Kamis, 19 Januari 2017

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3879

3 Messages

Digest #3879

Messages

Wed Jan 18, 2017 8:01 pm (PST) . Posted by:

"Nia Robie'"

setuju pak Sis.. saya juga agak gerah dengan berita berita hoax yang
beredar di aku saya atau akun jualan saya.. mulai dari kalangan irt sampe
para penggiat ini itu.. perang di media entah kapan berakhir.. hihi
ngomong-ngomng ayo ramaikan kembali sekolah kehidupan lagi.

Pada 15 Januari 2017 19.39, Sismanto sirilwafa@gmail.com
[sekolah-kehidupan] <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com> menulis:

>
>
> Sismanto HS:
> Tua itu Pasti, Dewasa adalah Pilihan
>
> Sismanto HS
>
> Pagi tadi merupakan hari pertama masuk kerja setelah liburan semester
> selama dua minggu. Biasanya di hari pertama masuk kerja, kepala sekolah
> mengumpulkan guru guru di salah satu ruangan kemudian melakukan morning
> briefing. Tempat yang dipilih adalah ruang guru, tempat para guru-guru
> hebat di sekolah saya berkumpul, beristirahat, dan mempersiapkan materi
> pembelajaran sebelum guru-guru masuk di kelasnya masing-masing menemui anak
> didiknya yang hebat pula.
>
> Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah
> bisa memberikan motivasi kepada anak buahnya, kepada para guru hebat dan
> tentu saja kepada saya salah satunya. Seperti biasa, dalam morning briefing
> tersebut kepala sekolah saya memberikan ulasan-ulasan permasalahan,
> evaluasi kinerja yang telah dilakukan sekolah beberapa hari yang lalu dan
> program apa saja yang akan dikerjakan satu minggu berikutnya.
>
> Motivasi kepala sekolah di pagi hari itu saya catat sebagai pengingat,
> sebuah kalimat sederhana namun memiliki makna yang luar biasa "tua itu
> pasti, dewasa itu pilihan". Enam belas tahun yang lalu saya juga pernah
> mendengar kalimat yang sama dari salah satu dosen hebat saya yang mengajar
> mata kuliah botani tumbuhan tinggi, Bapak Wahyu namanya. Seorang dosen yang
> tidak ada sekat dengan mahasiswanya ketika berada di luar kelas, namun
> manakala berada di dalam kelas laksana orang tua yang penuh kedewasaan,
> penuh keilmuan, dan kearifan.
>
> Barangkali kalimat motivasi inilah yang menjadikan saya menemukan pribadi
> dan entitas saya yang sekarang ini. Sebagai seorang anak manusia yang
> tumbuh kembang menjadi pribadi yang dewasa, menjadi seorang anak yang tidak
> lantas kemudian "gumunan", "gawok", dan tidak serta merta menelan
> mentah-mentah sebuah berita dari sebuah media.
>
> Akhir-akhir ini kita disibukkan oleh banyaknya pemberitaan yang viral dari
> media sosial dengan pemberitaan pemberitaan yang cenderung memojokkan satu
> dan lainnya, berita-berita yang memberikan konten-konten yang bukan
> merupakan menu bergizi bagi otak kita ketika membacanya, berita-berita yang
> provokatif dan cenderung rasis.
>
> Berita-berita yang sangat provokatif dan membuat hati kesal bila
> membacanya, misalnya "ketik amin atau klik like, maka Anda akan masuk
> surga". Betapa jengkel dan sakitnya orang-orang yang selama ini beragama
> secara taat, bangun malam hari di saat yang lainnya tertidur lelap untuk
> beribadah "jungkung" kepada Tuhannya, sementara hanya dengan bilang "amin"
> atau "like" saja sudah masuk surga.
>
> Berangkat atas latar itulah dan fenomena "like dan shared" di media sosial
> tanpa ada filtrasi berita dan proses klarifikasi, enam belas tahun yang
> lalu Bapak Wahyu dosen saya dan hari ini kepala sekolah saya mengucapkan
> kalimat "tua itu pasti, dewasa itu pilihan".
> Hari ini kita butuh banyak kepala sekolah yang seperti kepala sekolah saya
> yang selalu menyempatkan diri untuk memberikan motivasi kepada anak buahnya
> di sekolah, butuh banyak Bapak Wahyu yang bisa memberikan motivasi kepada
> mahasiswa-mahasiswanya.
>
>
> Mari bersama saya perangi berita-berita negatif, berita-berita hoax dengan
> menggunakan akal dan pikiran kita, jadikan frame otak dan mindset kita
> "Turn back hoax". Bila Anda belum pernah mendengar kalimat pepatah ini
> sekaranglah saatnya setelah Anda membaca tulisan ini untuk memulainya. Usia
> kita selalu bertambah dan menjadi tua itu pasti, sementara pilihannya
> adalah kita menjadi orang dengan pribadi yang dewasa(*)
>
>
>
> Sangatta, 09-01-2017
>
> Gabung dan dapatkan inspirasi kehidupan di https://telegram.me/peradaban
>
>
>

Wed Jan 18, 2017 8:12 pm (PST) . Posted by:

"nursalam.ar"



Gerah karena hoax-nya atau ganggu jualannya, Nia? Hehe :)
Apa kabar, Mas Sis dan Nia dan teman2 SK semua? :)

Sent from my Samsung device

-------- Original message --------
From: "'Nia Robie'' musimbunga@gmail.com [sekolah-kehidupan]" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Date: 19/01/2017 10:53 (GMT+07:00)
To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Tuan Itu Pasti, Dewasa adalah Pilihan

 

setuju pak Sis.. saya juga agak gerah dengan berita berita hoax yang beredar di aku saya atau akun jualan saya.. mulai dari kalangan irt sampe para penggiat ini itu.. perang di media entah kapan berakhir.. hihi ngomong-ngomng ayo ramaikan kembali sekolah kehidupan lagi. 
Pada 15 Januari 2017 19.39, Sismanto sirilwafa@gmail.com [sekolah-kehidupan] <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com> menulis:

 

Sismanto HS:Tua itu Pasti, Dewasa adalah Pilihan
Sismanto HS
Pagi tadi merupakan hari pertama masuk kerja setelah liburan semester selama dua minggu. Biasanya di hari pertama masuk kerja, kepala sekolah mengumpulkan guru guru di salah satu ruangan kemudian melakukan morning briefing. Tempat yang dipilih adalah ruang guru, tempat para guru-guru hebat di sekolah saya berkumpul, beristirahat, dan mempersiapkan materi pembelajaran sebelum guru-guru masuk di kelasnya masing-masing menemui anak didiknya yang hebat pula.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah bisa memberikan motivasi kepada anak buahnya, kepada para guru hebat dan tentu saja kepada saya salah satunya. Seperti biasa, dalam morning briefing tersebut kepala sekolah saya memberikan ulasan-ulasan permasalahan, evaluasi kinerja yang telah dilakukan sekolah beberapa hari yang lalu dan program apa saja yang akan dikerjakan satu minggu berikutnya. 
Motivasi kepala sekolah di pagi hari itu saya catat sebagai pengingat, sebuah kalimat sederhana namun memiliki makna yang luar biasa "tua itu pasti, dewasa itu pilihan". Enam belas tahun  yang lalu saya juga pernah mendengar kalimat yang sama dari salah satu dosen hebat saya yang mengajar mata kuliah botani tumbuhan tinggi, Bapak Wahyu namanya. Seorang dosen yang tidak ada sekat dengan mahasiswanya ketika berada di luar kelas, namun manakala berada di dalam kelas laksana orang tua yang penuh kedewasaan, penuh keilmuan, dan kearifan.
Barangkali kalimat motivasi inilah yang menjadikan saya menemukan pribadi dan entitas saya yang sekarang ini. Sebagai seorang anak manusia yang tumbuh kembang menjadi pribadi yang dewasa, menjadi seorang anak yang tidak lantas kemudian "gumunan", "gawok", dan tidak serta merta menelan mentah-mentah sebuah berita dari sebuah media.
Akhir-akhir ini kita disibukkan oleh banyaknya pemberitaan yang viral dari media sosial dengan pemberitaan pemberitaan yang cenderung memojokkan satu dan lainnya, berita-berita yang memberikan konten-konten yang bukan merupakan menu bergizi bagi otak kita ketika membacanya, berita-berita yang provokatif dan cenderung rasis.
Berita-berita yang sangat provokatif  dan membuat hati kesal bila membacanya, misalnya "ketik amin atau klik like, maka Anda akan masuk surga". Betapa jengkel dan sakitnya orang-orang yang selama ini beragama secara taat, bangun malam hari  di saat yang lainnya tertidur lelap untuk beribadah "jungkung" kepada Tuhannya, sementara hanya dengan bilang "amin" atau "like" saja sudah masuk surga.
Berangkat atas latar itulah dan fenomena "like dan shared" di media sosial tanpa ada filtrasi berita dan proses klarifikasi, enam belas  tahun yang lalu Bapak Wahyu dosen saya dan hari ini kepala sekolah saya mengucapkan kalimat "tua itu pasti, dewasa itu pilihan". Hari ini kita butuh banyak kepala sekolah yang seperti kepala sekolah saya yang selalu menyempatkan diri untuk memberikan motivasi kepada anak buahnya di sekolah, butuh banyak Bapak Wahyu yang bisa memberikan motivasi kepada mahasiswa-mahasiswanya.

Mari bersama saya perangi berita-berita negatif, berita-berita hoax dengan menggunakan akal dan pikiran kita, jadikan frame otak dan mindset kita "Turn back hoax". Bila Anda belum pernah mendengar kalimat pepatah ini sekaranglah saatnya setelah Anda membaca tulisan ini untuk memulainya. Usia kita selalu bertambah dan menjadi tua itu pasti, sementara pilihannya adalah kita menjadi orang dengan pribadi yang dewasa(*)

Sangatta, 09-01-2017
Gabung dan dapatkan inspirasi kehidupan di https://telegram.me/peradaban

Wed Jan 18, 2017 9:04 pm (PST) . Posted by:

"Sismanto" siril_wafa

Alhamdulillah, khabarnya baik.

Sukses untuk semuanya ..

Pada tanggal 19 Jan 2017 12.13, "'nursalam.ar' nursalam.ar@gmail.com
[sekolah-kehidupan]" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com> menulis:

>
>
> Gerah karena hoax-nya atau ganggu jualannya, Nia? Hehe :)
>
> Apa kabar, Mas Sis dan Nia dan teman2 SK semua? :)
>
>
>
> Sent from my Samsung device
>
>
> -------- Original message --------
> From: "'Nia Robie'' musimbunga@gmail.com [sekolah-kehidupan]" <
> sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
> Date: 19/01/2017 10:53 (GMT+07:00)
> To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Tuan Itu Pasti, Dewasa adalah Pilihan
>
>
>
> setuju pak Sis.. saya juga agak gerah dengan berita berita hoax yang
> beredar di aku saya atau akun jualan saya.. mulai dari kalangan irt sampe
> para penggiat ini itu.. perang di media entah kapan berakhir.. hihi
> ngomong-ngomng ayo ramaikan kembali sekolah kehidupan lagi.
>
> Pada 15 Januari 2017 19.39, Sismanto sirilwafa@gmail.com
> [sekolah-kehidupan] <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com> menulis:
>
>>
>>
>> Sismanto HS:
>> Tua itu Pasti, Dewasa adalah Pilihan
>>
>> Sismanto HS
>>
>> Pagi tadi merupakan hari pertama masuk kerja setelah liburan semester
>> selama dua minggu. Biasanya di hari pertama masuk kerja, kepala sekolah
>> mengumpulkan guru guru di salah satu ruangan kemudian melakukan morning
>> briefing. Tempat yang dipilih adalah ruang guru, tempat para guru-guru
>> hebat di sekolah saya berkumpul, beristirahat, dan mempersiapkan materi
>> pembelajaran sebelum guru-guru masuk di kelasnya masing-masing menemui anak
>> didiknya yang hebat pula.
>>
>> Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah
>> bisa memberikan motivasi kepada anak buahnya, kepada para guru hebat dan
>> tentu saja kepada saya salah satunya. Seperti biasa, dalam morning briefing
>> tersebut kepala sekolah saya memberikan ulasan-ulasan permasalahan,
>> evaluasi kinerja yang telah dilakukan sekolah beberapa hari yang lalu dan
>> program apa saja yang akan dikerjakan satu minggu berikutnya.
>>
>> Motivasi kepala sekolah di pagi hari itu saya catat sebagai pengingat,
>> sebuah kalimat sederhana namun memiliki makna yang luar biasa "tua itu
>> pasti, dewasa itu pilihan". Enam belas tahun yang lalu saya juga pernah
>> mendengar kalimat yang sama dari salah satu dosen hebat saya yang mengajar
>> mata kuliah botani tumbuhan tinggi, Bapak Wahyu namanya. Seorang dosen yang
>> tidak ada sekat dengan mahasiswanya ketika berada di luar kelas, namun
>> manakala berada di dalam kelas laksana orang tua yang penuh kedewasaan,
>> penuh keilmuan, dan kearifan.
>>
>> Barangkali kalimat motivasi inilah yang menjadikan saya menemukan pribadi
>> dan entitas saya yang sekarang ini. Sebagai seorang anak manusia yang
>> tumbuh kembang menjadi pribadi yang dewasa, menjadi seorang anak yang tidak
>> lantas kemudian "gumunan", "gawok", dan tidak serta merta menelan
>> mentah-mentah sebuah berita dari sebuah media.
>>
>> Akhir-akhir ini kita disibukkan oleh banyaknya pemberitaan yang viral
>> dari media sosial dengan pemberitaan pemberitaan yang cenderung memojokkan
>> satu dan lainnya, berita-berita yang memberikan konten-konten yang bukan
>> merupakan menu bergizi bagi otak kita ketika membacanya, berita-berita yang
>> provokatif dan cenderung rasis.
>>
>> Berita-berita yang sangat provokatif dan membuat hati kesal bila
>> membacanya, misalnya "ketik amin atau klik like, maka Anda akan masuk
>> surga". Betapa jengkel dan sakitnya orang-orang yang selama ini beragama
>> secara taat, bangun malam hari di saat yang lainnya tertidur lelap untuk
>> beribadah "jungkung" kepada Tuhannya, sementara hanya dengan bilang "amin"
>> atau "like" saja sudah masuk surga.
>>
>> Berangkat atas latar itulah dan fenomena "like dan shared" di media
>> sosial tanpa ada filtrasi berita dan proses klarifikasi, enam belas tahun
>> yang lalu Bapak Wahyu dosen saya dan hari ini kepala sekolah saya
>> mengucapkan kalimat "tua itu pasti, dewasa itu pilihan".
>> Hari ini kita butuh banyak kepala sekolah yang seperti kepala sekolah
>> saya yang selalu menyempatkan diri untuk memberikan motivasi kepada anak
>> buahnya di sekolah, butuh banyak Bapak Wahyu yang bisa memberikan motivasi
>> kepada mahasiswa-mahasiswanya.
>>
>>
>> Mari bersama saya perangi berita-berita negatif, berita-berita hoax
>> dengan menggunakan akal dan pikiran kita, jadikan frame otak dan mindset
>> kita "Turn back hoax". Bila Anda belum pernah mendengar kalimat pepatah ini
>> sekaranglah saatnya setelah Anda membaca tulisan ini untuk memulainya. Usia
>> kita selalu bertambah dan menjadi tua itu pasti, sementara pilihannya
>> adalah kita menjadi orang dengan pribadi yang dewasa(*)
>>
>>
>>
>> Sangatta, 09-01-2017
>>
>> Gabung dan dapatkan inspirasi kehidupan di https://telegram.me/peradaban
>>
>>
>
>

Tidak ada komentar: