Rabu, 04 Agustus 2010

[daarut-tauhiid] ADAKAH YANG SALAH DALAM WUDHU KITA ?

 

----- Original Message -----
From: <ustadz@alsofwah.or.id>

ADAKAH YANG SALAH DALAM WUDHU KITA ?

Sebagaimana telah diketahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mewajibkan
shalat lima waktu kepada kita. Di antara kita ada yang baik dalam
menunaikannya dan ada pula yang buruk. Oleh sebab itu, wajib bagi setiap
muslim untuk bersungguh-sungguh dalam menunaikannya semaksimal mungkin,
supaya sempurna amalannya, dan penuh pahalanya.
Salah satu sebab berkurangnya pahala shalat adalah apa yang terjadi pada
sebagian orang yang shalat berupa perkara-perkara yang menyelisihi shalat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, padahal beliau telah bersabda,
"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat." (HR. al-Bukhari)
Demikian juga apa yang terjadi pada sebagian mereka berupa kesalahan dan
kekurangan dalam hal berwudhu, dan tidak membaguskannya, padahal
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang
berwudhu seperti apa yang diperintahkan, dan shalat seperti yang
diperintahkan, niscaya diampunilah dosanya yang telah lalu." (HR. Ahmad
dan an-Nasa'i).
Oleh karena itu pentingnya setiap muslim memperhatikan kesalahan-kesalahan
yang biasa dilakukan dalam thaharah (bersuci), menjauhinya dan menasehati
orang-orang yang terjerumus ke dalamnya supaya meninggalkannya dan agar
kita semua meraih pahalanya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala
seperti pahala orang yang mengamalkannya."

Kesalahan Dalam Wudhu

1. Mengeraskan bacaan niat ketika berwudhu,hal ini menyelisihi sunnah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Tidak
pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diawal wudhunya
mengucapkan, 'Nawaitu Raf'al Hadatsi' tidak pula, '(Nawaitu) Istibahaatas
Shalati' Bahkan tidak ada keterangan tentang hal itu dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, satu huruf pun (hadits), baik dengan sanad
shahih maupun dhaif."

2. Berdoa ketika membasuh anggota wudhu, seperti perkataan sebagian orang
ketika membasuh tangan kanannya, "Allahumma A'thinii Kitaabii bi Yamiinii
(artinya : Ya Allah berikanlah kepadaku catatan amalku pada hari kiamat
dengan tangan kanan)". Dan ketika membasuh wajahnya berkata, "Allahumma
Bayyidh Wajhii Yauma Tabyadhdhu Wujuh (artinya : Ya Allah putihkanlah
wajahku pada hari di mana wajah-wajah menjadi putih)" Sampai akhir, mereka
berdalil dengan hadits Anas radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Wahai Anas, mendekatlah kepadaku,
aku akan mengajarimu batasan-batasan wudhu, lalu aku mendekat kepada
beliau. Maka ketika beliau mencuci tangannya beliau membaca:

&#1576;&#1587;&#1605; &#1575;&#1604;&#1604;&#1607;
&#1608;&#1575;&#1604;&#1581;&#1605;&#1583; &#1604;&#1604;&#1607;
&#1608;&#1604;&#1575; &#1581;&#1608;&#1604; &#1608;&#1604;&#1575;
&#1602;&#1608;&#1577; &#1573;&#1604;&#1575;
&#1576;&#1575;&#1604;&#1604;&#1607;
Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Ini adalah doa yang tidak ada
asal-usulnya."
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Tidak dinukil dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau mengucapkan sesuatu dalam
wudhunya selain bismillah.dan setiap hadits tentang dzikir ketika wudhu,
maka itu adalah dusta dan sesuatu yang mengada-ada yang tidak pernah
diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan juga beliau
tidak pernah mengajarkannya kepada ummatnya. Dan tidak valid dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selain bacaan bismillah di awal
wudhu dan doa di bawah ini di akhir wudhu,

&#1571;&#1588;&#1607;&#1583; &#1571;&#1606; &#1604;&#1575;
&#1573;&#1604;&#1607; &#1573;&#1604;&#1575; &#1575;&#1604;&#1604;&#1607;
&#1608;&#1581;&#1583;&#1607; &#1604;&#1575; &#1588;&#1585;&#1610;&#1603;
&#1604;&#1607; .. &#1608;&#1571;&#1588;&#1607;&#1583; &#1571;&#1606;
&#1605;&#1581;&#1605;&#1583;&#1575;&#1611; &#1593;&#1576;&#1583;&#1607;
&#1608;&#1585;&#1587;&#1608;&#1604;&#1607;
..&#1575;&#1604;&#1604;&#1607;&#1605;
&#1575;&#1580;&#1593;&#1604;&#1606;&#1610; &#1605;&#1606;
&#1575;&#1604;&#1578;&#1608;&#1575;&#1576;&#1610;&#1606;
&#1608;&#1575;&#1580;&#1593;&#1604;&#1606;&#1610; &#1605;&#1606;
&#1575;&#1604;&#1605;&#1578;&#1591;&#1607;&#1585;&#1610;&#1606;
[r/]

3. Boros dalam menggunakan air. Dari Anas radhiyallahu 'anhu berkata,
"Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi dengan satu sha'
(4-5 mud), dan berwudhu dengan satu mud (2 genggam telapak tangan )." (HR.
al-Bukhari).
Imam al-Bukhari rahimahullah berkata di awal Kitab Wudhu dalam kitab
Shahihnya, "Para ulama memakruhkan perbuatan boros dalam berwudhu dan
melebihi perbuatan Nabi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Dan termasuk sikap boros adalah membuka kran besar-besar ketika berwudhu,
membasuh anggota wudhu lebih dari tiga kali dan lain-lain.

4. Tidak sempurna dalam membasuh anggota wudhu dan mengakibatkan ada
sebagian anggota wudhu yang tidak terbasuh oleh air. Dari Muhammad bin
Ziyad, dia berkata, "Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu saat
itu beliau melewati kami, dan orang-orang sedang berwudhu berkata,
"Sempurnakanlah wudhu kalian, sesungguhnya Abul Qasim (Rasulullah)
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Celakalah tumit-tumit (yang tidak
terbasuh air ketika berwudhu) dari api neraka." (HR. al-Bukhari).
Dan dari Khalid bin Mi'dan dari sebagian istri-istri Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melihat seorang laki-laki yang shalat sedangkan di punggung
kakinya terdapat bagian mengkilap karena tidak terbasuh oleh air wudhu
seukuran uang dirham (uang logam), maka Nabi menyuruhnya untuk mengulang
wudhunya." (HR. Ahmad dengan sanad jayyid dan Abu Dawud menambahkan, "dan
(mengulang) shalat", ).
Imam asy-Syaukani rahimahullah berkata tentang hadits ini, "Hadits ini
menunjukkan wajibnya mengulang wudhu dari awal, bagi orang yang yang
meninggalkan membasuh anggota wudhunya sekalipun sekecil apa yang
disebutkan dalam hadits."

5. Melakukan tayamum padahal ada air dan dia mampu menggunakannya. Ini
adalah kesalahan yang sangat jelas, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
artinya, "Lalu kalian tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kalian
dengan tanah yang suci". (QS. an-Nisaa': 43)
Maka ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa tayamum tidak diperbolehkan
kalau ada air dan dia mampu menggunakannya.

6. Sebagian orang tertidur di masjid, kemudian apabila iqamat
dikumandangkan dia dibangunkan oleh orang di sebelahnya lalu langsung
bangkit shalat tanpa berwudhu lagi. Orang yang seperti ini wajib baginya
untuk berwudhu, karena dia lelap dalam tidurnya. Adapun kalau dia sekedar
mengantuk dan tidur ringan sehingga masih mengetahui siapa yang ada di
sekitarnya, maka tidak wajib baginya untuk berwudhu lagi.

7. Keyakinan sebagian orang bahwa wudhu tidak sempurna kecuali jika
dilakukan tiga kali tiga kali, maksudnya membasuh masing-masing anggota
wudhu tiga kali. Ini adalah keyakinan yang salah. Imam al-Bukhari berkata
di dalam kitabnya, 'Bab wudhu sekali sekali' kemudian membawakan hadits
dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu "Nabi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berwudhu sekali sekali."
Lalu berkata lagi, 'Bab wudhu dua kali dua kali', kemudian membawakan
hadits dari 'Abdullah bin Yazid radhiyallahu 'anhu, "Sesungguhnya Nabi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu dua kali dua kali."
Beliau juga berkata, 'Bab wudhu tiga kali tiga kali', kemudian beliau
membawakan hadits 'Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu, "Sesungguhnya
Nabi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu tiga kali tiga
kali." Maka hadits-hadits di atas menunjukkan bolehnya berwudhu dengan
basuhan sekali sekali, dua kali dua kali, dan tiga kali tiga kali.

8. Keyakinan sebagian orang bahwasanya wajib untuk mencuci kemaluan
sebelum berwudhu. Ini adalah keyakinan yang keliru, kecuali jika ia
membuang hajat, maka wajib baginya untuk beristinja (cebok) dari air
kencing supaya tidak tersisa tetesan air kencing di saluran kencingnya
yang akhirnya menetes di celananya.

9. Membasuh leher ketika berwudhu. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
"Tidak ada satu pun hadits shahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tentang membasuh leher ketika berwudhu"A. (Zaadul Ma'ad 1/195)

10. Meninggalkan istinsyaq dan istintsar. Istinsyaq adalah menghirup air
lewat hidung sampai ke pangkal hidung, dan Istintsar adalah mengeluarkan
air yang dihirup tadi dari hidung. Sebagian kaum muslimin ketika bewudhu
hanya memasukan jarinya yang basah ke dalam hidung. Dalil tentang
Istinsyaq dan istintsar adalah hadits yang terdapat dalam Shahih
al-Bukhari.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa berwudhu,
hendaklah ia menghirup air ke hidung (dan mengembuskannya kembali)."

11. Melebihi tiga kali dalam membasuh anggota wudhu. Hal ini terjadi pada
sebagian kaum muslimin, dan mereka meyakini bahwa semakin banyak membasuh
anggota wudhu, maka pahalanya akan semakin banyak. Ini adalah was was dan
tipu daya setan, karena mengerjakan suatu amalan yang tidak disyariatkan,
maka amalan tersebut tertolak, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, "Barang siapa yang membuat perkara baru dalam agama kami
yang bukan bagian darinya maka dia tertolak." (Mutafaq 'alaihi). Dalam
riwayat Muslim, "Barang siapa yang melakukan amalan yang tidak di atas
perintah kami maka tertolak."
Sebenarnya masih banyak kekeliruan kekeliruan dalam berwudhu yang belum
disampaikan dalam kesempatan kali ini. Namun kesimpulannya, bahwa setiap
muslim dituntut untuk mempelajari cara wudhu yang benar sesuai tuntunan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam supaya terhindar dari segala macam
kesalahan dan supaya wudhunya sah dan shalat pun menjadi sah, karena baik
dan tidaknya amalan seseorang tergantung shalatnya sebagaimana hal itu
telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Wallahu
A'lam. (Abu Yusuf Sujono)

Netter Al-Sofwa yang dimuliakan Allah Ta'ala, Menyampaikan Kebenaran
adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk
berdakwah adalah dengan menyampaikan buletin ini kepada
saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya.
Semoga Allah Ta'ala Membalas 'Amal Ibadah Kita.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: