Hati-hati kalau shalat di Gandaria City, ternyata TIDAK AMAN!!
Peristiwa ini masih hangat. Baru saja selesai shalat magrib di mushala lantai dasar ruang shalat pria, jumat 8 april 2011, jam 18.10, tas ransel yg saya taruh di samping tidak jauh dr saya beribadah raib entah kemana. Sy hanya menemukan 1 buah tas ransel hitam yg jelas2 bukan punya sy berisi beberapa lembar kertas koran dan cover tas berwarna orange dan plastik2. Seketika sy langsung menghubungi petugas keamanan terdekat untuk segera menginformasikan kepada petugas keamanan lainnya via HT di seluruh lantai untuk mencari orang yg mengambil tas ransel saya. Di concierge saya dimintai data secara tertulis, nama, alamat, smua prosedur standar laporan kehilangan, kmudian beberapa petugas keamanan sebagian mulai bertindak mencari di seluruh lantai. Namun sangat disesalkan setiap ada petugas yang saya temui selalu menanyakan seperti apa bentuk dan ciri2 tas saya. Sy juga sempat berkeliling ke tempat menuju pintu keluar, dan mencermati setiap pengunjung yg mengenakan ransel. Saat itu sy sadari, kecil kemungkinan tas saya kembali, krn bs saja orang tsb mendekam sementara di cafe, sampai situasi tenang, atau sialnya si pencuri itu sudah melenggang keluar mall dengan sukses!
Parahnya, ada salah satu petugas yg entah krn mencoba untuk "berempati" pd saya tetapi justru keceplosan mengatakan kalau kejadian ini ternyata tidak terjadi sekali ini saja. Dari sana saya semakin meradang dan menyesalkan, kenapa sudah pernah terjadi kejahatan tetapi tetap Gandaria City TIDAK BELAJAR dr pengalaman.
Sy tidak lihat ada CCTV di pintu keluar mushala atau kamar mandi. Setidaknya itu akan memudahkan pencarian dan pendeteksian oknum. Dari ada tidaknya CCTV saja petugas keamanan ada yg tidak tahu kl memang ada CCTV.
Lucunya, pimpinan petugas keamanan yg bertugas pd saat itu mengakui dan menjelaskan bahwa dari sekian ratus CCTV yg ada dan telah dipasang di Gandaria City ternyata tdk bs mendeteksi dengan jelas bentuk ransel dan muka pengunjung. Menurut saya useless donk!
Tidak cukup sampai di situ, saya akhirnya mendatangi posko petugas keamanan. Di sana sy kembali disuruh cerita kronologi kehilangan. (Sempat terpikir, betapa menderitanya orang yg diperkosa, krn dy akan "diperkosa" berkali2).
Cerita sudah bisa ditebak. Sy kembali mengisi formulir yg digunakan untuk follow up ke polisi. Dan saya pulang tanpa tas ransel kesayangan saya yg ada gantungan boneka android warna hijau. Tas tsb berisi: 1 buah leptop acer cover ferari, handycam, camera digital, hardisk eksternal 1 Gb, beberapa flasdisk, dompet, KTP, NPWP. Semua data2 kantor hilang krn ada di leptop. Saya bergumam, untung saja kartu kredit, ATM ada di saku celana panjang. Lumayanlah..msh bs pulang ke rumah..
Tlg bantu sebarkan agar pengunjung berhati-hati, krn disinyalir oleh petugas keamanan, ini adalah ulah komplotan yg beraksi di mall2. Dan agar gandaria city memperbaiki sistem pengamanannya supaya lebih detail, sigap dan tdk berkali-kali melakukan interview terhadap korban..terimakasih. Wallahu alam bishawab (AM)
Regards
«Intan»
------------------------------------
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar