Rabu, 23 Mei 2012

[daarut-tauhiid] Misteri doa mustajab di hari Jum’at

NB: Liburnya umat Islam itu semestinya hari Jum'at. Bukan hari Minggu. Hari
Jum'at bisa digunakan untuk beribadah sebanyak-banyaknya. Mandi besar,
berpakaian bagus, pakai wewangian, datang awal pada shalat Jum'at, ada
waktu mustajab untuk berdoa. Atau malam Jum'at membaca Al-Qur'an surat
Al-Kahfi dll.

Libur hari minggu itu simbol kesuksesan para misionaris...

Muhib Al-Majdi

*Jum'at, 4 Mei 2012 09:26:11*
<http://static.arrahmah.net/images/stories/2012/05/berdoa.jpg>

*(Arrahmah.com <http://arrahmah.com/>)* – Allah SWT melebihkan hari Jum'at
dari hari-hari lainnya dalam sepekan dengan banyak keutamaan. Di antaranya
pada hari Jum'at terdapat suatu waktu yang doa seorang muslim pada waktu
tersebut dikabulkan oleh Allah SWT, selama memenuhi syarat-syarat dan
adab-adab berdoa.

Keutamaan terkabulnya doa pada waktu mustajab tersebut disebutkan dalam
beberapa hadits. Di antaranya,

Úóäú ÃóÈöí åõÑóíúÑóÉó¡ Úóäö ÇáäóøÈöíöø Õóáóøì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó¡
Ãóäóøåõ ÞóÇáó: «Åöäóø Ýöí ÇáúÌõãõÚóÉö áóÓóÇÚóÉð¡ áóÇ íõæóÇÝöÞõåóÇ ãõÓúáöãñ¡
íóÓúÃóáõ Çááåó ÝöíåóÇ ÎóíúÑðÇ¡ ÅöáóøÇ ÃóÚúØóÇåõ ÅöíóøÇåõ»¡ ÞóÇáó: æóåöíó
ÓóÇÚóÉñ ÎóÝöíÝóÉñ.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
Sallam bahwasanya beliau bersabda, "*Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat
suatu jam (waktu) tertentu, tidaklah seorang muslim mendapati waktu
tersebut dan berdoa kepada Allah memohon kebaikan, melainkan Allah akan
memenuhi permohonannya*." Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam lalu bersabda,
"*Waktu tersebut hanya sebentar*." *(HR. Bukhari no. 6400 dan Muslim no.
852, dengan lafal Muslim) *

Di kalangan ulama terdapat perbedaan pendapat mengenai kapan waktu mustajab
tersebut. Sebagian ulama menyatakan sejak bakda Shubuh. Sebagian lain
menyatakan sejak khatib naik mimbar sampai waktu dilaksanakan shalat
Jum'at. Sebagian lain menyatakan waktu khatib duduk sebentar di antara dua
khutbah. Dan sejumlah pendapat lainnya.

Pendapat yang paling kuat menyatakan waktu tersebut adalah satu jam
terakhir di sore hari, yaitu satu jam sebelum matahari terbenam pertanda
waktu shalat maghrib telah masuk. Hal ini berdasarkan sejumlah hadits
shahih berikut,

Úóäú ÚóÈúÏö Çááóøåö Èúäö ÓóáóÇãò¡ ÞóÇáó: ÞõáúÊõ æóÑóÓõæáõ Çááóøåö Õóáóøì
Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó ÌóÇáöÓñ: ÅöäóøÇ áóäóÌöÏõ Ýöí ßöÊóÇÈö Çááóøåö: «Ýöí
íóæúãö ÇáúÌõãõÚóÉö ÓóÇÚóÉð áóÇ íõæóÇÝöÞõåóÇ ÚóÈúÏñ ãõÄúãöäñ íõÕóáöøí
íóÓúÃóáõ Çááóøåó ÝöíåóÇ ÔóíúÆðÇ ÅöáóøÇ ÞóÖóì áóåõ ÍóÇÌóÊóåõ» . ÞóÇáó ÚóÈúÏõ
Çááóøåö: ÝóÃóÔóÇÑó Åöáóíóø ÑóÓõæáõ Çááóøåö Õóáóøì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó:
«Ãóæú ÈóÚúÖõ ÓóÇÚóÉò» ¡ ÝóÞõáúÊõ: ÕóÏóÞúÊó¡ Ãóæú ÈóÚúÖõ ÓóÇÚóÉò. ÞõáúÊõ:
Ãóíõø ÓóÇÚóÉò åöíó¿ ÞóÇáó: «åöíó ÂÎöÑõ ÓóÇÚóÇÊö ÇáäóøåóÇÑö» . ÞõáúÊõ:
ÅöäóøåóÇ áóíúÓóÊú ÓóÇÚóÉó ÕóáóÇÉò¡ ÞóÇáó: «Èóáóì. Åöäóø ÇáúÚóÈúÏó
ÇáúãõÄúãöäó ÅöÐóÇ Õóáóøì Ëõãóø ÌóáóÓó¡ áóÇ íóÍúÈöÓõåõ ÅöáóøÇ ÇáÕóøáóÇÉõ¡
Ýóåõæó Ýöí ÇáÕóøáóÇÉö»

Dari Abdullah bin Salam Radhiyallahu 'Anhu berkata, "Saat itu Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam sedang duduk, maka saya mengatakan,
"*Sesungguhnya
kami (kaum Yahudi, sebelum ia masuk Islam, pent) mendapati dalam kitab
Allah (Taurat, pent) bahwa pada hari Jum'at terdapat suatu jam (waktu)
tertentu, tidaklah seorang mukmin mendapati waktu tersebut saat ia
melaksanakan shalat dan berdoa kepada Allah memohon suatu keperluan,
melainkan Allah akan memenuhi keperluannya*."

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memberi isyarat kepadaku (Abdullah
bin Salam) lalu bersabda, "*Atau sebagian waktu (tidak satu jam penuh, pent)
*." Aku (Abdullah bin Salam) berkata: "*Anda benar, memang sebagian waktu
saja*." Abdullah bin Sallam lalu bertanya, "*Waktu apakah ia*?" Beliau
Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "*Waktu (satu jam) terakhir dari
waktu siang hari*." Abdullah bin Sallam berkata: "*Tetapi waktu tersebut
bukan waktu untuk shalat*."

Beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "*Ia adalah waktu shalat.
Sebab, jika seorang mukmin menunaikan shalat (Ashar) kemudian duduk di
tempatnya menunggu shalat berikutnya (Maghrib), maka sesungguhnya selama
itu tengah mengerjakan shalat*." *HR. Ibnu Majah no. 1139, Al-hafizh
Al-Bushiri berkata: Sanadnya shahih dan para perawinya tsiqah)*

Úóäú ÌóÇÈöÑö Èúäö ÚóÈúÏö Çááóøåö¡ Úóäú ÑóÓõæáö Çááóøåö Õóáóøì Çááåõ
Úóáóíúåö æóÓóáóøãó Ãóäóøåõ ÞóÇáó: «íóæúãõ ÇáúÌõãõÚóÉö ËöäúÊóÇ ÚóÔúÑóÉó -
íõÑöíÏõ - ÓóÇÚóÉð¡ áóÇ íõæÌóÏõ ãõÓúáöãñ íóÓúÃóáõ Çááóøåó ÚóÒóø æóÌóáóø
ÔóíúÆðÇ¡ ÅöáóøÇ ÃóÊóÇåõ Çááóøåõ ÚóÒóø æóÌóáóø¡ ÝóÇáúÊóãöÓõæåóÇ ÂÎöÑó
ÓóÇÚóÉò ÈóÚúÏó ÇáúÚóÕúÑö»

Dari Jabir bin Abdullah dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
bahwasanya beliau bersabda, "*Hari Jum'at terdiri dari dua belas jam. Tidak
ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah (pada suatu jam
tertentu), melainkan Allah akan mengabulkannya. Maka carilah jam
terkabulnya doa tersebut pada satu jam terakhir setelah shalat Ashar!" **(HR.
Abu Daud no. 1048 dan An-Nasai no. 1389, sanadnya baik, dinyatakan shahih
oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi, An-Nawawi, dan Al-Albani, dan dinyatakan hasan
oleh Ibnu Hajar al-Aasqalani)*

Úóäú ÃóäóÓö Èúäö ãóÇáößò¡ Úóäö ÇáäóøÈöíöø Õóáóøì Çááóøåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó
ÞóÇáó: ÇáÊóãöÓõæÇ ÇáÓóøÇÚóÉó ÇáóøÊöí ÊõÑúÌóì Ýöí íóæúãö ÇáÌõãõÚóÉö ÈóÚúÏó
ÇáÚóÕúÑö Åöáóì ÛóíúÈõæÈóÉö ÇáÔóøãúÓö.

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
Sallam bersabda, "*Carilah satu jam yang diharapkan pada hari Jum'at pada
waktu setelah shalat Ashar sampai waktu terbenamnya matahari!" **(HR.
Tirmidzi no. 489, di dalamnya terdapat seorang perawi yang lemah bernama
Muhammad bin Abi Humaid az-Zuraqi. Namun hadits ini diriwayatkan dari jalur
lain oleh Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam al-Awsath dan dikuatkan oleh hadits
Jabir bin Abdullah dan Abdullah bin Salam di atas)*

Imam Sa'id bin Manshur meriwayatkan sebuah riwayat sampai kepada Abu
Salamah bin Abdurrahman bahwa sekelompok sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi
wa sallam berkumpul dan saling berdiskusi tentang satu jam terkabulnya doa
pada hari Jum'at. Mereka kemudian bubar dan tiada seorang pun di antara
mereka yang berbeda pendapat bahwa satu jam tersebut adalah satu jam
terakhir pada hari Jum'at.

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari
menyatakan riwayat imam Sa'id bin Manshur ini shahih. Beliau lalu berkata, "
*Pendapat ini juga dianggap paling kuat oleh banyak ulama seperti imam
Ahmad bin Hambal dan Ishaq bin Rahawaih, dan dari kalangan madzhab Maliki
adalah imam ath-Tharthusyi. Imam Al-'Allai menceritakan bahwa gurunya, imam
Ibnu Zamlikani yang merupakan pemimpin ulama madzhab Syafi'i pada zamannya
memilih pendapat ini dan menyatakannya sebagai pendapat tegas imam
Syafi'i." *

Wallahu a'lam bish-shawab.

(muhib almajdi/arrahmah.com<http://arrahmah.com/read/2012/05/04/19910-misteri-doa-mustajab-di-hari-jumat.html>
)


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: