Jumat, 11 Mei 2012

[daarut-tauhiid] Munarman : Deradikalisasi upaya sistemik memberangus Umat Islam

Munarman : Deradikalisasi upaya sistemik memberangus Umat Islam

Bilal

*Selasa, 8 Mei 2012 11:45:36*

<http://static.arrahmah.net/images/stories/2012/05/munarman-on-magelang.png>

*MAGELANG (Arrahmah.com <http://arrahmah.com/>) - *Semakin tak karuannya
pemberantasan tindak pidana "terorisme" yang ada di Indonesia semakin
menunjukkan bahwa pemerintah tidak bisa menangani suatu permasalahan dengan
arif dan bijak. Apalagi melihat realita yang ada menunjukkan bahwa
pemerintah sendiri bingung untuk mendefinisikan arti dan makna kata
"terorisme" itu sendiri.

Kalau yang dimaksud terorisme dan pelaku teror yang biasa disebut sebagai
"teroris" itu orang yang suka membuat teror dengan senjata api (senpi),
lalu kenapa para pembuat teror di Papua (OPM) dan Maluku (RMS) tak disebut
sebagai teroris?? Kalau yang disebut dan dimaksud teroris itu orang yang
suka buat rusuh dan onar, lalu kenapa para preman yang suka buat rusuh dan
onar tidak disebut pemerintah, dalam hal ini BNPT dan Densus 88 sebagai
teroris?? Dan masih banyak lagi contoh yang lainnya yang membuat arti
terorisme itu menjadi "sumir".

Akhirnya dengan data dan fakta yang ada tersebut bisa disimpulkan bahwa
kata "Terorisme" merupakan kata yang disematkan oleh Pemerintah untuk
kalangan Islam yang dengan teguh memegang keinginannya untuk menjadikan
Indonesia dan menerapkan Syari'at Islam di Indonesia agar negara yang di
cintai ini mempunyai harkat dan martabat di hadapan penduduk Dunia (Bumi),
meskipun hal ini disangkal oleh Pemerintah. Tapi fakta menunjukkan demikian.

Lebih jauh lagi, Umat Islam yang berpenampilan Islami seperti berjenggot,
memakai celana cingkrang, istrinya bercadar dan simbol-simbol islam lainnya
menjadi korban atas perang terhadap Terorisme yang didengungkan oleh
Pemerintah. Dalam hal ini Pemerintah juga mengacu pada slogan George W.
Bush mantan Presiden Amerika Serikat (AS) untuk memerangi seluruh
Teroris *(baca;
Islam)* yang ada di dunia.

Ahad, 6 Mei 2012 bertempat di Komplek Ruhul Islam Mertoyudan Magelang Jawa
Tengah, Masyarakat Peduli* *Syariat Islam (MPSI) Grabag Magelang dan Dewan
Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) Magelang* *mengadakan Tabligh Akbar dan
Bedah Buku "Konspirasi Gerakan DERADIKALISASI" sebagai upaya untuk membuka
mata rakyat Indonesia tentang hakikat Perang terhadap Terorisme adalah
Perang terhadap Islam.

Tabligh Akbar dan Bedah Buku "Konspirasi Gerakan DERADIKALISASI" sendiri
merupakan refleksi atas buku putih yang diterbitkan Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Kota Surakarta untuk meluruskan pemahaman masyarakat tentang arti
Terorisme dan apa sebetulnya yang di Inginkan Pemerintah dari "Proyek"
Terorisme itu sendiri.

Hadir sebagai pemateri yaitu Munarman,SH (TPM Jakarta) Ustadz Aris Munandar
(MUI Surakarta) dan Ust Fuad Al-Hazimi (MPSI Magelang). Dalam pemaparannya,
Bang Munarman -sapaan akrab beliau- menjelaskan bahwa Program
Deradikalisasi yang dijalankan secara resmi oleh Pemerintah merupakan upaya
sistematis untuk memberangus aktifis Islam yang berfaham keras, tentunya
keras versi Pemerintah. Bukti lain dari hal itu adalah sampai sekarang ini
sudah ada ± 40 Teroris yang ditembak mati ditempat dan semuanya beragama
Islam.

*"Resiko dari memperjuangkan syariat Islam adalah di penjara atau di
lenyapkan, sampai sekarang ada + 40 orang aktifis yang telah di bunuh tanpa
bukti, mereka hanya di tuduh terlibat jaringan teroris tetapi langsung
ditembak. Hal ini bukan tanpa sebab, tetapi dilakukan dengan cara
sistematis sebagai inplementasi dari deradikalisasi untuk meneror aktifis
islam yang berfaham keras. Dan bahayanya, Deradikalisai dijalankan oleh
badan resmi pemerintah,"* ungkapnya.

Maka dengan realita seperti itu, dia berpesan kepada peserta dan jama'ah
yang hadir untuk merapatkan barisan antar umat islam dan ormas islam guna
menangkal program Deradikalisasi yang muali dilakukan oleh Pemerintah
secara terbuka tanpa tedeng aling-aling kepada Umat Islam.

*"Masalah umat Islam tidaklah berkurang tapi bertambah, satu masalah
selesai, timbul masalah baru. Jadi, Perlu diadakan program bersama antar
ormas Islam untuk menangkal gerakan deradikalisasi. Jangan malah semakin
berpecah belah dalam menjunjung Syari'at Islam sebagai target perjuangan
umat Islam,"* pesannya.

Acara sendiri selesai pada waktu adzan dhuhur dan dihadiri ± 500 jama'ah
putra putri dari Magelang dan berbagai kota disekitarnya yang meliputi Eks
Karisidenan Kedu. Setelah selesai bedah buku, kemudian dilanjutkan dengan
sarasehan dan silaturahim dengan beberapa ormas, tokoh masyarakat dan ulama
sekitar Magelang, Temanggung, Muntilan untuk membahas langkah kedepan dari
kegiatan aktifis yang ada di Eks Karisidenan Kedu.
(bilal/FAI/arrahmah.com<http://arrahmah.com/read/2012/05/08/20015-munarman-deradikalisasi-upaya-sistemik-memberangus-umat-islam.html>
)


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: