Sabtu, 25 Januari 2014

[FISIKA] Digest Number 3567

3 New Messages

Digest #3567

Messages

Fri Jan 24, 2014 10:01 am (PST) . Posted by:

"yusuf bungkang" yusufbungkang

Yth. Fisika Indonesia Group

Sebelumnya saya mohon maaf, mungkin ini merepotka.

Setiap saya ke toko buku selalu mencari buku cetak FISIKA SMA karangan Yohanes Surya tapi gak ada. Saya sangat senang membaca buku yang ditulis Prof Yohanes Surya karena menarik dipelajari, sangat membuka wawasan buat saya pribadi. Beberapa tahun yang lalu saya dapat tapi sangat terbatas, waktu itu buku tersebut diberikan kepada salah satu SMA yang ada di Papua, buku itu namanya Fisika itu Muda. Apa saya bisa mendapatkan buku tersebut atau mungkin ada tulisan yang baru lagi? Terima kasih banyak.

Salam hormat

Yusuf

Fri Jan 24, 2014 10:03 am (PST) . Posted by:

"wa wan" one2pret

Super..sudah lama saya tidak menyimak grup ini,,dan sekali menyimak .. 
Salam.

On Friday, January 24, 2014 12:01 AM, "gito_purnomo@yahoo.com" <gito_purnomo@yahoo.com> wrote:

 
Dear All,

Kalau kita googling di internet tentang asal-usul terbentuk Bulan banyak cerita yg akan kita dapat, demikian juga kenapa wajah Bulan bopeng-bopeng dan slalu menghadap ke bumi, sekali lagi saya akan mengungkapkanya dalam versi yang lain. 

   Bumi dan Bulan awalnya adalah bintang ganda, yang kemudian terperangkap oleh gravitasi matahari. Merujuk pada teori terbentuknya planet maka pasangan bintang ganda (Bumi dan Bulan) akan mengalami kekurangan jumlah dark matter yang dapat diserap (dark matter merupakan bahan bakar bintang), 
kalah oleh matahari karena massanya yang sangat besar (perbandingan massa matahari dan Bumi 332.946 kali).
Pada akhirnya bintang ganda tersebut (Bumi dan Bulan) akan mengalami pendinginan, proses pendinginan pada permukaan Bulan relatif lebih cepat dibanding dengan di permukaan Bumi dikarenakan massa Bulan 1/6 massa Bumi, sehingga kerak Bulan lebih tebal dibanding dengan kerak Bumi.

Berikut penjelasan mengapa sisi Bulan yang kasar/bopeng-bopeng slalu menghadap Bumi  :

   Kondisi permukaan Bulan awalnya masih panas dan cair (Bulan masih merupakan bintang yang aktif), dikarenakan gaya tarik gravitasi Bumi yang kuat pada permukaan Bulan, maka seluruh cairan panas/lava yang terdapat dipermukaan Bulan akan mengumpul dan menghadap ke bumi membentuk permukaan yang lebih tinggi dan sebaliknya disisi belakang Bulan permukaannya akan lebih rata/landai (diisi material cair yang lebih padat/kental/material yg lebih keras), seiring dengan waktu ketika terkena pengaruh gaya gravitasi matahari yang kuat akan terjadi proses pendinginan.
Dikarenakan Bulan tidak memiliki atmosfir maka setiap benda langit/meteor yang jatuh akan langsung menghantam permukaan Bulan (meteor tidak terbakar seperti kejadian di atmosfir Bumi), maka efek dari tumbukan karena meteor pada permukaan Bulan akan berbeda bila jatuh disisi permukaan yang menghadap ke Bumi dibanding dengan yang membelakangi Bumi, karena sisi yang menghadap ke Bumi terdiri dari material relatih lebih lunak/cairan sehingga akan menumbulkan efek lubang yang lebih besar (efek bopeng-bopeng permukaan Bulan lebih kentara) dibanding dengan permukaan Bulan yang berada disisi belakang. 

Berikut penjelasan mengapa sisi permukaan Bulan slalu menghadap ke Bumi :

Selama pembentukan permukaan Bulan karena adanya gaya tarik gravitasi Bumi maka pusat massa Bulan tidak lagi sentris bola sempurna, namun bergeser ke salah satu sisi. 

Sebenarnya antara Bumi dan Bulan ada dua gaya yang bekerja :
1. Adanya gaya gravitasi yang saling tarik antara Bulan dengan Bumi
   -> Hukum  Newton mengenai gaya tarik menarik.
2. Adanya gaya magnetis yang saling tolak menolak antara Bulan dengan Bumi
   -> Penjelasannya : bila di Bumi ada kutub magnet utara dan kutub selatan demikian pula Bulan terdapat juga kutub magnet utara dan kutub selatan, karena posisi yang berjajar maka Bumi dan Bulan terjadi gaya totak menolak. 
   -> Penjelasan singkat mengapa bintang, planet dan juga Bulan memiliki gaya magnetis adalah tidak lain adalah konsekwensi dari adanya atom plasma yang sangat panas harus bergerak sedemikian rupa terhadap black hole untuk menahan gaya gavitasi black hole, 
      seperti diketahui arus searah elektron dapat menghasilkan gaya magnet demikian pula arus searah atom juga dapat menghasilkan gaya magnet bahkan lebih besar dari daya yang dihasilkan arus elektron (lebih jelas telah diterangkan pada "Teori Pembentukkan Matahari").

Ketika dua gaya magnetis dan gravitasi bekerja, maka jarak Bulan dengan Bumi akan slalu sama, pada umumnya orang percaya hanya ada gaya centrifugal yang terlibat saat bulan mengelilingi bumi(bila saja ada gangguan orbit bulan, bulan bisa jatuh ke bumi atau sebaliknya akan menjauhi bumi), pada kenyataannya jarak bumi dengan bulan slalu relatif sama selama milyaran tahun.

Dikarenakan pusat massa Bulan tidak lagi sentris tapi mengarah ke arah satu sisi dan satu sisi itu adalah daerah permukaan yang lebih kasar/bopeng-bopeng, maka secara otomatis daerah yang bopeng-bopeng selalu menghadap ke Bumi.

Permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi memiliki wajah bopeng-bopeng dapat dilihat pada (http://wms.lroc.asu.edu/lroc_browse/view/WAC_GL180) sebaliknya wajah yang ada dibaliknya lebih mulus (http://wms.lroc.asu.edu/lroc_browse/view/WAC_GL000), sumber dari NASA.

Diatas dikatakan jarak Bumi Bulan slalu sama, namun pengukuran yang lebih teliti didapat hasil jarak Bulan dengan Bumi bertambah 3 cm pertahun.

   Berikut penjelasannya : seperti diketahui Bumi menyerap dark matter dari ruang angkasa/ruang antar bintang seperti telah dijelaskan pada "Teori Pembentukkan Matahari", semakin banyak dark matter yang diserap semakin banyak plasma atom yang dimiliki, sehingga seperti telah dijelaskan diatas plasma atom ini menghasilkan gaya magnetis yang lebih kuat, maka ketika gaya magnetis Bumi dan Bulan meningkat/bertambah maka otomatis jarak Bumi dengan Bulan akan bertambah.

   Diperkirakan pembentukkan benua purba Bumi masa lalu (dinamai PANGEA), yang merupakan benua tunggal sangat besar yang menjadi asal usul semua benua yang ada saat ini, terjadi atas pengaruh dari gaya gravitasi Bulan.
Berikut kira-kira penjelasannya singkatnya : seperti diketahui awalnya permukaan Bumi berupa cairan panas/lava, tadinya Bumi masih berupa bintang namun sudah yang mulai mendingin. Saat itu diperkirakan rotasi Bumi sama dengan revolusi Bulan mengelilingi Bumi, efeknya adalah ada daerah Bumi yang slalu menghadap ke Bulan, sehingga cairan lava panas akan terangkat keatas, ketika mendingin akan menjadi daratan tunggal yang luas atau benua purba. 

Kritik, saran dan pendapat terbuka untuk didiskusikan demi kemajuan ilmu pengetahuan kita bersama.

Best Regards,

Gito Purnomo
 
 

Fri Jan 24, 2014 10:06 am (PST) . Posted by:

"uta" utsania

All, mohon maaf saya bukan scientist, tapi rasanya kalau ilmu yang non main stream dan banyak pendapatnya sebaiknya diberi penjelasan yg memadai sehingga tidak menyesatkan orang awam. Pendapat yg bisa masukain stream telah sangat di matangkan melalui peer revoew pengujian dan bukti sehingga lebih layak untuk disebarluaskan.
Mohon maaf sekali lagi

UTA

Sent from Yahoo Mail on Android

We are making changes based on your feedback, Thank you !
The Yahoo! Groups Product Blog
GROUP FOOTER MESSAGE
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: