Sabtu, 13 Oktober 2012

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3650

1 New Message

Digest #3650

Message

Fri Oct 12, 2012 6:43 am (PDT) . Posted by:

"Yons Achmad" freelance_corp

*Undangan Diskusi* *Peradaban*

Institut Peradaban (IP) dengan hormat mengundang Anda untuk hadir dan
berpartisipasi dalam diskusi bulanan IP yang kali ini akan diadakan pada

Hari Rabu, 17 Oktober, pukul 13.30

di Wima Intra Asia

Jalan Prof. Dr. Soepomo 58. Tebet, Jakarta 12870

Topik diskusi bulan ini:

Etnis Cina Indonesia dalam Politik.

Pembicara utama: Dr. Laode Mohammad Dahrin (Universitas Pertahanan
Indonesia) dan Dr. Tung Yu Lan (LIPI) sebagai penanggap.

Mengingat relevan dan pentingnya topik ini, kami sangat mengharapkan
kedatangan dan partisipasi Anda semua.

Berhubung terbatasnya tempat, kami berharap kesediaan Anda konfirmasi
kedatangan ke email: admin@institutperadaban.org

Atau SMS ke 0821 2314 7969 (Yons Achmad/Publicist)

Atas nama IP,

Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie,SH

Prof. Dr. Salim Said,MA,MAIA

====================================================================================

*Selama era Orde Baru* keterlibatan kelompok Etnis Cina Indonesia
(ECI)dalam politik sangat
dibatasi. Maka kegiatan mereka terutama hanya dalam bidang bisnis. Konsentrasi
dalam bisnis itu menempatkan ECI dalam posisi mendominasi perekonomian
Indonesia. Tapi sejak awal era Reformasi 1998 – terutama dengan dukungan
penguasaan bisnis dan akumulasi modal sejak dan selama Orde Baru -- pintu
menjadi terbuka lebar bagi kelompok ECI untuk terlibat dalam politik.
Dengan dukungan ekonomi yang solid mereka dengan mudah tampil sebagai
pengurus parpol, anggota legislatif dan bahkan menjadi kepala daerah.
Ternyata mereka mudah berhasil, terutama di daerah Kalimantan Barat yang
penduduk ECI-nya sangat besar. Bahkan terakhir ini juga berhasil tampil
sebagai Wakil Gubernur Jakarta (Ahok).

Di Kalimantan Barat, keterlibatan politik ECI di sana, berdampak sangat
signifikan pada kemampuan, kemapanan dan dominasi politik etnis Melayu dan
etnis Dayak. Sebagai akibat kebijakan Orde Baru di masa lalu, ECI berhasil
menguasai ekonomi. Memasuki era Reformasi, dengan modal penguasaan bisnis,
mereka dengan mudah berkiprah dalam politik. Apa dampak keterlibatan
politik ECI terhadap hubungan antara ECI dengan etnik Daya dan Melayu di
Kalimantan Barat? Itu antara lain pertanyaan menarik yang mencuat sebagai
akibat masuk dan meningkatnya kegiatan politik ECI di Kalimantan Barat.
Pertanyaan yang sama juga menarik untuk dikemukakan pada daerah-daerah
dengan konsentrasi warga ECI di beberapa wilayah Indonesia.

* **Profil Pembicara: *

*Dr. La Ode Muhammad Dahrin *lahir di Makassar, 20 April 1958 dan
memperoleh gelar Doktor dalam ilmu politik dari Universitas Indonesia (UI)
dengan spesialisasi mengenai politik etnis. Untuk menulis mengenai Etnis
Cina Indonesia (ECI) dalam politik di era reformasi, Dr. Laode melakukan
penelitian di Kalimantan Barat. Kini selain mengajar di Universitas
Pertahanan Indonesia, Dr. Laode juga memimpin Center Institute of Strategic
Studies for National Resilience

Tidak ada komentar: