 12:16 am (PST)

"Bantar Gebang" siapa orang yang tidak tau, tempat pembuangan sampah seluruh kota di DKI dan Bekasi, semuanya di buang ke bantar gebang.
Hari jum'at lalu, merupakan hari pertama kali dalam hidupku melihat gunung sampah dimana-mana menghimpun pemukiman warga.
Di bawah tumpukan sampah tersebut berdirilah gubug2 yang hanya terbuat dari pelastik2 yang mereka kumpulkan.
Ya Allah, ternyata mereka mayoritas adalah pemulung sampah yang aktivitas sehari-hari mereka hanyalah mengumpulkan tumpukan2 sampah untuk mereka tukarkan dengan sesuap nasi, untuk kehidupan mereka. Ketika anak-anak harus rela meninggalkan masa ceria mereka, pendidikan mereka, hanya untuk membantu keluarga memungut sampah di tingginya pegunungan sampah.
Maka begitu melihat hal itu seorang wanita muslimah yang mempunyai hati yang tulus dengan fasilitas yang memadai dengan di bantu oleh sang suami tercinta terpesona dengan kondisi para pemulung yang memang kebanyakan dari mereka adalah muslim, maka bu Sari -begitulah saya menyebut beliau- terpanggil untuk mencurahkan perhatiannya kepada para pemulung untuk memperhatikan dan sadar akan pentingnya pendidikan terlebih lagi pendidikan al-Quran dan Islam.
Maka dengan perjuangan beliau akhirnya al-hamdulillah al-Quran menggema di tengah tumpukan sampah. Cahayanya pun menyebar membawa semerbak harumnya ayat suci.
Dan kini aku pun ikut serta menghidupkan al-Quran disana. Dan memang sangat menggoda dan penuh dengan rintangan. Tapi aku menyerahkan segalanya kepada Allah dan terus memberi kecukupan kepada bu Sari untuk perjuangan menyuburkan islam di Bantar Gebang yang memang rentan dengan kristenisasi.
10a.

Re: (catcil) Bergerak dan Berubah

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Sun Feb 22, 2009 12:49 am (PST)

Suatu hal yang abadi dalam kehidupan adalah PERUBAHAN
Namun kita harus berusaha agar perubahan itu selalu menuju kutub positif

Smua memang harus bergerak, jika tidak maka akan seperti air kubangan
yang malah akan menimbulkan penyakit

Thanx atas tulisannya
Membuat saya jadi kembali merenung

salam
anty

11.

[Catcil] Waktu Untuk Menangis

Posted by: "Aprillia EkaSari" april_reto@yahoo.com   april_reto

Sun Feb 22, 2009 2:30 am (PST)



"Ngapain Kamu di sini?" pertanyaan itu diajukan mas Imam,
teman sekantor saya beberapa hari lalu.

 

Saya tidak akan pernah melupakan hari itu. Hari itu, saya
naik ke atap kantor, di sana ada balkon, dan dari sana pandangan saya terus-terusan
menatap langit kelabu yang menumpahkan hujan. Sempat kaget mendengar suara mas
Imam, sampai akhirnya saya memutuskan membalik badan dan berkata, "I just wanna
cry."

 

Mas Imam seperti terkejut melihat saya. "Memang April
bisa nangis?" Mungkin itu yang muncul di kepalanya. Kemudian, dia pergi
meninggalkan saya sendirian lagi. Thanks God, saya punya teman-teman yang
sangat mengerti saya. Memang, tahunya mas Imam dan teman-teman saya yang lain,
cuma tawa yang akan mereka dapat dari saya. Jangankan mengeluarkan air mata,
saya pun tak pernah murung di hadapan mereka.  

Tapi, semua orang pasti pernah menangis. Kecuali mereka
yang tidak memiliki rasa peka tentu saja. Ada yang terbuka, ingin diketahui
semua orang kalau dia sedang sedih saat itu, tapi ada pula yang tak ingin
dukanya diketahui banyak orang. Mungkin, saya termasuk yang kedua.
Saya tidak mau membuat orang-orang di sekeliling saya cemas.

 

Saya suka sekali melihat langit jika sedang bersedih.
Seolah mencari keberadaan Tuhan, melihat kuasa-Nya yang sangat saya yakini tak
hanya sebatas langit yang saya pandang. "Saya mencintai-Mu Tuhan," bisik saya
setiap kali memandang langit.

 

Kadang, kesedihan menjadi sesuatu yang menyenangkan jika
dinikmati. Bukan berarti berlarut-larut tenggelam di dalamnya. Namun, sangat menyenangkan tatkala itu bisa membuat kita, manusia,
menyadari bahwa kita membutuhkan Tuhan. Ternyata kita memang
benar-benar tak bisa lepas dari bantuan-Nya.

 

Saya, pernah melihat seorang laki-laki menangis di sebuah
masjid ketika saya singgah dari sebuah perjalanan. "Ternyata, laki-laki pun
bisa menangis ya?" Bertanya-tanya saya waktu itu. Ternyata, beberapa teman
laki-laki saya, teman kuliah, teman sekantor, juga pernah (tak sengaja) saya
lihat air matanya. Meski itu cuma tergenang di pelupuk mata, yang meninggalkan
sembab merah di sana.

 

Kalau kata guru Biologi SMA saya dulu, "Beryukurlah kalau
masih bisa menangis. Itu artinya Kita peka dan punya hati." Guru Biologi saya itu punya dua anak, semua laki-laki. Dan beliau mengaku
tak pernah melarang anak-anaknya menangis. "Memang kenapa kalau laki-laki
menangis?"

 

Ya ya ya. Semua orang pasti punya waktu untuk menangis.
Dan itu wajar. Membuat kita sadar, bahwa ternyata kita ini cuma manusia yang
lemah tanpa kehadiran-Nya.

 

 

Kebonsari
, 22 Pebruari 2009

-saya mencintai-Mu Tuhan-

 

IM/
FS/ Email: april_reto@yahoo.com

Blog:
http://sukmakutersenyum.multiply.com

Aprillia Ekasari
081 793 222 06

Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Cat Zone

Connect w/ others

who love cats.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: