Minggu, 28 Juli 2013

[daarut-tauhiid] Kaidah Ke. 16 : Al-'Adl (Keadilan) Itu Wajib Atas Segala Ssesuatu Dan Al-Fadhl (Tambahan) Itu Sunnah

Kategori Al-Ilmu : Qawaid Fiqhiyah
Kaidah Ke. 16 : Al-'Adl (Keadilan) Itu Wajib Atas Segala Ssesuatu Dan Al-Fadhl (Tambahan) Itu Sunnah
QAWA'ID FIQHIYAH
Kaidah Keenam Belas :

ÇáÚóÏúáõ æóÇÌöÈñ Ýöí ßõáøö ÔóíúÁö æóÇáúÝóÖúáõ ãóÓúäõæúäñ

Al-'Adl (Keadilan) Itu Wajib Atas Segala Sesuatu Dan Al-Fadhl (Tambahan) Itu Sunnah



Sebelum membahas implementasi dan contoh penerapan kaidah ini, kita perlu memahami tentang makna al-'adl dan al-fadhl. Yang dimaksud dengan al-'adl ialah jika seseorang menunaikan apa yang seharusnya ia tunaikan sebagaimana ia menuntut apa yang menjadi haknya. Sedangkan al-fadhl maknanya ialah seseorang berbuat ihsân sejak awal atau memberikan tambahan dari yang wajib ia tunaikan.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

æóÃóÞúÓöØõæÇú Åöäøó Çááøóåó íõÍöÈøõ ÇáúãõÞúÓöØöíúäó

Dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. [al-Hujurât/49:9]

Demikian pula Allah Azza wa Jalla berfirman:

æóÅöäú ÚóÇÞóÈúÊõãú ÝóÚóÇÞöÈõæúÇ ÈöãöËúáö ãóÇ ÚõæÞöÈúÊõãú Èöåö æóáóÆöäú ÕóÈóÑúÊõãú áóåõæó ÎóíúÑñ áöáÕøóÇÈöÑöíäó

Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. [an-Nahl/16:126]

Implementasi dan contoh penerapan kidah ini cukup banyak dalam syari'at ini, baik berkaitan dengan ibadah maupun mu'amalah. Hal itu dapat kita ketahui dari contoh-contoh berikut :

1. Apabila seseorang berbuat jahat kepada orang lain, maka orang yang dikenai kejahatan diperbolehkan untuk membalas kejahatan tersebut dengan balasan yang seimbang, inilah makna al-'adl (keadilan). Hal ini sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

æóÌóÒóÇÁõ ÓóíøöÆóÉò ÓóíøöÆóÉñ ãöËúáõåóÇ

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. [asy-Syûrâ/42:40]

Namun demikian, Allah Azza wa Jalla menganjurkan orang yang terkena kejahatan untuk memberi maaf atas kejahatan tersebut, inilah makna al-fadhl (tambahan). Hal ini sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla pada kelanjutan ayat tersebut:

Ýóãóäú ÚóÝóÇ æóÃóÕúáóÍó ÝóÃóÌúÑõåõ Úóáóì Çááøóåö

Maka barangsiapa mema`afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. [asy-Syûrâ/42:40]

2. Berkaitan dengan akad hutang piutang, maka orang yang menghutangi boleh menagih dan menerima pelunasan harta apabila orang yang berhutang memang mempunyai kemampuan untuk membayar hutangnya ketika jatuh tempo pembayarannya. Namun, apabila ternyata belum mampu untuk membayar, maka Allah Azza wa Jalla memerintahkan supaya orang yang berhutang diberi tangguh sehingga pembayarannya bisa ditunda. Inilah makna al-'adl. Allah Azza wa Jalla berfirman:

æóÅöäú ßóÇäó Ðõæú ÚõÓúÑóÉò ÝóäóÙöÑóÉñ Åöáóì ãóíúÓóÑóÉò

Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. [al-Baqarah/2:280]

Namun demikian, jika orang yang menghutangi mau bersedekah dan menganggap lunas hutang tersebut, maka itulah yang paling utama. Inilah makna al-fadhl dan hukumnnya sunnah. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:

æóÃóäú ÊóÕóÏøóÞõæúÇ ÎóíúÑñ áóßõãú

Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu. [al-Baqarah2:280]

3. Apabila seseorang menjadi pengasuh anak yatim, maka ia diperbolehkan untuk makan dan minum bersama-sama anak yatim tersebut dengan harta yang dicampurkan dari hartanya dan harta anak yatim. Inilah makna al-'adl. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

æóíóÓúÃóáõæúäóßó Úóäö ÇáúíóÊóÇãóì Þõáú ÅöÕúáÇóÍñ áóåõãú ÎóíúÑñ æóÅöäú ÊõÎóÇáöØõæúåõãú ÝóÅöÎúæóÇäõßõãú æóÇááøóåõ íóÚúáóãõ ÇáúãõÝúÓöÏó ãöäó ÇáúãõÕúáöÍö

Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. [al-Baqarah/2:220]

Namun, apabila pengasuh anak yatim tersebut berhati-hati dan memberikan makan dan minum kepada anak yatim tersebut dengan hartanya sendiri, maka inilah al-fadhl.

4. Di dalam al-Qur'ân telah ditetapkan hukum qishâs. Yang mana jika seseorang melakukan pembunuhan, maka keluarga korban berhak menuntut supaya si pembunuh dihukum bunuh pula. Demikian pula jika seseorang mencederai anggota badan orang lain, seperti mata, telinga, atau selainnya maka ada hukum qishâs di sana. Inilah makna al-'adl. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

æóßóÊóÈúäóÇ Úóáóíúåöãú ÝöíåóÇ Ãóäøó ÇáäøóÝúÓó ÈöÇáäøóÝúÓö æóÇáúÚóíúäó ÈöÇáúÚóíúäö æóÇúáÃóäúÝó ÈöÇúáÃóäúÝö æóÇúáÃõÐõäó ÈöÇúáÃõÐõäö æóÇáÓøöäøó ÈöÇáÓøöäøö æóÇáúÌõÑõæúÍó ÞöÕóÇÕñ

Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qishâsnya. [al-Mâidah/5:45]

Namun demikian, apabila keluarga korban atau orang yang dicederai tersebut memberi ma'af, maka itu adalah perkara mulia yang dianjurkan. Inilah makna al-fadhl. Hal ini sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

Ýóãóäú ÊóÕóÏøóÞó Èöåö Ýóåõæó ßóÝøóÇÑóÉñ áóåõ

Barangsiapa yang melepaskan (hak qishâs) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. [al-Mâidah/5:45]

5. Pada asalnya, mengucapkan perkataan yang buruk adalah dilarang. Namun, apabila seseorang dizhalimi oleh orang lain, maka dalam hal ini diperbolehkan baginya untuk mengucapkan perkataan yang buruk kepada orang yang menzhaliminya, inilah makna al-'adl. Allah Azza wa Jalla berfirman:

áÇó íõÍöÈøõ Çááøóåõ ÇáúÌóåúÑó ÈöÇáÓøõæúÁö ãöäó ÇáúÞóæúáö ÅöáÇøó ãóäú Ùõáöãó

Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya. [an-Nisâ'/4:148]

Dalam hal ini, apabila ia menolak kezhaliman tersebut dengan cara yang lebih baik dan tidak mengucapkan perkataan yang buruk maka itulah yang dianjurkan, dan inilah makna al-'fadhl. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:

æóáÇó ÊóÓúÊóæöíú ÇáúÍóÓóäóÉõ æóáÇó ÇáÓøóíøöÆóÉõ ÇÏúÝóÚú ÈöÇáøóÊöí åöíó ÃóÍúÓóäõ ÝóÅöÐóÇ ÇáøóÐöíú Èóíúäóßó æóÈóíúäóåõ ÚóÏóÇæóÉñ ßóÃóäøóåõ æóáöíøñ Íóãöíúãñ

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. [Fusshilat/41:34]

6. Berkaitan dengan ibadah wudhu, shalat, puasa, haji, dan selainnya. Ibadah-ibadah tersebut ada dua kemungkinan pelaksanaan. Ada kemungkinan dilaksanakan secara mujzi' (sekedar cukup untuk menggugurkan kewajiban), yaitu jika ibadah-ibadah tersebut dilaksanakan dengan mencukupkan pada perkara-perkara yang wajib di dalamnya saja. Inilah makna al-'adl. Dan ada kalanya dilaksanakan secara kâmil (sempurna), yaitu jika ibadah-ibadah tersebut dilaksanakan dengan menyempurnakan perkara-perkara yang wajib sekaligus perkara-perkara yang sunnah di dalamnya. Inilah makna al-fadhl.

Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui tentang tiga golongan manusia, yaitu :

1. Al-Munshifîn (orang-orang yang berbuat adil), yaitu orang-orang yang berkomitmen dalam melaksanakan al-'adl.

2. As-Sâbiqîn (orang-orang yang bersegera berbuat kebaikan), yaitu orang-orang yang berkomitmen dalam melaksanakan al-fadhl.

3. Azh-Zhâlimîn (orang-orang yang berbuat zhalim), yaitu orang-orang yang berada di bawah kedua golongan di atas. Wallâhu a'lam.

(Sumber : Al-Qawâ'id wal-Ushûl al-Jûmi'ah wal-Furûq wat-Taqâsîm al-Badî'ah an-Nâfi'ah, karya Syaikh 'Abdur-Rahmân as-Sa'di, Tahqîq: Dr. Khâlid bin 'Ali bin Muhammad al-Musyaiqih, Dârul-Wathan, Cetakan II, Tahun 1422 H – 2001 M.)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun XIII/1430H/2009. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]

http://almanhaj.or.id/content/2517/slash/0/kaidah-ke-16-al-adl-keadilan-itu-wajib-atas-segala-ssesuatu-dan-al-fadhl-tambahan-itu-sunnah/

***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: