Jumat, 01 April 2011

[daarut-tauhiid] (Artikel) Apa yang sebetulnya kita cari?

 

Apa yang sebetulnya kita cari? Itu sebuah pertanyaan mendasar bagi hidup kita untuk menemukan sebuah tujuan dan alur hidup kita. Bila kita masuk dan menghayati lebih dalam seluruh pekerjaan kita, maka kita akan mendapati bahwa semua itu untuk mencari sebuah kebahagiaan bagi diri kita. Oleh karena itu manusia akan cendrung untuk mencari sebuah perasaan bahagia dengan apapun juga caranya.

Namun sadarkah kita? saat kita mencari sebuah kebahagaian, apakah kita sudah masuk kedalam jalur yang benar untuk mendapatkannya. Karena kebahagaiaan sebetulnya tidak kita dapatkan hanya dengan sebuah logikan dan pengetahuan semata. Sering kali kita melakukan sebuah hal yang kita anggap itu akan menjadikan kita mendapatkan kebahagiaan, namun pada akhirnya kita kembali bingung dan tidak mendapatkan apa-apa, bahkan hanya sebuah perasaan hampa yang kita dapati.

Maka untuk mendapatkan sebuah kebahagian itu kita harus lebih menyelami kembali apa tujuan kita di terciptakan di dunia ini.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." Adz Dzaariyaat 56

Allah SWt telah telah menjelaskan kepada kita tentang tujuan dan maksud kita terciptakan di dunia. Dengan pengetahuan dan arahan yang jelas ini maka kita akan mengerti apa sebuah arti kebahagiaan itu. Tidaklah sebuah kebahagiaan akan kita raih tanpa mengiringi nilai-nilai spiritual dalam setiap aktifitas kehidupan kita. Apalagi menjauhkan tujuan spiritual kita dari misi hidup yang akan kita lakukan.

Namun ada satu hal yang harus kita fahamkan terkait hubungan kita dengan nilai-nilai spiritual (Ibadah). Karena sebagaian besar dari kita menganggap ibadah hanyalah sebuah makna sempit yang terbatas oleh ritual-ritual saja, karena bila kita menganggap ibadah hanya hal itu saja, maka kita tidak akan mendapatkan kebahagaian sesuai dengan nilai-nilai spiritual sesungguhnya.

Oleh karena itu memahami ibadah haruslah kita fahamkan dengan seluruh nilai dan keluasanya. Bagaimana Nabi Muhammad SAW memberikan sebuah contoh bahwa senyum adalah salah satu bagian dari ibadah, bagaimana pula beliau mengatakan berwajah ceria di depan saudara kita adalah bagian dari ibadah pula, dan nilai-nilai lainya yang harus kita pelajari dalam rangka meningkatkan nilai-nilai spiritual kita.

Jadi arahan dan juga contoh yang di berikan oleh sang utusan Tuhan, menjadikan jawaban mudah untuk mengantarkan kita kepada solusi mencari sebuah kebahagiaan hidup. Kebahagiaan yang akan kita rasakan didalam kehidupan sosial masyarakat maupun kebahagian dalam jiwa kita.

Salam,
Hamzah Fatdri Ulhaq
022-7332407
www.rumahzakat.org

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: