Kenapa Adi Malu?
By:agussyafii
Disaat malam anak-anak Amalia sedang mengaji. Ayahnya Adi datang. Terdengar suara tongkatnya. Perkerjaan sehari-hari sebagai tukang pijit terkadang membuat Adi malu untuk bersekolah dan juga mengaji karena profesi ayahnya Adi yang tukang pijat. Malam itu ayahnya Adi bercerita banyak. Ayahnya Adi Tuna netra nampak meneteskan airmata. Adi juga menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua kakinya.
"Adi, sayang ama ayahnya?" tanya ayahnya Adi.
"Adi sayang ayah.." kata adi ber diri memeluk ayahnya.
"Adi mesti bangga pada ayah sekalipun ayahnya Adi bekerja sebagai tukang pijit." kata saya sambil mengelus rambutnya Adi.
Anak-anak seringkali malu ketika diledek oleh teman-temannya. Kewajiban para gurulah untuk menguatkan anak-anak seperti Adi agar jiwanya tidak
hancur.
Wassalam,
agussyafii
--
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Program Pendidikan "Anak-anak Insan Mulia (Amalia)" Program Pendidikan anak-anak dengan kasih sayang, silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau di http://agussyafii.
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar