Messages In This Digest (1 Message)
- 1.
- Mohon maaf numpang posting... From: siti nurasiah
Message
- 1.
-
Mohon maaf numpang posting...
Posted by: "siti nurasiah" asia_bidakara@yahoo.co.id asia_bidakara
Tue May 29, 2012 1:36 am (PDT)
Moderator dan rekan,
Mohon ijin menginfokan kursus. Semoga berkenan. Terimakasih.
Kursus Jurnalisme Sastrawi
Angkatan XX
Jakarta, 2 – 14 Juli 2012
Hari ini hampir tak ada warga yang mendapatkan breaking news
dari suratkabar. Mereka mendapatkannya dari televisi, radio, sms,
telepon atau internet. Tantangan baru muncul: bagaimana cara menulis
panjang? Bukankah relevansi suratkabar makin terletak pada kemampuannya
menyajikan analisis?
Inilah pentingnya The New Journalism.
Ia mengawinkan disiplin paling keras dalam jurnalisme dengan daya pikat
sastra. Ibarat novel tapi faktual. Gerakan ini dimunculkan Tom Wolfe
pada 1973 di New York.
Genre ini kemudian
dikenal dengan nama literary journalism atau narrative reporting.
Suratkabar-suratkabar Amerika banyak memakai elemennya ketika kecepatan
televisi dan dotcom memaksa mereka tampil dengan laporan-laporan yang
analitis dan mendalam. Suratkabar tak mungkin bersaing cepat dengan
televisi.
Pantau mulai menawarkan pengajaran genre ini pada media
tahun 2001. Peserta maksimal 16 orang. Jumlah ini dianggap optimal
untuk sebuah metode pelatihan. Setiap sesi 90-menit diformat serius
namun santai. Peserta bisa berdiskusi langsung. Total, Pantau sudah
mengadakan 18 kali kursus ini. Peserta datang dari berbagai kota, dari Banda Aceh hingga Jayapura, dari Pontianak hingga Kucing,
dari Ende hingga Kupang. Alumninya, terus bermunculan. Ada yang menulis
buku. Ada yang jadi pemimpin redaksi. Ada yang sekolah lanjut.
INSTRUKTUR
Janet Steele -- Profesor dari George Washington University, spesialisasi sejarah media, mengajar mata kuliah narrative journalism. Menulis buku The
Sun Shines for All: Journalism and Ideology in the Life of Charles A.
Dana dan Wars Within: The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto's Indonesia, yang ahlibahahaskan oleh Arif Zulkifli dan diterbitkan oleh PT Dian Rakyat tahun 2007. Juga menulis tentang jurnalisme di Timor Leste dan Malaysia.
Andreas
Harsono -- Wartawan
feature service Pantau,
anggota International Consortium of Investigative Journalists,
mendapatkan Nieman Fellowship di Universitas Harvard. Menyunting buku
Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Kini
menyelesaikan
buku From Sabang to Merauke: Debunking the Myth of Indonesian Nationalism, membahas hubungan media dengan kekerasan etnik, agama dan nasionalisme di Indonesia dan Timor Lorosae.
PESERTA
Peserta
adalah wartawan, atau orang yang biasa menulis untuk media maupun blog.
Calon peserta diharapkan mengirim biodata dan contoh tulisan agar
pengampu mengetahui tulisan peserta lebih
awal.
BIAYA
Biaya
Rp 3 juta. Biaya tersebut sudah termasuk buku dan materi kursus sekitar
200 halaman, sertifikat, coffe break dan makan siang.
Informasi hubungi:
P a n t a u
Jl. Raya Kebayoran Lama
No 18 CD Jakarta Selatan 12220
Telp/Fax. 021 722-1031/021-7221055
siti_pantau@yahoo.com
0813 82 460 455
www.pantau.or.id
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar