Sabtu, 06 Juli 2013

[daarut-tauhiid] Sholat Sunnah setelah Adzan Maghrib

 

Sholat Sunnah setelah Adzan Maghrib

Sebagian masjid-masjid ada yang mematikan sholat sunnah qobliyyah yang dilakukan sebelum sholat Maghrib dengan alasan waktu Maghrib sempit. Ada juga yang menyangka bahwa hal itu tak ada contohnya dalam sunnah.

Padahal kalau kita mau teliti dalam kitab-kitab hadits, maka kita akan menemukan bahwa sholat sunnah sebelum sholat Maghrib ada di zaman Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-.

Dari sahabat Abdullah Al-Muzaniy -radhiyallahu anhu-, ia berkata, Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,

"Sholatlah sebelum Maghrib sebanyak dua rakaat". Kemudian beliau bersabda, " Sholatlah sebelum Maghrib sebanyak dua rakaat bagi orang yang mau" karena khawatir manusia menganggapnya sunnah". [HR. Al-Bukhoriy (1183 & 7368), Abu Dawud (1281), Ahmad dalam Al-Musnad (5/55), Ibnu Khuzaimah dalam Shohih-nya (1289), Ad-Daruquthniy dalam Sunan-nya (1/265-266), Al-Baihaqiy dalam Sunan-nya (2/474)]

Al-Muhibb Ath-Thobariy -rahimahullah- berkata, "Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- tak menginginkan (dengan hadits ini), peniadaan dianjurkannya sholat sunnah tersebut, karena tak mungkin beliau memerintahkan sesuatu yang tidak dianjurkan. Bahkan hadits ini merupakan dalil terkuat tentang mustahab (dianjurkan)nya sholat sunnah ini. Makna sabda beliau, "…sunnah", yakni syariat dan metode yang harus. Seakan-akan maksudnya adalah rendahnya tingkatan sholat sunnah ini dibandingkan sholat sunnah rawatib. Karena inilah, mayoritas orang-orang Syafi'iyyah tidak menganggapnya dalam golongan sholat sunnah rawatib. Sebagian diantara mereka menambahkan bahwa tak tsabit bahwa Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- melaziminya". [Lihat Fathul Bari (3/60) karya Ibnu Hajar]

Walaupun Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- sendiri tidak melaziminya, tapi bukan berarti bahwa beliau tak lakukan atau tidak memerintahkannya sama sekali, sehingga dianggap bukan sunnah!! Bahkan ia adalah sunnah yang beliau perintahkan sebagaimana dalam hadits di atas. Lantaran itu, para sahabat biasa melakukannya di zaman Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-.

Anas bin Malik -radhiyallahu anhu- berkata,

"Dahulu tukang adzan melakukan adzan di zaman Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- untuk sholat Maghrib. Kemudian orang-orang pilihan dari kalangan sahabat Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- berlomba-lomba menuju tiang sambil sholat dua rakaat sebelum Maghrib sampai Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- keluar, sedang mereka masih sholat. Maka (terkadang) orang asing datang, lalu menyangka bahwa sholat Maghrib telah ditunaikan karena banyaknya orang yang sholat sunnah dua rakaat. Antara adzan dan iqomat ada waktu yang ringan (pendek)". [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (no. 625), Muslim dalam Shohih-nya (no. 837), Ibnu Nashr dalam Qiyamul Lail (hal. 26) dan Ahmad dalam Al-Musnad (3/280)]

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albaniy -rahimahullah- berkata, "Di dalam hadits ini terdapat nash yang gamblang tentang disyariatkannya dua rakaat sebelum sholat Maghrib, karena berlombanya para pembesar sahabat untuk melakukan dua rakaat tersebut dan adanya persetujuan Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bagi mereka atas hal itu dan dikuatkan oleh keumuman dua hadits sebelumnya. Imam Ahmad, Ishaq dan para ahlul hadits berpendapat tentang dianjurkannya sholat sunnah ini. Orang-orang yang menyelisihi mereka –seperti orang-orang Hanafiyyah- tidak ada hujjah di sisi mereka…". [Lihat Ash-Shohihah (1/468)]

Jadi, kelirulah sebagian orang yang mengingkari sholat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib.

Sumber: http://pesantren-alihsan.org/sholat-sunnah-setelah-adzan-maghrib.html

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: