Selasa, 02 Juli 2013

[daarut-tauhiid] Inilah Hak-hak Anak yang Wajib Dipahami Calon Suami

Inilah Hak-hak Anak yang Wajib Dipahami Calon Suami
(Foto: zawaj.com)

Rabu, 26 Juni 2013

*SATU *hal yang tidak boleh dilupakan oleh setiap individu yang ingin
mengarungi bahtera rumah tangga adalah mengetahui sejak dini apa yang
menjadi hak anak kepada orangtua. Pekara ini sangat penting untuk
diperhatikan, agar biduk rumah tangga dapat berjalan dengan baik dan penuh
keberkahan.

Dr. Abdul Aziz Al-Fauzan dalam bukunya *Fiqh At-Ta'amul Ma'a An-Nas
*mengatakan,
di antara hak seorang anak atas ayahnya adalah bagaimana seorang ayah bisa
memilihkan ibu yang baik baginya. Karena pada perjalanan rumah tangga
nanti, mental dan sikap anak akan banyak dibentuk oleh watak dan
kepribadian sang ibu.

Seorang anak punya hak untuk memiliki ibu yang sholehah, yang bisa membina
akhlak mereka, menjaga kekuatan iman di hati mereka, membangkitka takwa
kepada Allah, serta menjaga dan memperhatikan hak-hak Allah dan hak-hak
hamba-Nya.

Maka dalam konteks ini, Dr. Abdul Aziz Al-Fauzan mengambil ilustrasi yang
Allah tegaskan di dalam firman-Nya,

æóÇáúÈóáóÏõ ÇáØøóíøöÈõ íóÎúÑõÌõ äóÈóÇÊõåõ ÈöÅöÐúäö ÑóÈøöåö æóÇáøóÐöí ÎóÈõËó
áÇó íóÎúÑõÌõ ÅöáÇøó äóßöÏÇð ßóÐóáößó äõÕóÑøöÝõ ÇáÂíóÇÊö áöÞóæúãò íóÔúßõÑõæäó

*"Dan tanah yang baik; tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan sizin Allah;
dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana."* (QS.
al A'raf [7]: 58).
Karena itu, wajib hukumnya bagi seorang pria untuk memilih calon istri yang
sholehah. Karena itu sama dengan tanah yang subur yang sangat kita butuhkan
untuk masa depan, iman dan ketakwaan keturunan kita sendiiri.

Dalam perkara ini, patut kita belajar dari apa yang telah dilakukan oleh
Abu Aswad Ad-Du'ali, seorang alim yang juga berkontribusi merumuskan kaidah
ilmu nahwu. Ia berkata kepada anak laki-lakinya, "Wahai anak-anakku, aku
telah berlaku baik terhadap kalian pada saat kalian masih kecil sampai
besar, bahkan sebelum kalian dilahirkan".

Anak-anaknya pun berkata, "Bagaimana ayah berbuat baik sebelum kami lahir?
Ad-Duali menjawab, "Aku telah mencarikan untukmu sosok seorang wanita yang
dapat merawat, menjaga dan tidak membuat kesulitan bagimu".

Oleh karena itu, Rasulullah mewasiatkan agar setiap Muslim memilih Muslimah
Shalehah yang sepadan, cerdas, dan berakhlak, berasal dari keluarga yang
terpuji, keturunan yang baik dan berakhlak mulia. Karena semua itu akan
sangat berpengaruh terhadap kesuksesan seorang anak dalam segala hal.
Termasuk keistiqomahan dalam agama, mulianya etika dan akhlak.
Sayyidah Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu Alayhi Wasallam
bersabda,* "Pilihlah wanita yang tepat untuk menanm benihmu, maka nikahilah
wanita-wanita yang sepadan dan hendaklah kalian menikahkan mereka."* (HR.
Abu Daud).

Jadi betapa sangat pentingnya seorang Muslim menikah dengan Muslimah
Sholehah. Orang berkata, "Ibu adalah ibarat sekolah, apabila engkau
ersiapkan dengan baik, maka ia akan mencetak murid-murid yang teladan dan
baik perangainya".

Kisah Ayah Durhaka

Dalam kitab *Tanbih Al-Ghafilin *dikisahkan. Suatu saat, datang seorang
lelaki kepada Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu. Orang itu mengadukan
perihal kedurhakaan anaknya. Umar pun langsung menghadirkan anak dimaksud
dan memperingatkan bahwa dia telah durhaka terhadap ayahnya.

Tapi kemudian si anak berkata, "Wahai amirul mu'minin, bukankah seorang
anak memiliki hak atas ayahnya?" Umar menjawab, "Benar". Anak itu lalu
berkata, "Hak apakah itu, wahai amirul mu'minin?" Umar menjawab, "Ia harus
mencarikan seorang ibu yang shalehah untuknya, memberikan nama yang bagus
dan mengajarkannya al-Qur'an".

Anak lelaki itu berkata lagi, "Wahai amirul mu'minin, sesungguhnya ayahku
tidak pernah mengerjakan satu pun dari hal-hal yang engkau sebutkan tadi.
Ibuku adalah seorang keturunan Afrika yang beragama Majusi, dia memberiku
satu nama yang buruk, dia juga tidak pernah mengajarkan al-Qur'an walau
satu huruf".

Umar pun berpaling kepada sang ayah dan berkata kepadanya, "Engkau datang
kepadaku mengadukan anakmu yang durhaka, padahal engkau telah
mendurhakainya sebelum dia mendurhakaimu, engkau telah berbuat keburukan
keapdanya sebelum dia melakukan keburukan itu kepadamu".

Jadi, perkara mencari pasangan bukanlah perkara yang bisa dianggap remeh.
Alhamdulillah di Pesantren Hidayatullah ada tradisi "Nikah Mubarokah" yang
menuntun para santri untuk menikah dalam dakwah, untuk dakwah, dan demi
dakwah.

Hak-Hak Lainnya

Seorang anak, selain berhak mendapat ibu yang sholehah, ia juga berhak atas
nama yang bagus. Dalam kitab *Nashihah Al-Muluk, *Imam Mawardi berkata,
"Apabila seorang anak dilahirkan, maka penghormatan dan kebaikan pertama
baginya adalah menghiasi dirinya dengan nama yang bagus, lembut dan mulia.
Sesungguhnya nama yang baik akan terkesan sesuai dengan kondisi diri saat
pertama kali nama tersebut didengar".

Setelah memberi nama yang baik, hak berikutnya adalah menyembelih hewan
aqiqah. Dua kambing untuk anak lelaki dan satu kambing untuk anak
perempuan. Hukum aqiqah ini, menurut jumhur ulama adalah sunnah muakkadah
(sangat ditekankan). Kemudian, memberikan nafkah yang halal dan baik,
memberikan pendidikan, berlaku adil terhadap anak-anaknya, dan terakhir
menikahkannya.

Dengan demikian, maka menikah sebenarnya bukan saja perkara badaniah, lebih
jauh menikah adalah masalah peradaban. Oleh karena itu,
bersungguh-sungguhlah dalam upaya menentukan calon pasangan, karena dari
pasangan itulah, masa depan keluarga akan terwujud indah dan bahagia. Lebih
jauh, dari pernikahan itulah, suatu bangsa akan semakin baik atau
sebaliknya.

Jadi, bagi para suami atau calon suami, hendaknya benar-benar memperhatikan
siapa yang akan menjadi ibu dari anak-anak Anda. Karena ibu adalah madrasah
pertama anak-anak Anda.*/*Imam Nawawi*
http://hidayatullah.com/read/29117/26/06/2013/inilah-hak-hak-anak-yang-wajib-dipahami-calon-suami.html


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: