Sabtu, 23 Juni 2012

[daarut-tauhiid] Ketahuilah! Harta Itu Ujian

Ketahuilah! Harta Itu Ujian

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan
salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah *Shallallahu 'Alaihi
Wasallam*, keluarga dan para sahabatnya.

Harta yang Allah berikan kepada kita adalah fitnah (cobaan), untuk menguji
kita apakah menggunakannya dengan baik atau tidak. Allah Ta'ala berfirman,

ÅöäøóãóÇ ÃóãúæóÇáõßõãú æóÃóæúáÇÏõßõãú ÝöÊúäóÉñ æóÇááøóåõ ÚöäúÏóåõ ÃóÌúÑñ
ÚóÙöíãñ

"*Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi
Allah-lah pahala yang besar.*" (QS. Al-Thaghabun: 15) Lalu sebagian orang
menghabiskan hartanya untuk menuruti syahwatnya dan menggunakannya dalam
keharaman. Ia rengguh semua kenikmatan yang tidak menambah untuk dirinya
kecuali jauh dari Allah semata. Yang seperti ini harta menjadi musibah
bagi pemiliknya. Wal'iyadhu Billah!

Di sisi lain, ada orang yang menggunakan hartanya untuk mencari keridhaan
Allah. Ia manfaatkan karunia harta untuk mendekatkan diri kepada al-Wahhab
(Zat Mahapemberi), yakni Allah *Subhanahu wa Ta'ala*. Ia korbankan hartanya
untuk menolong agama-Nya dan meninggikan kalimat-Nya. Maka harta yang
dimilikinya ini mendatangkan kebaikan untuk dirinya.

Ada tipe lain dari orang yang memiliki harta, ia habiskan hartanya untuk
sesuatu yang tak berguna. Bukan pada yang haram dan tidak pula pada yang
disyariatkan. Maka harta semacam ini bersifat sia-sia, tidak memberikan
kebaikan pada pemiliknya. Padahal Nabi *Shallallahu 'Alaihi Wasallam* telah
melarang dari menyia-nyiakan harta.

Selayaknya orang beriman menggunakan hartanya dalam keridhaan Rabb-nya. Ia
infakkan hartanya dalam kebaikan. Ia sedekahkan kepada orang yang
membutuhkan. Ia salurkan kepada dakwah dan perjuangan Islam. Sehingga Allah
Ta'ala akan memberikan ganti lebih baik dari apa yang telah dikeluarkan
dari hartanya. Allah Ta'ala berfirman,

æóãóÇ ÃóäúÝóÞúÊõãú ãöäú ÔóíúÁò Ýóåõæó íõÎúáöÝõåõ æóåõæó ÎóíúÑõ ÇáÑøóÇÒöÞöíäó

"*Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan
Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.*" (QS. Saba': 39)

Makna "*maka Allah akan menggantinya*" adalah : Dia memberikan ganti
untukmu yang lebih baik dari apa yang telah engkau keluarkan. Berarti Allah
menjanjikan dalam kitab-Nya, apa yang diinfakkan oleh orang maka Allah akan
menggantinya. Ini seperti penafsiran Rasulullah* Shallallahu 'Alaihi
Wasallam* dalam beberapa haditsnya, di antaranya;

ãóÇ ãöäú íóæúãò íõÕúÈöÍõ ÇáúÚöÈóÇÏõ Ýöíåö ÅöáøóÇ ãóáóßóÇäö íóäúÒöáóÇäö
ÝóíóÞõæáõ ÃóÍóÏõåõãóÇ: Çááøóåõãøó ÃóÚúØö ãõäúÝöÞðÇ ÎóáóÝðÇ. æóíóÞõæáõ
ÇáúÂÎóÑõ: Çááøóåõãøó ÃóÚúØö ãõãúÓößðÇ ÊóáóÝðÇ

"*Tiada hari melainkan pada pagi harinya ada dua malaikat yang turun. Lalu
salah satunya berucap (berdoa): Ya Allah, berilah ganti untuk orang yang
berinfaq. Sedangkan yang lain berdoa: Ya Allah timpakanlah kehancuran
kepada orang yang kikir (tidak berinfaq).*" (Muttafaqun 'alaih)

Maksudnya orang yang didoakan untuk dihancurkan hartanya adalah orang yang
menahan harta dari apa yang Allah wajibkan untuk mengeluarkannya. Karena
tidak setiap orang yang menahan harta didoakan seperti itu. Tetapi orang
yang menahan harta dari infak yang Allah wajibkan, itulah yang didoakan
oleh malaikat bahwa Allah akan menghancurkannya dan menghancurkan hartanya.

. . . orang yang didoakan untuk dihancurkan hartanya adalah orang yang
menahan harta dari apa yang Allah wajibkan untuk mengeluarkannya . . .

Al-Talaf (kehancuran) dalam hadits di atas ada dua bentuk: *Pertama*, *al-talaf
al-hissi*: harta itu benar-benar hancur atau hilang, seperti kebakaran yang
menghabiskan hartanya, dicuri dan sebagainya.

*Kedua*, *al-Talaf al-Maknawi*: dihilangkan berkahnya sehingga pemiliknya
tidak bisa mennggunkannya untuk kebaikan. Ini seperti hadits Nabi *Shallallahu
'Alaihi Wasallam* tentang harta miliknya dan harta pewarisnya. Harta milik
sendiri adalah harta yang telah digunakannya untuk kebaikan. Sedangkan
harta pewarisnya adalah harta yang ditinggalkan untuk anak turunnya.
Tentunya setiap orang lebih suka kepada harta miliknya sendiri. (HR.
Al-Bukhari)

Bahwa harta yang engkau serahkan untuk Allah *'Azza wa Jalla * maka akan
engkau dapatkan kembali pada hari kiamat. Bahkan akan dilipatgandakan
dengan jumlah lebih banyak. Sebaliknya harta yang engkau kumpulkan lalu
engkau tinggalkan karena kematian sehingga menjadi rebutan ahli waris, maka
itu benar-benar harta ahli warismu. Harta tersebut bukan hartamu. Oleh
karenanya, mulai sekarang, infakkanlah hartamu dalam keridhaan Allah *Subhanahu
wa Ta'ala*. Lalu tanamkan keyakinan, Allah akan memberi ganti atas harta
tersebut dan berinfak kepadamu dengan yang lebih banyak.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah *Radhiyallahu 'Anhu*, Rasulullah *Shallallahu
'Alaihi Wasallam* bersabda, Allah Ta'ala berfirman:

ÃóäúÝöÞú íóÇ ÇÈúäó ÂÏóãó ÃõäúÝöÞú Úóáóíúßó

"*Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya aku berinfak kepadamu.*" (Muttafaq
'Alaih) Maknanya adalah Aku beri ganti yang lebih baik untukmu.

Sesungguhnya tidak ada cerita harta seseorang habis karena dia suka
berinfak. Tetapi banyak cerita orang menjadi miskin karena bencana dan
semisalnya karena ia pelit dan suka menahan harta dari berbagi kepada
sesama. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]

http://www.voa-islam.com/islamia/tsaqofah/2012/06/19/19560/ketahuilah-harta-itu-ujian/


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: