Messages In This Digest (5 Messages)
- 1.
- [Tulis/Cuap-cuap] Merokok itu baik nggak sih? Atau, haram? From: bujang kumbang
- 2.
- Cipta-Rasa-Karsa From: agus_salims
- 3.
- Artikel: Perjalanan Menunggangi Angin From: Dadang Kadarusman
- 4a.
- Re: [Catcil] Milad Eska Keempat, Merekat Kembali Semangat Kebersamaa From: fiyan arjun
- 5.
- (Catcil) Berkarir Sesuai Kompetensi From: rahmad nurdin
Messages
- 1.
-
[Tulis/Cuap-cuap] Merokok itu baik nggak sih? Atau, haram?
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Sun Aug 1, 2010 5:46 pm (PDT)
Banyak banget orang-orang kecanduan merokok. Walaupun rokok itu tidak baik untuk
konsumsi tapi tetapi tetap saja banyak penikmatnya. Dan sampai-sampai fatwa MUI
memberikan fatwa rokok itu haram! Jika memang haram kenapa tidak sekalian aja
pabriknya digusur..Iyakan? Tapi kalau digusur lha piye pendapatan pajak
terbesarkan dari rokok. Benarkan? Lha, kalau sudah begini bagaimana ya?
Daripada mikir yang nggak-nggak lebih kasih koment aja di link di bawah ini.
Yahuddd punya...hehe. Terima kasih:
http://www.facebook.com/home. !/notes/fiyan-php?# arjun/weekly- notes-leutika- iklan-rokok- keren-sihtapijud ul-suatu- hari-di-ruang- no-smoki/ 420006737907
- 2.
-
Cipta-Rasa-Karsa
Posted by: "agus_salims" agus_salims@yahoo.com agus_salims
Sun Aug 1, 2010 5:48 pm (PDT)
CIPTA-RASA-KARSA
Sumber :
http://manajemenharmoni.blogspot. com/2007/ 08/cipta- rasa-dan- karsa.html
Cipta adalah kesadaran manusia untuk menyadari adanya Hidup itu
sendiri. Dalam Kehidupan Manusia tidak bisa terlepas dari 3 hal yaitu
Cipta, Rasa dan Karsa. Melalui kajian ini saya akan coba bahas satu
persatu. Daya cipta merupaka anugrah besar yang diberikan kepada
Manusia. Dengan adanya unsur Cipta, manusia bisa menyadari adanya ADA
. ADA nya kita karena Adanya SANG MAHA ADA yang ABADI dialah ALLAH
AR-Rahman AR-Rahim.
Dengan KeberadaanNYA lah, kita diberi Anugrah untuk bisa merasakan.
Merasakan semua yang ADA. Rasa, adalah mediator / sarana kita mengenal
SANG MAHA KEKAL / SELALU ADA TIDAK BERAWAL DAN BERAKHIR. Semua Manusia
tidak pernah lepas dari Rasa.
Coba, anda rasakan (Bukan anda pikirkan ) kenapa anda maaf
"kebelakang?" kencing misalnya. Siapa yang menyuruh anda
kencing ? Oke secara Ilmiah bisa dikatakan itu proses Biologis dan
alami, namun bila anda mau merasakan itu terjadi karena perintah Rasa
dalam diri Anda. Mengapa anda suka dengan istri anda, anak anda ?
jawabannya karena rasa anda memang demikian. Mengapa anda suka pacar
anda ? karena rasa anda memang demikian. Itulah Anugrah, Rasa tidak
bisa dibohongi.
Karena adanya Rasa, timbullah keinginan apa yang disebut dalam bahasa
jawa yaitu , Karsa. Maksud Karsa yang saya maksudnkan disini adalah
dalam bentuk keinginan yang diaplikasikan.
Banyak orang tua jawa mengatakan ketika kita bisa menyelaraskan 3
komponen diatas, kita akan bisa merasakan nikmatnya kehidupan. Kita
bisa merasakan Kebesaran Tuhan. Kalau dalam istilah China keselarasan
3 hal tersebut bisa dikatakan keselarasan Cakra. Di China dikenal
dengan 7 Cakra Utama, namun kita bisa lebih singkat dengan 3 unsur
utama seperti yang saya sebutkan diatas. Sebagai wacana anda bisa
buka di kajian tentang Reiki.
Secara Fisik, kita bisa menempatkan unsur-unsur tersebut dalam tubuh
manusia. Untuk Cipta berada di Kepala manusia, Rasa di Dada Manusia,
dan Karsa terletak di perut manusia. Makanya tidak heran Hati biasa
dikatakan di dada, karena Rasa merupakan manifestasi dari Hati.
Tantangan terberat manusia bila dilihat dari kacamata manajemen
Harmoni, adalah menyelaraskan antara rasa dan karsa. Banyak manusia
berbuat tanpa mempertimbangkan Rasa / Hati nurani. Mereka bicara
Bohong, padahal Bohong berarti tidak selarasnya antara Rasa dan Karsa.
Ketika Karsa ( pembicaraan kita misalnya ) tidak sesuai dengan rasa
kita ( Yang merupakan manifestasi suara Hati ) Apakah tidak berarti
kita telah menjauh dari SANG MAHA JUJUR ? Siapakah DIA? ( Cari
sendiri ya di Terjemahan Asmaul-Husna ) sambil belajar .....
Terus bagaimana biar dekat dengan DIA, Bagaimana kita bisa
menselaraskan Cipta, Rasa, dan Karsa kita? ikuti kajian Manajemen
Harmoni selanjutnya !!
- 3.
-
Artikel: Perjalanan Menunggangi Angin
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Sun Aug 1, 2010 5:49 pm (PDT)
Artikel: Perjalanan Menunggangi Angin
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
Jika kita hendak memulai sesuatu, maka sebaiknya terlebih dahulu diperhitungkan baik dan buruknya. Untung dan ruginya. Peluang dan resikonya. Begitulah cara berpikir orang modern di zaman ini. Semakin canggih kita berpikir, mestinya semakin rapi perencanaan yang kita buat. Dan semakin sukses kita ketika menjalaninya. Begitulah teorinya. Faktanya, kita sering tidak jadi melakukan sesuatu setelah melakukan analisis rumit yang menjadikan diri kita terserang paralisis. Sebaliknya, kita mengenal orang-orang sederhana yang sedikit berpikir, namun banyak bertindak. Alih-alih mengalami resiko kerugian yang sering kita takutkan, malah banyak diantara mereka yang memetik keberhasilan. Sementara kita masih berkutat dengan perhitungan-perhitungan yang indah di atas kertas. Apakah Anda juga demikian?
Di halaman rumah saya terdapat beberapa jenis tanaman hias. Salah satunya adalah Adenium. Saya yakin banyak sekali orang yang mengenal tanaman berbunga indah itu. Namun, saya tidak begitu yakin jika cukup banyak orang yang mengetahui bagaimana tanaman itu berkembang biak secara alami. Suatu hari saya mendapati tangkai yang menyerupai tanduk tumbuh pada salah satu batang Adenium kami. Karena letaknya persis di jalur masuk ke garasi, maka setiap hari saya memperhatikannya. Beberapa hari kemudian, batang serupa tanduk itu pecah. Lalu dari dalamnya bermunculan beberapa lempengan kecil seperti batang korek api namun ukurannya lebih pendek. Di kedua ujung benda mirip korek api itu terdapat semacam sayap seperti bulu-bulu berwarna putih. Saya belum benar-benar memahami bentuk penciptaan itu sampai suatu sore angin berhembus menerbangkan biji-bijian itu.
Saya benar-benar seperti orang pilon ketika melihat biji-biji itu beterbangan. Bukan hal yang aneh memang, sebab dulu ketika masih kecil sering melihat begitu banyak tanaman perdu yang biji-bijinya beterbangan seperti itu. Sekarang saya terpukau bukan semata-mata karena sudah lama tidak melihat fenomena itu, melainkan karena saya mendapatinya dari tanaman yang tidak pernah saya duga memiliki perilaku berkembang biak serupa itu. Saya sungguh-sungguh mengikuti beberapa biji yang terbang. Diantaranya ada yang melanglangbuana menuju ke tempat yang tidak mampu saya gapai. Lalu sambil mengendarai angin, dia seolah melambai kepada saya yang masih termangu.
Tiba-tiba saja saya merasa tengah mendapatkan sebuah cemoohan. Saya yang mengaku sebagai mahluk yang diciptakan melebihi mahluk lainnya ini ternyata tidak memiliki keberanian seperti yang biji-biji Adenium itu miliki. Sampai seusia ini, rasanya saya masih sering ingin bersembunyi di belakang orang-orang yang saya percaya bisa menjadi sandaran. Sedangkan biji-biji Adenium itu sudah berani menghadapi hidup bahkan sebelum mereka berbentuk. Mereka tidak menggelayuti induk pohonnya. Malah mereka menantang angin untuk datang lalu memperlakukannya laksana seekor naga terbang yang bisa ditunggangi untuk menjelajahi langit.
Mengapa saya begitu takutnya untuk menghadapi hidup dengan diri saya sendiri, padahal mereka yang saya kira rapuh malah memiliki jiwa yang begitu tangguh? Sungguh, sampai saat ini saya masih sering merasa takut untuk menjelajahi dunia yang saya tidak tahu akan berakhir dimana. Logika saya masih terlalu sering memonopoli. Ketika saya memiliki suatu keinginan, maka logika ini membombardir jiwa saya dengan informasi tentang kurangnya ini dan itu. Ditambah lagi dengan resiko berupa seribu satu kemungkinan tidak menyenangkan yang bisa menjadi akhir tragis dari perjalanan saya. Sehingga saya sering berhenti, bahkan sebelum benar-benar memulai sebuah tindakan. Makanya pikiran saya sering dipenuhi oleh beragam gagasan, namun kaki saya tidak pernah berhasil membuat sebuah langkah pertama untuk mewujudkannya.
Hanya berselang beberapa hari kemudian, saya mendapati objek mirip batang korek api itu di halaman rumah kami. Kali ini, sudah tidak utuh lagi. Sayap bulu putihnya sudah tanggal. Dan kulit berwarna kremnya sudah terkelupas. Dari balik kulit pembungkus itu menyembul sebuah titik berwarna hijau. Saya mengamatinya hari itu. Lalu esok paginya saya mendapati titik hijau itu sudah menyembul berupa tunas dengan dua helai daun-daun mungil. Sekarang saya sudah menemukan dan mengumpulkan 2 tunas Adenium baru kami. Hasil dari sebuah keberanian biji-biji itu untuk mengambil resiko. Saya tidak tahu, apakah saya berani menyerahkan diri kepada angin tanpa harus bertanya;"Kemana engkau akan menerbangkan diriku?"
Saya membutuhkan waktu berhari-hari untuk memahami pelajaran ini. Sangat sulit untuk menerimanya dengan seluruh tubuh kasar dan nurani halus saya. Tidak peduli betapa kerasnya saya berusaha mengajak hati ini memiliki nyali seperti yang dimiliki biji-biji korek api Adenium itu, tetap saja logika saya menimpali;"Be logic, please!" Tidak peduli berapa besarnya keinginan saya untuk 'yakin', namun hitungan matematis saya mengatakan;"calculate the risk, please!". Saya benar-benar ragu untuk menunggangi angin sebelum memberi kepastian bahwa dia akan menerbangkan saya ke tempat yang indah. Sementara biji korek api Adenium itu seolah kembali mentertawakan keciutan hati ini. "Tunggangi, angin!" katanya. "Dan biarkan dia menerbangkan dirimu menuju nasibmu...." lanjutnya.
"Nasib seperti apa?" begitu saya menyanggah. Bukanlah nasib jika saya tidak tahu akhirnya akan menjadi seperti apa. Sehingga saya memilih untuk tinggal disini saja. Lalu seperti biasanya, memenjarakan diri dalam zona kenyamanan yang memanjakan.
Biji korek api Adenium itu memanggil lagi. "Tunggani anginmu!" katanya. Angin lagi. Angin lagi. Ada apa sih sebenarnya dengan angin? Mengapa begitu bawelnya dia memanggil-manggil saya?
Sekarang, di tangan saya ada kitab suci. Sungguh, selepas sembahyang magrib ini saya membaca ayat-ayat sekenanya saja. Saya tidak berusaha mencari-cari jawaban apapun selain membaca apa yang ada pada halaman yang saya buka. Namun seolah Tuhan mengantarkan saya kepada sebuah jawaban atas kegundahan yang selama berhari-hari menyelimuti sekujur tubuh dan nurani ini. Saya menemukan sebuah ayat dalam firman Tuhan. Ayat itu berbunyi; "Dan diantara tanda-tanda kebesaran Tuhan adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira...."
Sampai di ujung ayat itu, saya tidak lagi mampu untuk berkata-kata. Hati saya sekarang telah terisi oleh sesuatu yang saya tidak tahu apa. Namun, rasanya saya mulai memiliki keyakinan. Bahwa angin kehidupan ini pun sengaja dikirimkan Tuhan untuk saya tunggangi. Seperti naga yang liar, angin itupun mungkin akan bisa dijinakkan. Bukan dengan cara mengalahkannya. Melainkan dengan menyatukan diri dengan iramanya. Lalu membiarkan kuasa Tuhan untuk membawa kemana saja Dia menggerakkannya. Menakutkan memang. Namun, seperti kalimat selanjutnya dalam firman Tuhan itu. Dia bertitah;"....dan agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya....".
Tuhan. Jika Engkau menjanjikan rahmat-Mu diujung perjalanan menunggangi angin itu, bagaimana aku bisa membiarkan keraguan dan rasa takut ini menguasai relung-relung hatiku?
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Writer, Trainer, and Speaker
www.bukudadang.com dan www.dadangkadarusma n.com
Catatan Kaki:
Tidak seorang pun benar-benar tahu apa yang akan terjadi esok hari. Namun, tidak mungkin Tuhan menyia-nyiakan orang-orang yang gigih berusaha sambil berserah diri.
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan kunjungi petunjuknya di www.bukudadang.com
--------------------- --------- --
Buku-buku terbaru Dadang Kadarusman sudah tersedia di toko buku atau bisa dipesan di http://www.bukudadang.com/
- 4a.
-
Re: [Catcil] Milad Eska Keempat, Merekat Kembali Semangat Kebersamaa
Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com
Sun Aug 1, 2010 8:13 pm (PDT)
hmm...sayang ya Fy nggak bisa ikut milad di Suarabaya....
jauuuhhh
mahaaall
hehehe
sukses slll untuk semuanya
amin
2010/7/30 Siwi LH <siuhik@yahoo.com >
>
>
> Milad Eska Keempat, Merekat Kembali Semangat Kebersamaan dan Cinta
>
>
> Begitu keputusan Milad Eska keempat positif dilaksanakan di Jatim, tepatnya
> di Trawas Mojokerto, sejujurnya merupakan sebuah kehormatan bagi warga Jawa
> Timur, khususnya saya. Ternyata Eska bukan milik orang Jakarta saja hehehe�
> just kidding.
>
>
> Dan sesungguhnya keinginan terdalam dari hati saya adalah pelaksanaan Milad
> Eska ke-4 di Jatim ini tak sekedar berkumpul, makan-makan, senang-senang,
> lalu pulang, tak ada hasil yang didapat. Tidak! bukan seperti itu harapan
> saya pribadi. Milad sebuah momen berkumpulnya para sesepuh Eska kuharapkan
> menjadi ajang untuk mencharge jiwa saya, untuk menjadi lebih baik. Sepulang
> dari sana akan banyak pelajaran hikmah yang bisa saya jadikan bekal untuk
> berkehidupan. Semoga harapan saya dikabulkan.
>
>
> Seperti kata Pak Jamil Azzaini seorang motivator, bahwa sebisa mungkin
> setiap manusia bisa memberi tanda bagi alam semesta. Meninggalkan jejak
> kebaikan yang akan menjadi amal kebaikan yang akan dikenang walaupun kita
> telah meninggal dunia. Sekecil apapun kontribusi itu. Seberapa berkah dan
> manfaat diri kita bagi orang-orang disekitar kita.
>
>
> So, semoga melalui Milad Eska ke 4, Merekat kembali Semangat Kebersamaan
> dan Cinta, maka akan ada jejak kebaikan yang akan menjadi salah satu titik
> tanda bagi alam semesta. Akan dicatat sebagai langkah yang diberkahi. Bisa
> menjadi perekat untuk jamaah cinta di Sekolah Kehidupan. Semoga kedepan Eska
> akan semakin menemukan bentuknya, meninggalkan jejak-jejak yang akan
> menginspirasi banyak jiwa, menuju jamaah cinta, cinta kepada yang Maha
> Mencintai.
>
>
> Mohon do�a kepada seluruh Eskaers, semoga pelaksanaan Milad ini, setiap
> langkah yang terayun, setiap keringat yang menetes, setiap usaha yag
> dijejakkan, setiap uang yang dibelanjakan, setiap nafas yang terhirup, akan
> menjadi catatan malaikat di pundak kanan kita. Akan menjadi amal kebajikan
> yang meringankan langkah di akhirat kelak. Semoga pelaksanaannya tak ada
> aral yang melintang, tak ada udzur yang menghadang, (walaupun mundurnya
> beberapa kawan membuat kami sedih).
>
>
> Berkah selalu untuk Eska, Jaya selalu Untuk Eska�
>
>
>
> *Ps. : Saya masih tetap merindukan Eska bisa menjadi rumah yang nyaman
> bagi semua, merindukan tulisan-tulisan para guru disini, yang tak bisa
> kusebut satu-satu, akhir2 ini Eska semakin sepi aja� semoga kedepan eska
> bisa rame lagi, berharap para sesepuh untuk segera turun gunung..
> menyemarakkan Eska dengan tulisan dan komentar berhikmah, yuk�*
>
>
>
>
>
> Salam Hebat Penuh Berkah
> Siwi LH
> cahayabintang. wordpress.com
> siu-elha. blogspot.com
> YM : siuhik
>
>
>
>
--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply. com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co. <fb%3Abujangkumbanf@id yahoo.co. >id
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
- 5.
-
(Catcil) Berkarir Sesuai Kompetensi
Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com rahmadsyah_tcc
Mon Aug 2, 2010 1:11 am (PDT)
Apakah anda berkarir sesuai komptensi?<http://www.rahmadsyahnlp.blogspot. >com/
Siapa sangka Grace Natalie Louisa mantan guru? Tapi itulah kenyataannya. Grace,
lulusan jurusan aktansi IBII (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia),
pernah menjadi asisten dosen di almamaternya. Tak hanya itu. Wanita
kelahiran Jakarta 4 Juli ini pun pernah aktif sebagai guru sekolah mingu di
gereja.
Grace bersentuhan dengan dunia jurnalistik, bermula ketika SCTV
menyelenggarakan kompetisi SCTV Goes to Campus untuk mencari bibit-bibit
muda berbakat. Grace mengikuti kompetisi tersebut dan meraih kemenangan
untuk wilayah Jakarta. Ketika ditandingkan lagi di tingkat nasional, ia
masuk lima besar. Dari sinilah pintu masuk ke dunia pertelevisian mulai
terbuka baginya.
Selesai kuliah, SCTV langsung merekrutnya. Di sana ia menjadi salah satu
penyiar Liputan 6. Pada tahun-tahun pertamanya sebagai jurnalis ia banyak
turun ke lapangan meliput berbagai peristiwa, mulai dari berita kriminal,
politik, ekonomi, dan peristiwa-peristiwa sosial lain. Semula ia agak
canggung dengan dunia pertelevisian yang sangat dinamis dengan jam kerja
yang tidak menentu. Namun itu semua tidak menyurutkan semangatnya, bahkan
dari pengalaman-pengalaman inilah Grace digembleng dan perlahan-lahan
semakin jatuh cinta pada dunia jurnalistik.
Dari SCTV, Grace pindah ke ANTV, sebelum akhirnya bergabung dengan tvOne
sejak awal. Grace, yang sempat mengikuti kursus kilat di Maastricht School
of Management, Belanda dari Januari hingga April 2009, beberapa kali
melakukan wawancara ekslusif dengan tokoh-tokoh internasional seperti
misalnya Abhisit Vejjajiva (Perdana Menteri Thailand), Jose Ramos Horta
(presiden Timor Leste), Steve Forbes (CEO Majalah Forbes), George Soros,
dll.
Tak hanya bertugas di studio, Grace juga masih sering turun ke lapangan
melakukan peliputan, termasuk peristiwa-peristiwa yang beresiko. Ia pernah
ditugaskan meliput konflik horizontal di Poso. Pada Agustus 2009, Grace
meliput penggerebekan teroris Ibrohim di Temanggung, Jawa Tengah. Kemudian
penangkapan sejumlah teroris lain di Palembang, Solo dan Jakarta. Menghadapi
segala tantangan, Grace selalu berpegang pada prinsipnya, �di mana pun aku
berada, harus berkarya sebaik mungkin�
Di dunia maya, Grace adalah salah satu pembawa acara berita
terfavorit. Popularitasnya
ini ditunjukkan lewat gelar Anchor of the Year 2008 dan Runner Up Jewel of
the Station 2009 versi blog News Anchor Admirer.
--
RAHMADSYAH
Practitioner NLP I 081511448147 I Motivator & Mind-Therapist
www.facebook.com/rahmadsyahI YM ; rahmad_aceh
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar