Rabu, 25 Februari 2009

[daarut-tauhiid] Si Tangan Tuhan yang Tergoda Setan => pemalsuan evolusi Jepang bag. 2

kutipan:

Dalam perkataannya sendiri, Fujimura, yang dijuluki Sang Tangan Tuhan,
mengaku telah dibujuk setan untuk melakukan perbuatan buruk itu:
"I was tempted by the devil. I don't know how I can apologize for
what I did...I was impatient that the ruins have not produced as much in
findings as the Ogasaka Ruins in Saitama Prefecture..."

(Saya tergoda oleh setan. Saya tidak tahu bagaimana saya dapat meminta
maaf atas apa yang telah saya perbuat... Saya tidak sabar karena
reruntuhan itu tidak menghasilkan temuan sebanyak Reruntuhan Ogasaka di
Provinsi Saitama...").
selengkapnya baca berikut:

http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=category&l\
ayout=blog&id=89&Itemid=86


Written by usamah

Wednesday, 25 February 2009 14:41
Selama 20 tahun Fujimura memalsukan bukti evolusi manusia Jepang di 42
tempat. Dunia arkeologi Jepang pun dipermalukan

Hidayatullah.com--Salah seorang yang pernah ikut dalam penggalian
kepurbakalaan bersama dengan sang pemalsu akbar Shinichi Fujimura
[Fujimura] adalah Shoh Yamada. Shoh Yamada, doktor lulusan Harvard
University, adalah pakar zaman neolitikum, yakni zaman batu muda, di
kawasan Asia Barat Daya. Dalam tulisannya di terbitan ilmiah Harvard
Asia Quarterly, Vol. VI, No. 3, tahun 2002, ia mengulas aneka peristiwa
di balik salah satu pemalsuan terbesar di dunia arkeologi itu dengan
judul "Politics and Personality: Japan's Worst Archaeology
Scandal" (Politik dan Kepribadian: Perbuatan Memalukan Arkeologi
Terburuk Jepang).

Sebelum pemalsuan itu terbongkar, Shinichi Fujimura dijuluki oleh
rekan-rekannya sebagai "God's Hand" (Sang Tangan Tuhan). Ini
lantaran mereka takjub akan keberuntungan hebat Fujimura dalam menemukan
keberadaan situs-situs purbakala. Fujimura dulunya adalah direktur
senior di Tohoku Paleolithic Institute. Temuannya berupa benda-benda
purbakala yang diperkirakan berasal dari Zaman Batu awal
(600.000-120.000 tahun lalu) di reruntuhan Kamitakamori, provinsi
Miyagi, di tahun 1994 ditetapkan sebagai situs tertua Jepang.

Dipergoki media massa

Sebelum pemalsuannya terbongkar, selama 20 tahun terakhir Fujimura
menjadi bintang di dunia ilmu pengetahuan maupun pemberitaan media massa
lantaran kepiawaian dan prestasi gemilangnya dalam menemukan benda-benda
purbakala yang diyakini berasal dari Zaman Batu Awal dan Pertengahan.
Situs Kamitakamori secara khusus menjadi daya tarik seluruh dunia. Ini
dikarenakan benda-benda purbakala yang berhasil digali dan ditemukan
oleh Fujimura tampak membuktikan sejumlah hal penting. Pertama, bukti
itu menyatakan bahwa manusia awal mendiami wilayah tersebut 600.000
tahun lalu. Kedua, manusia awal ini lebih cerdas dibandingkan
rekan-rekan sezamannya yang ada di belahan bumi lainnya. Temuan luar
biasa ini mendorong seorang pakar arkeologi bertutur bahwa Fujimura
tengah "menulis ulang sejarah evolusi manusia."

Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan www.hidayatullah.com
<http://www.hidayatullah.com/> , ternyata ada pula ilmuwan yang
meragukan temuan-temuan Fujimura. Di antaranya adalah Takeoka Toshiki
dari Kyoritsu Women's University. Takeoka berpendapat bahwa sejumlah
benda-benda temuan Fujimura itu terlalu modern jika dibandingkan dengan
benda-benda lain sezaman yang pernah ia teliti di Prancis. Pendapat
Takeoka ini mendorong pihak media massa Mainichi Shinbun untuk melakukan
penyelidikan.

Mainichi Shinbun awalnya memberangkatkan sejumlah orang untuk mengintai
Fujimura di situs penggalian Fudozaka di Hokkaido pada bulan Agustus
2000, di mana mereka menyaksikan sesuatu yang kemungkinan merupakan
pemalsuan di pagi hari. Namun kala itu mereka gagal membidik foto-foto
kamera yang jelas.

Tiga bulan kemudian, tepatnya di Kamitakamori, mereka berhasil merekam
video perbuatan memalukan Fujimura yang sedang mengubur secara sengaja
perkakas yang terbuat dari batu. Namun pihak Mainichi Shinbun menunda
penerbitan berita dan foto skandal itu hingga setelah Fujimura dan
rekan-rekannya sesama penggali situs purbakala mengumumkan temuan
penting teranyar mereka. Setelah tersebar luas, berita dan foto-foto
yang mengabadikan perbuatan buruk Fujimura ini pun menjadi sebab
kehancuran nama baik rekan-rekannya.

Penerbitan berita di bulan November 2000 itu juga menyebabkan pihak
berwenang arkeologi Jepang dan masyarakat umum kaget luar biasa. Harian
Jepang Mainichi Shimbun memampang gambar-gambar potongan video yang
menangkap basah perbuatan memalukan Fujimura. Di gambar itu terlihat
sang arkeolog kondang Fujimura dengan cueknya mengubur barang-barang
yang dipalsukannya di pagi hari bulan Oktober 2000. Pakar arkeologi
Jepang yang dijuluki "Sang Tangan Tuhan" itu kepergok mengubur
dengan sengaja perkakas-perkakas batu di situs penggalian Kamitakamori,
provinsi Miyagi.

Pemalsuan dua puluh tahun

Pengujian ulang terhadap beberapa situs penggalian tempat Fujimura turut
bekerja telah mengungkap barang-barang yang ia palsukan. Sejumlah temuan
Fujimura telah dikaji ulang dan menyingkap kerusakan pada bagian
permukaan serta sisa-sisa beragam endapan yang berbeda. Ini menunjukkan
bahwa benda-benda temuan Fujimura itu telah dipindahkan dari situs yang
berbeda. Mulanya Fujimura hanya mengaku telah melakukan dua kasus
pemalsuan yang kepergok. Namun pengakuannya di musim gugur tahun 2001
menegaskan bahwa pemalsuannya telah dilakukan sejak tahun 1980, dengan
kata lain selama 20 tahun. Tidak berhenti di sini saja, pemalsuan itu
ternyata ia lakukan di 42 situs galian purbakala Zaman Batu Bawah dan
Zaman Batu Tengah.

Fujimura memiliki karir panjang sebagai arkeolog dan telah terlibat
dalam penggalian di lebih dari 180 situs purbakala. Menurut Shoh Yamada,
sebagian besar dari situs-situs penggalian di mana Fujimura terlibat
mungkin saja tercemari pula oleh pemalsuan Fujimura itu.

`Tangan Tuhan' tergoda Setan

Media massa Jepang bersemangat dalam meliput perkembangan terbaru di
bidang arkeologi, atau ilmu tentang kepurbakalaan yang sangat
terpengaruhi oleh dogma teori evolusi manusia itu. Temuan-temuan penting
seringkali menjadi judul utama pemberitaan nasional Jepang. Tidak heran
jika temuan-temuan Fujimura sebelumnya sangatlah luas diberitakan, dan
temuan-temuannya yang lebih penting lagi dicantumkan pula di buku-buku
pelajaran sekolah. Namun rujukan-rujukan kepada temuan-temuan Fujimura
itu dihapuskan segera setelah pemalsuan tentang bukti sejarah evolusi
manusia yang sangat memalukan itu terbongkar.

Pengakuan Fujimura menggegerkan dunia dan dibeberkan berbagai media
massa di luar maupun di dalam negeri Jepang. Salah satunya, The Japan
Times, 6 November 2000, meliputnya dengan judul "Renowned archaeologist
admits to planting finds" (Arkeolog kondang mengaku mengubur
temuan-temuan). Dalam perkataannya sendiri, Fujimura, yang dijuluki Sang
Tangan Tuhan, mengaku telah dibujuk setan untuk melakukan perbuatan
buruk itu:

"I was tempted by the devil. I don't know how I can apologize for
what I did...I was impatient that the ruins have not produced as much in
findings as the Ogasaka Ruins in Saitama Prefecture..."

(Saya tergoda oleh setan. Saya tidak tahu bagaimana saya dapat meminta
maaf atas apa yang telah saya perbuat... Saya tidak sabar karena
reruntuhan itu tidak menghasilkan temuan sebanyak Reruntuhan Ogasaka di
Provinsi Saitama...").

Demikianlah, Setan telah berhasil menggoda "Sang Tangan Tuhan"
itu untuk melakukan pemalsuan bukti-bukti arkeologi evolusi manusia
Jepang. (bersambung).

[ah/harvard-asia-quaterly/japan-times/www.hidayatullah.com
<http://www.hidayatullah.com/> ]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
New web site?

Drive traffic now.

Get your business

on Yahoo! search.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

10 Day Club

on Yahoo! Groups

Share the benefits

of a high fiber diet.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: