From: "Mailinglist alsofwah" <ustadz@alsofwah.or.id>
AGAR HATI MENJADI LAPANG
Hiruk-pikuk kehidupan dengan berbagai bentuk aktivitas yang terus
bergulir tanpa henti bahkan tidak jarang terdapat aral dan rintangan
di dalamnya menghantarkan seorang kepada gundah gulana dan keresahan
hati. Namun bagi seorang mukmin sejati, cahaya al-Qur'an dan as-Sunnah
adalah penerang jalan menuju kehidupan nan indah dan bahagia yang
senantiasa membuat hatinya lapang dan bercahaya.
Hidup dengan hati yang lapang adalah suatu nikmat yang sangat berharga
dambaan setiap insan.
Banyak hal dalam tuntunan syari'at Islam yang merupakan
tumpuan-tumpuan berpijak bagi seorang hamba agar senantiasa berhati
lapang dan bercahaya. Maka berikut ini beberapa pilar yang dapat
membuat hati seseorang menjadi lapang yang kami simpulkan dari
keterangan Ibnu Qoyyim dan selainnya:
1. Memurnikan Tauhid.
Memurnikan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah tonggak
keselamatan, tujuan dari penciptaan manusia, misi dakwah setiap nabi
yang diutus kepada setiap umat dan itulah hakikat dari Islam yang
bermakna berserah diri, ikhlas dan tunduk kepadaNya. Maka sangat lah
wajar bila memurnikan tauhid adalah hal yang sangat melapangkan dada
dan meneranginya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, artinya, "Maka
apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama
Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabnya (sama dengan orang yang
membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah
membatu hatinya untuk mengingat Allah, mereka itu dalam kesesatan yang
nyata." (QS. Az-Zumar:22).
Dan dengan memurnikan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, manusia
akan hidup di bawah naungan keamanan dan kesejahteraan. Sebagaimana
firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala, artinya, "Orang-orang yang beriman
dan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezhaliman (syirik),
mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk."(QS. al-An'am: 82)".
2. Berpegang teguh terhadap al-Qur'an dan as-Sunnah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan al- Qur'an sebagai rahmat dan
kebahagiaan bagi orang-orang yang beriman. Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berfirman, artinya, "Dan kami turunkan dari al-Qur'an suatu yang
menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur'an
itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian."
(QS. al-Isra': 82).
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda pula, "Sungguh
saya telah meninggalkan kalian di atas suatu yang sangat putih,
malamnya sama dengan siangnya, tidaklah seorangpun menyimpang darinya
setelahku kecuali ia akan binasa." (HR. Ahmad).
Maka sangatlah lumrah bagi siapa saja yang berpegang teguh dengan
tuntunan al-Qur'an dan as-Sunnah hatinya senantiasa lapang dan
bersinar, penuh petunjuk dan kebahagiaan tanpa ada kesengsaraan.
Sebagaimana firmanNya, artinya, "Thaahaa, kami tidak menurunkan
al-Qur'an kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan
bagi orang yang takut. (kepada Allah)." (QS. Thaha: 1-3).
3. Berbekal ilmu syari'at.
Tatkala seluruh kebaikan bagi manusia tercakup dalam ilmu syari'at,
maka segala ketenangan dan kebahagiaan manusia sangat bertumpu pada
ilmu syari'at. Karena itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak memerintah
NabiNya untuk meminta tambahan nikmat apapun selain dari tambahan
ilmu. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, artinya, "Dan katakanlah,
"ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengatahuan."(QS. Thaha: 114).
Berkata Ibnu Qayyim -Semoga Alloh merahmatinya, "Sesungguhnya ilmu itu
melapangkan hati dan meluaskannya, sehingga ia lebih luas dari dunia,
sedangkan kejahilan akan mewariskan kesempitan, keterbatasan dan
keterkurungan. Semakin luas ilmu seorang hamba, maka hatinyapun akan
semakin lapang dan luas. Namun ini bukanlah pada setiap ilmu, tapi
hanya pada ilmu yang diwariskan kepada dai ar-Rasul yaitu ilmu yang
bermanfaat. Orang-orang yang berilmu (merekalah) yang paling lapang
dadanya, paling luas hatinya, paling indah akhlaknya, dan paling baik
kehidupannya."
4. Kecintaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Salah satu sifat yang wajib dimiliki oleh seorang hamba yang beriman
adalah kecintaannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala lebih besar dan
melebihi kecintaannya kepada seluruh makhluk.
Kecintaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala tersebut akan menghantarkan
seorang hamba menuju kehidupan yang sangat indah, kelapangan hati dan
ketenangan jiwa, karena rongga hatinya hanya dipenuhi oleh kecintaan
kepada Allah dan ketergantungan padaNya. Wajarlah bila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tiga (sifat) yang (apabila)
terdapat pada seseorang, pasti ia akan mendapat kelezatan iman:
hendaknya Allah dan Rasulnya lebih ia cintai dari yang lainnya, dan
hendaknya ia mencintai seseorang, semata-mata hanya karena Allah,
serta hendaklah ia benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia
benci untuk dilemparkan ke dalam api neraka". (HR. al-Bukhari-Muslim).
5. Senantiasa bertaubat.
Menyadari kekurangan, menyesali kesalahan dan bertaubat kepada yang
Maha Pencipta adalah diantara sifat-sifat yang memberikan berbagai
keajaiban dalam kehidupan seorang hamba dan sangat menerangi hati
serta melapangkan dadanya. Karena itu, sikap senantiasa bertaubat
sangat ditekankan dalam tuntunan syariat Islam yang mulia. Allah
Subhanahu Wa Ta'ala menjamin keberuntungan bagi orang-orang yang
bertaubat, sebagaimana firmanNya, artinya, "Dan bertaubatlah kalian
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kalian
beruntung." (QS. an-Nur: 31)
Dan sangatlah indah kehidupan orang-orang yang bertaubat, tatkala
sifat mulia mereka itu akan memberikan berbagai keutamaan dan
kenikmatan serta menjadi sebab kecintaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
kepadanya. Sebagaimana firmanNya, artinya, "Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri." (QS. al-Baqarah: 222).
6. Dzikir
Dzikir adalah penyejuk hati dan penenang jiwa, Allah Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman, artinya, "Orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tentram dengan dzikir kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan
dzikir kepada Allahlah hati menjadi tentram." (QS. ar-Ra'ad: 28).
Dengan dzikir seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dan pahala
yang sangat besar, sebagaimana firmanNya, artinya,"Dan laki-laki dan
perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan
untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Ahzab: 35)
Dan keberuntungan bagi orang-orang yang banyak berdzikir, "Dan
dzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya supaya kalian beruntung."
(QS. al-Jumu'ah: 10).
Sungguh dzikir membuat hati seorang hamba menjadi lapang dan bersinar
tampa ada kerugian seperti yang terjadi pada orang-orang lalai. Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, artinya, "Hai orang-orang yang beriman
janganlah harta-harta dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari
dzikir kepada Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka
itulah orang-orang yang merugi". (QS. Al-Munafiqun: 9).
Inilah beberapa pilar yang dapat melapangkan hati seorang hamba dari
gundah gulananya, yang senantiasa menghimpit dan menghantui perjalanan
hidupnya, Kita memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar
senantiasa melapangkan dada dan hati kita, serta menjauhkan diri kita
dari keputusasaan dalam menghadapi berbagai problematika kehidupan
yang fana ini. Wallahu A'lam.
Sumber:
1. Musnad al-Imam Ahmad
2. Zaadul Ma'ad (Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah)
3. Al-Qaulu as-Sadid (As-Syaikh Abdur Rahman as-Sa'dy
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh
---------------------------------------------------------------------
dari: YAYASAN AL-SOFWA Jakarta
Jl.Raya Lenteng Agung Barat No.35 Kode Pos:12810
Jakarta Selatan - Indonesia
------------------------------------
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar