Senin, 18 Juni 2012

[daarut-tauhiid] As-Suri dan Suriah

Bambang Sukirno
As-Suri dan Suriah

[image: As-Suri dan Suriah]<http://www.eramuslim.com/foto_berita/36suri.jpg>

Abu Mus'ab As Suri

*Eramuslim.com | Media Islam Rujukan,*

Abu Mus'ab As-Suri dikenal melalui karya monumentalnya; "Da'wah Muqowamah".
Buku setebal 1.600 halaman itu dinilai sangat brilian baik oleh kelompok
aktifis Islam maupun oleh tokoh Amerika. Ia disebut-sebut sebagai tokoh
yang sangat visioner. Karenanya, orang yang pernah mendampingi Usamah bin
Laden di Afghanistan ini disebut sebagai arsitek Alqaidah yang sangat
berbahaya. Ia menulis Serial Da'wah Muqowamah karena khawatir akan segera
ditangkap sementara banyak pengalaman penting yang perlu dibagi.
*Bashirah*itu ternyata terbukti. Ia ditangkap di Pakistan setelah
menyelesaikan mega
karya itu.



Ternyata, As-Suri yang juga popular di kalangan aktifis Indonesia itu, jauh
hari pernah menulis soal rezim Assad. Ia menyebutnya sebagai
*bayan*terhadap seluruh umat Islam khususnya di wilayah Syam.
Title-nya, '
*Ahlusnunnah fies Syam fie muwajahah Nushairiyah was-Shalibiyah,
wal-Yahud*(Ahlussunah Syam dalam menghadapi Nushairiyah, Nasrani dan
Yahudi)'.
Tulisan itu berjumlah 63 halaman dan dipublish oleh Markaz Ghuroba
lid-Dirosat Al-Islamiyah.



*Bayan* yang ditulis di bumi hijrah Kabul tahun 2000 itu seperti sedang
merespon suksesi yang tengah berlangsung saat itu di Suriah. Seperti
maklum, Hafez Assad mati karena sakit paru-paru di tahun 2000. Uniknya,
kendati konstitusi Suriah menyebut syarat minimal seorang Presiden harus
berumur 40 tahun, Basyar Asad yang berusia 34 tahun, dilantik menggantikan
Bapaknya. Tentu saja konstitusi itu telah diubah sebelum pelantikan
dilakukan. As-Suri menyebut terpilihnya Basyar yang masih ingusan, tak
punya pengalaman militer dan politik, besar dan terdidik di Inggris, lebih
sebagai hasil perselingkuhan Yahudi, Nasrani, dan Nushariyah.

Assuri mengingatkan Ahlussunnah di Suriah dengan pertanyaan, 'Apakah kita
Ahlussunah yang eksis di Suriah ataukah kelompok Nushairiyah, Nashrani, dan
Yahudi?' Beliau menyentil fakta yang menyedihkan dan patut ditangisi (*muhzin
mubky*), bahwa Sunni berjumlah 18 juta di Suriah. Angka itu setara dengan
83 % dari total jumlah penduduk. Sementara sisanya 8 % dari sekte ekstrim
Syiah Nushariyah dan 4 % Nasrani dan 5 % kelompok lain seperti Syiah.
Betapa tidak menangis, kelompok yang 8 % ternyata memimpin kelompok sunni
yang mayoritas selama ini.



Assuri menyebut Fir'aun telah mati dan Fir'aun muda telah lahir. Fira'un
tentu simbol kediktatoran, kebengisan, bahkan keangkuhan dalam kultus
ketuhanan. As-Suri seperti mengingatkan bagaimana kebengisan Hafez Assad
terhadap Sunni di tahun 1982. Penguasa yang mendapatkan kekuasaan dari
jalan kudeta 1963 itu tercatat pernah membunuh 60 ribu lebih dalam
peristiwa yang disebut 'Pembantaian Hama'. Setiap hari selama dua bulan,
Hafez meminta didatangkan 1000 muslim sunni semisal Ikhwanul Muslimin untuk
dibunuh. Sejarah hitam Suriah ini, berjaya menanamkan rasa traumatik bangsa
Suriah hingga mereka berdiaspora ke seluruh penjuru dunia. Hingga kini
banyak dari mereka enggan kembali. As-Suri hanyalah salah seorang korban
yang berhijrah.



Semula, banyak penduduk Suriah mengira bahwa tampilnya Basyar Assad dapat
memunculkan suasana baru yang lebih bebas. Di awal kepemimpinannya, orang
Suriah menyebut sebagai 'Demaskus Summer'. Muncul euphoria sejenak dengan
maraknya diskusi-diskusi politik yang kritis. Namun hal itu hanya sementara
karena Basyar mempertahankan Suriah hanya dengan satu partai. Tidak ada
pemilihan umum yang bebas di Suriah. Suriah tetap menerapkan darurat
militer. Hak berekspresi, berkumpul, berserikat dikontrol sangat ketat di
Suriah. Para aktifis HAM dan kritikus akan berakhir di jeruji besi setelah
sebelumnya disiksa. Situs-situs jejaring sosial seperti Amazon, Facebook,
Wikipedia, Youtube diblokir sampai 1 Januari 2011. Hukum 2007 mengharuskan
kafe internet mencatat semua komen pengguna posting di forum dan chat
online.



Puncaknya, seperti difirasatkan As-Suri; Basyar ternyata melestarikan
budaya Fir'aun abahnya. Assuri menulis di tahun 2000 dan kini banyak rakyat
Suriah menceritakan bagaimana kebengisan Basyar Assad. Salah seorang staf
di Kementerian Penerangan Suriah akhirnya membelot. Pasalnya, Nuraninya
tidak bisa menerima saat disuruh menyaksikan rakyat Suriah yang dipaksa
masuk ke pabrik gula. Disana para wanita ditawan dan diperkosa. Mereka
berteriak dan menjerit. Sementara kaum laki-lakinya dilempar ke mesin
penggilingan hidup-hidup. Keluarlah daging cincang muslim Suriah. Sebagian
tentara yang tak berkenan menembak rakyat dihukum dengan tembakan. Inilah
antara lain yang memicu pembelotan lebih dari 7 % Tentara Suriah. Ini
hanyalah contoh kecil.

Assuri juga memaparkan apa itu Nushairiyah, bagaimana aqidahnya, termasuk
rekam jejaknya dalam sejarah. Ia berkata, 'Kita mengenal Nasrani dan
Yahudi. Tetapi, kita tidak mengenal Alawiyah Nusairiyah?' Assuri menilai
banyak orang tak memahami sejarah ini sehingga ulama sekaliber Al-Buthi
masih meyakini Hafez Assad sebagi Presiden Muslim. Padahal Nushairiyah
telah dikenal dalam sejarah sebagai sekte yang sangat nyeleneh. Mereka
mengkombinasikan ajaran yang gado-gado dari Syiah, Kristen, Budha dan
Majusi. Mereka yang berbasis di pegunungan dan lautan inilah penyokong
setia rezim Assad.



Sang Pendiri, Muhammad Numair An-Nushairi mengaku sebagai perwakilan Imam
ke-12 yang ghoib dan masuk ke dalam Sirdab bernama Ahmad Hasan Al-Asykari.
Ia mengklaim bisa berkomunikasi dan bisa menjawab pertanyaan kalangan Syiah
Itsna Asyriyah terhadap Imam Mahdinya yang belum muncul. Nushairiyah ini
juga meyakini Trinitas dengan meyakini Ali sebagai Tuhan, Muhammad dan
Salman Al-Farisi. Tiga figur ini diformulasikan dalam simbol huruf 'Ain,
Mim, dan Sin'. Mereka tak mempercayai pembalasan hari akhir sebagaimana
muslim melainkan *tanasukh arwah* (reinkarnasi). Dalam keyakinan sekte ini,
ruh manusia akan mengalami reinkarnasi sesuai kadar amalnya. Jika amalnya
baik maka ruhnya akan berpindah ke manusia. Jika amalnya buruk maka ruhnya
akan berpindah ke hewan.



Mereka berselisih pendapat tentang kemana ruh Ali? Ada yang berpendapat ke
matahari, ke bulan dan ke awan. Itulah sebabnya hingga kini sebagian mereka
sujud ke matahari, bulan dan awan; mirip Majusi, agama asli bangsa Persi
(Iran). Kultus mereka sedemikian rupa kepada Ali membuat Prancis memberikan
julukan kehormatan sebagai 'Alawiyin'. Karena sekte inilah yang membantu
Prancis dalam menjajah Syam dulu. Dan kepada sekte ini juga Prancis
menyerahkan estafet kepemimpinan saat mereka harus hengkang. Mereka yang
basis wilayahnya di pegunungan dan lautan ini, juga mendapatkan kecaman
dari kalangan Rafidhah. Dalam buku-buku Ulama Rafidhah, Nushariyah dinilai
ghuluw (berlebihan) dan telah kafir.



Seperti disampaikan As-Suri, 'tidak banyak dari kita yang mengenal sekte
ini'. Kendati kitab-kitab Ulama semisal Ibnu Taimiyah dan lain-lain telah
mengupas tuntas faham sesat ini. Inilah agaknya yang membuat persepsi soal
siapa Basyar agar rumit di kalangan umat Islam sekarang ini. Ada yang
memandang sikap Basyar benar dan perlu dibela. Sebab, Basyar adalah musuh
Israel. Di Suriah, Biro Politik Hammas beroperasi. Konon, di sana juga
banyak operasi Mossad yang diblock. Sebaliknya Pemerintah Suriah justru
menfasilitasi sejenis kepentingan militer Rusia yang notabene saingan
Amerika. Selama ini Demaskus juga dijuluki sebagai *muhafadhoh* (Provinsi)
Iran karena dekatnya hubungan antar dua Negara. Padahal Iran diberitakan
sebagai musuh Amerika. Dengan demikian, kelompok penentang Basyar sudah
pasti pro Amerika, pro Israel, dan didanai oleh mereka. Itu jenis pandangan
dan logika yang juga dikembangkan.



Membaca tulisan As-Suri jauh sebelum konflik Suriah hari ini, membantu kita
memahami persoalan dari akar masalahnya; untuk tidak mudah terjebak pada
permainan opini media di permukaan. Terlebih As-Suri adalah orang asli
Suriah yang sejak dulu telah menjadi musuh politik Pemerintah Assad.
Hijrahnya ke Afghanistan bersama Usamah; posisinya yang disebut Amerika
sebagai orang kunci Alqaidah, merefleksikan kesungguhannya dalam membela
Islam. Sejenis musuh Amerika yang sesungguhnya dan bukan musuh fiktif.
Tertangkapnya As-Suri di Pakistan, dan oleh Amerika diserahkan ke rezim
Basyar Assad, semoga menambah keutamaannya. Lima bulan sebelum revolusi
Suriah, Basyar akan menghukum mati As-Suri. Saat meledak revolusi,
diwartakan bahwa As-Suri termasuk yang bebas atau dibebaskan. Hingga kini
berita itu masih sumir, dan belum ada 'tanda-tanda kehidupan' bagi beliau
sebagaimana kabar Abu Basher yang tiba-tiba muncul dengan rilisnya bahwa
beliau sudah bergabung dengan mujahidin di Suriah.



Bambang Sukirno

http://www.eramuslim.com/berita-assuri-dan--suriah-.html


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: