Senin, 15 Juli 2013

[daarut-tauhiid] Seri Kultum Ramadhan #3 : Karakter Masyarakat Madani (2 – Tamat) – Karakter Kaum

 

Seri Kultum Ramadhan #3 : Karakter Masyarakat Madani (2 – Tamat)

Setelah sebelumnya kita membahas tentang karakter Kaum Anshor, kini mari
kita lihat bagaimana karakter kaum Muhajirin :

"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman)
: "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang
beramal di antara kamu, baik laki-laki ataupun perempuan, (karena)
sebahagian kamu adalah turunan dari sebahagian yang lain. Maka
orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang
disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan
Kuhapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka
ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala
di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik. (Al Quran Al
Kariim Surah Ali Imran ayat 195)

Allah Ta'ala juga berfirman :

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad
dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang
memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang
Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi (Al Quran Al
Kariim Surah Al Anfaal ayat 72)

Kita mengenal banyak sekali sosok muhajirin yang memang telah melewati
beragam lika-liku perjuangan da'wah Islam masa pertama. Mereka ini
sangat istimewa di hadapan Allah Azza wa Jalla.

Sebut saja Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu `anhu.

Beliau telah mengeluarkan semua harta yang dimilikinya pada ketika ia
berhijrah bersama Rasulullah saw dari Mekkah menuju Madinah.

Ibnu Ishak berkata bahwa Yahya bin Ibad bin Abdullah bin az Zubair
bercerita bahwa ayahnya Ubad bercerita tentang neneknya Asma binti Abu
Bakar. Asma berkata :

"Ketika Rasulullah saw pergi untuk berhijrah dan Abu Bakar pun
pergi bersama beliau, Abu Bakar membawa seluruh harta kekayaannya. Ia
membawa lima ribu atau enam ribu dirham. Ia pergi membawa harta itu
bersama Rasulullah saw. Kemudian ayahku Abu Quhafah datang menemui kami
sementara ia orang yang kehilangan penglihatan. Ia berkata,"Demi
Allah, aku berfirasat bahwa ia telah meninggalkan kalian dengan membawa
seluruh harta beserta dirinya". Aku berkata,"Sekali-kali tidak
wahai ayahku ! Sesungguhnya ia telah meninggalkan kebaikan yang banyak
bagi kami". Kemudian aku mengambil batu-batu dan menyimpannya di
atas kain. Kemudian aku memegang tangannya seraya berkata,"Wahai
ayahku simpanlah tanganmu pada harta benda ini". Iapun menyimpan
tangannya di atas batu-batu tadi kemudian berkata,"Tidak mengapa.
Jika ia meninggalkan harta bagi kalian itu lebih baik dan itulah
ternyata yang ia tinggalkan bagi kalian". Sungguh demi Allah, Abu
Bakar tidak meninggalkan sesuatu pun bagi kami. Akan tetapi, aku ingin
menenangkan kakek tua kami" (Ar Raudul Anfu 4 : 186)

Sehingga layaklah bila Rasulullah saw memberikan penghargaan khusus bagi
Abu Bakar r.a. dengan mengatakan

"Tidak ada tangan seorang pun diantara kami yang tidak dibalas
perbuatannya selain tangan Abu Bakar. Sesungguhnya ia telah melakukan
banyak hal yang hanya bisa dibalas oleh Allah di hari kiamat kelak.
Tidak ada harta seorang pun dari kami yang lebih bermanfaat bagiku
selain harta Abu Bakar. Kalaulah aku harus memilih seorang kekasih,
tentulah aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai seorang kekasih.
Ketahuilah, sesungguhnya kekasih kalian ini adalah juga kekasih
Allah." (Sunan At Tirmidzi 1 : 377)

Kita juga mengenal sosok lain Kaum Muhajirin seperti Suhaib bin Sinan.

Ibnu Hisyam berkata bahwa disebutkan kepadaku dari Abu Utsman an Nahdy,
sesungguhnya dia berkata bahwa aku mendengar bahwasanya Suhaib ketika ia
menginginkan untuk pergi berhijrah, kaum kafir Quraisy berkata
kepadanya,"Engkau mendatangkan kehinaan dan kemiskinan kepada kami.
Engkau mengumpulkan harta yang banyak dari kami. Sampai engkau menjadi
orang seperti ini. Kemudian engkau hendak pergi dengan membawa harta dan
jiwamu. Demi Allah itu semua tidak boleh terjadi". Suhaib pun
berkata kepada mereka,"Bagaimana pendapat kalian jika aku
memberikan seluruh hartaku kepada kalian ? Apakah kalian akan membuka
jalan bagiku ?" Mereka berkata, "Ya". Kemudian ia
berkata,"Aku menyerahkan seluruh hartaku bagi kalian". Kemudian
kabar itu disampaikan kepada Rasulullah saw, beliau berkata,"Suhaib
telah beruntung, Suhaib telah beruntung" (Ar Raudhul Anfu 4 : 173)

Ada banyak lagi karakter kaum Muhajirin yang tidak bisa kita bahas satu
per satu saat ini, yang kesemuanya menunjukkan pengorbanan – harta
dan jiwa – yang luar biasa saat menunaikan perintah berhijrah. Oleh
karena itulah mereka sangat diistimewakan oleh Allah swt.

Bagaimana kemudian karakter Kaum Muhajirin dan Anshor itu hendaknya
menjadi pelajaran bagi peradaban sesudahnya, tampak dalam firman Allah
yang merupakan rangkaian dari paparan tentang kaum Muhajirin dan Anshar
:

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor),
mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan
saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan
janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap
orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang". (Al Quran Al Kariim Surah Al Hasyr
ayat 11)

Beginilah karakter masyarakat madani.

Tentang ayat ini Sayyid Quthb menulis dalam Fii Zhilalil Quran :
"Inilah gambaran ketiga yang bersih, memuaskan dan
menyadarkan". Ia menampakkan ciri-ciri yang paling menonjol dari
para tabi'in, sebagaimana ia juga menampakkan karakter-karakter
yang paling khusus dari umat Islam dalam segala tempat dan zaman".

Karakter-karakter itu diantaranya :

1. Senantiasa meminta ampun kepada Allah Ta'ala, mengevaluasi
iman dalam diri
2. Senantiasa pula meminta ampun kepada Allah untuk orang-orang
beriman sebelum mereka, yang memberikan contoh dan suri tauladan yang
baik. Kedua penggalan doa ini menunjukkan perasaan rendah hati , tidak
ada rasa angkuh dan merasa paling sholeh.
3. Menghindari semakimal mungkin sifat iri, dengki, benci, dendam
dan segala sifat buruk lainnya yang ditujukan ke sesama orang-orang
beriman. Cukuplah iman menjadi ukuran ukhuwah, ukuran persaudaraan.
Nilainya jauh lebih tinggi dari ikatan darah dan keturunan.

Sebagai kesimpulan, kita salinkan lagi apa yang dituliskan di Fii
Zhilalil Quraan saat menafsirkan ayat ini :

"Dari balik nash-nash itu, akan tampak dengan jelas tabiat dan
gambaran umat Islam yang cerah dan bersinar dalam alam semesta. Perekat
yang kuat dan kokoh akan tampak dan mengikat antara kelompok awal dari
umat ini dengan kelompok akhirnya dalam saling menjamin, saling
mengasuh, saling mengasihi dan saling mencintai. Bersama dengan
perasaan ikatan kekeluargaan dan kekerabatan yang mendalam, yang
melampaui tempat, zaman, jenis kelamin, dan garis keturunan. Ia
bersamayam sendiri dalam hati, dan menggerakkan perasaan-perasaan
sepanjang abad yang panjang. Sehingga ia mengingatkan orang-orang yang
beriman tentang saudara-saudaranya setelah berabad-abad lamanya.
Sebagaimana ia juga mengingatkan tentang saudara-saudara seiman yang
masih hidup atau dengan ingatan yang lebih dahsyat lagi dengan penuh
kemuliaan, keperkasaan dan cinta.

Orang-orang yang terdahulu berhitung dengan perhitungan orang-orang
yang akan datang. Sementara itu, orang-orang yang akan datang berjalan
dan melangkah di atas jejak-jejak orang-orang yang terdahulu. Mereka
semua menjadi satu barisan dan satu pasukan sepanjang zaman walaupun
berbeda-beda negeri. Di bawah panji Allah, mereka terus melaju naik
hingga ke ufuk yang tertinggi menuju Allah Tuhannya Yang Maha Esa, Maha
Pengasih, dan Maha Penyayang.

Allahu `Alam

[bannerdonasimushafbesar]
<http://quran.rumahilmu.or.id/donasi-mushaf-al-quran/>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: