Rabu, 23 Mei 2012

[daarut-tauhiid] Hanzhalah: Dari Malam Pengantin Menuju Medan Uhud

Hanzhalah: Dari Malam Pengantin Menuju Medan Uhud

Setelah kekalahan kafir Quraisy di perang Badar, mereka sepakat melancarkan
serangan habis-habisan terhadap orang-orang muslim, agar kebencian mereka
bisa terobati dan dendam kesumat mereka bisa tersuapi. Karena itu mereka
mereka menggelar persiapan untuk terjun ke kancah peperangan sekali lagi di
Uhud.

Setelah genap setahun persiapan mereka pun benar-benar matang. Tidak kurang
dari tiga ribu prajurit Quraisy sudah berhimpin bersama sekutu-sekutu
mereka dan kabilah-kabilah kecil. Para pemimpin Quraisy pun mengajak para
wanita untuk mengangkat semangat mereka di medan perang.

Hewan pengangkut milik kafir Quraisy berjumlah tiga ribu onta. Ada dua
ratus penunggang kuda dan tujuh ratus orang yang menggunakan baju besi.

Komandan pasukan tertinggi dipegang Abu Sufyan bin Harb, komandan pasukan
kuda dipimpin Khalid bin Walid dibantu Ikrimah bin Abu Jahl. Perang Uhud
terjadi pada bulan Syawal tahun ketiga hijrah.

Sebelum peperangan ini berkecamuk, Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam
diperlihatkan peristiwa yang akan terjadi dalam perang ini melalui mimpi.
Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menceritakan mimpi ini kepada para
Sahabat. Beliau Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Saya bermimpi mengayunkan pedang lalu pedang itu patah ujungnya. Itu
(isyarat-pent) musibah yang menimpa kaum Muslimin dalam Perang Uhud.
Kemudian saya ayunkan lagi pedang itu lalu pedang itu baik lagi, lebih baik
dari sebelumnya. Itu (isyarat –pent-) kemenangan yang Allah Ta'ala
anugerahkan dan persatuan kaum Muslimin. Dalam mimpi itu saya juga melihat
sapi –Dan apa yang Allah lakukan itu adalah yang terbaik- Itu (isyarat)
terhadap kaum Muslimin (yang menjadi korban) dalam perang Uhud. Kebaikan
adalah kebaikan yang Allah Ta'ala anugerahkan dan balasan kejujuran yang
Allah Ta'ala karuniakan setelah perang Badar".

Benar saja, tujuh puluh sahabat dan tokoh-tokoh penting gugur menjadi
syuhada pada pertempuran tersebut diantaranya adalah Hamzah bin Abdul
Muthallib, Mush'ab bin Umair, Sa'ad bin Ar Rabi' dan yang lainnya. Di
antara mereka juga terdapat seorang ksatria bernama Hanzhalah bin Abu Amir.

Syikh Shafiyurrahman Al Mubarakfuryi mengisahkan dalam kitabnya *Ar Rahiqul
Makhtum* tentang sosok pemuda ini. Di antara pahlawan perang yang bertempur
tanpa mengenal rasa takut pada waktu itu adalah Hanzhalah bin Abu Amir.
Ayahnya adalah seorang tabib yang disebut si Fasik.

Hanzhalah baru saja melangsungkan pernikahan. Saat mendengar gemuruh
pertempuran, yang saat itu dia masih berada dalam pelukan istrinya, maka
dia segera melepaskan pelukan istrinya dan langsung beranjak untuk
berjihad. Saat sudah terjun kekancah pertempuran berhadapan dengan pasukan
musyrikin, dia menyibak barisan hingga dapat berhadapan langsung dengan
komandan pasukan musuh, Abu Sufyan bin Harb. Pada saat itu dia sudah dapat
menundukan Abu Sufyan, namun hal itu diketahui oleh Syaddad bin Al-Aswad
yang kemudian menikamnya hingga meninggal dunia sebagai syahid.

Tatkala perang usai dimana kaum muslimin menghimpun jasad para syuhada dan
akan menguburkannya, mereka kehilangan usungan mayat Hanzhalah. Setelah
mencari kesana kemari, mereka mendapatkannya di sebuah gundukan tanah yang
masih menyisakan guyuran air disana.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam mengabarkan kepada para shahabatnya
bahwa malaikat sedang memandikan jasadnya. Lalu beliau bersabda, "Tanyakan
kepada keluarganya, ada apa dengan dirinya?"

Lalu mereka bertanya kepada istrinya, dan dikabarkan tentang keadaannya
sedang junub saat berangkat perang. Dari kejadian ini Hanzhalah mendapatkan
julukan *Ghasilul Malaikat* (Orang yang dimandikan malaikat). Sampai di
sini kisah tersebut.

Para syuhada Uhud dimakamkan ditempat mereka terbunuh, bahkan jasad mereka
yang dibawa ke Madinah pun dikembalikan untuk dikuburkan ditempat
masing-masing menemui ajalnya.

Mereka dikubur tanpa dimandikan beserta pakaian mereka yang melekat di
badan. Satu lubang terdiri dari dua atau tiga jasad dan bagi mereka yang
lebih banyak hafalannya dimasukkan terlebih dahulu. Wallahu ta'ala a'lam.
[Ahmed Widad/voa-islam.com]


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: