Rabu, 23 Mei 2012

[daarut-tauhiid] Tirani Minoritas Kristen Terhadap Mayoritas Islam

Tirani Minoritas Kristen Terhadap Mayoritas Islam

**
*[image: alt]*
*Drs. H. Abu Deedat Syihab, MH
(Wakil Ketua Komite Dakwah Khusus MUI Pusat)*





Diawali dari peristiwa G30S/PKI tahun 1965, dimana diperkirakan agama
Kristen di Indonesia mendapat tambahan 2 juta pengikut baru. Pasalnya,
banyak keluarga PKI yang semula beragama Islam meski abangan, demi
menyelamatkan diri dan terhimpit persoalan ekonomi, akhirnya mudah dibujuk
para misionaris menjadi murtad dan berpindah menjadi Kristen. Apalag waktu
itu kebencian pengikut PKI dan keluarganya terhadap golongan santri dari
umat Islam sudah mendarah daging, sehingga dengan mudah mereka meninggalkan
Islam dan beralih menjadi Kristen dan Katolik.

Setelah itu pihak Kristen dan Katolik gencar menyiarkan ajarannya
dikalangan Kaum Muslimin Indonesia. Pada misionaris tidak segan-segan
keluar masuk rumah umat Islam bahkan menyebarkan berbagai brosur Kristen di
Masjid-Masjid. Maka keluarlah SK Menteri Agama Nomor 70 Tahun 1978 tentang
Pedoman Penyiaran Agama. Waktu itu Pemerintah melalui Menteri Letjen TNI
(Purn) H Alamsyah Ratu Perwiranegara sudah memandang bahayanya Kristenisasi
yang sedang gencar-gencarnya di Indonesia bagi persatuan dan kesatuan
bangsa. Untuk itu dikeluarkanlah SK Menteri Agama untuk mencegah terjadinya
gesekan dan konflik horizontal antara Islam yang mayoritas versus Kristen
minoritas.

Namun bagi pihak Kristen, keberadaan SK, PP, Peraturan Menteri, PBM atau UU
tidak masalah karena mereka anggap tidak ada dan selalu dilanggarnya.
Sebab pihak Kristen menolak karena bertentangan dengan ajaran agama mereka.
Bagi mereka, menyebarkan agama Kristen kepada seluruh mahluk, adalah
perintah suci dalam rangka menjalankan amanah Yesus, seperti tercantum
dalam Injil Matius pasal 28 ayat 19 dan Injil Markus pasal 16 ayat 15, yang
memerintahkan membaptis semua bangsa di dunia dan menyebarkan Injil kepada
seluruh penduduk dunia.

Berikut ini wawancara Abdul Halim dari Tabloid Suara Islam dengan
Kristolog Drs. H. Abu Deedat Syihab MH seputar Kristenisasi di Indonesia
dan bagaimana dampaknya bagi perkembangan dakwah Islam dimasa mendatang.

*Suara Islam: Mengapa pihak Kristen dan Liberal berusaha menentang RUU
Kerukunan Umat Beragama menjadi UU?*
*
Abu Deedat:* Tujuan dibuatnya RUU KUB oleh pemerintah adalah untuk
menciptakan kerukunan umat beragama. Agar supaya tidak terjadi gesekan
antar umat beragama adalah dengan tidak menyebarkan agama kepada umat yang
telah beragama. Sehingga diharapkan situasinya menjadi kondusif dan aman.
Pemicu utama terjadinya gesekan umat beragama. Pertama, pelanggaran
terhadap kode etik pernyiaran agama. SK Menteri Agama Nomor 70 tahun 1978
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya gesekan tersebut. Kedua, pendirian
rumah ibadah yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pihak Kristen dan Liberal yang minoritas selalu menetang RUU KUB,
menunjukkan sesungguhnya mereka kelompok intoleran terhadap umat Islam
mayoritas yang sebaliknya sangat toleran. Sebenarnya aturan itu juga
bertentangan dengan konsep teologi Islam. Namun dalam rangka menciptakan
kerukunan antar umat beragama, umat Islam menghormati RUU KUB dan
mendorongnya menjadi UU. Jangan sekali-kali menyebarkan agama kepada orang
yang sudah beragama.

Sebenarnya banyak tulisan mereka seperti Pendeta Situmorang yang
menganjurkan bagaimana menangkap ikan dengan pancing dan jala. Kalau dengan
pancing hanya dapat satu ikan, dengan jala akan dapat banyak ikan. Namun
masalahnya, kalau memancing dan menjala ikan di kolam milik orang lain,
apalagi kolam ikannya dipancingi dan dijala setiap hari, tentu yang punya
kolam akan marah.

*Suara Islam: Sebagai kelompok minoritas, mengapa Kristen berani berhadapan
dengan umat Islam seperti dalam kasus UUPA, UU Perkawinan, UU Sisdiknas dan
terakhir RUU KUB ?

Abu Deedat:* Mereka berlindung atas nama HAM, yang selama ini
digembar-gemborkan AS, padahal negara mereka sebagai pelanggar HAM terbesar
di dunia.

*Suara Islam: Apakah banyak umat Islam Indonesia yang murtad karena bujukan
ekonomi dari misionaris Kristen ?

Abu Deedat:* Biasanya orang Islam murtad karena faktor ekonomi dan iman,
kelemahan inilah yang dimanfaatkan para misionaris. Tetapi sebaliknya di
Eropa, AS dan Australia banyak gereja yang dijual karena kebenaran ajaran
Kristen termasuk Kitab Sucinya sudah tidak diyakini lagi oleh mereka.
Sehingga mereka menyiarkan agamanya kepada negara berkembang yang dalam
kondisi lemah dan miskin terutama di Asia dan Afrika.

Seperti Indonesia dimana banyak orang miskin, maka banyak yang murtad.
Apalagi para misionaris sekarang cukup berani memanfaatkan HAM sehingga
mereka berani mengacak-acak Islam dengan dalih kebebasan HAM. Sekarang
banyak buku menghujat Islam diterbitkan mereka, padahal ini suatu
pelanggaran, tetapi mereka memanfaatkan atas nama kebebasan berekspresi dan
HAM.

*Suara Islam: Apakah dasar teologi Kristen lemah ?

Abu Deedat:* Sangat lemah sekali! Konsep teologi Kristen tidak berdasarkan
wahyu sebagaimana Islam, tetapi berdasarkan konvensi seperti trinitas.
Kalau konsep teologi Islam berdasarkan wahyu, bukan hasil konvensi,
muktamar, musyawarah atau kongres.

Misalnya, banyak ayat dalam Al Kitab yang mengajarkan radikalisme dan
pornografi. Kerusakan moral di Barat dikarenakan Al Kitab sendiri
mengajarkan pornografi. Sebagaimana dikatakan sosiolog Roostow, Bible
jangan sampai dibaca anak kecil, lebih baik dimasukkan dalam peti besi dan
kuncinya dibuang ke lautan.

*Suara Islam: Bagaimana dengan 4 Injil dalam Kristen ?

Abu Deedat:* Memang selama ini ada 4 Injil yang disepakati gereja, walaupun
diantara keempatnya saling berbeda. Seperti dalam konsep penyaliban Yesus,
antara Injil Markus dan Injil Yohanes berbeda. Kalau Injil Yohanes jam 12
belum disalib, tetapi Injil Markus jam 9 sudah disalib.

Apalagi sekarang para teolog Kristen seudiri sudah mengadakan kajian secara
intensif, mereka terdiri dari 76 orang Doktor Teologia Kristen yang
mengadakan seminar tentang keotentikan 5 Gospel (Injil) yang ditambah
dengan Injil Thomas. Hasilnya mereka menyimpulkan 82 persen Injil tidak
bersmumber dari Yesus, hanya 18 persen yang bersumber dari Yesus. Jadi
sudah jelas sekali ajaran Kristen sesungguhnya bersumber bukan dari
Yesus.

*Suara Islam: Kalau Kristen dan Liberal mengatakan RUU KUB merupakan
intervensi negara terhadap agama, bagaimana komentar anda ?

Abu Deedat: *RUU KUB bukan mengatur soal agama dan teologi. Pemerintah
membuat UU agar diantara umat beragama tidak terjadi gesekan di *
grass-roots.* Bahkan di Barat juga ada UU nya. Tetapi masalahnya, kalau
Kristen dalam posisi minoritas, mereka selalu berbicara tidak ada mayoritas
dan minoritas. Tetapi kalau Kristen mayoritas seperti di Filipina, semua
itu tidak berlaku. Itulah salah satu strategi mereka salama ini.

*Suara Islam: Bagaimana perkembangan Kristen di Indonesia, berhasil atau
gagal ?

Abu Deedat:* Untuk menilai perkembangan Kristen di Indonesia, perlu dilihat
bagaimana perkembangan gereja. Tidak ada rumah ibadah paling cepat
perkembangannya seperti gereja. Jika dibandingkan Masjid, gereja lebih
cepat pertumbuhannya di Indonesia.

*Suara Islam: Padahal sudah ada SKB 3 Menteri dan Peraturan Bersama Menteri
(PBM), mengapa gereja terus tumbuh dengan pesat tanpa mengindahkan aturan
perundang-undangan yang berlaku ?

Abu Deedat: *Kalau itu merupakan keputusan bersama dan disepakati para
wakil majelis agama, seharusnya semua patuh dan mengikutinya. Tetapi bagi
Kristen, ada atau tidak ada peraturan sama saja dianggap tidak ada. Karena
mereka mempunyai keyakinan pada amanat Yesus di Matius 28 ayat 19 yang
memerintahkan membaptis semua orang, itulah persoalannya. Makanya mereka
menganggap peraturan pemerintah itu bertentangan dengan perintah Yesus.

Padahal sebenarnya umat Islam juga bertentangan, karena umat Islam memiliki
kewajiban untuk mendakwahi umat lainnya. Tetapi demi kebersamaan, itu tidak
kita lakukan. Karena itu selama mereka tetap memaksakan kehendaknya dengan
menyebarkan agamanya kepada orang yang sudah memiliki agama, maka bisa
terjadi konflik horizontal di masyarakat. Karena itu pemerintah perlu
membuat RUU KUB, semua itu dalam rangka untuk menciptakan kerukunan antar
umat beragama.

*Suara Islam: Apakah Kristen merupakan agama intoleran ?

Abu Deedat:* Mereka sangat tidak toleran. Kalau berbicara toleran, apakah
ada di negara-negara Kristen Eropa dan AS, bisa mendirikan Masjid
sebanyak-banyaknya. Sementara di Indonesia, mereka bisa mendirikan gereja
sebanyak-banyaknya. Bahkan di Bekasi banyak gereja yang dibangun seperti
di Perumahan Harapan Baru dimana terdapat 7 gereja sedangkan Masjidnya
hanya 1. Apakah itu masih dibilang umat Islam tidak toleran ? Apakah umat
Islam di Eropa dan AS diizinkan untuk mendirikan masjid sebebas-bebasnya
seperti mendirikan gereja di Indonesia. Misalnya di Yunani, untuk mendirkan
sebuah masjid saja perlu waktu 100 tahun untuk memperoleh ijinnya. Apakah
itu merupakan bukti bahwa mereka toleran, jelas tidak !

Apakah di negara-negara Kristen Eropa dan AS, pernah memikirkan hari libur
selain natal seperti Idul Fitri atau Idul Adha. Kalau di Indonesia semua
agama ada hari liburnya padahal mereka minoritas sedangkan kita mayoritas
mutlak. Di Eropa dan AS, hari libur nasional Idul Fitri dan Idul Adha tidak
mungkin terjadi.

Berbicara mengenai pemerintahandi Eropa atau AS sekalipun, apakah ada
pejabat tinggi mereka yang beragama Islam. Tetapi di Indonesia walaupun
Kristen minoritas, di KIB ada beberapa menteri Kristen. Itu merupakan bukti
bahwa umat Islam Indonesia sangatlah toleran. Sesungguhnya merekalah yang
tidak toleran. Itu namanya tirani minoritas terhadap mayoritas. Mereka
hanya teriak toleransi kalau minoritas, tetapi kalau mayoritas toleransi
tidak berlaku. Mereka selalu berteriak seolah-olah umat Islam tidak
toleran, padahal umat Islam umat paling toleran dimuka bumi ini.

*Suara Islam: Seandainya Kristen mayoritas di Indonesia, apakah pembantaian
terhadap umat Islam bisa terjadi seperti di Spanyol dulu dan Filipina
Selatan sekarang ini ?

Abu Deedat*: Ya pasti akan terjadi ! Nasib umat Islam pasti akan sangat
menderita. Tidak mungkin umat Islam akan bisa hidup dengan nyaman dan
damai. Umat Islam bukannya tidak suka pada umat Kristen, tetapi yang tidak
disukai adanya Kristenisasi. Kalau mereka tidak melakukan Kristenisasi,
maka umat Islam bisa hidup secara berdampingan dengan damai. Kalau
memancing ikan di kolam orang lain, tentu akan berhadapan dengan pemilik
kolamnya.

*Suara Islam: Umat Islam menghormati Nabi Isa sebagai seorang Nabi dan
Rasul bukan anak Tuhan, tetapi mereka selalu menghina Nabi Muhammad SAW ?

Abu Deedat:* Banyak hinaan mereka terhadap Nabi Muhammad SAW. Mereka tidak
hanya menghina Nabi, tetapi juga menghina Al Qur'an yang dikatakannya
sebagai ayat-ayat Setan. Padahal umat Islam menganggap Nabi Isa AS sebagai
Nabi umat Islam dan itu bagian dari rukun Iman.

*Suara Islam: Pihak Kristen mengatakan selalu dihalang-halangi untuk
mendirikan rumah ibadah. Bagaimana tanggapan anda ?

Abu Deedat: *Jelas berbeda antara mendirikan rumah ibadah dengan kebebasan
beragama. Kebebasan beragama dilindungi UU, sehingga tidak ada larangan
orang melakukan ibadah. Jadi yang diatur adalah pendirian rumah ibadah,
bukan larangan ibadah. Pendirian rumah ibadah harus sesuai dengan
kebutuhan, jangan hanya ada 2 keluarga Kristen terus didirikan gereja.

Memang pendirian gereja menjadi modal paling efektif untuk perkembangan
Kristen di seluruh dunia. Karena itu mereka berusaha mendirikan gereja
sebanyak-banyaknya. Inilah yang menjadi salah satu metode paling efektif di
dunia. Sebenarnya mereka bukan butuh rumah ibadah, sebab bisa bergabung
dengan rumah ibadah yang sudah ada. Jadi sesungguhnya mereka hanya
memaksakan kehendak. Dalam buku "Penginjilan dan Misi Pendirian Rumah
Ibadah" yang ditulis Pendeta Nico Notoraharjo, sangatlah jelas pendirian
gereja merupakan metode penginjilan paling efektif dimuka bumi ini.

Adapun yang diatur pemerintah itu bukan masalah ibadahnya, tetapi pendirian
rumah ibadahnya. Kalau berdasarkan Peraturan Bersama Menteri (PBM) tahun
2006, ruko yang dipakai sementara untuk rumah ibadah hanya berlaku selama 2
tahun. Padahal sekarang banyak ruko yang tak memiliki izin sementaranya dan
sudah bertahun-tahun tetap mereka gunakan sebagai gereja. Hal itu suatu
pelanggaran atas PBM tahun 2006.

Maka sangatlah perlu pemerintah membuat RUU KUB agar betul-betul tercipta
kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Justru disini menjadi bukti
kalau umat Islam itu mendukung program pemerintah, sedangkan Kristen tidak
mau mendukungnya. Berbagai peraturan yang dibuat pemerintah selalu mereka
langgar. Bahkan Kristen RMS di Maluku dan OPM Papua ingin mendirikan negara
sendiri yang terpisah dari NKRI. Jadi siapa sekarang yang mati-matian
berusaha mempertahankan keutuhan NKRI, jelas umat Islam yang sejak dulu
berjuang melawan Kolonial Kristen Belanda yang menjajah negeri ini selama
350 tahun.

*(Abdul Halim)

http://www.suara-islam.com/news/berita/wawancara/3957-tirani-minoritas-kristen-terhadap-mayoritas-islam-
*


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: