Kamis, 26 Februari 2009

[FISIKA] Digest Number 2680

Messages In This Digest (6 Messages)

Messages

1a.

Re: geiger muller

Posted by: "java ng" java_ngepot@yahoo.com   java_ngepot

Tue Feb 24, 2009 4:36 pm (PST)

geiger muller memang digunakan sebagai alat deteksi radiasi, dulu pernah digunakan dalam pencarian radiasi sinar kosmis.
Mungkin artikel ini bisa membantu: klik aja

--- On Mon, 2/23/09, pamuji widodo <aji_oc@yahoo.com> wrote:

From: pamuji widodo <aji_oc@yahoo.com>
Subject: Re: [FISIKA] geiger muller
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Monday, February 23, 2009, 4:15 PM

geiger muller salah satu alat yang digunakan untuk mengukur elektromagetik secara ionisasi
biasanya digunakan untuk survey meter
khususnya penggunaan radiasi (fisika radiasi)/fisika medis dan biofisika

From: kang_toni <kang_toni@yahoo. co.id>
To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
Sent: Thursday, February 19, 2009 1:24:00 PM
Subject: [FISIKA] geiger muller

boleh tanyakah tentang alat yang namanya geiger muller dan hal hal

yang berkaitan dengan alat tersebut?














2a.

Re: mohon bantuannya (literasi fisika)

Posted by: "Regina" reggie_nih@yahoo.com   reggie_nih

Tue Feb 24, 2009 6:29 pm (PST)

@ Mr. Dan,

uji literasi biasanya bertujuan untuk mengukur seberapa "melek" seseorang terhadap konsep yang ada pada teks tertentu dengan melihat kemampuan orang tersebut menganalisis dan mengambil kesimpulan dari  teks tersebut (namanya juga "literate"/literasi, bukan pure "understading").

Untuk uji pemahaman konsep (seperti pemahaman konsep kekekalan energi, mekanika, etc.), mungkin bisa juga digunakan uji literasi, tapi menurut saya sedikit "merepotkan" (bikin soal uji literasi ga gampang....). Untuk uji pemahaman dasar terhadap konsep-konsep fisika ini, bisa digunakan soal-soal konseptual yang biasa (seperti yang ada pada buku Fisika, oleh Giancoli, versi Indonesia-nya diterbitkan oleh Erlangga). Jadi ga usah susah-susah buat soal-soal literasi :) Tapi kalo ada yang bener-bener berminat merancang soal-soal literasi fisika versi Indonesia, hebat deh :)

Regina
junior high school teacher

--- On Tue, 2/24/09, dit78er <di2003@alumni.soton.ac.uk> wrote:
From: dit78er <di2003@alumni.soton.ac.uk>
Subject: Re: [FISIKA] mohon bantuannya (literasi fisika)
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Tuesday, February 24, 2009, 5:39 PM

Hallo,

Kalau ada yang tertarik mengukur boleh juga tuh. Mungkin bisa diukur
seberapa mengerti siswa terhadap konsep dasar fisika seperti prinsip
konservasi energy. Soalnya yang sudah lulus saja banyak yang tidak
paham, lihat saja berapa banyak yang percaya dengan energi biru
kemarin. hehe.

Dan

>
> --- On Sun, 2/22/09, hinata_freak_ 87 <hinata_freak_ 87@...> wrote:
> From: hinata_freak_ 87 <hinata_freak_ 87@...>
> Subject: [FISIKA] mohon bantuannya
> To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
> Date: Sunday, February 22, 2009, 12:04 AM
>
> assalamu 'alaikum
>
> teman-teman milis,,
> ada yang bisa membantu bagaimaa cara mengetahui tingkat literasi sains
> fisika siswa smu?
> kalau ada tolong sekalian contoh pertanyaannya dong,
>
> regard,
>

3a.

Re: Bls: [FISIKA] penangkal petir

Posted by: "choirrudin din" choirrufisal@yahoo.co.id   choirrufisal

Tue Feb 24, 2009 8:38 pm (PST)

Mas-mas nimbrung nih ye.... apakah pada penangkal petir , saat hujan itu, sepanjang kawat dari ground ke awan dialiri listrik ? Atau hanya pada saat ada petir saja listriknya ngalir ? Ada kemungkinan nggak , untuk menangkap energi petir itu ? Misalnya menghubungkan kawat penangkal itu dengan sistem elektrolisa ? terima kasih.

--- Pada Sen, 23/2/09, Eka Subyantara <eka.subyantara@widyatama.ac.id> menulis:
Dari: Eka Subyantara <eka.subyantara@widyatama.ac.id>
Topik: Re: Bls: [FISIKA] penangkal petir
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 23 Februari, 2009, 1:06 PM

@mario nathanael:

Memang pernah ada upaya untuk 'menetralisir' kandungan muatan listrik negatif yang begitu besar di awan agar tidak terjadi petir dengan 'memancarkan muatan positif' ke awan seperti yang Anda sebutkan. Tetapi menurut hemat saya ada hal yang kurang logis dalam pernyataan tersebut, yaitu:

1. Muatan listrik yang mengalir adalah elektron yang bermuatan negatif. Jadi ide memancarkan muatan positif patut dipertanyakan dasar ilmiahnya.

2. pada kasus petir yang menyambar dari bumi ke awan, maka yang mengalir adalah elektron dari puncak penangkal petir ke awan. Jadi, bukan muatan positf!

Memang ada penangkal petir yang bahannya terbuat dari unsur radioaktif, sehingga diharapkan radiasinya dapat 'menetralkan' elektron di awan. Tapi megingat bahaya radiasinya, maka alat tersebut tidak direkomendasikan, disamping juga dasar ilmiahnya belum bisa diterima umum.

Maka, penangkal petir adalah alat yang dipasang untuk memberi jalan kemudahan kepada petir untuk mengalirkan elektron antara awan dan bumi dengan aman. Sementara bagian bangunan dan alat-alat lain tidak tersambar dan terlindungi dari sambaran langsung.

Itu sebabnya di puncak tiang menara SUTET terdapat GROUND WIRE yang selalu terhubung ke badan menara, sehingga petir tidak menyambar kawat berlistrik, tapi langsung dibuang ke bumi oleh  ratusan tiang yang terhubung oleh kawat tersebut.

Terima kasih. Hanya sekedar berbagi.

- eka -











Wajib militer di Indonesia? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
3b.

Re: Bls: [FISIKA] penangkal petir

Posted by: "Eka Subyantara" eka.subyantara@widyatama.ac.id   eka_subyantara

Tue Feb 24, 2009 10:14 pm (PST)

1. Listrik mengalir pada saat ada petir.
2. Sudah ada usaha untuk menyimpan energi petir pada accu berkapasitas
besar, ukurannyapun besar juga, mengingat sekali sambaran petir mengalir
arus hingga jutaan ampere.
( ITB mempunyai lab khusus penelitian petir yang berada di puncak kawah
Gunung Tangkuban Parahu.)

Semoga sedikit memuaskan, banyaknya dari yang lain saja yaaa.
4.

Tentang Kiamat 2012 -->  Re: Kompas: 2012

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Wed Feb 25, 2009 9:26 am (PST)

Ah nggak juga koq mas Hari, setelah membaca lebih jauh, berakhirnya kalender Maya di 21 Desember 2012 itu lebih disebabkan oleh berakhirnya siklus kalender, yang disebabkan oleh "kehabisan angka". Sistem Kalender Maya berbasiskan pada bilangan 20 (bi-desimal), berbeda dengan kalender lainnya yang berbasiskan bilangan 10 (desimal). Mengutip tulisannya mbak Avivah Yamani di langitselatan.com, dengan metode penulisan 0.0.0.0.0 dan hobi-nya suku Maya dengan siklus 13 dan 20 serta start kalender Maya ini ekivalen dengan 11 Agustus 3114 BCE, maka posisi 13.0.0.0.0 sebagai angka terbesar dalam kalender Maya ini akan ekivalen dengan 21 Desember 2012. Nah setelah 13.0.0.0.0 ini terlampaui, kalender Maya tidak mengenal angka 13.0.0.0.1 atau yang lebih besar, karena akan kembali ke posisi 0.0.0.0.1 alias angka paling kecil. Inilah yang saya maksud dengan "kehabisan angka" tadi. So, satu hari setelah 21 Des 2012 itu, atau pada 22 Desember 2012, kalender Maya memulai
siklus barunya dengan angka 0.0.0.0.1.

Sementara jika meninjau fakta2 "ilmiah" yang dikatakan menyertai isu kiamat 2012 ini, sebagian besar juga meragukan. Sebut saja misalnya retaknya medan magnet Bumi, yang disebut-sebut telah mencapai panjang 160.000 km di angkasa sebagai South Atlantic Anomaly (SAA). Sementara fakta yang ada, SAA ini merupakan area dimana posisi sabuk radiasi van-Allen paling dekat dengan permukaan Bumi dan terjadi akibat perbedaan viskositas antara batuan kerak Bumi dan lapisan selubung dengan inti Bumi. Perbedaan viskositas membawa pada perbedaan kecepatan rotasi, yang (meski kecil sekali), memiliki beberapa efek, ya salah satunya munculnya SAA ini.

Sementara soal Yellowstone caldera yang dikatakan akan meletus dahsyat kembali (dengan memuntahkan tephra sedikitnya 2 juta km3, jika merujuk letusan terdahulu) guna mengikuti siklus letusan 600.000 tahun sekali, jika kita cek langsung ke USGS (yang langsung memonitor kaldera ini), ternyata Yellowstone memiliki periode letusan rata-rata 640.000 tahun. Jika kita "saklek" dengan angka ini, masih ada selang waktu 40.000 tahun bagi Yellowstone untuk meletus. Meski, dalam vulkanologi, yang namanya periode letusan rata-rata itu hanyalah menjadi patokan, bukan untuk keperluan prediksi apalagi peramalan. Sebut saja misalnya dengan Gunung Merapi di Jateng-DIY. Dalam perspektif vulkanologi, gunung ini seharusnya sudah meletus kembali karena periode letusannya 2 - 3 tahun (dengan letusan terakhir Juni 2006 silam), namun sampai kini gak ada aktivitas yang menunjukkan perkembangan ke sana.

Di Yellowstone, memang pada Januari lalu terekam adanya seismic swarm, alias rangkaian gempa2 vulkanik yang menjadi tanda migrasi magma. Namun selang waktu seismic swarm ini sangat pendek (hanya 2 minggu) sehingga tak bisa diterjemahkan sebagai adanya pasokan magma secara terus menerus yang sedang menembus kulit Bumi menuju ke permukaan kaldera. USGS menyebut seismic swarm berdurasi pendek ini biasa terjadi di Yellowstone caldera, demikian pula di kaldera2 lain yang ada di dunia baik mulai dari Toba (yang ini juga rutin direkam BMKG), Krakatau maupun yang paling muda seperti Pinatubo.

Sementara soal planet Nibiru, alias planet X itu, seperti pernah saya tulis, itu cuman mitos lama dari era Babilonia yang tak pernah bisa dibuktikan. Jika ada planet bernama Nibiru yang ukurannya hampir menyamai Saturnus itu, maka tentunya planet ini sudah nongol dalam pelat-pelat fotografis seabad silam ketika Clyde Tombaough dkk melakukan systematic search untuk menemukan Pluto. Apalagi dengan teknologi terkini dimana planet tidak hanya diobservasi dengan spektrum cahaya tampak semata, namun juga dengan inframerah, ultraviolet dan gelombang radio. Ketika teknologi astronomi masa kini bahkan demikian powerfull untuk menemukan sejumlah planet baru yang mengorbit bintang2 tetangga alias ekstrasolar planets, maka sulit diterima jika ada benda langit asing sebesar Saturnus yang masih bersembunyi dalam region tata surya kita, dalam rentang jarak dari orbit Pluto hingga kawasan awan komet Oort.

Memang, seperti pernah ditulis pak AR Sugeng, potensi terbesar dari Kiamat 2012 adalah badai Matahari, dimana secara siklusnya pada rentang waktu 2011-2012 sunspot number Matahari memang mencapai puncaknya dan berkorelasi langsung dengan tingginya semburan proton energetik dari permukaan Matahari ke segala arah. Model2 matematis yang dikembangkan NASA menyebut badai Matahari ini akan menyamai peristiwa Carrington 1859 silam, dengan efek yang merusak terhadap sistem telekomunikasi, satelit dan kelistrikan. Sebagai gambaran, badai Matahari 1989 (yang kekuatannya mampu membelokkan arah jarum kompas hingga 7 derajat dari magnetic north) mengakibatkan kerusakan pada trafo listrik Ontario Hydro dan menyebabkan sebagian AS dan Kanada mengalami mati listrik hingga 9 jam. Dan dalam badai Matahari 2011-2012 (yang diperkirakan mampu membelokkan arah jarum kompas hingga 15 - 20 derajat), tentunya kerusakan itu bisa menjangkau daerah yang lebih jauh, bahkan hingga
ekuator.

Tentang tumbukan benda langit, memang tata surya kita sedang melintasi bidang galaksi Bima sakti dan itu akan menyebabkan perturbasi gravitasi dari bintang2 tetangga kita menjadi maksimal. Persoalannya, kapan perturbasi itu mampu menghentakkan jutaan benda langit mini di awan komet Oort dan sabuk asteroid Kuiper hingga berubah menjadi komet-komet yang menghujani tata surya bagian dalam, saat ini belum bisa dikuantifikasi. Kita hanya tahu itu akan terjadi, tapi kapan ? Belum diketahui.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Hari F <harifajri@yahoo.com>
To: rukyatulhilal@yahoogroups.com
Sent: Monday, February 23, 2009 6:16:14 PM
Subject: Re: [ RHI ] Re: [astronomi_indonesia] Re: Kompas: 2012

OOT:

Menurut kalender suku bangsa Maya (ribuan thn yll), mereka percaya bahwa kiamat akan terjadi 21 dec 2012. oleh karena itu mereka membuat kalender hanya sampai 2012.

http://www.adishakt i.org/mayan_ end_times_ prophecy_ 12-21-2012. htm
http://www.usatoday .com/tech/ science/2007- 03-27-maya- 2012_n.htm

________________________________
From: Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo. com>
To: astronomi_indonesia @yahoogroups. com
Cc: Rukyat <rukyatulhilal@ yahoogroups. com>
Sent: Tuesday, February 24, 2009 8:26:34 AM
Subject: [ RHI ] Re: [astronomi_indonesi a] Re: Kompas: 2012

Ya sebenarnya setiap bulan Desember, setiap tahun, kita mengalami kondisi dimana Matahari berada di rasi Sagitarius dan di rasi ini terletak pusat galaksi Bimasakti yang sifatnya AGN (Active Galactic Nuclei) itu. Sebagai AGN ia biasa menghamburkan proton ekstraenergik dalam orde TeV (tera elektronvolt) . Dan sudah lama dihipotesakan bahwa di AGN ini terdapat supermassive blackhole dengan massa 4 juta kali massa Matahari kita, sehingga mampu mengontrol rotasi Bimasakti.

Pada Desember 2012 itu, kalo merujuk ke Starry Night, posisi Matahari nyaris berimpit dengan pusat galaksi jika dilihat dari Bumi. Saya belum ngecek ulang apakah situasi yang sama juga terjadi 26.000 tahun silam. Namun jika merujuk ke sejumlah referensi, angka 26.000 tahun itu terlalu amat sangat kecil. Carl Sagan, Rampino, Stothers dll menunjukkan bahwa kondisi tersebut hanya terjadi setiap 30 juta tahun sekali dengan plus minus 2 - 3 juta tahun. Angka ini yang kemudian menjadi basis dari hipotesis Shiva dan klop dengan data-data geologis tentang distribusi umur kawah-kawah tumbukan di permukaan Bumi dan Bulan, khususnya yang usianya di bawah 500 juta tahun.

Kalo terjadi guncangan kecil pada rotasi Bumi, rasanya koq nggak ya, karena orbit Bumi dan planet2 tata surya itu cukup stabil. Yang jadi masalah khan orbit asteroid dan asteroid transneptunik anggota sabuk Kuiper itu, serta kometisimal awan komet Oort, yang orbitnya demikian tak stabil (punya eksentrisitas dan inklinasi tinggi) sehingga sangat rawan dengan perturbasi gravitasi dari obyek lain di luar tata surya.

Btw, soal artikel Kompas itu, kita sanggah saja yuk, gimana ?

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Jeff T <goteng@yahoo. com>
To: astronomi_indonesia @yahoogroups. com
Sent: Monday, February 23, 2009 5:47:35 PM
Subject: [astronomi_indonesi a] Re: Kompas: 2012

Saya tertarik dgn claim ini:
"Untuk pertama kalinya dalam 26.000 tahun, energi yang mengalir ke
Bumi dari titik pusat Bimasakti akan sangat terganggu pada 21/12/2012,
tepatnya pukul 11.11 malam. Semua itu disebabkan guncangan kecil pada
rotasi Bumi."

apakah ini ramalan juga?

Kalau di bagian artikel yg ttg hikmah dari "ramalan" ini untuk masa
depan bumi, saya setuju dgn pndpt2 mereka.

jeff
---------
> [wie]:
> apa yang salah tentang segala kemungkinan tersebut ? dan apa yang
salah dengan
> kompas ? :-)
>
> terlepas itu hanyalah sebuah ramalan ato tidak, tidak ada yang tahu,
tapi gejala
> bumi semakin tidak seimbang gua rasa ada benarnya.
>
> dan ada kalanya suatu waktu kelak bumi ini akan menyeimbangkan
dirinya sendiri,
> dimana bagi kita umat manusia mungkin itu akan disebut kiamat ato
apalah.. dan
> bagi yang bertahan hidup akan memulai dgn bumi yang baru dan
peradaban yang baru
> juga
>
> just my opinion :-)
>
> Have a Nice Day!
>
> --
> Cheers,
> Wie
>
> ym : pr0t31n_w13
>

5.

Undangan Seminar Radar Nasional III 2009

Posted by: "dadin lho..." ilmupengetahuan@yahoo.com   ilmupengetahuan

Wed Feb 25, 2009 8:30 pm (PST)

Seminar Radar Nasional akan diadakan pada tanggal 30 April 2009 di
Savoy Homann Bidakara Hotel, Bandung. Seminar ini adalah seminar
nasional yang bertujuan untuk membuat peta kemampuan dan kebutuhan di
bidang Radar secara nasional. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi
sarana sosialisasi dan forum pertukaran informasi antara para pakar,
peneliti dan pengguna Radar. Suatu hal yang tidak mustahil bila
teknologi, kebijakan, dan pemecahan masalah tentang Radar akan
terungkap dalam seminar ini.

Lingkup Materi
Pengolahan Sinyal dan Citra Radar, Radar Bawah Tanah, Teknologi Radar
Ultra Wide Band, Antena Radar, Antena Array Adaptif, Radar Pantai,
Radar Maritim, Radar Udara, Radar Cuaca, Transmitter dan Receiver
Radar, Pengalaman dan eksperimen penggunaan Radar, Industri Radar,
Regulasi dan Kebijakan Nasional tentang Radar, Aplikasi Radar untuk
bidang tertentu, dll.
Disamping pemaparan dari para pemakalah, akan disampaikan pemaparan
oleh pembicara tamu dari pengarah/ pembuat kebijakan dalam bidang
radar, antara lain Prof. Dr. Leo P. Ligthart (IRCTR-TU Delft, The
Netherlands) , Dr. Ir.Syahrul Aiman (LIPI), Prof. Dr. Richard Mengko
(Staf Ahli Menristek Bid.Hankam), KSAL, KASAU, Departemen Kelautan dan
Perikanan (DKP), dan BMG.

Makalah Lengkap
Para penulis diundang untuk memasukkan makalah lengkap. Makalah
berisikan hasil dan kontribusi yang jelas dari pekerjaan yang
dilakukan atau berupa pengalaman penggunaan Radar serta pandangan
tentang Radar. Makalah terdiri dari abstrak (±500 kata) dan isinya,
serta harus memuat nama penulis, afiliasi dan kontak e-mail. Makalah
lengkap ditulis dengan bahasa Indonesia dalam format Microsoft Word
(.DOC), dan harus dimasukkan sebagai lampiran e-mail ke
seminar@ppet. lipi.go.id dan seminar.ppet@ yahoo.com

Tanggal-tanggal Penting
Batas Pemasukan makalah lengkap : 9 April 2009
Pengumuman Penerimaan : 20 April 2009

Website Seminar
www.ppet.lipi. go.id

Biaya Pendaftaran
(termasuk : Seminar kit, CD Prosiding, dan Sertifikat)
Pemakalah: Rp. 500.000,- (Umum)
Rp. 350.000,- (Mahasiswa)
Non-Pemakalah: Rp. 450.000,- (Umum)
Rp. 250.000,- (Mahasiswa)

Transfer melalui : Bank BNI Kantor Cabang ITB Bandung,
No. Rek. 0162543168, An. Lisdiani

Kontak :
Bandung, Komplek LIPI Gd.20 Jalan Sangkuriang Bandung
Mashury wahab:
mashury@ppet. lipi.go.id
HP: 081573173346

Asep Yudi H :
asep@ppet.lipi. go.id
HP: 0818213369
Telp. 022-2504660
Fax. 022-2504659

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Check out the

Y! Groups blog

Stay up to speed

on all things Groups!

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: