Messages In This Digest (6 Messages)
- 1a.
- (catcil) H-A-D-I-A-H From: Dayat
- 1b.
- Re: (catcil) H-A-D-I-A-H From: hadianf@gmail.com
- 1c.
- Re: (catcil) H-A-D-I-A-H + Power Of Giving From: agus_salims
- 2a.
- Re: Universitas Kehidupan From: diva p
- 2b.
- Re: Universitas Kehidupan From: evawani suryani
- 2c.
- Re: Universitas Kehidupan From: agus_salims
Messages
- 1a.
-
(catcil) H-A-D-I-A-H
Posted by: "Dayat" cakdayat@gmail.com dayat_xxx
Fri Aug 6, 2010 11:31 pm (PDT)
Hadiah....
mungkin hampir tidak ada seorangpun yang tidak suka jika diberi hadiah.
Apalagi jika hadiah itu dari seorang tercinta, pasti hati ini akan
berubah
menjadi taman bunga.
Dengan hadiah, kita bisa mengubah yang sedih menjadi gembira.
mengubah tangis menjadi tawa, bahkan mengubah musuh menjadi saudara.
tapi apa semua hadiah itu indah?
Dalam dunia pemasaran, hadiah juga sering dijadikan umpan untuk menarik
pembeli agar mau menangkap barang yang kita tawarkan.
Baik dalam bentuk gosok-gosok berhadiah, atau hadiah langsung yang
diberikan "cuma-cuma".
Setahu saya, cara ini cukup efisien dan bisa diterima dengan baik di
masyarakat indonesia.
Atau mungkin kita termasuk didalamnya, yang menjadi lebih giat belanja
saat ada discount atau undian berhadiah.
lalu....
Bagaimana dengan anak-anak kita?
saya jadi teringat saat mengantar keponakan membeli tas sekolah, dimana
dia menolak pilihan tas yang disodorkan ayahnya.
bukan karena dia tidak suka, atau tas yang dipilihkan berkualitas
rendah.
bukan karena itu sodara-sodara.... [:D]
tapi karena dia sudah terpikat pilihan dia sendiri, atau tepatnya lebih
tertarik dengan hadiah yang
diberikan jika membeli tas pilihanya itu.
Dia sudah tidak lagi memilih berdasarkan tas mana yang dia suka, tapi
tas mana yang memberikan hadiah menarik untuk dia.
Bukan juga soal tas itu bermerk atau tidak, yang penting tas itu
behadiah, titik.
jadi, apa ada yang masih mau dapat hadiah?
nanti bisa bisnis pulsa dengan saya (*hehehe...iklan terselubung)
ini baru sal tas, bagaiman dengan jajanan yang setiap hari ada disekitar
dia?
karena kita tahu, hampir semua makanan kecil dengan pasar konsumen
anak-anak kecil memberikan hadiah-hadiah yang menurut kita kecil, tapi
tentu tidak bagi bidadari-bidadari kecil kita. apa kita akan membiarkan
tangan-tangan Hadian -eh salah hadiah- membimbing langkah-langkah
kecilnya menjauh dari kita?
karena apapun bentuknya, hadiah memang selalu indah.
karena hadiah, walaupun masih berupa janji, bisa memaksa orang terus
berlalri..
office 070810
Dayat
yang sempat berkhayal mendapatkan hadiah spesial saat mengenang hari
kelahiran kemarin
- 1b.
-
Re: (catcil) H-A-D-I-A-H
Posted by: "hadianf@gmail.com" hadianf@gmail.com hadian.kasep
Fri Aug 6, 2010 11:41 pm (PDT)
Wah... Yang ini kok ga terdetek dari bidang LONCENG ya?
Met milad cak... Hadiah dari saya: semoga diberikan yang terbaik (rizki, istri dan yang lainnya)... Jawazakallah bi sur'ah (semoga Allah menikahkanmu dengan segera)... Amin
Powered by Hadian_Kasep BlackBerry®
-----Original Message-----
From: "Dayat" <cakdayat@gmail.com >
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Sat, 07 Aug 2010 06:31:12
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Subject: [sekolah-kehidupan] (catcil) H-A-D-I-A-H
Hadiah....
mungkin hampir tidak ada seorangpun yang tidak suka jika diberi hadiah.
Apalagi jika hadiah itu dari seorang tercinta, pasti hati ini akan
berubah
menjadi taman bunga.
Dengan hadiah, kita bisa mengubah yang sedih menjadi gembira.
mengubah tangis menjadi tawa, bahkan mengubah musuh menjadi saudara.
tapi apa semua hadiah itu indah?
Dalam dunia pemasaran, hadiah juga sering dijadikan umpan untuk menarik
pembeli agar mau menangkap barang yang kita tawarkan.
Baik dalam bentuk gosok-gosok berhadiah, atau hadiah langsung yang
diberikan "cuma-cuma".
Setahu saya, cara ini cukup efisien dan bisa diterima dengan baik di
masyarakat indonesia.
Atau mungkin kita termasuk didalamnya, yang menjadi lebih giat belanja
saat ada discount atau undian berhadiah.
lalu....
Bagaimana dengan anak-anak kita?
saya jadi teringat saat mengantar keponakan membeli tas sekolah, dimana
dia menolak pilihan tas yang disodorkan ayahnya.
bukan karena dia tidak suka, atau tas yang dipilihkan berkualitas
rendah.
bukan karena itu sodara-sodara.... [:D]
tapi karena dia sudah terpikat pilihan dia sendiri, atau tepatnya lebih
tertarik dengan hadiah yang
diberikan jika membeli tas pilihanya itu.
Dia sudah tidak lagi memilih berdasarkan tas mana yang dia suka, tapi
tas mana yang memberikan hadiah menarik untuk dia.
Bukan juga soal tas itu bermerk atau tidak, yang penting tas itu
behadiah, titik.
jadi, apa ada yang masih mau dapat hadiah?
nanti bisa bisnis pulsa dengan saya (*hehehe...iklan terselubung)
ini baru sal tas, bagaiman dengan jajanan yang setiap hari ada disekitar
dia?
karena kita tahu, hampir semua makanan kecil dengan pasar konsumen
anak-anak kecil memberikan hadiah-hadiah yang menurut kita kecil, tapi
tentu tidak bagi bidadari-bidadari kecil kita. apa kita akan membiarkan
tangan-tangan Hadian -eh salah hadiah- membimbing langkah-langkah
kecilnya menjauh dari kita?
karena apapun bentuknya, hadiah memang selalu indah.
karena hadiah, walaupun masih berupa janji, bisa memaksa orang terus
berlalri..
office 070810
Dayat
yang sempat berkhayal mendapatkan hadiah spesial saat mengenang hari
kelahiran kemarin
- 1c.
-
Re: (catcil) H-A-D-I-A-H + Power Of Giving
Posted by: "agus_salims" agus_salims@yahoo.com agus_salims
Sat Aug 7, 2010 1:32 am (PDT)
...Yupee... setuju, Hadiah juga identik dengan kebahagiaan dan hari
kebahagiaan....Nah menjelang HUT RI dan puasa ramadhan kali ini, saya
jadi teringet sebuuah tulisan yang sangat menarik; Tentang arti hidup
dengan memberi.
Yang bikin aku juga berpikir "....bila semua orang memberi; semua orang
menerima. Bila semua orang meminta; semua hampa (ya iya khan? kalau
semua orang meminta, lha mintanya kesiapa? lha wong yang dimintai juga
ingin minta..hehehehe) [:)]
Salam
..Met menjelang HUT RI dan Puasa Ramadhan; bagi yang melaksanakan....
--- In TheProfec@yahoogroups.com , putrisa yovanna <putrisafeby@...>
wrote:
>
>
>
> Saya kemarin mencuri baca salah satu buku koleksi anak
> saya. Judulnya, ¡°Hadiah Terindah¡±, yang merupakan seri
> pertama dari Chicken Soup for the Soul Graphic Novel,
> kumpulan kisah nyata yang dituangkan dalam bentuk
> komik. Ada salah satu cerita yang menarik buat saya:
>
> Alkisah, ada seorang anak berumur belasan tahun
> bernama Clark, yang pada suatu malam akan menonton
> sirkus bersama ayahnya. Ketika tiba di loket, Clark
> dan Ayahnya mengantri di belakang serombongan keluarga
> besar yang terdiri dari Bapak, Ibu dan 8 orang
> anaknya. Keluarga tadi terlihat bahagia malam itu
> dapat menonton sirkus. Dari pembicaraan yang terdengar
> oleh Clark dan Ayahnya, Clark tahu bahwa Bapak ke-8
> anak tadi telah bekerja ekstra untuk dapat mengajak
> anak-anaknya menonton sirkus malam itu. Namun, ketika
> sampai di loket dan hendak membayar, wajah Bapak 8
> anak tadi nampak pucat pasi. Ternyata uang 40 dollar
> yang telah dikumpulkannya dengan susah payah, tidak
> cukup untuk membayar tiket untuk 2 orang dewasa dan 8
> anak yang total harganya 60 dollar.
>
> Pasangan suami istri itu pun saling berbisik,
> bagaimana harus mengatakan kepada anak2 mereka bahwa
> malam itu mereka batal nonton sirkus karena uangnya
> kurang. Sementara anak2 nya tampak begitu gembira dan
> sudah tidak sabar untuk segera masuk ke sirkus. Tiba2
> Ayah Clark menyapa Bapak 8 anak tadi dan berkata:
> ¡°Maaf Pak, uang ini tadi jatuh dari saku Bapak¡±,
> sambil menjulurkan lembaran 20 dollar dan mengedipkan
> sebelah mata nya. Bapak 8 anak tadi takjub dengan apa
> yg dilakukan Ayah Clark. Dengan mata berkaca-kaca, ia
> menerima uang tadi dan mengucapkan terimakasih kepada
> Ayah Clark, dan menyatakan betapa 20 dollar tadi
> sangat berarti bagi keluarganya. Tiket seharga 60
> dollar pun terbayar. Dan dengan riang gembira,
> keluarga besar itupun pun segera masuk ke dalam
> sirkus.
>
> Setelah rombongan tadi masuk, Clark dan Ayahnya segera
> bergegas pulang. Ya, mereka batal nonton sirkus,
> karena uang Ayah Clark sudah diberikan kepada Bapak 8
> anak tadi. Malam itu, Clark merasa sangat bahagia. Ia
> tidak dapat menyaksikan sirkus. Tapi telah menyaksikan
> dua orang Ayah hebat.
>
> Cerita di atas mengingatkan saya akan kekuatan
> memberi. The Power of Giving. Lebih tepatnya lagi
> ¡°Giving and Receiving¡±. Karena memberi dan menerima,
> adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dari
> cerita diatas, ada dua kebahagiaan yang terjadi dalam
> aktifitas memberi. Yaitu kebahagiaan bagi yang
> menerima, dan sekaligus kebahagiaan yang diperoleh si
> pemberi. Bapak 8 anak yang ¡°diselamatkan¡± oleh Ayahnya
> Clark, tentu pada saat itu akan merasa sangat bahagia.
> Tapi Ayah Clark sendiri juga merasakan kebahagiaan
> yang sangat luar-biasa.
>
> Kekuatan memberi (dan menerima) ini demikian dahsyat
> karena merupakan esensi dari alam semesta itu sendiri.
> Tidak berlebihan apabila Deepak Chopra dalam 7
> Spiritual Law of Success mencantumkan ¡°Law of Giving¡±
> sebagai hukum kedua untuk sukses. Alam semesta
> berjalan menurut sirkulasi memberi dan menerima. Coba
> kita perhatikan. Dalam seluruh fenomena alam, berjalan
> hukum memberi dan menerima. Manusia menghirup oksigen,
> dan menghembuskan karbon-dioksida, sementara tanaman,
> menggunakan karbon-dioksida dalam proses fotosintesa,
> dan membebaskan oksigen.
>
> Proses memberi dan menerima, membuat segala sesuatu di
> alam semesta ini berjalan, mengalir. Orang-orang jaman
> dahulu rupanya sangat memahami hal ini. Misalnya uang,
> alat tukar, dalam bahasa Inggris disebut currency,
> yang akar katanya adalah bahasa latin currere yang
> artinya mengalir.
>
> Pertanyaan yang paling sering muncul adalah: Apakah
> yang harus saya berikan? Jawabannya sama dengan
> pertanyaan: apa yang Anda ingin dapatkan? Jika Anda
> ingin mendapatkan kasih-sayang, berikan kasih sayang,
> jika Anda ingin pengetahuan, sebarkanlah pengetahuan,
> jika Anda ingin uang, maka berikanlah uang. Ya, ini
> sesuai dengan prinsip memberi dan menerima di atas,
> apa yang mengalir keluar dari Anda, adalah apa yang
> akan mengalir kembali kepada Anda. Alam semesta
> mengikuti hukum ini. Bahkan yang mengalir kembali
> kepada Anda, selalu lebih besar dari yg mengalir
> keluar dari Anda, karena semesta jauh lebih besar dari
> Anda! Jadi jika Anda ingin banyak uang, berikan uang.
> Ada yg bertanya, lalu bagaimana jika uang Anda belum
> banyak? Wah, kalau begitu Anda perlu memberi lebih
> banyak lagi, hehehe ...
>
> Seandainya giving belum menjadi habit, sebetulnya ada
> beberapa tips yg bisa Anda terapkan. InsyaAllah jika
> dilaksanakan secara rutin, akan memperkuat syaraf
> giving Anda:
>
> 1. Kemanapun Anda pergi untuk bertemu dengan
> seseorang, usahakan membawakan suatu hadiah. Apapun
> bentuk hadiah tadi. Hal ini sebenarnya sudah diajarkan
> oleh orang tua kita jaman dahulu, namun sering kita
> lupakan. Perhatikan saja, orang tua kita dahulu setiap
> berkunjung ke rumah teman atau saudara selalu membawa
> oleh-oleh. Anda juga bisa memulai kebiasaan ini.
> Mungkin sekedar membawa sebungkus coklat, bunga (lho
> ini mau nyatain apa ya?), atau doa. Ya, kalaupun
> terpaksa tangan Anda kosong, ya berikan saja doa
> ketika Anda bertemu dengan seseorang.
>
> 2. Syukuri setiap pemberian yang Anda terima hari ini.
> Lho, bagaimana jika hari ini saya tidak menerima
> pemberian apa-apa? Salah, Anda pasti menerima sesuatu
> dari alam semesta. Mulai dari udara pagi yang cerah,
> sinar matahari yang hangat, sapaan tetangga yang
> ramah, bahkan teguran dari orang tidak dikenal,
> bertemu teman lama yang Anda rindukan, dan masih
> banyak lagi. Ya tentu lebih konkret lagi apabila
> tiba-tiba hari ini ada yang memberikan handphone baru
> atau iPod baru kepada Anda. Jelas Anda harus syukuri
> apa yg Anda terima.
>
> 3. Berkomitmenlah untuk selalu berbagi apa yang Anda
> sebetulnya bisa berikan setiap saat:
>
> - Cinta. Mungkin Anda langsung tertawa. Ah, kalau cuma
> cinta saya sudah berikan setiap saat untuk keluarga
> saya. Mungkin Anda benar. Yang harus Anda ingat
> adalah, seperti kata Stephen Covey, Cinta adalah kata
> kerja, bukan kata benda. Artinya, harus di
> praktek-kan. Ya, kalau Anda sudah memiliki cinta untuk
> orang-orang terdekat Anda, praktek-kan. Berapa kali
> Anda dalam sehari memeluk dan mengusap kepala anak
> Anda? Dan mengucapkan bahwa Anda sayang anak Anda?
> - Tawa. Ini bukan hal sepele. Tertawa adalah ekspresi
> kebahagiaan. Bantulah orang-orang di sekitar Anda
> mengekspresikan rasa bahagia melalui tertawa. Berapa
> kali dalam sehari Anda tertawa? Tahukan Anda bahwa
> seorang anak tertawa rata2 150 kali dalam sehari, dan
> orang dewasa hanya 15 kali dalam sehari.
> Bergembiralah, bagikan tawa di rumah Anda, jika tidak
> nanti anak Anda lebih menyukai Mas Thukul daripada
> Anda.
> - Pengetahuan. Anda pasti tahu sesuatu labih baik dari
> seseorang. Mungkin Anda jago mengurus ikan Arwana,
> bagikan. Anda pintar dalam mengurus tanaman Aglonema?
> Bagikan. Anda pintar memasak, tulis resep dan bagikan.
> Bagikan pengetahuan Anda, karena pengetahuan adalah
> gift dari Yang Maha Kuasa.
>
> Banyak contoh di dunia ini, dimana orang memberikan
> pengetahuan nya, dan menuai banyak sekali manfaat,
> termasuk dalam finansial. Gary Craig, penemu teknik
> Emotional Freedom Technic, memberikan ebook nya secara
> cuma-cuma. Azim Jamal, seorang penulis dan pembicara
> terkenal di Kanada, menyumbangkan 100% dari hasil
> penjulan buku nya ¡°Power of Giving¡± untuk charity. Ya,
> 100%, bahkan semula buku nya bisa di download gratis
> dalam bentuk ebook, sebelum publishernya meminta Azim
> menghentikan.
>
> Saya tutup catatan kali ini dengan sebuah cerita humor
> Sufi berikut ini:
>
> Alkisah ada seorang Sufi yang sudah merasa teramat
> dekat dengan Tuhan nya. Suatu hari ketika sedang
> berjalan, Sang Sufi berpapasan dengan seorang yang
> sangat miskin. Tubuhnya kurus kering, tinggal tulang
> berbalut kulit yang dibungkus dengan kain
> compang-camping seadanya. Badan nya tergeletak lemas
> di pinggir jalan, bibirnya mengering, menandakan sudah
> lama si miskin tidak mendapat makan. Melihat
> penderitaan si miskin, Sang Sufi pun berteriak protes
> pada Tuhan nya: ¡°Ya Tuhan, mengapa Engkau tidak
> lakukan sesuatu untuk orang ini !!¡°. Sesaat kemudian,
> terdengar jawaban: ¡°Ya! Makanya Aku ciptakan kamu!¡°.
>
>
>
>
>
>
> Peace & love,
>
> PUTRI
>
>
> -Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku..
dengan perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah
ke atas.. 'Dia' sedang melukis pelangi untukmu...-
>
>
> --------------------- --------- ---
> Looking for earth-friendly autos?
> Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.
>
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Dayat" <cakdayat@..com .> wrote:
>
> Hadiah....
> mungkin hampir tidak ada seorangpun yang tidak suka jika diberi
hadiah.
> Apalagi jika hadiah itu dari seorang tercinta, pasti hati ini akan
> berubah
> menjadi taman bunga.
> Dengan hadiah, kita bisa mengubah yang sedih menjadi gembira.
> mengubah tangis menjadi tawa, bahkan mengubah musuh menjadi saudara.
> tapi apa semua hadiah itu indah?
>
> Dalam dunia pemasaran, hadiah juga sering dijadikan umpan untuk
menarik
> pembeli agar mau menangkap barang yang kita tawarkan.
> Baik dalam bentuk gosok-gosok berhadiah, atau hadiah langsung yang
> diberikan "cuma-cuma".
> Setahu saya, cara ini cukup efisien dan bisa diterima dengan baik di
> masyarakat indonesia.
> Atau mungkin kita termasuk didalamnya, yang menjadi lebih giat belanja
> saat ada discount atau undian berhadiah.
> lalu....
> Bagaimana dengan anak-anak kita?
>
> saya jadi teringat saat mengantar keponakan membeli tas sekolah,
dimana
> dia menolak pilihan tas yang disodorkan ayahnya.
> bukan karena dia tidak suka, atau tas yang dipilihkan berkualitas
> rendah.
> bukan karena itu sodara-sodara.... [:D]
> tapi karena dia sudah terpikat pilihan dia sendiri, atau tepatnya
lebih
> tertarik dengan hadiah yang
> diberikan jika membeli tas pilihanya itu.
> Dia sudah tidak lagi memilih berdasarkan tas mana yang dia suka, tapi
> tas mana yang memberikan hadiah menarik untuk dia.
> Bukan juga soal tas itu bermerk atau tidak, yang penting tas itu
> behadiah, titik.
> jadi, apa ada yang masih mau dapat hadiah?
> nanti bisa bisnis pulsa dengan saya (*hehehe...iklan terselubung)
>
> ini baru sal tas, bagaiman dengan jajanan yang setiap hari ada
disekitar
> dia?
> karena kita tahu, hampir semua makanan kecil dengan pasar konsumen
> anak-anak kecil memberikan hadiah-hadiah yang menurut kita kecil, tapi
> tentu tidak bagi bidadari-bidadari kecil kita. apa kita akan
membiarkan
> tangan-tangan Hadian -eh salah hadiah- membimbing langkah-langkah
> kecilnya menjauh dari kita?
>
> karena apapun bentuknya, hadiah memang selalu indah.
> karena hadiah, walaupun masih berupa janji, bisa memaksa orang terus
> berlalri..
>
>
>
>
> office 070810
>
> Dayat
> yang sempat berkhayal mendapatkan hadiah spesial saat mengenang hari
> kelahiran kemarin
>
- 2a.
-
Re: Universitas Kehidupan
Posted by: "diva p" diifaa_03@yahoo.com diifaa_03
Fri Aug 6, 2010 11:33 pm (PDT)
betul .. betul
hidup ini terlalu indah jika di isi dengan hal yang sia - sia pa lagi kesedihan yang berkepanjangan
so berfikir positif dan selalu beranggapan bahwa apapun yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita, harus selalu terpatri dalam diri kita
yuk.. tetap tersenyum dan menikmati setiap irama kehidupan yang menyapa
TFS ya
salam
Wiwik H.
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Fadli " <fadli@...> wrote:com
>
> Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu menangis â¦
> Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk tersenyum.
>
> Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu mengeluh â¦
> Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk bersyukur.
>
> Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu menyerah â¦
> Tunjukkanlah 1001 janji Allah bahwa Kamu akan Berjaya, sebab
>
> Ketika kerjamu tidak dihargai,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KETULUSAN.
>
> Ketika usahamu dinilai tidak penting,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar KEIKHLASAN.
>
> Ketika hatimu terluka sangat dalam,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
>
> Ketika Kamu harus lelah & kecewa,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
>
> Ketika Kamu merasa sepi & sendiri,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar KETANGGUHAN.
>
> Ketika Kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu Kamu tanggung,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KEMURAHHATIAN
>
> Dunia ini terlalu hina untuk membuat Kamu menangis
> ⦠Terlalu murah untuk membuat Kamu bersedih,
> ⦠Terlalu lemah untuk membuat Kamu putus asa
>
> Tersenyumlah â¦
> Karena Kamu mendapat kesempatan & sedang menimba ilmu diuniversitas kehidupan.
>
> Semangat @!@
> Fadli
>
- 2b.
-
Re: Universitas Kehidupan
Posted by: "evawani suryani" eva_wani@yahoo.com eva_wani
Sat Aug 7, 2010 1:27 am (PDT)
Fadli....Tulisannya pas banget dengan yang sedang saya alami, makasih ya..........telah menghadirkan kembali semangat dan 1001 senyuman...
Salam
Eva
On Fri Aug 6th, 2010 2:23 AM EDT Fadli wrote:
>Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu menangis â¦
>Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk tersenyum.
>
>Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu mengeluh â¦
>Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk bersyukur.
>
>Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu menyerah â¦
>Tunjukkanlah 1001 janji Allah bahwa Kamu akan Berjaya, sebab
>
>Ketika kerjamu tidak dihargai,
>Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KETULUSAN.
>
>Ketika usahamu dinilai tidak penting,
>Maka saat itu Kamu sedang belajar KEIKHLASAN.
>
>Ketika hatimu terluka sangat dalam,
>Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
>
>Ketika Kamu harus lelah & kecewa,
>Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
>
>Ketika Kamu merasa sepi & sendiri,
>Maka saat itu Kamu sedang belajar KETANGGUHAN.
>
>Ketika Kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu Kamu tanggung,
>Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KEMURAHHATIAN
>
>Dunia ini terlalu hina untuk membuat Kamu menangis
>⦠Terlalu murah untuk membuat Kamu bersedih,
>⦠Terlalu lemah untuk membuat Kamu putus asa
>
>Tersenyumlah â¦
>Karena Kamu mendapat kesempatan & sedang menimba ilmu diuniversitas kehidupan.
>
>Semangat @!@
> Fadli
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
- 2c.
-
Re: Universitas Kehidupan
Posted by: "agus_salims" agus_salims@yahoo.com agus_salims
Sat Aug 7, 2010 1:29 am (PDT)
...'World is Beautiful...bukan begitu..? karena kejahatan atau keburukan
itu hanya perkecualian yang jumlahnya tak seberapa. [:)]
...dan bukankah standart minimal kita hidup adalah kebahagiaan?
sedangkan selebihnya menambahkan, kesejahteraan dan berujung kepada
kemanfaatan bagi sesama.
Semoga kita bersama selalu dalam kebahagiaan, kedamaian dan
kesejahteraan. [:)]
salam
AS
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Fadli " <fadli@...> wrote:com
>
> Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu menangis â¦
> Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk tersenyum.
>
> Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu mengeluh â¦
> Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk bersyukur.
>
> Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu menyerah â¦
> Tunjukkanlah 1001 janji Allah bahwa Kamu akan Berjaya, sebab
.....dan bila kita percaya Allah Maha Kaya, maka mintalah
sebanyak-banyaknya.....(-add)
>
> Ketika kerjamu tidak dihargai,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KETULUSAN.
>
> Ketika usahamu dinilai tidak penting,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar KEIKHLASAN.
>
> Ketika hatimu terluka sangat dalam,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
>
> Ketika Kamu harus lelah & kecewa,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
>
> Ketika Kamu merasa sepi & sendiri,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar KETANGGUHAN.
>
> Ketika Kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu Kamu
tanggung,
> Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KEMURAHHATIAN
>
> Dunia ini terlalu hina untuk membuat Kamu menangis
> ⦠Terlalu murah untuk membuat Kamu bersedih,
> ⦠Terlalu lemah untuk membuat Kamu putus asa
>
> Tersenyumlah â¦
> Karena Kamu mendapat kesempatan & sedang menimba ilmu diuniversitas
kehidupan.
>
> Semangat @!@
> Fadli
>
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar