Kamis, 05 Agustus 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3150

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (10 Messages)

Messages

1a.

Re: [Catcil] Diary Milad SK IV_Belajar Sabar

Posted by: "agus_salims" agus_salims@yahoo.com   agus_salims

Wed Aug 4, 2010 3:44 am (PDT)




..Ya iyalah mbak mimin, sabar itu khan sifat..., ya nggak ada batasnya
lah. Tapi yang punya sifat itu kan makhluk hidup, termasuk kita yang
manusia ini yang nggak sabar.

Ngomong2 sabar dan nggak sabar niih lagi pengen apa toh?heuheuheuheu
[:D]

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Mimin <minehaway@...> wrote:
>
> 2010/8/4 Nursalam AR nursalam.ar@...
>
> >
> >
> > Sabar memang tiada batas ya...
> >
> > Tulisan Mimin makin matang saja, apakah seiring usia juga?hehe...
> >
> > Terima kasih atas catatan perjalanannya sekaligus (bagian dari)
lapanta
> > (laporan pandangan mata) Milad ESKA.
> >
> Iya Bang, konon kalo ada batasnya berarti nggak sabar
> Wah...nggak tau tuh kalau tulisan bisa matang seiring usia hihi...
> Sama2 Bang. Makasih buat komentarnya.
>
> @ Mbak Wiwik : long journey but not too long
> Makasih juga telah baca dan mengomentari
> Mari sama2 belajar dari pengalaman hidup di rumah yang bernama sekolah
> kehidupan
>
> Salam hangat pula :)
>
> --
> http://minehaway.com
> http://minesweet.blogspot.com
>

2a.

Re: Foto milad SK ke 4

Posted by: "agus_salims" agus_salims@yahoo.com   agus_salims

Wed Aug 4, 2010 3:45 am (PDT)




....Deuh ini yang ngambil gambar siapa yak? yahuuuud buanget.

Foto yang dua an (katanya) mana? yang dipajang kok yang bareng-bareng
ya?

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, hadianf@... wrote:
>
> Teman-teman...
>
> Kemarin saya pun sudah mengupload foto-foto milad dari MPnya mbak
Fauziyah...
>
> Silahkan menik-mati...
>
>
> Powered by Hadian_Kasep BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: Sugeanti Madyoningrum ugikmadyo@...
> Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Tue, 3 Aug 2010 23:32:08
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Subject: [sekolah-kehidupan] Foto milad SK ke 4
>
> Sahabat SK,
> Selamat pagi, siang, sore dan malam :)
>
> Saya sudah upload foto-foto milad SK ke 4 dari Mbak Indah IP di groups
> kita.
> Silahkan menikmati :)
>
> --
> Ugik Madyo
> http://ugik.multiply.com
>

3.

[opini] Siapakah Pemuda?

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Wed Aug 4, 2010 4:00 pm (PDT)



Siapakah pemuda?*)

Oleh Nursalam AR

Ada tiga hal yang merupakan ciri pemuda: perubahan, semangat dan
kemandirian. Perubahan sarat dengan muatan visi, gagasan, kepedulian
dan harapan.

John C. Maxwell berujar, "Orang tidak peduli seberapa banyak yang Anda
ketahui, hingga mereka tahu seberapa jauh Anda peduli."

Dalam The Seven Habits for Highly Effective People, Stephen R. Covey
berpesan, "Taburlah gagasan petiklah perbuatan; taburlah perbuatan
petiklah kebiasaan; taburlah kebiasaan petiklah karakter; taburlah
karakter petiklah nasib."

Harapan, menurut Ary Ginanjar Agustian dalam ESQ (Emotional Spiritual
Quotient), 2005, adalah bahwa saat kita berjanji, sesungguhnya kita
menarik energi suara hati orang lain secara besar-besaran. Inilah yang
dinamakan harapan. Lalu energi itu kita bawa pulang, dan jika tidak
kita kembalikan ke sumbernya, keseimbangan orang lain akan terganggu.
Harapan (akan realisasi janji tersebut) telah kita tarik, dan belum
kita kembalikan (baca: janji belum terealisasi). Dan setiap aksi akan
menimbulkan reaksi.

Sementara semangat mewakili aksioma optimisme dan proaktif. Menurut
Stephen R Covey, "Sikap proaktif sangat berguna bagi manusia terutama
dalam menghadapi rintangan maupun dalam berinteraksi dengan manusia
lain. Sikap proaktif menunjukkan tingkat kecerdasan emosional yang
tinggi."

Lawan proaktif adalah reaktif, lagi-lagi meminjam istilah Stephen R.
Covey, "Reaktif adalah sikap seseorang yang gagal membuat pilihan
respon saat mendapat rangsangan atau stimulus dari orang lain."

Dan kemandirian mewakili muatan kritisisme dan nalar. "Menerima
ide-ide tanpa berpikir merupakan virus yang meracuni kebutuhan manusia
akan pembebasan, berolah nalar, bertanya dan berimajinasi," ujar Milan
Kundera.

Menurut sastrawan dan cendikiawan dunia ini, hal tersebut menelan
individu dalam kerumunan kolektif. Kebutuhan manusia akan
individualitas, prinsip dan orisinalitas lenyap dalam komunalitas
tanpa makna. Ya, komunalitas tanpa makna inilah yang saat ini, dalam
konteks lokal, dalam salah satu bentuknya menjelma dalam demonstrasi
atau tawuran brutal.

Namun, ada sebuah pertanyaan besar lain: apakah pemuda lebih merupakan
kata sifat atau kata benda? Perhatikan berbagai fakta sejarah tersebut
di atas. Sebagai kata sifat, ia tak butuh rupa fisik yang gagah.
Sepanjang ia memiliki semangat dan visi perubahan, ia adalah pemuda.
Sebagai kata benda, ia memang harus muda, cergas dan lincah selayaknya
Barack Obama. Tapi banyak orang-orang muda gagah, berusia belia yang
pemikirannya hanya menyalin ide-ide lama bahkan anti perubahan. Apakah
mereka layak disebut pemuda dalam artian sebenarnya?

Singkatnya, secara ideal, pemuda adalah kata sifat dan kata benda.
Seorang pemuda selain berusia muda juga memiliki visi perubahan (ke
arah yang lebih baik) dan memiliki semangat antusiasme yang besar.
Demikian juga soal hikmatus syukhuh, kebijaksanaan, yang erat
diasosiasikan dengan privilege kalangan tua, adalah hal yang juga
lebih merupakan kata sifat. Seorang pemuda, dengan intensitas dan
interaksinya, dapat memiliki kebijaksanaan tersebut dalam satu paket.

Jika ada standar saklek, itulah perubahan. Pemuda adalah perubahan.
Itu harga mati.

"Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda
yang tidak pernah menua. Tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan
telah menua sejak muda," ujar seorang motivator Indonesia, Mario
Teguh.

Soekarno muda pada 1945 – tatkala berusia 44 tahun--adalah seorang
pendobrak. Tapi ketika ia tak mau berubah, ia menjadi tiran, dan
menua. Soeharto muda mendobrak ekonomi bangsa selepas 1966 dengan
konsep pembangunan Repelita terencana. Tapi ketika ia tak mau berubah
baik karena alasan kroni atau korupsi, ia anti perubahan, ia menua.
Lagi-lagi pemuda adalah perubahan. Demikian hukum semesta yang berlaku
pada kalangan pergerakan dari Akbar Tanjung dkk (1966), Hariman
Siregar dkk maupun kalangan aktivis pergerakan 98 dan
angkatan-angkatan pemuda yang akan terus bermunculan.

Dalam konteks anatomi sejarah peradaban, kepemimpinan pemuda adalah
hal yang alamiah, fitrah. Di usia tua, seseorang cenderung lebih
banyak berpikir dan akibatnya cenderung lebih ragu atau takut memulai
untuk sesuatu yang baru. Sementara pemuda, dengan kemudaannya dan
semangat menyala, cenderung bertindak.

Namun, dalam banyak riwayat perjalanan sejarah, kalangan tua terbukti
banyak menyokong kalangan muda. Ini artinya kepemimpinan muda bukanlah
hal yang kelewat istimewa atau megah, yang harus dipuja-puja dengan
meninggalkan atau bahkan menginjak kalangan tua. Ia hanyalah merupakan
pergiliran alamiah.

Jakarta, 2010

*artikel selengkapnya dapat ditengok di
http://kintaka.wordpress.com/2010/08/05/kontribusi-pemuda/

--
- Nursalam AR -

Blog: www.kintaka.wordpress.com
Facebook: www.facebook.com/nursalam.ar
HP: 0813-10040723 / 021-92727391

"The difference between the right word and the almost right word is
the difference between lightning and the lightning bug."
(Mark Twain)

4.

[opini] Paradoks Globalisasi

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Wed Aug 4, 2010 4:02 pm (PDT)



Paradoks Globalisasi

Oleh Nursalam AR

Globalisasi dapat disebut sebuah kemasan budaya kontemporer berlabel
paket kebijakan ekonomi berupa free trade and free competition (pasar
bebas dan persaingan terbuka) yang mengikat instrumen-instrumen
seperti AFTA,APEC,NAFTA, Uni Eropa dan WTO. Side effect-nya
mengakibatkan dunia menyempit menjadi sebatas global village (desa
global), sehingga nyaris tiada batas teritorial negara yang berlaku.
Tiap warga dunia berhak bekerja dan memperoleh pendidikan atau
bersekolah di belahan dunia manapun tanpa mengalami proteksi atau
terkena kewajiban membawa paspor dan visa.

Oleh karena itu, komoditas industri mengalir masuk ke tiap negara
tanpa hambatan dan tak diperkenankan lagi kebijakan proteksi atas
produk lokal suatu negara. Contohnya, proteksi Malaysia atas mobil
nasionalnya, Proton Saga, atau kebijakan penghambatan ekspor produk
negara berkembang—secara halus—terutama produk pertanian yang
diberlakukan negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat
demi melindungi industri pertanian lokal.

Di Asia Tenggara, pasar bebas berlaku dalam bentuk Asean Free Trade
Area (AFTA) di mana setiap negara ASEAN sejak dini dituntut mengurangi
proteksi atas produk lokalnya dan membuka pintu lebar-lebar terhadap
arus impor demi menyongsong the real ASEAN free market pada 2003.
Kawasan perdagangan bebas tersebut meluas pada tingkat Asia Pasifik
atau Asia Pacific Economic Countries (APEC) yang mengikutsertakan
Australia, Selandia Baru, dan sebagian negara Pasifik.

Di belahan dunia lain, Eropa dan Amerika, pasar bebas regionalnya
adalah European Union (EU)—yang memiliki Euro sebagai mata uang
bersama—dan North America Free Trade Area (NAFTA). Kedua arus besar
pasar bebas tersebut akan bertemu pada pasar bebas global yakni World
Trade Organization (WTO) pada 2010.

Tak dinafikan adanya muatan budaya maupun ideologi yang merupakan
implikasi dari proyek global tersebut. Secara das sollen (cita-cita
ideal), globalisasi bermakna kesimetrisan informasi maupun muatan
budaya dari satu ujung dunia ke belahan dunia yang lain. Artinya, arus
informasi dan budaya dari kawasan Timur semestinya mengalir lancar
tanpa hambatan menuju Barat sebagaimana derasnya arus budaya Barat
mengalir ke dunia Timur selama ini.

Namun, secara das sein (realita) terindikasikan globalisasi lebih
merupakan paket New World Order, tata dunia baru a la Amerika sebagai
representasi Barat, di mana derasnya arus informasi dan muatan budaya
dari Barat ke Timur seperti budaya pop (MTV, NBA atau fast food) tidak
diimbangi secara sebanding dengan kebebasan masuknya arus budaya Timur
ke Barat. Sebagai contoh, penyebaran agama dan budya Timur seperti
Islam dan Zen terutama pasca tragedi 11 September 2001 terhalang
kebijakan pemerintahan Barat, maupun pencitraan negatif secara
berlebihan terhadap apa-apa yang datang dari Timur khususnya Islam.

Fakta lain, transfer sains dan teknologi dari Barat ke Timur yang
semestinya merupakan konsekuensi logis dari globalisasi terjadi secara
lambat bahkan cenderung terkendala karena kebijakan protektif Barat
sebagai negara produsen atau pusat sains dan teknologi. Bahkan justru
meruak fenomena brain drain (pelarian kalangan intelektual) dari
mahasiswa-mahasiswa Timur, khususnya negara-negara Muslim, yang
dikirim belajar di Barat untuk seterusnya menetap dan bekerja untuk
Barat dengan iming-iming besar. Bila kondisi seperti ini terus
berlanjut, negara-negara Barat dan Amerika akan menjadi tuan dunia
yang menguasai sains teknologi dan informasi sedangkan negara-negara
Timur—yang mayoritas Muslim—terus menjadi budak dan konsumen permanen
produk Barat.

Dalam kondisi paradoks itulah kita harus mempersiapkan diri menghadapi
globalisasi pada 2010, mau tidak mau dan suka tidak suka. Sejarah
mengajarkan kita bahwa setiap bangsa mampu bangkit dari keruntuhan
melalui penguatan akar budaya dan religi atau basis ideologi. Sebutlah
Cina dan Jepang di Asia Timur dengan Konfusianisme, Jerman semasa
Hitler dengan spirit Deutsche Uber Allez atau Amerika Serikat dengan
etik Protestan yang dikembangkan Max Weber.

Religi atau basis ideologi yang kuat memiliki beberapa syarat.
Pertama, mampu berfungsi sebagai cross-cutting loyalties—meminjam
istilah Clifford Geertz—yakni menjadi ikatan kesetiaan yang lebih
utama di atas ikatan kesetiaan yang lain. Kedua, terinternalisasi
sebagai budaya dominan di masyarakat. Dan memiliki etos revitalisasi
(renewable resources) sehingga selalu up to date dengan perkembangan
zaman.

http://kintaka.wordpress.com/2010/08/05/paradoks-globalisasi/

*) Pernah dimuat di rubrik Opini, majalah SAKSI No.8 Tahun IV 22
Januari 2002. Ditampilkan kembali di situs ini dengan sejumlah
modifikasi dan pembetulan sesuai konteks waktu dan muatan.

--
- Nursalam AR -

Blog: www.kintaka.wordpress.com
Facebook: www.facebook.com/nursalam.ar
HP: 0813-10040723 / 021-92727391

"The difference between the right word and the almost right word is
the difference between lightning and the lightning bug."
(Mark Twain)

5.

[Catcil] Belajar dari Honda

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Wed Aug 4, 2010 4:08 pm (PDT)



Belajar dari Honda

Oleh Nursalam AR

"Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen tetapi mereka tidak
melihat 99% kegagalan saya." (Soichiro Honda, pendiri The Honda
Company)

Perjuangan hidup Soichiro Honda dengan aneka kegagalan dan jatuh
bangun dalam membangun bisnisnya merupakan inspirasi kehidupan
tersendiri. Terinspirasi pengalaman hidupnya tersebut, The Honda
Company mengusung motto bernas,"The power of dream", kekuatan mimpi.
Sebuah mimpi yang menghidupkan dalam artian materi maupun spirit.
Singkatnya, dari motonya saja, Honda dapat dikatakan membuat hidup
lebih hidup -- tanpa bermaksud mempromosikan merek yang satu ini. Ini
tentu tak terlepas dari kharisma sang pemimpin, Soichiro Honda, yang
inspiratif dan visioner.

Kebesaran seorang pemimpin terletak pada visi dan pengaruhnya. Dalam
hal ini, jika melihat penetrasi sepeda motor Honda di pasar Indonesia
yang menjadi market leader, rasanya patut kita tahbiskan Soichiro
Honda sebagai pemimpin besar. Terlebih jika menengok betapa intesifnya
gelora demonstrasi antiproduk Jepang termasuk Honda saat peristiwa
Malari (Malapetaka 15 Januari) pada 1974 yang merupakan peristiwa
kerusuhan terbesar pertama semasa Orde Baru. Saat itu produk Jepang
termasuk Honda adalah barang haram, yang menjadi sorotan asing dengan
penuh kebencian.

Namun, puluhan tahun kemudian, sepeda motor Honda merupakan bagian
dari kehidupan sehari-hari di Indonesia terutama di kota-kota besar
seperti Jakarta. Kemana mata memandang berseliweran sepeda motor Honda
dengan beragam spesifikasi dan kelasnya. Bahkan di sebagian daerah
kata "Honda" berkonotasi "sepeda motor". Sebuah fenomena linguistik
unik, seperti asosiasi "Odol" dengan "pasta gigi" atau "Aqua" dengan
"air mineral" kendati itu awalnya hanya nama merek. Kedekatan dalam
keseharian itu sungguh sebuah fenomena yang hanya dapat dicapai dengan
persistensi dan visi kuat. Dan patut dicatat sebagai sebuah kehormatan
tersendiri yang mengindikasikan merek Honda melekat kuat pada urat
nadi keseharian rakyat Indonesia.

"Ambillah hati manusia maka mereka akan setia kepadamu." Barangkali
kata bijak dari jagat kebijaksanaan inilah yang dapat menggambarkan
fenomena tersebut. Fenomena yang semoga kita dapat mengambil pelajaran
darinya.

Jakarta, 2010

6.

[Catcil] Mengenang Ayah

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Wed Aug 4, 2010 4:12 pm (PDT)



Mengenang Ayah

Oleh: Nursalam AR

Hikmah atau penyesalan memang sudah tugasnya untuk datang belakangan.

Hari Jum'at, 8 September 2006 (15 Sya'ban 1427 H), persis empat tahun
lalu, ayahku, Abdul Rahman Hasan (73) berpulang ke rahmatullah. Tepat
ba'da maghrib, 18.30 WIB. Aku sendiri saat itu tak sempat menyaksikan
saat-saat terakhirnya karena bertugas menjemput dokter untuk memeriksa
kondisi ayah yang tampak kritis. Tapi siapa nyana Allah mencabut
nyawanya demikian cepat.

Sehari sebelumnya, beliau memang mengeluh sesak nafas dan hernia
(turun bero'—orang Betawi bilang), keluhan serupa sejak beberapa tahun
silam. Namun beliau anti dokter dan paling enggan dirawat di rumah
sakit. Beliau lebih memilih pengobatan alternatif atau obat-obatan
yang dijual bebas. Kami berlima, anak-anaknya, paham betul karakter
beliau yang keras dan kukuh pendirian. Meski sebetulnya kami sayang
betul beliau. Karena beliaulah satu-satunya orang tua kami selepas
kematian ibu pada 1997 (akibat kerusakan ginjal).

Bahkan pada Jum'at pagi, aku dan adikku—selepas menikahnya dua
saudaraku, praktis hanya kami berempat yang tinggal di rumah—masih
sempat bekerja ke luar rumah. Aku pribadi pikir aba (panggilan kami
untuk ayah) hanya sakit seperti biasa, yang biasanya hanya 1-2 hari
kemudian sembuh. Fisik beliau yang lumayan prima untuk lelaki
sebayanya—banyak orang mengira beliau masih berusia 50 atau 60an
tahun--cukup meyakinkanku untuk meninggalkan beliau bersama kakakku
yang mengajar di sebuah TK Qur'an pada sore hari.

Ba'da Jumatan di sebuah masjid di daerah Jakarta Selatan, setelah
urusan dengan klien selesai, sempat terbersit niatku untuk segera
pulang ke rumah. Pekerjaanku sebagai freelancer, penerjemah lepas
memungkinkan jam kerja yang fleksibel. Tapi aku tepis kekhawatiran dan
aku upayakan cari obat dulu untuk hernia. Hingga tepat maghrib, pukul
18.00 WIB, aku tiba di rumah.

Ternyata kondisi aba sudah sangat mengkhawatirkan, dengan mulut
ternganga dan mata terpejam serta tak mampu lagi bicara. Lekas setelah
sholat maghrib fardhiyah 'kujemput dokter di klinik terdekat untuk
memastikan kondisi beliau. Namun, Allah berkehendak lain. Ketika aku
dan Bu Dokter tiba, 'kulihat aba sudah tertidur lelap. Ucapan Bu
Dokter pun singkat saja,"Bapak sudah tidak ada."

"Periksa lagi, Dok!" perintahku seakan tak percaya. Di mataku, aba
hanya sedang tidur dan masih terlihat dadanya naik turun bernafas.

"Benar, Pak, sudah tidak ada. Maaf."

Deg. Ya Allah, mengapa tak kuturuti firasatku untuk pulang cepat ba'da
Jum'atan tadi? Sekiranya demikian, mungkin nyawanya lekas tertolong?
Berbagai kilasan kenangan melintas cepat bagai siluet. Tangis pecah.
Dadaku sesak. Nyaris aku limbung, jika tak sadar bahwa ada tugas
segera untuk memberitahu sanak kerabat perihal berita duka ini.

"Kapan loe kawin, lam?" demikian tanya aba selalu beberapa bulan ini.

"Ah, gampang, Ba'. Tunggu aje tanggal maennye," jawabku selalu dengan
nada bercanda. Beliau memang senang bercanda, sama seperti almarhumah
ibu. Tapi barangkali itu keinginan terakhirnya. Sama seperti
permintaanya untuk dibelikan lontong sayur pada malam Jum'at menjelang
kematiannya. Padahal tukang lontong sayur hanya ada subuh dan pagi
hari. Kayak orang ngidam aje, ledekku saat itu.

Ah, nikmat adalah nikmat tatkala tiada, saat di genggaman ia hanyalah
kewajaran yang lazim ada.

Jakarta, Sya'ban 2010.

*tulisan lengkapnya ada di
http://kintaka.wordpress.com/2010/08/05/dua-ayah-yang-berpulang/

7.

[Catcil] Am I Paranoid?

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Wed Aug 4, 2010 4:25 pm (PDT)



Am I Paranoid?

Oleh Nursalam AR

Di tengah tumpukan beban hidup saat ini, dengan keputusasaan melihat
para pemimpin negeri yang berulah seenaknya dan lupa nasib rakyatnya,
sering aku berpikir apakah aku paranoid.

Aku bukan orang yang gampang jijik dengan sesuatu. Ketika teman-teman
semasa kecilku mengorek-korek selokan kotor dengan sepotong kayu
bahkan bersarung tangan untuk mencari cacing guna umpan ikan
cupang—trend hewan peliharaan bocah zaman SD dulu—aku santai saja
mengorek-ngoreknya dengan tangan telanjang.

Aku rasanya tidak separanoid George W. Bush, mantan presiden Amerika
Serikat, yang pada waktu kunjungannya ke Indonesia pada 2005 harus
mengubah tempat pendaratan helikopternya secara mendadak karena
ketakutan ancaman sniper dan tertimpa pohon di Kebun Raya Bogor di
tengah hujan deras. Alhasil, helipad senilai enam milyar yang sudah
dibangun untuk kunjungan sang presiden Amerika Serikat tersebut selama
enam jam harus merana sia-sia. Sudah dibangun dengan ngebut siang
malam, tak didarati, dan harus dibongkar pula.

Aku juga tidak separanoid salah satu teman lamaku yang sering kami
olok-olok dengan julukan Mr. Waterman. Ia dapat menghabiskan waktu
setengah jam hanya untuk cuci tangan atau wudhu. Menurutnya,
setiapkali mencuci tangan atau mandi, seakan ada bayangan yang
mengawasinya dan kadang memperingatinya bahwa ia belum mencuci atau
mandi dengan bersih. Sehingga ia harus melakukannya berulang-ulang.
Entahlah apa kabar saudaraku yang berdarah Minang itu. Selepas ia
menikah dengan gadis sekampungnya, lama kami tak bersua.

Nah, am I paranoid?

Menurut kamus Oxford, paranoid adalah ajektiva, kata sifat, untuk
penderita paranoia. Sementara paranoia didefinisikan sebagai mental
illness in which somebody believes that other people want to harm them
(penyakit mental di mana seseorang meyakini bahwa orang lain ingin
membahayakan dirinya). Dalam kamus Webster, paranoia adalah mental
disorder marked by irrational suspicion. Gangguan mental yang ditandai
dengan kecurigaan yang tidak rasional atau logis.

Am I paranoid?

Kondisi negeri saat ini memang layak dijadikan justifikasi. Ketika
social distrust, ketidakpercayaan sosial, berkembang di antara
kalangan masyarakat; ketika kekerasan sering jadi bahasa pamungkas
untuk mengatasi perselisihan dan perbedaan; ketika ikatan kekeluargaan
melonggar dan menjadikan sesama anggota keluarga asing dengan tetangga
bahkan saudaranya sendiri.

Contoh kecil, di Jakarta, bandingkan saja antrean di tempat umum saat
ini dan beberapa tahun lalu. Dulu, setiap orang bisa dengan santai
menyandang ransel di punggung saat antre. Saat ini pemandangan tas
ransel yang ditaruh di depan dada adalah kelaziman. Bahkan sebuah
keharusan untuk menghindari pencopetan, sebagaimana yang sering
dihimbaukan petugas Terminal Busway Harmoni kepada jejalan antrean
penumpang yang bisa sepanjang 50 meter saat jam-jam berangkat dan
pulang kerja. Di banyak daerah di Tanah Air, kerap kali tawuran atau
perkelahian bahkan antarkampung terjadi hanya karena saling adu
pandang.

Am I paranoid? Entahlah, sabodo teuing. Terkadang mengkhawatirkan
sesuatu yang belum tentu ada akan menjadi sebuah nubuat yang terpenuhi
dengan sendirinya, self-fulfilling prophecy. Terlalu takut gagal ujian
akan membuat kita terbebani dan grogi. Ujung-ujungnya gagallah kita.
Persis seperti apa yang kita khawatirkan.

Yang jelas saat ini aku prihatin akan satu hal. Khalifah Umar ibnu
Khattab pernah menyatakan bahwa jika ada seekor keledai mati kelaparan
di tepi sungai Effrat di Irak—yang termasuk wilayah imperium
kekuasaannya saat itu yang membentang dari Arab Saudi hingga Somalia
dan sebagian Afrika—maka itu adalah tanggung jawabnya yang akan
dimintakan pertanggungannya di hari akhir. Lalu bagaimana nasib para
pemimpin negeri ini di tingkat lokal dan nasional di hari akhir nanti?

Jika para pemimpin itu selalu bilang sulit dan sulit, memang seperti
itu adanya. Jadi pemimpin memang semestinya tidak enak. Leiden is
lijden, memimpin adalah menderita, ujar K.H. Agus Salim—menteri luar
negeri pertama republik ini yang fasih sembilan bahasa asing--yang
semasa hidupnya tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di gang becek
dan sempit di Jakarta. Bukankah pemimpin sejatinya adalah orang yang
paling dulu lapar dan paling akhir kenyang demi mendahulukan perut
rakyatnya?

Ah, que sera…sera…

--
- Nursalam AR -

Blog: www.kintaka.wordpress.com
Facebook: www.facebook.com/nursalam.ar
HP: 0813-10040723 / 021-92727391

"The difference between the right word and the almost right word is
the difference between lightning and the lightning bug."
(Mark Twain)

8a.

Re: [Lonceng] Met Milad ibu dan bapak Guru

Posted by: "diva p" diifaa_03@yahoo.com   diifaa_03

Thu Aug 5, 2010 1:23 am (PDT)




happy milad ya tuk mas taufik ma teh Lily, moga kebahagiaan selalu menyelimuti dan diberi keberkahan selalu

salam hangat

Wiwik H.
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Hadian Febrianto <hadianf@...> wrote:
>
> Assalaamu'alaikum wr.wb
>
> Teman-teman, ternyata hari ini ada dua orang anggota SK yang merayakan hari
> lahirnya. siapakah dia?
>
> 1. Muhammad Taufiq (Juragan Teh Botol)
> 2. Lily Ceria alias Lily Liandiana (anggota SK dari Bandung dan sekitarnya)
>
> Kepada mereka berdua kami ucapkan, selamat menempuh hidup baru... eh
> salah...
>
> Semoga Allah memberkahi usia mereka dan diberikan yang terbaik untuk mereka
> di sisa usianya. Kemudian mereka dikaruniai keluarga harmonis yang Sakinah
> Mawaddah dan Rahmah. Amin
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. PHH Musthofa no.39
> Surapati Core Blok K-7 Bandung
> Ph: (+6222) 8724 1434
> Fax: (+6222) 8724 1435
>

9.

Re: Warning! Asuransi Pendidikan Syariah

Posted by: "beni jusuf" kangbeni@gmail.com

Thu Aug 5, 2010 2:55 am (PDT)



Assalamu'alaikum Wr Wb
Mbak Tika, tanpa mengurangi rasa hormat saya, ada baiknya postingan semacam
ini langsung aja japri kepada kawan-kawan lain
Setahu saya milis ini ditujukan untuk berbagi pengalaman kisah inspiratif
kehidupan bukan untuk sarana promosi online. Saya sebagai anggota milis ini
merasa agak terganggu (teman-teman lain saya kira juga juga merasakan hal
yang sama)
mohon jangan hard feeling, ini sekedar masukan agar anda bisa menemukan
tempat yang pas untuk memasarkan asuransi anda yang saya yakin memang bagus
(karena saya juga pemegang polis asuransi tersebut)
Jadi jangan sampai kasus pencekalan anda terulang di milis Penulis Bacaan
Anak terulang di milis SK
Keep semangat mbak tika! insyaallah sukses.

Wassalam

2010/8/4 Tika Takaful <tikatakaful@ymail.com>

>
>
> Assalamu'alaikum Wr. Wb/salam sejahtera... ..
>
>
>
>
> Dalam rangka memberikan proteksi diri dan keuangan secara syariah yang
> bersih, transparan dan lebih menguntungkan, inilah program yang menarik dari
> Takaful, Asuransi Pertama dan Terbaik Syariah :
>
>
> Pada kesempatan ini, saya ingin menawarkan Program Asuransi Pendidikan
> Fulnadi dari Asuransi Syariah Takaful....
>
>
> Adapun keunggulan dari program Fulnadi
> 1. Anak akan menerima tahapan-tahapan saat masuk TK, SD, SMP,SMU dan PT
> dan beasiswa selama 4 tahun sesuai dengan perjanjian sampai akhir
> perjanjian.
> 2. Masih ada nilai tunai yang bisa diambil jika peserta mengundurkan diri
> sebelum masa perjanjian berakhir (TIDAK ADA DANA HANGUS).
> 3. Ahli waris akan mendapatkan nlai tunai dan santunan sebesar 50% dari
> Manfaat Takaful Awal jika peserta meninggal dunia karena sakit atau cacat
> tetap total karena kecelakaan atau mendapatkan santunan sebesar 100% jika
> peserta meninggal karena kecelakaan, disamping anak tetap mendapatkan
> tahapan-tahapannya ditambah beasiswa dan polis bebas premi.
> 4. Double Proteksi. Peserta/ Ahli Waris akan mendapatkan nilai tunai dan
> santunan sebesar 10% dari Manfaat Takaful Awal jika anak yang meninggal
> dunia.
> 5. Jika peserta meninggal dunia karena sakit setelah masa perjanjian
> selesai dan masih dalam pemberian beasiswa, maka Ahli Waris akan menerima
> nilai tunai. Atau ahli waris akan menerima 50% dari Manfaat Takaful Awal
> jika peserta meninggal dunia karena kecelakaan, disamping anak tetap
> mendapat beasiswa selama empat tahun di Perguaruan Tinggi
>
> * Jika Tahapan yang jatuh tempo tidak diambil, akan diinvestasikan dan akan
> menambah Beasiswa pada saat di Perguruan Tinggi
>
>
>
>
>
> ============ ========= ========= ========= ====
> Keunggulan PT Asuransi Takaful Indonesia sbb
> 1.Dana Premi Dikelola dengan Transparan serta menjauhi hal-hal
> ketidakjelasan, Gambling dan Riba,
> 2.Mendapatkan manfaat dalam bentuk proteksi (Manfaat Takaful) dengan aqad
> "Takafuli",
> 3.Produk yang diluncurkan telah di sahkan oleh Dewan Pengawas Syariah,
> 4.Perusahaan telah mendapatkan ISO 9001,2000,
> 5. Asuransi PERTAMA dan TERBAIK Syariah (versi MUI Award, Majalah Investor,
> Majalah InfoBank, Karim Business Consulting),
> 6. Sebagai pelopor asuransi murni syariah, jadi lebih berpengalaman, adil,
> professional dan menguntungkan,
> 7.Adanya bagi hasil dari surplus bila tidak terjadi klaim.
>
>
> tertarik dan ingin dibuatkan ilustrasinya...
>
>
> ==============================
>
10a.

Re: Pidato Garing Koordiantor Eska Yang BAru

Posted by: "beni jusuf" kangbeni@gmail.com

Thu Aug 5, 2010 3:03 am (PDT)



mantabs surantap!
semoga pak suhadi tetap amanah sehingga bisa membawa SK lebih berjaya, betul
betul betul?

Wasalam
kang bj

2010/8/4 siril_wafa <siril_wafa@yahoo.co.id>

>
>
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> suhadi hadi <abinyajundi@...> wrote:
> >
>
> Selamat ya Pak Suhadi, semoga Eska menjadi semakin besar dan menjadi milis
> terbesar ke-3 dalam dua tahun ke depan, dan selamat bagi temen-temen yang
> dapat HP. sukses...
>
> Salam,
> Sis
>
>
>
Recent Activity
Visit Your Group
Stay on top

of your group

activity with

Yahoo! Toolbar

Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Cat Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about cats.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

Tidak ada komentar: