Senin, 16 Januari 2017

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3878

2 Messages

Digest #3878

Messages

Sun Jan 15, 2017 3:30 am (PST) . Posted by:


(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email

Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,

Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.

1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE

2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.

Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.

Salam Hormat,
Moderator Bersama


Sun Jan 15, 2017 4:39 am (PST) . Posted by:

"Sismanto" siril_wafa

Sismanto HS:
Tua itu Pasti, Dewasa adalah Pilihan

Sismanto HS

Pagi tadi merupakan hari pertama masuk kerja setelah liburan semester
selama dua minggu. Biasanya di hari pertama masuk kerja, kepala sekolah
mengumpulkan guru guru di salah satu ruangan kemudian melakukan morning
briefing. Tempat yang dipilih adalah ruang guru, tempat para guru-guru
hebat di sekolah saya berkumpul, beristirahat, dan mempersiapkan materi
pembelajaran sebelum guru-guru masuk di kelasnya masing-masing menemui anak
didiknya yang hebat pula.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah
bisa memberikan motivasi kepada anak buahnya, kepada para guru hebat dan
tentu saja kepada saya salah satunya. Seperti biasa, dalam morning briefing
tersebut kepala sekolah saya memberikan ulasan-ulasan permasalahan,
evaluasi kinerja yang telah dilakukan sekolah beberapa hari yang lalu dan
program apa saja yang akan dikerjakan satu minggu berikutnya.

Motivasi kepala sekolah di pagi hari itu saya catat sebagai pengingat,
sebuah kalimat sederhana namun memiliki makna yang luar biasa "tua itu
pasti, dewasa itu pilihan". Enam belas tahun yang lalu saya juga pernah
mendengar kalimat yang sama dari salah satu dosen hebat saya yang mengajar
mata kuliah botani tumbuhan tinggi, Bapak Wahyu namanya. Seorang dosen yang
tidak ada sekat dengan mahasiswanya ketika berada di luar kelas, namun
manakala berada di dalam kelas laksana orang tua yang penuh kedewasaan,
penuh keilmuan, dan kearifan.

Barangkali kalimat motivasi inilah yang menjadikan saya menemukan pribadi
dan entitas saya yang sekarang ini. Sebagai seorang anak manusia yang
tumbuh kembang menjadi pribadi yang dewasa, menjadi seorang anak yang tidak
lantas kemudian "gumunan", "gawok", dan tidak serta merta menelan
mentah-mentah sebuah berita dari sebuah media.

Akhir-akhir ini kita disibukkan oleh banyaknya pemberitaan yang viral dari
media sosial dengan pemberitaan pemberitaan yang cenderung memojokkan satu
dan lainnya, berita-berita yang memberikan konten-konten yang bukan
merupakan menu bergizi bagi otak kita ketika membacanya, berita-berita yang
provokatif dan cenderung rasis.

Berita-berita yang sangat provokatif dan membuat hati kesal bila
membacanya, misalnya "ketik amin atau klik like, maka Anda akan masuk
surga". Betapa jengkel dan sakitnya orang-orang yang selama ini beragama
secara taat, bangun malam hari di saat yang lainnya tertidur lelap untuk
beribadah "jungkung" kepada Tuhannya, sementara hanya dengan bilang "amin"
atau "like" saja sudah masuk surga.

Berangkat atas latar itulah dan fenomena "like dan shared" di media sosial
tanpa ada filtrasi berita dan proses klarifikasi, enam belas tahun yang
lalu Bapak Wahyu dosen saya dan hari ini kepala sekolah saya mengucapkan
kalimat "tua itu pasti, dewasa itu pilihan".
Hari ini kita butuh banyak kepala sekolah yang seperti kepala sekolah saya
yang selalu menyempatkan diri untuk memberikan motivasi kepada anak buahnya
di sekolah, butuh banyak Bapak Wahyu yang bisa memberikan motivasi kepada
mahasiswa-mahasiswanya.

Mari bersama saya perangi berita-berita negatif, berita-berita hoax dengan
menggunakan akal dan pikiran kita, jadikan frame otak dan mindset kita
"Turn back hoax". Bila Anda belum pernah mendengar kalimat pepatah ini
sekaranglah saatnya setelah Anda membaca tulisan ini untuk memulainya. Usia
kita selalu bertambah dan menjadi tua itu pasti, sementara pilihannya
adalah kita menjadi orang dengan pribadi yang dewasa(*)

Sangatta, 09-01-2017

Gabung dan dapatkan inspirasi kehidupan di https://telegram.me/peradaban

Tidak ada komentar: