Sabtu, 19 Februari 2011

[daarut-tauhiid] Abu Bakar Ba'asyir Melawan Proyek 'Perang Melawan Terorisme' Amerika

Abu Bakar Ba'asyir Melawan Proyek 'Perang Melawan Terorisme' Amerika

*Oleh: Ali Mustofa Akbar*

Persidangan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir sudah mulai digelar. Tentu kita
mengharapkan keadilan bagi sosok ulama kharismatik asal Ngruki ini. Jangan
hanya karena tekanan dari berbagai pihak, terutama asing dalam rangka War On
Terrorism (WOT), kemudian pengadilan kembali mendzalimi beliau.

Tentu kita masih ingat beberapa waktu yang lalu, Amir JAT ini harus "mondok"
di rutan Salemba selama 4 tahun, cuma gara-gara soal identitas paspor. Di
pengadilan, terbukti bahwa beliau tidak terlibat dengan aktivitas terorisme.
Kita juga masih ingat, perlakuan semena-mena Densus 88 terhadapnya saat
penangkapan di Banjar Patroman, Agustus tahun lalu, padahal seyogianya tidak
perlu diperlakukan seperti itu, cukup dipanggil, beliau pasti datang. Asal
tahu saja, beliau tidak sedang dalam pelarian.

Seperti diketahui bersama, kali ini pengasuh Ponpes Al Mukmin ini kembali
dikait-kaitkan dengan aktivitas terorisme di Indonesia. Sesuatu yang
bertolak belakang dengan pernyataan-pernyataan ulama yang terkenal begitu
mukhlis ini, di mana beliau di beberapa kesempatan mengatakan tidak sepakat
dengan tindakan 'terorisme' (pemboman di Indonesia, dll). Menurutnya,
Indonesia sekarang ini bukan bumi Jihad, bukan daerah konflik. Terus
pertanyaannya, apa mau mereka?

*Perang Ideologi*

Penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir merupakan salah satu bagian dari *War
on Terrorist*. Sedangkan WOT sendiri sejatinya hanyalah topeng untuk
memerangi Islam, hal ini terbukti dari beberapa fakta yang terekam di
lapangan, bahwa AS lebih banyak menginvasi ke negeri-negeri Islam, daftar
teroris mayoritas adalah umat Islam. Sangat aneh ketika Israel yang
jelas-jelas melakukan tindakan teror terhadap warga Palestina tidak
dicantumkan ke daftar teroris, sedangkan Hamas dalam mempertahankan
negerinya untuk mengusir penjajah Zionis dimasukkan dalam daftar teroris
mereka. Bukti lain, mayoritas korban adalah masyarakat Islam, mereka juga
sering menggunakan istilah; teroris Islam, militan Islam, Radikal Islam. Hal
yang tidak disematkan kepada teroris Yahudi (Israel), teroris Hindu (Macan
Tamil), bahkan kalau mereka mau jujur, mereka sangat layak menyandang gelar
teroris Kristen.

Pasca runtuhnya komunis yang dipimpin Uni Soviet, satu-satunya ancaman
terhadap dominasi Amerika Serikat terhadap dunia dengan Ideologi
kapitalismenya, otomatis hanyalah tinggal Islam, dengan catatan Islam
diterapkan sebagai sebuah Ideologi. Samuel P hatington dalam bukunya "who
are you?" mengatakan " bagi barat, yang menjadi musuh utama bukanlah
fundamentalis Islam, tapi Islam itu sendiri". Sedangkan menurut mereka
Ideologi Islam memiliki beberapa kriteria, yakni seperti yang diungkap
Mantan PM Inggris Tony Blair saat kongres buruh (16/ Juli/2006). Ia
menjelaskan "Islam sebagai Ideologi Iblis: ingin mengeliminasi Israel,
menjadikan syariat sebagai sumber hukum, menegakkan khilafah dan
bertentangan dengan nilai-nilai liberal."

Maka dari itu, untuk membendung potensi pesaing ini, Amerika Serikat
melakukan berbagai cara guna menaggulanginya. Bermacam kebijakan mereka
tempuh, salah satunya dengan melakukan invasi militer secara langsung
terhadap negeri-negeri Islam, selain itu, mereka juga melancarkan perang
pemikiran (ghazwul fikri) secara masif sehingga terbukti lumayan ampuh
membuat umat Islam sendiri meninggalkan Ideologinya, termasuk menanamkan
antek-anteknya di berbagai negara untuk memuluskan niat jahat mereka.

Kebijakan perang fisik mereka gunakan untuk melumpuhkan seteru-seteru
Ideologi mereka dikawasan Timor tengah dan lainnya, sedangkan kebijakan
perang non fisik (perang pemikiran) ditempuhnya di seluruh negeri Islam,
baik yang diduduki secara militer maupun tidak.

Di Indonesia, pemikiran Amerika (barat) telah berhasil merengsek masuk ke
berbagai sendi kehidupan ( ekonomi, sosial, budaya, politik, dan
seterusnya). Untuk menyukseskan upayanya ini mereka juga menciptakan
kader-kader intelektual dari tubuh kaum Muslim itu sendiri yang telah di
cuci otaknya sehingga mindset berpikirnya pun telah berubah menjadi mindset
berpikir yang bukan lagi Islam, melainkan pro terhadap Amerika dan bahkan
cenderung memusuhi Ideologi Islam.

Saking pentingnya perang pemikiran ini, sekretaris menteri pertahanan AS
Wolfowitz merekomendasikan: "saat ini, kita sedang bertempur dalam perang
melawan teror, perang yang akan kita menangkan. Perang yang lebih besar yang
kita hadapi adalah perang pemikiran, jelas suatu tantangan. Tetapi yang
(ini) juga harus dimenangkan". Bermacam sarana dan prasarana mereka gunakan,
di antaranya dengan mengintervensi pendidikan, yakni mengatur kurikulum
pendidikan yang berbasis sekulerisme, termasuk kurikulum-kurikulum pesantren
yang sudah banyak digembosi melalui dana-dana bantuan yang mereka salurkan.

*Stigma Teroris*

Apa kaitannya penangkapan Abu Bakar Ba'asyir dengan *War On Terrorism*?.
Sifat setiap ideologi yang berkuasa adalah mempertahankan kekuasannya, maka
ia tidak akan membiarkan apabila ada potensi Ideologi lain yang akan
merongrongnya. Jika dikolerasikan dengan Indonesia, negeri berpenduduk
muslim terbesar ini pastinya dipandang menjadi ancaman serius terhadap
Ideologi kapitalisme pimpinan Amerika apabila Ideologi Islam bangkit di
negeri ini.

Karena itu, perlu dihalangi siapa saja baik individu maupun jamaah Islam
yang jelas-jelas memperjuangkan tegaknya Ideologi Islam. Salah satunya
adalah memberikan stigma teroris padanya agar umat menjauhinya, yang
kemudian diharapkan menjauhi apa saja yang disuarakannya.

Dalam kasus ini, kita tahu Ustadz Abu Bakar Ba'asyir adalah sosok yang
begitu lantang menyuarakan agar syariah Islam diterapkan secara kaffah dalam
seluruh aspek kehidupan. Maka sudah sewajarnya jika pihak yang tidak senang
dengan hal itu perlu untuk menjebaknya, berusaha mengaitkannya dengan
aktivitas terorisme.

*Mendambakan media yang objektif*

Media massa punya kontribusi besar dalam mempengaruhi hati dan pemikiran
masyarakat, kebanyakan media massa sekarang ini mayoritas dikuasai oleh kaum
sekuler dan seringkali dalam pemberitaannya menyudutkan Islam dan kaum
Muslim.

Columbus dan Wolf dalam tulisannya (Pengantar hubungan Internasional
hal.186-187) mengatakan " salah satu fungsi bisnis propaganda adalah
memonitor, mengklasifikasi, mengevaluasi, dan mempengaruhi media massa. Para
wartawan, kolumnis, komentator, dan pembuat opini yang dianggap bersahabat
biasanya diundang ke kedutaan besar. Pihak kedutaan besar biasanya
memberikan informasi eksklusif, bila perlu menawarkan bonus. Di
negara-negara barat, peran dinas propaganda luar negeri sangat luar besar.
Hal ini mengingat opini publik, kelompok penekan, dan media massa terlibat
terus menerus untuk mempengaruhi kebijakan sebuah negara".

Ariel Cohen Ph.d (pengamat) juga pernah merekomendasikan "AS harus
menyediakan dukungan kepada media lokal untuk membeberkan contoh-contoh
negatif dari aplikasi syariah)". Sedangkan ide-ide yang harus terus menerus
diangkat ialah menjelekkan citra Islam: perihal demokrasi dan HAM, poligami,
sanksi kriminal, keadilan Islam, minoritas, pakaian wanita, kebolehan suami
untuk memukul istri. (Cheril Benard, *Civil Democratic Islam*, *Partners,
Resources, and Strategies*, the Rand Corporation, halaman 1-24). Kami
berharap, semoga saja media segera tersadarkan akan hal ini.

Umat Islam sudah seharusnya mengambil langkah-langkah strategis untuk
meminimalisir dampak-dampak negatif dari* war on teroris *yang dilancarkan
Amerika Serikat dan sekutunya ini.

Pula harus bersama berjuang menegakkan dienul Islam. Amerika dan sekutunya
merupakan kekuatan yang global, oleh sebab itu harus dihadapi dengan
kekuatan yang global pula. Harapan bagi umat Islam masih ada ketika
pertolongan dari Allah datang melalui perjuangan kita dalam membentuk
kekuatan yang luar biasa, yang mampu menandingi adidaya Amerika. Apalagi
kalau bukan Khilafah? *Wallahu a'lam bi ash shawab*.

http://www.voa-islam.com/news/citizens-jurnalism/2011/02/18/13395/abu-bakar-baasyir-melawan-proyek-perang-terorisme-amerika/


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: