Minggu, 22 Agustus 2010

[daarut-tauhiid] Cara Optimal Menundukkan Buaian Nafsu

 

Oleh KH Didin Hafidhuddin

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis dari Rasulullah SAW. "Bukanlah
shaum itu semata-mata menahan lapar dan dahaga (pada siang hari),
tetapi shaum itu sesungguhnya menahan diri dari ucapan dan perbuatan
kotor dan merusak. Jika seseorang tiba-tiba mencelamu atau memarahimu
(padahal engkau sedang berpuasa), katakanlah kepadanya, 'Saya sedang
berpuasa.'"

Sungguh luar biasa taujih (arahan) Rasul SAW tersebut. Nasihat di atas
mengingatkan kita untuk memaknai hakikat ibadah shaum (puasa) selama
ini. Shaum adalah imsak atau pengendalian diri yang sesungguhnya.
Pengendalian diri untuk tidak makan, tidak minum, serta tidak
mengumbar hawa nafsu melalui ucapan, pendengaran dan penglihatan,
apalagi melalui pikiran.

Shaum adalah upaya pengendalian diri yang optimal. Jika seseorang
mampu melaksanakannya, pasti ia termasuk orang-orang yang akan meraih
kesuksesan dan keselamatan. Betapa tidak, secara empiris kita melihat
orang yang berhasil dalam hidupnya, mereka adalah orang-orang yang
mampu mengendalikan diri dalam menyikapi dan merespons segala sesuatu
dengan baik. Orang yang mampu mengendalikan diri pasti tidak akan
menggunakan dan menghalalkan segala cara untuk meraih sesuatu yang
diinginkannya, seperti jabatan dan harta.

Sebaliknya, orang yang tidak mampu mengendalikan diri pasti akan
berbuat sesukanya. Ia tidak pernah memikirkan akibat dari
perbuatannya. Ada kalanya melakukan pembohongan kepada publik atau
menggunakan uang untuk meraih jabatan dan kedudukan (money politic).
Itulah perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab dan tidak pernah berpuasa dengan menghayati makna
dan hakikatnya.

Berbagai masalah yang menimpa bangsa kita saat ini, seperti ekonomi,
pendidikan, budaya, politik, dan bahkan akhlak, disebabkan
ketidakmampuan kita dalam mengendalikan diri. Jadi, hal tersebut
membiarkan hawa nafsu sebagai panglima kehidupan dan merendahkan
fungsi serta peran hati nurani dan akal yang sehat.

Karena itu, mari kita jalani ibadah puasa dengan berusaha memuasakan
seluruh anggota tubuh agar hakikat puasa, yaitu pengendalian diri,
dapat kita raih dengan sebaik-baiknya. Wallahu a'lam.

Red: irf

http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/08/21/131237-cara-optimal-menundukkan-buaian-nafsu

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: